PENCATATAN : 1. PENGANGKATAN ANAK 2. PENGAKUAN ANAK 3. PENGESAHAN ANAK 4. PERUBAHAN NAMA 5. PEMBATALAN AKTA 6. PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN SOSIALISASI KEBIJAKAN ADMINDUK

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

STANDAR PELAYANAN Pembuatan Kartu Keluarga (KK)

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KARTU KELUARGA BAGI WNI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BUPATI BANYUMAS,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Verifikasi bidang masing-masing

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BUPATI BANDUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR 2

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG FORMULIR DAN BUKU YANG DIGUNAKAN DALAM PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KTP. No. Dok : PM SIEPEL - 01 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON. Mengingat : 1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN KETAPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 23 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010

WALIKOTA TASIKMALAYA,

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN TRENGGALEK

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG FORMULIR DAN BUKU YANG DIGUNAKAN DALAM PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB III PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BERDASARKAN PERDA NO. 8 TAHUN 1996

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KK. No. Dok : PM SIEPEL - 02 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

Transkripsi:

PENCATATAN : 1. PENGANGKATAN ANAK 2. PENGAKUAN ANAK 3. PENGESAHAN ANAK 4. PERUBAHAN NAMA 5. PEMBATALAN AKTA 6. PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN Oleh : PERSONALIA JURUSAN SAS

SISTEMATIKA I. PENGANTAR II. PENGERTIAN III. DASAR HUKUM IV. PRINSIP PENCATATAN V. MEKANISME PENCATATAN 1. PERSYARATAN 2. PROSEDUR 3. JENIS FORMULIR DAN BLANGKO

I. PENGANTAR Pencatatan Sipil : Pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang pada register catatan sipil oleh unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk pencatatan sipil Peristiwa penting : Kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi : kelahiran, lahir mati, kematian, perkawinan, perceraian, pembatalan perkawinan, pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak, nama, kewarganegaraan peristiwa penting lainnya.

II. PENGERTIAN PENGANGKATAN ANAK Perbuatan hukum untuk mengalihkan hak anak dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan & membesarkan anak tsb, kedalam lingkungan keluarga orangtua angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan Pengadilan PENGAKUAN ANAK Pengakuan secara hukum dari seorang ayah terhadap anaknya yang lahir di luar ikatan perkawinan yang sah atas persetujuan ibu kandung anak tersebut PENGESAHAN ANAK Pengesahan status hukum seorang anak yang lahir di luar ikatan perkawinan yang sah, bersamaan dengan perkawinan yang sah oleh kedua orang tua anak tersebut

II. PENGERTIAN.LANJUTAN PERUBAHAN NAMA Penetapan hukum dari lembaga atau instansi yang berwenang untuk memberikan persetujuan atas atau penggantian nama sebagai identitas diri. PERUBAHAN PERISTIWA PENTING LAINNYA Penetapan hukum dari Pengadilan Negeri atas penting lainnya

PERUBAHAN STATUS KEWARGANEGARAAN WNI WNA WNA WNI (Kehilangan/Pelepasan Warga Negara) (Naturalisasi/ Pewarganegaraan) 6

PENGAKUAN ANAK ILUSTRASI PENGERTIAN Perempuan (A) melahirkan seorang anak di luar nikah (B) hasil hubungan dengan laki-laki (C). Anak tersebut berhak untuk dicatatkan kelahirannya memperoleh kutipan akta kelahiran sebagai anak dari seorang ibu (A). Nama ayah C tidak bisa dicantumkan. Jika laki-laki (C) tersebut ingin mengakui anak (B) tersebut sebagai anak kandungnya tanpa menikahi ibunya (perempuan A), laki-laki (C) tersebut dapat membuat surat pengakuan dengan persetujan si ibu (A). Berdasarkan surat pengakuan tersebut, dapat dilakukan proses pengakuan anak, dengan menerbitkan akta pengakuan anak, membuat catatan pinggir pada akta kelahiran anak (B) yang telah diterbitkan. Dengan dilakukannya pengakuan anak maka telah terjadi hubungan per antara laki-laki (C) dengan anak (B) tetapi tidak ada hubungan per antara laki-laki (C) degan perempuan (A).

