BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Lampiran Meningkatnya cakupan

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN... I-1

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2014 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2009-2014 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap 5 (lima) tahun dan menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal yang di terjemahkan ke dalam bentuk strategik kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat di implementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misi dengan peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Penyusunan LAKIP Pemerintah Tahun 2012 ini mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2009 2014. Strategi dan arah pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2009-2014 yaitu : 1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan. Mencakup 6 (enam) bidang pembangunan yaitu pembangunan Halaman 15

bidang Sumber Daya Manusia, Pembangunan Bidang Ekonomi, Pembangunan Bidang Infrastruktur, Pembangunan Bidang Pemerintahan, Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup serta Pembangunan Bidang Sosial Budaya. 1.1 Strategi dan arah pembangunan Bidang Sumber Daya Manusia. Meliputi Bidang Pendidikan dan Kesehatan yaitu meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas pendidikan formal dan non formal dimulai sejak pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA, sedangkan Pendidikan Non Formal meliputi pendidikan luar sekolah (kursus/diklat atau pendidikan sejenis) dan pendidikan keaksaraan fungsional. Strategi yang ditempuh adalah mengupayakan pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBD. Melanjutkan upaya pemerataan dan penyediaan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk penyandang cacat. Mengupayakan penyelenggaraan pendidikan dasar sembilan tahun melalui penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana kegiatan belajar (KMB) dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat. Meningktakan peran serta komite sekolah pada khususnya dan peran serta masyarakat dan swasta pada umumnya dalam pengembangan dunia pendidikan, meningkatkan kegiatan belajar masyarakat dan pelatihan/ pendidikan non formal bagi warga masyarakat yang tidak terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kecakapan/keterampilan hidup dan kemampuan guna meningkatkan kualitas hidup. Mengembangkan kecakapan hidup untuk meningkatkan etos kerja dan kemampuan kewirausahaan Halaman 16

serta kesiapan peserta didik dalam memasuki pasar kerja dalam meningkatkan kerja sama/keterkaitan dunia usaha dengan dunia pendidikan, peningkatan kapasitas kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka membina potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka meningkatkan komitmen mereka dalam melaksanakan tugas, menurunkan jumlah penyandang buta aksara melalui peningkatan intensifikasi perluasan akses dan kulaitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional. Mengembangkan Budaya baca untuk menghindari terjadinya buta aksara kembali (replapse illiteracy) dan menciptakan masayarakat belajar, mengembangkan kurikulum muatan lokal yang sesuai dengan potensi, karateristik dan kebutuhan daerah serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni untuk meningkatkan etos kerja, kemampuan kewirausahaan kepribadian peserta didik yang mantap dan berkelanjutan lingkungan hidup. 1.2 Strategi dan arah pembangunan Bidang Kesehatan Strategi dan arah pembangunan Bidang Kesehatan yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas tenaga kesehatan yang profesional, peningkatan jumlah dan mutu sarana dan prasarana kesehatan serta obat dan perbekalan kesehatan, peningkatan jangkau pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan pemberian jaminan kesehatan terutama bagi masyarakat kurang mampu dan peningkatan jenis pelayanan sampai dengan pengobatan paripurna. Halaman 17

Peningkatan kualitas dan kuantitas, surveilance efidemiologi untuk penyakit menular dan tidak menular, peningkatan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya kesehatan bersumber masyarakat dan upaya pembinaan kelangsungannya, peningkatan kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam mewujudkan lingkungan sehat. 1.3 Strategi dan arah pembangunan Bidang Ekonomi Pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Kubu Raya tidak terlepas dari pembangunan ekonomi nasional, hal ini disebabkan karena situasi dan kondisi perekonomian nasional akan sangat berdampak pada perekonomian daerah, krisis perekonomian global yang lalu membawa dampak yang sangat besar khususnya di, harga rupiah yang menurun tajam yang berakibat pada tingginya angka inflasi, inflasi merupakan salah satu tolak ukur ke stabilitas perekonomian suatu daerah. Perekonomian digerakkan oleh sektor perdagangan dan perindustrian, oleh karena itu strategi dan arah kebijakan yang dikembangkan untuk pembangunan bidang ekonomi merupakan arah kebijakan yang berkaitan dengan bidang perdagangan dan industri yaitu mengupayakan penyederhanaan proses perijinan yang efektif dan efesien dengan membentuk dan mengoptimalkan institusi pelayanan terpadu. Mengembangkan sarana dan prasarana perdagangan yang memadai, menyediakan sarana informasi dan fasilitasi pemasaran dalam rangka pengembangan produk-produk unggulan daerah. Memberdayakan dan meningkatkan peran organisasi profesi di bidang perdagangan, industri dan ketenagakerjaan, mengembangkan iklim usaha yang kondusif Halaman 18

bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi dengan pola pendampingan dalam aspek pemasaran, manajemen, permodalan dan aspek lainnya dalam rangka memperkuat usaha-usaha berbasis ekonomi kerakyatan. Selain Sektor perdagangan dan perindustrian, perekonomian juga digerakkan oleh pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) secara luas. Pengolahan SDA tersebut tersebar dibeberapa sektor yaitu Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan. Pembangunan SDA dilakukan dengan cara yang bijaksana sehingga pemanfaatan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat pada saat sekarang namun juga bagi generasi dimasa medatang, bidang sumber daya alam sebagai yaitu mengembangkan potensi sumberdaya alam secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dengan mengutamakan lingkungan hidup, mengembangkan sumber daya manusia pengelola sumber daya alam (petani dan nelayan) agar dapat memanfaatkan teknologi tepat guna untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam. Mengembangkan konsep pengembangan agribisnis kewilayahan dengan konsentrasi pada satu produk unggulan untuk satu wilayah, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pemiliharaan sumber daya alam, menyediakan fasilitas permodalan bagi petani dan nelayan dalam mengembangkan usahanya, memfasilitasi upaya penegakan hukum terhadap tindak kejahatan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam. 1.4 Strategi dan arah pembangunan Bidang Infrastruktur Pemenuhan Prasarana dan Sarana memegang peranan penting dalam keberhasilan pembangunan, Halaman 19

prasarana dan sarana yang utama antara lain penyediaan jalan dan jembatan, irigasi dan sarana air bersih dan tranformasi serta telekomunikasi. Namum pembangunan infrastruktur ini tetap perlu memperhatikan konsekuensi sistemik terhadap kualitas lingkungan hidup daerah di sekitarnya dan keseimbangan eksploitasi ketersediaan terhadap kebutuhan sumber daya alamnya. Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang prasarana dan sarana yaitu meningkatkan perencanaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan masyarakat dan mengoptimalkan realisasi perencanaan tersebut dalam pembangunan fisik yang nyata. Meningkatkan pelayanan dan ketersediaan prasarana dan sarana yang dapat menunjang proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas, meningkatkan kinerja pelayanan prasarana dan sarana yang telah terbangun terutama yang berkaitan dengan hak-hak dasar masyarakat seperti air bersih dan sumber energi. Melakukan koordinasi antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk memperjelas hak dan kewajiban dalam penanganan prasarana dan sarana yang dibangun, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan prasarana dan sarana transportasi/perhubungan, pengelolaan kawasan pemukiman, pengelolaan persampahan, penerangan jalan dan berbagai prasarana dan sarana publik lainnya. 1.5 Strategi dan arah pembangunan Bidang Aparatur dan Pemerintahan. Pembangunan di bidang aparatur dan pemerintahan akan sangat berkaitan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan good governance yang dapat diukur antara lain Halaman 20

melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat, strategis dan arah kebijakan yang ditempuh adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, meningkatkan profesionalisme aparat pemerintah daerah, menyelenggarakan pembinaan karier aparatur yang di dasarkan pada profesionalisme, prestasi kerja dan jenjang pendidikan dengan sistem penilaian yang terbuka dalam suatu mekanisme kerja badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan. Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara, memenuhi sarana dan prasarana penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah lain melalui penguatan kesepahaman tentang batas wilayah administratif. 1.6 Strategi arah kebijakan pelayanan publik Strategi arah kebijakan pembangunan bidang pelayanan publik sangat berkaitan dan saling mendukung dengan strategi dan arah kebijakan sebelumnya, yaitu bidang aparatur dan pemerintahan daerah. Tanpa adanya aparatur yang profesional dan berkualitas, pelayanan publik yang baik, pemerintahan mengembangkan strategi dan arah kebijakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan komunikasi dan pelayanan informasi publik, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. 1.7 Strategi dan arah Hukum Strategi dan arah kebijakan yang dikembangkan yaitu meningkatkan konsistensi pelaksanaan peraturan daerah dan Halaman 21

