RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM MONITOR LEVEL GAUGING STATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

MODIFIKASI MONITOR KAKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

RANCANG BANGUN SISTEM PENAMPIL DIGITAL PENCACAH LUDLUM

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

RANCANG BANGUN PENYEDIA DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479

MODIFIKASI STERILISATOR BASAH. BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

KENDALI LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK

REALISASI SISTEM PENGONTROLAN DAN MONITORING MINIATUR LIFT BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Disusun Oleh : PANDAPOTAN MAHARADJA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KENDALI POSISI PENCITRAAN PADA NEUTRON TOMOGRAPHY BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM LAJU CACAH RADIASI MULTI KANAL BERBASIS PERSONAL KOMPUTER DENGAN VISUAL BASIC 6.0

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PRES TAHU OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SURVEYMETER DIGITAL MENGGUNAKAN PANCAKE DETECTOR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jl. Raya tlogomas No. 246 Malang Telp (0341) PSW 129 ABSTRAKSI

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

RANCANG BANGUN PENGENDALI LEVEL DISCRIMINATOR PADA SINGLE CHANNEL ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

RANCANG BANGUN PENAMPIL CACAH UNTUK PENENTUAN PLATO DETEKTOR GEIGER MULLER BARBASIS PERSONAL COMPUTER

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

RANCANGBANGUN SIMULASI SISTEM PENCACAH RADIASI

RANCANG BANGUN ALAT PENCAMPURAN MINUMAN RINGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

LOCKER DENGAN PENGAMAN KATA KUNCI BERBASIS MIKROKONTROLER

SIMULASI KENDALI POSISI SAMPEL DAN TAMPILAN PADA ALAT RIA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

RANCANG BANGUN TIME-COUNTER SPEKTROMETER NUKLIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Di bawah ini adalah blok diagram dari perancangan alat sensor keamanan menggunakan PIR (Passive Infrared).

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor. Samuel Setiawan /

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA UNTUK PENCARIAN SUMBER RADIASI NUKLIR MENGGUNAKAN ROBOT HEXAPOD

CABLE LAN TESTER DENGAN TAMPILAN LCD TUGAS AKHIR DEMI SYAPUTRI

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Tinjauan dari penelitian yang sudah ada diperlukan untuk dilakukannya. sebelumnya dengan perancangan sistem yang akan dilakukan pada penelitian tugas

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang dapat menghitung, mengingat dan mengambil pilihan. dapat digantikan dengan sebuah mikrokontroler.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELIAN TIKET KERETA API MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Laporan Tugas Akhir

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

Interupsi Bagian Memori ROM (Read Only Memory) RAM (Random Access Memory) Komuniksai Serial...

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA RUANG PENGERING

DAFTAR ISI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

RANCANG BANGUN PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN.. 1

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

Rancang Bangun Robot Pemantau Wireless Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Menggunakan Bahasa Basic

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

Agus Sudarmanto Dosen Jurusan Tadris Fisika FITK IAIN Walisongo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

STUDI PENGONTROL TEMPERATUR MOTOR DC UNTUK MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KECEPATAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No 2 (2015), hal ISSN X IMPLEMENTASI ALGORITMA MAZE SOLVING PADA ROBOT LINE FOLLOWER

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PEMESANAN MENU MAKANAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

Transkripsi:

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER SUTANTO *, SUDIONO *, FENDI NUGROHO ** * Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 008, DIY 5500 Telp. 074.48976, Faks.48975 ** Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN E-mail : sutanto@sttn-batan.ac.id Abstrak RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER. Telah dirancang dan dibangun suatu level gauging dinamis berbasis mikrokontroler. Alat ini dibuat dengan tujuan untuk melakukan pencacahan pada posisi permukaan, menggunakan radiasi nuklir untuk mengetahui ketinggian suatu substansi di dalam tangki secara dinamis. Alat yang dibuat terdiri atas sistem pencacah berbasis mikrokontroler AT89S85, modul LCD sebagai penampil, rangkaian keypad untuk memberi masukan cacah acuan, waktu cacah, memulai proses scan dan menghentikan proses scan, rangkaian penggerak (driver) motor DC untuk menggerakkan sumber dan detector naik atau turun. Hasil pengujian menunjukkan sistem dapat digunakan untuk mengukur level tangki secara dinamis. Kesalahan pengukuran pada setiap posisi sumber-detektor (x) adalah (0,03x + 0,597) %. Kata kunci : mikrokontroler, level gauging, dinamis Abstract DESIGN AND CONSTRUCT A CONTROL SYSTEM OF DYNAMIC MONITORING LEVEL GAUGING ON MICROCONTROLLER BASED. It has been constructed a system of dynamic monitoring level gauging on based. This system is designed to count radioactive passed a tank on level position, using nuclear radiation to find the level of substance in the tank dynamically. The system consists of a counter system on series AT89S85 based, LCD module as a display, a keypad used to set the reference count, time of count, to start and stop the scanning process, a motor DC driver that is used to move the radiation source and the detector up or down. The result of test shows that the system can be used to measure a level of tank dynamically. Measuring error in each position of source-detector (x) is (0,03x + 0,597)%. Keywords : microcontroller, level gauging, dynamic PENDAHULUAN Dalam dunia industri proses, tangki banyak digunakan sebagai tempat proses kimia maupun proses perminyakan. Dalam proses tersebut, level tangki merupakan variabel penting yang perlu diukur. Ada beberapa teknik pengukuran level tangki, salah satu diantaranya adalah teknik nuklir. Penggunaan teknologi nuklir untuk pengukuran level tangki memiliki beberapa alasan, yaitu :. Proses yang terjadi di dalam tangki adalah proses kimia dengan suhu yang sangat tinggi. 9

