Penerapan Pendekatan Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual dalam Pembelajaran Matematika di Kelas XI-IPS SMA Pembangunan Laboratorium UNP Padang

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Melko Fardian *, Rahmi**, Lita Lovia**

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE pada PEMBELAJARAN MATEMATIKA di KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 PADANG PANJANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

ABSTRACT. mathematical

PENERAPAN PEMBERIAN KUIS DIIRINGI DENGAN REWARD SEBAGAI TINDAK LANJUT PEKERJAAN RUMAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 23 PADANG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

Christina Khaidir1, Rahmi1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN STRATEGI THE FIRING LINE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BATIPUH. Abstract

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 2 PARIAMAN.

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COLLEGE BALL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF COURSE REVIEW HORAY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG Oleh: ABSTRACT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE


PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 18 PADANG

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK KARTIKA 1-2 PADANG

Oleh : ATIKA MUSLIMAH DEWI

Keywords: Market Technique, Understanding in Mathematis Concept.

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 23 PADANG

Oleh: Gita Ria Violetta*), Anny Sovia, S. Si, M. Pd**), Lucky Heriyanti Jufri, S. Si, M. Pd**).

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Student Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 20 Padang

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DISKUSI DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 23 PADANG

ABSTRACT. Keywords: Comprehension Math Concept, Technigue Berkirim Salam dan Soal, Quiz.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

ABSTRACT. Key words: Brain based learning approach, Student s achievement

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak

0,1006 dan kelas kontrol diperoleh = 0,1577 dengan = 0,1866, maka diterima. Jadi,

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG. Oleh:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

Transkripsi:

44 Penerapan Pendekatan Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual dalam Pembelajaran Matematika di Kelas XI-IPS SMA Pembangunan Laboratorium UNP Padang Retno Nengsih Universitas Indraprasta PGRI Jakarta e-mail: nengretnosih@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI dan pendekatan konvensional pada siswa kelas XI-IPS SMA Pembangunan Laboratorium UNP Padang. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian Randomized Control Group Only Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI-IPS SMA Pembangunan Laboratorium UNP. Sampel penelitian diambil dengan metode purposive sampling, sehingga yang menjadi sampel adalah kelas XI-IPS 1 sebagai kelas eksperimen, yang diajar dengan menggunakan pendekatan SAVI dan kelas XI-IPS 2 sebagai kelas kontrol,yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adaah instrumen tes. Untukmenarik kesimpulan dari hasil penelitian, dilakukan uji normalitas, uji homogenitas variansi, dan dilanjutkan dengan uji hipotesis penelitian. Dari hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan SAVI adalah 55,78 dan nilai rata rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional adalah 48,35. Simpangan baku untuk kelas eksperimen yaitu 11,33 dan untuk kelas kontrol yaitu 12,53, hal ini berarti bahwa penyebaran data pada kelas kontrol lebih besar daripada data kelas eksperimen. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas kontrol lebih beragam bila dibandingkan dengan hasil belajar matematika kelas eksperimen. Selain itu, berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan software MINITAB diperoleh P-value = 0,003. Oleh karena P-value < α dengan α=0,05, maka H 0 ditolak. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas XI-IPS SMA Pembangunan Laboratorium UNP Padang dalam pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan SAVI lebih baik daripada hasil belajar matematika yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kata kunci: Model Pembelajaran, Gaya belajar, Hasil belajar

