Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan: Pelajaran dari Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Utara Jawa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Casmaolana, Perencanaan Struktur Rangka... I-1 DIV PPL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PENGANGKUTAN BARANG DI JALUR PANTURA

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI PROVINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN Rencana ruang terbuka hijau kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58. a. ruang terbuka hijau privat dikembangkan seluas 10 % (sepuluh persen)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM 43 TAHUN 2012

PEMAPARAN MENTERI PERHUBUNGAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

m2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

Perencanaan Pembangunan Transportasi Nasional yang Terpadu dan Berkelanjutan

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Yukki Nugrahawan Hanafi Ketua Umum DPP ALFI/ILFA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

2 2. Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan L

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah menyebabkan

PENGEMBANGAN ANGKUTAN MULTIMODA DAN KONEKTIVITAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OPD : DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS ANGKUTAN KERETA API DAN IMPLIKASINYA PADA BUMN PERKERETAAPIAN INDONESIA

d. penyiapan bahan sertifikasi kecakapan personil serta penyiapan sertifikasi peralatan informasi dan peralatan pengamatan bandar udara.

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR MEMORANDUM OF UNDERSTANDING. dengan Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan Gubernur Bali dengan PT.KAI.

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Jalur Kereta Api Utama Di Pulau Jawa I Latar Belakang

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian

PENINGKATAN KUALITAS PENATAAN RUANG JABODETABEKPUNJUR DAN SEKITARNYA

Analisis Pemindahan Moda Angkutan Barang di Jalan Raya Pantura Pulau Jawa (Studi kasus: Koridor Surabaya Jakarta)

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN

C. BIAYA PERJALANAN DINAS. 1. Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR: SK.1321/AJ.401/DRJD/2005

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menerus berupaya untuk mensejahterakan rakyatnya. Salah satu hal yang dapat

KATA PENGANTAR. Hormat kami. Tim penyusun

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nom

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

Public Transportation System Towards Sustainable Urban Development in Indonesia

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTRAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tamba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bukit Asam Tbk, PT. Sumatera Bahtera Raya dan PT Putera Lampung. Ada beberapa

PETUNJUK PELAKSANA DAN PETUNJUK TEKNIS NOMOR 002/JUKNIS/FCBI/I/2015 TENTANG KOORDINATOR DAERAH (KORDA) REGIONAL FANS CLUB BARCELONA INDONESIA (FCBI)

PENINJAUAN TINGKAT KEHANDALAN LINTAS KERETA API MEDAN - RANTAU PARAPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

BAB I PENDAHULUAN I-1

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL JALUR GANDA KERETA API ANTARA BOJONEGORO SURABAYA PASARTURI

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ROADMAP PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

RANCANGAN JADWAL ACARA/KEGIATAN KOMISI V DPR RI MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG (mulai tanggal 18 Mei 28 Juli 2017)

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

BAB I Pendahuluan I-1

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GORR Dipastikan Tuntas 2019, Khusus Segmen I,II, Segmen III Tersendat Pembebasan Lahan

KEBIJAKAN UMUM BIDANG INFRASTRUKTUR RPJMD DAN POTENSI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN CIREBON PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIREBON 2015

Menunggu Jalur Lintas Selatan Pulau Jawa Menjadi Kenyataan

Jalan Lintas Selatan Pulau Jawa Terus Dipercepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

WORKSHOP. Signalling, Telecommunication, and Electrical

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

BAB I PENDAHULUAN. telah tertuang rencana pembangunan jaringan jalur KA Bandara Kulon Progo -

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D Prof. Dr. Rizal Djalil

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

Rilis PUPR #1. 2 Juni 2018 SP.BIRKOM/VI/2018/263

Pengembangan Pusat Pertumbuhan Industri 1. Sumatera 2. Kalimantan 3. Jawa

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan: Pelajaran dari Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Utara Jawa Denni P. Purbasari Dipresentasikan di Seminar tentang Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia dalam Rangka DIES Natalis FEB UGM ke-59 5 September 2014

Teori Umumnya Mengatakan, dan Riset Umumnya Menemukan Bukti bahwa: Pertumbuhan ekonomi mengurangi kemiskinan; Inflasi meningkatkan kemiskinan; Pertumbuhan ekonomi menurunkan pengangguran; Infrastruktur meningkatkan pertumbuhan ekonomi; Hubungan pendapatan per kapita dan ketimpangan pendapatan inverted U. Catat: semua dibaca dalam konteks ceteris paribus.

Apa yang Sudah Kita Ketahui Untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan diperlukan: Pengendalian inflasi khususnya bahan makanan Peningkatan pendapatan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan transformasi struktural (produktivitas, infrastruktur, SDM termasuk aparatur sipil negara, jaminan sosial, perlindungan sosial, bantuan sosial) Perbaikan perpajakan dan penajaman alokasi anggaran pusat dan daerah Perbaikan pasar Intinya: reforms

Pembangunan jalur ganda KA lintas utara Jawa memiliki beberapa relevansi atas hal-hal tersebut.

