Inventarisasi Parasitoid Hama Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Utara. Inventory Parasitoid on Rice Crop Pest in The North District Minahasa

dokumen-dokumen yang mirip
1) Mahasiswa Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UNSRAT 2) Dosen Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UNSRAT

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas serangannya dapat mencapai 90% di lapang, sehingga perlu

KELIMPAHAN POPULASI PARASITOID Trichogramma sp DAN SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA

INVENTARISASI PARASITOID HAMA PENGGULUNG DAUN PISANG (Erionota thrax L.) DI KOTA METRO DAN SEKITARNYA PROVINSI LAMPUNG

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA PUTIH (Nymphula depunctalis Guene) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

I. PENDAHULUAN. hama dapat berupa penurunan jumlah produksi dan penurunan mutu produksi.

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi dan siklus hiduptrichogramma spp. (Hymenoptera : Famili Trichogrammatidae merupakan parasitoid telur yang

KERAGAMAN JENIS MUSUH ALAMI PADA SERANGGA HAMA PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

POPULASI DAN SERANGAN HAMA PUTIH PALSU Cnaphalocrosis medinalis (Guenee) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PEMANFAATAN PARASITOID Tetrastichus schoenobii Ferr. (Eulopidae, Hymenoptera) DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN PADI


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

CICADELIDAE) DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

PADAT POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa Acuta Thunb.) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

II. TINJAUAN PUSTAKA

e-j. Agrotekbis 4 (3) : , Juni 2016 ISSN :

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

SERANGGA-SERANGGA YANG BERASOSIASI PADA PERSEMAIAN PADI SAWAH DI KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

KEANEKARAGAMAN JENIS PARASITOID TRICHOGRAMMATIDAE MORFOLOGI PADA TANAMAN JAGUNG DI SULAWESI UTARA

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Kabupaten Klaten Perbedaan Lokasi antar Kecamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Parasitoid

Icerya purchasi & Rodolia cardinalis

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

POPULASI HAMA PENGGEREK TONGKOL JAGUNG Helicoverpa

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

Uji Parasitasi Tetrastichus brontispae terhadap Pupa Brontispae Di Laboratorium

commit to users I. PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

EKSPLORASI PARASITOID TELUR Plutella xylostella PADA PERTANAMAN KUBIS Brassica oleracea DI DAERAH MALANG DAN KOTA BATU ABSTRACT

Musuh Alami. Pengendalian Hayati

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

J. Sains & Teknologi, Agustus 2005, Vol.5 No. 2: ISSN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN TERPADU HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR

TINJAUAN PUSTAKA A. Parasitoid Brachymeria sp.

TINJAUAN PUSTAKA. bawah, biasanya pada pelepah daun ke Satu tumpukan telur terdiri dari

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok (Gambar 1). Kebanyakan telur ditemukan di bawah permukaan daun,

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo saccharipaghus Bojer (Lepidoptera: Pyralidae) mengkilap. Telur berwarna putih dan akan berubah menjadi hitam sebelum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelimpahan Populasi Parasitoid Sturmia Sp. (Diptera: Tachinidae) Pada Crocidolomia pavonana

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Bojer. (Lepidoptera: Crambidae) Imago betina meletakkan telur secara berkelompok pada dua baris secara

JENIS DAN KEPADATAN POPULASI SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI SAWAH FASE VEGETATIF DI DESA TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

TANGGAP FUNGSIONAL PARASITOID TELUR Trichogramma pretiosum Riley terhadap TELUR INANG Corcyra cephalonica Stainton pada PERTANAMAN KEDELAI

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

JENIS DAN PADAT POPULASI HAMA PADA TANAMAN PERANGKAP Collard DI SAYURAN KUBIS

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

Studi Musuh Alami (Spodoptera Exigua Hbn) pada Agroekosistem Tanaman Bawang Merah. Study of Natural Enemy Spodoptera Exigua on Onion Agroecosystem

