RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR ABSTRAK Nugroho Tri Sanyoto 1 Zumaro 2, Sudiono 3, 1) STTN BATAN, Yogyakarta, Indonesia, trisanyotonugroho@yahoo.co.id 2) STTN BATAN, Yogyakarta, Indonesia, zuma.arrezona@gmail.com 3) STTN BATAN, Yogyakarta, Indonesia, sdnh@gmail.com RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR. Telah di rancang Sistem Pembangkit Pulsa Simulasi Detektor Nuklir yang memiliki kesamaan, baik dari segi penggunaan dan manfaat dengan pembangkit pulsa standar yang sering di kenal sebagai ORTEC dan BNC. Pembuatan sistem pembangkit pulsa dalam penelitian ini terdiri dari beberapa modul utama dan pendukung, yakni modul Mikrokontroler, modul Digital to Analog Converter (DAC), modul Penguat Operasional Amplifier, dan LCD yang digunakan sebagai penampil program. Sistem pembangkit pulsa simulasi detektor nuklir yang di buat dengan menggunakan ATmega 32 menghasilkan keluaran DAC sebesar 4.18 volt, dengan penguatan maksimal 8,61 volt. Jangkauan frekuensi pada alat ini adalah 50 Hz 1500 Hz, yang memiliki linieritas sebesar 0,9985. Nilai Rise Time yang di dapat sebesar 200ns 400 ns dengan linieritas sebesar 0,9989. Angka pengukuran pada Decay Time di titik 300 µs sebesar 322,97 yang berarti memiliki angka kesalahan sebesar 7,65%. Dari hasil pengujian ketiga paramater tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan sistem pembangkit pulsa dengan jangkauan frekuensi antara 50Hz 1500 Hz, rise time antara 200ns 400 ns, dan decay time 300 µs. Kata kunci : Pembangkit Pulsa, Simulasi Detektor Nuklir, ATmega 32, Frekuensi, ABSTRACT DESIGN ON NUCLEAR DETECTOR PULSE GENERATOR SIMULATION SYSTEM. Has been designed, which has the similarity both in the form usages and advantages comparing on the standard pulse generator system named ORTEC and BNC. This particular research on pulse generator system consists of several main and supporting modules, such as Microcontroller Modules, Digital to Analog Converter Modules, Operational Amplifier Modules, and LCD which has been used as the programs performer. This pulse generator simulation system of nuclear detector that use ATmega 32 has produced the output of DAC mentioned as 4.18 volt, with the maximum amount of output of amplifier is 8.61 volt. The range of frequency of this designed tool is 50 Hz up to 1500 Hz, by the value of linearity as The range of Rise Time is 200ns 400 ns, by the value of linearity as The Decay Time value at the point of 300 µs mentioned as , which means that this value has the error as 7.65%. According to these three parameters result testing, can be identified that this research produced the pulse generator system with the range of frequency between 50 Hz 1500 Hz, rise time in a window of 200ns 400 ns, and received decay time as 300 µs. Keywords: Pulse Generator, Nuclear Detector Simulation, ATmega 32, Frequency. 136

