Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd.



dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap

BAB II LANDASAN TEORITIS

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II LANDASAN TEORI

AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TAK BERWUJUD (Plant Assets and Intangible Assets)

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN

PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets)

BAB II LANDASAN TEORITIS

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap

ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD DAN UTANG OBLIGASI

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap

BAB V AKTIVA TETAP PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

Transkripsi:

Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd. PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 PENGASIH Jln Pengasih 11 Kulon Progo 55652 Telp. 773081, 774636, Fax. 774636 Tahun 2008 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga modul ini dapat tersusun dengan baik. Modul ini disusun untuk membantu para peserta didik dalam memahami aktiva tetap, sebagai bagian dari aset perusahaan. Aktiva tetap memiliki korelasi yang signifikan dengan kinerja perusahaan. Artinya aktiva yang memadai akan dapat memberikan kontribusi yang baik dalam proses produksi perusahaan. Untuk itu maka pengelolaan aktiva tetap menjadi suatu hal yang perlu untuk diperhatikan dalam perusahaan. Selain itu para investor, pemegang saham, kreditor, manajer dan auditor berkepentingan dengan sifat dan kondisi aktiva tetap perusahaan, yakni karena kativa tetap akan menunjukkan kapasitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barangbarang dan atau jasa di masa yang akan datang. Manajemen akan memberikan perhatian pada komposisi aktiva tetap yang harus dimiliki perusahaan, prosedur penyusutan, perolehan aktiva tetap dan lainlain. Akhirnya modul ini masih sangat sederhana dan masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Pengasih, Mei 2008 Penulis 2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... PETA KEDUDUKAN MODUL... i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Deskripsi... 1 B. Prasyarat... 1 C. Petunjuk Penggunaan Modul... 1 D. Tujuan... 1 E. Kompetensi... 2 F. Cek Kemampuan... 4 BAB II PEMBELAJARAN... 5 A. Rencana Belaajar Peserta Diklat... 5 B. Kegiatan Belajar... 6 BAB III EVALUASI... 32 DAFTAR PUSTAKA... 3

PETA KEDUDUKAN MODUL MATA DIKLAT/KOMPETENSI : MENGELOLA AKTIVA TETAP 4

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Setelah mempelajari modul ini, maka peserta diklat diharapkan dapat : 1. Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap. 2. Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap 3. Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap. 4. Membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap. 5. Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap. 6. Melakukan inventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik. 7. Membuat laporan aktiva tetap B. PRASYARAT Agar dapat mencapai tujuan di atas maka peserta diklat memahami : 1. Standard Operating Prosedure (SOP) tentang pengelolaan Pengeleloaan Aktiva Tetap. 2. Pengoperasian peralatan manual dan komputer 3. Menguasai siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Modul ini memiliki alokasi waktu 70 jam yang terbagi dalam 7 kompetensi dasar 2. Bacalah dengan cermat setiap informasi yang diberikan 3. Kerjakan dengan teliti, rapi dan bersih setiap latihan yang diberikan. D. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah : 1. Menjelaskan pengertian tentang aktiva tetap dan ruang lingkupnya. 2. Mampu mengidentifikasi dokumen yang diperlukan dalam pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap 3. Mampu menjelaskan dan menghitung penyusutan aktiva tetap. 4. Mampu membukukan atau mencatat transaksi pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap 5. Mampu membukukan atau mencatat transaksi penyusutan aktiva tetap ke dalam Kartu Aktiva Tetap. 6. Mampu menginventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik. 7. Mampu membuat berita acara inventarisasi fisik aktiva tetap 8. Membuat Laporan Aktiva Tetap 5