Pengorok Daun Manggis

POPULASI LARVA Plutella xylostella Linn. PADA TANAMAN KUBIS DI KELURAHAN PASLATEN KECAMATAN TOMOHON TIMUR KOTA TOMOHON

TINJAUAN PUSTAKA. (1964) menyatakan bahwa pada tahun 1863 penggerek batang padi kuning dikenal

HAMA KUMBANG BIBIT Plesispa reichei PADA TANAMAN KELAPA. Amini Kanthi Rahayu, SP. POPT Ahli Pertama

POPULASI DAN SERANGAN Cnaphalocrosis medinalis (LEPIDOPTERA; PYRALIDAE) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN POPULASI PARASITOID TELUR YANG BERASOSIASI DENGAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI KUNING PADA PERTANAMAN PADI DI KABUPATEN TABANAN

SERANGGA PREDATOR PADA EKOSISTEM PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMBATU, KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

DESAIN KONSERVASI PREDATOR DAN PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA PERTANAMAN PADI

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN SERANGGA PARASITOID DI LAHAN TEBU DESA PAKISJAJAR KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG

STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU

II. TINJAUAN PUSTAKA. pada 8000 SM yaitu ke Pulau Solomon, Hebrida Baru dan Kaledonia Baru.

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu roda penggerak pembangunan

EVALUASI TINGKAT PARASITISASI PARASITOID TELUR DAN LARVA TERHADAP PLUTELLA XYLOSTELLA L. (LEPIDOPTERA: YPONOMEUTIDAE) PADA TANAMAN KUBIS-KUBISAN

IDENTIFIKASI PARASITOID DAN PREDATOR KUTU KEBUL PADA TANAMAN MURBEI (Morus sp)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus

ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Aturan karantina di negara-negara tujuan ekspor komoditi buah-buahan

Erlinda Damayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hymenoptera. Ordo Hymenoptera memiliki ciri-ciri empat sayap yang tipis

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Provinsi Gorontalo memiliki wilayah seluas ha. Sekitar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

TINJAUAN PUSTAKA Serangga Ordo Hymenoptera

I. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari

JURNAL. Oleh: SIGIT ADDY PRATAMA. Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Oleh Komisi Pembimbing. Ketua. Ir. James B. Kaligis, MSi.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

TEKNIK PENDUKUNG DITEMUKANNYA PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) SEBAGAI INANG ALTERNATIF BAGI HAMA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (SCIRPOPHAGA INNOTATA)

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

Yati Setiati, Neneng Hayatul Mutmainah, M. Subandi. Jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut:

Parasitoid Larva dan Pupa Tetrastichus brontispae

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 3, No. 1, Januari 2014

Transkripsi:

Inventarisasi Parasitoid Hama Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Utara Inventory Parasitoid on Rice Crop Pest in The North District Minahasa Ariyane O. S. Siwu 1) Jantje Pelealu 2) Christina L. Salaki 2) Noni N. Wanta 2) 1 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Jln. Kampus Unsrat Manado, 95515 Telp (0431) 846539 ABSTRACT Insect parasitoids are small or as large as the host to parasite and off the host. The research was conducted in lowland rice planting area in North Minahasa regency. Research purposes to determine the type and parasitoid populations on rice crop pests in sub Kauditan, Talawaan, and Dimembe. The research was done by sweeping using insect net swing of 20 times on the location of paddy rice crops, sampling is done three times at intervals of two weeks representing all phases of rice growth was identified in the laboratory and then analyzed descriptively. The results showed that the insect parasitoid found was of the Order Hymenoptera and Diptera and in different types and each sub-population, namely, District Kauditan there are 19 types, 19 types Talawaan, and Dimembe13 types. Parasitoids Telenomus spp. average of 6.5 tail in Kauditan, Dimembe 4.5 tail, while the tail Talawaan 3.6 Apanteles sp. average of 6.5 in sub Dimembe tail, Talawaan 6 tails, and tails Kauditan 3.8. Keywords :Parasitoids, Hymenoptera, Diptera, Rice plants 1

