Ada 34,96 juta orang Indonesia hidup melarat. Situasi ini harus diubah, menghadapi krisis ekonomi global diperlukan sist im ekonomi baru

dokumen-dokumen yang mirip
بسم هللا الرحمن الرحيم السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR

BUPATI MALINAU SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1437 H / 2016 M KABUPATEN MALINAU RABU, 06 JULI 2016

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

Sambutan Presiden RI pada Perayaan tahun Baru Imlek Nasional 2564, Jakarta, 19 Februari 2013 Selasa, 19 Pebruari 2013

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN TAHAP KE II GEDUNG SEKOLAH PAUD, TK, TPQ DAN HALAL BI HALAL

S A M B U T A N PADA UPACARA PENGIBARAN BENDERA KEBANGSAAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 17 BULAN JULI 2016 TINGKAT KABUPATEN BOGOR

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN JULI 2011 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juli 2011

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

Cara Memanfaatkan Peluang Bisnis Di Bulan Ramadhan

S A M B U T A N PADA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 17 BULAN JULI 2017 TINGKAT KABUPATEN BOGOR. Senin, 17 Juli 2017

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA HALAL BI HALAL KELUARGA BESAR PERPUSTAKAAN NASIONAL RI. Senin, 27 September 2010

6 Kiat Sukses Melakukan Promosi di Bulan Ramadhan

Nasrullah Idris TIPS SEPUTAR RAMADHAN

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

BUPATI WAJO SAMBUTAN SAFARI RAMADHAN 1434 H

Ahmad Khalid, Sempat Merasa Kesepian Ketika Hari Raya Tiba

Saudara-saudara yang saya hormati dan banggakan,

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia. Musdah Mulia

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA HALAL BI HALAL PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 1437 H/2016 M BENGKALIS, 19 JULI 2016

I. Tayangan serial Upin, Ipin dan Kawan-Kawan Tema Ramadhan (X)

Pengantar Ritual di Bulan Ramadan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAHAL BI HALAL KELUARGA BESAR PDAM KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAHAL BI HALAL PGRI KABUPATEN SEMARANG

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati ; Bapak-Ibu Tamu Undangan, dan Hadirin yang berbahagia.

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. Daftar Alamat Lokasi Pasar Tengah Tanjung Karang

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIES NATALIS KE-62 HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) TAHUN 2009

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dengan hormat,

Mam MAKALAH ISLAM. Idul Iitri yang Berkesalehan Sosial

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Kehidupan berbangsa dan bernegara mempengaruhi pembentukan pola

BAB I PENDAHULUAN. kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide, informasi,

Menyambut Keagungan Ramadhan. Written by Friday, 06 August :30

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

HIKMAH HALAL BIHALAL

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GERINDRA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

SAMBUTAN KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PADA UPACARA HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 69 TAHUN 2014

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32, 12 Juni 2010 Sabtu, 12 Juni 2010

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG/AUDIENSI DENGAN TENAGA KEBERSIHAN, PETUGAS PARKIR DAN NELAYAN SE-KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

KEMBALI KEPADA FITRAH (MAKNA MINAL AIDIN WAL FAIZIN)

TOURISM AUTHORITY OF THAILAND

SAMBUTAN PADA MALAM TASYAKURAN PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 RI TAHUN 2011 TANGGAL 16 AGUSTUS 2011

JENJANG PUASA NAFSANI

PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Terhadap : RAPERDA TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN PASAR MURAH

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

KHUTBAH 'IDUL FITRI. Ramadhan sebagai sebuah sekolah khusus. Pelajaran Dari Ramadhan

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

KISI-KISI KUESIONER PENGARUH SERIAL KARTUN UPIN,IPIN DAN KAWAN-KAWAN TEMA RAMADHAN TERHADAP SIKAP ANAK. DATA SOAL Interval 1.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari ribuan suku bangsa, bahasa serta budaya telah tertanam

SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA HALAL BI HALAL PENGADILAN AGAMA KARISIDENAN SURAKARTA

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III-2017

Sungai Raya, 25 Maret 2008

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Assalamualaikum Wr. Wb

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB IV ANALISIS. juga merupakan kepentingan untuk kesejahteraan umat Islam pada umumnya

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb

BAB IV. Diakonia dan Warung Tiberias

Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Para Teladan Nasional, Jakarta, 14 Agustus 2012 Selasa, 14 Agustus 2012

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

Beberapa hari terakhir banyak pejabat bilang bahwa persediaan sembako aman hingga ramadhan. Harganya yang gak nyaman, bos!!!

