BAB 1 PENDAHULUAN. dalam esensi pendidikan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

Manusia di dalam kehidupannya sehari-hari tidak lepas dari kehidupan. berorganisasi, manusia akan selalu untuk hidup bermasyarakat.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan ketentuan umum penjelasan Undang Undang nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat,bangsa dan negara. Pendidikan diarahkan untuk dapat. menciptakan sumber yang berkualitas dengan segala aspeknya.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Bukittinggi NSS : NPSN : Propinsi : Sumatera Barat : Bukittinggi Kecamatan : Mandiangin Koto

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi X (PT X) memiliki visi yaitu menjadi. Salah satu cara untuk mewujudkan visi tersebut adalah menyelenggarakan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan sangat penting apabila berbicara tentang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan pula pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 bab XII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa perubahan besar terhadap pendidikan. Dewasa ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE GURU NASIONAL SD, SMP TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan global semakin ketat, sejalan dengan telah berlangsungnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah sebuah sistem yang kompleks dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

1 UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BA B I. dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 90 JAKARTA Sejarah berdirinya SMA Negeri 90 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

BAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan menduduki posisi penting dalam kegiatan pembangunan karena pendidikan merupakan kegiatan dalam rangka mencerdaskan sumber daya manusia. Hal ini dapat terlihat dalam esensi pendidikan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1): pendidikan adalah proses usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah sebagai salah satu organisasi pendidikan yang merupakan salah satu wadah yang secara langsung untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sekolah adalah organisasi yang mengelola berbagai sumber daya seperti, kurikulum, tenaga pendidik, sarana prasarana dan sumber daya lainnya sehingga terjadi keterdukungan antar sumber daya yang ada demi tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan tidak terlepas dari sumber daya guru sebagai kunci utama.

Guru sebagai kunci utama harus benar-benar memahami tugas dan kewajibannya serta menjalankannya dengan baik dalam proses pendidikan di sekolah. Tugas utama guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Hal ini sesuai dengan yang diatur dalam UU No.14 Tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) Tentang Guru dan Dosen. Sebagai suatu profesi, guru harus memiliki berbagai kompetensi yaitu kompetensi pedagonik, kompetensi pribadi, kompetensi professional, dan kompetensi sosial kemasyarakatan. Kinerja guru dapat dilihat dari bagaimana guru menjalankan empat kompetensi tersebut, atau dapat dikatakan aktualisasi dari kompetensi guru dalam menjalankan tugasnya. Menurut Moeheriono (2009) kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Guru dapat berkinerja dengan baik apabila mendapat dukungan yang positif dari lingkungan sekolah dan juga dari pribadi guru itu sendiri. Sekolah sebagai suatu organisasi tentu saja memiliki dinamika-dinamika organisasi. Berbagai dinamika seperti lingkungan yang selalu berubah dan secara terus-menerus menghadapi berbagai tantangan dan masalah baru yang membutuhkan harmonisasi organisasi sekolah. Tantangan yang serius dihadapi oleh guru saat ini adalah masalah perubahan dan kemajuan teknologi. Perubahan tersebut menuntut seorang guru untuk bisa menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Pemberdayaan dan pengembangan kompetensi guru di sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi atau suasana lingkungan yang ada di dalam sebuah organisasi tersebut. Suasana yang nyaman akan sangat mendukung orang untuk dapat mengembangkan potensinya. Iklim organisasi sebagai wujud dari karakteristik lingkungan organisasi yang dirasakan anggota organisasi memiliki peran yang sangat penting bagi kesuksesan organisasi. Gibson et al dalam Satria (2005) menyatakan bahwa iklim organisasi merupakan sifat lingkungan kerja atau lingkungan psikologis yang dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi dan dapat dianggap mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaannya. Hal ini disebabkan iklim organisasi berkaitan erat dengan proses penciptaan suasana dan persepsi yang terbentuk oleh guru terhadap suasana kerja yang kondusif. Suasana kerja yang kondusif diharapkan dapat membantu guru mencapai tujuan lembaga yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas organisasi tersebut. Seorang guru juga harus dapat mengendalikan situasi didalam kelas. Karena jika situasi dalam kelas tidak dapat dikendalikan maka hal itu akan berdampak terhadap dirinya sendiri. Untuk menghadapi hal-hal tersebut maka guru harus memiliki self efficacy yang tinggi. Bandura (1997) mendefenisikan self efficacy sebagai keyakinan individu tentang kemampuan mereka untuk menghasilkan tingkat kinerja yang ditunjuk mempunyai pengaruh atas peristiwa yang mempengaruhi kehidupan mereka. Keyakinan self efficacy menentukan bagaimana orang merasa, berfikir, memotivasi diri dan berperilaku. Kemudian Bandura dan locke juga menyebutkan bahwa individu