PENGESAHAN ANAK ILUSTRASI PENGERTIAN (Dapat dilakukan setelah pengakuan anak, atau langsung tanpa melalui pengakuan anak) Pasangan di luar nikah yang telah mempunyai anak, ketika mereka ingin mencatatkan pernikahannya, bersamaan dengan itu dapat dilakukan pengesahan anak-anak mereka yang telah lahir telah dicatat sebagai anak dari ibu. Pengesahan anak disertakan dalam akta perkawinan, akta kelahiran anak-anak tersebut diberi catatan pinggir. Jika sebelumnya dilakukan pengakuan anak, maka pada akta pengakuan anak tersebut dibuatkan juga catatan pinggir.

III. DASAR HUKUM A. PENGANGKATAN ANAK 1. Reglemen Pencatatan Sipil 2. UU No 62 Th 1958 ttg Kewarganegaraan Ps. 2 & penjelasan 3. UU No 4 Th 1979 ttg Kesejahteraan Anak Ps 12 4. UU No 23 Th 2002 ttg Perlindungan Anak 5. UU No 3 Th 2006 ttg Perubahan Atas UU No 7 Th 1989 ttg Pengadilan Agama 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 28 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Pencatatan Sipil di Daerah 7. SEMA RI No 6 Th 1983 ttg Penyempurnaan SEMA No 2 Th 1979 ttg Pengangkatan Anak 8. SE Mendagri No 474.11/263/SJ tgl 31 Januari 2005 perihal Petunjuk Pencatatan Pengangkatan Anak 9. SE Mendagri No 477/1423/SJ tgl 17 Juni 2005 perihal Perlindungan Anak dalam Kerangka Pencatatan Sipil

B. PENGAKUAN ANAK 1. Reglemen Pencatatan Sipil : a. Stbld 1848 Ps 53 Ps 53 a; b. Stbld 1917 Ps 55, 57 ayat (1) (2), 65; c. Stbld 1920 Ps 34 35; III. DASAR HUKUM --- lanjutan d. Stbld 1933 Ps 40 ayat (1) (2), Ps 41, 44 2. Kitab Ung-Ung Hukum Per; Bagian Tiga tentang Pengakuan Terhadap Anak-Anak Luar Kawin, Ps 280 288. 3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk & Pencatatan Sipil di Daerah

III. DASAR HUKUM --- lanjutan C. PENGESAHAN ANAK Reglemen Pencatatan Sipil : a. Stbld 1917 Ps 66 ayat (1) (2); b. Stbld 1920 Ps 36; 2. Kitab Ung-Ung Hukum Per; Pasal 272 279 3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk & Pencatatan Sipil di Daerah

III. DASAR HUKUM --- lanjutan D. PERUBAHAN NAMA Ung ung RI No 4 Tahun 1961 tentang Perubahan Nama. 2. SE Mendagri No 477/815/SJ tgl 25 April 2006 perihal Petunjuk Pencatatan Perubahan Nama 3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk & Pencatatan Sipil di Daerah

III. DASAR HUKUM --- lanjutan E. PEMBATALAN AKTA Reglemen Pencatatan Sipil 2. SE Mendagri No 477/815/SJ tgl 25 April 2006 perihal Petunjuk Pencatatan Perubahan Nama 3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk & Pencatatan Sipil di Daerah

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PERUBAHAN & PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN a. UU 62/1958 tentang Kewarganegaraan R.I. b. UU 9/1992 tentang Keimigrasian. c. UU 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri. d. UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak. e. PP 67/1958 tentang Pelaksanaan UU 62/1958 f. Kepres 57/1995 tentang Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pewarganegaraan Republik Indonesia. g. Kepres 56/1996 tentang Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia. h. Inpres 4/1999 tentang Pelaksanaan Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia. i. Permendagri 28/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk & Pencatatan Sipil di Daerah. 14

PENGANGKATAN ANAK IV. PRINSIP PENCATATAN PENGAKUAN ANAK PENGESAHAN ANAK Didasarkan pada Didasarkan pada Bersamaan penetapan pengadilan KELAHIRAN surat pernyataan dengan pengakuan dari ayah pengesahan Didasarkan pada Surat Kelahiran kandung dengan Didasarkan pada perkawinan penetapan dari Rumah Sakit/RS persetujuanpengadilan ibu orang tuanya bersalin/puskesmas/poliklinik desa/ PERUBAHAN dokter prakter NAMAswasta/bi PERUBAHAN PERISTIWA praktek swasta atau dari PENTING LAINNYA pilot/nakkoda pesawat/kapal laut Perubahan nama kecil: PENGAKUAN ANAK BerdasarkanPENGESAHAN penetapan Pengadilan berdasarkan penetapan ANAK Negeri. Pengadilan Negeri. Didasarkan pada surat pernyataan Diikuti dengan pengesahan pengakuan Perubahan dari nama laki-laki (ayah) perkawinan dengan keluarga persetujuan : berdasarkan PEMBATALAN AKTA ibu surat keputusan Menteri Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Kehakiman PENGANGKATAN ANAK

