INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

dokumen-dokumen yang mirip
USAHA PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERIKANAN AIR TAWAR MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN MANDIRI DALAM MENGATASI LIMBAH ORGANIK DAN MAHALNYA PAKAN IKAN

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

Diversifikasi Ikan Lele Menjadi Produk Olahan Pangan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lele

BAB I PENDAHULUAN. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMKM DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 6 Desember 2016

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

IbM Kelompok Tani Buah Naga

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. IbM JARINGAN USAHA SE-KOTA BATU GRAS (GUYUB RUKUN AGAWE SENTOSO) DI KOTA BATU

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN TANGGUL KOLAM PEMBIBITAN LELE DI DAERAH RAWA

IbM Kelompok Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Di Desa Tedunan

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PEMANFAATAN KOTORAN KAMBING PADA BUDIDAYA TANAMAN BUAH DALAM POT UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH TAHU GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT KAMPUNG SIDO BINANGUN KECAMATAN WAY SEPUTIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. Judul : : INTRODUKSI PAKAN BERBASIS LOKAL PADA BUDIDAYA UDANG GALAH DENGAN MESIN MEKANIS

IbM PENGOLAHAN JAGUNG IBU-IBU PKK DESA TAMBAKMERANG GIRIMARTO WONOGIRI

LAPORAN AKHIR USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM- KEWIRAUSAHAAN

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

IbM PETERNAK LELE DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai

PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

POTENSI PERIKANAN DAN PETERNAKAN PURABALINGGA. Jumat 8 Agustus 2014

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

I. PENDAHULUAN. Lele (Clarias) merupakan salah satu dari berbagai jenis ikan yang sudah banyak

I. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan

IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

IBM KELOMPOK PENGUSAHA TERASI DI DESA KRAMAT BUNGAH KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR

JURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi gencarnya persaingan dalam bidang ritel, maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan yang memiliki pulau dengan panjang garis pantai

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober Desember 2015

BAB VI. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI SAYURAN ORGANIK INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KAMPUNG LELE, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH

PENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

PENDAHULUAN. membuat para wanita memiliki dua peran sekaligus, yakni peran domestik yang

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

IV. METODE PENELITIAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI USAHA PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MASYARAKAT TPA SUMOMPO KEC. TUMINTING KOTA MANADO

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober 2013

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak

IBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA. Sofyan Samad 1, Sundari 2

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

PENGEMBANGAN USAHA OLAHAN LELE DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa lobster merupakan udang besar yang

Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG DI KOLAM TANAH PADA KEGIATAN BINA DESA UPT 38 KELURAHAN SEI GOHONG ABSTRAK ABSTRACT

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE Wahjoe Mawardiningsih Program Studi Komunikasi, Fakultkas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Surakarta Jl. Raya Palur Km. 5, Surakarta - 57772 wahyu.mawar@gmail.com INTISARI Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk mengatasi permasalahan dari kelompok UKM peternak lele Suryono selaku mitra 1 dan Sarana Indah selaku mitra 2 di Gunungsari, Ngringo, Jaten, Karanganyar yaitu kurangnya kreativitas dan inovasi kelompok peternak lele untuk berwirausaha memproduksi berbagai olahan lele, yang memiliki daya tarik tinggi bagi konsumen, belum mempunyai relasi pemasaran produk dan pangsa pasar yang layak, kurangnya modal usaha mikro, khususnya peralatan dan sarana penunjang lain serta minimnya pengetahuan manajemen pengelolaan usaha lele.. Metode kegiatan yang digunakan adalah memberi motivasi berwirausaha (manajemen), kreativitas dan inovasi mengolah pasca panen, bimbingan dan praktek menggandeng relasi pemasaran produk, memberikan modal usaha mikro khususnya peralatan dan sarana penunjang (alat/mesin) dan memberikan bimbingan pengelolaan usaha lele dan manajemen keuangan usaha. Hasil pengabdian masyarakat, mitra mampu memproduksi 3 jenis olahan lele (abon lele, krupuk lele, nugget lele), terjalinnya kerjasama dengan beberapa toko atau konsumen, terbentuknya jiwa wirausaha bagi anggota kelompok peternak lele dan meningkatnya kreativitas anggota kelompok peternak lele dalam manajemen usaha olahan. Produk olahan kering dibuat oleh mitra sesuai dengan kesediaan bahan (lele segar). Selain itu telah dibuatnya pemasaran secara online dan branding olahan kering, seperti abon, kerupuk dan nugget. Kata kunci : Olahan lele, kemasan, pemasaran 1. PENDAHULUAN Komoditi lele dirasakan efektif dan ekonomis bagi pembudidaya karena dalam jangka waktu budidaya lele sekitar 3-4 bulan setiap musim dengan produksi lele 1,1 ton/tahun/ha, menurut Tati, S.Pt. dari Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya Departemen Kelautan dan Perikanan. Menyadari akan hal tersebut, maka kelompok UKM Suryono dan UKM Sarana Indah melakukan pembudidayaan ternak lele. Kelompok UKM peternak lele Suryono dengan jumlah anggota 3 orang menempati lahan budidaya seluas 0,8 Ha, sedangkan UKM peternak lele Sarana Indah dengan jumlah anggota 2 orang menempati lahan budidaya seluas 0,7 Ha. Pelaksanaan usaha budidaya lele pada dua kelompok tersebut ada yang sudah bersifat permanen (modern) dimana kolam sudah bersifat tetap tetapi, juga ada yang bersifat konvensional (semi modern) dimana persiapan lahan kolam memanfaatkan lahan di belakang rumah dengan menggunakan alas terpal. UKM peternak lele Suryono dan UKM peternak lele Sarana Indah melakukan panen lele setiap 3-4 bulan setelah penebaran bibit usia sekitar 2 minggu atau setelah lele mencapai ukuran konsumsi 6-9 ekor/kg. Mereka biasanya menjual lele kepada pedagang pengepul atau menjual langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Harga jual lele konsumsi sangat variatif, dimana pada saat panen harga lele per 1 kg dibeli pedagang pengepul dengan harga Rp.15.000,00 sampai Rp.16.0000,00. Sedangkan jika ditingkat konsumen akhir per-1 kg harga jual lele konsumsi mencapai Rp.16.000,00 sampai Rp.18.000,00. Direktorat jendral perikanan budidaya telah memproyeksikan produk lele hidup untuk konsumsi, yakni ditargetkan sebesar 670.000 ton pada tahun 2013 dan naik menjadi 900.000 ton pada tahun 2014 dengan kenaikan rata-rata per tahun dari tahun 2009-2014 sebesar 35% atau naik sebesar 45% (Nurjana, 2010). Para peternak tidak bisa berbuat banyak menghadapi harga jual yang relatif rendah dan kurang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan mulai dari pembelian bibit, pembelian pakan, pemeliharaan dan tenaga kerja. Permasalahan mereka kadang semakin terasa di saat panen raya (saat pengeringan kolam) harga lele per kg cenderung dibawah harga standar sehingga mereka cenderung mendapat keuntungan kecil. Peningkatan produksi lele akan beresiko kerugian lebih 159

