I HrUPb~Iiaim, Bul. Tck. &an IndusM Pangan, Vol. V no. 3.m. 1994

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tumbuh-tumbuhan. Terkait dengan tumbuh-tumbuhan sebenarnya telah

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

PERBANDINGAN BERAT KACANG KEDELAI BERGERMINASI DAN BIJI NANGKA DAN KONSENTRASI LARU PADA PEMBUATAN TEMPE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

PENGARUH MEDIA TANAM DAN SUHU TERHADAP PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH KEDELAI (Glycine max ) DI LABORATORIUM BPSBTPH KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

OPTIMALISASI ZAT GIZI PADA PROSES PERKECAMBAHAN PEMBUATAN TAOGE : Kajian Suhu Dan Lama Perendaman

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I. PENDAHULUAN. Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Agustus 2011 sampai dengan Bulan

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

PENGARUH LAMA FERMENTASI Rhizopus oligosporus TERHADAP KADAR OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG TEMPE KEDELAI (Glycine max)

I PENDAHULUAN. Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman

I. PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan. Air

POTENSI CAMPURAN KECAMBAH BERAS COKLAT DAN KECAMBAH KEDELAI SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL TINGGI SERAT DAN PROTEIN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran,

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang

EVALUASI SENYAWA FENOLIK ( Asam Ferulat dan Asam p-kumarat ) PADA BIJI, KECAMBAH DAN TEMPE KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata)

PENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai

PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH CAMPURAN EKSTRAK BAWANG PUTIH DENGAN BAYAM DAN JUMLAH GULA TERHADAP MUTU MINUMAN INSTAN KEDELAI YANG DIGERMINASI

I. TINJAUAN PUSTAKA. Biji-bijian pada umumnya mempunyai bagian-bagian utama, yaitu :

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMULASI KEFIR SARI KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata) DENGAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

Bab III Bahan dan Metode

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

I. PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN BERAT KACANG KEDELAI TERGERMINASI DAN BIJI NANGKA DAN KONSENTRASI RAGI PADA PEMBUATAN TEMPE SKRIPSI. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

yang khas, ukuran buah seragam, dan kandungan gizi sama dengan tomat buah. Kecenderungan permintaan tomat rampai yang semakin meningkat dipasaran akan

TINJAUAN PUSTAKA Kecambah Kacang Hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang merah atau kacang jogo tergolong pangan nabati. Kacang merah

PENGARUH LAMA PENGECAMBAHAN TERHADAP KANDUNGAN. KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan adalah faktor keamanan pangan. Dalam dunia industri. khususnya industri pangan, kontaminasi pada makanan dapat terjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam al-qur an telah disebutkan ayat-ayat yang menjelaskan tentang

PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr)

2014/10/27 O OH. S2-Kimia Institut Pertanian Bogor HERBISIDA. Company LOGO HERBISIDA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

KAJIAN POTENSI CAMPURAN TEPUNG KECAMBAH KACANG-KACANGAN DAN TEPUNG KECAMBAH SEREALIA SEBAGAI FORMULA MAKANAN PENDAMPING ASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik termasuk dalam kingdom Animalia, philum Chordata, kelas Aves, ordo

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia, sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Konsumsi tempe rata-rata per orang per

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

Sejumlah zat gizi wajib dicantumkan dalam Informasi Nilai Gizi berkenaan dengan beberapa kondisi berikut :

I PENDAHULUAN. juta penduduk Indonesia (Siagian, 2003). Asupan yang cukup serta ketersediaan

PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP GIZI TELUR

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMP 3 Pajangan. Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : 3 X 40 ( 1 Pertemuan )

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak Kelompok

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian produksi benih dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri

II. TINJAUAN PUSTAKA. saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara, Eropa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. protein, dan mikronutrien yang penting bagi tubuh. Terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan I dilakukan pada Laboratorium Benih Fakultas Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfaatkan secara luas. Hasilnya 15,5 miliar butir kelapa per tahun

I PEDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGUJIAN VIABILITAS DAN VIGOR DARI TIGA JENIS KACANG- KACANGAN YANG BEREDAR DI PASARAN DAERAH SAMARANG, GARUT

I. PENDAHULUAN. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat

I. PENDAHULUAN. Umumnya, tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan dalam kehidupan manusia untuk memberikan bekal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,