ABSTRAK Parasitoid merupakan serangga berukuran kecil atau sama besar dengan inang yang memarasit dan mematikan inang. Penelitian ini dilaksanakan di area pertanaman padi sawah di Kabupaten Minahasa Utara. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis dan populasi parasitoid pada hama tanaman padi sawah di kecamatan Kauditan, Talawaan, dan Dimembe. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyapuan menggunakan net serangga sebanyak 20 kali ayunan pada lokasi pertanaman padi sawah, pengambilan sampel dilakukan tiga kali dengan interval waktu dua minggu mewakili semua fase pertumbuhan tanaman padi kemudian diidentifikasi di Laboratorium kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangga parasitoid yang ditemukan adalah dari Ordo Hymenoptera dan Diptera dan di setiap kecamatan berbeda jenis dan populasinya yaitu, Kecamatan Kauditan terdapat 19 jenis, Talawaan 19 jenis, dan Dimembe13 jenis. Parasitoid Telenomus spp. rata-rata 6,5 ekor di Kauditan, Dimembe 4,5 ekor, Talawaan 3.6 ekor sedangkan Apanteles sp. rata-rata 6,5 ekor di Kecamatan Dimembe, Talawaan 6 ekor, dan Kauditan 3.8 ekor. Kata Kunci : Parasitoid, Hymenoptera, Diptera, Tanaman padi. 2

PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang berasal dari Asia dan Afrika Barat. Sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM (Anonim, 2009). Tanaman padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak mudah digantikan dengan bahan makanan lain (Anonim, 1997). Di Indonesia, sebagian besar masyarakat merupakan petani padi, baik di lahan kering maupun dilahan basah. Dengan demikian, beras memegang peranan penting dalam perekenomian di Indonesia (Sembel, 1991). Beras merupakan komoditas strategis karena bersangkutan dengan kehidupan ekonomi juga mempengaruhi kondisi sosial dan politik masyarakat. Konsumsi beras mengalami peningkatan jumlah penduduk dan perbaikan pendapat masyarakat (Anonim, 2001 dalam Ardjanhar dan Negara, 2011). Hampir setengah dari penduduk dunia bahan makan adalah beras (Pathak dan Kahn, 1994 dalam Ardjanhar dan Negara, 2011). Usaha meningkatkan produksi padi, dapat dilakukan dengan cara : intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian. Namun dalam upaya meningkatkan produksi tanaman padi, terdapat berbagai kendala yang ditemukan yaitu adanya serangan hama. Hama merupakan salah satu kendala dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi pangan di indonesia khususnya tanaman padi sawah (Pathak, 1968 dalam Ardjanhar dan Negara, 2011). Hama juga merupakan cekaman biotik yang menyebabkan kesenjangan hasil antara potensi hasil dan hasil aktual serta menyebabkan produksi tidak stabil juga berpotensi terjadinya perubahan lingkungan. Serangga hama yang menyerang tanaman padi sawah di Sulawesi Utara kurang lebih 20 jenis (Sembel, 2010). Produksi padi di Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2007 sampai dengan 2012, menunjukkan adanya peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2007 produksi padi sejumlah 49.495 ton, kemudian tahun 2008 sejumlah 520.193. Produksi padi tertinggi dalam tujuh (7) tahun terakhir, yaitu pada tahun 2012, yaitu sejumlah 619.413 ton. Produksi padi di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2007 2012, dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. 3