DASAR KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA Memperoleh Kewarganegaraan lain karena kemauan sendiri. 1. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain. 2. Diakui oleh orang asing sbg anaknya. 3. Anak yg diangkat sah oleh orang asing sbg anaknya. 4. Dinyatakan hilang oleh Menteri Kehakiman dgn persetujuan Dewan Menteri atas permohonan orang yg bersangkutan. 5. Masuk dlm dinas tentara asing tanpa izin dari Menteri Kehakiman. 6. Masuk dlm dinas negara asing atau dinas suatu organisasi antar negara yg tidak dimasuki oleh RI sebagai anggota tanpa izin dari Menteri Kehakiman. 7. Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kpd negara asing atau bagian daripaya. 8. Dengan tidak diwajibkan, turut serta dlm pemilihan sesuatu yg bersifat ketatanegaraan utk suatu negara asing. 9. Mempunyai paspor atau surat yg bersifat paspor dr negara asing atas namanya yg masih berlaku. 10.Selama 5 tahun berturut-turut bertempat tinggal di luar negeri dgn tidak menyatakan keinginannya utk tetap menjadi warganegara sebelum waktu itu lampau & seterusnya tiap-tiap 2 tahun. 16

DASAR PEROLEHAN KEWARGANEGARAAN RI 1. Kelahiran (Psl 1 Sub f, g & h UU 62/1958) 2. Pengangkatan (Psl 2 UU 62/1958) 3. Permohonan (Psl 3 UU 62/1958) 4. Pewarganegaraan (Psl 5 UU 62/1958) 5. Akibat Perkawinan (Psl 7,8,9 & 10 UU 62/1958) 6. Turut Ayah atau Ibu (Psl 13 & 15 UU 62/1958) 7. Pernyataan (Psl 7 ayat 1 UU 62/1958) 17

MEKANISME PENCATATAN Pelaporan Persyaratan verifikasi validasi Tatacara/prosedur Formulir blangko 18

V. MEKANISME PENCATATAN..LANJUTAN. Pencatatan Pengangkatan Anak 1. Persyaratan : Kutipan akta kelahiran anak Kutipan akta perkawinan orang tua kandung orang tua yang mengangkat (jika ada) KK KTP orang tua kandung orang tua yang akan mengangkat Bagi WNA membawa dokumen imigrasi, STLD surat ket. dari perwakilan negara ybs SKTT (WNA tinggal terbatas) KTP KK (WNA Tinggal tetap) Penetapan/Putusan Pengadilan Negeri

2. PROSEDUR PENCATATAN PENGANGKATAN ANAK Kecamatan Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari Dinas?Kantor Dinas?Kantor Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Dan Dan mengirim mengirim ke ke Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan 1. 1. Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari kecamatan kecamatan 2. 2. Mencatat Mencatat dalam dalam BIP BIP Penduduk :: Mengisi Mengisi FPPA FPPA melampirkan melampirkan Dinas Kab/Kota 1.Menerima, 1.Menerima, verifikasi verifikasi validasi validasi form form pelaporan pelaporan serta serta 2. 2. Mencatat Mencatat dalam dalam Buku Buku Register Register dlm dlm bentuk bentuk catatan catatan pinggir pinggir 3. 3. Melakukan Melakukan catatan catatan pinggir pinggir pada pada kutipan kutipan akta akta kelahiran kelahiran menyerahkan menyerahkan kembali kembali kepada kepada penduduk penduduk 5. 5. Melakukan Melakukan perekaman perekaman mencetak mencetak serta serta mengi mengi rim rim hasilnya hasilnya ke ke kecamatan kecamatan 5. 5. Mengarsipkan Mengarsipkan formulir formulir pelaporan pelaporan

3. Jenis Formulir Blanko 1. Formulir Pelaporan Pengangkatan Anak 2. Blanko Register Akta Kelahiran yang telah dibubuhi catatan pinggir 3. Blanko Kutipan Akta Kelahiran yang telah dibubuhi catatan pinggir

