BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara (

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik merupakan salah satu variable yang menjadi ukuran

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Hakekat pemerintahan adalah pelayanan kepada rakyat. Pemerintah ada

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pengguna jasa sering dihadapkan pada begitu banyak. enggan berhadapan dengan pemerintah.

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat (pelayanan. demokratis sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan, kualitas produk, birokrasi, fasilitas, dan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, maka berbagai aturan di

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut. beriringan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang baik (good

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia. mengamanatkan bahwa dengan upaya memajukan kesejahteraan umum dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan

BAB. I PENDAHULUAN. Menjelang berakhirnya tahun 2000 dan memasuki tahun 2001, sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya pelayanan tidak jelas bagi para pengguna pelayanan. Hal ini terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Perizinan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD adalah salah satu kewajiban utama dari pemerintah.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS)

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi yang sangat berbeda ketika masih berada dalam kandungan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat tepat dan efisien. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang pelayanan pemerintah menjadi sorotan umum,

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan kemampuan yang diyakini dapat

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III RERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TENGAH dan BUPATI ACEH TENGAH MEMUTUSKAN :

KINERJA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI KABUPATEN MERAUKE

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan dijalankan oleh suatu mesin birokrasi. Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK. menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

BAB I PENDAHULUAN. aparatur dalam berbagai sektor terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

A. PENDAHULUAN. Prinsip prinsip dari visi diatas adalah :

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjadikan Indonesia semakin maju. Maksud dari otonomi

PENGARUH KONTRAK PELAYANAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN LEMBAGA BIROKRASI PUBLIK PADA KANTOR DESA

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

EKSISTENSI KORPRI DAN PELAYANAN PRIMA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman telah membawa konsepsi negara hukum, berkembang pesat menjadi negara hukum modern. Hal ini mengakibatkan

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban pemerintah terhadap perbaikan pelayanan publik termasuk dalam

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Michael S. Mantiri 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah sebagai daerah yang otonom mempunyai kebebasan yang luas untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Tuntutan tersebut semakin berkembang seirama dengan tumbuhnya kesadaran bahwa warga negara memiliki hak untuk dilayani dan kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan publik adalah bukan hanya menciptakan sebuah pelayanan yang efisien, tetapi juga bagaimana agar pelayanan dapat dilakukan dengan tidak membedakan status masyarakat dan menciptakan pelayanan yang adil dan demokratis. Pelayanan publik pada umumnya diberikan melalui beberapa organisasi birokrasi pemerintah. Organisasi-organisasi tersebut juga bertanggung jawab dalam pelaksanaan-pelaksanaan kebijakan publik yang dirancang untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan salah satunya adalah kebijakan dibidang perijinan. Perijinan sebagai salah satu bentuk layanan birokrasi selama ini dipandang sebagai salah satu layanan yang cukup besar pengaruhnya tanan yang cukup besar pengaruhnya terhadap kinerja dan lemahnya daya saing dunia usaha di Indonesia.

Untuk memenuhi tuntutan dari masyarakat akan pelayanan publik pemerintahan daerah dihadapkan pada kondisi yang kompleks. Pemerintah daerah diberikan kekuasaan untuk membentuk organisasi birokrasi pemerintahan sesuai kebutuhannya dengan merubah sistem yang selama ini dikenal dengan pelayanan yang sentralistik. Tujuan didirikannya organisasi birokrasi pemerintahan adalah untuk memotong alur pelayanan publik yang selama ini masih berjalan lamban menjadi tepat dan cepat. Penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Tapanuli Utara dihadapkan pada kondisi dan fakta yang belum sesuai kebutuhan dan perubahan berbagai bidang kehidupan bermasyarakat. Persoalan strategis dan pentingnya pelayan publik dalam dunia pemerintahan merupakan kebutuhan yang mendasar, sehingga untuk menjalankan kebijakan dan program yang direncanakan organisasi pemerintah harus bekerja untuk mengemban misi yang diamanatkan masyarakat sekaligus mempertanggung jawabkannya kepada masyarakat tersebut. Pembangunan aparatur pemerintah daerah seharusnya diarahkan pada peningkatan kualitas, efisiensi dan efektifitas seluruh tatanan administrasi pemerintahan termasuk peningkatan kemampuan dan disiplin, pengabdian, keteladanan dan kesejahteraan aparatnya sehingga mampu melaksanakan tugas pemerintahan dengan baik, khususnya dalam melayani dan menumbuhkan prakarsa, meningkatkan peran masyarakat serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat.

Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur pemerintah daerah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Ruang lingkup pelayanan publik (public services) meliputi aspek kehidupan masyarakat yang diberikan oleh pemerintah sangatlah banyak, namun kenyataannya masih sering ditemukan pelayanan yang masih kaku, biaya yang mahal dan masih berbelit-belit, sikap dan tindakan petugas yang kurang ramah dan arogan, fasilitas pelayanan yang tidak memenuhi persyaratan teknis, keindahan dan kesehatan yang merupakan fenomena yang sering kali mewarnai proses hubungan pelayan dan yang dilayani. Kondisi ini merupakan cerminan dari organisasi pelayanan publik yang belum mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan merata kepada seluruh warga negara yang menerima pelayanan tersebut. Pembentukan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu di Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapanuli Utara yang sebagai badan publik dihadapkan kepada tuntutan yang serupa yaitu peningkatan kualitas layanan yang berorientasi pada kepuasan publik. Meski sudah diterapkan model pelayanan satu atap, pelayanan prima, pelayanan terpadu, dan sebagainya realitasnya masih sering terjadi masalah dan masih hanya sebatas slogan. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu sebagai institusi yang langsung berhubungan kepada masyarakat merupakan terobosan baru atau inovasi manajemen pemerintahan di daerah. Artinya, pembentukan organisasi ini secara empirik telah

memberikan perubahan berupa peningkatan produktivitas pelayanan umum minimal secara kuantitatif. Dalam konteks teori Reinventing Government, pembentukan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu ini telah menghayati makna community owned, mission driven, result oriented, costumer oriented, serta anticipatory government. Jika diceramati secara seksama pada kondisi yang ada pada masyarakat, masalah yang muncul dalam memberikan pelayanan disebabkan oleh banyak faktor diantaranya ketidaksiapan aparatur pemerintah, organisasi, sistem pelayanan dan rendahnya kesadaran hukum pejabat publik yang sekaligus bagian dari masalah pembangunan. Sementara itu tatanan masyarakat dihadapkan pada suatu desakan serta tantangan global yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan, tehnologi, informasi, komunikasi, tranportasi, investasi, mobilitas masyarakat dan perdagangan. Kondisi dan perubahan yang cepat ini tidak diikuti secara bijak oleh para pelaku pelayan publik yang mengakibatkan masyarakat kecewa dalam pemenuhan kualitas pelayanan. Sementara hambatan-hambatan yang terjadi dalam penjalanan usaha juga menimbulkan biaya yang sangat tinggi. Praktek-praktek pungli yang selama ini menjadi keluhan masyarakat dan pengusaha sangat jelas besar pengaruhnya. Hal tersebut diperjelas dengan adanya keterangan dari penerima jasa layanan yang merasa tidak mendapatkan pelayanan yang semestinya, yang mengatakan bahwa: Saya sudah datang kesini beberapa kali, namun pegawai yang saya jumpai sangat susah diajak bicara belum lagi terkadang saya selaku pengguna jasa tidak diberikan

penjelasan yang terperinci tentang bagaimana permohonan pemberkasan saya... padahal saya sudah melunasi tanggungjawab saya,bahkan lebih dari jumlah yang seharusnya saya berikan kepada mereka asalkan urusan saya cepat diselesaikan.. namun pada kenyataannya tidak dan sekarang saya membutuhkan penjelasan dan tanggung jawab yang nyata dari mereka bukan asal minta uang saja kepada kami ini para penggunan jasa layanan... Kondisi yang diatas sering terjadi dilapangan dikarenakan kecenderungan penekanan orientasi selama ini yang masih menitikberatkan pada keberhasilan dalam mencapai target penerimaan pajak daerah, bukan pada kemampuan untuk melayani masyarakat mengingat peran dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lembaga penerima dan sekaligus pelayan publik. Selain itu masyarakat yang belum terlayani masih banyak apabila dibandingkan dengan masyarakat yang sudah terlayani, yang disebabkan karena faktor geografis yang menyebabkab lemahnya pelayanan baik administratif maupun secara teknis, sementara letak dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu berada pada Ibu Kota Kabupaten Tapanuli Utara yaitu di Kecamatan Tarutung. Hal tersebut membuat masyarakat yang mengaharapkan pelayanan secara cepat menjadi terhambat dan perlu adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk memecahkan masalah tersebut. Kenyataan tersebut tidak saja disebabkan oleh berbagai hambatan sebagaimana disebutkan di atas, melainkan masih ada hal lain yang menjadi