Tabel 1. Produksi Tanaman Padi Sawah di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2007-2012 Tahun Produktivitas Ku/Ha Produksi (Ton) 2007 47.97 49.495 2008 47.31 520.193 2009 47.85 549.087 2010 48.76 584.030 2011 48.83 596.223 2012 48.49 619.413 Sumber : Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara 2012. Cara yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman padi, yaitu : (1) pengendalian dengan cara bercocok tanam, seperti menggunakan varietas tanaman padi yang tahan terhadap hama dan penyakit, (2) pengendalian dengan insektisida, dan (3) pengendalian biologi dengan menggunakan agen hayati, seperti parasitoid, predator, dan patogen (Anonim, 2012). Selama ini, petani masih mengandalkan pengendalian hama pada tanaman padi dengan insektisida. Penggunaan insektisida yang tidak tepat, akan berdampak terdapat hama, yaitu : hama menjadi resisten, terjadi resurjensi, dan berbahaya terhadap lingkungan. Ekositem tanaman padi, banyak terdapat musuh alami yang memiliki potensi untuk mengendalikan hama, seperti Trichogramma sp. dan Apanteles sp. yang dapat mengendalikan penggerek batang padi Scirpophaga innotata (Nugroho, dkk., 2012). Parasitoid telur Tetrastichus schoenobii, Telenomus rowani merupakan faktor biotik utama dalam mengatur populasi penggerek batang padi (Santosa dan Sulistyo, 2007). Selanjutnya Triyono (2010) melaporkan bahwa untuk mengendalikan hama wereng coklat pada tanaman padi, dapat dilakukan dengan menggunakan predator jenis capung Agriocnemis sp. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan inventarisasi jenisjenis parasitoid yang berada pada tanaman padi sawah di Kabupaten Minahasa Utara. 4

Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan populasi parasitoid pada hama tanaman padi sawah di Kecamatan Kauditan, Talawaan dan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. Manfaat penelitian Memberikan informasi tentang jenis dan populasi parasitoid pada hama tanaman padi sawah yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai agen hayati. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Utara yaitu di Kecamatan Kauditan, Talawaan, dan Dimembe. Kemudian dilanjutkan di Laboratorium Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unsrat. Penelitian dilakukan bulan Juli sampai dengan September 2012. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan, yaitu: jaring serangga, kertas label, killing botol, kuas, botol koleksi, alkohol, karet, kamera digital, mikroskop, ATM, dan buku identifikasi. Metode penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei pada tiga kecamatan. Setiap kecamatan dipilih dua desa, yaitu : Kauditan (Kauditan Satu dan Kauditan Dua), Dimembe (Dimembe dan Tatelu), dan Talawaan (Talawaan) kemudian setiap desa ditentukan tiga (3) lokasi. Tempat pengambilan sampel, dilakukan pada lokasi areal pertanaman padi sawah Prosedur Penelitian Penelitian bertujuan untuk melakukan inventarisasi dan menghitung populasi parasitoid di kabupaten Minahasa Utara. Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara melakukan penyapuan sebanyak 20 kali ayunan pada setiap lokasi dilihat pada Gambar 11. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval waktu dua minggu mewakili semua fase pertumbuhan tanaman padi. 5

Gambar 11. Penyapuan di lokasi pengambilan sampel Serangga yang tertangkap dimasukkan kedalam killing bottle yang dapat dilihat pada Gambar 12, kemudian dibawah ke Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unsrat Manado. kemudian dipisahkan antara serangga parasitoid dengan yang lainnya, selanjutnya serangga parasitoid diidentifikasi menggunakan kunci identifikasi Biology And Of Rice (Heinrichs,1994). Pengamatan populasi parasitoid, dilakukan dengan menghitung jumlah masing-masing parasitoid yang ada. Gambar 12. Serangga yang dipisahkan dan dimasukan kedalam killing bottle. Analisis Data Penelitian yang dilakukan menggunakan analisis secara deskripftif. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-Jenis Parasitoid Hasil penelitian jenis-jenis parasitoid pada hama tanaman padi sawah di Kabupaten Minahasa Utara yang dilakukan di tiga kecamatan yaitu, Kauditan, 6

