HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Monawati, Rosma Elly, Desi Wahyuni.

dokumen-dokumen yang mirip
UniversitasSyiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 18 BANDA ACEH. Zainidar Aslianda, Israwati, Nurhaidah

Partono 1 Tri Minarni 2

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sikap, dan perilaku. Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan

dengan penuh hormat. rumah. mata.

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

tempat umum gambar 1

KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh:

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

BAB I PENDAHULUAN. tergambar dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA KELAS I SDN 7 KUTE PANANG. Zaki Al Fuad 1 dan Zuraini 2 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 PAGAR AIR KABUPATEN ACEH BESAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

KENDALA GURU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA KURIKULUM 2013 DI SDN TEUPIN PUKAT MEUREUDU PIDIE JAYA

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH. Rafika, Israwati, Bachtiar.

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

TANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar berlangsung. Para guru dan siswa terlibat secara. Sekolah sebagai ruang lingkup pendidikan perlu menjamin

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

PENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAL-TEKNIK TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA PADA SITUASI PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kuat. Kedisiplinan berasal dari kata bahasa Inggris discipline yang

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

PERANAN KELUARGA DALAM PROSES PENANAMAN KEDISIPLINAN TERHADAP REMAJA DI DUSUN KRAJAN, DESA GEMBONG, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,DAN HIPOTESIS. kewajiban belajar secara sadar dan menaati peraturan yang ada di lingkungan

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

FAKULTAS EKONOMI UNNES

KEPATUHAN SISWA TERHADAP DISIPLIN DAN UPAYA GURU BK DALAM MENINGKATKANNYA MELALUI LAYANAN INFORMASI

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 30 PURWOREJO

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan belajar di rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang. Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam menempuh

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

EFEFEKTIFITAS LAYANAN INFROMASI DAMPAK NEGATIF PELANGGARAN DISIPLIN DISERTAI MEDIA SPANDUK TERGADAP PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 15 PALU

Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Mata Pelajaran Adaptif Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Siswa

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK

Kardi * Yohni Alimin Prasongko ** Kata Kunci: Kedisiplinan Belajar, Minat Belajar, Pestasi Belajar

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA DI KELAS V SDN 37 BANDA ACEH. RiniYulia, Fauzi, Awaluddin.

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR

STARATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENERAPKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 5 LUWUK KABUPATEN BANGGAI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

Transkripsi:

HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH Monawati, Rosma Elly, Desi Wahyuni Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Unsyiah Banda Aceh mislina_tp@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian yang berjudul Hubungan Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh ini mengangkat masalah bagaimana hubungan kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh yang berjumlah 6 orang. Subjek dipilih dengan tingkat kedisiplinan yang berbeda yaitu 2 siswa yang tingkat kedisiplinannya tinggi, 2 siswa yang tingkat kedisiplinannya sedang, dan 2 siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah. Subjek dipilih menggunakan purposive sampling dan berdasarkan observasi serta konsultasi dengan wali kelas V. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui data reduction, data display, dan verification serta menggunakan rumus persentase dan rumus rata-rata. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kedisiplinan memiliki hubungan terhadap hasil belajar siswa. Dari 6 siswa, 4 siswa yang tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya sesuai sedangkan 2 siswa lagi tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya kurang sesuai. Ini berarti tingkat kesesuaian antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang (66,7%). Simpulan penelitian ini adalah bahwa kedisiplinan mempengaruhi hasil belajar tetapi tidak sepenuhnya hasil belajar dipengaruhi oleh kedisiplinan. Hal ini dikarenakan hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kedisiplinan saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain seperti keluarga, sekolah, masyarakat, minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan sebagainya. Kata Kunci : Kedisiplinan, hasil belajar siswa 21

