BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak ditunjang dengan tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan kinerja individual yang tinggi, karena pada dasarnya perilaku individu

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu koordinasi sejumlah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi keefektifan berjalannya aktivitas dalam organisasi.

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan mengelola sumber daya manusia yang baik merupakan suatu langkah awal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Susan Aprianti, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Bidang Pendidikan Dasar Dinas

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA NETTY LAURA.S.SE.MM

BAB 1 PENDAHULUAN. Disiplin kerja pegawai merupakan hal yapng penting karena. dengan ditegakkannya disiplin, pegawai dapat melakukan pekerjaanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

I. PENDAHULUAN. (SDM) lah yang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya organisasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Mabes TNI yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI, dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan maka akan dapat diketahui kesalahan-kesalahan dan

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di berbagai aspek tatanan dan sumber daya layanan sebagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi bersifat tidak pasti. Tipe-tipe

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia wajib

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

I. PENDAHULUAN. lapangan kerja. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau lembaga pemerintahan memiliki budaya kerja, yaitu suatu sistem nilai yang merupakan kesepakatan bersama dari semua yang terlibat dalam perusahaan atau lembaga tersebut mengenai cara pandang dan unsur-unsur dalam bekerja. Suatu sistem nilai merupakan konsepsi nilai yang hidup dalam alam pemikiran sekelompok manusia atau individu karyawan. Dalam hal ini budaya kerja berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai dan lingkungan kerja. Lalu persepsi itu melahirkan makna dan pandangan hidup yang akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku pegawai dalam bekerja. Pada hakikatnya, bekerja dapat dipandang dari berbagai perspektif seperti bekerja merupakan bentuk ibadah, cara manusia mengaktualisasikan dirinya, dan sebagai cara bertahan hidup agar memperoleh penghasilan. Semua pandangan itu dapat menjadi motivasi untuk pegawai dalam bekerja. Karena itu setiap anggota organisasi seharusnya memiliki sudut pandang atau pemahaman yang sama tentang makna budaya kerja dan batasan bekerja. Budaya kerja dalam organisasi seperti di perusahaan diaktualisasikan sangat beragam. Bisa dalam bentuk loyalitas, tanggung jawab, kerjasama, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, keadilan, dan integritas kepribadian. Semua bentuk aktualisasi budaya kerja itu sebenarnya bersifat komitmen. Menurut Yoash Wiener (Haryanto, 2010:25) dengan adanya komitmen, SDM akan rela berkorban demi kemajuan perusahaan, bersedia memberi perhatian besar kepada perkembangan perusahaan, dan punya tekad kuat menjaga eksistensi perusahaan. Menurut Wiener itu tercipta karena adanya kepercayaan dari pegawai atau anggota organisasi, bahwa komitmen merupakan kewajiban moralnya terhadap perusahaan tempat ia bekerja.

2 Melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan melaksanakan kewajiban, tanggung jawab dan janji yang membatasi seseorang dalam melaksanakan sesuatu, karena ketika seseorang telah berkomitmen terhadap perusahaan atau organisasinya maka dia harus mendahulukan apa yang menjadi kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadinya. Dengan kata lain komitmen merupakan ketaatan seseorang dalam bertindak atau bekerja terhadap janji-janji yang diembannya. Semakin tinggi komitmen pegawai semakin tinggi pula rasa sukarela dalam melaksanakan tugas-tugas, tanggung jawab dan kewajibannya dalam melaksanakan pekerjaannya. Sehingga dapat dikatakan semakin baik komitmen yang dimiliki pegawai semakin baik pula disiplinnya terhadap pekerjaan. Disiplin merupakan salah satu faktor untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu kerja, dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan organisasi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu produktivitas kerja juga akan tercapai. Poerwopoespito dan Utomo (Haryanto, 2010:27), menyatakan bahwa bangsa Indonesia masih rendah dalam hal kedisiplinan, baik dalam segala sektor kehidupan seperti dalam lingkungan rumah tangga, dalam lingkungan masyarakat, dalam lingkungan kenegaraan, dalam lingkungan perusahaan, dalam lingkungan olahraga, dalam lingkungan pendidikan, dan dalam lingkungan pemerintahan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaan dan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Tanpa disiplin pegawai yang baik sulit bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal. Seorang atasan dikatakan efektif dalam kepemimpinan apabila para pegawai berdisiplin dengan baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan adalah hal yang sangat sulit karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa disiplin sangat penting dalam perkembangan karakteristik kepribadian seperti tanggung jawab, percaya diri, ketekunan, dan kontrol diri. Disiplin dalam perkembangan karakteristik kepribadian