2 PENDAHULUAN Sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, STTN- Batan dilengkapi dengan fasilitas Laboratorium Instrumentasi Nuklir yang memiliki fungsi sebagai tempat bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan praktikum dan/ atau penelitian terkait instrumentasi nuklir. Untuk dapat menghasilkan pulsa simulasi detektor nuklir, laboratorium ini membutuhkan suatu instrumen yang mendukung. Instrumen tersebut harus memiliki kapasitas yang baik sehingga dapat digunakan oleh praktikan dalam mengamati perubahan pulsa. Instrumen ini juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengaturan frekuensi, rise time, decay time, dan amplitudo, sehingga dapat menghasilkan sinyal listrik yang mirip dengan pulsa yang dihasilkan oleh suatu detektor dalam proses analisis suatu sumber radiasi. Instrumen ini adalah pembangkit pulsa simulasi detektor nuklir. Untuk alasan pelatihan mahasiswa, khususnya pada Program Studi Elektronika Instrumentasi, tentu pengadaan instrumen sejenis pembangkit pulsa simulasi detektor nuklir ini harus ditingkatkan. Ini akan menjadi output yang siginifikan bagi keahlian mahasiswa dalam proses pemeliharaan instrumentasi. Disamping itu, dengan tuntutan peningkatan pengadaan instrumen yang sangat efektif dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran di STTN, mahasiswa akan semakin tertantang untuk berinovasi dan menghasilkan alat-alat serupa dengan lebih mudah dan sederhana. Karya yang pernah dihasilkan oleh mahasiswa STTN adalah Pulser berbasis mikrokontroler [1]. Hasil ini tentu sangat memuaskan, karena selain membantu peningkatan pengadaan instrumen ini di STTN, juga mempermudah proses praktikum. Namun, dalam karya yang dihasilkan tersebut masih terdapat beberapa hal yang bisa lebih diperdalam untuk mendapatkan kualitas alat yang lebih baik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan difokuskan untuk menyempurnakan karya yang sudah ada sehingga nilai alat ini akan semakin tinggi. Perbaikan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah (i) mempersingkat rise time dan decay time, serta (ii) memperlebar jangkauan frekuensi. Hal ini dianggap perlu karena apabila tujuan penelitian ini tercapai, maka instrumen ini merupakan alat dengan kapasitas, kapabilitas dan keandalan yang tinggi. DASAR TEORI Pembangkit Pulsa Pada sistem detektor nuklir, pembangkit pulsa merupakan perangkat yang digunakan sebagai penampil sinyal keluaran yang di dapat, yakni berupa sinyal analog. Dalam penelitian ini, sistem pembangkit pulsa yang di buat adalah jenis simulasi yang akan dijadikan sebagai simulator dari detektor nuklir. Tedapat perusahaan instrumentasi yang sudah memproduksi pulser yaitu ORTEC dan BNC (Barkeley Nucleonics Corporation) yang menggunakan relay mercury yang sudah juga sulit di dapat di pasaran jika terjadi kerusakan untuk melakukan maintenance. Adapun blok diagram dari pembangkit pulsa detektor nuklir ditunjukkan oleh Gambar 1. Gambar1 Blok Diagram Pembangkit Pulsa Simulasi Detektor Nuklir [1] Detektor Nuklir Detektor sangat erat kaitannya dengan dua besaran yang sangat sering diukur dari suatu paparan radiasi, yakni energi radiasi dan jumlah radiasi. Dalam pengukuran aktivitas sumber radiasi, informasi tentang jumlah radiasi ini sangat diperlukan. Sementara informasi tentang energi radiasi diperlukan untuk menentukan jenis sumber radiasi. Pada dasarnya, detektor akan mengubah setiap radiasi yang diterimanya menjadi sebuah sinyal (pulsa) listrik yang dapat menentukan jumlah radiasi dengan cara mengukur jumlah pulsa listrik yang dihasilkan oleh detektor tersebut. Mikrokontroler ATmega 32 Mikrokontroler ATmega 32 memiliki register akses cepat dengan komposisi

