Gambar I.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia (Sumber: Indonesia Netizen Survey 2013 by Mark Plus Insight, Marketeers Magazine November 2013)

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Besaran Tarif Telkom Speedy dengan Metode Value Based Pricing

BAB I PENDAHULUAN. menyumbang 56% pengguna internet di dunia. Berdasarkan Asia Top Internet

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN. serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan internet service provider di Indonesia berlomba dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berubah adalah fenomena yang harus dihadapi perusahaan. Fenomena ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, kebutuhan koneksi internet sangat tinggi, tetapi harga yang ditawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Desember

BAB I PENDAHULUAN. mengakses berbagai informasi. Informasi merupakan hal terpenting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data Perkembangan Jumlah Pelanggan Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

7. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. sehingga merambah ke banyak sektor. Internet adalah salah satu sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan menginginkan suatu peradaban yang lebih baik dalam arti memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sebuah industri besar. Selain itu kepuasan mampu mengukur dampaknya terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi, sehingga mampu


I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

sbab I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi a. Telkom Speedy

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimana para produsen per-telekomukasian berlomba-lomba untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. lagi, di perkembangan zaman sekarang ini telepon seluer yang semakin. simcard seluler untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan berbagai macam media komunikasi untuk menyampaikan pesan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Oleh karena itu banyak perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT Telkom Indonesia. Sumber : PT Telkom Kandatel Yogyakarta (2011) 1

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bukanlah sesuatu yang asing bagi kita tahu bagi

PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menjadikan semua aspek kehidupan dirasakan sama

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya keterbukaan pasar, dengan demikian produsen bersaing agar dapat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berikut grafik proyeksi tahun pengguna internet Indonesia keluaran APJII:

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. Internet saat ini sedang menjamur di kalangan masyarakat. Internet membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

Penawaran Jasa Inter-Conection, Maintenance Networking Dan Cctv JASA PENYEDIA AKSES INTERNET

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak dapat melayani semua pelanggan. Hal ini dikarenakan jumlah. menuntut untuk dilayani secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Di era serba digital ini, banyak akses menjadi lebih mudah dengan hanya mengandalkan koneksi internet. Misalnya saja, akses untuk bersosialisasi dengan orang lain, mencari informasi, transaksi jual-beli, perbankan, dan lain sebagainya. Hal ini memicu terjadinya kenaikan akses layanan internet. Survei yang telah dilakukan oleh Mark Plus Insight menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar I.1. Gambar I.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia (Sumber: Indonesia Netizen Survey 2013 by Mark Plus Insight, Marketeers Magazine November 2013) Gambar I.1, memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 32,4 juta dibanding tahun 2010, menjadi 74,6 juta. Peningkatan pengguna layanan ini mengakibatkan munculnya persaingan yang ketat antar penyedia jasa internet baik mobile broadband maupunfixed broadband.terlebih lagi untuk fixed broadband yang sudah mulai tergeser dengan semakin banyaknya promo yang ditawarkan oleh mobile broadband. Data lebih lanjut pada Gambar I.2 mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan pada tiap tahunnya baik dari jumlah pengguna internet jenis wireless maupun fixed broadband. 1

Gambar I.2Internet Broadband Subscriber (Sumber: Frost & Sullivan, 2013) Gambar I.2 menunjukkan bahwa para pemain fixed broadband perlu bekerja keras untuk menghadapi persaingan dengan mobile broadband.salah satu yang menjadi keunggulan bagi mobile broadbandadalah tarif produk yang ditawarkan lebih murah jika dibandingkan dengan fixed broadband sebagai salah satu pertimbangan pengguna internet dalam memilih ISP. Hal ini sejalan dengan Engel et al (1996) yang menyatakan bahwa tarif merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atas suatu produk atau tidak. Speedy dari Telkom Indonesia merupakan salah satu provider fixed broadband yang terbesar di Indonesia, memiliki keunggulan yaitu akses koneksi yang lebih stabil jika dibandingkan dengan mobile broadband. Namun, dari perbandingan jumlah penggunaisp pada Gambar I.3, pada kuartal III 2013 Speedy sebagai penyedia jasa fixed broadband hanya mendapatkan sebanyak 3 juta pelanggan sedangkan FastNet memperoleh sebanyak 312.000 pelanggan sebagai pesaing terdekatnya.