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008. Umur pengoperasian teknologi nuklir cenderung lebih lama, tergantung dari umur paruh radioisotope yang digunakan. 3. Pengaruh gangguan dari luar sistem tidak mempunyai efek yang menyebabkan kegagalan sistem. 4. Gangguan paparan radiasi yang berada di luar sistem dapat segera diketahui keberadaanya dan dapat diatasi dengan mengungkung sumber paparan radiasi pengganggu tersebut menggunakan container atau sistem housing [6]. Dalam penelitian ini dibuat sistem monitor Level Gauging Dinamis menggunakan mikrokontroler AT89S85 sebagai modul kendali motor DC dan sebagai modul pencacah, untuk digunakan memonitor ketinggian level zat dalam tangki secara dinamis. DASAR TEORI Radiasi Gamma Radiasi Gamma merupakan jenis radiasi yang mempunyai daya tembus sangat besar dan tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Setiap pancaran radiasi Gamma yang mengenai suatu bahan akan berinteraksi dengan bahan yang dilewatinya. Perbandingan intensitas pancaran yang lewat dan intensitas yang diteruskan, tergantung pada tebal bahan, jenis bahan dan energi radiasi gamma. Besarnya intensitas dapat dinyatakan pada persamaan () µ.x 0. e I = I () dengan I 0 = Intensitas paparan radiasi yang dating (mr/jam) I = Intensitas paparan radiasi yang diteruskan (mr/jam) µ = Koefisien serap linier bahan pada energi tertentu (mm - ) x = Tebal bahan (mm) Level Gauging Level Gauging merupakan salah satu aplikasi tenaga nuklir di bidang industri. Level Gauging digunakan untuk mengetahui batas permukaan dan ketinggian level suatu zat di dalam tangki yang tertutup. Metode yang sering digunakan adalah metode transmisi, baik dalam kondisi horisontal maupun vertikal, secara skematis ditunjukkan oleh Gambar. Gambar. Macam-Macam Konstruksi Pada Sistem Level Gauging Konstruksi Gambar.A dan.b digunakan untuk mengetahui batas permukaan zat secara vertikal. Konstruksi seperti Gambar.C hanya digunakan untuk menentukan batas maksimum dan minimum zat yang berada dalam tangki. Konstruksi Gambar.D ini memiliki keuntungan dapat menentukan batas permukaan yang tepat bahkan dapat menentukan batas permukaan beberapa jenis bahan yang tidak campur. Dengan adanya perbedaan rapat jenis pada zat cair di dalam tabung, maka intensitas radiasi yang sampai ke detektor akan berubah sehingga batas permukaan tersebut dapat ditentukan. Level Gauging Dinamis Sistem Level Gauging Dinamis adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengetahui level ketinggian zat dengan konstruksi sumber radiasi dan detektor dalam keadaan bergerak (dinamis), Gambar.D. Pergerakan naik/turun sumber radiasi dan detektor dilakukan oleh penggerak mekanik. Sumber radiasi yang umum digunakan pada Level Gauging adalah radioisotop pemancar gamma, sedangkan detektor yang digunakan adalah Geiger Muller (GM). Perbedaan rapat jenis substansi dalam tabung/tangki, menyebabkan intensitas radiasi yang sampai ke detektor akan berubah. Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang berisi CPU dan dilengkapi dengan memori dan antarmuka I/O. Jenis mikrokontroler sangat banyak, prinsipnya terdapat dua tipe yaitu tipe CISC (Complex Instruction Set Computing) dan 9

