BAB I PENDAHULUAN. Dalam kajian hubungan internasional, perkembangan dan bahkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya atmosfir yang bebas. Atmosfir seperti ini telah memberikan. peluang kepada para kandidat untuk memaparkan pandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB IV FAKTOR-FAKTOR IRAN MEMPERTAHANKAN PROGRAM PENGEMBANGAN NUKLIR. Iran dibawah kepemimpinan Ahmadinejad memilih untuk mempertahankan

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

Bab V. Kesimpulan. Namun hal ini berubah di tahun 2005 saat Mahmoud Ahmadinejad terpilih sebagai Presiden

BAB I PENDAHULUAN. listrik dalam wujud reaktor nuklir. Pengembangan teknologi nuklir tidak hanya

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa

1.1 Latar Belakang Masalah

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang didirikan pada abad ke 12. Pada awalnya Rusia berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

BAB IV STRATEGI IRAN DALAM MENGATASI SANKSI EMBARGO. buruk bagi perekonomia negara nya. Dalam mengatasi permasalahan sanksi

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari domokratisasi yang diawali oleh Tunisia hingga Suriah yang masih belum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL POLITIK DAN STRATEGI PERTAHANAN KEAMANAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Masalah kemiskinan telah menyebabkan masalah lain muncul, salah

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

PERUBAHAN SIKAP IRAN DALAM PENGEMBANGAN NUKLIR DI BAWAH TEKANAN INTERNASIONAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

5. Distribusi Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. memilih judul skripsi DAMPAK KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH INDONESIA DENGAN PEMERINTAH AUSTRALIA DALAM BIDANG

BAB V KESIMPULAN. Jepang merupakan salah satu negara maju dimana Official Development

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I. PENDAHULUAN. negara dalam rangka mencapai tujuan tujuan tertentu telah banyak dipraktekan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Dalam kajian hubungan internasional, perkembangan dan bahkan perubahan yang terjadi di lingkungan internasional, merupakan faktor-faktor signifikasi yang perlu diperhatikan oleh para aktor internasional. Terutama masalah-masalah krusial yang menjadi salah satu faktor penyangga pertumbuhan dan perkembangan suatu Negara, seperti halnya faktor ekonomi. Penulisan ini bermula dari ketertarikan penulis untuk mengangkat fenomena perkembangan Negara Iran setelah pergantian pemerintahan pada tahun 2005 kepada Mahmoud Ahmadinejad. Ahmadinejad dari awal pemerintahannya menjanjikan perubahan dan masa depan ekonomi Negara Iran yang lebih baik, dengan mengusung isu-isu populis yaitu pemberantasan kemiskinan dan korupsi. Iran adalah Negara yang mempunyai minyak dan perusahaan-perusahaan besar, tanah pertanian, perusahaan swasta dalam skala kecil, dan juga pelayanan jasa. Pemerintah Iran di setiap pergantian pemimpin Negara selalu berusaha untuk menstabilkan perekonomian Iran secara terus menerus selama lebih dari dua puluh tahun. Walaupun demikian, masalah inflasi dan pengangguran masih terus berlanjut. 5

Berbagai kemajuan ataupun kemunduran yang dialami Republik Islam Iran dalam berbagai bidang terutama ekonomi, merupakan parameter yang sangat jelas untuk mengukur transformasi mendasar yang terjadi di Iran terutama setelah kemenangan Revolusi Islam. Negara Iran meskipun sangat kaya minyak dan gas, namun justru dikenal sebagai Negara dengan tingkat perekonomian rendah dan menjadi Negara importer utama dunia. Di Negara ini, dengan pergantian kepemimpinan, berganti pula kebijakan yang diambil untuk terus berusaha memajukan Negara dan bahkan membalikkan keadaan untuk menjadikan Negara Iran menjadi lebih baik. Maka menarik untuk membahas strategi kebijakan ekonomi yang diambil oleh Mahmoud Ahmadinejad dari semenjak diangkat menjadi presiden Iran yang ke-sembilan pada tahun 2005 dalam usahanya mengembangkan Negara Iran. B. Tujuan Penelitian Secara garis besar ada beberapa tujuan utama bagi penulis untuk melakukan penelitian, yaitu: 1. Untuk mengetahui situasi dan kondisi perkembangan perekonomian Negara Iran dari masa sebelum pemerintahan Ahmadinejad hingga masa pemerintahan Ahmadinejad. 2. Untuk mengetahui keberhasilan perekonomian Negara Iran di masa pemerintahan Ahmadinejad. 3. Untuk mengetahui strategi ekonomi Ahmadinejad dalam memajukan perekonomian Iran. 6