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 474.11/263/SJ Tanggal 31 Januari 2005 Tentang Petunjuk Pencatatan Pengangkatan Anak : a. Pelaksanaan pengangkatan anak telah diatur dalam Pasal 39 sampai dengan Pasal 41 Ung-Ung Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pengangkatan anak hanya dpt dilakukan utk kepentingan yg terbaik bagi anak dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat peraturan peruuan yg berlaku; Pengangkatan anak tidak memutuskan hub darah antara anak yg diangkat dg ortu kandung;

Calon orang tua angkat harus seagama dengan calon anak angkat; Pengakatan anak oleh WNA hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir; Ortu angkat wajib memberitahukan kepada anak angkat mengenai asal-usulnya orang tua kandungnya dengan memperhatikan kesiapan anak ybs; Pemerintah masyarakat melakukan bimbingan pengawasan tehadap pelaksanaan pengangkatan anak.

b. Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1983 tentang Penyempurnaan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 1979 mengenai Pengangkatan Anak Prinsip : Penetapan atau putusan Pengadilan merupakan syarat esensial bagi sahnya pengangkatan anak Permohonan pengangkatan anak meliputi - Permohonan Pengangkatan anak antar WNI - Permohonan Pengangkatan anak WNA oleh orang tua angkat WNI - Permohonan Pengangkatan Anak WNI oleh orang tua angkat WNA

Bentuk Surat Permohonan : - Permohonan hanya dapat diterima bila ada urgensi yang memadai; - Permohonan dapat dilakukan secara lisan atau tertulis sesuai dengan hukum yang berlaku di Pengadilan Negeri; - Permohonan dapat diajukan ditanngani oleh pemohon sendiri atau kuasanya; - Pemohon dapat dibantu/didampingi seseorang; - Dalam hal dibantu/didampingi/memohon kuasa, pemohon/calon orang tua angkat harus tetap hadir dalam pemeriksaan di pemeriksaan sig pengadilan negeri; - Permohonan dibubuhi materai secukupnya dialamatkan kepada ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggal/domisili anak yang diangkat.

Isi Surat Permohonan : - Dalam bagian dasar hukum dari permohonan, secara jelas diuraikan dasar yang mendorong (motif) diajukan permohonan pengangkatan anak tersebut; - Harus tampak bahwa permohonan dilakukan terutama untuk kepentingan calon anak yang bersangkutan, digambarkan kemungkinan hari depan calon anak angkat setelah pengangkatan anak terjadi.

Syarat-Syarat Utama Pencatatan Pengangkatan Anak Penetapan Pengadilan Negeri mengenai pengangkatan anak; Kutipan akta kelahiran calon anak angkat; Kutipan akta perkawinan ortu kandung; Kutipan akta perkawinan calon ortu angkat, bagi yg sudah menikah; KK KTP bagi WNI WNA tinggal tetap dr calon ortu angkat; Surat Ket. Tempat Tinggal bagi WNA tinggal terbatas; Dokumen imigrasi, STMD Surat Keterangan dari perwakilan negara ybs bagi WNA.

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA Disahkan pada tanggal 20 Maret 2006 Penjelasan Ung-Ung Nomor 3 Tahun 2006 Angka 37 Pasal 49 Huruf a butir 20 : Kewenangan Pengadilan Agama antara lain Penetapan asal usul seorang anak penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam Ketentuan tersebut akan segera ditindak lanjuti oleh Departemen Dalam Negeri

V. MEKANISME PENCATATAN..LANJUTAN 1. Persyaratan : Pencatatan Pengakuan Anak Kutipan akta kelahiran KK KTP ibu kandung bapak yang mengakui Surat pernyataan pengakuan anak dari bapak yang mengakui dengan persetujuan ibu dari anak ybs Bagi orang asing membawa dokumen imigrasi, STLD dari kepolisian surat keterangan dari perwakilan negara ybs Bagi orang asing tinggal terbatas membawa SKTT bagi penduduk orang asing tinggal tetap membawa KK KTP

