BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan data yang memiliki tingkat akurasi dan kepercayaan tinggi serta reliabel. 4.1.1 Uji Validitas Instrumen Instrumen penelitian berupa angket/kuesioner yang telah dibuat, terlebih dahulu diujicobakan pada responden ujicoba untuk mengetahui validitas angket yang dibuat sebelum diujikan pada responden penelitian,. Dari jawaban setiap responden itu kemudian diberi skor untuk kemudian diolah validitasnya dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Pearson. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi yang didapat, selanjutnya diuji tingkat signifikansinya dengan uji-t. Kemudian t hitung yang didapat dikonsultasikan dengan t pada tabel. Jika t hitung > t tabel, maka item butir soal tersebut valid dan signifikan pada taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan dk = n-2. Dan sebaliknya, jika t hitung < t tabel, maka item tersebut tidak valid. Adapun hasil perhitungan yang didapatkan (Lampiran 1) menunjukan bahwa ada 4 (empat) item soal yang tidak valid, yaitu item nomor 4, 5, 8, dan 21. Oleh sebab itu butir soal yang tidak valid tersebut tidak dipakai lagi pada 45
46 penelitian selanjutnya. Untuk itu dari 24 item soal yang dibuat, yang dipakai kembali pada penelitian selanjutnya sebanyak 20 butir soal. 4.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji ketepatan atau keajegan suatu instrumen. Analisis data yang dilakukan yaitu menggunakan rumus alpha cronbach untuk memperoleh harga reliabilitas instrumen (r 11 ). Setelah dihitung, kemudian nilai r 11 dikonsultasikan dengan nilai r tabel product moment. Jika r 11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan lagi dalam penelitian selanjutnya, dan sebaliknya. Jika r 11 < r tabel, maka instrumen tersebut tidak reliabel. Hasil yang didapat dari perhitungan bahwa diperoleh r 11 = 0,784 > r tabel = 0,444, maka soal tersebut reliabel dengan menunjukan interpretasi reliabilitas cukup. 4.2 Deskripsi Data Penelitian Setelah data penelitian dikumpulkan dari responden melalui instrumen penelitian berupa angket dan dokumentasi nilai, selanjutnya dihitung jumlah skor untuk setiap responden dan untuk tiap-tiap variabel. Berikut deskripsi data hasil penelitian kedua variabel: 4.2.1. Variabel X (Pemanfaatan Perpustakaan) Data variabel X berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan diperoleh melalui penyebaran instrumen penelitian berupa angket. Instrumen penelitian
47 variabel X disebar kepada 40 orang responden. Data yang diperoleh berupa skor mentah yang selanjutnya dikonversikan kedalam T-skor. Hasil pengkonversian ini ditunjukkan dalam lampiran. Dari hasil perhitungan terhadap data variabel X diperoleh nilai statistik sebagai berikut : No. Statistik Variabel X 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jumlah Sampel (N) Jumlah data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata nilai Standar Deviasi 40 2892 69,18 29,98 49,59 9,97 Tabel 4-1 : Nilai statistik Variabel X Kelas Interval Frekuensi Persentase 63.8-69.8 5 12.50% 57.8-62.8 5 12.50% 50.8-56.8 6 15.00% 43.8-49.8 13 32.50% 36.8-42.8 8 20.00% 29.8-35.8 3 7.50% Jumlah 40 100% Tabel 4-2 : Distribusi frekuensi Variabel X
48 Persentase Perolehan Skor Variabel X 36.8-42.8 20.00% 29.8-35.8, 7.50% 63.8-69.8, 12.50% 57.8-62.8, 12.50% 43.8-49.8, 32.50% 50.8-56.8, 15.00% Gambar 4-1: Diagram Pie Persentase Perolehan Skor Variabel X Tabel distribusi frekuensi yang dibuat berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukan kelompok responden berdasarkan perolehan skor Variabel X yang didapat. Dari ke 40 orang responden yang telah dikelompokan ke dalam kelas interval itu kemudian dibuat persentasenya untuk memudahkan dalam memberikan gambaran berdasarkan hasil tersebut. 4.2.2. Variabel Y (Kemampuan Siswa Menyelesaikan Tugas-tugas Mata Diklat Menggambar Konstruksi Kayu) Data variabel Y berkaitan dengan kemampuan siswa menyelesaikan tugastugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu diperoleh melalui instrumen penelitian berupa nilai-nilai tugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu..