45 Application of Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual Approach in Learning Mathematics at Grade XI-IPS of SMA Pembangunan Laboratorium UNP Padang Abstract The purpose of this study was to determine the results of students' mathematics learning by using the SAVI approach and conventional teaching methods in class XI IPS SMA Development Laboratory UNP Padang. This type of research is an experimental research. The research design used in this study is a Randomized Control Group Only Design. The study population were students of class XI IPS SMA Development Laboratory UNP Padang. Samples were taken by purposive sampling method, so that the sample is a class XI IPS-1 is using SAVI approach as experimental class and class XI IPS 2, which uses the conventional approach as the control class. To be able to draw conclusions from the research, conducted normality test, homogeneity of variance, and continued with the research hypothesis testing. From the analysis of data obtained by the average value of student learning outcomes that approach SAVI is 55.78 and learning outcomes of students who use conventional learning is 48.35. From the results of testing the hypothesis by using statistical software MINITAB obtained P-value = 0.003. Therefore, P-value <α with α = 0.05, then H0 is rejected. This means that the learning outcomes of students of class XI IPS SMA UNP Padang Development Laboratory in learning mathematics that uses SAVI approach is better than the result of learning math using conventional learning. Keywords: Model of Learning, Learning styles, Learning outcomes 1. PENDAHULUAN Pada tahun 2011, persentase ketuntasan pada ujian mid semester 1 matematika siswa berkisar antara 17,1% 27,5%. Sedangkan nilai KKM yang ditetapkan saat itu adalah 60. Sedikitnya siswa yang mencapai KKM ini tentunya menuntut perhatian berbagai pihak, terutama guru. Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hanya sebagian siswayang menyimak pelajaran, sedangkan sebagian siswa lainnya justru sibuk dengan kegiatan sambilan lainnya, seperti membuat gambar di bukunya, mengobrol, atau bahkan mengganggu teman-temandi sekitarnya. Di samping itu, ketika siswa diminta mengerjakan latihan, tidak semua siswa yang mau mengerjakannya. Sebagian siswa cenderung menunggu jawaban dari temannya, lalu menyalinnya. Komunikasi yang terjadi umumnya satu arah, yaitu guru mentransfer pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat selama proses pembelajaran berlangsung. Jika keadaan ini terus berlanjut, dikhawatirkan hasil belajar matematika siswa semakin rendah.

46 Seseorang dapat belajar paling baikjika dia mempunyai banyak variasi pilihan belajar yang memungkinkannya untuk memanfaatkan seluruh indranya, dangaya belajar yang disukainya. Menurut Salkins (2008:597), Learning styles are typical patterns individuals use to process information or approach earning situation. Jika seseorang akrab dengan gaya belajarnya sendiri, ia dapat mengambil langkah-langkah penting agar ia dapat belajar lebih mudah dan cepat dan penyesuaian metode mengajar agar disesuaikan dengan gaya belajar siswa (Oemar,49:2015).Terdapattigagaya belajar, yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik (somatis). Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditori belajar melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Salah satu pendekatan yang melibatkan ketiga gaya belajar di atas adalah pendekatan Somatis Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI). Pembelajaran intelektual bertujuan untuk melengkapi pembelajaran dengan ketiga gaya belajar di atas. Pembelajar menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. 2. Metode Penelitian 2.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian eksperimen, terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan berupa pendekatan SAVI, sedangkan kelas control merupakan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan rancangan penelitian Randomized Control-Group Only Design. Rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut. Kelas Perlakuan Tesa khir Eksperimen X T Kontrol - T Keterangan: X: perlakuan yang diberikan, yaitu pendekatan SAVI. T: hasil tes setelah penelitian 2.2. ProsedurPenelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap berikut. (a) Tahap Persiapan yang meliputi menetapkan tempat dan jadwal penelitian, mengurus izin penelitian, mempersiapkan instrument penelitian, seperti Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP), dan LKS, memvalidasi RPP dan LKS kepada dosen Jurusan Matematika FMIPA UNP dan guru matematika yang bersangkutan, menentukan sampel penelitian pembagian kelompok siswa kelas eksperimen berdasarkan kemampuan akademik siswa, mempersiapkan kisi-kisi tes akhir dan soal tes akhir. (b). Tahap Pelaksanaan yang meliputi pelaksanaan pendekatan SAVI di kelas eksperimen dan pendekatan konvensional di kelas kontrol. (c). Tahap Akhir yang meliputi mengadakan tes akhir di kedua kelas, mengolah, dan menarik