E. KOMPETENSI NAMA SEKOLAH : SMK 1 PENGASIH MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan KELAS/SEMESTER : XI/2 STANDAR KOMPETENSI : Mengelola kartu aktiva tetap KODE : JS010A; AKDG013A; AKMN015A ALOKASI WAKTU : 70 X 45 menit KOMPETENSI DASAR 1. Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap 2. Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap INDIKATOR Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu aktiva tetap tersedia Data transaksi aktiva tetap tersedia Saldo awal aktiva tetap teridentifikasi Bukti penambahan aktiva tetap teridentifikasi Bukti penghentian pemakaian aktiva tetap teridentifikasi Bukti penambahan aktiva tetap diverifikasi dengan benar Bukti penghentian pemakaian aktiva tetap diverifikasi dengan benar MATERI PEMBELAJARAN Prosedur pengelolaan aktiva tetap Dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap KEGIATAN PEMBELAJARAN Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap dengan lengkap dan teliti Menjelaskan prosedur pengelolaan aktiva tetap Menyiapkan pengelolaan kartu aktiva tetap Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap Mengenali dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap Mengidentifikasi data mutasi aktiva tetap PENILAIAN Tes Tertulis Tes Lisan Tes Tertulis Studi Kasus ALOKASI WAKTU TM PS PI SUMBER BELAJAR 2 2(4) Modul Buku Referensi SOP DU/DI 2 4(8) 4(16) Modul Buku Referensi SOP DU/DI 2

KOMPETENSI DASAR 3. Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap INDIKATOR Jumlah biaya penyusutan dan jumlah akumulasi penyusutan aktiva tetap teridentifikasi Biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan diverifikasi dengan benar MATERI PEMBELAJARAN Dokumen penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Metode penyusutan aktiva tetap KEGIATAN PEMBELAJARAN Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Mengenali dokumen penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Menjelaskan metode penyusutan aktiva tetap Mengidentifikasi penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap PENILAIAN Tes Tertulis Studi Kasus ALOKASI WAKTU TM PS PI SUMBER BELAJAR 6 10(20) Modul Buku Referensi SOP DU/DI 4. Membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap Jumlah penambahan dan penghentian aktiva tetap untuk setiap transaksi dibukukan sesuai dengan prosedur yang berlaku Dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap Prosedur pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap Membukukan mutasi aktiva tetap ke kartu aktiva tetap secara akurat Mengenali dokumen pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap Menguraikan prosedur pembelian dan penghentian pemakaian aktiva tetap Mencatat penambahan dan pengurangan aktiva tetap Tes Tertulis Studi Kasus 6 10(20) 8(32) Modul Buku Referensi SOP DU/DI 5. Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap Jumlah penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap dibukukan dengan benar Dokumen penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Prosedur penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap secara akurat Mengenali dokumen penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Menguraikan prosedur penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Membukukan penyusutan dan akumulasi penyusutan ke kartu aktiva tetap Tes Tertulis Studi Kasus 2 4(8) 2(8) Modul Buku Referensi SOP DU/DI 3

KOMPETENSI DASAR 6. Melakukan inventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik INDIKATOR Berita acara inventarisasi fisik aktiva tetap disajikan dengan benar Selisih aktiva tetap (kurang/lebih) dibukukan dengan benar MATERI PEMBELAJARAN Prosedur penghitungan fisik aktiva tetap KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan inventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik dengan jujur dan teliti Menguraikan prosedur pengitungan fisik aktiva tetap Menghitung jumlah fisik aktiva tetap Membuat berita acara inventarisasi fisik PENILAIAN Tes Tertulis Studi Kasus ALOKASI WAKTU TM PS PI SUMBER BELAJAR 2 2(4) Modul Buku Referensi SOP DU/DI 7. Membuat laporan aktiva tetap Laporan aktiva tetap disajikan sesuai dengan format yang telah ditetapkan Bentuk laporan aktiva tetap Membuat laporan aktiva tetap sesuai bentuk yang ditetapkan dengan rapi dan teliti Melengkapi format laporan aktiva tetap Membuat laporan aktiva tetap Tes Tertulis Studi Kasus 2 2(4) Modul Buku Referensi SOP DU/DI 4

E. CEK KEMAMPUAN Isilah pernyataanpernyataan berikut ini dengan memberi tanda cek ( ) pada kolom jawaban yang sesuai : NO PERNYATAAN 1 Memahami pengertian aktiva tetap. 2 Mampu mengidentifikasi dokumen yang diperlukan dalam pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap. 3 Mampu menjelaskan dan menghitung penyusutan aktiva tetap. 4 Mampu membukukan atau mencatat transaksi pembelian, penghentian dan mutasi aktiva tetap. 5 Memahami membukukan atau mencatat transaksi penyusutan aktiva tetap ke dalam Kartu Aktiva Tetap 6. Mampu menginventarisasi fisik aktiva tetap secara periodik 7. Mampu membuat berita acara inventarisasi fisik aktiva tetap 8. Membuat Laporan Aktiva Tetap Ya Jawaban Tidak 5