penyebabnya, seperti dalam memberikan pelayanan publik tidak diikuti oleh peningkatan kualitas birokrasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sependapat dengan pernyataan dari pengguna jasa layanan lainnya yang mengeluh akan pelayanan, yang mengatakan : pak...saya datang kesini untuk menagih janji pegawai kemarin yang menjanjikan pengurusan berkas permohonan saya sudah selesai...eh yang dijumpai malah kabur ntah kemana padahal saya udah lama disini menunggu...mending jujur aja kalau memang belum selesai jangan buat saya capek karena rumah saya jauh dari sini... Kan gak lucu mereka taunya hanya minta uang pajak atau apalah... sudah cukup kata-kata yang saya dengar disini...sekarang tolong berikan apa yang menjadi hak saya dan apabila tidak diberikan maka mereka dapat saya tuntut karena sudah sering membohongi saya tentang waktu pelayanan yang seharusnya saya dapatkan... Dari gambaran yang ada diatas, kita semua menyadari pelayanan publik selama ini bagaikan rimba raya bagi banyak orang. Masyarakat pengguna jasa sering dihadapkan pada begitu banyak ketidakpastian ketika berhadapan dengan birokrasi. Sulit memperkirakan kapan pelayanan itu bisa diperolehnya, begitu pula dengan harga pelayanan. Sehingga penelitian tentang kualitas pelayanan publik ini penting untuk dilakukan, dikarenakan masyarakat sebagai customer service belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan baik dari segi waktu, biaya dan mutu pelayanan.

Hal lain yang selama ini yang menjadi keluhan dari masyarakat akan pelayanan yang diberikan adalah jumlah biaya yang harus mereka keluarkan. Permohonan yang mereka ajukan bermacam-macam nilai biaya yang harus dipenuhi tergantung pada penerbitan perijinan dan non perijinan sehingga masyarakat merasa sangat dirugikan dan dibohongi oleh petugas pelayanan. Salah seorang masyarakat penggunan jasa layanan mengatakan : pak...apakah kantor ini tidak memiliki standart dalam biaya yang harus saya keluarkan...? sudah bosan saya dengan jumlah biaya dalam permohonan perijinan toko saya yang selalu berubah-ubah...bagaimana tidak begitu jumlah uang nya sudah tidak sedikit lagi yang diminta padahal berkas saya belum juga keluar dari sini...waktu saya habis kesini terus... Peranan pemerintah daerah sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menyederhanakan proses penerbitan perijinan di Kabupaten Tapanuli Utara dengan usaha melalui pengembangan sistem penyelenggaraan pelayanan yang terpusat (satu atap) untuk menjawab keluhan yang ada dalam masyarakat tentang permasalahan birokrasi perijinan. Untuk itu pemerintah daerah seharusnya mendorong dan memprakarsai sebuah pusat layanan kepada masyarakat dalam berbentuk unit yang secara khusus dapat melakukan aktivitas dalam hal pelayanan publik dengan lebih efektif, cepat, transparan dan murah. Berdasarkan fenomena yang ada di atas menggambarkan betapa buruknya kualitas pelayanan yang selama ini dinikmati oleh masyarakat. Sudah sejak lama

masyarakat mengeluh terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang jauh dari harapan. Tetapi sejauh ini tidak ada perbaikan dalam pelayanan publik yang dilakukan oleh perintah daerah dan semakin jauh dari kenyataan. Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan untuk menyuguhkan penelitian dan penulisan tesis dengan judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapanuli Utara. Dan untuk menghindari kesan yang negatif, maka Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapanuli Utara harus dapat bekerja secara profesional, dalam pengertian bahwa meskipun terjadi penambahan rantai birokrasi, namun proses penyelesaian jasa pelayanan dapat dilakukan secara lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik pula. 1.2 Perumusan Masalah Berbagai macam keluhan masyarakat dan masih belum juga merasa puas terhadap penyelengaraan pelayanan, hal ini mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan masih sangat rendah. Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapanuli Utara. Fungsi-fungsi yang seharusnya sudah dijalankan ternyata belum secara memuaskan dilaksanakan. Hal ini setidaknya dapat menjadi titik tolak bagi penyempurnaan sistem pelayanan yang selama ini dilakukan, adapun perumusan

masalah yaitu : Faktor-Faktor Apakah Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Publik Di Kabupaten Tapanuli Utara? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, informasi, dan berbagai hal yang berkaitan dengan variabel penelitian. Selanjutnya data dan informasi yang diperoleh akan diolah, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai kualitas pelayanan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tapanuli Utara. 1.3.2. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut seperti yang telah diuraikan di atas, penulis dalam mengadakan penelitian tersebut memiliki tujuan yaitu Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Publik Di Kantor Pelayanan Perijinan dan Upaya-upaya yang Dilakukan oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu dalam Meningkatkan Kualiatas Pelayanan di Kabupaten Tapanuli Utara.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Adapun yang menjadi kegunaan teoris dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi dunia ilmu pengetahuan, yaitu sebagai sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khasanah dalam bidang administrasi kepegawaian daerah maupun bidang manajemen sumber daya manusia 2. Bagi peneliti lain/selanjutnya sebagai bahan referensi khusus yang berkaitan dengan bidang administrasi kepegawaian daerah maupun bidang manajemen sumber daya manusia. 1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk salah satu bahan atau kerangka acuan bagi pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara dalam merumuskan kebijakan dan strategi untuk mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat sebagai kebutuhan yang mendasar yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.