LANDMARK MASJID AL-AQSHA edisi i H. Salman Alfarisy, Lc. Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine http://www.aspacpalestine.com
ISI MATERI Mengenal Masjid al-aqsha : - Kemuliaan Masjid al-aqsha - Nama lain Masjid al-aqsha - Hubungan kuat antara Masjid al-haram dan Masjid al-aqsha - Melihat Masjid al-aqsha dari dekat Bahaya Telah Menyerang Masjid al-aqsha : - Pembagian Masjid al-aqsha - Pendirian Kuil Khayalan Sulaiman (Haikal Sulaiman) - Masjid al-aqsha Kini
Kemuliaan Masjid Al-Aqsha Masjid al-aqsha adalah kiblat pertama kaum muslimin, yang pernah menyatukan berbagai ragam warna kulit dan bahasa selama enam belas bulan, hingga Allah memerintahkan untuk merubah kiblat ke Masjid al-haram dalam surat al- Baqarah: 144. Allah memberikan kemuliaan Masjid al-aqsha dengan shalatnya Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai imam dari para nabi dan rasul ketika malam isra dan mi raj. Di dalam dan sekitarnya terdapat at-thaifah almanshurah, hingga hari kiamat. (HR. Muslim)
Kemuliaan Masjid Al-Aqsha Shalat di dalamnya senilai dengan 500 shalat di tempat lain, selain masjid al-haram dan masjid annabawi. (HR. al-bazzar dan at-thabrani) Ia termasuk 3 masjid yang diperintahkan untuk dikunjungi. (HR. Bukhari-Muslim) Ia adalah tempat terlarang bagi dajjal untuk masuk ke dalamnya, sebagaimana masjid al-haram dan masjid an-nabawi. (HR. Ahmad) Fathu Baitul Maqdis adalah salah satu tanda datangnya hari kiamat. (HR. Ahmad)
Nama Lain Masjid al-aqsha Dalam kitab Mausu ah Baitil Maqdis wa Biladu asy-syam, disebutkan ada 22 nama lain dari masjid al-aqsha. Tapi nama yang sering dipakai ada 3 yaitu : 1. Masjid al-aqsha: Nama yang tertera dalam al-qur an surat al-isra. 2. Al-Baitu al-muqaddas: Dinamakan seperti ini karena kesuciannya, seperti masjid al-haram karena keharamannya. 3. Baitu al-maqdis: Sesuai dengan hadits Rasul ketika Isra dari sahabat Anas, beliau bersabda: Aku didatangi Buraq, yaitu hewan putih bentuknya lebih besar dari keledai tapi lebih kecil dari bighal, kukunya menancap. Aku menungganginya hingga sampai ke Baitul Maqdis, lalu aku mengikatnya di tempat para nabi mengikatnya (hilqah), kemudian aku masuk dan shalat dua rakaat di dalamnya (HR. Ahmad)
Apakah kita mengenal baik Masjid al-aqsha?
Apa ini yang dikatakan Masjid Al-Aqsha?
Atau yang ini?
Inilah batasan Masjid Al-Aqsha
Geografi Kota Al-Quds & Masjid Al-Aqsha Masjid Al-Aqsha berada di sebelah tenggara kota al-quds, di dataran tinggi Moria. Menempati ⅙ luas kota al-quds. Luas masjid mencapai 144.000 m² Daerah Selatan masjid lebih rendah dibanding daerah tengah dan Utara Kajian\Al-Quds\quds city.exe
Bentuk Masjid Al-Aqsha Bentuknya tidak persegi panjang dan tidak pula segi empat sama sisi Panjang Utara 310 m, sisi Timur 462 m, sisi Selatan 281 m, dan sisi Barat 491 m.
Antara Masjid al-haram dan Masjid al-aqsha ال م س ج د ال ح ر ا م ا ل س ب ح ان ا ذ ل ي أ س ى ب ع ب د ه ل ي ال م ن ال م س ج د ا أل ق ص ا ا ذ ل ي ب ر ك ن ا ح و ل ل ن ي ه م ن ء ا ي ت ن آ ا هذه ه و ال ذسم يع ال ب ص ي
Shakhrah dan Hajar Aswad Masjid al-aqsha mempunyai ash- Shakhrah al- Musyarrafah (batu yang dimuliakan). Masjid al-haram mempunyai Hajar Aswad.