C. Latar Belakang Permasalahan Mahmoud Ahmadinejad 1 terpilih sebagai presiden dalam Pemilu Iran tahun 2005, setelah berhasil menyingkirkan delapan orang pesaingnya yang berasal dari dua kubu, konservatif dan reformis. Diantaranya adalah mantan presiden Iran, Ali Akbar Rafsanjani yang menjadi pesaing terkuat dalam Pemilu 2005 tersebut. Pada awalnya, isu yang tersebar adalah Rafsanjani yang akan memenangkan pertarungan karena sikapnya yang dianggap bisa mengadakan normalisasi hubungan dengan Amerika, menyangkut politik luar negeri terutama setelah isu nuklir melanda Iran dan menjadi ajang kepentingan politik dan ekonomi. Isu nuklir Iran 2 memang muncul kembali pada saat terakhir pemerintahan Khatami, sehingga dunia internasional mulai melancarkan berbagai kecaman, tekanan, dan embargo sebagai bentuk penolakan terhadap pengembangan yang dilakukan Iran. Namun pada kenyataannya, rakyat lebih memilih Ahmadinejad sebagai orang nomor satu di Iran. Terpilihnya Ahmadinejad sebagai presiden ke-sembilan di Iran menjadi salah satu kabar yang cukup mengejutkan bagi dunia internasional terutama Amerika. Karena Ahmadinejad merupakan calon yang sebenarnya tidak 1 Mahmoud Ahmadinejad lahir dengan nama Mahmoud Saborhijan yang merupakan bahasa Parsi. Mahmoud berakar dari kata Muhammad yang berarti dia yang terpuji. Sementara Saborhijan berarti pelukis karpet (Pekerjaan jamak yang digeluti orang di kota Aradan, kota kelahirannya). Hingga adanya keputusan besar yang mendorong keluarganya pindah ke Teheran pada paruh kedua tahun 50an menjadi awal penggunaan nama Mahmoud Ahmadinejad. Muhsin Labib, Ibrahim Muharam, Musa Kazhim, Alfian Hamzah, Ahmadinejad!David di Tengah Angkara Goliath Dunia, Hikmah, 2007, hal. 53 2 Negara Iran semenjak tahun 1950-an telah memulai usaha pengayaan uranium sebagai bentuk pengembangan teknologi sebagai wujud pengalihan pemakaian minyak dan gas dengan energi nuklir. diambil dari Skripsi Wydha Rahmawati, Strategi Iran Dalam Menghadapi Amerika Serikat yang Menentang Program Nuklirnya,2007, hal. 29 7

diunggulkan dalam Pemilu, keikut sertaannya dalam pemilihan presiden lebih karena Ahmadinejad adalah seorang dari kubu konservatif yang merupakan pengikut setia Ayatullah Khamaini yang menjadi walikota Teheran. Namun kampanyenya yang cukup efisien, dengan mengangkat isu-isu populis yang mengena pada masyarakat karena sesuai dengan keadaan pada waktu itu, yaitu untuk masa depan ekonomi yang lebih baik tentang pemberantasan kemiskinan dan pengangguran, dengan mengadakan perubahan, keadilan sosial, distribusi kekayaan Negara yang lebih adil, dan sumber daya yang lebih besar bagi kaum muda menjadi faktor penting kemenangannya dan maju menjadi presiden Republik Islam Iran. Rakyat Iran menjatuhkan pilihan kepada Ahmadinejad juga disertai alasan bahwa Ahmadinejad adalah seorang konservatif, yang juga menginginkan kemerdekaan Negara Iran tanpa bayang-bayang Amerika yang selama ini selalu campur tangan dalam permasalahan Negara tersebut dan ingin mengembalikan kejayaan Iran semasa Revolusi Islam Iran dengan menerapkan nilai-nilai revolusi dalam pemerintahannya. Bahkan kesimpulan ini tercermin pada komentar para pakar bahwa kemenangan Ahmadinejad merupakan reka ulang kemenangan konservatif di zaman Khamaini. Semenjak naiknya Ahmadinejad sebagai pesiden terpilih 2005, Iran menjadi Negara yang terus disorot oleh dunia internasional. Karena disamping adanya isu nuklir yang mulai muncul, sikap Amadinejad yang aktif dan vokal melawan kedigdayaan dominasi ketidakadilan yang diperlihatkan Amerika menjadi salah satu fokus yang selalu dilirik oleh dunia internasional. 8