AKTIVA TETAP A. PEROLEHAN AKTIVA TETAP 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk aktivitas/operasi perusahaan dan memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap ini mempunyai sifat tetap atau permanen dibeli untuk digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, tidak untuk dijual kembali dan nilainya cukup besar atau material. Suatu aktiva dapat dikatakan termasuk dalam aktiva tetap apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan bukan untuk dijual kembali atau investasi. b. Dapat dipakai atau digunakan secara berulangulang. c. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan. d. Mempunyai nilai yang cukup material artinya nilai atau harga aktiva tersebut cukup tinggi. Berdasarkan sifatsifatnya, aktiva tetap dibagi atas : a. Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets) : Aktiva yang mempunyai bentuk fisik b. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) : adalah suatu hak tertentu untuk jangka panjang yang mempunyai nilai ekonomis dan yang tidak mempunyai bentuk fisisk. 2. Harga Perolehan Harga perolehan/harga pokok aktiva tetap meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tersebut sehingga siap untukdipakai dalam kegiatan normal perusahaan. Unsurunsur yang dipertimbangkan dalam perhitungan harga perolehan aktiva tetap mungkin saja berbeda atau jenis aktiva tetap yang satu dengan yang lainnya. Unsur harga perolehan suatu aktiva tetapi dapat dilihat dalam uraian berikut ini. a. Tanah : Harga beli tanah dari pemilik, biaya survei, biaya perantara atau komisi, biaya pematangan tanah, biaya balik nama di Agraria/BPN. b. Gedung : Biaya perencanaan oleh arsitek, IMB, asuransi selama pembangunan, bunga selama pembangunan atas uang pinjaman untuk pembiayaan pembangunan gedung dan semua pengeluaran lainnya yang dibutuhkan sehubungan dengan pembangunan gedung serta biaya pemilikannya. c. Mesin : Harga mesin menurut faktur pembelian, biaya angkutan, bea masuk PPN, bongkar dan angkut ke dalam pabrik, pasang dan stel mesin dan percobaan mesin. d. Kendaraan : Harga kendaraan menurut faktur pembelian, bea balik nama. Contoh: a. Pada tanggal 1 April 2007 dibeli tunai sebuah kendaraan seharga Rp.30.000.000. Biaya balik nama, asuransi dan lainlain Rp.1.800.000. 6

Tanggal Keterangan Ref Jumlah Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 April 01 Kendaraan 31.800.000 Kas 31.800.000 b. Pada tanggal 1 April 2007 dibeli sebuah mesin dengan 60 kali angsuran bulanan Rp.500.000. Harga tunai mesin tersebut Rp.24.000.000. Tanggal Keterangan Ref Jumlah Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 April 01 Mesin 24.000.000 Bunga yang ditangguhkan 6.000.000 Utang Angsuran 30.000.000 Penjelasannya. Aktiva yang dibeli secara kredit atau yang pembayarannya diangsur jangka panjang harus dicatat sebesar harga tunainya. Selisih antara harga tunai dengan jumlah seluruh angsuran diperlakukan sebagai bunga dan dialokasikan secara proporsional sebagai beban bunga periodeperiode selama masa kontrak pembelian. Jadi jurnal setiap angsuran adalah sebagai berikut : Tanggal Keterangan Ref Jumlah Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 Mei 01 Utang Angsuran 500.000 Beban Bunga 100.000 Bunga Ditangguhkan 100.000 Kas 500.000 c. Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp. 20.000.000. telah disusutkan Rp. 12.000.000.. Pada tanggal 15 Maret 2007 mesin tersebut ditukarkan dengan sebuah mesin baru seharga Rp. 30.000.000. Dalam pertukaran itu mesin lama dihargai Rp. 6.000.000. Tanggal Keterangan Ref 2007 Mare t Jumlah Debet (Rp) Kredit (Rp) 15 Mesin ( baru ) 30.000.000 Rugi Pertukaran 2.000.000 Akumulasi Peny. Mesin 12.000.000 Mesin ( lama ) 20.000.000 Kas 24.000.000 7