dengan self efficacy yang tinggi cenderung menunjukkan tingkat motivasi dan kinerja yang lebih tinggi. Dengan demikian maka dapat dikatakan kinerja guru pun meningkat. Selain dinamika organisasi yang berpengaruh pada kinerja guru seperti yang diuraikan diatas, salah satu faktor yang juga menentukan kinerja guru yaitu kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah harus mampu menjalankan fungsi sebagai pemimpin dan juga manajer agar dapat mencapai sekolah yang berkualitas. Pemimpin lebih mengutamakan faktor manusia, sedangkan manajer lebih mengutamakan kepada hal-hal yang tidak terkait dengan manusia, misalnya administrasi. Kepala sekolah harus mampu menjadi panutan bagi guru dan juga semua warga sekolah lainnya. Kepala sekolah harus bisa mengenal dengan baik setiap bawahannya, sehinggga bisa menggunakan pendekatan atau cara yang tepat dalam mengambil tindakan dalam rangka meningkatkan kinerja guru. Gaya kepemimpinan transformasional, dimana kepala sekolah mampu bersamasama dengan guru merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah serta mampu mendorong warga sekolah untuk melaksanakannya. Menurut Robbins (2008) pemimpin transformasional adalah pemimpin yang menginspirasi para pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi dan yang mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa terhadap para pengikut. Kepala sekolah menjadi panutan, dikagumi, dan dipercaya oleh warga sekolah. Kepala sekolah mampu memotivasi guru dan untuk berprestasi serta inovatif dan

kreatif. Dengan demikian gaya kepemimpinan trasnformasional diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru. Berbagai problematika dalam organisasi termasuk dalam organisasi pendidikan yang secara umum dijumpai adalah iklim organisasi sekolah yang tertutup dan tidak sehat. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang kurang memperhatikan kebutuhan guru untuk berprestasi. Kemudian rendahnya sikap self efficacy yang dimiliki oleh guru yaitu rendahnya kepercayaan dan kemampuan seseorang dalam menguasai situasi. Semuanya itu menjadi faktor dalam menentukan kinerja guru. SMA Negeri 1 Batang Kapas merupakan sekolah SMA Negeri yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, Kecamatan Batang Kapas, tepatnya berada di Desa Anakan. SMA Negeri 1 Batang Kapas ini didirikan pada tahun 1982, dan merupakan sekolah menengah tertua di Kabupaten Pesisir Selatan. Jumlah guru yang terdapat di SMA Negeri 1 Batang Kapas berjumlah 72 orang. Status kepemilikan sekolah, SMA Negeri 1 Batang Kapas merupakan Sekolah yang dimiliki oleh pemerintah pusat. Sekolah ini memiliki luas area sebesar 17754 m2. Fasilitas yang dimiliki SMA Negeri 1 Batang Kapas ada ruang kelas, labor ipa, labor komputer, dan perpustakaan. Untuk pengembangan diri bagi siswa-siswa diadakan pelatihan olimpiade sain, olahraga dan kesenian. Kemudian untuk kegiatan ekstrakulikuler ada organisasi sekolah (OSIS), pramuka, palang merah remaja (PMR), dan rohani islam (ROHIS).