Dimembe, dan Talawaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan spesies di setiap Kecamatan. Di kecamatan Kauditan dan Talawaan, jenis parasitoid pada hama tanaman padi lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan Dimembe. Jenis parasitoid di Kecamatan Kauditan terdapat 19 Jenis yaitu Telenomus sp., Gryon sp., Oligosita sp., Ooencyrtus sp., Elasmus sp., Tetrastichus sp., Brachymeria sp., Apanteles sp., Opius sp., Stenobracon sp., Temoluca sp., Macrocentrus sp., Trichogramma sp., Gonocetarus sp., Trichomalopsis sp., Platygasteridae., Cynipidae., Encyrtidae, dan Trichogrammatoidea. Kecamatan Talawaan 19 jenis yaitu, Telenomus sp., Gryon sp., Oligosita sp., Ooencyrtus sp., Elasmus sp A., Elasmus sp., Tetrastichus sp., Ceraphron sp., Apanteles sp., Opius sp., Gonocetarus sp., Trichogramma sp., Amauromorpha sp., Brachymeria sp., Temolucha sp., Mymaridae, Braconidae, Tachinidae, dan Cynipidae. Kecamatan Dimembe 13 jenis yaitu, Telenomus sp.,gryon sp., Tetrastichus sp., Ooencyrtus sp., Apanteles sp., Ceraphron sp., Elasmus sp A., Bracon sp., Pipunculus sp., Amauromorpha sp, Encyrtidae, Tachinidae, dan Platygasteridae. Perbedaan jenis parasitoid pada masingmasing Kecamatan, disebabkan karena ketersediaan inang pada areal pertanaman padi, seperti adanya populasi hama. Selain itu, disebabkan oleh karena para petani masih banyak menggunakan pestisida berdasarkan hasil wawancara dengan petani di kecamatan Dimembe. Parasitoid yang ditemukan disajikan dalam Tabel 2. Penelitian ini sebagian besar parasitoid yang ditemukan pada tanaman padi sawah adalah Hymenoptera, sedangkan Diptera hanya famili Tachinidae dan Pipunculus sp. 7

Tabel 2. Jenis-jenis Parasitoid pada Tanaman Padi Sawah Di Kabupaten Minahasa Utara. No Jenis Prasitoid (Ordo Hymenoptera dan Diptera /Kecamatan/Ekor) Kauditan Dimembe Talawaan Telenomus sp. Telenomus sp. 1. Telenomus sp. 2. Gryon sp. Scelionidae) 3. Oligosita sp. Trichogrammatidae) 4. Ooencyrtus sp. Encyrtidae) 5. Elasmus sp. 6. Tetrastichus sp. Elupidae) 7. Brachymeria sp. Chalcididae) 8. Apanteles sp. 9. Opius sp. 10. Stenobracon sp. 11. Temolucha sp. Ichneumonidae) 12.. Macrocentrus sp. 13. Trichogramma sp. Trichogrammatidae) 14. Trichomalopsis sp Pteromalidae) 15. Gonocetarus sp Mymaridae) Gryon sp. Scelionidae) Tetrastichus sp. Elupidae) Ooencyrtus sp. Encyrtidae) Elasmus sp A Ceraphron sp. Ceraphronidae) Amauromorpha sp Ichneumonidae) Apanteles sp..bracon sp Pipunculus sp. (Diptera Pipunculidae) Encyrtidae Platygasteridae Tachinidae Gryon sp. Scelionidae) Oligosita sp. Trichogrammatidae) Ooencyrtus sp. Encyrtidae) Elasmus sp A Elasmus sp. Tetrastichus sp. Elupidae) Brachymeria sp. Chalcididae) Ceraphron sp. Ceraphronidae) Apanteles sp. Opius sp. Amauromorpha sp Ichneumonidae) Temulcha sp. Ichneumonidae) Trichogramma sp Trichogrammatidae) Gonocetarus sp Mymaridae) 16. Encyrtidae Mymaridae 17. Cynipidae Braconidae 18. Platygasteridae Cynipidae 19 Trichogrammatoidea Tachinidae 8