Penjelasan: Harga mesin lama Rp. 20.000.000, Telah disusutkan Rp. 12.000.000, Nilai sisa Rp. 8.000.000, Penilaian waktu penukaran Rp. 6.000.000, Rugi pertukaran Rp. 2.000.000, d. Jika aktiva tetap diperoleh dengan membuat sendiri, harga perolehannya sama dengan semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan aktiva yang bersangkutan siap dipakai. Misal : Pembangunan gedung, harga perolehan gedung tersebut selain biaya pembangunannya sendiri, juga yermasuk biaya pembuatan dan pengurusan IMB. e. Jika aktiva tetap diperoleh hadiah, aktiva tetap tersebut dicatat sebesar harga pasar (harga yang wajar), disertai dengan mengkredit akumulasi modal (modal hadiah/sumbangan/donatur) Contoh : Pada tanggal 1 Maret 2007 diterima hadiah dari pemerintah sebuah mesin senilai Rp 12.500.000,. Jurnalnya : Jumlah Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp) 2007 April 01 Mesin 12.500.000 Modal donasi / sumbangan 12.500.000 B. PENYUSUTAN AKTIVA TETAP Aktiva tetap dimiliki oleh perusahaan untuk kegiatan normal perusahaan, sehingga hal tersebut akanmenyebabkan berkurangnya nilai aktiva tetap. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa harga perolehan yang melekat pada aktiva tetap merupakan biaya yang ditangguhkan pembebanannya. Oleh karena itu harga perolehan tersebut harus dialokasikan pada periodeperiode yang menikmatinya. Proses alokasi harga perolehan tersebut disebut depresiasi. Untuk aktiva sumber alam disebut deplesi dan untuk aktiva tak berujud disebut amortisasi. Dari hal tersebut, maka penyusutan aktiva tetap adalah merupakan suatu cara yang sistematis untuk mengurangi atau mengalokasikan harga pokok perolehan aktiva tetap menjadi beban atau biaya yang dikeluarkan secara berkala atau periodik yang dibebankan ke pendapatan selama umur manfaat aktiva tetap tersebut. Penyusutan aktiva tetap disebabkan oleh bebarapa faktor diantaranya adalah : 1. Faktor Fisik Yakni faktor penyusutan yang disebabkan aktiva tetap tetap yang bersangkutan aus karena penggunaan, umur atau karena kerusakankerusakan. 2. Faktor Fungsional Faktor penyusutan yang disebabkan oleh ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi, adanya kemajuan teknologi, adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan. 8

Faktorfaktor yang menentukan besarnya penyusutan : a. Besarnya harga perolehan aktiva tetap Harga perolehan aktiva tetap adalah harga dari semua pengeluaran biaya yang diperlukan untuk memperoleh aktiva tetap itu sehingga siap dipakai atau berfungsi sesuai dengan tujuan pemilikannya. b. Nilai sisa / residu (salvage value) Adalah tafsiran harga jual aktiva tetap yang tidak terpakai lagi. Nilai jual barang bebas sering disebut nilai residu atau nilai serap. Jumlah yang disusutkan dan menjadi beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa / residu. c. Umur ekonomis aktiva tetap Adalah lamanya aktiva tetap yang bersangkutan dapat memberikan jasa atau manfaat secara menguntungkan. d. Metode Penyusutan atau depresiasi yang digunakan Metode Penyusutan atau Depresiasi yang Digunakan Untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap dalam tiap periode, maka diperlukan perhitunganperhitungan. Besarnya perhitungan penyusutan aktiva tetap akan berbedabeda, tergantung pendekatan mana yang diambil perusahaan untuk menentukan besarnya penyusutan. Pemilihan metode tergantung pada kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Penentuan besarnya penyusutan setiap periode akuntansi untuk berbagai jenis aktiva tetap dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain : a. Metode garis lurus (straight line method) b. Metode saldo menurun, yang meliputi : Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits method) Metode Tarif Tetap atas nilai buku / Metode saldo menurun ganda. ( Double Declining Balance Method ) c. Metode satuan produksi (unit of production method) Metode Hasil Produksi ( Productive Output Method ) Metode jam kerja (Service Hours Method) d. Metode tarif kelompok / gabungan (composite rate depreciation method) a. Penyusutan Metode Garis Lurus ( Straight Line Method ) Penyusutan metode garis lurus adalah suatu cara untuk mengurangi dan mengalokasikan harga pokok / harga perolehan aktiva tetap menjadi beban dengan jumlah yang sama setiap periode akuntansi selama umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Metode ini umumnya diterapkan atas aktiva tetap yang memberikan manfaat dari tahun ke tahun relatif sama, seperti gedung, alat penimbang, pengatur udara (AC), perabot kantor. Rumus : HP NS Penyusutan / Tahun = n Atau Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (HP NS) Keterangan : HP = Harga perolehan aktiva tetap NS = Tafsiran nilai sisa / residu n = Tafsiran umur ekonomis 9