3 register x 8 bit. Jumlah register yang ada pada mikrokontroler ini digunakan sebagai indirect address register pointer 16 bit dengan tujuan peng-alamatan data space. Ini memungkinkan perhitungan alamat yang efisien. Digital to Analog Converter IC monolitik yang diperkenalkan pada tahun 1975, DAC (digital to Analog Converter) yang diproduksi dalam IC monolitik adalah seri DAC Perangkat yang merupakan seri DAC 8 bit ini masih harus memerlukan beberapa komponen eksternal dalam pengaplikasiannya. Komponen eksternal yang dimaksud adalah beberapa resistor, kapasitor dan tegangan referensi. Walaupun telah ditemukan pada awal tahun 1970 an namun IC ini masih dimanfaatkan secara luas hingga sekarang karena ekonomis, waktu sampling cepat (150 ns), konsumsi daya rendah senilai 33 mw [2]. Penguat Operasional Sebagai perangkat yang serbaguna dan efisien, peguat operasional dapat diaplikasikan dalam cakupan industri elektronik yang luas memenuhi kebutuhan untuk pengondisi sinyal, fungsi transfer spesial, instrumentasi analog, komputasi analog, dan desain sistem spesial. Penguat operasional ini pada awalnya digunakan dalam komputasi untuk menjelaskan penguat yang bekerja untuk berbagai operasi matematis. Setelah adanya penemuan bahwa aplikasi umpan balik negatif pada penguat DC yang mempunyai penguatan yang besar dapat menghasilkan rangkaian dengan karakteristik penguatan yang bergantung pada feedback yang digunakan. Basic Compiler - AVR Perangkat lunak (software) basic compiler AVR atau bascom AVR dapat digunakan untuk melakukan kompilasi bahasa basic yang khusus diterapkan dalam mikrokontroler keluarga AVR. Bascom AVR tidak hanya berfungsi sebagai compiler bahasa basic, namun merupakan suatu lingkungan pengembangan terpadu atau integrated development environment (IDE) yang berjalan dalam sistem windows. [3] METODE PENELITIAN Informasi alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem pembangkit pulsa simulasi detektor nuklir ini dikelompokkan berdasarkan data dan teori yang sesuai menurut kebutuhan dan fungsi dari setiap komponen yang digunakan tersebut. Begitu pula dengan tahapan pembuatan perangkat lunak (software) pada mikrokontroler. Program tersebut diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengeluarkan kondisi pada port sebagaimana yang disesuaikan dengan kode digital yang berbentuk pulsa eksponensial. Data-data digital pembentuk sinyal eksponensial sebagai keluaran tersebut dirangkai pada mikrokontroler sesuai dengan kode pada program flash, yang memungkinkan DAC untuk melakukan proses perubahan sinyal menjadi tegangan dalam bentuk analog. DAC ini digerakkan oleh tegangan sebesar 5 volt. Fungsi penguat pembalik dalam rangkaian sistem pembangkit pulsa ini adalah untuk membalik pulsa yang didapat dari DAC, sedangkan peranan penguat non-inverting difungsikan untuk melanjutkan pulsa yang dikeluarkan oleh DAC. Sehingga, tegangan keluaran yang didapat dari penguat ini kemudian di atur besarannya dengan menggunakan rangkaian pengatur amplitudo, yakni berkisar antara 1 10 volt. Rangkaian Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega 32 yang digunakan pada penelitian ini didukung oleh rangkaian minimum sistem yang dapat melaksanakan fungsi sebagai pusat kendali dari sistem yang dibuat secara keseluruhan. Program yang ditanamkan pada IC mikrokontroler akan mengerjakan serangkaian perintah yang telah dibuat. Rangkaian mikrokontroler ini dihubungkan ke LCD 16x2 dan tombol yang difungsikan sebagai user interface, yang berjumlah 6 buah terdiri atas reset, start, pengaturan frekuensi, rise time, dan decay time. Gambar 2. merupakan rangkaian IC mikrokontroler yang siap di beri program. Gambar 2 Rangkaian Mikrokontroler Terdapat 4 (empat) port di dalam ATmega 32, yakni Port A, Port B, Port C, dan Port D. Masing-masing port memiliki fungsi yang berbeda pada rangkaian sistem pembangkit pulsa simulasi detektor nuklir ini. Port B 138