Saat ini SMA Negeri 1 Batang Kapas merupakan salah satu sekolah yang sedang berkembang di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal tersebut terlihat dari peningkatan akreditasi sekolah yang sebelumnya pada tahun 2013 akreditasi sekolah tersebut B, dan pada tahun 2015 sampai sekarang sudah berakreditasi A. Kemudian sekolah ini juga mengalami perubahan yang baik dari sisi lingkungan dan mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Barat. Peningkatan tersebut diraih sejak masuknya kepalah sekolah yang baru. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Batang Kapas bernama Sarudin, S.Pd. yang merupakan salah satu kepala sekolah yang berprestasi di Kabupaten Pesisir Selatan. Prestasi yang pernah diraih adalah pada saat lomba guru dan kepala sekolah berprestasi tingkat PLB, TK,SD/MI, SMP, dan SMA pada tahun 2016 di Kecamatan Batang Kapas. Tidak hanya kepala sekolah saja yang memiliki prestasi di tingkat Kabupaten, namun guru-guru pun juga memiliki prestasi yaitu seperti pemenang lomba matematika, geografi, bahasa Indonesia dan fisika tingkat guru se- Kabupaten Pesisir Selatan. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, prestasi yang dimiliki oleh guru pada tahun ini mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari prestasi yang diraih ole guruguru pada lomba-lomba yang diikuti. Berikut nama-nama Guru SMA Negeri 1 Batang Kapas yang berprestasi di tingkat Kabupaten Pesisir Selatan.

Tabel 1.1 Daftar Prestasi Guru SMA Negeri 1 Batang Kapas No. Nama Bidang Studi Juara Tingkat Tahun yang diikuti 1. Nitia Roza, S.pd Matematika 1 Kabupaten 2011 Pesisir Selatan 2. Kasmawati, S.pd Geografi I Kabupaten 2016 Pesisir Selatan 3. Nita Putri Utami, S.pd Matematika I Kabupaten Pesisir Selatan 2016 4. Yuldaniar, S.pd Bahasa Indonesia II Kabupaten Pesisir Selatan 5. Aprinaldi, S.pd Fisika III Kabupaten Pesisir Selatan Sumber : SMA Negeri 1 Batang Kapas (2016) 2016 2016 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa guru SMA Negeri 1 Batang Kapas yang memiliki prestasi di tingkat Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah lima orang yang terbagi atas empat bidang studi yaitu juara satu olimpiade matematika, juara satu olimpiade geografi, juara dua olimpiade bahasa Indonesia, dan juara tiga olimpiade fisika. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengambil judul penelitian ini dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Iklim Organisasi dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Iklim Organisasi dan Self Efficacy terhadap Kinerja guru. Dalam rangka menjawab masalah yang dirumuskan, maka dikembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: a) Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Batang Kapas? b) Bagaimanakah pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Batang Kapas? c) Bagaimanakah pengaruh self efficacy terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Batang Kapas? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Batang Kapas. b) Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Batang Kapas. c) Untuk mengetahui pengaruh self efficacy terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Batang Kapas.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut: a) Bagi praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan penilaian dan informasi bagi instansi terkait dalam membuat suatu kebijakan yang berhubungan dengan kinerja guru. b) Bagi akademisi Semoga penelitian ini menambah pengetahuan tentang pengaruh kepemimpinan transformasional, iklim organisasi dan self efficacy terhadap kinerja guru. Dan menjadi pedoman dalam melakukan penelitian selanjutnya. c) Bagi pembaca Memberikan tambahan informasi mengenai kepemimpinan transformasional, iklim organisasi dan self efficacy serta mengetahui pengaruhnya terhadap terhadap kinerja. 1.5 Ruang Lingkup Pembahasan Agar penelitian ini menjadi lebih terarah dengan baik, maka peneliti membatasi untuk meneliti empat variabel yaitu kepemimpinan transformasional, iklim organisasi dan self efficacy sebagai variabel X, serta kinerja sebagai variabel Y pada guru di SMA Negeri 1 Batang Kapas.

1.6 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini penulis menguraikan dalam lima bab yang terbagi dalam beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan Menjelaskan hal yang menjadi latar belakang penulis, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Literatur Berisikan penjelasan mengenai konsep dan teori yang menjadi dasar acuan penelitian serta penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pokok bahasan. BAB III Metode Penelitian Mencakup objek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian serta teknik analisis data. BAB IV Analisis dan Pembahasan Memuat analisis hasil penelitian mengenai masalah yang dibahas yaitu tentang penetapan strategi. BAB V Penutup Berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dari penelitian dan saran-saran untuk mengembangkan penelitian dan saran-saran untuk mengembangkan penelitian serupa di masa yang akan datang.