peraturan perundang undangan lainnya, meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan aparatur pemerintah, meningkatkan koordinasi pelaksanaan proses hukum berdasarkan azas kepastian hukum, kemanfaatan hukum dan keadilan. 1.8 Strategi dan arah restrukturisasi kelembagaan dan perangkat daerah. Strategi dan arah kebijakan yang dikembangkan yaitu mensinkronkan kelembagaan pemerintah daerah dan menyesuaikannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyesuaikannya dengan kebutuhan daerah, melakukan evaluasi dan analisis pengembangan organisasi perangkat daerah. Melakukan fasilitasi dan pengadaan pengendalian penataan kelembagaan perangkat daerah ditingkat kabupaten. 1.9 Strategi dan arah pembangunan Bidang Lingkungan Hidup Strategi dan arah kebijakan yang dikembangkan yaitu menginventarisasi dan membangun basis data sumber daya alam hayati dan non hayati secara berkelanjutan, mengupayakan peninjauan strategis, lingkungan hidup untuk semua aspek pembangunan secara berkelanjutan, mengelola dan mendayagunakan potensi sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara lestari berbasis masyarakat. Meningkatkan upaya konservasi laut, pesisir dan pulau-pulau kecil serta merehabilitasi ekosistem yang rusak, seperti terumbu karang, mangrove, padang lamun dan estuaria, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan secara luas, mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan diwilayah pesisir laut, perairan dan pulau-pulau kecil, memfasilitasi upaya Halaman 22

penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan, memberlakukan moratorium dikawasan tertentu, meningkatkan manfaat pertambangan dan nilai tambah, dengan melihat lingkungan, merehabilitasi kawasan bekas pertambangan, meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan. 1.10 Strategi dan arah pembangunan Bidang Sosial Budaya Strategi dan arah kebijakan yang dikembangkan yaitu Menggali dan mengembangkan keragaman nilai dan budaya lokal sehingga dapat menjadi salah satu aset daerah yang bernilai jual, meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam pengembangan nilai dan kekayaan budaya daerah, meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat dalam mencegah dan mengani permasalahan kesejahteraan sosial. Meningkatkan aksesbilitas penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap berbagai pelayanan sosial dasar, memfasilitasi pengembangan lembaga sosial kemasyarakatan terutama yang berkaitan dengan hak dan nilai-nilai kearifan lokal, sektor yang mendukung seperti sektor ketenagakerjaan, pemuda dan olah raga, perempuan dan anak, kependudukan, kemiskinan dan politik. 2. Visi Misi Visi adalah suatu gambaran kedepan tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah yang diarahkan supaya dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Berdasarkan kondisi kabupaten Kubu Raya pada saat ini, isu dan tantangan dalam 5 (lima) tahun kedepan, yang telah ditetapkan Halaman 23

kedalam RPJMD, maka visi adalah Terdepan dan Berkualitas mengandung makna : Terdepan, mengandung pengertian bahwa memiliki keungggulan yang kompetitif dan berkelanjutan dalam pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pengelolaan sumber daya alam. Berkualitas, mengandung pengertian tercapainya kualitas sumber daya manusia sebagai asset utama memiliki nilai tambah, berdaya saing tinggi menuju masyarakat madani. Misi. Untuk mewujudkan visi terdepan dan berkualitas, maka dirumuskan Misi sebagai berikut : a. MISI 1 : Menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berbudaya dan bertoleransi serta meningkatkan kesejahteraan sosial. No. Sasaran 1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang terjangkau. 2. Meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan. 3. Meningkatkan tata kelola pendidikan yang akuntabel. 4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 5. Meningkatnya kualitas kesehatan ibu, anak dan masyarakat. 6. Meningkatnya keluarga kecil berkualitas. Halaman 24

7. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat. 8. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dan meningkatnya kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat serta prestasi olahraga. 9. Meningkatnya pariwisata dengan memanfaatkan potensi budaya daerah. 10. Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial serta pemberdayaan masyarakat. 11. Meningkatnya percepatan pembangunan di wilayah transmigrasi. b. MISI II : Meningkatkan perekonomian kerakyatan yang berbasis teknologi dan kemitraan serta meningkatkan dan mengembangkan iklim investasi yang kondusif, memperluas kesempatan kerja dan berusaha serta pelayanan perizinan yang prima. No. Sasaran 12. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan. 13. Berkembangnya perdagangan daerah. 14. Berkembangnya UMKM, Industri kecil dan menengah serta Koperasi. 15. Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar. 16. Terwujudya percepatan pembangunan di wilayah perbatasan dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang terintegrasi dan strategis. Halaman 25