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 RISK (Reduced Instruction Set Computing). AT89S85 adalah mikrokontroler keluaran Atmel dengan 8K byte Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory), AT89S85 merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memory, isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berulang-kali. Pembalik Polaritas Motor DC Pembalik polaritas Motor DC adalah sebuah sistem saklar yang diatur posisinya seperti pada Gambar, sehingga memungkinkan pengaturan polaritas tegangan dengan mudah dan menghasilkan putaran motor sesuai yang diinginkan saklar, dimana kedua saklar tersebut harus berada pada posisi yang saling berlawanan. Apabila S berada pada posisi di posisi kiri (terhubung dengan positif) maka S harus berada di posisi kanan (terhubung dengan negatif) dan demikian pula sebaliknya dengan perubahan yang serempak. Gambar. Pengaturan Arah Motor DC Dengan Menggunakan Saklar RANCANG BANGUN SISTEM Perancangan Perangkat Keras Sistem Gambar 3. Diagram Blok Perangkat Keras Perangkat keras yang dibuat terdiri dari beberapa rangkaian, yaitu :. Rangkaian sistem minimum.. Rangkaian penampil LCD. 3. Rangkaian tombol keypad. 4. Rangkaian penggerak (driver) motor DC. 5. Rangkaian Easy Programmer ISP 89SXXX Rangkaian Sistem Minimum Komponen utama dalam rangkaian sistem minimum adalah mikrokontroler AT89S85. Empat port masukan keluaran pararel AT89S85 masing-masing digunakan sebagai berikut :. Port 0 digunakan sebagai jalur keluaran penampil ke LCD. Port digunakan sebagai jalur masukan dari keypad dan easy programmer ISP 89SXXX dan jalur keluaran ke rangkaian driver motor DC. 3. Port digunakan sebagai jalur masukan dari keypad. 4. Port 3 digunakan sebagai jalur pencacah dan jalur kendali rangkaian LCD Rangkaian Penampil LCD Rangkaian penampil menggunakan LCD 6 x. Penampil LCD dihubungkan dengan mikrokontroler melalui port 0, pin P0.4 sampai dengan P0.7. Rangkaian Keypad Rangkaian keypad menggunakan keypad matriks 3x4. Keypad dihubungkan dengan mikrokontroler melalui port, pin P.0 sampai dengan P.6. Rangkaian Penggerak (Driver) Motor DC Rangkaian penggerak motor DC menggunakan 4 transistor jenis PNP dan 4 transistor jenis NPN. Transistor-transistor tersebut dirangkai menurut rangkaian darlington. Masukan rangkaian penggerak dihubungkan dengan mikrokontroler melalui port, pin P.0 dan P.. Rangkaian Easy Programmer ISP 89SXXX Komponen utama dalam rangkaian easy programmer ISP 89SXXX adalah komponen 74LS44. Komponen ini dihubungkan ke mikrokontroler melalui port, yaitu pin P.5 sampai pin P.7. Komponen yang lainnya yaitu konektor DB5 yang digunakan untuk berhubungan dengan komputer pada waktu proses downloading program dari komputer ke mikrokontroler. Rangkaian perangkat keras sistem kendali ditunjukkan oleh Gambar 4. 93

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 Gambar 4. Rangkaian Skematik Sistem Kendali Perancangan Perangkat Lunak Sistem Algoritma unjuk kerja sistem kendali didasarkan pada ilustrasi yang ditunjukkan oleh Gambar 6, yaitu terkait dengan posisi sumber dan detektor. Hasil pencacahan radiasi dibandingkan dengan nilai cacah acuan dan nilai cacah acuan. Nilai cacah acuan adalah hasil pencacahan radiasi pada saat posisi sumber dan detektor berada pada posisi. Nilai cacah acuan adalah hasil pencacahan pada posisi. Penentuan nilai cacah acuan dilakukan dengan mencacah radiasi pada kedua posisi dengan ketentuan sebagai berikut :. Sumber radiasi adalah Co-60. Akivitas pada tanggal bulan Agustus tahun 006 adalah 0,8 µci atau 770 kbq. Jarak sumber dengan detektor adalah cm 3. Diameter detektor adalah 4 cm 4. Tegangan kerja detektor adalah 800 kv 5. Cairan yang diukur levelnya adalah oli (zat ) 6. Zat adalah udara 7. Waktu pencacahan adalah 5 detik 94

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 8. Jumlah pencacahan setiap posisi adalah 0 kali. 9. Tinggi tangki adalah 00 mm. Gambar 5. Posisi Detektor Terhadap Batas Permukaan Nilai cacah acuan dihitung menurut rumus berikut ini : Nilai cacah acuan = C +,96.σ Nilai cacah acuan = C +,96.σ C :cacah rata rata pada posisi C :cacah rata rata pada posisi σ : standar deviasi cacah posisi σ : standar deviasi cacah posisi Standar deviasi dihitung dengan rumus berikut : ( σ) = n (C i= i n C) Pembuatan program kendali motor DC didasarkan pada diagram alir seperti ditunjukkan oleh Gambar 6. Level tangki ditunjukkan dalam satuan persen (%) dan dihitung dengan rumus sebagai berikut : Level perhitungan = Tinggi level sebenarnya Tinggi tangki x00% Step x lebar step Level tertampil di LCD = x00% Tinggi tangki Gambar 6. Diagram Alir Program Level Gauging Dinamis 95