49 Data yang diperoleh berupa skor mentah yang selanjutnya dikonversikan kedalam T-skor. Hasil pengkonversian ini ditunjukkan dalam lampiran. Dari hasil perhitungan terhadap data variabel X diperoleh nilai statistik sebagai berikut : No. Statistik Variabel Y 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jumlah Sampel (N) Jumlah data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata nilai Standar Deviasi 40 2831,10 64,42 28,32 70,78 8,06 Tabel 4-3 : Nilai statistik Variabel Y Kelas Interval Frekuensi Persentase 59.5-64.5 7 17.50% 53.0-59.00 12 30.00% 47.5-52.5 5 12.50% 42.0-47.0 8 20.00% 36.5-41.5 4 10.00% 31.0-36.0 2 5.00% 25.5-30.5 2 5.00% Jumlah 40 100% Tabel 4-4 : Distribusi frekuensi Variabel Y
50 Gambar 4-2: Diagram Pie Persentase Perolehan Skor Variabel Y Tabel distribusi frekuensi yang dibuat berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukan kelompok responden berdasarkan perolehan skor Variabel Y yang didapat. Dari ke 40 orang responden yang telah dikelompokan ke dalam kelas interval itu kemudian dibuat persentasenya untuk memudahkan dalam memberikan gambaran berdasarkan hasil tersebut.
51 4.3 Gambaran Umum Pemanfaatan Perpustakaan dan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Tugas-tugas Mata Diklat Menggambar Konstruksi Kayu 4.3.1 Pemanfaatan Perpustakaan Berdasarkan pada beberapa tujuan dari penelitian ini, salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran umum pemanfaatan perpustakaan di kalangan siswa Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung. Gambaran pemanfaatan perpustakaan di kalangan siswa Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung dapat diketahui dengan menggunakan rumus persentase rata-rata. No Perolehan Persentase Indikator Soal Skor (%) / Item Kategori 1 142 71.0% Baik Lokasi perpustakaan 2 155 77.5% Baik 3 106 53.0% Cukup Kelengkapan peralatan 4 179 89.5% Sangat Baik perpustakaan 5 173 86.5% Sangat Baik 6 169 84.5% Sangat Baik 7 153 76.5% Baik 8 99 49.5% Cukup Pengelolaan perpustakaan 9 171 85.5% Sangat Baik 10 180 90.0% Sangat Baik 11 99 49.5% Cukup 12 116 58.0% Cukup Jumlah bahan pustaka 13 140 70.0% Baik 14 175 87.5% Sangat Baik 15 100 Kesesuaian bahan pustaka 50.0% Cukup dengan kurikulum dan materi 16 145 pelajaran 72.5% Baik 17 162 81.0% Sangat Baik 18 140 Memperlancar dalam menyelesaikan tugas siswa 70.0% Baik 19 143 Membantu siswa menemukan 71.5% Baik 20 145 sumber belajar 72.5% Baik Tabel 4-5 : Perhitungan Persentase Kecenderungan Rata-rata Skor Variabel X per Item
52 Kelengkapan fasilitas perpustakaan 74.4% a. Lokasi perpustakaan 74.3% b. Kelengkapan peralatan 76.3% perpustakaan c. Pengelolaan perpustakaan 72.6% Penyediaan koleksi perpustakaan Manfaat Perpustakaan 68.4% 71.0% a. Jumlah bahan pustaka 64.0% b. Kesesuaian bahan pustaka 72.8% dengan kurikulum dan materi pelajaran a. Memperlancar dalam menyelesaikan tugas siswa 70.0% b. Membantu siswa menemukan sumber belajar 72.0% Tabel 4-6 : Persentase Kecenderungan Rata-rata Skor Variabel X per Indikator dan per Aspek Persentase Perolehan Skor Variabel X per Indikator 72.0%, 14% 74.3%, 16% 70.0%, 14% 76.3%, 15% 72.8%, 14% 64.0%, 13% 72.6%, 14% a. Lokasi perpustakaan b. Kelengkapan peralatan perpustakaan c. Pengelolaan perpustakaan a. Jumlah bahan pustaka b. Kesesuaian bahan pustaka dengan kurikulum dan materi pelajaran' a. Memperlancar dalam menyelesaikan tugas sisw a b. Membantu sisw a menemukan sumber belajar Gambar 4-3: Diagram Pie Persentase Perolehan Skor Variabel X per Indikator
53 Persentase Perolehan Skor Variabel X per Aspek Manfaat Perpustakaan, 71.0%, 33% Kelengkapan fasilitas perpustakaan, 74.4%, 35% Penyediaan koleksi perpustakaan, 68.4%, 32% Gambar 4-4: Diagram Pie Persentase Perolehan Skor Variabel X per Aspek Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, diperoleh bahwa persentase pemanfaatan perpustakaan di kalangan siswa tingkat II Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung 72,3 % dari skor ideal dan termasuk dalam kategori baik. dengan rincian sebagai berikut : 1. Kelengkapan fasilitas perpustakaan sebesar 74,4 % dalam kategori baik. 2. Penyediaan koleksi perpustakaan sebesar 68,4 % dalam kategori baik. 3. Manfaat perpustakaan sebesar 71,0 % dalam kategori baik.