Gambar I.3 Jumlah Pengguna Fixed Broadband di Indonesia (Sumber: sp.beritasatu.com, www.indonesiafinanceroday.com, 2013) Sementara itu, pada Gambar I.4 diperlihatkan bahwa kini ISP di Indonesia dimenangkan oleh SmartFren dengan pelanggan sebanyak 12,5 juta. Sedangkan Telkom Flash berada di tempat kedua dengan 8,6 juta pelanggan, Three mendapatkan pelanggan sebanyak 2,49 juta. Gambar I.4 Jumlah Pengguna Mobile broadbanddi Indonesia (Sumber: www.solopos.com, www.suarapembaruan.com, economy.okezone.com, www.indonesiafinanceroday.com, 2013) Gambar I.3 dan Gambar I.4 menunjukkan bahwa Speedy harus melakukan upaya keras untuk meningkatkan market share-nya. Salah satu strategi yang dapat diambil Speedy adalah melakukan evaluasi tarif karena tarif Speedy masih dianggap terlalu mahal bagi pelanggannya. Gambar I.5 menunjukkan hasil survei online yang dilakukan terhadap para pengguna ISP di suatu forum diskusi nasional pada jejaring sosial. Tema yang diangkat pada forum diskusi tersebut adalah mengenai pemilihan ISP yang berfokus pada penawaran harga produk Speedy dan FastNet, yang menanyakan berdasarkan harga, produk apa yang lebih dipilih responden antara Speedy, FastNet atau lainnya.kemudian didapatkan data bahwa dari 56 responden, terdapat sebesar 25% orang lebih memilih Speedy, namun jumlah tersebut 3

masihkalah jika dibandingkan dengan FastNet dengan perolehan 54% suara.sementara itu, sebesar 21% responden memilih ISP selain Speedy dan FastNet, baik yang fixed maupun mobile broadband lainnya. Gambar I.5 Survei online pemilihan ISP berdasarkan harga (Sumber: Kaskus forum diskusi ISP, 2013) Dari hasil survei pada Gambar I.5 menunjukkan adanya indikasi bahwa tarif yang ditawarkan Speedy masih dipersepsikan mahal oleh para pengguna ISP. Hal ini juga diperkuat dengan perbandingan besaran tarif yang diterapkan Speedy, serta pemain ISP lain baik fixed broadband maupun mobile broadband pada tahun 2013 pada Tabel I.1. Sebagai catatan, perbandingan harga tidak hanya dilakukan atas produk fixed broadband saja, tetapi juga dibandingkan dengan mobile broadband, karena produk tersebut saling mensubstitusi, sehingga dapat dianggap berada dalam pasar yang sama. Jenis Broadband F I X E D ISP Speedy Tabel I.1 Tarif Nasional Produk ISP Tahun 2014 (Sumber: website masing-masing ISP) Kecepatan (Mbps) 1 2 3 7,2 250 Biznet - Fast Net 200 485 250 695 - - - - - - Biaya Instalasi 75 Ribu 500 Ribu 20 /bulan Keterangan Unlimited Unlimited, BONUS Max3 cable TV 44 channels - M O B I L E Smart Fren - IM2-199 200 Telkom Flash - - - - - - - - - 250 - Masa aktif 30 hari, Kuota 15 GB Masa aktif 30 hari, Kuota 5 GB Masa aktif 30 hari, Kuota 4,5 GB