Fakta sederhananya berarti Ahmadinejad tidak bisa duduk tenang di kursi kepresidenan. Karena dia telah membuat janji yang luar biasa yang akan menuntutnya untuk menghadapi beberapa kepentingan kelompok yang paling berakar di Negara itu, termasuk banyak dari pendukungnya sendiri. Sehingga indikasi pertama Ahmadinejad yang muncul adalah Ahmadinejad yang anti Barat (Amerika) akan menjalankan strategi yang berbeda dalam menjalankan pemerintahannya dengan segala keputusan kebijakan-kebijakan yang diambilnya terutama dalam bidang ekonomi untuk memperkuat dan memperluas basisnya dalam keadaan Negara yang mengalami inflasi dan berbagai embargo ekonomi dari Amerika dan sekutunya. Hubungan yang kurang harmonis antara Iran dengan Amerika dan Negaranegara sekutunya semakin diperkeruh dengan adanya berbagai tekanan atas Iran. Dimulai dengan adanya pengaduan kepada IAEA tahun 2006 atas pengembangan nuklir Iran yang dianggap akan membahayakan dunia internasional karena akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, 3 hingga sanksi-sanksi atas Iran dari Dewan Keamanan PBB yang dimotori oleh Amerika dan Negara-negara yang kurang suka dengan program nuklir Iran, yang terus membanjiri Iran dari awal 2005-2008 bahkan tekanan-tekanan tersebut masih terus berlanjut hingga sekarang. 4 Hujan sanksi dari Dewan Keamanan PBB ini meliputi larangan berdagang peralatan militer, larangan ekspor, pembatasan bantuan/pinjaman keuangan atas Iran, pembatasan lawatan luar negeri, hingga pembekuan beberapa aset-aset 3 Redaksi Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli, Iran Bergabung Dengan Club Nuklir, 5 Mei 2006. 4 Google.com: Posisi Iran di Timur Tengah, 15 Februari 2009 9

Negara di luar negeri. Berbagai sanksi ekonomi ini tentu saja menjadikan posisi pemerintahan Ahmadinejad tidak berada dalam posisi yang tenang, karena bagaimanapun keadaan perekonomian Iran yang masih belum bisa dikatakan stabil karena masih banyaknya pengangguran, korupsi, dan kemiskinan yang menjadi masalah dalam negeri hingga angka inflasi yang cukup tinggi menjadi suatu tantangan berat yang harus dipecahkan di saat isu nuklir Iran terus berkembang. Amerika dengan Presiden Bush waktu itu yang memotori Negara-negara lainnya untuk memberikan tekanan lebih besar kepada Iran semakin gencar mempengaruhi Negara Timur Tengah dengan memperlihatkan wajah buruk Negara Iran. Dengan adanya pengembangan energi nuklir di Iran disertai dengan sikap Ahmadinejad yang berani membawa nama Iran sebagai Negara muslim yang menentang berbagai bentuk imperialism seperti yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya menjadikan hadiah isolasi terhadap Iran menjadi hadiah yang dianggap Ahmadinejad sebagai bentuk bahwa Negara internasional (Barat dalam hal ini Amerika dan sekutunya) lebih membutuhkan Iran dibandingkan Iran membutuhkan Barat. Hal ini terbukti dengan tidak terlihat adanya penurunan yang berarti dalam ekonomi Iran yang menjadi sasaran dunia internasional dalam hal ini Amerika dan sekutunya atas berbagai tekanan dan embargo yang dilakukan secara sepihak atas Iran. Seperti adanya pembuktian dari ucapan Ahmadinejad, begitu pula yang terjadi di Iran. 10