47 kesimpulan dari hasil yang didapat sesuai teknis analisis yang digunakan. 2.3. Partisipan dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Pembangunan Laboratorium UNP. Yang menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah siswa yang berasal dari dua kelas yang telah dipilih menggunakan metode purposive sampling. Kelas yang dipilih adalah kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. 2.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Peneliti memberikan tes tertulis berupa 6 butir soal yang berbentuk essay. 2.5. Teknik Analisis Data Kesimpulan dari penelitian diperoleh dari hasil analisis data. Data hasil belajar pada tes akhir diolah dengan menghitung rata-rata dan simpangan baku. Untuk dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian, dilakukan uji normalitas, uji homogenitas variansi, dan dilanjutkan dengan uji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan bantuan software MINITAB.Taraf nyata yang ditetapkan adalah 0,05. Kriteria pengujian hipotesis, tolak H 0 jika P- value< α = 0,05. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil Penelitian Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes akhir. Tes akhir diberikan pada pokok bahasan limit fungsi dan turunan. Pelaksanaan tes akhir diikuti oleh 40 orang siswa dari kelas eksperimen dan 40 orang siswa dari kelas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut. Data Hasil Perhitungan Tes Akhir Kelas ݔ S X m ak X m Eksperi 55,78 11,33 73 35 men Kontrol 48,35 12,53 70 29 Berdasarkantabel di atas, terlihat rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.simpangan baku untuk kelas eksperimen yaitu11,33 dan untuk kelas kontrol yaitu 12,53, hal ini berarti bahwa penyebaran data pada kelas kontrol lebih besar daripada data kelas eksperimen. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas kontrol lebih beragam bila dibandingkan dengan hasil belajar matematika kelas eksperimen. Selain itu, nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 55,78 sedangkan kelas control adalah 48,35. Hal ini menunjukkan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. 3.2. Pembahasan Dari segi ketuntasan belajar siswa secara individu, maka siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kelas eksperimen adalah sebanyak 18 orang atau sebesar 45% dari jumlah siswa, sedangkan siswa yang mencapai KKM pada kelas kontrol sebanyak 10 orang atau 25% dari jumlah siswa. Jadi dapat disimpulkan in

48 bahwa pada kelas eksperimen siswa yang memperoleh nilai di atas KKM lebih banyak dari pada kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan uji t dengan menggunakan bantuan software MINITAB pada = 0,05 dan df = 78 diperoleh t = 2,78 sedangkan nilai P-value = 0,003. Oleh karena P-value<, maka H 0 ditolak yang berarti hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Pada kelas eksperimen terdapat beberapa orang siswa yang belum tuntas. Hal ini mungkin dikarenakan siswa masih kurang terbiasa dengan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI. Selain itu juga dipengaruhi factor ketelitian siswa ketika menjawab soal ujian. Pada kelas kontrol juga masih banyak terdapat siswa yang belum tuntas. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini adalah kurangnya perhatian siswa ketika guru menjelaskan pelajaran, serta ketidaktelitian siswa dalam tes juga mempengaruhi hasil yang diperoleh. Pembelajaran SAVI merupakan gabungan dari pembelajaran somatis, pembelajaran auditori, pembelajaran visual, dan pembelajaran intelektual. Pembelajaran somatis terjadi ketika siswa membuat peta pikiran, melakukan diskusi kelompok, dan presentasi. Pembelajaran auditori terjadi ketika salah seorang siswa membaca keras, guru memberikan contoh soal, diskusi, dan presentasi. Pembelajaran visual terjadi ketika guru memberikan contoh soal dan pembuatan peta pikiran. Pembelajaran intelektual terjadi ketika membuat peta pikiran dan mengerjakan latihan secara individu. Ketika pembelajaran auditori terjadi, siswa dengan gaya belajar auditori cenderung mendengarkan apa yang sedang disampaikan, dan marah ketika ada yang membuat keributan. Pada saat yang sama, siswa dengan gaya belajar visual cenderung melihat ke arah wajah si pembicara, sedangkan siswa somatis mengetuk-ngetukkan jari, pena, ataupun kaki. Saat diskusi kelompok dan mengerjakan latihan sendiri, siswa somatis cenderung menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian, banyak mengunakan isyarat tubuh, dan tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama. Siswa auditori cenderung berbicara sendiri saat berpikir, dan siswa visual cenderung membuat coretan-coretan tanpa arti ketika berpikir. Jika membaca, siswa somatis cenderung menggunakan jari sebagai penunjuk bacaan. Pada saat yang sama, siswa auditori cenderung suka menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan. Pada pertemuan pertama, siswa masih sangat asing dengan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI. Siswa masih terlihat ragu-ragu dan bingung saat diminta membaca LKS dan membuat peta pikiran. Beberapa diantara mereka hanya meniru peta pikiran yang ada di papan tulis. Sedangkan siswa lainnya ada yang tidak membuat sama sekali. Hal ini masih terjadi pada pertemuan kedua dan ketiga. Pada pembentukan kelompok, beberapa siswa protes karena sekelompok dengan orang yang tidak

