BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pasar mempunyai daya tarik yang besar bagi masyarakat, karena kebutuhan hidup sehari hari akan dipenuhi di sini. Begitu besar bangkitan yang sanggup ditimbulkannya sehingga aktivitas pasar telah keluar dari areal pasar itu sendiri karena kurangnya fasilitas berupa areal parkir bagi pengunjung. Hampir semua kebutuhan hidup masyarakat sehari hari dapat terpenuhi di pasar sehingga pasar merupakan tempat berkumpulnya komunitas setidaknya pedagang dan pembeli. Tentu saja pasar mendapatkan peranan yang begitu penting bagi kehidupan masyarakat. Keberadaannya yang sangat mendukung bagi roda perekonomian karena terjadinya perputaran modal. Pada umumnya pasar sanggup menimbulkan bangkitan yang besar ditandai dengan begitu banyaknya perjalanan yang menuju pasar baik dengan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Begitu besarnya aktivitas di areal pasar tersebut sehingga kadang terlihat sampai keluar areal yang telah disediakan. Banyaknya penjual yang melakukan transaksi jual beli barang dagangannya di badan jalan dan kurang memadainya fasilitas parkir yang disediakan. kurang tertata dengan baik dimana semua kendaraan yang akan parkir berada di tepi jalan, sehingga menimbulkan kemacetan. Adanya para pedagang, angkutan yang menaik turunkan penumpang di sembarang tempat, dan spesifikasi jalan yang tidak terlalu lebar sangat berpengaruh terhadap kinerja parkir di kawasan ini, sehingga sangat menganggu arus lalu lintas, khususnya pada jam jam sibuk tertentu. Kegagalan dalam pengendalian perparkiran dapat mengakibatkan turunnya kapasitas jalan, terhambatnya lalu lintas, penggunaan jalan menjadi tidak efektif, pencemaran lingkungan (polusi) yang diakibatkan oleh antrian kendaraan pada suatu ruas jalan tertentu dalam keadaan mesin hidup dan bahkan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas (Tamin, O.Z, 2000). Dari pengamatan sementara, durasi parkir kendaraan khususnya untuk mobil membutuhkan waktu yang lama (disesuaikan dengan kebutuhan para pengunjung), sehingga merugikan pengguna jalan lainnya dan tentu sangat berpengaruh terhadap waktu perjalanan, ketidak nyamanan pengemudi, dan terbatasnya ruang gerak kendaraan. Selain itu, adanya manuver kendaraan yang parkir dan belum optimalnya penataan parkir menyebabkan berkurangnya lebar badan jalan sehingga terjadi kemacetan..3 Maksud dan Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan proposal tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan seperti yang diuraikan di atas, yaitu untuk mengetahui :. Volume parkir di kawasan Jalan Veteran Malang 2. Karakteristik parkir mobil di kawasan Jalan Veteran Malang. 3. Kinerja lahan parkir mobil di kawasan Jalan Veteran Malang. 4. Kapasitas efektif untuk menampung kendaraan maksimum yang ditinjau dari pengaruh sudut parkir. 5. Jumlah kendaraan dalam antrian akibat manuver. 6. Benefit Cost Ratio (BCR) antara pengaturan yang terbaik dengan kondisi eksisting..4 Batasan Masalah Agar dalam penyusunan proposal tugas akhir ini tidak menyimpang dari tujuan utama, maka diperlukan batasan masalah. Batasan masalah itu antara lain :. Mengetahui volume parkir yang ada di tepi jalan (on street parking) pada ruas Jalan Sersan Harun Kota Malang. 2. Mengetahui karakteristik parkir mobil di Jalan Sersan Harun Kota Malang. 3. Mendapatkan pola dan sistem parkir yang lebih baik dari yang sudah ada, sehingga tidak menggangu kenyamanan dan kelancaran lalu lintas. 4. Mengetahui Jumlah kendaraan dalam antrian akibat manuver 5. Benefit Cost Ratio (BCR) antara pengaturan yang terbaik dengan kondisi eksisting..5 Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian proposal tugas akhir ini yaitu sebagai masukan dan referensi bagi pihak yang terkait seperti Dinas Perhubungan Kota Malang, Pemerintah Kota Malang dan Pemilik Pasar Besar untuk meningkatkan pelayanan fasilitas pengguna parkir demi kenyamanan berlalu lintas..6 Lokasi Studi Berikut ini adalah gambar.2 dan gambar.3 yang merupakan peta lokasi studi dan peta situasi studi penelitian Jalan Sersan Harun Kota Malang : Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang telah diberikan dan masih layak ataukah sudah harus dilakukan perbaikan, maka dibutuhkan data data pendukung yaitu salah satunya dengan mengadakan survey kendaraan dan survey lokasi. Di dalam tugas akhir ini dilakukan penentukan pola dan sistem parkir yang dapat diterapkan pada ruas Jalan Sersan Harun Kota Malang, sehingga tidak menganggu arus lalu lintas..2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu: Berapakah volume parkir di t epi jalan (on street parking) pada ruas jalan yang ditinjau (pada ruas Jalan Sersan Harun)? 