54 Kategori Rentang Frekuensi Persentase (%) sangat tinggi > 59.38 6 15.00% tinggi 52.85 < µ < 59.38 7 17.50% sedang 46.31 < µ > 52.85 16 40.00% rendah 39.78 < µ > 46.31 7 17.50% sangat rendah µ < 39.78 4 10.00% Jumlah 40 100% Tabel 4-7: Kecenderungan Variabel X Berdasarkan tabel uji kecenderungan variabel X di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase perolehan skor dalam kategori sangat tinggi sebesar 15 %; kategori tinggi sebesar 17,5 %; kategori sedang sebesar 40%; pada kategori rendah sebesar 17,5 %; dan perolehan skor dalam kategori sangat rendah sebesar 10 %. Hal ini berarti bahwa kecenderungan persepsi siswa jurusan teknik bangunan terhadap pemanfaatan perpustakaan berada dalam kategori sedang yang menunjukan sebanyak 16 orang siswa atau 40 %nya berada pada rentang tersebut. Kecenderungan Variabel X 18% 10% 15% > 59.38 52.85 < m < 59.38 18% 46.31 < m > 52.85 39.78 < m > 46.31 39% m < 39.78 Gambar 4-5 : Diagram Pie Persentase Uji Kecenderungan Variabel X
55 4.3.2 Kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas Mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu ( Variabel Y ) Tujuan lain dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu di SMKN 6 Bandung. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, diperoleh bahwa persentase kemampuan siswa menyelesaikan tugastugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu adalah sebesar 70,8 % dari skor idealnya, dan termasuk dalam kategori baik. Kategori Rentang Frekuensi Persentase (%) sangat tinggi > 55.39 11 27.50% tinggi 49.38 < µ > 55.39 11 27.50% sedang 43.36 < µ > 49.38 8 20.00% rendah 37.34 < µ > 43.36 6 15.00% sangat rendah µ < 37.34 4 10.00% Jumlah 40 100% Tabel 4-8 : Kecenderungan Variabel Y Dari uji kecenderungan variabel Y dapat disimpulkan bahwa perolehan skor siswa dalam kategori sangat tinggi sebesar 27,5 %; kategori tinggi sebesar 27,5 %; kategori sedang sebesar 20 %; dan pada kategori rendah sebesar 15 %; sedangkan untuk kategori sangat rendah sebesar 10 %. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas mata diklat Menggambar
56 Konstruksi Kayu di jurusan teknik bangunan cenderung tinggi, dapat dilihat bahwa 27,5 % siswa berada pada kategori tersebut. Kecenderungan Variabel Y 15% 10% 27,5% > 55.39 49.38 < m > 55.39 43.36 < m > 49.38 37.34 < m > 43.36 20% 27,5% m < 37.34 Gambar 4-6: Diagram Pie Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y 4.4 Analisis Data Penelitian Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dari data skor mentah kedua variabel yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi skor matang (T score.), untuk selanjutnya data tersebut diolah sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :
57 4.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak normal, serta untuk menentukan jenis perhitungan statistika yang digunakan selanjutnya. a. Uji normalitas variabel X dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat, diperoleh harga χ 2 hitung sebesar 4,651. Kemudian dikonsultasikan dengan harga χ 2 pada tabel, didapat χ 2 (0,95)(3) tabel sebesar 7,815. Ternyata χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran skor variabel X berdistribusi normal, pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = 6-3 = 3. b. Uji normalitas variabel Y dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat, diperoleh harga χ 2 hitung sebesar 7,11. Kemudian dikonsultasikan dengan harga χ 2 pada tabel, didapat χ 2 (0,95)(4) tabel sebesar 9,488. Ternyata χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran skor variabel Y berdistribusi normal, pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = 7-3 = 4. Ternyata kedua variabel menunjukan data yang berdistribusi normal, maka pengolahan data yang digunakan selanjutnya adalah statistik parametrik. 4.4.2 Uji Koefisien Korelasi Analisa korelasi antara kedua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y dilakukan dengan menggunakan rumus koefesien korelasi product-moment. Tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya derajat hubungan antara variabel X
58 dengan variabel Y. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga r xy = 0,320. Berdasarkan interpretasi terhadap koefisien korelasi dari Sugiyono yaitu pada rentang 0,20 0,399 dikategorikan memiliki korelasi rendah. Dengan demikian berarti pengaruh model pembelajaran konstruktif terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat pengujian bahan bangunan di SMKN 6 Bandung adalah rendah. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut signifikan (berarti atau tidak, maka dilakukan pengujian keberartian dengan menggunakan rumus uji t student, diperoleh t = 2,085. Berdasarkan tabel tingkat kepercayaan 95 % dan dk = 38, diperoleh 1,687. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signfikan antara variabel X dengan variabel Y, karena t hitung > t tabel. 4.4.3 Perhitungan Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan melalui koefesien determinasi (KD), dari hasil perhitungan diperoleh KD sebesar = 10,27 %. Dapat disimpulkan bahwa besarnya kontribusi pemanfaatan perpustakaan (variabel X) terhadap kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas pada mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu di SMKN 6 Bandung (variabel Y) adalah sebesar 10,27 %. Dan sisanya sebanyak 89,73% merupakan kontribusi dari faktor-faktor lain.