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II

MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

BIJAK MENYIKAPI BANJIR DISKON

2015 HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

BAB I : PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 2. Pokok-pokok Permasalahan

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

REVOLUSI MENTAL DAN PENDIDIKAN PASCASARJANA

PERESMIAN MASJID RAYA BANI UMAR GRAHA BINTARO TANGERANG, 10 OKTOBER 2008 Jumat, 10 Oktober 2008

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Peluang Bisnis Batik

BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Acara

BAB VII KESIMPULAN 7.1. Ringkasan Temuan

Sambutan dan Dialog Presiden RI - Perayaan Natal, Tondano, 27 Desember 2016 Selasa, 27 Desember 2016

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

PROPOSAL RAMADAN 1430H

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan sesuatu yang akan membantu dan menunjang kehidupannya,

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017

Urgensi Mewujudkan Ketaqwaan Individu, Sosial dan Sistemik

Transkripsi:

Ada 34,96 juta orang Indonesia hidup melarat. Situasi ini harus diubah, menghadapi krisis ekonomi global diperlukan sist im ekonomi baru Di dalam masyarakat kita, Lebaran telah menjadi saat yang bernilai untuk merajut solidaritas sosial. Antara lain melalui tindakan etis saling memaafkan dan menyatu kembali dengan basis komunitas seperti saudara, handai tolan dan kerabat. Dalam istilah budayawan Umar Kayam, saat Lebaran orang melakukan kegiatan solidaritas untuk mengukuhkan kembali nilai-nilai budaya dan sosial tanpa membedakan latar agama, politik, sosial, ekonomi dan budaya. Untuk itu, mudik atau kembali ke akar sosial dan budaya merupakan salah satu aktualisasi yang dipilih masyarakat kita baik di kota maupun di desa. Umat Muslim Indonesia kerap kali menyambut bulan suci Ramadhan ataupun L Lebaran dengan salah persepsi. Ada yang menyambut dengan petasan mercon, konvoi di jalanan, ajang konsolidasi organisasi dan kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak mempunyai nilai keagamaan. Tidak hanya itu saja, bulan suci Ramadhan/Lebaran selalu ditandai dengan kenaikan harga sembako yang meroket tinggi. I ni terlihat ketika beberapa waktu lalu di awal bulan Ramadhan pemerintah menaikkan harga sembako di beberapa pasar tradisional yang ada di Jakarta. Di sisi lain, bulan Ramadhan/Lebaran selalu identik dengan budaya konsumerisme. Konsumsi 1 / 5

produk makanan seperti kue, makanan, pakaian dan kebutuhan primer meroket tajam padahal kebutuhan-kebutuhan tersebut bukan merupakan substansi dari bulan suci Ramadhan/Lebaran. Kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat mempengaruhi pola keagamaan dalam bulan suci Ramadhan sehingga hubungan antara manusia dengan sang khalik bukan menjadi prioritas utama dalam bulan yang penuh berkah tersebut. Apalagi kalau kita melihat di media massa dan elektronik iklan atau acara selalu menjejali umat Muslim kita dalam membeli kebutuhan-kebutuhan yang notabenenya itu bukan merupakan dari substansi dari bulan suci Ramadhan. Padahal, definisi dari puasa adalah menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, baik yang bersifat lahir maupun batin. Umat Muslim di seluruh dunia dalam berpuasa diwajibkan untuk menahan makan, minum, dan nafsu seksual sejak terbit fajar hingga Maghrib. Juga mencegah nafsu untuk menggunjing, mencaci maki, memperolok-olok, mendengarkan suara kejelekan, dan perbuatan negatif lainnya dan sebenarnya inilah substansi dari puasa Ramadhan. Jika kita hanya mampu menahan yang bersifat lahir, sebetulnya baru masuk tahap permukaan puasa. Menurut Imam Al-Ghazali puasa di klasifikasikan menjadi tiga, puasa orang awam, puasa khusus, dan puasa amat khusus. Budaya konsumerisme Seyogiyanya puasa salah satu momentum yang paling tepat dalam mengurangi budaya konsumerisme di masyarakat kita. Dengan berpuasa di bulan Ramadhan kita lebih peka dan peduli dengan sesama umat Muslim. Menurut David Fagg dalam Consumerism, Faith, and Young People (Revolve, April 2006), konsumerisme tidak hanya terkait pengonsumsian sesuatu. Namun, dalam konsumerisme, ada tiga hal yang menjadi identitas, bersifat signifikan, dan 2 / 5

