Keywords: Anemia, Social Economy

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kabupaten Sukoharjo yaitu di SMA Negeri 1 Polokarto. SMA Negeri 1

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Endar Wahyu Choiriyah J PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP N 5 KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN HASIL BELAJAR SISWI SMP NEGERI 3 SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 10 MANADO

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII DAN IX DI SMP N 8 MANADO

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB 1 PENDAHULUAN. psikologik, dan perubahan sosial (Mansur, 2009). Pada remaja putri, pubertas

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN PAGI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA AL HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Kata Kunci: Minat, Lingkungan Tempat Tinggal, Waktu Luang, Aktivitas Fisik

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN STATUS HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

: asupan energi, protein, tingkat depresi dan status gizi, pasien, Prop Kalbar

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

Rizqi Mufidah *), Dina Rahayuning P **), Laksmi Widajanti **)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Key word: motorik development, nutrition status, children age 1-3 years old. Kata Kunci: Perkembangan Motorik, Status Gizi, Anak usia 1-3 tahun

1 * Yuhendri Putra, 2 Junios. *

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 5 KOTA MANADO *Angelia M. Sondey *Maureen I. Punuh *Dina V. Rombot Fakultas Kesehatan Masyarakat Abstrak Anemia pada umumnya terjadi di seluruh dunia, terutama di negara berkembang (developing countries) dan pada kelompok sosio-ekonomi rendah. Anemia merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemukan di dunia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang bersifat epidemik. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kejadian anemia dengan status sosial ekonomi pada siswi SMP Negeri 5 Kota Manado. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2015 di SMP. Populasi adalah seluruh siswi kelas VIII & IX yang ada di SMP yaitu sebanyak 287 dengan sampel yang diteliti sebanyak 167 siswi. Hasil dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05). Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara anemia dengan pendapatan keluarga dan pendidikan orang tua dengan nilai p masing-masing sebesar 0,000 dan 0,000. Tidak terdapat hubungan antara anemia dengan jumlah anggota keluarga dengan nilai p sebesar 0,827. Peneliti menyarankan bagi orang tua untuk memperhatikan gizi dari pada anak remaja dan bagi para siswi untuk memperhatikan pola makan. Kata Kunci: Anemia, Sosial Ekonomi Abstract Anemia generally occur around the world, especially in developing countries and in the lower socio-economic groups. Anemia is the most common nutritional disorder in the world and become a public health problem which is epidemic. Therefore, this study aimed to analyze the relationship between the incidence of anemia with socioeconomic status on student of Country Junior High School 5 Manado. This research is an analytic survey with cross-sectional. This research was conducted in November 2015 in Country Junior High School 5 Manado. The population is all students of class VIII & IX in Country Junior High School 5 Manado, namely a total of 287 samples studied with as many as 167 students. Results were analyzed using Chi-Square test with a confidence level of 95% and 5% significance level (α = 0.05). The test results indicate that there is a relationship between anemia with family income and parental education with p values respectively 0,000 and 0,000. There was no relationship between anemia and the number of family members with a p value of 0.827. Researchers suggest for parents to pay attention to nutrition of children and adolescents for the students to pay attention to diet. Keywords: Anemia, Social Economy PENDAHULUAN Pada saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dang gizi lebih (Almatsier, 2009). Anemia pada umumnya terjadi diseluruh dunia, terutama di negara berkembang (developing country) dan pada kelompok sosio-ekonomi rendah (Achadi, 2007). Anemia merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemukan di dunia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang bersifat epidemik. Masalah ini, terutama terdapat pada para wanita dalam usia reproduktif dan anakanak di kawasan tropis dan subtropis (Gibney, dkk, 2009). Di Indonesia, anemia gizi masih merupakan salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia, di samping tiga masalah gizi lainnya yaitu kurang kalori protein, defisiensi vitamin A, dan gondok endemik (Arisman, 2010).sementara di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013,