c. MISI III : Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam yang berkelanjutan dengan tetap menjaga dan mempertahankan kualitas dan kelestarian fungsi lingkungan hidup melalui perencanaan yang menyeluruh. No. Sasaran 17. Meningkatnya produktivitas dan kualitas produk komoditi unggulan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, dan perikanan, keanekaragaman hayati, kehutanan dan pertambangan serta ESDM. 18. Meningkatnya produktivitas dn kualitas komoditi produk unggulan bidang kehutanan dan perkebunan. 19. Meningkatnya perlindungan sumber daya hutan dan perkebunan. 20. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan usaha pertambangan. 21. Meningkatnya pembinaan dan pengendalian usaha pertambangan rakyat, bahan bakar dan energi. 22. Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup. d. MISI IV : Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur pemerintah melalui penataan birokrasi (kelembagaan) serta meningkatkan sarana dan infrastruktur wilayah yang merata, berkualitas dan berkelanjutan. No. Sasaran 23. Meningkatnya profesionalisme aparatur. 24. Meningkatnya pelayanan prima aparatur untuk mendorong terciptanya pelayanan kepada masyarakat. Halaman 26

25. Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan efektif dengan dukungan optimalisasi penerimaan daerah. 26. Meningkatnya kinerja aparatur, pengawasan yang berdaya guna untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 27. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi darat, sungai, penyeberangan, dan laut secara memadai dengan dukungan pos, informasi dan komunikasi serta telekomunikasi yang mantap. 28. Tersedianya pelayanan kehumasan untuk kepentingan publik. 29. Meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai mental spritual. Misi-misi tersebut di implementasikan kedalam program-program dan kegiatan yang tersebar kepada setiap dinas, badan, kantor dan instansi lainnya di Pemerintahan. 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan yang ingin dicapai yaitu : Menjadikan terdepan di Kalimantan Barat maupun Regional Kalimantan, Kubu Raya untuk Indonesia yang memiliki keunggulan yang kompetitif dan berkelanjutan dalam pemerintahan, pembangunan, kemasyarakat dan pengelolaan sumber daya alam, dengan meletakkan pondasi dasar adalah penataan dan pembangunan daerah sampai tingkat peningkatan, ekspansi dan inovasi unggulan daerah. Sasaran yang di inginkan adalah : Menjadikan yang mempunyai sumberdaya manusia sebagai asset utama memiliki nilai tambah, berdaya saing tinggi menuju masyarakat madani, dengan meletakkan pondasi dasar yaitu penataan dan peningkatan kelembagaan perangkat Halaman 27

daerah dan kepegawaian yang efektif, akuntabel dan professional, dengan penerapan e-government dan teknologi informasi, serta memfokuskan peningkatan pembangunan sumberdaya manusia di bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian berbasis pedesaan, potensi sumberdaya alam lokal, pendampingan, UMKM, serta meningkatkan pembangunan insfrastruktur dasar, pembukaan isolasi daerah, penguatan desa pelayanan publik yang prima. B. Penetapan Kinerja Untuk penjabaran visi-misi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam periode 01 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 Kabupaten Kubu Raya, maka ditetapkan 29 sasaran strategis dan 120 indikator dengan penetapan kinerja sebagai berikut : Tabel 2 Penetapan Kinerja (TAPKIN) / Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2013 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU) Target 1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan yang terjangkau a. Prosentase Penduduk yang berusia > 15 th melek huruf (tidak buta aksara) b. Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A c. Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B d. Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMA,SMK/MA/Paket C e. Prosentase Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD/TK 91,81 % 99,75% 80% 62,96% 87% Halaman 28

f. Prosentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A g. Prosentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs /Paket B h. Prosentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/ Paket C 114% 93% 70% 2. Meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan 3. Meningkatkan tata kelola pendidikan yang akuntabel 4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 5. Meningkatnya kualitas kesehatan ibu, anak dan masyarakat miskin. a. Prosentase Tenaga Pendidik yang Lulus Sertifikasi 58,56 % b. Rata-rata Hasil Ujian (UAN) SD/MI 6,77 c. Rata-rata Hasil Ujian (UAN) SMP/Mts d. Rata-Rata hasil Ujian (UAN) SMA/MA e. Rata-rata Hasil Ujian (UAN) SMK/Kejuruan a. Prosentase Sekolah Yang memenuhi Standar akreditasi b. Prosentase Sekolah Yang Telah Mempunyai Komite Sekolah c. Prosentase APBD untuk anggaran Pendidikan a. Prosentase ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan 6,75 6,50 6,20 29,28 % 95% 20 % 73 % b. Angka Harapan Hidup waktu lahir 66,66 Tahun c. Prosentase sarana / prasarana kesehatan 80 % a. Angka Kematian Ibu Melahirkan / 125 ibu b. Bersalin per 100.000 kelahiran hidup c. Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup d. Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup 24 bayi 35 balita e. Angka Gizi Buruk 2,50% f. Prosentase peserta Jamkesmas keluarga Miskin 90% Halaman 29

6. Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas 7. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat 8. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dan meningkatnya kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat serta prestasi olah raga 9. Meningkatnya pariwisata dengan memanfaatkan potensi budaya daerah 10. Meningkatnya Perlindungan Dan Kesejahteraan Sosial serta Pemberdayaan Masyarakat a. Prosentase prevalensi peserta KB Aktif b. Prosentase Keluarga Pra Sejahtera Binaan dan Keluarga Sejahtera I 80,00 % 80,00 % c. Jumlah akseptor KB baru 80,00 % a. Prosentase PKK aktif 115 PKK b. Jumlah Kelompok Masyarakat produktif c. Prosentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah d. Prosentase pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan a. Jumlah gelanggang/balai remaja (selain milik swasta) per 1.000 penduduk b. Jumlah kegiatan pembinaan pemuda 20 kelompok 25 % 115 LPM 0 4 kegiatan c. Jumlah event olah raga yang diikuti 4 event d. Jumlah siswa berprestasi di bidang olah raga a. Penyelenggaraan festival seni dan budaya b. Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan c. Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara (domestik) 100 Siswa 7 Event 17 Situs 40.000 Orang d. Jumlah kunjungan wisatawan asing 5.000 Orang e. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Rp. 1. 129. 326.000 a. Jumlah sarana sosial 1 Panti b. Prosentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 30% c. Prosentase rumah tak layak huni 20% Halaman 30

d. Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dan ancaman/korban bencana alam 350 Paket 11. Meningkatnya percepatan pembangunan di wilayah transmigrasi. a. Transmigran Swakarsa 640 KK b. Pembinaan kepada transmigran 70% c. Sertifikasi lahan transmigrasi 1.000 Sertifikat 12. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Penyuluh Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan a. Prosentase penyuluh yang terlatih 100,00 % b. Intensitas pembinaan penyuluh terhadap kelompok tani c. Prosentase tenaga penyuluh di desa d. Prosentase Pembinaan kelompok tani 90% 100% 75% 13. Berkembangnya Perdagangan Daerah a. Jumlah pembinaan terhadap usaha perdagangan (peredaran barang) b. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB c. Penyelenggaraan perijinan dan non perijinan 50 Usaha Rp.1.921.94 4.68 3500 Ijin d. Jumlah ijin yang dikelola 80% e. Persentase peningkatan investasi 80% 14 Berkembangnya UMKM, Industri kecil dan menengah serta Koperasi a. Prosentase Koperasi Aktif 80 % b. Prosentase pembinaan usaha mikro dan kecil 50% 15. Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar a. Prosentase tingkat partisipasi angka kerja 40% Halaman 31

b. Prosentase pelatihan calon tenaga kerja 40% 16. Terwujudnya percepatan pembangunan di wilayah perbatasan dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang terintegrasi dan strategis. 17. Meningkatnya Produktivitas dan Kualitas Produk Komoditi Unggulan Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan, Perikanan, Keanekaragaman Hayati, Kehutanan dan Pertambangan Serta ESDM 18. Meningkatnya Produktivitas dan Kualitas Komoditi Produk Unggulan Bidang Kehutanan dan Perkebunan c. Tenaga kerja yang mengikuti Jamsostek d. Prosentase pengawasan ketenagakerjaan a. Jumlah kelurahan / desa yang tertib administrasinya 39.632 Orang 90% 117 Desa b. Penetapan tata batas desa 31 Desa c. Jumlah pemekaran Desa 9 Desa a. Regulasi ketahanan pangan 1 Perbup b. Produktivitas komunitas pangan utama 240.000 Ton c. Produktivitas komunitas hortikultura 1.233.928 Ku d. Prosentase kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB 23% e. Jumlah produksi perikanan tangkap 14.567 Ton f. Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran g. Peningkatan sarana dan prasarana masyarakat pesisir h. Meningkatkan kelompok masyarakat pengawas perikanan 38 Unit 66 Unit 9 kelompok i. Jumlah kelompok yang terbina 875 kelompok a. Produksi komunitas kehutanan dan perkebunan 59.638,5 Ton b. Produksi kayu olahan yang legal 496.790 M3 c. Persentase pembinaan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. 70% 19. Meningkatnya Perlindungan a. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 20% Halaman 32