PENDAHULUAN Masalah disiplin merupakan masalah yang dihadapi sekolah-sekolah dewasa ini. Disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk menepati atau mematuhi ketentuan, tata tertib, nilai serta kaidah-kaidah yang berlaku. Disiplin mengandung asas taat, yaitu kemampuan untuk bersikap dan bertindak secara konsisten berdasar pada suatu nilai tertentu. Dalam proses belajar mengajar, kedisiplinan dapat menjadi alat yang bersifat preventif untuk mencegah dan menjaga hal-hal yang dapat mengganggu dan menghambat proses belajar. Untuk itu berbagai peraturan ikut diberlakukan di sekolah-sekolah untuk menegakkan tingkat kedisiplinan siswa. Agar seorang siswa dapat belajar dengan baik maka ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal menepati jadwal pelajaran, disiplin dalam mengatasi godaan yang akan menunda waktu belajar, disiplin terhadap diri sendiri, dan disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat (Sulistiyowati, 2001:3). Siswa yang disiplin dalam belajar memiliki ciri -ciri sebagai berikut: a. Mengarahkan energi untuk belajar secara kontinu. b. Melakukan belajar dengan kesungguhan dan tidak membiarkan waktu luang. c. Patuh terhadap rambu-rambu yang diberikan guru dalam belajar. d. Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah. e. Menunjukkan sikap antusias dalam belajar. f. Mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dengan gairah dan partisipatif. g. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dengan baik. h. Tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan penulis saat melakukan PPL di SDN 10 Banda Aceh, tingkat kedisiplinan siswa kelas V di SDN 10 Banda Aceh dapat dilihat sejak awal pelajaran dimulai sampai pelajaran berakhir. Pada saat pelajaran akan dimulai siswa ada yang terlambat, ada siswa yang tidak membawa perlengkapan belajar, dan ada siswa yang tidak mengumpulkan pekerjaan rumah sehingga mengganggu proses pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung sebagian siswa tidak mendengarkan dengan baik apa yang sedang dikatakan atau yang diterangkan oleh guru, berbicara tanpa seizin guru, dan ada siswa yang keluar masuk kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana hubungan kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh. 22

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh Menurut Imron (2011:173) disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung atau tidak langsung. Dengan kata lain, konsep awal tentang disiplin terkait erat dengan perilaku yang sesuai dengan norma, yang dapat diamati dari luar. Mereka yang tidak mematuhi norma disebut sebagai berperilaku menyimpang (misbehavior) yang tampak dalam diri manusia, khususnya dalam diri anak muda. Ada anggapan bahwa kegagalan anak untuk berhasil dalam belajar dianggap terkait erat dengan kurangnya dorongan dari luar untuk belajar. karena itu, agar anak bisa belajar dan memperoleh hasil yang bagus, maka mereka harus diberikan batasan-batasan terhadap perilaku mereka. Meskipun demikian, konsep disiplin semacam itu sudah semakin ditinggalkan terutama dengan munculnya temuan-temuan baru dalam psikologi belajar. Bahkan untuk memacu hasil belajar siswa yang maksimal, siswa bukan lagi dipaksakan untuk mengerjakan tugas-tugasnya, tetapi mereka harus didorong untuk membangkitkan disiplin diri agar mereka bisa belajar. Prinsip ini penting karena tidak hanya terkait dengan perilaku belajarnya saja, tetapi juga berhubungan dengan kehidupan pada latar sosial apapun, seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau diantara kelompok-kelompok sosial lainnya. Anak harus dilatih untuk mengembangkan pengendalian dirinya sehingga ia bisa hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Aspek disiplin ini juga merupakan aspek yang menjadi perhatian utama guru dalam melakukan penilaian perilaku siswa. Oleh Menurut Sulistiyowati (2001:3) agar seorang siswa dapat belajar dengan baik maka ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Disiplin dalam menepati jadwal pelajaran. Bila seorang siswa mempunyai jadwal kegiatan belajar, ia harus menepati jadwal yang telah dibuatnya. Dalam hal ini jauh sebelumnya sudah diperintahkan untuk membuat jadwal belajar sesuai dengan jadwal pelajaran. 2. Disiplin dalam mengatasi godaan yang akan menunda waktu belajar. Bila seorang siswa sudah tiba waktunya untuk belajar kemudian diajak bermain oleh temannya, maka siswa tersebut harus dapat menolak ajakan temannya secara halus agar tidak tersinggung. 3. Disiplin terhadap diri sendiri. Siswa dapat menumbuhkan semangat belajar baik di sekolah maupun di rumah. Sekalipun siswa mempunyai rencana belajar yang baik akan tetap tinggal rencana kalau tidak adanya disiplin diri. 4. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik sangat penting, kalau tidak akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Misalnya seorang siswa sebelum berangkat sekolah harus sarapan dulu agar dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Dari uraian di atas jelaslah bahwa disiplin dalam belajar hendaknya dimiliki oleh setiap siswa yang akhirnya nanti bisa jadi kebiasaan, maka akan terbentuk etos belajar yang baik. Belajar bukan lagi sebagai beban melainkan sudah dianggap sebagai kebutuhan hidupnya. Disiplin yang 23