berdampak serius. Pertama, konsumerisme sudah menjadi pandangan hidup. Dalam pola hidup konsumeris, jalan hidup seseorang ditentukan, terpusat, dan langsung berkaitan dengan mengonsumsi. Mereka menggunakan mayoritas energi untuk mencari dan membeli semua produk, perumahan, makanan, pakaian, pelayanan, dan liburan. Umrah di bulan Ramadhan, buka puasa dan tarawih di hotel, sudah menjadi tren. Kedua, konsumerisme menjadi identitas yang membentuk pandangan keduniaan. Identitas diri konsumeris ditentukan pada pakaian, makanan, perumahan, liburan, dan penampilan. Dengan memakai baju, mobil, sepatu, dan barang yang digunakan para selebritis dunia, mereka merasa percaya diri, atletis, atraktif, lebih elegan, dan berbudaya. Pemakaian busana Muslim bergaya milenium menjadikan mereka lebih nyaman dan percaya diri dalam melakukan ibadah. Ketiga, konsumerisme adalah kebingungan membedakan pada yang dibutuhkan dan diinginkan. Keinginan memenuhi standar hidup layak adalah wajar. Namun, konsumeris tidak mengklasifikasi perbedaan antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Memiliki mobil lebih dari satu dan rumah mewah seakan menjadi kebutuhan. Padahal, banyak orang amat kerepotan memenuhi kebutuhan primernya. Seyogiyanya bulan suci Ramadhan salah satu momentum yang paling tepat untuk meningkat hubungan sosial diantara umat Muslim, melatih agar kita peka terhadap situasi sosial yang ada, membantu sesama Muslim yang sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan. Dengan begitu berpuasa tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi bisa meningkatkan solidaritas sosial sesama umat Muslim diantara kita dalam bulan Ramadhan, sehingga kita merupakan bagian dari entitas umat yang selalu membantu mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Kemiskinan 3 / 5

Di Indonesia, kemiskinan tahun 2009 sekitar 15,42 persen. Artinya, ada 34,96 juta orang Indonesia hidup melarat dan perlu pemberdayaa n. Situasi ini harus diubah dengan memerhatikan suara-suara yang nyaring mengingatkan, menghadapi krisis ekonomi global diperlukan sist im ekonomi baru. Kebaruannya terletak dalam tuntutan agar ekonomi tidak dijalankan hanya berdasar hukum ekonomis. Krisis ekonomi global menunjukkan, ekonomi memerlukan prinsip-prinsip etis karena ia sendiri tidak mampu menjawab aneka masalah etis yang dimunculkannya. Dialog keagamaan untuk mengentaskan orang miskin jelas sebuah agenda yang muncul dari keyakinan bahwa kemiskinan merupakan tantangan keagamaan dan etis. Tantangan untuk berpaling kepada kaum miskin pada hari Idul Fitri kiranya perlu membangkitkan kaum beragama, tekad membebaskan kaum miskin dari perbudakan atas kemanusiaannya. Sumbangan kaum beragama dalam mengatasi kemiskinan bersumber kekayaan nilai-nilai etis. Agama-agama diharapkan menjalin solidaritas global, misalnya dengan penerapan kode etik bersama yang norma-normanya menghormati martabat manusia yang terluka oleh kemiskinan. Kaum beragama dipanggil merintis jalan etis agar tercipta kondisi sosial-kultural dan politis yang memungkinkan kaum miskin bertanggung jawab kepada diri sendiri. Jalan itu masih panjang karena di negeri ini masih diperlukan hukum yang prokeadilan, politisi yang tidak mudah tergiur korupsi, dan masih dinantikan pejabat-negarawan yang tidak mengkhianati kaum miskin karena putusan-putusannya berlandaskan nilai-nilai etis prorakyat. Penutup 4 / 5

Dengan momentum puasa Ramadhan, kita memasuki bulan kemenangan (Syawal) diharapkan dapat me ngubah diri setiap Muslim tidak hanya bersih secara fisik te ta pi bersih secara rohani. Masyarakat Muslim perlu me ng ubah diri dari budaya konsumerisme yang identik dengan budaya kapitalisme ke budaya yang mengandung nilai-nilai substansi spiritual. Lebaran tidak hanya menyangkut persoalan logika kapitalisme atau uang yang cenderung hura-hura tetapi lebih pada spirit keagamaan yang memprioritaskan ikatan sosial sesama umat Muslim tanpa memprioritaskan ritus-ritus kegiatan yang berlebihan. Dengan demikian masyarakat bisa memproteksi diri masing-masing dari budaya konsumerisme yang cenderung menghilang nilai-nilai spiritual dan lebih meningkatkan nilai-niali sosial sesama Muslim. Semoga puasa tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi lebih kepada meningkatkan solidaritas sosial sesama manusia dalam melakukan interaksis sosial (Hablum Minannas). Nilai puasa tidak ada artinya kalau implikasi puasa tidak berarti apa-apa terhadap stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat. Maka di bulan yang suci ini marilah kita kembali kepada kepada ajaran agama yang fitri, yang menganjurkan persatuan dan kesatuan umat, menjaga keselarasan dan keharmonisan dengan umat yang lain dan saling menghormati dalam melakukan ajaran agama masing-masing. Semoga kita menjadi lebih baik pasca bulan suci Ramadhan dan idul fitri. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431H, Mohon Maaf Lahir dan Batin. ***** ( Hasrul Harahap, SS : Penulis adalah Fungsionaris Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2008-2010, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ) 5 / 5