Tabel 2 di atas terdapat beberapa jenis parasitoid yang tidak teridentifikasi sampai spesies karena hanya melihat ciri-ciri khusus dari serangga. Status parasitoid yang memarasit serangga hama tanaman padi sawah sangat bervariasi, dimana terdapat parasitoid yang memarasit telur, larva, nimfa, dan pupa yaitu dengan meletakkan telur kedalam inang dan berkembang sampai menjadi imago selanjutnya serangga yang diparasit akan mati (Sembel, 2010). Umumnya parasitoid yang memarasit serangga hama tanaman padi sawah di Minahasa Utara adalah parasitoid telur. Seperti :Trichogramma sp yang merupakan spesies parasitoid telur yang terbukti berpotensi sebagai agen pengendali populasi beberapa jenis hama di lapangan serta terdapat pula jenis lain yaitu, Telenomus sp, Gryon sp., Ooncyrtus sp., Tetrastihus sp, dan Trichogrammatoidea. Hasil pengamatan terhadap musuh alami pada areal pertanaman, juga ditemukan musuh alami jenis predator, yaitu dari famili Coccinelidae dan Laba-laba. Hasil identifikasi dari jenis-jenis parasitoid, dibawah ini adalah ciri-ciri khas dari parasitoid yang terdapat pada areal pertanaman padi sawah di Kabupaten Minahasa Utara. 1. Telenomus spp Ciri-ciri: mempunyai antena 11 segmen yang membesar, tarsi 5 ruas, sub marginal, marginal vein dan stigma vein, tungkai berwarna kuning. Gambar 13. Imago Telenomus sp. 9

2. Apanteles sp Ciri-ciri : antena lebih panjang dari tubuh, tubuh berwarna hitam dan berwarna kuning pada bagian abdomen dan kakinya sedangkan pada sayap terdapat RV (Reccurent vein). Gambar 14. Imago Apanteles sp. 3. Tetrastichus sp Ciri-ciri : secara keseluruhan tubuhnya mengkilap, sayap tranparan, mempunyai antena 8 ruas, tarsi 4 ruas, punya stigma vein, marginal vein yang agak panjang, punya sub marginal. Gambar 15. Imago Tetrastichus sp 10

4. Elasmus sp Ciri-ciri : tubuhnya berwarnah hitam kemerahan, abdomen orange kekuningan dan bentuknya tumpul, mempunyai antena 8 ruas, tarsi 4 ruas, abdomen berwarna kuning kehitaman, dan vemur bagian belakang membesar. Gambar 16. Imago Elasmus sp 5. Tachinidae Ciri-ciri : ukuran tubuh 3-15 mm, abdomen biasaya dengan rambut-rambut abu-abu/ hitam yang besar dan kuat. Antena 3 ruas, ruas ketiga kadang-kadang membulat sering dengan sebuah arista yang tidak berbulu dan memanjang, postskutellum sangat kuat, sel R5 tertutup. Gambar 17. Imago Tachinidae 11