menunjukkan proporsi penduduk yang mengalami anemia mencapai 21,7% dengan prevalensi anemia pada anak perempuan lebih tinggi (23,9%) dari pada anak laki-laki (18,4%) (Depkes, 2014). Remaja putri 13-18 tahun dan wanita usia subur 15-49 tahun masing-masing sebesar 22,7%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari data RISKESDAS tahun 2007 yaitu 11,9%, dengan prevalensi anemia pada anak perempuan lebih tinggi (19,7%) dari pada anak laki-laki (13,1%). Secara Nasional prevalensi anemia tertinggi di provinsi Maluku yaitu 43,4% pada perempuan, 14,9% pada laki-laki, dan 17,8% pada anak-anak. Di Sulawesi Utara prevalensi anemia lebih rendah dibandingkan dengan beberapa provinsi lainnya yaitu 8,7% pada perempuan 5,0% pada laki-laki, dan 2,5% pada anak-anak (Kemenkes, 2008). METODE 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross-Sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 5 kota Manado. Penelitian dilakukan selama bulan November 2015. 2. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah siswi kelas VIII dan IX SMP Negeri 5 kota Manado yang berjumlah 167 siswi responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yaitu bersedia menjadi subjek penelitian dengan mengisi informed consent. Kriteria Inklusi yaitu: 1. Siswi yang sedang sakit 2. Siswi yang tidak tinggal seruma dengan orang tua Analisis data pada penelitian ini dilakukan dua tahap, tahap pertama berupa analisis univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi subjek penelitian dari setiap variabel bebas penelitian yaitu tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan orang tua dan jumlah anggota keluarga. Tahap kedua dilakukan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan anemia, tingkat pendidikan orang tua dengan anemia, jumlah anggota keluarga dengan anemia pada siswi kelas VII dan IX SMP, menggunakan uji statistik Chi-Square (x 2 ) pada tingkat kemaknaan atau Confidence Level (CI) 95% (α = 0,05). Pengolahan dan analisis data untuk mengetahui hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Anemia pada siswi kelas VIII dan IX SMP Negeri 5 kota Manado menggunakan bantuan program software komputer. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Karakteristik subjek penelitian berisikan data pribadi dari subjek penelitian dalam hal ini yakni siswi kelas VIII dan XI SMP Negeri 5 kota Manado yang bersedia untuk dijadikan subjek penelitian dalam selang waktu penelitian. 2. Tabel Distribusi Subjek Beradarkan Status Anemia

Status Anemia n % Anemia 17 10,1 Tidak Anemia 150 89,8 Total 167 100 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 sebagian besar subjek penelitian tidak menderita anemia yaitu berjumlah 150 siswi (89,8%), sedangkan sisanya menderita anemia yaitu berjumlah 17 siswi (10,1%). 3. Tabel Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Tingkat Pendapatan Status Anemia Anemia Tidak Anemia Keluarga N % n % Rendah 15 100 0 0 Tinggi 2 1,3 150 98,7 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan keluarga yang rendah yaitu berjumlah 15 orang, dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia berjumlah 15 orang, dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia yaitu berjumlah 15 orang (100%) dan tidak terdapat orang yang tidak anemia. Sedangkan yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi yaitu berjumlah 152 orang, dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia yaitu berjumlah 2 orang (1,3%) dan tidak anemia yaitu berjumlah 150 orang (98,7%). 4. Hubungan Tingkat Pendidikan Ayah Dengan Anemia Pada Siswi SMP Negeri 5 Kota Manado Tingkat Pendidikan Status Anemia Anemia Tidak Anemia Ayah N % n % Rendah 9 60,0 6 40,0 Tinggi 8 5,3 144 94,7 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ayah yang rendah berjumlah 17 orang (10,2%), dengan status anemia pada siswi mengalami anemia berjumlah 9 orang (60,0%), dan yang tidak anemia yaitu berjumlah 6 orang (40,0%). Sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan ayah tinggi yaitu berjumlah 150 orang (89,8%), dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia 8 orang (5,3%), dan yang tidak anemia berjumlah 144 orang (94,7%). 5. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Anemia Pada Siswi SMP Negeri 5 Kota Manado. Tingkat Pendidikan Status Anemia Anemia Tidak Anemia Ibu n % n % Rendah 9 39,1 14 60,9 Tinggi 8 5,6 136 94,4 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu yang rendah yaitu berjumlah 23 orang, dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia yaitu berjumlah 9 irang (39,1%), dan

tidak anemia yaitu berjumlah 14 orang (60,9%), sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan ibu yang tinggi yaitu berjumlah 144 orang, dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia yaitu berjumlah 8 orang (5,6%) dan tidak anemia yaitu berjumlah 136 orang (94,4%). 6. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Status Anemia Tanggungan Anemia Tidak Anemia Keluarga n % n % Besar 6 9,5 57 90,5 Cukup 11 10,6 93 89,4 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga yang besar yaitu berjumlah 63 orang, dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia yaitu 6 orang (9,5%) dan tidak anemia yaitu berjumlah 57 orang (90,5%), sedangkan yang memiliki jumlah tanggungan keluarga yang cukup yaitu berjumlah 104 orang, dengan status anemia pada siswi yang mengalami anemia yaitu berjumlah 11 orang (10,6%)dan tidak anemia yaitu berjumlah 93 (89,4%). PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tingkat pendidikan orang tua untuk ayah pada umumnya sebagian besar pada tingkat SMA. Sebagian kecil pada tingkat pendidikan SMP dan SD. Jika dilihat dari tingkat pendidikan ibu pada umumnya juga ibu memiliki tingkat pendidikan yang sebagian besar adalah tingkat SMA, sebagian kecil berada pada tingkat pendidikan ibu Sarjana dan SMP. Jenis pekerjaan orang tua responden sebagian besar untuk ayah sebagai wiraswasta, sebagia kecil sebagai ABRI/POLRI dan Tukang/Buruh. Tingkat pekejraan ibu sebagian besar tidak bekerja dan sebagian kecil sebagai ABRI/POLRI dan Tukang/Buruh. Pendapatan perbulan sebagian besar mendapatkan pendapatan lebih sebagian kecil pendapatan kurang. Jumlah anggota keluarga sebagian besar dalam kategori cukup yaitu kurang dari atau sama dengan 4 orang dan sebagian kecil lebih dari 4 orang. 2. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji fisher s exact yang merupakan turunan dari uji chi-square karena syarat uji tidak terpenuhi, diperoleh nilai p = 0,000, dimana p < α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan keluarga dengan anemia pada siswi SMP Negeri 5 kota Manado. Dalam hal ini bahwa adanya penerimaan terhadap H1 dan penolakan pada H0. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunatmaningsi (2007), menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendapatn keluarga dengan kejadian