Walaupun tidak secara pesat, namun semenjak awal pemerintahannya, Iran mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 5% tahun 2005 hingga 7,6% tahun 2007. Bahkan dengan ditemukannya beberapa tambang besar uranium tahun 2005-2006 Iran penuh dengan potensi investasi terutama pertambangan dan energi. 5 Dalam sektor perdagangan luar negeri pun pertumbuhan perdagangan melampaui sektor ekspor non migas dan pengadaan lapangan kerja terwujud hingga 90%. 6 Kapasitas ekonomi Iran yang cukup besar ini pun dikuatkan dengan data yang dikeluarkan oleh Iran bahwa cadangan minyak Iran diperkirakan mencapai 13,5 miliar barrel atau 11,7% dari cadangan minyak dunia yang menduduki posisi kedua cadangan minyak dunia. D. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mencoba untuk meneliti permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana strategi ekonomi Ahmadinejad hingga dapat memajukan perekonomian Iran (tahun 2005-2008) ditengah berbagai tekanan dan embargo ekonomi dari dunia internasional? 5 Muhsin Labib, Ibrahim Muharam, Musa Kazhim, Alfian Hamzah, Ahmadinejad!David di Tengah Angkara Goliath Dunia, Hikmah, 2007, hal. 181 6 Indonesian Radio.com/Di Tengah Pusaran Krisis Pertumbuhan Ekonomi Iran Melesat.htm 11

E. Kerangka Teori Untuk menjawab pokok permasalahan yang telah di uraikan, maka penulis perlu mendeskripsikan jawaban dengan menggunakan teori ataupun konsep sebagai kerangka dasar berfikir. Teori dan konsep juga dapat dijadikan sebagai sarana eksplanasi dan juga menjadi dasar bagi prediksi. 7 Karena teori menggambarkan serangkaian konsep menjadi satu penjelasan yang menunjukkan bagaimana konsep-konsep itu berhubungan. Dalam hal ini penulis memilih konsep strategi dalam kerangka dasar analisa yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini. Konsep Strategi Dalam abad modern sekarang ini, arti strategi yang berasal dari kata Yunani yang diartikan sebagai the art of general atau seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan peperangan, telah meluas jauh dari arti semula menurut pengertian militer seperti yang diartikan oleh Antonie Henri Jomini (1779-1869). Pengertian strategi tidak lagi terbatas pada konsep ataupun seni panglima di masa perang, tetapi sudah berkembang dan menjadi tanggung jawab dari seorang pimpinan. Terdapat beberapa rumusan tentang strategi, tetapi dalam rumusan-rumusan yang ada tersebut tetap ada persamaan pandangan, bahwa strategi tidak boleh lepas dari politik dan bahwa strategi tidak dapat berdiri sendiri. Strategi merupakan seni, oleh karena penglihatan dan pengertian itu 7 Mohtar Mas oed, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LP3ES, 1990 hal 217 12

memerlukan intuisi. Seakan-akan merasa dimana ia sebaiknya menggunakan kekuatan-kekuatan yang tersedia dan bilamana ia sebaiknya melakukan itu. 8 Strategi sendiri berbeda dengan taktik. Jika strategi merupakan seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan peperangan, maka taktik adalah seni menggunakan kekuatan bersenjata dalam pertempuran. Menurut jenderal Prusia yang terkenal, Carl von Clausewitz, strategi secara populer adalah membeli sebotol anggur bila Anda mengajak seorang wanita makan malam. Dan taktik adalah cara membuat wanita tersebut meneguk anggur itu. Jadi, rencana jangka panjang tersebut kita sebut sebagai strategi dan dalam strategi ini tujuantujuan jangka pendek dicapai melalui taktik. Namun, tanpa strategi taktik pun tidak ada gunanya. Terdapat empat unsur penting dalam pengertian strategi, yaitu kemampuan, sumber daya, lingkungan dan tujuan. Keempat unsur tersebut sedemikian rupa disatukan secara rasioal dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian di evaluasi dan diambil yang terbaik, lantas hasilnya dirumuskan secara tersurat sebagai pedoman taktik yang selanjutnya terus pada tindakan operasional. Perjuangan nasional itu memerlukan penggunaan tidak hanya diplomasi dan perang. Melainkan juga kekuatan ideologi dan psikologi, kekuatan politik, kekuatan ekonomi, kekuatan sosial-budaya, dan kekuatan militer (didalam perang maupun diluar perang). Seluruh kekuatan ini menghendaki integrasi, pengaturan, dan penyusunan serta penggunaan yang terarah. Kekuatan-kekuatan inilah yang 8 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhamnas). Kewiraan untuk mahasiswa, Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 1996. Hal. 129-131. 13