Tarif penyusutan = 100 % n atau 100 % UmurEkonom is Menurut metode garis lurus, tariff penyusutan selama umur ekonomis adalah 100%. Bila umur ekonomis aktiva tetap dinyatakan n tahun, besarnya 100 % penyusutan setiap tahun n Contoh : Tanggal 2 Januari 2001 CV Amanah membeli sebuah mesin fotokopi merek xerok dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,. Tafsiran umur ekonomis (TUE) 5 tahun dan tafsiran nilai residu Rp. 2.500.000,. Hitunglah besarnya beban penyusutan mesin fotokopi setiap tahun selama 5 tahun dan buatlah jurnal penyesuaiannya setiap akhir tahun. Jawab : 100 % Tarif penyusutan tiap tahun = = 20% 5 Perhitungan Penyusutan : Tahun Keterangan 2001 20% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2002 20% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2003 20% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2004 20% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 2005 20% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 2.500.000,00) = Rp. 3.500.000,00 Jurnal penyesuaian (akhir tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005 ) adalah sama yaitu : Tanggal Keterangan Ref Jumlah Debet (Rp) Kredit (Rp) 200.. Des. 31 Beban Peny. Mesin Fotokopi 3.500.000 Akm. Peny. Mesin Fotokopi 3.500.000 Untuk memberi gambaran pencatatan selama umur ekonomis, di bawah ini disajikan harga perolehan, beban penyusutan pertahun, akumulasi penyusutan dan nilai buku mesin fotokopi dari tahun 2001 sampai dengan 2005 sebagai berikut : Tahun Harga Perolehan Aktiva Tetap Beban Penyusutan per Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Akhir Tahun 2001 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 3.500.000,00 Rp. 16.500.000,00 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 7.000.000,00 Rp. 13.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 10.500.000,00 Rp. 9.500.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 14.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp. 3.500.000, Rp. 17.500.000,00 Rp. 2.500.000,00 10

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan halhal berikut ini : 1) Aktiva tetap harus disajikan sebesar harga perolehannya yaitu Rp. 20.000.000,00 walapun setiap tahunnya mengalami penyusutan. 2) Menurut metode garis lurus, beban penyusutan dari tahun ke tahun besarnya sama yaitu Rp. 3.500.000,00. 3) Berkurangnya nilai aktiva tetap dicatat pada akumulasi penyusutan yang setiap tahunnya betambah sebesar Rp. 3.500.000,00 dan makin lama makin besar. 4) Nilai buku setiap tahun berkurang sebesar Rp. 3.500.000,00 dan makin lama makin kecil pada saat umur ekonomisnya habis, yaitu setelah berumur 5 tahun sesuai yang ditafsiran tinggal Rp. 2.500.000,00 sama dengan tafsiran nilai residu. b. Penyusutan Metode Saldo Menurun Metode Tarif Tetap Atas Nilai Buku ( Double Declining Balance Method ) Adalah suatu metode untuk mengalokasikan harga pokok / harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan untuk setiap tahunnya semakin kecil atau menurun. 1) Cara menentukan tarif penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku Misalnya suatu aktiva tetap ditafsir mempunyai manfaat 5 tahun 100 % Maka tarif penyusutan metode garis lurus = = 20% 5 Besarnya tarif tetap metode saldo menurun adalah 2 X 20% = 40% atau 100 % dapat dihitung langsung = X 2 = 40% 5 2) Cara menghitung beban penyusutan metode Tarif tetap atas Nilai Buku Rumus : Beban Penyusutan = T x Nilai Buku Awal Periode Tahun kedua dst = T x ( HP Akm. Penyusutan ) Keterangan : HP = harga perolehan T = Tarif penyusutan (dalam persen) 100 % x 2 UE Nilai buku = Harga perolehan akumulasi penyusutan Contoh : Tanggal 4 Januari 2002 UD Sinar Baru membeli sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. tafsiran umur ekonomis 5 tahun dan metode penyusutan yang digunakan metode Double Declining Balance Method. Diminta 1. Hitunglah besarnya beban penyusutan kendaraan setiap tahun, mulai tahun 2002 sampai dengan tahun 2006. 2. Buat jurnal penyesuaiannya setiap tahun. 11