sebenarnya mendorong anak untuk bekerjasama, memilih perilaku yang tepat dan untuk menyambut peluang untuk memberikan konstribusi pada kelas, teman sebaya, dan keluarga mereka (Allen, 2005:26). Menurut Atheva (2007:57) orang yang disiplin memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Selalu menaati peraturan atau tata tertib yang ada. 2. Selalu melaksanakan tugas dan kewajiban yang diterimanya dengan tepat waktu. 3. Kehidupannya tertib dan teratur. 4. Tidak mengulur-ulur waktu dan menunda pekerjaan. Semua agama mengajarkan pemeluknya untuk disiplin. Menurut Atheva (2007:57-58) orang yang disiplin akan memperoleh banyak manfaat, antara lain: 1. Hidupnya tenang, tenteram, dan teratur. 2. Semua tugas dan pekerjaannya dapat selesai tepat waktu. 3. Menguntungkan diri sendiri dan orang lain. 4. Dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Berdisiplin sangat penting bagi setiap siswa. Berdisiplin akan membuat seorang siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik. Fungsi disiplin menurut Tu u (2004:38) adalah: a. Menata kehidupan bersama Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang dengan menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. b. Membangun kepribadian Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut member dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin orang akan terbiasa mengikuti, mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lamakelamaan akan masuk ke dalam dirinya serta berperan dan membangun kepribadian yang baik. c. Melatih kepribadian Sikap, perilaku, dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur, dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih. d. Pemaksaan Disiplin dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar, misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut. e. Hukuman Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. f. Menciptakan lingkungan yang kondusif Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Kedisiplinan di sekolah memiliki fungsi tertentu. Kedisiplinan sekolah berfungsi sebagai alat pendidikan dan alat menyesuaikan dalam membentuk sikap dan tingkah laku yang baik, yang nantinya dapat digunakan juga dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Dengan demikian kedisiplinan sebagai alat pendidikan adalah 24