berusaha digunakan oleh Ahmadinejad dalam strateginya menetapkan kebijakankebijakan ekonomi dalam masa pemerintahannya di tengah berbagai tekanan terhadap Iran, strategi ini disebut sebagai strategi nasional. Strategi nasional adalah seni dan ilmu mengembangkan serta menggunakan kekuatan-kekuatan nasional yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosialbudaya dan militer dalam masa damai maupun masa perang untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. 9 Dalam bukunya Politic Among Nations, Hans J. Morgenthou menyebutkan bahwa unsur kekuatan nasional secara tunggal tidak dapat menentukan potensi kekuatan Negara atau kemampuan perang dengan Negara lain. Kebanyakan faktor kekuatan nasional bersifat relatif dikaitkan dengan faktor waktu dan kekuatan yang dimiliki Negara lain. Dan perkiraan terhadap kapabilitas nasional yang mengabaikan pertimbangan sifat perbandingan unsur kekuatan dapat membahayakan keamanan bangsa. Efektifitas kekuatan nasional yang dipergunakan untuk dipakai dalam mencapai tujuan Negara terutama sekali bergantung pada bagaimana para pemimpin Negara mampu mengintegrasikan dan mengendalikan unsur unsur kekuatan nasional dalam menjangkau sasaran. Apa yang dimiliki oleh Iran telah menjadi unsur unsur kekuatan nasional sebuah Negara. Dalam memanfaatkan kekuatan-kekuatan tersebut, salah satunya Ahmadinejad menggunakan krisis nuklir Iran 10 menjadi isu ekonomi untuk 9 Daoed Yoesoef (1981), Pengertian ini pun dianut oleh Beauffre. Lihat di http://globalisasi.wordpress.com/2006/07/10/pengertian-strategi/ 10 Negara Iran semenjak tahun 1950-an telah memulai usaha pengayaan uranium sebagai bentuk pengembangan teknologi sebagai wujud pengalihan pemakaian minyak dan gas dengan energi nuklir. diambil dari Skripsi Wydha Rahmawati, Strategi Iran Dalam Menghadapi Amerika Serikat yang Menentang Program Nuklirnya,2007, hal. 29 14

melakukan kerjasama dengan Negara lain. Ahmadinejad mencari rekanan Negara yang mendukung pengayaan nuklir Iran terutama dari Negara maju seperti Rusia dan China yang mensuplai nuklir ke Iran sekaligus menjalin kerjasama eksporimpor di bidang ekonomi. Kekuatan sumber daya alam seperti minyak dan gas Iran pun digunakan sebagai bahan kerjasama diplomatik dengan Negara maju dan berkembang di sekitar kawasan dan juga di luar kawasan. Dalam kaitannya dengan politik, Ahmadinejad dari awal kepemimpinannya telah berjanji untuk bertindak tegas pada pelaku korupsi di jajaran pemerintahannya. Dengan ideologi Islam dan populisme, Ahmadinejad merombak kebijakan-kebijakan yang ada dengan kebijakan yang dianggapnya sesuai dengan syari at islam yang menjunjung hak rakyat. Dalam pandangannya, rakyat Iran seperti terbagi dalam bagian-bagian, sangat miskin dan sangat kaya. Sehingga Ahmadinejad berjanji untuk membawa uang minyak ke piring-piring rakyat Iran dengan penerapan kebijakan ekonomi yang dijanjikannya akan memihak pada rakyat, tidak seperti kebijakan ekonomi terdahulu yang dianggap belum dapat mensejahterakan rakyat. Selain itu, dengan menggunakan prinsip ideologi yang sama pula, Iran membangun kepercayaan bagi Negara-negara lain selain Amerika dan sekutunya untuk dapat bekerjasama, bersama-sama mengembangkan negaranya. 15