Jawab : 1. Menghitung Tarif penyusutan Umur ekonomis 5 tahun besarnya tarif tetap adalah 100 % X 2 = 40% 5 Jadi besarnya beban penyusutan mesin fotokopi : Tahun Keterangan 2002 40% X Rp. 20.000.000,00 = Rp. 8.000.000,00 2003 40% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 8.000.000,00) = Rp. 4.800.000,00 2004 40% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 12.800.000,00) = Rp. 2.880.000,00 2005 40% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 15.680.000,00) = Rp. 1.728.000,00 2006 40% X (Rp. 20.000.000,00 Rp. 17.408.000,00) = Rp. 1.036.800,00 2. Jurnal penyesuaian yang dibuat akhir tahun : Tahun Keterangan Ref Debit Kredit 2002 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan 2003 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan 2004 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan 2005 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan 2006 Beban penyusutan kendaraan Akumulasi peny. Kendaraan Rp.8.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.2.880.000,00 Rp.1.728.000,00 Rp.1.036.800,00 Rp.8.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.2.880.000,00 Rp.1.728.000,00 Rp.1.036.800,00 Untuk memberikan gambaran perhitungan dan pencatatan selama umur ekonomis, di bawah ini disajikan harga perolehan, beban penyusutan per tahun, akumulasi penyusutan dan nilai buku mesin dari tahun2002 sampai 2006. Tahun Harga Pokok Aktiva Tetap Beban Peny. per Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Akhir Tahun 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp.8.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp.12.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.12.800.000,00 Rp. 7.200.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp.2.880.000,00 Rp.15.680.000,00 Rp. 4.320.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp.1.728.000,00 Rp.17.408.000,00 Rp. 2.592.000,00 2006 Rp. 20.000.000,00 Rp.1.036.800,00 Rp.18.444.800,00 Rp. 1.555.200,00 Catatan : Bila manajemen dalam soal tersebut tetap menghendaki nilai sisa mesin Rp. 2.500.000,00 maka besarnya beban penyusutan tahun 2006 adalah sebesar Rp. 92.000,00 yang diperoleh dari Rp. 2.592.000,00 (nilai buku 12

akhir tahun keempat) dikurangi Rp. 2.500.000,00 (nilai residu yang dikehendaki). Jurnal tahun 2006 adalah : Tanggal Keterangan Ref 2006 Jumlah Debet (Rp) Kredit (Rp) Des. 31 Beban Peny. Kendaraan 92.000 Akm. Peny. Kendaraan 92.000 Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digits Method) Metode jumlah angka tahun menyatakan bahwa penyusutan periodic yang semakin kecil. Tarif penyusutan dihitung berdasarkan tahun tafsiran umur kegunaan suatu aktiva. Rumus : Rumus : Beban Penyusutan = Atau : AngkaThnDi balik JmlAngkaTa hun Beban Penyusutan = T X ( HP NS ) Atau : Beban Penyusutan = SisaMasaMa nfaat JmlAngkaTa hun X (HP NS) Jumlah Angka Tahun = n x ( N + 1 ) 2 Penggunaan Aktiva Tetap Tidak pada Tahun Berjalan. Contoh soal : Tanggal 2 Januari 2002 PT Bimantara membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp. 2.000.000,00. mesin langsung beroperasi untuk kegiatan normal perusahaan pada bulan tersebut, dan perusahaan menghitung besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode jumlah angka tahun (sum of the year digits method) Dari data tersebut diminta : o Hitunglah besarnya beban penyusutan mesin produksi setiap tahun selama 5 tahun dari tahun 2002 sampai 2006 o Buat jurnal penyesuaiannya setiap akhir tahun. 13