2. PROSEDUR PENCATATAN PENGAKUAN ANAK Kecamatan Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari Dinas/Kantor Dinas/Kantor Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Mengirim Mengirim ke ke Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan 1. 1. Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari kecamatan kecamatan 2. 2. Mencatat Mencatat dalam dalam BIP BIP Penduduk :: Mengisi Mengisi FPPA& FPPA& melampirkan melampirkan Dinas Kab/Kota 1. 1. Menerima, Menerima, verifikasi verifikasi validasi validasi form form pelaporan pelaporan pengakuan pengakuan anak anak 2. 2. Mencatat Mencatat dalam dalam register register akta akta pengakuan pengakuan anak anak 3. 3. Melakukan Melakukan catatan catatan pinggir pinggir pada pada kutipan kutipan akta akta kelahira kelahira menyerahkan menyerahkan kembali kembali kutipan kutipan akta akta kelahiran kelahiran kepada kepada penduduk penduduk 4. 4. Melakukan Melakukan perekaman perekaman mencetak mencetak serta serta mengirimkan mengirimkan hasilnya hasilnya ke ke Kecamatan Kecamatan 6. 6. Mengarsipkan Mengarsipkan formulir formulir pelaporan pelaporan pengakuan pengakuan anak anak

3. Jenis Formulir Blanko Pengakuan Anak 1. Formulir pelaporan pengakuan anak 2. Blanko Register Akta Pengakuan Anak 3. Blanko Kutipan Akta Pengakuan anak

V. MEKANISME PENCATATAN..LANJUTAN 1. Persyaratan : Kutipan akta kelahiran ank Kutipan akta perkawinan orang tua KK KTP orang tua kandung Pencatatan Pengesahan Anak Bagi orang asing membawa dokumen imigrasi, STMD dari kepolisian surat keterangan dari perwakilan ybs Bagi WNA tinggal terbatas membawa SKTT bagi penduduk orang asing tinggal tetap membawa KK KTP

2. PROSEDUR PENCATATAN PENGESAHAN ANAK Kecamatan Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari Dinas/Kantor Dinas/Kantor Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota mengirim mengirim ke ke Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan 1. 1. Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan Kependudukan Kependudukan dari dari kecamatan kecamatan 2. 2. Mencatat Mencatat dalam dalam BIP BIP Penduduk :: Mengisi Mengisi FPPA, FPPA, & melampirkan melampirkan Dinas DinasKab/Kota 1.Menerima, 1.Menerima, verifikasi verifikasi validasi validasi formr formr pelaporan pelaporan serta serta 2. 2. Mencatat Mencatat dalam dalam register register akta akta perkawinan perkawinan 3. 3. Melakukan Melakukan catatn catatn pinggir pinggir pada pada register register kutipan kutipan akta akta kelahiran kelahiran serta serta menyerahkan menyerahkan kpd kpd penduduk penduduk 4. 4. Melakukan Melakukan perekaman perekaman mencetak mencetak Perubahan Perubahan serta serta mengirimkan mengirimkan hasilnya hasilnya ke ke kecamatan kecamatan 5. 5. Mengarsipkan Mengarsipkan formulir formulir pelaporan pelaporan serta serta 6. 6. Mengarsipkan Mengarsipkan form form pelaporan pelaporan

3. Jenis Formulir Blanko Pencatatan Pengesahan Anak 1. Formulir pelaporan pengesahan anak 2. Blanko register akta kelahiran yang telah dibubuhi catatan pinggir 3. Blanko register akta perkawinan yang telah dibubuhi catatan pinggir 4. Blanko kutipan akta kelahiran yang telah dibubuhi catatan pinggir 5. Blanko kutipan akta perkawinan yang telahdibubuhi catatan pinggir

V. MEKANISME PENCATATAN..LANJUTAN 1. Persyaratan: Pencatatan Perubahan Nama Kutipan akta kelahiran anak Kutipan Akta-akta Capil (yang dipunyai) KK KTP orang tua kandung Bagi orang asing membawa dokumen imigrasi, STLD dari kepolisian surat keterangan dari perwakilan negara ybs Bagi WNA tinggal terbatas membawa SKTT bagi penduduk orang asing tinggal tetap membawa KK KTP Penetapan dari PengadilanNegri (bagi nama kecil) surat keputusan dari Menteri Kehakiman (bagi nama keluarga)