2 Bagaimanakah karakteristik parkir di ruas Jalan Sersan Harun Kota Malang? 3 Pola dan sistem parkir apa yang digunakan yang ditinjau dari pengaruh sudut parkir sehingga tidak menggangu arus lalu lintas? 4 Berapakah jumlah kendaraan dalam antrian akibat manuver? 5 Berapakah Benefit Cost Ratio (BCR) antara pengaturan yang terbaik dengan kondisi eksisting? Gambar. Peta Lokasi Studi
2 Gambar.2 Peta Situasi Studi diakibatkan dari manuver kendaraan pada saat keluar masuk lokasi parkir dapat dirumuskan sebagai berikut : N Q tq = λ... (2.3) 3600 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Kapasitas Jalan Kapasitas jalan adalah arus lalu lintas (stabil) maksimum kendaraan yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu (geometrik, distribusi arah, dan komposisi lalu lintas, faktor lalu lintas) menurut MKJI, 997. Jaringan jalan ada yang memakai pembatas median dan ada pula yang tidak, sehingga dalam perhitungan kapasitas, keduanya dibedakan. Untuk ruas jalan pembatas median, kapasitas dihitung terpisah untuk setiap arah, sedangkan untuk ruas jalan yang tanpa pembatas median, kapasitas dihitung untuk kedua arah. Persamaan umum untuk menghitung kapasitas ruas jalan untuk daerah perkotaan adalah sebagai berikut menurut MKJI, 997 : C = Co x Fcw x FCsp x FCsf x FCcs....(2.) Keterangan : C Co Fcw = Kapasitas (smp/jam) = Kapasitas dasar (smp/jam) = Faktor penyesuaian lebar jalan FCsp = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan yang tak terbagi) FCsf FCcs = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kerb = Faktor penyesuaianukuran kota (jumlah penduduk) 2.2 Derajat Kejenuhan (DS) Derajat kejenuhan adalah rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan arus dan kapasitas dinyatakan dalam smp/jam (MKJI:997:5-9). DS = C Q...(2.2) N Q = Jumlah kendaraan yang mengalami antrian akibat manuver (smp/jam) = Kapasitas (smp/jam) t Q = Waktu kendaraan akibat manuver (detik) Pelaku Lalu Lintas Perseorangan (pemarkir) Pemilik Toko (pemarkir) Kendaraan Umum Kendaraan Barang Kendaraan yang Bergerak Pengusaha Parkir (pemarkir) Ahli Perlalulintasan Tabel 2.8 Keinginan sarana parkir Keinginan bebas, mudah mencapai tempat tujuan mudah bongkar muat, menyenangkan pembeli dikhususkan/terpisah supaya aman untuk naik-turun penumpang mudah keluar-masuk agar dapat menepati jadwal perjalanan mudah bongkar-muat, bisa parkir berjejer bila perlu bebas parkir, tanpa hambatan parkir bebas, pelataran selalu penuh, frekuensi parkir tinggi melayani setiap pengguna jalan, mengusahakan kelancaran lalu lintas 2.9 Metode untuk Menentukan Kebutuhan Parkir Untuk menentukan jumlah ruang parkir dipakai metode mencari selisih terbesar antara keberangkatan dan kedatangan (akumulasi maksimum) dari suatu interval pengamatan. Dalam analisa sebuah tempat parkir perlu ditinjau beberapa parameter penting yaitu: (Munawar:2004:3) Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang diparkir di suatu tempat pada waktu tertentu, dan dapat dibagi sesuai dengan kategori jenis maksud perjalanan. Perhitungan akumulasi parkir dapat menggunakan rumus : Akumulasi = Ei Ex... (2.4) Ei = Entry (kendaraan yang masuk l okasi) (kend./menit/jam) Ex = Exit (kendaraan yang keluar lokasi) (kend./menit/jam) DS = Derajat Kejenuhan Q = Arus lalu lintas (smp./jam) C = Kapasitas (smp/jam) 2.3 Antrian Kendaraan Akibat Manuver Parkir di badan jalan (on street parking) tidak luput dari keluar masuk kendaraan dari petak parkir. Jumlah kendaraan yang mengalami antrian dan panjang antrian maksimum yang Bila sebelum pengamatan sudah terdapat kendaraan yang parkir maka banyaknya kendaraan yang telah diparkir dijumlahkan dalam harga akumulasi parkir yang telah dibuat, sehingga persamaannya menjadi : Akumulasi = Ei Ex + X...(2.5) X = jumlah kendaraan yang telah diparkir sebelum pengamatan. (kend.)