4 dihubungkan dengan LCD 16x2 dengan konfigurasi 4 bit. Port D dihubungkan dengan tombol tombol, yaitu pin 0, pin 1, pin 2, dan pin 3. Pin 9 dihubungkan ke ground dengan tujuan pada saat tombol reset ditekan maka pin 9 mikrokontroler akan berada pada logic rendah. Rangkaian DAC Dengan keunggulan yang lebih ekonomis dan penggunaan yang cukup sederhana, IC DAC 0808 banyak ditemukan di pasaran elektronika. DAC jenis ini memiliki 8 pin masukan yang setara dengan 8 bit. Masukan DAC ini merupakan port keluaran pada ATmega 32, dimana setiap angka digital yang dikeluarkan oleh IC ATMega ini ditranformasikan menjadi sinyal analog oelh IC DAC 0808 ini. Rangkaian DAC dapat dilihat pada Gambar 3. berikut : non-inverting, dimana penguat inverting yang mempunyai jumlah penguatan sebesar 2 x. Penguatan ini didasarkan pada nilai resistor (R5) dan (R6). Pemilihan bentuk sinyal merupakan hubungan antara tegangan keluaran yang didapat dari penguat inverting dan penguat noninverting. PENGUJIAN DAN PEMBAHSAN Pengujian tiap rangkaian pada pulser Mikrokontroler ATmega 32 merupakan salah satu komponen penting dalam penelitian sistem pembangkit pulsa simulasi detektor nuklir ini. Komponen ini kemudian memberikan data masukan ke komponen Digital to Analog Converter (DAC). Data yang masuk ke DAC ini akan diperkuat oleh rangkaian operasional amplifier untuk menghasilkan tinggi pulsa seperti yang diharapkan. Komponen ATmega 32 ini di dukung oleh rangkaian minimum system yang dapat digunakan sebagai pusat kendali dari keseluruhan sistem rangkaian. Rangkaian pada Gambar 5. merupakan modul mikrokontroler ATmega 32. Pada rangkaian ini nanti akan ditanamkan program dan LCD sebagai penampilnya. Gambar 3. Rangkaian DAC Rangkaian Penguat Tegangan Fungsi rangkaian Op Amp ini adalah untuk menguatkan tegangan keluaran dari DAC yang akan menghasilkan tampilan yang sesuai dengan perencanaan. Tegangan keluaran maksimal dari DAC sebesar 5V. Sesuai dengan fungsinya, penguat dibagi menjadi 2, yakin penguat inverting dan penguat non-inverting, dimana keluaran dari penguat ini dapat di tentukan dengan pemilihan pada saklar SW1. Berikut tampilan rangkaian penguat seperti ditunjukkan oleh Gambar 4. Gambar 4 Rangkaian Penguat Pada Gambar 4. tersebut ditunjukkan mengenai rangkaian penguat invering dan penguat Gambar 5. Modul Mikrokontroler ATMega 32 Gambar 5. merupakan modul mikrokontroler sebagai penghasil bentuk pulsa dan pengatur frekuensi, rise time serta decay time. Mikrokontroler ini menggunakan IC ATmega 32 yang dilengkapi dengan komponen pendukung lainnya. Namun sebelumnya, bentuk pulsa yang dikeluarkan dari ATmega 32 ini berbeda dengan bentukan pulsa pada keluaran akhir. Pengujian Pada DAC Modul ini merupakan perangkat yang secara umum memiliki fungsi untuk mengubah sinyal masukan berbentuk digital menjadi keluaran dalam bentuk analog. Besaran keluaran 139