Jawab : Harga perolehan mesin fotokopi Rp. 20.000.000,00 Nilai sisa Rp. 2.000.000,00 Dasar penyusutan / nilai yang disusutkan Rp. 18.000.000,00 Jumlah angka tahun = 5 x = 15 ( 5 + 1 ) 2 Perhitungan beban penyusutan per tahun : Tahun 2002 (tahun ke1) = 5 15 4 Tahun 2003 (tahun ke2) = 15 Tahun 2004 (tahun ke3) = 3 15 Tahun 2005 (tahun ke4) = 2 15 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 4.800.000,00 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 3.600.000,00 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 2.400.000,00 Tahun 2006 (tahun ke5) = 1 15 x Rp. 18.000.000,00 = Rp. 1.200.000,00 Jurnal penyesuaian yang dibuat setiap akhir tahun yaitu sebagai berikut : Tahun Keterangan Ref Debit Kredit 2002 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin 2003 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin 2004 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin 2005 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin 2006 Beban penyusutan mesin Akumulasi peny. mesin Rp.6.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.3.600.000,00 Rp.2.400.000,00 Rp.1.200.000,00 Rp.6.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.3.600.000,00 Rp.2.400.000,00 Rp.1.200.000,00 Tabel penyusutan dengan jumlah angka tahun : Tahun Harga Perolehan Aktiva Tetap Beban Penyusutan per Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Akhir Tahun 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp.6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 Rp.14.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp.4.800.000,00 Rp.10.800.000,00 Rp. 9.200.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp.3.600.000,00 Rp.14.400.000,00 Rp. 5.600.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp.2.400.000,00 Rp.16.800.000,00 Rp. 3.200.000,00 2006 Rp. 20.000.000,00 Rp.1.200.000,00 Rp.18.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 14

Penggunaan Aktiva Tetap pada Tahun Berjalan. Pada umumnya perusahaan menggunakan tahun takwim dalam periode akuntansinya, yakni dimulai tanggal 1 Januari dan ditutup tanggal 31 Desember. Sementara itu pembelian dan penggunaan aktiva tetap tidak selamanya dilakukan pada awal tahun, namun perusahaan dapat melakukan pembelian dan penggunaan aktiva tersebut pada tahun berjalan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Perbedaan nilai penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya akan menyebabkan perbedaan perhitungan nilai penyusutan dalam setiap akhir periode akuntansi. Hal ini terjadai karena nilai penyusutan aktiva tetap untuk setiap tahun penyusutannya dijadikan dasar perhitungan untuk menentukan nilai penyusutan aktiva tetap dalam setiap periode akuntansinya. Untuk lebih jelasnya proses perhitungan dan penentuan penyusutan aktiva tetap dapat dilihat pada contoh berikut ini : Contoh soal Tanggal 25 April 2002 PT. Bimantara membeli sebuah mesin produksi dengan harga perolehan Rp. 20.000.000,00. Mesin tersebut mulai dioperasikan untuk kegiatan normal perusahaan pada bulan Mei 2002. Taksiran umur ekonomis mesin 5 tahun dengan nilai sisa ditaksir Rp. 2.000.000,00. Perusahaan menghitung penyusutan aktiva tetap dengan metode double declining method. Dari data tersebut diminta : o Perhitungan penyusutan dan buat tabel penyusutan selama umur manfaat. o Besarnya beban penyusutan mesin setiap tahun dari tahun 2002 sampai tahun 2007. Jawab : Harga perolehan mesin Rp. 20.000.000,00 Tafsiran nilai sisa Rp. 2.000.000,00 Dasar penyusutan nilai yang disusutkan Rp. 18.000.000,00 Umur ekonomis mesin 5 tahun, jadi jumlah angka tahun sebagai penyebut adalah : ( 5 + 1 ) 5 x = 15 2 Untuk menentukan besar penyusutan setiap tahun maka kita harus dapat membedakan antara tahun penyusutan mesin dengan tahun takwim periode akuntansi. Dari kasus soal di atas maka dapat ditentukan : Tahun penyusutan aktiva tetap = Mei thn bersangkutan April tahun berikutnya Tahun takwim = Januari Desember 15