Optimasi Proses Pembuatan Bubuk (Tepung) Kedelai

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

I HrUPb~Iiaim, Bul. Tck. &an IndusM Pangan, Vol. V no. 3.m. 1994 PENGARUH GERMINASI TERHADAP KANDUNGAN FOLASIN DARI KACANG KEDELAI (Glycine ma), KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DAN KACANC HI JAU (Vigna radiata) (EFFECT OF GERMINATION ON FOLACIN CONTENT OF SOYBEANS (Glycine mau), PEANUTS (Arachis hnogaea) AND GREENBEANS (Vigna radiata)) Monang Manullangl' dan Veriska I. Sirege ABSTRACT Folic add content had bcn studiedfrom geminated soybean (GZyciw mar), peanut bean (Arachis hvwmaea) and green bean (Vimradiata). Germination of these legumes multed in inmasing the folacin content. The folacin dm'vativcs Folic Acid (FA) of soybeans mntain nws 5,62 ug/& Pihydrufoolic acid (DHF) was 2.41 ug/g, and both rn germinated for 72 hours. H o w the folinic add mtent of peanut pcanutrcadrcd the highest amount of 3.39 ug/g dun'nthe 72 houls gemination. The Dihidqolic Add of pcanut i d with inmasing of germination time. Howver, the FoZinic Acid mntcnt decreased as teh germination time inmascd. The FoFoli Acid content of the green bean wlls 1.57 ug/g afer germinated for 36 hours, Folinic Acid wntcnt was 2,65 ug/g *geminated for 60 hours, and Dihidru Folic Acid nws 2.72 ug/g a*. PENDAHULUAN Folasin atau asam folat merupakan salah satu vitamin B bmpleks yang sangat penting bagi metabolisme tubuh. Sebagai koenzim, vitamin ini sangat diperlukan dalam sintesa asam nukleat. Oleh karenanya sintesa protein dan pembelahan sel sangat tergantung pada keberadaan asam folat. Vitamin ini juga dapat digunakan untuk mencegah te jadiiya anemia gizi megaloblastik Kebutuhan manusia akan asam folat seperti yang tercantum dalam RDA adalah 400 pglhari (Ensminger, 1983). Meskipun peranannya sangat penting, asam folat tennasuk vita yang jarang dikenal oleh masyarakat. Salah satu cara untilk rnengatasi kurangnya informasi tentang asam folat adalah gan menganalisa kandungan zat tersebut dari "s, be apa jenis kacangbgan pada beberapa tingkat gehinipengolahan biji-bijian dan &ang-hangan melalui perkecambahan dapat menurunkan kekentalan pasta pati dari tepung yang dihasilkan, yang berarti daya serap aimya akan semakin kecil. Di samping itu selama perkecambahan terjadi hidrdlisa protein, karbohidrat dan lemak menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Selama perkecambahan juga tejadi peningkatan beberapa vitamin, penurunan oligosakarida penyebab flatulensi dan penurunan antitripsin (Muchtadi, 1989). Sehinggs diduga melalui perkecambahan mutu zat gizi hang- kacangan akan lebi baik, lebih mudah dicerna dan dapat memperkecil volume yang dibutuhkan untuk memenuhi kecukupan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kandungan asam folat dalam kacang kedelai (Gbcine mar), kacang tanah (Arachis hypogaea) dan kacang hijau (Vigna radiata) dengan metoda HPLC (High Perfmaam Liquid Chrumatography) serta melihat pengaruh tingkat germinasi terhadap kandungan asam folat dalam kacang-kacangan tersebut di atas. METODOLOGI Kacang dan standar asam folat. ICacang kedelai, kacang tanah dan kacang hijau diperoleh dari Laboratorium Teknologi Benih, FAPERTA, IPB. Standar asam folat yang terdii dari FA Fna, DHF diperoleh dari Sigma, USA Peralatan yang digunakan adalah Germinator di Laboratorium Teknologi Benih, freeze drying di Common Analytical Laboratory PAU, ultra sentrifusi di Pusbangtepa IPB, dan HPLC di Laboratorium TPG, FATETA IPB. Perkecambahan. Untuk memperoleh kecambah yang baik, digunakan metoda Sadjad (1974) sebagai berikut: biji-bijian di cuci, lalu ditebarkan di atas kertas merang lembab sebanyak 3 lapis dan ditutup dengan kertas merang lembab sebanyak 3 lapis. Dilipat dan digulung, kemudian dimasukkan dalam alat germinator pada suhu kamar, gelap dan kelembaban kira-kira 90%. Kecambah kedelai dan h ang hijau dipanen pada umur 24-84 jam dengan selang waktu 12 jam. Kecambah