suatu tindakan, perbuatan yang dengan sengaja diterapkan untuk kepentingan pendidikan di sekolah Semua agama mengajarkan pemeluknya untuk disiplin. Menurut Atheva (2007:57-58) orang yang disiplin akan memperoleh banyak manfaat, antara lain: 5. Hidupnya tenang, tenteram, dan teratur. 6. Semua tugas dan pekerjaannya dapat selesai tepat waktu. 7. Menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kedisiplinan di sekolah memiliki fungsi tertentu. Kedisiplinan sekolah berfungsi sebagai alat pendidikan dan alat menyesuaikan dalam membentuk sikap dan tingkah laku yang baik, yang nantinya dapat digunakan juga dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Dengan demikian kedisiplinan sebagai alat pendidikan adalah suatu tindakan, perbuatan yang dengan sengaja diterapkan untuk kepentingan pendidikan di sekolah METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 10 Banda Aceh. Lokasinya terletak di Jalan Tgk. Imum Lueng Bata, desa Panteriek, kecamatan Lueng Bata, Kabupaten Banda Aceh. subjek penelitian adalah siswa kelas V di SD Negeri 10 Banda Aceh yang berjumlah 6 orang. Subjek dipilih dengan tingkat kedisiplinan yang berbeda yaitu 2 siswa yang tingkat kedisiplinannya tinggi, 2 siswa yang tingkat kedisiplinannya sedang, dan 2 siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah. Subjek dipilih menggunakan purposive sampling dan berdasarkan observasi serta konsultasi dengan wali kelas V Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumen. Data dianalisis dengan rumus presentase tahapan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siswa yang tingkat kedisiplinannya tinggi juga dimiliki oleh siswa yang memiliki nama lengkap KM. Siswa ini adalah siswa yang pintar tutur seorang guru PPL. KM lahir di Banda Aceh pada tanggal 25 November 2004. Siswa yang menyukai pelajaran matematika ini ternyata juga mengetahui beberapa kosakata bahasa inggris. Sama seperti IR, KM selalu memakai seragam yang sesuai lengkap dengan bet nama dan simbol sekolah setiap hari. KM juga selalu memakai sepatu berwarna hitam dan kaus kaki yang berwarna putih. Sebagai piket kebersihan kelas, KM merupakan siswa yang bertanggungjawab. Dia sering menyapu saat semua jam pelajaran selesai atau sebelum jam pelajaran dimulai di pagi hari. KM pernah tidak hadir ke sekolah tanpa pemberitahuan sekali. Selain itu, dia tidak pernah izin ataupun sakit. Hal ini berarti KM adalah 25

siswa yang rajin ke sekolah. Dia selalu pergi dan pulang sekolah tepat waktu. KM membawa semua perlengkapan belajar kecuali penghapus sehingga dia jarang meminjam perlengkapan belajar kepada temannya. KM juga termasuk anak yang cerdas dan baik menurut wali kelas, dia selalu memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran dan selalu mengerjakan latihan dengan tepat waktu dan sering mendapatkan nilai yang bagus. Selama pembelajaran berlangsung KM jarang ribut dan pernah jalan-jalan. Dia selalu meminta izin kepada guru yang mengajar ketika hendak pergi ke kamar mandi atau ketika ada keperluan yang lain, tetapi dia pernah keluar kelas ketika guru PPL sedang mengajar. KM jarang menumpuk sampah di kolong meja, jika ada dia tidak pernah membiarkan sampah tersebut berada lama di kolong meja, dia sering membuang sampah bekas makanan atau barangnya di keranjang sampah yang ada di dalam dan di depan kelasnya. KM mengaku pernah makan satu kali saat pembelajaran berlangsung. Pekerjaan rumah biasanya dia kerjakan pada siang atau sore hari, selain di rumah dia juga pernah mengerjakan PRnya di les. Kebanyakan siswa di kelas memiliki tingkat kedisiplinan yang sedang, salah satunya adalah MA. MA lahir pada tanggal 5 Maret 2005 di Ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. MA selalu memakai seragam yang sesuai lengkap dengan bet nama dan simbol sekolah, kecuali seragam putih. Dia selalu memakai sepatu berwarna hitam dan kaus kaki yang berwarna putih setiap pergi ke sekolah. Sebagai piket kebersihan kelas pada hari sabtu, MA adalah siswa yang bertanggungjawab. Dia sering menyapu pada hari jumat setelah semua jam pelajaran selesai. MA pernah tidak hadir ke sekolah tanpa pemberitahuan sebanyak 2 kali. Selain itu, dia pernah 8 kali tidak ke sekolah karena sakit. Dia selalu pergi dan pulang sekolah tepat waktu. MA sering membawa semua perlengkapan belajar sehingga dia jarang meminjam perlengkapan belajar kepada temannya. MA terkadang tidak memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran, begitupun saat mengerjakan latihan. Selama pembelajaran berlangsung MA pernah ribut dan jalanjalan. Dia sering meminta izin kepada guru yang mengajar ketika hendak pergi ke kamar mandi atau ketika ada keperluan yang lain. Dia pernah dihukum berdiri di luar depan kelas karena tidak membawa buku. MA jarang menumpuk sampah di kolong meja, jika ada dia tidak pernah membiarkan sampah tersebut berada lama di kolong mejas, dia sering membuang sampah bekas makanan atau barangnya di keranjang sampah yang ada di dalam dan di depan kelasnya. MA mengaku pernah makan saat pembelajaran berlangsung. Dia selalu mengerjakan PR, pekerjaan rumah tersebut biasanya dia kerjakan pada malam hari di rumah. Selain MA, siswa yang dipilih untuk mewakili anak yang tingkat kedisiplinannya sedang adalah FM yang lahir di Banda Aceh pada tanggal 28 Juli 2005. Semua siswa kelas bertanggungjawab sebagai piket kelas menurut wali kelasnya termasuk FM. Dia selalu datang dan pulang ke sekolah tepat waktu. FM pernah tidak hadir tanpa mengirim surat sekali. Semua seragamnya memiliki bet nama dan simbol sekolah. Dia selalu memakai sepatu hitam dan kaus kaki putih setiap ke sekolah. Perlengkapan belajarnya yang tidak ada hanya penghapus pulpen, sehingga dia jarang meminjam perlengkapan kepada temannya. FM terkadang tidak 26

memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran, begitupun saat mengerjakan latihan terkadang lama dan tidak dikerjakan dengan baik. Selama pembelajaran berlangsung FM juga pernah ribut dan jalan-jalan. Dia pernah tidak meminta izin kepada guru yang mengajar ketika hendak pergi ke luar kelas. FM jarang menumpuk sampah di kolong meja, jika ada dia tidak pernah membiarkan sampah tersebut berada lama disitu, dia sering membuang sampah bekas makanan atau barangnya di keranjang sampah yang ada di dalam dan di depan kelasnya. FM mengaku tidak pernah makan saat pembelajaran berlangsung. Dia selalu mengerjakan PR, pekerjaan rumah tersebut biasanya dia kerjakan pada malam hari di rumah. Salah satu siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah di kelas adalah AM. AM lahir di Banda Aceh pada tanggal 26 Mei 2005. Menurut wali kelas dan guru PPL serta observasi yang telah dilakukan, AM adalah siswa yang sering jalan-jalan dan suka berbicara dengan kawannya ketika pembelajaran sedang berlangsung. Dia juga pernah keluar kelas tanpa meminta izin kepada guru yang sedang mengajar. AM pernah tidak hadir ke sekolah tanpa kabar sebanyak 4 kali, sakit 3 kali dan izin 4 kali. Baju pramuka dan baju batiknya tidak memiliki bet nama dan simbol sekolah. Sepatu yang dia pakai selalu berwarna hitam dan kaus kakinya juga selalu berwarna putih. Dia pernah meminjam perlengkapan belajar dari kawannya. AM terkadang tidak memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran, begitu pula saat mengerjakan latihan terkadang lama dan tidak dikerjakan dengan baik. Dia juga mengaku pernah makan saat pembelajaran berlangsung dan dia sering membuang sampah pada tempatnya. Wali kelasnya mengatakan bahwa AM sering tidak mengerjakan PR. Kalau mengerjakan PR, biasanya dia lakukan di malam hari. Selain AM, siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah adalah CP. CP lahir di Banda Aceh pada tanggal 5 Oktober 10 tahun yang lalu. CP adalah anak perempuan yang paling ribut dengan suaranya yang besar. Dia juga pernah tidak memperhatikan guru saat pembelajaran, meminjam perlengkapan belajar dan keluar kelas tanpa izin dari guru yang mengajar serta ditegur karena sikapnya itu. CP mengaku bahwa dirinya kadang-kadang tidak bertanggungjawab sebagai piket kebersihan kelas dan pernah terlambat datang ke sekolah. CP pernah alpa sekali. Dia sering membuang sampah pada tempatnya. Baju pramuka dan baju batik yang dia pakai tidak memiliki bet nama dan simbol. Dia juga pernah memakai kaus kaki berwarna hitam dan abu-abu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan dengan hasil belajar memiliki hubungan tetapi hasil belajar tidak hanya ditentukan dari kedisiplinannya saja seperti yang terlihat pada keenam siswa yang menjadi subjek penelitian yaitu IR, KM, MA, FM, CP, dan AM. Hal ini terbukti dengan perolehan nilai rata-rata mereka. Nilai rata-rata 74 dikategorikan rendah, 75-87 dikategorikan baik, sedangkan 88 100 dikategorikan sangat baik. Siswa yang tingkat kedisiplinannya tinggi adalah IR dan KM. Mereka selalu memperoleh nilai yang sangat baik selama pembelajaran 2 subtema. Nilai rata-rata yang mereka peroleh sama yaitu 98. IR dan KM yang tingkat kedisiplinannya tinggi, hasil belajarnyapun tinggi juga. Siswa yang tingkat kedisiplinannya sedang adalah MA dan FM. MA selalu mendapat nilai yang sangat baik. Sedangkan FM pernah memperoleh nilai yang rendah satu kali. MA memperoleh nilai rata-rata 95 27