Tipologi Strategi Politik Luar Negeri Untuk dapat menggambarkan sebab-sebab keberhasilan ekonomi Iran di era Ahmadinejad di tengah berbagai embargo dan tekanan dari dunia internasional dalam hal ini Amerika dan sekutunya yang terlihat lebih aktif, maka penulis akan berusaha menggunakan tipologi strategi politik luar negeri disamping strategi domestiknya. Tipologi strategi politik luar negeri oleh John Lovell berusaha menggambarkan tipe strategi yang diambil aktor HI yang dijelaskan dengan menela ah penilaian para pembuat keputusan tentang strategi lawan dan perkiraan mereka tentang kemampuan sendiri. Gambar 1. Tipologi Strategi Politik Luar Negeri Penilaian tentang Lawan Perkiraan Kemampuan Lebih Kuat Konfrontasi Memimpin Sendiri Lebih Lemah Akomodasi Konkordan Sumber: John Lovell, Foreign Policy in Perspective (Mohtar Mas oed, Ilmu Hubungan Internasional- Disiplin dan Metodologi. LP3ES, 1990, hal.190). Berdasarkan pasal 113 Undang-Undang Dasar Republik Islam Iran, presiden merupakan posisi tertinggi di Republik Islam Iran setelah pemimpin besar Revolusi atau rahbar yang selain menangani urusan eksekutif Negara, presiden pun memiiki wewenang untuk mengambil suatu kebijakan, karena presiden pun merupakan Dewan Penentu Kebijakan Negara. 16

Bila kita mengimplementasikan tipologi tersebut dengan pilihan yang dapat diambil oleh Ahmadinejad sebagai pembuat keputusan ditengah berbagai embargo dan tekanan dari dunia internasional dalam hal ini Amerika dan sekutunya adalah dengan melihat perkiraan kemampuan Iran. Iran dalam berbagai segi bisa ditempatkan pada posisi yang lemah bila dihadapkan dengan Amerika. Merujuk pada tipologi di atas, strategi pilihan yang dapat diambil Iran adalah akomodatif. Bentuk-bentuk strategi akomodatif yang dapat dilakukan adalah penyelesaian permasalahan melalui berbagai bentuk diplomasi dan kerjasama dalam berbagai bidang termasuk ekonomi dan militer. Selain itu, strategi akomodatif juga dapat berupa penyesuaian diri terhadap kondisi yang berlaku pada saat itu. Dalam membicarakan masalah konflik di Timur Tengah, Iran merupakan salah satu kawasan yang menjadi perhatian utama Amerika Serikat, terutama setelah ditemukannya pertambangan minyak besar-besaran sekitar tahun1908-an 11 dan setelah Inggris (pasca Perang Dunia II) menarik diri sebagai pemain utama dalam perpolitikan di Timur Tengah. 12 Iran memiliki cadangan minyak dan gas yang signifikan (meskipun tidak setara dengan cadangan minyak yang dimiliki Irak) yang menempati posisi sentral dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah. 11 Pertambangan minyak ditemukan oleh William Knox-D Arcy pada tahun 1908, dan membentuk Anglo-Persian Oil Company (APOC) yang kemudian diubah pada 1935 menjadi Anglo-Iranian Oil Company (AIOC). 12 Sidik Jatmika, AS Penghambat Demokrasi: Membongkar Politik Standar Ganda Amerika Serikat, BIGRAF Yogyakarta,2000, hal.11. 17