3 tersebut sangat penting bagi para pegawai atau anggota organisasi dalam mempertahankan dan mengembangkan perilaku yang tepat dalam bekerja. Keefektifan suatu organisasi dapat diwujudkan dengan diwujudkannya disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja merupakan hal yang penting untuk mengefektifkan organisasi tanpa disiplin kerja akan sangat sulit mewujudkan efektivitas dan efisiensi kerja sehingga akan sulit pula dalam mencapai tujuan organisasi secara maksimal. Pendekatan disiplin di lingkungan pemerintahan Kota Cimahi mengupayakan sejumlah langkah dalam membentuk prilaku pegawai diantaranya adanya reward dan punishment terhadap tindakan indisipliner. Faktor-faktor yang mendukung kedisiplinan pegawai di lingkungan pemerintah Kota Cimahi meliputi kepemimpinan, balas jasa/penghargaan, motivasi kerja dan sanksi. Dalam hal ini pemerintah Kota Cimahi telah menetapkan peraturan, kewajiban dan larangan yang sudah cukup menjadikan pedoman dalam menciptakan kondisi yang tertib, teratur dan saling menghormati. Namun di dalam kenyataannya, peraturan yang telah lengkap dan baik itu tidak dapat dijalankan semua pegawai pemerintahan Kota Cimahi. Persoalannya bukan terletak pada peraturannya tetapi pada pelakunya. Sebagian besar pegawai pemerintahan Kota Cimahi sudah melaksanakan kedisiplinan kerja yang baik, akan tetapi masih saja ada pegawai yang melanggarnya. Penelitian tentang komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai ini dilakukan di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cimahi yang merupakan salah satu instansi pemerintahan Kota Cimahi yang bergerak dalam bidang sumber daya manusia. Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai sejauhmana komitmen organisasi pegawai pemerintah berhubungan dengan disiplin kerja pegawai yang bekerja di kantor BKD Kota Cimahi. Hal tersebut sesuai dengan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti sebelumnya pada tanggal 7 April 2013 dengan mendatangi kantor tersebut. Fakta di lapangan menunjukan bahwa masih terdapat pegawai yang dapat dikatakan mangkir. Meskipun belum diketahui banyaknya jumlah pegawai tersebut namun sudah terlihat adanya penyimpangan contohnya, ada pegawai yang duduk-duduk di samping kantor sambil merokok, di

4 saat jam kerja berlangsung. Kemudian banyak pegawai yang tidak mengikuti apel yang dilaksanakan setiap pagi pukul 07.30 karena mereka datang pukul 08.00, sedangkan didalam aturan setiap pegawai diwajibkan untuk mengikuti apel pagi. Ada pegawai yang meninggalkan kantor sebelum jam pulang kantor tanpa ijin dari pimpinan. Hal itu mungkin mencerminkan ketidak disiplinan yang mungkin akan memiliki hubungan dengan komitmen organisasi. Permasalahan yang sama juga terjadi di salah satu instansi pemerintahan, Febriani (2011:4) mengungkapkan bahwa: Berdasarkan studi pendahuluan peneliti yang telah dilakukan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai dengan Desember 2010, diketahui bahwa peraturan terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil memang sudah diberlakukan tetapi ketaatan dalam menaati peraturan tersebut masih kurang diindahkan sehingga menyebabkan tingkat kedisiplinan kerja pegawai masih kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa kelemahan yang ditunjukkan oleh pegawai dalam disiplin kerja, misalnya terlambat masuk kantor, tidak mengikuti apel, pulang lebih cepat dari waktu seharusnya, dan tidak hadir tanpa izin. Dari permasalahan yang terjadi di lapangan akan kurangnya kesadaran pegawai terhadap hal-hal kecil yang justru memiliki pengaruh cukup besar, penulis bermaksud mengkaji lebih dalam mengenai permasalahan tersebut. Sejauh mana pengaruh komitmen organisasi pegawai terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

5 B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlampau luas ruang lingkupnya sehingga mampu memperoleh kejelasan mengenai masalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini terkait pengaruh komitmen organisasi yang diteliti meliputi : komitmen sikap (affective commitment), komitmen normatif (normative commitment) dan komitmen berkesinambungan (continuance commitment) terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil yang meliputi : frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja dan etika kerja pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, a. Bagaimana komitmen organisasi para pegawai di BKD Kota Cimahi? b. Bagaimana disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi? c. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai BKD Kota Cimahi? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. Gambaran komitmen organisasi para pegawai di BKD Kota Cimahi. b. Gambaran disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi. c. Pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi.

6 D. Manfaat Penelitian 1. Segi Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi. 2. Segi Operasional a. Bagi Peneliti Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengembangan pola pikir peneliti khususnya dalam ilmu Administrasi Pendidikan. b. Bagi Pihak Lapangan atau Lembaga Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan yang berarti bagi lembaga khususnya lembaga yang diteliti dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai. E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk lebih memudahkan skripsi ini, maka penulis menyusun menjadi 5 (lima) bab. Setiap bab berkaitan satu sama lain, dari bab pendahulian sampai bab kesimpulan dan saran. BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab pedahuluan yang meliputi latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis dan akhir bab ini adalah struktur organisasi skripsi. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Merupakan bab kajian pustaka yang meliputi konsep-konsep dari komitmen organisasi dan disiplin kerja. Bagian dari komitmen berkenaan dengan pengertian komitmen organisasi, indikator komitmen organisasi, faktor yang mempengaruhi komitmen, tingkatan komitmen organisasi. Bagian disiplin kerja pegawai berkenaan

7 dengan pengertian disiplin kerja, tujuan disiplin kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, prinsip-prinsip disiplin kerja, bentuk-bentuk disiplin kerja, pentingnya disiplin kerja, pelaksanaan disiplin kerja dan bab ini diakhiri dengan kerangka fikir penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi metode dan pendekatan, teknik penggalian data, prosedur pengolahan data, dan lokasi,populasi serta sampel penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian keempat terdapat penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang di dalamnya menjelaskan mengenai pembahasan yang berisi tentanf jawaban dari rumusan masalah yang diteliti. BAB V : KESIMPILAN DAN SARAN Pada bagian kelima penulis menyajikan Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan yang berisi tentang penjelasan simpulan dari hasil pembahasan penelitian sedangkan saran yang berisi mengenai masukan-masukan yang penulis berikan untuk kemajuan pihak lembaga terkait disiplin kerja pegawai. Daftar Pustaka Pada bagian terakhir skripsi ini penulis sajikan Daftar Pustaka yang berisi mengenai referensi-referensi yang penulis gunakan dan sumber yang mendukung dalam skripsi ini.