3 Volume Parkir menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode tertentu, biasanya per hari). Waktu yang digunakan kendaraan untuk parkir, dalam menitan atau jam-jaman, menyatakan lama parkir. Durasi Parkir adalah rentang waktu sebuah kendaraan parkir di suatu tempat (dalam satuan menit atau jam). Nilai durasi parkir dapat diperoleh dengan rumus : Durasi = Extime Entime... (2.6) Extime = waktu saat kendaraan keluar da ri lokasi parkir. (menit/jam) Entime = waktu saat kendaraan masuk ke lokasi parkir. (menit/jam) Pergantian parkir (parking turnover) adalah tingkat penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang-ruang parkir untuk satu periode tertentu. Besarnya turnover parkir ini diperoleh dengan rumus (2.4) : 2. Sudut parkir 30 N = L 25 500 (2.0) dimana, L = panjang jalan ( m) N Gambar 2. Posisi Parkir 0 /80 = jumlah parkir yang dapat diparkir Jumlahtotalvolumeparkir turnover= Ruangparkirtersediaxlama periodestudi... (2.7) Indeks parkir adalah ukuran yang lain untuk menyatakan penggunaan panjang jalan dan dinyatakan dalam persentase ruang yang ditempati oleh kendaraan parkir. AkumulasiParkirX 00% IndeksParkir= Ruang parkirtersedia... (2.8) 2.0 Penentuan Kapasitas Parkir Dalam penentuan kapasitas lahan parkir di pengaruhi oleh sudut parkir dan lebar kendaraan. Sehingga kapasitas lahan parkir dapat diketahui menurut masing-masing sudut parkir kendaraan (Warpani:990:63). 3. Sudut parkir 45 Gambar 2.2 Posisi Parkir 30. Sudut parkir 0 /80 N = L 600...(2.9) N = L 77... (2.) 354 dimana, L = panjang jalan (m) dimana, L = panjang jalan (m) N = jumlah parkir yang dapat diparkir N = jumlah mobil yang dapat diparkir
4 Gambar 2.3 Posisi Parkir 45 Gambar 2.5 Posisi Parkir 90 4. Sudut parkir 60 N = L 78 (2.2)... 290 dimana, L = panjang jalan (m) N= jumlah parkir yang dapat diparkir 2.2 Analisa Ekonomi Analisa ekonomi digunakan untuk mengetahui kelayakan sebuah proyek yang dilihat dari sudut pandang masyarakat (pengguna jalan). Analisa ekonomi dilakukan sebelum analisa finansial. Dengan kata lain sebelum layak secara finansial, suatu proyek harus terlebih dulu layak secara ekonomi. Komponen-komponen dalam cashflow yang biasanya digunakan dalam analisa ekonomi antara lain : Komponen Biaya (Cost) Kompenen biaya terdiri dari biaya yang dikeluarkan meliputi biaya konstruksi, biaya pemeliharaan. Komponen Manfaat (Benefit) Komponen ini meliputi penghematan BOK, nilai waktu (time value) dan biaya kecelakaan (accident cost). Dalam penelitian ini komponen manfaat yang digunakan adalah penghematan terhadap BOK dan nilai waktu. 5. Sudut parkir 90 N = Gambar 2.4 Posisi Parkir 60 L 250 dimana, L = panjang jalan (m) (2.3) N = jumlah parkir yang dapat diparkir 2.2. Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Biaya operasi kendaraan (BOK) merupakan salah satu biaya yang harus ditanggung oleh pengguna kendaraan. Untuk perhitungan analisa biaya operasi kendaraan pada penelitian ini menggunakan model dari Pacific Consultants Internasional Inc. Tokyo, Jepang (PCI). Persamaan model PCI dalam menghitung biaya operasi kendaraan adalah sebagai berikut : A. Konsumsi Bahan Bakar Sedan (PC) : Y = 0.0379S*S-4.9966S+75.99 Bus Kecil/ : Y = 0.06846S*S-8.02987S+340.6040 Bus Besar : Y = 0.2922S*S-3.68742S+54.0279 Truk Kecil : Y = 0.06427S*S-7.0630S+38.3326 Truk Besar : Y = 0.462S*S-2.85594S+503.779 Y = Konsumsi bahan bakar (liter/000km) B. Konsumsi Oli Mesin Sedan (PC) : Y = 0.00025S*S-0.02664S+.4470 Bus Kecil/ : Y = 0.00057S*S-0.0630S+3.37530 Bus Besar : Y = 0.00030S*S-0.2968S+7.062390 Truk Kecil : Y = 0.00048S*S-0.05608S+3.073830 Truk Besar : Y = 0.0000S*S-0.75S+6.409620 Y = Konsumsi oli mesin (liter/000 km) C. Pemakaian Ban
5 Perbandingan konsumsi ban di jalan tol dan jalan arteri Biaya di jalan arteri Jenis = Biaya di jalan tol Kendaraan penumpang :,94 Bus :,0 Truk :,0 Persamaan untuk Pemakaian Ban : Sedan (PC) : Y = (0.0008848S 0.0045333) Bus Kecil/ : Y = (0.002356S 0.0064667) Bus Besar : Y = (0.002356S 0.0064667) Truk Kecil : Y = (0.00553S 0.0005933) Truk Besar : Y = (0.00553S 0.0005933) Y = Y*jml ban*harga ban/000km D. Biaya Pemeliharaan Perbandingan antara konsumsi onderdil-onderdil di jalan tol dan jalan arteri : Biaya di jalan arteri Jenis = Biaya di jalan tol Kendaraan penumpang :,73 Bus :,27 Truck :,26 Biaya pemeliharaan untuk onderdil-onderdil dari kendaraan yang lewat jalan arteri : Sedan (PC) : Y = (0.0000064S + 0.0005567) Bus Kecil/ : Y = (0.0000320S + 0.002089) Bus Besar : Y = (0.0000320S + 0.002089) Truk Kecil : Y = (0.00009S + 0.005400) Truk Besar : Y = (0.00009S + 0.005400) Y = Y* nilai kendaraan (Rp/000 km) Biaya Pemeliharaan untuk Pekerja : Sedan (PC) : Y= (0.00362S + 0.36267) Bus Kecil/ : Y= (0.023S +.97733) Bus Besar : Y= (0.023S +.97733) Truk Kecil : Y= (0.05S +.2200) Truk Besar : Y= (0.05S +.2200) Y = Y* ongkos mekanik perjam (/000 km) E. Penyusutan Kendaraan Sedan (PC) : Y = 2.5 S + 25 Bus Kecil/ : Y = 8.756 S + 350 Bus Besar : Y = 6.29 S + 245 Y = Penyusutan kendaraan per 000 km, dikalikan dengan harga kendaraan F. Suku Bunga 20 Sedan (PC) : Y = 500 S 20 Bus Kecil/ : Y = 2500 S 20 Bus Besar : Y = 750 S Y = Suku bunga per 000 km, dikalikan dengan 0.5 dari nilai kendaraan. Suku bunga = 2%/thn G. Asuransi 35.0 0.5 Sedan (PC) : Y = 500 S 40.0 0.5 Bus Kecil/ : Y = 2500 S Bus Besar : 60.0 0.5 Y = 750 S Y = Biaya asuransi per 000 km, dikalikan dengan nilai kendaraan H. Upah Jam-jam Perjalanan untuk Crew 000 Bus : Y = S 