2. PROSEDUR PENCATATAN PERUBAHAN NAMA Dinas Kab/Kota 1. 1. Menerima, Menerima, verifikasi verifikasi validasi validasi form form pelaporan pelaporan serta serta 2. 2. Melakukan Melakukan catatan catatan pinggir pinggir pd pd register register kutipan kutipan akta akta catatan catatan sipil sipil yang yang dimiliki dimiliki serta serta menyerahkan menyerahkan kembali kembali kepada kepada penduduk penduduk 3. 3. Melakukan Melakukan perekaman perekaman mencetak mencetak serta serta mengirimkan mengirimkan hasilnya hasilnya ke ke kecamatan kecamatan 5. 5. Mengarsipkan Mengarsipkan formulir formulir pelaporan pelaporan Penduduk :: Mengisi Mengisi FPPN FPPN melampirkan melampirkan Kecamatan Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari Dinas/Kantor Dinas/Kantor Kabupaten/ Kabupaten/ Kota Kota mengirim mengirim ke ke Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan 1. 1. Menerima Menerima dari dari Kec. Kec. 2. 2. Mencatat Mencatat dlm dlm BIP BIP

3. Jenis Formulir Blanko Perubahan Nama 1. Formulir Pelaporan Perubahan Nama 2. Blanko Register akta Catatan Sipil yang dimiliki untuk dibubuhi catatan pinggir 3. Blanko kutipan akta catatan sipil yang dimiliki untuk dibubuhi catatan pinggir

V. MEKANISME PENCATATAN..LANJUTAN 1. Persyaratan : Pencatatan Perubahan Peristiwa Penting Lainnya Kutipan akta kelahiran KK KTP Bagi orang asing membawa dokumen imigrasi, STMD dari kepolisian surat keterangan dari perwakilan negara ybs Bagi WNA tinggal terbatas membawa SKTT bagi penduduk orang asing tinggal tetap membawa KK KTP Penetapan Pengadilan Negeri

2. PROSEDUR PENCATATAN PERUBAHAN PERISTIWA PENTING LAINNYA Dinas Kab/Kota 1. 1. Menerima, Menerima, verifikasi verifikasi validasi validasi form form pelaporan pelaporan serta serta 2. 2. Melakukan Melakukan catatan catatan pinggir pinggir pada pada register register akta akta Capil Capil 3. 3. Melakukan Melakukan catatan catatan pinggir pinggir pd pd kutipan kutipan akta akta Capil Capil menyerahkan menyerahkan kpd kpd penduduk penduduk 4. 4. Melakukan Melakukan perekaman perekaman mencetak mencetak peruba peruba han han & mengirimkan mengirimkan hasilnya hasilnya ke ke kecamatan kecamatan 5. 5. Mengarsipkan Mengarsipkan formulir formulir pelaporan pelaporan Penduduk :: Mengisi Mengisi form form pelap pelap peristiwa peristiwa penting penting lainnya lainnya & melamp melamp persyarat persyarat Kecamatan Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari Dinas/Kantor Dinas/Kantor Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota mengirim mengirim ke ke Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan 1. 1. Menerima Menerima dari dari Kec. Kec. 2. 2. Mencatat Mencatat dlm dlm BIP BIP

3. Jenis Formulir Blanko Perubahan Peristiwa Penting Lainnya 1. Formulir pelaporan Peristiwa Penting Lainnya 2. Blanko register akta Capil untuk dibubuhi catatan pinggir 3. Blanko kutipan akta Capil yang dimiliki untuk dibubuhi catatan pinggir

V. MEKANISME PENCATATAN..LANJUTAN 1. Persyaratan : Pencatatan Pembatalan Akta Kutipan akta yg akan dibatalakan KK KTP Bagi orang asing membawa dokumen imigrasi, STLD dari kepolisian surat keterangan dari perwakilan negara ybs Bagi WNA tinggal terbatas membawa SKTT bagi penduduk orang asing tinggal tetap membawa KK KTP Penetapan Pengadilan Negeri

2. PROSEDUR PENCATATAN PEMBATALAN AKTA Dinas Kab/Kota 1. 1. Menerima, Menerima, verifikasi verifikasi validasi validasi form form pelaporan pelaporan serta serta 2. 2. Mecatat Mecatat pada pada register register akta akta 3. 3. Menarik Menarik kutipan kutipan akta akta yg yg dibatalkan dibatalkan dr dr pddk pddk 4. 4. Melakukan Melakukan perekaman perekaman mencetak mencetak peruba peruba han han & mengirimkan mengirimkan hasilnya hasilnya ke ke kecamatan kecamatan 5. 5. Mengarsipkan Mengarsipkan formulir formulir pelaporan pelaporan Kecamatan Menerima Menerima hasil hasil pencetakan pencetakan dari dari Dinas/Kantor Dinas/Kantor Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota mengirim mengirim ke ke Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Penduduk :: Mengisi Mengisi form form pelap pelap pembatalan pembatalan akta akta & melampirkan melampirkan Desa/Kelurahan 1. 1. Menerima Menerima dari dari Kec. Kec. 2. 2. Mencatat Mencatat dlm dlm BIP BIP