Selain itu dari segi militer, isu nuklir Iran yang sudah dimulai aktivitas nuklirnya sejak dari pra-revolusi Islam dan masih berjalan hingga pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad yang ditentang Amerika Serikat dan sekutunya ini pun semakin menjadi bukti perkembangan teknologi Iran dan menjadi perhatian dunia internasional. Rusia dan China adalah dua negara yang selama ini mendukung pengayaan nuklir Iran sekaligus negara yang selama ini tidak selalu sepaham dengan Amerika Serikat. Untuk menjamin kepentingannya, Iran selalu berusaha menjalin hubungan yang seimbang dengan Rusia dan China. Selain itu, embargo ekonomi atas Iran malah ditentang oleh negara-negara maju lainnya seperti Jepang dan Italia serta Negara-negara di kawasan Timur Tengah hingga beberapa Negara berkembang lainnya. Irak, Negara yang pernah menjadi lawan dalam perang teluk 13 pun mengindikasikan penolakan terhadap tekanan atas Iran. Ahmadinejad pun berusaha untuk membuka jalan untuk terus membuka jalur diplomasi kerjasama dengan negara maju dan berkembang di Eropa dan Asia ini, selain menguatkan posisinya di Timur Tengah. Kemajuan Iran menjadikan dirinya sebagai kekuatan yang besar di Timur Tengah, yang dianggap sebagai suatu hal yang dapat mengancam hegemoni Amerika Serikat di kawasan itu. 13 Perang Teluk terjadi antara Irak-Iran dalam kurun waktu delapan tahun dari tahun 1980-1988. 18

F. Hipotesis Dari teori diatas penulis dapat memberikan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan, yaitu Strategi ekonomi yang digunakan Ahmadinejad hingga dapat memajukan perekonomian Negara Iran (tahun 2005-2008) di tengah berbagai tekanan dan embargo ekonomi dari dunia internasional adalah: 1. Strategi ke dalam dengan menetapkan kebijakan ekonomi revolusioner Ala Ahmadinejad, yaitu safari keliling provinsi, fokus sektor pertanian, pemberantasan korupsi dan perencanaan/pelaksanaan Revolusi Ketiga. 2. Strategi ke luar dengan menciptakan kepercayaan dan membangun suatu kerjasama ekonomi dengan Negara-negara berkembang, Negara kawasan Timur Tengah dan Negara-negara maju termasuk dengan Rusia dan China yang dinilai mampu mengimbangi kekuatan Amerika dan sekutunya di dunia internasional. G. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literatur yang dilakukan dengan cara menghimpun data sekunder dalam hal ini diwakili oleh informasi-informasi dari literatur-literatur yang relevan dengan masalah yang diteliti, dengan pertimbangan pengumpulan data dalam penelitian ini secara kualitatif didasarkan pada penelitian kepustakaan yang meliputi buku, jurnal yang relevan, surat kabar dan internet. 19

H. Jangkauan Penelitian Batasan waktu penting untuk ditetapkan agar kajian penelitian lebih fokus. Penulisan ini dimulai dari tahun 2005 sebagai awal pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad hingga 2008. Penulisan ini pun lebih fokus untuk membahas tentang perkembangan perekonomian Negara Iran hingga masa pemerintahan Ahmadinejad dan strategi yang digunakan Ahmadinejad dalam usahanya mencapai keberhasilan ekonomi di masa pemerintahannya. I. Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian ini menjadi sebuah karya tulis, penulis membagi dalam beberapa bab dimana antara bab-bab tersebut saling berkaitan sehingga menjadi satu kebulatan yang utuh. Adapun sistematika yang terdapat dalam skripsi ini adalah: BAB I berisikan pendahuluan yang terdiri dari : Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penelitian, Latar Belakang Masalah, Pokok Permasalahan, Kerangka Dasar Pemikiran, Hipotesa, Metode Penelitian, Jangkauan Penelitian dan Sistematika Penelitian. BAB II berisikan sejarah dan perkembangan perekonomian Negara Iran sebelum pemerintahan Ahmadinejad. BAB III berisikan tentang paparan singkat latar belakang hidup dan karier Ahmadinejad, keadaan perekonomian Negara Iran di masa Ahmadinejad yang meliputi berbagai tekanan ekonomi dari dunia internasional yang dialami Iran, dan juga keberhasilan perekonomian yang dicapai dari tahun 2005 hingga tahun 2008 di masa pemerintahannya. 20

BAB IV berisikan pembahasan kebijakan ekonomi Mahmoud Ahmadinejad dalam mengembangkan Negara Iran mengenai analisa tentang strategi ekonomi yang digunakan Ahmadinejad di masa pemerintahannya yang lebih difokuskan ke dalam jangka waktu tahun 2005-2008. BAB V berisi kesimpulan atau ringkasan singkat tentang penelitian yang disusun penulis dari bab-bab sebelumnya. 21