Populasi Parasitoid Jumlah keseluruhan parasitoid 27 jenis parasitoid, termasuk famili Mymaridae, Braconidae, Tachinidae, Cynipidae, Platygadteridae, Encyrtidae dan Super Famili Trichogrammtoidea. Rata-rata kepadatan populasi parasitoid pada tanaman padi Sawah di Minahasa Utara, tertinggi terletak di Kecamatan Kauditan dan Dimembe yaitu, Telenomus sp dan Apanteles sp dengan jumlah 6,5 ekor dan jenis parasitoid lain yang ditemukan di tiga kecamatan dengan rata-rata jumlahnya sama antara 0,2 sampai dengan 0,8 ekor. Ratarata populasi jenis parasitoid disajikan dalam (Tabel 3). Perbedaan populasi parasitoid pada setiap lokasi mungkin dipengaruhi oleh adanya populasi hama yang ada di lapangan sangat rendah dan adanya aplikasi insektisida seperti Telenomus sp dan Apanteles sp yang merupakan serangga parasitoid tertinggi yaitu 6,5 ekor dibandingkan serangga lainnya dimana terdapat perbedaaan populasi di setiap kecamatan. Agen hayati sangat peka terhadap insektisida dibandingkan dengan populasi, dikarenakan agen hayati terdapat pada permukaan tanaman, sedangkan hama tanaman tersembunyi pada bagian tanaman. Jika dilihat pada Tabel 3 di bawah, rata-rata kepadatan populasi parasitoid di Kecamatan Kauditan yang tergolong tinggi adalah Telenomus sp dan Apanteles sp. Terdapat pula indikasi tanaman bahwa pertanaman padi di wilayah Kauditan telah dilakukan aplikasi insektisida untuk menekan populasi hama tanaman Padi Sawah. Data populasi di kecamatan Kauditan bila terjadi peningkatan populasi hama, tidak akan mampu menekan populasi hama sehingga akan terjadi ledakan. Telah ditemukan pula parasitoid yang berpotensi untuk mengendalikan hama ordo Lepidoptera yaitu Trichogramma sp dan Trichogrammtoidae. Kepadatan populasi parasitoid tersebut sangat rendah, sehingga tidak mampu menekan populasi hama di areal pertanaman padi sawah. Jenis parasitoid ini bersifat polifag dan baru pertama kali ditemukan di wilayah Kauditan Minahasa Utara. 12

Tabel 3. Rata-rata Populasi Parasitoid pada Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Utara No Jenis Parasitoid Rata-Rata Populasi Parasitoid Pada Hama Tanaman Padi Sawah Di Minahasa Utara (ekor) Talawaan Kauditan Dimembe 1. Amauromorpha sp. 0,2-0,2 2. Apanteles sp. 6,0 3,8 6,5 3. Brachymeria sp. 0,5 0,5-4. Bracon sp. - - 0,2 5. Ceraphron sp. 0,3-1,3 6. Elasmus sp. A 0,5-0,2 7. Elasmus sp. 0,5 0,7-8. Gonocetarus sp. 0,7 0,2-9. Gryon sp. 0,2 0,7 0,5 10. Macrocentrus sp. - 0,3-11. Ooencyrtus sp. 1,3 1,2 0,3 12. Oligosita sp. 2,7 0,8-13. Opius sp. 0,7 0,7-14. Pipunculus sp. - - 0,2 15. Stenobracon sp. - 0,8-16. Telenomus sp. 3,6 6,5 4,5 17. Temolucha sp. 0,3 0,5-18. Tetrastichus sp. 2 1,3 2,0 19. Trichogramma sp. 0,2 0,5-20. Trichomalopsis sp. - 0,2-21. Braconidae 0,5 - - 22. Cynipidae 0,7 0,5-23. Encyrtidae - 1,0 0,2 24. Mymaridae 0,3 - - 25. Platygadteridae - 0,3 0,8 26. Tachnidae 0,7-0,5 27. Trichogrammatoidea - 0,2-13