000 Truk : Y = S Y = Waktu perjalanan per 000 km Rata-rata faktor pengali untuk crew per kendaraan : Bus kecil : Sopir = Kondektur =.7 Bus besar : Sopir = Kondektur = 2 Truk kecil : Sopir = Kondektur = Truk besar : Sopir = Kondektur = 2 I. Over Head Bus : 0 % da ri sub total biaya operasi kendaraan di atas. Truk : 0 % da ri sub total biaya operasi kendaraan di atas. 2.2.2 Nilai Waktu Nilai waktu dihitung berdasarkan perumusan Jasa Marga dengan mempertimbangkan kajian tentang nilai waktu yang dilakukan sebelumnya. Adapun perumusan menurut Jasa Marga adalah sebagai berikut : Nilai waktu = maksimum {(k x nilai waktu dasar), nilai waktu minimum} (2.20) Besaran nilai waktu dasar diambil dari nilai waktu pada beberapa kajian yang pernah ada yang dapat dilihat pada Tabel 2.22, sedangkan nilai waktu minimum ditunjukkan pada Tabel
6 2.23. Nilai k a dalah nilai faktor koreksi yang tercantum pada Tabel 2.24. Nilai waktu (Rp/jam/kendaraan) Rujukan Gol I Gol II A Gol. II B PT Jasa Marga (990-996) 2.287 8.534 3.768 Padalarang Cileunyi (996) 3.385-5.425 3.827-38.344 5.76 Semarang (996) 3.4-6.22 4.54.506 IHCM (995) 3.28 8.22 4.97 PCI (979).34 3.827 3.52 JIUTR Northern extension (PCI, 989) 7.067 4.67 3.659 Surabaya-Mojokerto (JICA, 99) 8.88 7.96 7.98 Tabel 2.7 Nilai Waktu Setiap Golongan Kendaraan Sumber : LAPI-ITB dalam Tamin:2000 Diagram alir penelitian i ni merupakan kerangka kegiatan yang terstruktur untuk menampilkan urutan kerja yang sisitematis dan menggambarkan analisis yang dikerjakan dari awal sampai keluar hasil yang diharapkan seperti pada Gambar 3.. Mulai Indentifikasi masalah Survey Pendahuluan Penentuan tujuan dan rumusan masalah penelitian Pengumpulan data Tabel 2.8 Nilai Waktu Minimum (Rupiah/jam/kendaraan) Jasa Marga JIUTR No. Kababupaten/Kodya Gol Gol II Gol II Gol I Gol II B Gol I IIA A B DKI Jakarta 8.200 2.369 9.88 8.200 7.022 4.246 2 Selain DKI 6.000 9.05 6.723 6.000 2.455 3.07 Sumber : LAPI-ITB dalam Tamin:2000 Data Primer Plat nomor Volume lalu lintas Sudut parkir Panjang & lebar jalan Manuver kendaraan Pengolahan data Data Sekunder Perda Parkir Daerah Harga BBM Harga oli mesin Harga ban Harga kendaraan Tabel 2.9 Nilai Koreksi (k) untuk Beberapa Kota No. Lokasi Nilai Koreksi (k) DKI Jakarta,00 2 Jawa Barat 0,23 3 Kodya Bandung 0,39 4 Jawa Tengah 0,20 5 Kodya Semarang 0,52 6 Jawa Timur 0,25 7 Kodya Surabaya 0,74 8 Sumatera Utara 0,29 9 Kodya Medan 0,46 Sumber : LAPI-ITB dalam Tamin:2000 Ya Hasil survey On street Parking - Kebutuhan lahan parkir - DS - BOK - Time Value Analisa evaluasi lahan parkir Bila Derajat kejenuhan DS < 0,75 Dicari selisih antara BOK dan Time BCR=B/C Value BCR=B/C Pembangunan Tempat Parkir / Off street Parking - Kebutuhan lahan parkir - DS - BOK - Time Value Tidak 2.3 Benefit Cost Ratio (BCR) Pada penelitian ini parameter kelayakan yang digunakan adalah Benefit Cost Ratio. Dimana BCR merupakan parameter kelayakan yang diperoleh dengan cara membandingkan semua benefit yang diperoleh dengan semua biaya yang dikeluarkan sepanjang umur layan setelah dikonversi dalam nilai uang yang sama. Besarnya nilai BCR biasanya adalah : BCR< berarti manfaat yang diterima lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. BCR= berarti besarnya manfaat seimbang dengan biaya yang dikeluarkan. BCR> berarti manfaat yang diterima lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. semakin besar nilai BCR semakin baik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Waktu Dan Tempat Waktu dan tempat penelitian dilakukan di jalan Veteran kota Malang. Waktu penelitian dilakukan selama 2 hari yaitu pada hari minggu dan senin mulai pagi hari pukul ( 06.00 ) pagi sampai pukul ( 22.00 ) malam. 3.2 Diagram Alir Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN Selesai BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Data Geometrik Jalan Data geometrik jalan adalah data yang berisi kondisi geometrik dari segmen jalan yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang didapatkan dari survei kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas Jalan Seersan Harun Kota Malang adalah sebagai berikut ini.. Kondisi Geometrik a. Tipe Jalan : lajur arah b. Panjang Jalur Lalu lintas : 200 m c. Lebar Jalur Lalu lintas - Segmen : 50 m - Segmen 2 : 50 m - Segmen 3 : 50 m - Segmen 4 : 50 m d. Lebar Sisi sebelah kana :,2 m Sisi sebelah kiri : 2 m e. Tipe Alinyemen : datar f. 4.2 Data Durasi Parkir
7 Tabel 4.3 Du rasi Parkir Kendaraan Mobil Di Jalan Sersan harun Kota Malang Untuk Hari Senin 3 Agustus 200 (On Street Parking) Durasi Parkir Segmen 0-5 5-30 30-45 45-60 60-75 75-90 90-05 05-20 20-35 >35 Total menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Segmen 7 20 6 3 0 0 0 49 4.29% 40.82% 32.65% 6.2% 2.04% 2.04% 2.04% 0.00% 0.00% 0.00% 00.00% Segmen 2 2 2 7 6 7 3 6 3 5 62 3.23% 9.35% 7.74%.29% 9.68%.29% 4.84% 9.68% 4.84% 8.06% 00.00% Segmen 3 0 7 4 6 2 5 2 2 3 5 36 0.00% 9.44%.% 6.67% 5.56% 3.89% 5.56% 5.56% 8.33% 3.89% 00.00% Segmen 4 0 0 2 2 0 0 8 0.00% 0.00% 25.00% 25.00% 2.50% 0.00% 2.50% 2.50% 2.50% 0.00% 00.00% Tabel 4.4 Du rasi Parkir Kendaraan Mobil Di Jalan Sersan harun Kota Malang Untuk Hari Kamis 6 Agustus 200 (On Street Parking) Durasi Parkir Segmen 0-5 5-30 30-45 45-60 60-75 75-90 90-05 05-20 20-35 >35 Total menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Segmen 4 9 6 0 0 3 8 3 3 87 4.60% 2.84% 8.39%.49%.49% 2.64% 3.45% 9.20% 3.45% 3.45% 00.00% Segmen 2 3 20 6 2 3 8 5 5 4 3 79 Tabel 