Perhitungan dan table penyusutan dengan metode Sum of the years digits method. Penyusutan Tahun I = 5 x Rp.18.000.000,00 = Rp 6.000.000, 15 Penyusutan Tahun II = 4 15 Penyusutan Tahun III = 3 15 Penyusutan Tahun IV = 2 15 Penyusutan Tahun V = 1 15 x Rp.18.000.000,00 = Rp 4.800.000, x Rp.18.000.000,00 = Rp 3.600.000, x Rp.18.000.000,00 = Rp 2.400.000, x Rp.18.000.000,00 = Rp 1.200.000, Tabel Penyusutan : Tahun ke Besar Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Akhir I Rp 6.000.000, Rp 6.000.000, Rp 14.000.000, II 4.800.000, 10.800.000, 9.200.000, III 3.600.000, 14.400.000, 6.600.000, IV 2.400.000, 16.800.000, 3.200.000, V 1.200.000, 18.000.000, 2.000.000, Menghitung besar penyusutan setiap periode akuntansi Dalam tahun 2002 mesin digunakan 8 bulan, mulai bulan Mei sampai Desember. Tahun 2003 menggunakan tarif penyusutan tahun pertama selama 4 bulan dan tarif penyusutan tahun kedua selama 8 bulan. Jadi perhitungan beban penyusutan untuk masingmasing tahun sebagai berikut: Tahun 2002 (Mei Des.) = Tahun 2003 = Tahun 2004 = 4 12 8 12 4 12 8 12 4 Tahun 2005 = 12 x 5 15 x 4 15 x 4 15 x 3 15 x 3 15 8 12 x 5 15 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 4.000.000,00 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 2.000.000,00 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 2.400.000,00 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.200.000,00 Rp. 5.200.000,00 Rp. 4.000.000,00 8 x 2 12 15 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00 Rp. 2.800.000,00 16

Tahun 2006 = 4 12 x 2 15 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 800.000,00 8 x 1 12 15 Tahun 2007 = (Jan April) = 4 12 x Rp.18.000.000,00 = Rp. 800.000,00 x 1 15 Rp. 1.600.000,00 x Rp.18.000.00,00 = Rp. 400.000,00 Rp.18.000.000,00 Tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun : Tahun Harga Perolehan Aktiva Tetap Beban Penyusutan per Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Akhir Tahun 2002 Rp. 20.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp.16.000.000,00 2003 Rp. 20.000.000,00 Rp. 5.200.000,00 Rp. 9.200.000,00 Rp.10.800.000,00 2004 Rp. 20.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 Rp.13.200.000,00 Rp. 6.800.000,00 2005 Rp. 20.000.000,00 Rp. 2.800.000,00 Rp.16.000.000,00 Rp. 4.000.000,00 2006 Rp. 20.000.000,00 Rp. 1.600.000,00 Rp. 17.600.000,00 Rp. 2.400.000,00 2007 Rp. 20.000.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 18.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 c. Penyusutan Metode Satuan Produksi Penyusutan metode satuan produksi adalah suatu cara untuk mengurangi dan mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan yang dihubungkan dengan tafsiran kemampuan berproduksi (production capacity) aktiva tetap. Perhitungan unit produksi berdasarkan kemampuan produksi mesin dapat dinyatakan dalam berbagai satuan misalnya : jam pemakaian, jam terbang, kilometer pemakaian, satuan panjang, misal meter, unit produksi, dll. Untuk menentukan besarnya beban penyusutan setiap tahunnya perlu ditentukan dasar penyusutan, tafsiran kapasitas produksi selama umur berguna dan besarnya produksi actual setiap tahunnya. Dalam menghitung beban penyusutan per tahun harus diingat tarif mana yang digunakan, apakah tarfi tahunan atau tarif per unit produk. Rumus : Tarif tahunan (T) = Tarif per unit produk = Pr oduksiaktual / Thn Kapasitas Pr oduksi HP NS Kapasitas Pr oduksi Besarnya penyusutan per tahun, bila dihitung menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut : a. Dengan tarif tahunan Beban penyusutan = T (tahunan) x (HP NS) 17