Data populasi Gryon sp dan Ooencyrtus sp tersebut tidak mampu mengontrol serangga hama L. acuta di lapangan, sehingga petani harus melakukan penyemprotan insektisida untuk menekan popolasi hama pada tanaman padi sawah. Adanya aplikasi insektisida telah mempengaruhi populasi parasitoid pada ekositem tanaman padi sawah. Dalam tabel rata-rata parasitoid yang terdapat di tiga kecamatan jenis parasitoid yang paling sedikit terdapat di kecamatan Dimembe. Meskipun populasi parasitoid tergolong rendah tetapi telah berperan dalam meregulasi populasi hama pada tanaman padi sawah. Selama pengambilan contoh dibeberapa wilayah hanya di wilayah ini yang telah tejadi ledakan populasi hama ulat tentara. Dan seperti di dua kecamatan yang lain untuk menekan populasi hama ini petani telah menggunakan insektisida dan telah mampu menurunkan populasi ulat tentara. Salah satu jenis parasitoid yang mampu mengontrol ulat tentara adalah parasitoid Telenomus sp dengan jumlah ratarata 4,5 ekor. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis-jenis parasitoid yang ditemukan pada areal pertanaman padi di Kabupaten Minahasa Utara yaitu ordo Hymenoptera dan Diptera. Ordo Hymenoptera yaitu : Telenomus sp., Gryon sp., Oligosita sp., Ooencyrtus sp., Bracon sp., Elasmus sp., Tetrastichus sp., Brachymeria sp., Apanteles sp., Opius sp., Stenobracon sp., Temolucha sp., Macrocentrus sp., Gonocetarus sp., Ceraphron sp., Trichogramma sp., Amauromorpha sp., Trichomalopsis sp., Elasmus sp. A., Platygasteridae, Cynipidae, Trichogrammatoidea, Mymaridae, Braconidae, Encyrtidae. Ordo Diptera yaitu Pipunculus sp., dan Tachinidae. 2. Populasi parasitoid tertinggi ditemukan pada areal pertanaman padi di Kabupaten Minahasa Utara yaitu Telenomus spp yaitu rata-rata 6,5 ekor yang terdapat di kecamatan Kauditan, diikuti Dimembe rata-rata 4,5 ekor, Talawaan rata-rata 3,6 ekor dan Apanteles sp dengan rata-rata 6,5 ekor di kecamatan Dimembe, diikuti Talawaan rata-rata 6 ekor dan Kauditan rata-rata 3,8 ekor. 14

3. Perbedaan jenis dan populasi Saran parasitoid yang ditemukan pada tiga kecamatan di kabupatan Minahasa Utara, diduga disebabkan oleh adanya penggunaan pestisida yang tidak sama pada lokasi penelitian. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat kemampuan parasitoid yang potensial terhadap hama-hama pada tanaman padi serta untuk identifikasi sampai spesies. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1997. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayuran. Departemen Pertanian serta Pengendali Bimas. Jakarta.., 2009. Deskripsi Tanaman Padi. http://deskripsi-padi-oryza-satival.html. Diakses tanggal 20 Mei 2012.., 2011. Teknik Produksi Parasitoid. http://staff.blog.ui.ac.id/devita/book s/. Diakses tanggal 27 Mei 2012., 2012. Metode Pengendalian Penggerek Batang Padi. http://metode-pengendalianpenggerek-batang.html. Diakses Tanggal 20 Januari 2013 Ardjanhar, A. dan A. Negara. 2011. Tingkat Parasitasi Dan Jenis Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Putih Di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. http://www.peipfikomdasulsel.org/wpcontent/uploads/2012/03/14-asniardjanhar-tingkat-parasitasi-danjenis-parasitoid.pdf. Diakses tanggal 25 Januari 2013. BPS Sulut, 2012. Produksi Tanaman Padi Sulawesi Utara 2012. http: //sulut.bps.go.id/padi sawah.php. Diakses tanggal 20 desember 2012. Heinrichhs, E. A,1994. Biology and Management of Rice Insect. Interntional Rice Research institute. Philipin. Nugroho, C. Idris dan Widjanarko, T. 2012. Musuh Alami Serangga Hama Padi http://pustaka.litbang.deptan.go.id/ag ritek/sltr1108.pdf. Diakses tanggal 20 Januari 2013. Santosa, J.S., dan Sulistyo, J. 2007. Peranan Musuh Alami Hama Utama Padi Pada Ekositem Sawah. Innofarm. Vol. 6, No. 1, Thn 2007. Sembel D. T. 2010. Pengendalian hayati. Hama-hama Serangga Tropis dan Gulma,Yogyakarta: ANDI. Triyono, 2010. Musuh Alami Hama Wereng dan beberapa Hama lain. http://mtafm.com/v1/?p=1928. Diakses tanggal 20 Januari. 15