3.80% 25.32% 4.5 20.25% Du rasi 5.9% Parkir 3.80% Kendaraan 0.3% 6.33% Mobil 6.33% Di 5.06% Jalan 3.80% Sersan 00.00% Segmen 3 4 2 4 6 3 0 0 42 harun Kota Malang Untuk Hari Sabtu 8 Agustus 200 (On Street 2.38% 33.33% 28.57% 9.52% 4.29% 2.38% 2.38% 7.4% 0.00% 0.00% 00.00% Segmen Parking) 4 2 2 7 6 7 3 6 3 5 62 3.23% 9.35% 7.74%.29% 9.68%.29% 4.84% 9.68% 4.84% 8.06% 00.00% Durasi Parkir Segmen 0-5 5-30 30-45 45-60 60-75 75-90 90-05 05-20 20-35 >35 Total menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Segmen 7 20 6 3 0 0 0 49 4.29% 40.82% 32.65% 6.2% 2.04% 2.04% 2.04% 0.00% 0.00% 0.00% 00.00% Segmen 2 2 2 7 6 7 3 6 3 5 62 3.23% 9.35% 7.74%.29% 9.68%.29% 4.84% 9.68% 4.84% 8.06% 00.00% Segmen 3 0 7 4 6 2 5 2 2 3 5 36 0.00% 9.44%.% 6.67% 5.56% 3.89% 5.56% 5.56% 8.33% 3.89% 00.00% Segmen 4 0 0 2 2 0 0 8 0.00% 0.00% 25.00% 25.00% 2.50% 0.00% 2.50% 2.50% 2.50% 0.00% 00.00% Tabel 4.6.. Akumulasi Parkir Kendaraan Mobil Di Jalan Sersan Harun Kota Malang Pada Segmen Untuk Hari Senin (On Street Parking No. Waktu Jumlah Masuk Jumlah Keluar Akumulasi 06.00-06.5 0 0 0 2 06.5-06.30 0 0 0 3 06.30-06.45 0 4 06.45-07.00 0 2 5 07.00-07.5 0 6 07.5-07.30 0 2 7 07.30-07.45 2 3 No. 8 07.45-08.00 Waktu Jumlah Masuk Jumlah 2 Keluar Akumulasi 2 32 9 3.45-4.00 08.00-08.5 0 23 33 0 4.00-4.5 08.5-08.30 0 0 3 34 4.5-4.30 08.30-08.45 0 20 32 35 2 4.30-4.45 08.45-09.00 2 42 36 3 4.45-5.00 09.00-09.5 0 0 42 37 4 5.00-5.5 09.5-09.30 20 0 34 38 5 5.5-5.30 09.30-09.45 0 4 39 6 5.30-5.45 09.45-0.00 2 34 40 7 5.45-6.00 0.00-0.5 34 4 8 6.00-6.5 0.5-0.30 34 42 9 6.5-6.30 0.30-0.45 2 0 2 2 4 20 43 0.45-.00 6.30-6.45 0 4 3 2.00-.5 4 44 6.45-7.00 3 22.5-.30 4 45 7.00-7.5 3 23.30-.45 3 2 46 7.5-7.30 3 24.45-2.00 0 0 2 47 7.30-7.45 0 4 25 2.00-2.5 0 2 48 26 7.45-8.00 2.5-2.30 2 0 6 4 27 Total 2.30-2.45 43 2 37 0 06 28 2.45-3.00 Max 0 65 29 3.00-3.5 3 3 30 3.5-3.30 3 3 3.30-3.45 3 Grafik 4. Hubungan Durasi Parkir dengan Presentase Parkir Kendaraan Mobil Pada Hari Senin 3 Agustus 200 Grafik 4.2 Hubungan Durasi Parkir dengan Presentase Parkir Kendaraan Mobil Pada Hari kamis 6 Agustus 200 Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Volume Lalu lintas (smp/jam) Di Jalan Sersan Harun Kota Malang Pada Hari Senin Waktu (LV : ) (HV :.3) (MC : 0.40) (SMP/5') SMP SMP SMP JUMLAH JUMLAH JUMLAH (d+f+h) (X( c)) (.3 X ( e)) (0.40 X ( g)) a b c d e f g h i j 06.00-06.5 25 25 5 6.5 64 25.6 57. 2 06.5-06.30. 42 42 6 7.8 68 27.2 77 (SMP/jam) 3 06.30-06.45 29 29 3 3.9 75 30 62.9 4 06.45-07.00 202 202 5 6.5 98 39.2 247.7 744.7 5 07.00-07.5 67 67 6 7.8 90 36 20.8 798.4 6 07.5-07.30 59 59 6 7.8 00 40 206.8 828.2 7 07.30-07.45 24 24 3 3.9 25 50 77.9 843.2 8 07.45-08.00 44 44 5 6.5 60 64 24.5 80 9 09.00-09.5 83 83 8 0.4 5 46 39.4 0 09.5-09.30 2 2 6 7.8 304 2.6 250.4 09.30-09.45 206 206 5 6.5 323 29.2 34.7 2 09.45-0.00 80 80 0 3 350 40 333 064.5 3 0.000.5 94 94 4 5.2 289 5.6 34.8 239.9 4 0.5-0.30 5 5 7 9. 