59 4.4.4 Pegujian Hipotesis Analisis data yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian hipotesis untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Uji statistik yang digunakan dalam menguji hipotesis ini yaitu dengan menggunakan rumus t-student. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Terima hipotesis jika t yang dihasilkan dalam perhitungan lebih besar dari t yang dihasilkan dari tabel (t hitung > t tabel ) dan tolak hipotesis jika sebaliknya. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa : H o :ρ = 0 Tidak terdapat sumbangan yang positif dan signifikan antara Pemanfaatan perpustakaan terhadap kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas pada mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu di SMKN 6 Bandung H a : ρ 0 Terdapat sumbangan yang positif dan signifikan antara Pemanfaatan perpustakaan terhadap kemampuan siswa menyelesaikan tugastugas pada mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu di SMKN 6 Bandung. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung = 2,085 kemudian dikonsultasikan dengan harga t tabel, didapat harga t (0,95)(38) tabel sebesar 1,687. Ternyata t hitung > t tabel, maka dengan demikian hipotesis yang diajukan Penulis dapat diterima dengan taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = 40-2 = 38.
60 4.4.5 Perhitungan Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria (variabel Y) dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor (variabel X) secara individual yang ditunjukan dengan sebuah fungsi regresi sederhana Y = a + bx. Persamaan regresi tersebut memiliki pengertian bahwa jika variabel X ditingkatkan atau diturunkan (dimanipulasi), maka harga variabel Y akan berubah sedemikian rupa tergantung dari persamaan regresinya. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui besarnya peningkatan kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu apabila pemanfaatan perpustakaan ditingkatkan. Setelah dihitung nilai konstanta a = 33,979dan koefisien b = 0,3204, maka bentuk persamaan regresi linear sederhana yang didapatkan adalah : Y =33,979+ 0,3204.X Persamaan Regresi y = 0.3204x + 33.979 Variabel Y 80 70 60 50 40 30 20 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 Variabel X Gambar 4-7: Persamaan Regresi Linear Sederhana
61 Dari grafik dan persamaan regresi yang diperoleh dapat dikatakan bahwa jika harga X = 0. maka harga prediksi untuk Y sebesar = 33,979 satuan. Dan bila harga X max yang di dapat kemudian disubstitusikan ke persamaan regresi linier Ŷ = 33,979 + 0,3204.(69,18) = 56,14. Hal ini berarti bahwa jika pemanfaatan perpustakaan ditingkatkan sampai dengan nilai maksimum 69,18, maka kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu akan meningkat sebesar 56,14 satuan. 4.4.6 Kontribusi pemanfaatan perpustakaan terhadap kemampuan siswa menyelesaikan tuga-tugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu. a. Hasil pengujian korelasi Product Moment Dari hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,320. Menurut kriteria penafsiran, korelasi kedua variabel tergolong rendah, akan tetapi kontribusi pemanfaatan perpustakaan terhadap kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu arahnya positif. b. Hasil pengujian keberartian koefisien korelasi distribusi t. Diperoleh keberartian koefisien korelasi sebesar 2,085, hasilnya kemudian dikonsultasikan dengan nilai t tabel, yaitu t (0,95)(38) = 1,687. Ternyata t hitung > t tabel, artinya hipotesis Pemanfaatan perpustakaan memberikan sumbangan
62 yang positif dan signifikan terhadap kemampuan siswa menyelesaikan tugastugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu di SMKN 6 Bandung diterima. c. Dari hasil perhitungan Koefisien Determinasi (KD) diperoleh nilai sebesar 10,27 % artinya sumbangan pemanfaatan perpustakaan terhadap kemampuan siswa menyelesaikan tugas-tugas mata diklat Menggambar Konstruksi Kayu di SMKN 6 Bandung tergolong rendah. Hal ini dikarenakan adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyelesaian tugas Menggambar Konstruksi Kayu (faktor internal dan eksternal). d. Keberhasilan proses belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan saja, tetapi hal ini dapat dipengaruhi oleh (1) faktor dari dalam, meliputi : fisiologis (kondisi fisik, kondisi panca indra), psikologis (bakat, minat, kecerdasan dan motivasi) dan (2) faktor dari luar, meliputi : lingkungan (alam dan sosial), instrumen (guru, kurikilum, sarana/fasilitas, dan manajemen).