Dari Tabel I.1 dapat dilihat bahwa tarif Speedy jika dibandingkan dengan fixed broadband lain, dinilai cukup mahal. Misalnya kita ambil paket Speedy dengan kecepatan 2 Mbps dengan harga Rp 485.000,00 dan biaya instalasi sebesar Rp 75.000,00. Pada Tabel I.1 didapatkan data Biznet (Max3) pada kecepatan yang sama menerapkan harga Rp 250.000,00 untuk biaya bulanan dengan catatan biaya instalasi Rp 500.000,00 yang di-bundling dengan TV kabel. Namun, hingga saat ini kebanyakan fixed broadband memiliki lingkup wilayah operasional yang terbatas, dan disinilah nilai kompetitif dari Speedy karena telah mampu membangun jaringan internet merata hampir keseluruh daerah di Indonesia. Jika dibandingkan dengan mobile broadband, tarif Speedy memang berbeda,dikarenakan mobile broadband lebih menawarkan kecepatan akses yang tinggi namun membatasi kuota pemakaian. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel I.1. Di lain pihak, Speedy menawarkan harga yang cukup mahal dengan memberikan kestabilan akses dan kuota pemakaian tak terbatas. Dapat dibandingkan Speedy paket 1Mbps dengan kuota Unlimited dan tarif sebesar Rp 250.000,00 terhadap beberapa kompetitor.pertama, SmartFren untuk paket Unlimited dengan kuota akses 15 GB dan kecepatan download 3,1 Mbps serta kecepatan upload 1,8 Mbps dengan harga Rp 199.000,00. Kedua, dibandingkan dengan IM2 paket Unlimited dengan kuota 5 GB dan kecepatan sebesar 2 Mbps dengan tarif Rp 200.000,00. Sedangkan pada salah satu produk TelkomFlash, dengan harga Rp 250.000,00 pengguna mendapatkan layanan internet dengan masa aktif 30 hari dengan kuota sebesar 4,5 GB. Dilihat dari ketiga pemain mobile broadband tersebut, dengan kisaran harga yang sama,kecepatan Speedy masih tertinggal meskipun kedua kompetitor memiliki kuota yang terbatas. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkatan tarif Speedy kurang kompetitif dalam persaingan dengan para kompetitor. Untuk menetapkan tarif yang sesuai dengan konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi value dari paket tarif produk yang ditawarkan. Menurut Nagle (2006), value merupakan perbandingan benefit atau manfaat yang diterima konsumen dengan harga atau tarif yang harus dibayar konsumen dalam membeli dan menggunakan suatu produk. Value menjadi faktor utama dalam 5

mempengaruhi konsumen untuk membeli. Value selalu berubah dimata konsumen, maka dari itu perlu dievaluasi, agar tarif jadi lebih kompetitif dan menguntungkan bagi perusahaan dan konsumen. Selain valueyang tentunya harus dibandingkan dengan produk kompetitornya, untuk merancang usulan tarif baru juga perlu mempertimbangkan faktor lain, seperti willingnes to pay, tujuan perusahaan, tarif saat ini dari produk yang dievaluasi, dan tarif produk kompetitor. Dalam tugas akhir ini akan dirancang usulan tarif baru Speedy, yang diharapkan dapat memberikan value yang optimal bagi masyarakat dengan mempertimbangkan hasil customer value map, customer willingness to pay, tarif saat ini dari produk yang dianalisis, dan tarif produk kompetitor. I.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan diangkat sebagai bahan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Berapakah willingness to pay pelanggan Speedy jika diukur dengan menggunakan price sensitivity meter? 2. Berapakah tarif layanan Speedy yang lebih optimal dengan mempertimbangkan customer value map, willingness to pay,tarif kompetitor, dan tarif produk saat ini? I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui willingness to pay pelanggan Speedy dengan menggunakan price sensitivity meter. 2. Mengetahui tarif layanan Speedy yang lebih optimal dengan mempertimbangkan customer value map, willingness to pay,tarif kompetitor, dan tarif produk saat ini. I.4 Batasan Penelitian Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan dan memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan penetapan batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Layanan Telkom Speedy yang dievaluasi hanya Speedy Reguler paket Multispeed 512 kbps dan 1 Mbps 2. Riset dilakukan terhadap pelanggan Speedy reguler 512 kbps dan 1 Mbps di daerah Bandung. 3. Karena kesulitan untuk mendapatkan data biaya, data biaya yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data-data historis perusahaan dalam bentuk presentase, yang diasumsikan sama untuk tiap produk. I.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi perusahaan,dalam hal ini PT.Telkom Indonesia,adalah perusahaan dapat mengevaluasi tingkatan tarif layanan Speedy untuk paket Reguler khususnya pada produk Multispeed agar lebih mendekati ekspektasi pelanggan, dengan harga produk yang mewakilkan kualitas dan layanan produk, dan posisi perusahaan terhadap kompetitor pada saat ini. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu.bagian kedua membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontsi penelitian. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, menetapkan tujuan, mengumpulkan data, yang meliputi data primer dan sekunder, menyusun kuesioner penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, merancang analisis pengolahan data serta berisikan 7

Bab IV Bab V Bab VI kesimpulan dan saran penelitian. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini dilakukan pengumpulan data, baik dari data primer maupun data sekunder. Kemudian selanjutnya data-data mentah yang diolah dengan menggunakan Excel dan SPSS 17.0 sehingga menghasilkan data-data yang mengandung informasi. Analisis Data Bab ini berisikan mengenai analisis dari informasi-informasi pada bab sebelumnya. Informasi-informasi yang akan dianalisis adalah mengenai costumer value map price, sensitivity meter. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini ditampilkan rangkuman dari hasil analisis penelitian serta saran terhadap penelitian.