BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1. Rekapitulasi Pembangunan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru Program dan kegiatan sanitasi akan dijabarkan dalam ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun, berdasarkan sumber pendanaan APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun APBN. Dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Rekapitulasi per Sumber Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru Sumber A. Pemerintah 1 2 APBD Kab/Kota APBD Provinsi Tahun 22,815 27,310 10,189 10,717 11,844 82,874 350 233 233 233-1,050 3 APBN 19,623 27,086 27,110 27,102 77,427 178,348 Jumlah A 42,788 54,629 37,533 38,052 89,271 262,272 B. 1 Non- Pemerintah CSR Swasta - - - - - - 2 Masyarakat - - - - - - Jumlah B - - - - - - (A + B) 42,788 54,629 37,533 38,052 89,271 262,272 Sumber: Data Diolah Pokja Air minum dan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru, 2015. 69
Tabel 4.2 Rekapitulasi Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 1 Air Limbah 26,092 27,088 16,138 15,538 69,410 154,267 2 Persampahan 4,300 2,494 2,634 3,903 1,250 14,581 3 Draianse 10,386 23,037 16,751 16,601 16,601 83,374 Jumlah 40,778 52,619 35,523 36,042 87,261 252,222 Sumber: Data Diolah Pokja Air minum dan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru, 2015. 4.2. Indikasi Pendanaan Pemerintah 4.2.1. APBD Kabupaten Kepulauan Aru Indikasi kebutuhan pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari dana APBD Kabupaten sebesar Rp. 72.824.000.000,00 Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang akan dating. Diperkirakan besarannya akan berfluktuasi yakni berkisar Rp. 54.629.000.000,00 pada tahun 2017, dan tahun 2020 meningkat menjadi Rp. 89.271.000.000,00. Meningkatnya indikasi pembiayaan di tahun 2020 hal ini karena adanya rencana kegiatan pembangunan IPAL Terpusat. Di tahun 2018 terjadi penurunan kembali menjadi Rp.37.533.000.000,00 di tahun 2019 meningkat kembali menjadi Rp.38.052.000.000,00 meningkatnya indikasi biaya di tahun 2019 karena adanya rencana kegiatan peningkatan sarana dan prasarana IPAL sebagai lanjutan pembangunan IPAL di tahun 2018. Di tahun 2018 menurun kembali menjadi Rp.10.269.789.000,00. Indikasi pembiayaan tertinggi yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp.12.227.989.000,00 hal ini dipengaruhi oleh besarnya kebutuhan pembiayaan sub sektor drainase. Indikasi kebutuhan pendanaan yang bersumber dari APBD Kabupaten dapat dilihat pada tabel 4.3. 70
Tabel 4.3. Rekapitulasi APBD Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 1 Air Limbah 6,142 11,570 620 20 4,970 23,322 2 Persampahan 4,277 2,480 2,596 3,873 50 13,276 3 Draianse 10,386 11,250 4,964 4,814 4,814 36,226 Jumlah 20,805 25,300 8,179 8,707 9,834 72,824 Sumber: Data Diolah Pokja Air minum dan Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru, 2015. 4.1.0 APBD Provinsi Indikasi kebutuhan pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari dana APBD Provinsi berkisar Rp. 1.050.000.000,00 dari indikasi anggaran sanitasi yaitu Rp. 252.222.000.000,00 Dengan indikasi pembiayaan yang bersumber dari APBD Provinsi pada sub sektor air limbah sebesar Rp. 1.050.000.000,00 sub sektor persampahan dan sub sektor drainase tidak memiliki besaran anggaran sanitasi yang ditangguhkan dalam APBD propinsi. Indikasi Kebutuhan pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari APBD Provinsi mengenai hal tersebut terdapat dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Rekapitulasi APBD Provinsi. Tahun 1 Air Limbah 350 233 233 233-1,050 2 Persampahan - - - - - - 3 Drainase - - - - - - Jumlah 350 233 233 233-1,050 71