Sumberdaya Hutan dan Perkebunan 20. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pengelolaan Usaha Pertambangan 21. Meningkatnya Pembinaan dan Pengendalian Usaha Pertambangan Rakyat, Bahan Bakar dan Energi 22. Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup 23. Meningkatnya Profesionalisme Aparatur 24. Meningkatnya Pelayanan Prima kepada aparatur untuk mendorong terciptanya pelayanan kepada masyarakat 25. Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang efesien dan efektif dengan dukungan optimalisasi penerimaan daerah b. Kerusakan Kawasan Hutan 20 % c. Luas Lahan yang direboisasi 25 % a. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Rp. 55.000.000 b. Potensi Pertambangan 9 Lokasi a. Penertiban Pertambangan Tanpa Izin b. Prosentase Rumah Tangga yang telah teraliri listrik a. Prosentase Perusahaan menerapkan AMDAL b. Prosentase Penegakan hukum lingkungan 70% 90% 50% 40% c. Prosentase ruang terbuka hijau 30% d. Prosentase Penanganan sampah 70% e. Kualitas kebersihan kota 80% f. Penataan kawasan yang berbasis lingkungan a. Prosentase pejabat struktural yang telah memenuhi syarat kompetensi jabatan b. Tingkat Implementasi hasil Analisis Jabatan 80% 90 % 80% c. Prosentase instansi yang telah 100% melakukan Analisis Jabatan a. Rancangan Perda yang ditetapkan 23 perda b. Jumlah penduduk yang telah 275.000 memiliki KTP c. Jumlah penduduk yang telah 230.000 memiliki KK d. Jumlah penduduk yang telah 300.000 memiliki akta e. Realisasi NIK 670.000 a. Tersedianya sistem pelaporan akuntansi keuangan daerah yang akurat b. Prosentase PAD terhadap total pendapatan daerah 100 % 10 % c. Prosentase peningkatan 10% Halaman 33

pendapatan daerah 26. Meningkatnya kinerja aparatur, pengawasan yang berdaya guna untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan a. Ketepatan waktu penyusunan KUA / PPAS / RKPD b. Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan c. Persentase PNS yang membuat LP2P d. Keberadaan Web site milik pemerintah daerah sebagai sarana pelayanan publik e. Persentase luas lahan Pemkab bersertifikat 3 Dokumen 100% (128 TLHP) 100% 100% 40% f. Penusunan LAKIP 100% g. Penyusunan LPPD 100 % h. Penyusunan LKPJ 100 % i. Penegakan Perda dan Perbup 80% j. Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 1 Kegiatan 27. Tersedianya sarana dan prasarana wilayah, transportasi darat, sungai, penyeberangan, dan laut secara memadai dengan dukungan pos, informasi dan komunikasi serta telekomunikasi yang mantap 28. Tersedianya Pelayanan Kehumasan untuk kepentingan publik a. Prosentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik b. Prosentase luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 60% 60% c. Jumlah jembatan 16 Unit d. Tingkat kecukupan rambu lalu lintas 90% e. Tersedianya terminal angkutan darat 90% f. Tersedianya dermaga / pelabuhan 85% g. Distribusi air bersih 7 Desa a. Infrastruktur jaringan online ke setiap SKPD dan Kecamatan 100 % b. Ketepatan waktu penyusunan KDA 100% c. Jumlah SDM pengelola kearsipan 50 orang d. Koleksi judul buku di perpustakaan daerah 5.452 judul e. Pengembangan minat baca dengan 1000 Orang Halaman 34

kunjungan ke Perpustakaan Daerah 29. Meningkatnya Penghayatan dan Pengamalan Nilai-Nilai Mental Spiritual a. Terselenggaranya kegiatan hari besar keagamaan (MTQ, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Nyepi, Waisak dan Cap go meh. b. Jemaah Haji yang difasilitasi Pemerintah Daerah. 100% 200 jemaah haji Target dari setiap indikator pencapaian sasaran tersebut diatas diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2013 sebagaimana terdapat dalam APBD tahun 2013 dan Penetapan Kinerja (PK) tahun 2013 yang merupakan komitmen kinerja antara Bupati Kubu Raya dengan Kepala SKPD secara berjenjang. Halaman 35