besar apabila tidak disertai dengan inovasi teknologi hasil pengolahannya. Hal ini disebabkan oleh konsumsi terbesar lele masih dalam bentuk segar, belum banyak dalam bentuk olahan. Karena itu dipandang perlu adanya pendampingan program intensifikasi yaitu metode serta teknologi penanganan pasca panen dengan memproduksi olahan lele dan kemasannya sehingga bernilai jual yang lebih tinggi serta berpotensi meningkatkan pendapatan. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra 1 dan mitra 2 antara lain: 1. Belum adanya motivasi dan semangat kelompok peternak lele untuk berwirausaha memproduksi berbagai olahan lele. Hal ini disebabkan pernah mengalami kerugian karena produk olahan yang dibuat tidak laku di pasaran. 2. Kurangnya kreativitas dan inovasi kelompok peternak lele untuk mengolah pasca panen dan memproduksi olahan yang memiliki daya tarik tinggi pada konsumen. Masalah tersebut dimungkinkan pengaruh tingkat pendidikan mereka rata-rata dasar dan menengah. 3. Belum mempunyai relasi pemasaran produk dan pangsa pasar yang layak. Umumnya produk mereka hanya dipasarkan lokal saja dan jumlahnyapun masih terbatas. 4. Kurangnya modal investasi usaha mikro (kecil/rumah tangga), khususnya peralatan dan sarana penunjang lain. Hasil penjualan lele terkadang hanya mampu dimanfaatkan untuk beaya pakan sehari-hari. 5. Minimnya pengetahuan manajemen pengelolaan usaha lele, termasuk manajemen promosi usaha. 2. METODOLOGI Tahapan langkah pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini diawali dengan sosialisasi, inventarisasi obyek dan penanganan prioritas masalah pada UKM, kemudian diadakan penyuluhan kepada 2 mitra di tempat pertemuan kelompok mitra. Penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh mitra 1 dan mitra 2 kelompok Peternak Lele yang dilakukan sebagai berikut: 1. Motivasi dan semangat kelompok peternak lele, kemampuan pengelolaan wirausaha (manajemen) ditingkatkan melalui pelatihan in class dengan materi sebagai berikut : a. Pelatihan motivasi individu dan kelompok (team) b. Pelatihan dan pembekalan kewirausahaan c. Pelatihan manajemen (produksi, keuangan dan periklanan pemasaran). 2. Kreativitas dan inovasi kelompok peternak lele untuk mengolah pasca panen dan memproduksi olahan agar menambah nilai jual produk ditingkatkan melalui pelatihan in class dan out class, dengan materi: a. Teknologi berbagai pengolahan produk lele (abon, krupuk, nugget) b. Teknologi pengemasan olahan produk lele c. Teknologi pemasaran 4P (product, price, place, and promotion) melalui penjualan langsung sampai melalui jaringan internet. 3. Kemampuan kelompok peternak terhadap relasi pemasaran produk dan pangsa pasar yang layak ditingkatkan melalui pelatihan bauran promosi (promotion mix) antara lain: a. Teknik pembuatan iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog dan poster. b. Teknik publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar. c. Teknik promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif. d. Teknik promosi penjualan dengan ikut pameran dan membagikan sampel. e. Public relation/pr yang mengupayakan produk diterima masyarakat. f. Personal selling/penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung. 4.. Memberikan bimbingan pengelolaan usaha lele dan manajemen keuangan usaha. 160