5 ini biasanya sebanding dengan nilai digital yang masuk ke DAC. Peranan DAC ini adalah menerima informasi digital dan melakukan transformasi kedalam bentuk tagangan analog. Keluaran DAC sebesar 4,18 volt, yang disebabkan karena pembangkit pulsa pada umumnya memiliki keluaran dalam rentang 1-10 volt. Oleh karena itu diperlukan penguatan sebesar 2 kali. Pengukuran keluaran maksimal DAC dilakukan dengan menggunakan test point 1 pada rangkaian Gambar 6. Keluaran ini di ukur pada titik dimana keluaran belum menuju penguatan. Gambar 6. menunjukkan hasil keluaran maksimal pada DAC. Pengujian Pada keluaran Modul ini merupakan perangkat yang secara umum memiliki Tabel 1. Frekuensi Rise Time Knop/ dial yang diatur 50 Hz 1500 Hz 200ns 300ns 400ns Nilai skala yang tertampil pada osiloskop Alat yang dibuat 50 Hz 1500 Hz 227,19 ns 321,32 µs 405,41 µs 0% 0 % PK (%) 13,5 % 7,1 % 1,3 % Decay time 300 µs 322,97 µs 7,65 % Gambar 6. Output maksimal DAC Pada Gambar 6. di dapat informasi bahwa keluaran DAC maksimal sebesar 4,18 volt, sehingga dikategorikan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dikarenakan jika tegangan maksimal 4,18 volt, apabila dilakukan penguatan sebesar 2 kalinya, maka akan didapat nilai sebesar 8,36 volt yang merupakan nilai kisaran amplitudo dari sistem pembangkit pulsa ini. Pengujian pada keluran Penguat Inverting dan Non-Inverting Penguat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penguat inverting dan penguat noninverting, yang digunakan untuk melakukan penguatan sebesar 2 kalinya sehingga keluaran dari DAC yang semula sebesar 5 volt menjadi 10 volt. Kedua penguat ini menggunakan jenis IC yang sama, yakni LF 356. Hal ini dikarenakan IC ini adalah jenis yang paling sering digunakan dalam rangkaian elektronika nuklir. Selain itu, pulsa yang dihasilkan bersifat lebih halus. Resistor yang digunakan dalam penguatan inverting ini menggunakan resistor dengan nilai 5 kω dan 10 kω. Pengujian kelinieran frekuensi dan rise time alat Keluaran dari pembangkit pulsa disambungkan dengan input pada osiloskop yang kemudian keluaran dari osiloskop disambungkan ke komputer. Pengujian yang dilakukan yakni dalam bentuk eksponensial frekuensi, rise time, dan decay time. A. Pengujian Kelinieran Frekuensi pembangkit pulsa yang Dibuat Hasil pengujian untuk frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 yaitu perbandingan antara dial yang diinginkan pada frekuensi tertentu dengan output pada osiloskop. Pengukuran dilakukan dari frekuensi 400 Hz hingga 1500 Hz. Perhitungan persen kesalahan dapat dilihat pada rumus dibawah ini dan Tabel 4.5 merupakan tabel pengukuran frekuensi beserta persentasi kesalahan. PK = [ x 100% Dial alat pulser skala yang tertampil pada osiloskop skala yang tertampil pada osiloskop ] 140