sedangkan FM memperoleh nilai rata-rata 80. MA yang tingkat kedisiplinannya sedang, hasil belajarnya juga tinggi seperti IR dan KM yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi. Siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah adalah CP dan AM. Nilai rata-rata yang CP peroleh baik meskipun pernah mendapat nilai yang rendah satu kali. Sedangkan AM sering memperoleh nilai yang baik namun nilai rata-ratanya tergolong rendah karena dia tidak hadir selama 3 hari dalam 2 minggu. Nilai rata-rata CP selama dua minggu adalah 87 sedangkan nilai rata-rata AM adalah 59. Siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah seperti CP, hasil belajarnya baik. Sedangkan AM tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya sama-sama rendah. Dari 6 siswa, 4 siswa yang tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya sesuai sedangkan 2 siswa lagi tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya kurang sesuai. Ini berarti tingkat kesesuaian antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang (66,7%). Kedisiplinan mempengaruhi hasil belajar tetapi tidak sepenuhnya hasil belajar dipengaruhi oleh kedisiplinan. Hal ini dikarenakan hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kedisiplinan saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi, dan sebagainya. KESIMPULAN siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi selalu memperoleh nilai yang sangat baik. Siswa yang tingkat kedisiplinannya sedang ada yang memperoleh nilai yang sangat baik dan ada pula yang memperoleh nilai yang baik. Sedangkan siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah ada yang sering mendapat nilai yang baik dan ada yang memperoleh nilai yang rendah. Dari 6 siswa, 4 siswa yang tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya sesuai sedangkan 2 siswa lagi tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya kurang sesuai. Ini berarti tingkat kesesuaian antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang (66,7%). Kedisiplinan mempengaruhi hasil belajar tetapi tidak sepenuhnya hasil belajar dipengaruhi oleh kedisiplinan. Hal ini dikarenakan hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kedisiplinan saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktorfaktor yang lain seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi, dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Allen E., Jane dan Marylin Cheryl. 2005. Disiplin Positif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Atheva, Abi. 2007. Perilaku Baik Sehari-hari. Semarang: CV Aneka Ilmu. Ekosiswoyo, Rasdi dan Maman Rachman. 2000. Manajemen Kelas, IKIP Semarang Press, Semarang. Gunarsa. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, Lexy J. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 28

Nurkancana, Wayan. 2000. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Rimm, Sylvia. 2003. Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta: Slameto. 2005. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Cetakan V. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafika Persada. Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. Sulistiyowati, Sofchah. 2001. Cara Belajar yang Efektif dan Efisien. Pekalongan: Cinta Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ilmu. Tirtonegoro, Sutratinah. 2006. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Tu u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Wijanarko, Jarot. 2005. Mendidik Anak untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 29