Gambar 1. Diagram Alir Pelaksanaan Program 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengabdian masyarakat telah mengurai permasalahan yang dihadapi oleh mitra berupa: 1. Mitra bersama anggota peternak lele dan masyarakat sekitar telah mempunyai kemampuan pengelolaan wirausaha (manajemen) terpadu melalui pelatihan untuk berwirausaha memproduksi berbagai olahan lele. 2. Mitra bersama anggota peternak lele dan masyarakat sekitar telah mampu meningkatkan kreativitas dan inovasinya melalui pelatihan dan praktek langsung cara mengolah pasca panen dan memproduksi olahan (abon, krupuk, nugget) sehingga memiliki daya tarik tinggi pada konsumen. 3. Mitra bersama anggota peternak lele dan masyarakat sekitar telah membangun relasi pemasaran produk dan pangsa pasar yang layak melalui cara langsung sampai dengan internet. 4. Mitra bersama anggota peternak lele dan masyarakat sekitar telah mendapat bantuan modal investasi usaha mikro (kecil/rumah tangga) pada mitra, khususnya peralatan dan sarana penunjang lain berupa mesin pencabik/penyuir daging (produksi abon), mesin pencampur dan alat pengiris (produksi krupuk), mesin penggiling daging dan pencetak (produksi nugget) dan alat pengemas bahan plastik (pembungkus produk). 5. Mitra bersama anggota peternak lele dan masyarakat sekitar telah mendapat pengetahuan manajemen melalui pelatihan dan praktek langsung pengelolaan usaha lele, termasuk manajemen keuangan usaha. 3.1. Kendala yang masih dihadapi Hasil perhitungan mitra secara kotor dari pembesaran lele hingga menjadi produk olahan sudah mendapatkan keuntungan yang cukup. Tetapi jika dimulai dari penetasan (menetaskan sendiri), maka potensi keuntungan akan lebih besar. 161

Gambar 2. Pengelasan rangka Gambar 3. Pengelasan rangka vertikal Gambar 4. Setting Pemindah Daya 162

Gambar 5. Proses Perakitan Gambar 6. Hasil Perakitan Mesin Penggiling Gambar 7. Hasil Alat Pencampur Adonan 163

Gambar 8. Hasil Alat Pencabik Daging Lele 4. KESIMPULAN Melalui kegiatan IbM terhadap peternak lele ini telah diperoleh hasil: 1. Mitra (peternak lele) telah dibekali edukasi teknologi produksi olahan lele (abon, krupuk, nugget), sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. 2. Mitra (peternak lele) telah diberikan sarana penunjang berupa pencabik daging, mesin pencampur dan alat pengiris, mesin penggiling daging dan pencetak, alat pengemas bahan plastik 3. Mitra (peternak lele) telah menjalin kerjasama dengan beberapa toko atau konsumen di Karanganyar dan sekitarnya. 4. Mitra (peternak lele) telah mempunyai jiwa wirausaha bagi anggota kelompok peternak lele. 5. Mitra (peternak lele) telah meningkatkan ketrampilan, kemampuan dan inovasi kreativitas anggota kelompok peternak lele dalam hal manajemen usaha olahan. DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 2009. Bahan Seminar Penyuluh KP, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Anonymous, 2011 Formulasi Pakan Permentasi dan Teknik Pembuatan Pakan Alternatif dengan Bahan Baku Utama Sludge (kotoran sapi), Makalah. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur, Unit Pengelola Budidaya Air Tawar Kepanjen-Malang. Ferdian, Fajar. Maulina, Ine. Rosidah, 2012. Analisis Permintaan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jurnal Perikanan dan Kelautan, Vol.3, No. 4, 93-98 Hastuti, S., 2010, Lele Kuning Dan Eliminasi Populasinya Melalui Aplikasi Sistem Budidaya Ikan Gyhienis Di Kampung Lele Boyolali, Tahap I: Identifikasi lele kuning. Laporan Hasil Penelitian Hibah Kompetensi. Khairuman dan K. Amri. 2009. Peluang Usaha dan Teknik Budidaya Lele Sangkuriang. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Morissan, 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi 1, Kencana Jakarta. Nurjana D.J., 2010, Analisis Proksimat daun Singkong, Departemen IImu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. https://nutroffish.wordpress.com/2011/page/3/ 164