6 Tabel 1. Pengukuran frekuensi No Osiloskop (Hz) Alat (Hz) PK (%) ,00 0, ,60 1, ,40 0, ,10 0, ,00 0, ,30 1, ,70 0, ,00 0, ,00 1, ,00 0, ,20 0, ,60 1, ,10 0, ,80 0, ,10 0, ,30 0, ,60 0, ,40 0, ,70 0, ,00 0, ,00 4, ,00 0, ,00 4, ,00 0, ,00 4, ,00 0, ,00 3, ,00 0, ,00 3, ,00 0,00 Dari Tabel 1. diatas dapat dibuat hubungan antara nilai frekuensi pada dial alat yang dibuat dengan nilai yang terukur pada osiloskop. Hal ini akan membantu dalam proses penentuan alur linier dari frekuensi yang di ukur pada jangkauan 50 Hz 1500 Hz. Alur linier yang dihasilkan merepresentasikan pola penyebaran pembacaan frekuensi pada alat. Dari pengukuran tersebut, di dapat garis persamaan yang merupakan pendekatan garis linier pada semua titik. Pendekatan garis linier yang didapat menunjukkan hasil yang dapat di simpulkan dalam sebuah persamaan, yakni y = 0,9775x + 10,321 dengan R 2 sebesar 0,9985. B. Pengujian Rise Time Rise time merupakan waktu naik dari suatu pulsa, yang merupakan hal yang sangat diperlukan dalam pembuatan pembangkit pulsa berbentuk eksponensial. Penghitungan Rise time adalah mulai dari 10 % hingga 90 %. Pada penelitian ini, rise time yang di ukur yakni dari 200ns hingga 400 ns. Berikut grafik linieritas dari rise time yang ditunjukkan oleh Gambar 7. Gambar7. Grafik pengujian rise time dial alat terhadap nilai yang terukur pada osiloskop. Dari Gambar7. di dapat fungsi linieritas dari rise time yang di dapat adalah y = 0,8911x + 5,643 dan R 2 = 0,9989. KESIMPULAN Sistem pembangkit pulsa simulasi detektor nuklir yang di buat dengan menggunakan ATmega 32 menghasilkan keluaran DAC sebesar 4.18 volt, dengan penguatan maksimal 8,61 volt. Jangkauan frekuensi pada alat ini adalah 50 Hz 1500 Hz, yang memiliki linieritas sebesar 0,9985. Nilai Rise Time yang di dapat sebesar 200 ns 400 ns dengan linieritas sebesar 0,9989. Angka pengukuran pada Decay Time di titik 300 µs sebesar 322,97 yang berarti memiliki angka kesalahan sebesar 7,65%. DAFTAR PUSTAKA [1] Kusuma, M.I Rancang Bangun Pulser Berbasis Mikrokontroler. Tugas Akhir STTN-BATAN. Yogyakarta [2] DAC Datasheet DAC National Semiconductor [3] Muhtadan Pemrograman Micro Controller AVR dengan BASCOM AVR. Aditya Medika. Yogyakarta 141

7 TANYA JAWAB Pertanyaan Sumber radiasi apa yang dapat dideteksi? Jawaban Sumber radiasi yang diharapkan dapat dideteksi adalah beta dan gamma. 142

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SUTANTO, TOTO TRIKASJONO, DWINDA RAHMADYA Sekolah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA

PEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA PEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA JUMARI, SRI PRIHARTINTO, MURSITI Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.488435,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan 19 BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Berikut merupakan diagram alur kerja yang menggambarkan tahapantahapan dalam proses rancang bangun alat pemutus daya siaga otomatis pada Peralatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Alat Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output pin kaki masing-masing

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem sensor infra merah terdiri dari LED infra merah dan fotodioda. Fotodioda merupakan detektor cahaya infra merah yang dibantu penguat transistor. Dalam perancangan ini digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP TUJUAN Mempelajari penggunaan operational amplifier Mempelajari rangkaian rangkaian standar operational amplifier PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER Toto Trikasjono, Djiwo Harsono, Catur Wulandari Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasioanal Jl. Babarsari

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor Perangkat terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dimana koil datar. perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth Gambar 4. 1 Rangkaian keseluruhan EMG dilengkapi bluetooth Perancangan EMG dilengkapi bluetooth dengan tampilan personal computer

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev. 07-06-2017

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479 Adi Abimanyu, Jumari -BATAN, Yogyakarta Email : ptapb@batan.go.id Argantara Rahmadi, Muhtadan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan Alat Pada Diagram blok sistem yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini, terdiri dari dua bagian yaitu bagian pengirim dan bagian penerima,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S8253

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S8253 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Agustin Nurcahyani 1, Adi Abimanyu 2, Nugroho Trisanyoto 1, Supriyono 1 1 Program Studi Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2011

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TIME-COUNTER SPEKTROMETER NUKLIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN TIME-COUNTER SPEKTROMETER NUKLIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN TIME-COUNTER SPEKTROMETER NUKLIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Skripsi Disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu S-1 Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika

Lebih terperinci

PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Kiki Prawiroredjo, Kuat Rahardjo TS & Stevanus* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract A telecommunication

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan yang sudah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3 selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).