49 ia sukai. Namun, setelah dibujuk, akhirnya siswa-siswa tersebut mau diajak bekerja sama. Saat mengerjakan latihan di LKS, beberapa siswa masih belum terdorong untuk mengerjakannya. Namun, berkat dorongan dan teguran dari anggota kelompoknya yang lain, siswa-siswa tersebut mulai tergerak untuk mengerjakan latihan. Pada pertemuan keempat dan kelima, siswa sudah mulai bisa beradaptasi dengan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI. Mereka tidak lagi terlihat bingung dan malu-malu saat diminta membaca LKS. Beberapa dari mereka sudah mulai berkreasi terhadap peta pikirannya. Dalam mengerjakan latihan di LKS. Seluruh siswa sudah mulai mengerjakan latihan, walaupun masih asal-asalan. Ada beberapa kendala yang dihadapi selama penelitian ini berlangsung. Kendala pertama yaitu saat meminta siswa duduk dalam kelompoknya. Kegiatan ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengorganisasikan siswa duduk dikelompoknya masingmasing. Untuk mengatasinya dilakukan dengan cara menghitung 1 sampai 5, sehinga pada hitungan kelima, siswa telah duduk di kelompoknya. Kendala kedua yang dihadapi adalah beberapa siswa mengobrol pada saat salah seorang siswa membacakan LKS. Hal ini diatasi dengan menegur siswa tersebut, atau mendekatinya. Kendala ketiga ditemui saat siswa diminta membuat peta pikiran yang berwarna-warni. Beberapa dari siswa masih membuatnya dalam satu warna saja, tanpa gambar dan simbol, dan bahkan ada yang tidak mengerjakan sama sekali. Beberapa upaya telah dilakukan, seperti mendekati siswa, menegurnya, mengarahkannya untuk membuat peta pikiran sebagaimana mestinya, meminta siswa membawa pena berbagai macam warna dan highlighter, dan lain sebagainya. Namun, hingga penelitian berakhir, masih banyak siswa yang tidak membuat peta pikiran seperti yang diharapkan. Kendala keempat adalah pada saat mengerjakan latihan. Hanya sebagian siswa yang bersungguh-sungguh mengerjakan latihan, sebagian lainnya hanya mencontoh pekerjaan temannya tersebut. Hal ini diatasi dengan menegur siswa tesebut, menanyainya, menyemangatinya, dan membantunya jika ia mengalami kesulitan. Kendala selanjutnya yang ditemui adalah ketika anggota kelompok mencari jawaban ke kelompok lain. Beberapa orang siswa memanfaatkannya hanya untuk berjalan-jalan tanpa tujuan dan mengganggu temannya yang lain. Hal ini dapat diatasi dengan menegur siswa tersebut atau mengingatkan siswa untuk memanfaatkan waktu sebagaimana mestinya. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas XI- IPS SMA Pembangunan UNP menggunakan pendekatan SAVI lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika menggunakan metode konvensional. DAFTAR PUSTAKA Oemar, Hamalik. 2015. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

50 Salkins, Neil J. 2008. Encyclopedia of educational psychology. Sage Publication. Sofa.2008. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Konvensional. http://massofa.wordpress.com /2008/09/12/perbedaan- pembelajaran-kooperatif-dan- pembelajaran-konvensional/. Amiliona, Sri Nova. 2008. Penerapan Pembelajaran Matematika Berdasarkan Gaya Belajar Siswa di Kelas VIII4 SMP Negeri 9 Payakumbuh Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. UNP