3. Jenis Formulir Blanko Pembatalan Akta 1. Formulir pelaporan pembatalan akta 2. Blanko register akta Capil untuk dibubuhi catatan pinggir

PEDOMAN PENYELENGGARAAN Pencatatan Perubahan Kewarganegaraan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Pencatatan Sipil di Daerah Pasal 60 (1) Unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk pencatatan sipil di Kabupaten/Kota mencatat Kewarganegaraan penduduk yang telah mendapatkan penetapan/pengesahan sesuai Perung-ungan yang berlaku, paling lama 30 hari kerja sejak penetapan/pengesahan (2) Perubahan Kewarganegaraan sbgmana dimaksud pada ayat (1) dicatat oleh pejabat pencatat sipil pd akta akta pencatatan sipil dlm bentuk catatan pinggir. (3) Perubahan kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan formulir pelaporan kewarganegaraan WNI menjadi WNA formulir pelaporan kewarganegaraan dari WNA menjadi WNI. Pasal 61 (1) Data Perubahan Kewarganegaraan yang diterima dari perwakilan Indonesia berdasarkan pelaporan dari penduduk dicatat oleh pejabat pencatat sipil pada akta-akta catatan sipil (2) Pencatatan Perubahan Kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir pelaporan kewarganegaraan WNI menjadi 44 WNA di Luar Negeri.

ALUR PELAPORAN DATA PENCATATAN PERUBAHAN STATUS KEWARGANEGARAAN WNI WNA PERWAKILAN RI DI NEGARA ASING YANG BERSANGKUTAN DEPARTEMEN LUAR NEGERI RI PENDUDUK yg berubah WN PENGADILAN NEGERI DEPKEH&HAM /Berita Negara WNA WNI DINAS/KANTOR CATATAN SIPIL KABUPATEN/KOTA DEPARTEMEN DALAM NEGERI Ditjen Adminduk Kecamatan Kelurahan/Desa DATA BASE DATA BASE 45

ALUR PROSES PELAYANAN PENCATATAN PERUBAHAN STATUS KEWARGANEGARAAN Pada Dinas/Kantor Catatan Sipil Kabupaten/Kota Pemohon : - Melengkapi - Mengambil & Pengiriman Formulir Permohonan Pencatatan Formulir Pelepasan Loket Pelayanan : - Menerima & Mengoreksi - Bayar biaya Retribusi Petugas Capil : - Koreksi ulang - Mencatat pada Register - Membuat Catatan Pinggir pada Akta - Perekam Data Penyerahan kembali Kutipan Akte Pemerintah Kecamatan Pemerintah Kelurahan/Desa DATA BASE Penyampaian Berkas Form Persyaratan 46

PERSYARATAN PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN DARI WNA MENJADI WNI DI INDONESIA a. Keputusan Presiden tentang Perubahan Status Kewarganegaraan ybs dari WNA ke WNI; b. Berita Acara Sumpah (BAS) dari Pengadilan/DepkehHam; c. Kutipan Akta Kelahiran atau Akta Perkawinan; d. KK KTP bagi WNA Tinggal Tetap; f. Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) untuk WNA Tinggal Terbatas; g. Dokumen Imigrasi seperti KITAS/KITAB. h. Surat Tanda Melapor Diri (STMD). 47

MEKANISME PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN DARI WNA KE WNI DI INDONESIA - Pelaporan kewarganegaraan : Penduduk ng ke Instansi Pencatatan Sipil & mengisi form pelaporan kewarganegaraan dari WNA ke WNI sesuai - Verifikasi Validasi atas keterangan penduduk Tugas Dinas Kabupaten/Kota : a. Memberikan Formulir Pelaporan Perubahan Kewarganegaraan dari WNA menjadi WNI; b. Menerima meneliti pelaporan beserta yang diperlukan ; c. Mencatat dalam Register Akta (Catatan Pinggir); d. Melakukan perekaman berdasarkan F.2.25 yang sudah diisi; e. Memberikan catatan pinggir pada akta yang dimiliki menyerahkan kutipannya pada penduduk; f. Melakukan pencatatan, untuk selanjutnya mengirimkan hasilnya ke Kecamatan; g. Melaporkan kewarganegaraan ke Gubernur Mendagri untuk diteruskan ke Perwakilan Negara Asing ybs. 48