4.1.1 APBN Indikasi kabutuhan sumber pendanaan/ pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan yang bersumber dari APBN yaitu berkisar Rp. 178.348.000.000,00 dari total indikasi anggaran sanitasi yaitu Rp. 252.222.000.000,00. yakni untuk rencana pendanaan sub sektor air limbah sebesar Rp. 129.895.000.000,00. sub sektor persampahan berkisar Rp. 1.305.000.000,00. serta pendanaan sub sektor drainase diperkirakan sebesar Rp. 47.148.000.000,00. tingginya indikasi biaya pada sub sektor Air Limbah karena direncanakan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Air Limbah berupa IPAL Kawasan dan IPAL terpusat dilaksanakan dari tahun 2016 sampai 2020 dengan indikasi biaya sebesar Rp. 19.600.000.000,00. ditahun 2016, tahun 2017 sampai 2019 indikasi biaya sebesar 15.285.000.000,00. Di tahun 2020 sebesar 64.440.000.000,00. Indikasi pembiayaan sanitasi tertinggi yang bersumber dari APBN yaitu pada tahun 2020 sebesar Rp. 77.427.000.000,00 ini karena direncanakan di tahun ini akan di lakukan pembangunan IPAL Terpusat baru dengan perkiraan anggaran sebesar Rp. 64.440.000.000,00 sebagaimana dijabarkan dalam tabel 4.5 Tabel 4.5 Rekapitulasi APBN Tahun 1 Air Limbah 19,600 15,285 15,285 15,285 64,440 129,895 2 Persampahan 23 14 38 30 1,200 1,305 3 Drainase - 11,787 11,787 11,787 11,787 47,148 Jumlah 19,623 27,086 27,110 27,102 77,427 178,348 72
4.3 Rencana Non-Pemerintah 4.3.1 Potensi Kontribusi CSR Indikasi kabutuhan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan yang bersumber dari Swasta/Non Pemerintah tidak ada, dikarenakan selama proses pembangunan di sektor sanitasi belum ada keterlibatan pendanaan oleh sektor Swasta/Non Pemerintah. sebagaimana dijabarkan dalam tabel 4.6 Tabel 4.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta Tahun 1 Air Limbah 0 0 0 0 0 0 2 Persampahan 0 0 0 0 0 0 3 Drainase 0 0 0 0 0 0 Jumlah 0 0 0 0 0 0 4.3.2 Potensi Kontribusi Masyarakat Indikasi kabutuhan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan yang bersumber dari Masyarakat tidak ada, dikarenakan selama proses pembangunan di sektor sanitasi belum ada keterlibatan pendanaan oleh Masyarakat. sebagaimana dijabarkan dalam tabel 4.6 Tabel 4.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat Tahun 1 Air Limbah 0 0 0 0 0 0 2 Persampahan 0 0 0 0 0 0 3 Drainase 0 0 0 0 0 0 Jumlah 0 0 0 0 0 0 73
4.4 Antisipasi Funding-Gap. Tabel 4.8 Funding Gap APBD Kabupaten/Kota Tahun n+1 n+2 n+3 n+4 n+5 1 Kebutuhan Pendanaan 0 0 0 0 0 0 2 Kemampuan Pendanaan 0 0 0 0 0 0 3 Selisih (Rp) 0 0 0 0 0 0 4 Selisih (%) 0 0 0 0 0 0 Tabel. 4.9 Daftar Pendek Sumber Pendanaan Negara Negara Donor, Lembaga Lembaga Keuangan Internasional, LSM dan Lain lain yang potensial NO Lembaga Donor Potensi Yang Sesuai Untuk Didanai 1 0 0 2 0 0 3 Dst 0 Tabel. 4.10. Daftar Perusahaan Penyelenggara CSR yang memiliki potensi berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi kabupaten Kota No Nama Perusahaan (CSR) Alamat Potensi 1 0 0 0 2 0 0 0 Dst 0 0 74