230 92 252. 24.6 5 0.30-0.45 6 6 9.7 282 2.8 285.5 85.4 6 0.45-.00 65 65 8 0.4 290 6 29.4 43.8 7 2.00-2.5 72 72 0 0 220 88 260 8 2.5-2.30 53 53 5 6.5 226 90.4 249.9 9 2.30-2.45 67 67 8 0.4 235 94 27.4 20 2.45-3.00 6 6 5 6.5 28 2.4 279.9 06.2 2 3.00-3.5 53 53 5 6.5 226 90.4 249.9 05. 22.5-.30 0 0 2 2.6 76 70.4 83 984.2 23 3.30-3.45 2 2 3 3.9 207 82.8 207.7 920.5 24 3.45-4.00 98 98 6 7.8 3 52.4 58.2 798.8 25 5.00-5.5 39 39 0 0 20 48 87 26 5.5-5.30 75 75 5 6.5 65 66 247.5 (kn+kn2+kn3+kn4) 27 5.30-5.45 67 67 6 7.8 80 72 246.8 28 5.45-6.00 58 58 4 5.2 35 54 27.2 898.5 29 6.00-6.5 69 69 3 3.9 40 56 228.9 940.4 30 6.5-6.30 6 6 0 0 55 62 223 95.9 3 6.30-6.45 2 2 0 0 23 49.2 70.2 839.3 32 6.45-7.00 0 0 2 2.6 44.4 57 779. 33 7.00-7.5 88 88.3 90 36 25.3 675.5 34 7.5-7.30 50 50 2 2.6 2 8.4 6 53.5 35 7.30-7.45 40 40 0 0 20 8 48 39.3 36 7.45-8.00 29 29 0 0 4 5.6 34.6 268.9
8 Tabel 4.6 Hasil Pengolahan Volume Lalu lintas (smp/jam) Di Jalan Sersan Harun Kota Malang Pada Hari Kamis Waktu (LV : ) (HV :.3) (MC : 0.40) (SMP/5') (SMP/jam) JUMLAH SMP JUMLAH SMP JUMLAH SMP (d+f+h) (kn+kn2+kn3+kn4) (X( c)) (.3 X ( e)) (0.40 X ( g)) a b c d e f g h i j 06.00-06.5 67 67 2 2.6 30 2 8.6 2 06.5-06.30. 8 8 4 5.2 24 9.6 95.8 3 06.30-06.45 96 96.3 22 8.8 06. 4 06.45-07.00 2 2 5 6.5 29.6 30. 43.6 5 07.00-07.5 20 20 5 6.5 88 35.2 6.7 493.7 6 07.5-07.30 8 8 0 3 43 7.2 48.2 546. 7 07.30-07.45 3 3 2 5.6 5 20.4 67 607 8 07.45-08.00 40 40 6 7.8 83 33.2 8 657.9 9 09.00-09.5 33 33 5 9.5 87 34.8 87.3 0 09.5-09.30 34 34 4.3 84 33.6 8.9 09.30-09.45 4 4 5 6.5 46 8.4 65.9 2 09.45-0.00 70 70 4.3 49 9.6 203.9 739 3 0.000.5 85 85 4.3 6 24.4 223.7 775.4 4 0.5-0.30 72 72 8 23.4 64 25.6 22 84.5 5 0.30-0.45 60 60 9.7 56 22.4 94. 842.7 6 0.45-.00 72 72 3 6.9 68 27.2 26. 854.9 7 2.00-2.5 9 9 0 3 0 40.4 244.4 8 2.5-2.30 93 93 3 3.9 09 43.6 240.5 9 2.30-2.45 90 90 5 6.5 2 44.8 24.3 20 2.45-3.00 7 7 4 5.2 80 32 208.2 934.4 2 3.00-3.5 49 49 5 6.5 83 33.2 88.7 878.7 22.5-.30 66 66 0 3 69 27.6 206.6 844.8 23 3.30-3.45 74 74 7 9. 73 29.2 22.3 85.8 24 3.45-4.00 75 75 4 8.2 83 33.2 226.4 834 25 5.00-5.5 37 37 0 0 74 29.6 66.6 26 5.5-5.30 37 37 8 0.4 92 36.8 84.2 27 5.30-5.45 33 33 0 3 87 34.8 80.8 28 5.45-6.00 43 43 9.7 56 22.4 77. 708.7 29 6.00-6.5 30 30 5 9.5 24 49.6 99. 74.2 30 6.5-6.30 07 07 0 0 25 50 57 74 3 6.30-6.45 04 04 5 6.5 84 33.6 44. 677.3 32 6.45-7.00 36 36 4 5.2 68 27.2 68.4 668.6 33 7.00-7.5 27 27.3 48 9.2 47.5 67 34 7.5-7.30 77 77 2 2.6 3 2.4 92 552 35 7.30-7.45 52 52.3 30 2 65.3 473.2 36 7.45-8.00 42 42 2 2.6 24 9.6 54.2 359