PERSYARATAN PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN DARI WNI MENJADI WNA DI LUAR NEGERI a. Keputusan/Penetapan dari Pejabat/Instansi Negara Asing mengenai status kewarganegaraan seseorang dari WNI menjadi WNA ybs. b. Kutipan Akta Kelahiran/Akta Perkawinan. c. Surat Pernyataan dari Kantor Perwakilan RI di negara ybs. d. Paspor RI & Paspor dari negara ybs. e. KTP lama (WNRI) & Kartu Identitas diri dari negara ybs. 49

MEKANISME PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN DARI WNI MENJADI WNA DI LUAR NEGERI - Pelaporan kewarganegaraan : Penduduk ng ke Kantor Perwakilan RI di Negara Asing ybs, untuk selanjutnya mengisi form pelaporan kewarganegaraan dari WNI menjadi WNA sesuai. -Kantor Perwakilan RI di Negara Asing tsb melakukan Verifikasi Validasi atas keterangan penduduk Tugas Dinas Kabupaten/Kota : a. Memberikan Formulir Pelaporan Perubahan Kewarganegaraan dari WNI menjadi WNA; b. Menerima kewarganegaraan dari Mendagri; d. Melakukan perekaman berdasarkan F.2.26 yang sudah diisi; e. Memberikan catatan pinggir pada akta yang dimiliki menyerahkan kutipannya pada penduduk pelapor; f. Melakukan pencatatan serta mengirimkan hasilnya melalui Departemen Luar Negeri untuk diteruskan pada Mendagri Gubernur serta Kabupaten/Kota guna ditindaklanjuti dengan kebijakan administrasi. 50

PERSYARATAN PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN DARI WNI MENJADI WNA DI INDONESIA a. Surat Catatan dari Pengadilan Negeri bahwa penduduk ybs telah melepaskan Kewarganegaraan Republik Indonesia. b. Keputusan/Penetapan dari Pejabat/Instansi Negara ybs bahwa penduduk telah memperoleh kewarganegaraan baru. c. Paspor yang bersangkutan dari negara baru. d. Kutipan Akta Kelahiran atau Akta Perkawinan; 51

MEKANISME PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN DARI WNI KE WNA DI INDONESIA - Pelaporan kewarganegaraan : Penduduk ng ke Instansi Pencatatan Sipil & mengisi form pelaporan kewarganegaraan dari WNI menjadi WNA sesuai - Verifikasi Validasi atas keterangan penduduk Dinas Kabupaten/Kota : a. Memberikan Formulir Permohonan Pencatatan Perubahan Kewarganegaraan dari WNI menjadi WNA; b. Menerima meneliti permohonan beserta yang diperlukan ; c. Mencatat dalam Register Akta (Catatan Pinggir); d. Melakukan perekaman berdasarkan F.2.24 yang sudah diisi; e. Memberikan catatan pinggir pada akta yang dimiliki menyerahkan kutipannya pada penduduk; f. Melakukan pencatatan, untuk selanjutnya mengirimkan hasilnya ke Kecamatan; g. Melaporkan kewarganegaraan ke Gubernur Mendagri untuk diteruskan ke Perwakilan Negara Asing ybs. 52

MEKANISME TINDAK LANJUT PEMERINTAH KECAMATAN & KELURAHAN/DESA ATAS HASIL PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN (WNA WNI & WNI WNA) Kecamatan : Menerima hasil pencetakan dari unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk pencatatan sipil di Kabupaten/Kota, untuk selanjutnya mengirim ke Desa/Kelurahan. Desa / Kelurahan : a. Menerima hasil pencetakan ; b. Mencatat dalam BIP. 53

JENIS FORMULIR PENCATATAN PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN F-2.24 Formulir Pelaporan Perubahan Kewarganegaraan dari WNI Menjadi WNA di Indonesia. F-2.25 Formulir Pelaporan Perubahan Kewarganegaraan dari WNA Menjadi WNI. F-2.26 Formulir Pelaporan Perubahan Kewarganegaraan dari WNI Menjadi WNA di Luar Negeri 54