PETA JALUR GANDA LINTAS UTARA JAWA: 727 KM (Sumber: Kemhub) Merak SERANG DKI JAKARTA Cikampek Bojonegoro Banten Bogor Padalarang Sukabumi BANDUNG Jawa Barat Banjar Cirebon Tegal Pekalongan Prupuk Jawa Tengah Purwokerto Kroya Kutoarjo Bojonegoro SEMARANG Gambringan Bojonegoro Gundih Madiun Solo YOGYAKARTA DIY Jawa Timur Kertosono Bangil Malang Blitar SURABAYA Sidoarjo Banyuwangi JAKARTA BEKASI CIREBON BREBES PEKALONGAN SEMARANG BOJONEGORO Jember SURABAYA TEGAL JERAKAH BABAT SEMARAN G PONCOL 18 Km 201 Km 63 Km 72 Km 82 Km 180 Km 67,5 Km Diawali sejak tahun 1980-an. - Lintas Jakarta-Bekasi-Cikampek (84 km). Beroperasi tahun 1985. - Lintas Cikampek-Cirebon (135km). Beroperasi tahun 2007. - Lintas Brebes-Tegal-Pekalongan (72km). Beroperasi tahun 2012. 6 Km 2 Km

Double Track dan Biaya Logistik Jakarta dan Surabaya adalah pusat produksi, sekaligus pusat distribusi (hub). Beban jalan di Pantura sangat berat. Pada saat mudik worse. Pungli juga ada. Biaya logistik Indonesia sangat tinggi. Jalan di Pantura sering lumpuh jika banjir. Implikasi: daya saing rendah, harga barang mahal, banyak non-tradables, kesejahteraan menurun.

SERVICE PERUSAHAAN PELAYARAN ANTAR PULAU/DOMESTIK RUTE JAKARTA OUT (Sumber: INSA) DL BSL SSS IFL ALKEN BJL SSS ALKEN JPL JPL IFL TARAKAN HUMPUSS DL BATAM KUMAI SAMPIT TOLI-TOLI GORONTALO MANOKWARI NABIRE BAU-BAU TIMIKA SSS* JPL* CTP SSS

SERVICE PERUSAHAAN PELAYARAN ANTAR PULAU/DOMESTIK RUTE SURABAYA OUT (Sumber: INSA) BJL ALKEN SSS ALKEN BIT DKB ALKEN DIIL/AML SAMAS JPL DIIL/AML TARAKAN TOLI-TOLI JPL MERATUS ALKEN MSP BITUNG MSP MANOKWARI JPL KUMAI SAMPIT BAU-BAU NABIRE TIMIKA SRIL MSP MERATUS NCL SUNTRACO DKB DKB SSS DL JPL MSP MSP

Konklusi: Moda transportasi KA menjadi alternatif. Jalur ganda lintas utara harus dikebut.

Institusi Pak Boediono meminta agar dibentuk tim koordinasi percepatan pembangunan jalur ganda KA lintas utara Jawa. Target penyelesaian: 2 tahun. SK Menko Perekonomian keluar tanggal 26 September 2011. Melibatkan 10 lembaga: Menko, Menhub, MenPU, Bappenas, Menkeu, MenBUMN, BPN, Pemprov Jabar, Jateng, Jatim. Tim Pengarah (Ketua: Menko) dan Tim Pelaksana (Ketua: Wamenhub). UKP4 memonitor.

Pembiayaan APBN untuk double track KA lintas utara Jawa : Rp10,5 triliun dari 2012-2014 (multiyears) Anggaran infrastruktur Kemhub naik dari Rp16 triliun pada 2011 menjadi Rp25 triliun pada 2012, Rp30 triliun pada 2013. Anggaran infrastruktur KemPU pada 2013 Rp66 triliun. Bandingkan angka-angka ini dengan subsidi BBM dan listrik yang mencapai Rp300 triliun!

Implementasi di Lapangan Masalah terbesar yang dihadapi: pembebasan lahan dan kesiapan tim di daerah (penetapan lokasi, SDM, desentralisasi, kegamangan dalam mengambil keputusan). Isunya bermacam-macam: Pembebasan lahan di atas tanah negara dan penertiban lahan di atas tanah PT. KAI di 4 kelurahan di kota Semarang payung hukum dari BPN. Pembebasan lahan di tanah penduduk di tepi Barat Sungai Bengawan Solo eksekusi Pembebasan tanah antara Stasiun Tandes Stasiun Surabaya Pasar Turi mengambil jalan kampung Rel vs. retainer (UU Perkeretaapian) Lainnya: persinyalan, persimpangan, switch over, pengujian dan audit keselamatan.