Lebih terperinci

OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP)

OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP) MODUL II Praktikum OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP) 1. Memahami cara kerja operasi amplifiers (Op-Amp). 2. Memahami cara penghitungan pada operating amplifiers. 3. Mampu menggunakan IC Op-Amp pada rangkaian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MOSFET MOSFET atau Metal Oxyde Semiconductor Field Effect Transistor merupakan salah satu jenis transistor efek medan (FET). MOSFET memiliki tiga pin yaitu gerbang (gate), penguras

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

OP-01 UNIVERSAL OP AMP

OP-01 UNIVERSAL OP AMP OP-01 UNIVERSAL OP AMP Perkembangan teknologi mikrokontroler dan digital dewasa ini semakin pesat. Berbagai macam jenis mikrokontroler, peripheral maupun IC-IC Digital semakin mempermudah para praktisi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

Workshop Instrumentasi Industri Page 1 INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 1 (PENGUAT NON-INVERTING) I. Tujuan a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik penguat non-inverting b. Mahasiswa dapat merancang,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGENDALI LEVEL DISCRIMINATOR PADA SINGLE CHANNEL ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PENGENDALI LEVEL DISCRIMINATOR PADA SINGLE CHANNEL ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PENGENDALI LEVEL DISCRIMINATOR PADA SINGLE CHANNEL ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER MUHTADAN, JOKO SUNARDI Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp.

Lebih terperinci

DESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16

DESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16 DESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD 128 64 PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16 Anggi Marsetio Halim/0422129 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp :

PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp : PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp : 0422119 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, dan Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB ABSTRAK Saat ini masih banyak lampu sorot yang dioperasikan secara manual. Satu lampu sorot umumnya di operasikan oleh satu operator maka jika ada 10 lampu sorot di perlukan 10 operator. Lampu sorot yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter Missa Lamsani Hal 1 Konverter Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

Penguat Inverting dan Non Inverting

Penguat Inverting dan Non Inverting 1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meluasnya pemakaian personal computer (PC) sekarang ini, maka semakin mudah manusia untuk memperoleh PC dan makin terjangkau pula harganya. Ada banyak komponen

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Alat Untuk Mengubah Sinyal Pada Gitar Bass Menjadi Chord yang Ditampilkan Pada LCD. INDRA

Perancangan dan Realisasi Alat Untuk Mengubah Sinyal Pada Gitar Bass Menjadi Chord yang Ditampilkan Pada LCD. INDRA Perancangan dan Realisasi Alat Untuk Mengubah Sinyal Pada Gitar Bass Menjadi Chord yang Ditampilkan Pada LCD INDRA Email : juzt_indra@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini dunia telekomunikasi berkembang sangat pesat. Banyak transmisi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan bahwa sistem

Lebih terperinci

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1 PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1 Tujuan: Mahasiswa mampu memahami cara kerja rangkaian-rangkaian sinyal pengkondisi berupa penguat (amplifier/attenuator) dan penjumlah (summing/adder). Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Secara garis besar, terdapat 3 macam pengujian, yaitu: 1. Pengujian hardware (troubleshooting).

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Nama Fasilitas Kamar Hotel Disusun oleh: : Indra Ardian NRP : 1022037 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang mendasari perancangan sistem alat efek gitar drive analog dengan sistem pengontrol digital. Pada alat efek gitar drive analog dengan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER MUHTADAN, SUBARI SANTOSO, SIGIT NUGROHO Sekolah Tinggi teknologi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rifdian I.S Program Studi Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR LETAK HUBUNG SINGKAT PADA KABEL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR LETAK HUBUNG SINGKAT PADA KABEL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535 RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR LETAK HUBUNG SINGKAT PADA KABEL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535 Laporan Tugas Akhir Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Pendeteksi Gabah Kering Dan Gabah Basah Perkembangan zaman yang semakin maju, membuat meningkatnya produk elektronika yang beredar

Lebih terperinci

Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara

Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara Thiang 1, Indar Sugiarto 2, David Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen PetraSurabaya, Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya, 60236, Indonesia,

Lebih terperinci