anemia di SMA Negeri 1 Brebes (p = 0,035). Hal ini menunjukkan bahwa remaja putri dengan tingkat pendapatan keluarga yang rendah memiliki risiko 1.707 kali lebih besar untuk mengalami kejadian anemia. 3. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ayah Analisis data mengenai hubungan antara tingkat pendidikan ayah subjek dalam penelitian ini menghasilkan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai p (0,000) < α (0,05), yang berarti Ho di tolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ayah dengan kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado. Responden denga tingkat pendidikan ayah rendah memiliki peluang 27,000 kali untuk mengalami anemia bila dibandingkan dengan siswi yang memiliki ayah denga tingkat pendidikan tinggi (OR = 27,000). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Tenri (2012) dengan judul hubungan pengetahuan asupan gizi dan faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Selayar yang menyatakan terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ayah dengan kejadian anemia pada remaja putri yaitu p = 0,025 (bermakna pada p < 0,05). Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Witriani (2011) menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ayah yang berpendidikan rendah 0,351 kali untuk memiliki anak anemia dibandingkan dengan ayah yang berpendidikan tinggi. 4. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Analisi data mengenai hubungan antara tingkat pendidikan ibu subjek dalam penelitian ini menghasilkan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai p (0,000) < α (0,05), yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado. Responden dengan tingkat pendidikan ibu rendah 10,929 kali lebih berisiko untuk terkena anemia bila dibandingkan dengan siswi yang memiliki ibu dengan pendidikan tinggi (OR = 10,292). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tenri (2012), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidika ibu dengan kejadian anemia pada remaja putri, dimana diperoleh nilai p = 0,023 < α 0,05. Hasil penelitain ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Iskandar (2009), di SMP 1 Sumedang mengatakan pendidikan ibu tidak berpenagruh terhadap kejadian anemia pada remaja putri. 5. Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga

Berdasarkan hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Fisher s exact yang merupakan turunan dari uji chi-square karena syarat uji tidak terpenuhi, diperoleh nilai p = 0,525, dimana p < α (0,05), hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado. Dalam arti bahwa adanya penerimaan pada H1 dan penolakan pada H0. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara status sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Responde yang berjumlah 167 siswi SMP negeri 5 kota Manado terdapat 17 (10,1%) yang menderita anemia 2. Ada hubungan yang bermakna antara tignkat pendapatan keluarga dengan kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado 3. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dengan kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado 4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat penulis sampaikan guna meningkatkan kesehatan pada kesehatan siswi di SMP negeri 5 kota Manado, adalah sebagai berikut: 1. bagi para orang tua yang memiliki siswi yang mengalami anemia diharapkan dapat lebih memperhatikan asupan makanan dan pergaulan anaknya sehingga pola makannya terjaga, dengan cara lebih berusaha lagi mendapatkan penghasilan yang lebih cukup untuk penambahan pangan dalam keluarga 2. bagi para guru dan pihak sekolah agar lebih memahami gejala-gejala anemia pada siswi di sekolah, sehingga dapat lebih cepat mengatasi kondisi anemia, dan tidak menggangu konsentrasi belajar maupun prestasi belajar siswi. 3. Diharapkan bagi para siswi untuk memperhatikan pola makan, memperbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, energi dan protein hewani, serta memperbanyak konsumsi bahan makanan yang kaya vitamin C seperti sayuran dan buah-buahan, serta menghindari makanan atau minuman yang dapat menghambat pneyerapan zat besi. 4. Bagi puskesmas Kecamatan Tuminting Kota Manado, supaya lebih luas menyebarkan informasi tentang anemia

pada siswi-siswi, misalkan dengan melakukan penyuluhan disekolah tentang hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan anemia yang dilaksanakan secara berkesinambungan. 5. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel-variabel laing yang menjadi faktor risiko ataupun penyebab terjadinya anemia. DAFTAR PUSTAKA Achadi, E. 2007. Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. SUN. Arisman. 2010. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Gibney, dkk. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Gunatmaningsih, D. 2007. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Iskandar, A. 2009. Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Keluarga Terhadap Kejadian Anemia Gizi Besi Pada Agregat Remaja Putri Di SMP Negeri Cimalaka Kabupaten Sumedang. Tesis. Depok: FIK UI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Yamin, T. 2012. Hubungan Pengetahuan, Asupan Gizi Dan Faktor Lain Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Kabupaten Kepulauan Selayar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan Komunitas Universitas Indonesia Depok.