Kasus Tanah di Semarang Appraisal mengatakan bahwa harga tanah warga yang terdampak di 4 kelurahan di Semarang Rp0 karena tanah negara. Warga menolak. P2T mundur. Serangkaian rapat-rapat teknis diadakan mulai dari MoU, surat KaBPN, SKB dll. Ternyata, masalahnya ada pada kesalahpahaman tentang apa yang dimaksud dengan tanah negara. Pada hari Selasa 4 Februari 2014 bertempat di Kantor Walikota Semarang diadakan rapat yang bertujuan untuk memberikan dukungan kepada P2T. Merujuk pada 3 UU dan Peraturan Kepala BPN, masyarakat pemakai tanah negara yang bukan merupakan aset pemerintah, bukan termasuk kawasan hutan, dan tidak dalam keadaan sengketa berhak mendapat ganti kerugian.

Kasus Tanah di Surabaya Turi Ada perbedaan antara data tanah dalam kadaster dengan di lapangan. Jadi ada perubahan volume tanah yang dibebaskan BPN ukur ulang. Re-appraisal atas tanah sudah dilakukan. Di Kelurahan Gundih: dari 46 warga terdampak, sebanyak 21 warga harga tanahnya turun. Di Kelurahan Tembok Dukuh: dari 35 warga terdampak, sebanyak 6 warga harga tanahnya turun. Ada resistensi dari warga yang harga tanahnya turun. Strategi sosialisasi dan pembayaran disesuaikan. Camat dan Kepolisian perlu merekayasa lalu lintas jalan kampung dari 2 jalur menjadi 1 jalur.

PENYELESAIAN PEKERJAAN TRACK JALUR GANDA SEGMEN CIREBON-BREBES

PENYELESAIAN PEKERJAAN JEMBATAN SEGMEN CIREBON-BREBES

Per 13 Januari 2014 Lahan Yang Belum Bebas Sepanjang 550 m Jembatan Jalur Ganda KA Baru Jembatan KA Eksisting Jembatan Jalan Raya

PENYELESAIAN PEKERJAAN STASIUN SEGMEN CIREBON-BREBES Stasiun LOSARI Stasiun BABAKAN Stasiun WARUDUWUR

FOTO-FOTO LOKASI YANG MEMBUTUHKAN PEMBEBASAN LAHAN KM. 88+950 S.D 90+250 ANTARA CEPU TOBO LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO

LAHAN YANG PERLU DIBEBASKAN ANTARA ST.TANDES DAN ST. SURABAYA PASAR TURI LINTAS BOJONEGORO SURABAYA PASARTURI

Output Jalur kereta api Jakarta-Surabaya telah tersambung. Kereta api sudah dapat dioperasikan namun belum dapat mencapai Stasiun Turi. Selama proses pembangunan, menggunakan 2 juta man-hour per hari. Bayangkan dampaknya pada employment dan income bila ada proyek yang sama untuk double track KA jalur Selatan, Sumatera, dan Sulawesi.

Expected Outcome Meningkatkan frekuensi dan kapasitas kereta di koridor utara Jawa sebesar 200-300 persen dai 84 menjadi 200 KA. Jakarta-Surabaya biasanya ditempuh dalam waktu 11-13 jam. Dengan jalur ganda, bisa ditempuh dalam waktu 8-10 jam. Mengalihkan sebagian moda truk ke KA sekitar 340 TEU per hari. Menghemat BBM 115 kiloliter per hari Syarat: sarpras bongkar muat di stasiun-stasiun diperbanyak dan efisien. Jalur ini masuk sampai Kalibaru, Tj. Perak, dan Tj. Emas.

Kita Kehilangan Kesempatan Global Competitiveness Report 2013-2014 (WEF) relatif terhadap 2009-2010: Indonesia di peringkat ke-82 atau naik 14 peringkat untuk kualitas infrastruktur overall dari 148 negara. Untuk kualitas infrastruktur jalan, peringkat kita naik ke posisi 78, atau naik 27 peringkat. Untuk kualitas infrastruktur kereta api, peringkat Indonesia naik menjadi nomor 44 atau naik 14 peringkat. Untuk kualitas infrastruktur laut dan udara, Indonesia sekarang ini menempati peringkat 89 dan 68 naik dari peringkat 104 dan 75.

Penutup Infrastruktur berperan untuk pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan mengatasi biaya logistik yang tinggi. Uang atau dana belum tentu isu utama. Penyiapan proyek, kelembagaan, dan eksekusi di lapangan seringkali lebih krusial. Ekstenalitas positif proyek infrastruktur: aset tradisional/mati produktif dan masuk dalam legal system pekerjaan sampingan dan training mendorong investasi menciptakan pasar