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 HASIL DAN PEMBAHASAN No cacah acuan( Posisi ) (C i Tabel. Cacah Acuan C i ) Posisi ) (C i i C) (C i C) (C 66 3 5 44 66 4 5 36 3 75 05 6 900 4 7 64 84 5 74 7 9 34 6 6 75 8 600 7 69 7 4 64 8 80 38 8 9 9 67 5 6 00 0 66 40 5 5 73 37 4 4 73 45 4 00 3 68 8 9 49 4 66 39 5 6 5 7 03 04 6 73 39 4 6 7 68 64 9 84 8 70 5 400 9 69 5 4 56 0 74 3 9 44 Σ 34 4699 353 6893 34 Cacah acuan rata rata (C) = 0 = 70,6 7 cacah 4699 Cacah acuan rata rata (C ) = 0 = 34,95 35 cacah Deviasi standar adalah sebagai berikut : σ = σ cacah acuan cacah acuan = = C i = 353 0 6893 0 +,96σ = 4, 5 = 8,6 9 (,96 5) 7 + = 80,8 8 cacah = C +, 96σ = 35 (,96 9) = 97,76 98 cacah Tabel. Hasil Pengujian Unjuk Kerja Sistem. Tinggi level sebenarnya (mm) step Level perhitungan (%) Level tertampil di LCD (%) 0 0 0 0 8 0 8 30 3 3 33 34 34 36 48 6 48 48 50 8 50 54 58 0 58 60 60 60 63 63 63 66 70 4 70 7 Berdasarkan Tabel diperoleh hasil yang berbeda antara level sesungguhnya dengan level yang tertampil di LCD. Secara grafis, kesalahan ini ditunjukkan oleh Gambar 7. Gambar 7. Grafik Penyimpangan Level Terukur Terhadap Level Sebenarnya Ada beberapa sebab kesalahan pengukuran, pertama, kesalahan diakibatkan oleh nilai level tertampil di LCD merupakan kelipatan dari lebar step. Kedua, lebar setiap step yang ditempuh oleh motor tidak selalu tepat 3 mm. Ketiga, cacah radiasi bersifat random sehingga ada lebih dari posisi sumber-detektor yang menghasilkan cacahan diantara cacah acuan dan cacah acuan. Kesalahan pengukuran dapat diperkecil dengan cara, pertama, memperkecil lebar step. Kedua, alat digunakan untuk mengukur level zat yang memiliki densitas tinggi sehingga memungkinkan hanya ada posisi sumber detektor yang menghasilkan cacahan diantara cacah acuan dan cacah acuan. Selain itu, kecepatan motor yang relatif kecil dan adanya waktu cacah menyebabkan sensitivitas alat terhadap kecepatan perubahan level zat juga menjadi kecil. Sensitivitas alat dapat diperbesar dengan memperkecil waktu cacah dan menggunakan motor yang memiliki daya besar. 96

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 Namun, waktu cacah yang terlalu kecil menyebabkan kenaikan kesalahan pencacahan. Berdasarkan Gambar 8, nilai kesalahan untuk setiap level (x) adalah (0,03x + 0,597)%. KESIMPULAN. Telah dibangun dan diuji coba sistem pengendali motor pada sistem monitoring level gauging dinamis yang menggunakan sumber Co-60 dan detektor Geiger Muller (GM).. Nilai kesalahan pengukuran pada setiap level adalah (0,03x + 0,597) % 3. Nilai kesalahan pengukuran dapat dikurangi dengan memperkecil lebar step motor dan digunakan pada pengukuran level zat dengan densitas tinggi. DAFTAR PUSTAKA. ANONIM, 007, Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi STTN-BATAN, Yogyakarta.. COOPER, W.D, 988, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Erlangga, Jakarta. 3. KURNIAWATI, T. S., 006 Rancang Bangun Perangkat Lunak Penggerak Motor Stepper Berbasis Mikrokontroler Laporan Kerja Praktek, STTN-BATAN, Yogyakarta. 4. MUHTADAN, 005, Rancang Bangun Pengukur dan Perekam Suhu Dengan Mikrokontroler, Tugas Akhir, STTN- BATAN, Yogyakarta. 5. PUTRA, A. E., 00, Belajar Mikrokontroler AT89C5/5/53, Teori dan Aplikasi, Gava Media, Yogyakarta. 6. SUSETYO, W., 988, Spektrometri Gamma, Gadjah Mada Iniversity Press, Yogyakarta. 97

YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 98