Ash-Shakhrah al-musyarrafah Adalah batu biasa yang bentuknya tidak beraturan, terletak di tempat tertinggi dari kawasan masjid al-aqsha. Ukuran panjang lebarnya 13-18 m dan tingginya sekitar 2-3 m. Banyak cerita khayal tentang batu yang dimuliakan ini. Hakikatnya, tidak ada keistimewaan batu ini kecuali ia menjadi kiblat para Nabi dan Rasul bani Israil sebelum Nabi Muhammad Saw. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw. mi raj (naik ke langit) dari atas batu ini Kemudian dibangunkannya Kubah di atas batu ini pada masa Abdul Malik bin Marwan, dinamakan Qubbatus Shakhrah Sebagaimana Ka bah mempunyai hajar aswad maka masjid al-aqsha juga mempunyai ash-shakhrah al-musyarrafah
Gua di dalam Qubbatu Ash-Shakhrah, tingginya 3 m, muat untuk 62 orang shalat, suhunya 11 C
Ka bah dan Al-Aqsha Masjid al-aqsha adalah saudara kandung dari Masjid al-haram di Makkah, dengan beda usia hanya 40 tahun saja. Ia adalah masjid kedua yang berdiri setelah masjid al-haram. Dalam hadits disebutkan bahwa Sahabat Abu Dzar al-ghifari bertanya kepada Rasulullah tentang masjid yang pertama kali didirikan? Rasul menjawab: Masjid al-haram, kemudian apa? Masjid al-aqsha. Berapa jarak antara keduanya? Empat puluh tahun. (HR. Bukhari-Muslim). Siapa yang pertama kali membangun?
Awal Pembangunan Masjid Al-Aqsha Adam alaihis salam adalah Orang yang pertama kali membangun Ka bah dan Masjid al-aqsha, mengapa? 1. Tidak ditemukannya dalil naqli, maka dipakai dalil akal. 2. Jarak pembangunan kedua masjid berdekatan, hanya 40 tahun. Secara logika, kedua masjid tersebut dibangun oleh satu orang. Dan Adam adalah manusia pertama di muka bumi ini. 3. Bentuk bangunan masjid dulu bukan seperti sekarang. Menurut Dr. Raslan Nur, masjid itu terdiri dari tanah, batas dan arah kiblat. Bahkan Dr. Haitsam mengatakan, asli masjid itu halaman yang sebagiannya dibangun bangunan. 4. Dalam kitab at-tijan, Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa setelah Nabi Adam membangun Ka bah, Allah memerintahkannya untuk berangkat ke Baitul Maqdis untuk membangun (masjid). Maka beliau membangunkannya dan beribadah di dalamnya. 5. Imam al-qurthubi menyebutkan juga hal demikian dalam kitab tafsirnya al-jami li Ahkami al-qur an, dan menambahkan bahwa para malaikat juga turut membantu dalam pembangunan tersebut.
Pembangunan Kembali Masjid Al-Aqsha Imam Ibnu Hajar al-asqalani menyebutkan dalam kitabnya (Fathu al-bari), bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Sulaiman alaihimas salam mereka membangun kembali bangunan masjid. Bukan membangun dari awal. Firman Allah: dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasardasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui (QS.Al-Baqarah: 127) Hadits Rasul: Ketika Sulaiman bin Daud membangun Baitul Maqdis, beliau meminta kepada Allah akan tiga hal: hukum yang sesuai dengan keputusannya, kerajaan yang tidak ada tandingan setelahnya, orang yang mendatangi masjid ini untuk shalat di dalamnya, akan dihapuskan dosa seperti baru dilahirkan kembali oleh ibunya
Ka bah dan Al-Aqsha هيثم الرطروط
Ka bah dan Al-Aqsha هيثم الرطروط
Ka bah dan Al-Aqsha Secara struktur bangunan, Masjid al-aqsha menghadap ke Ka bah di Makkah. Ini menandakan bahwa Ka bah adalah kiblatnya umat penutup. هيثم الرطروط
Sumpah dalam al-qur an والتين والزيتون وطور سينين وهذا البلد األمين 1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun[1587], 2. Dan Demi bukit Sinai[1588], 3. Dan Demi kota (Mekah) ini yang aman, [1587] Yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh, Yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun. [1588] Bukit Sinai Yaitu tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.
Pelurusan Pemahaman: Masjid al-aqsha bukan Masjid Haram? Istilah ini muncul pada masa pemerintahan Mamalik, dengan tujuan pemuliaan. Tapi istilah tersebut kurang tepat secara agama karena dalam Islam hanya mengenal dua masjid haram, yaitu di Makkah dan Madinah.
MELIHAT MASJID AL-AQSHA DARI DEKAT Peta dan Gambar\Al-Quds\PROJECT\ALAQSA.exe
MELIHAT MASJID AL- AQSHA DARI DEKAT
JALAN-JALAN DI MASJID AL-AQSHA Ada berapa PINTU Masjid Al-Aqsha? 1. Pintu Asbat 2. Pintu Hitthah 3. Pintu Atam 4. Pintu Ghawanimah 5. Pintu Nazir 6. Pintu Hadid Pintu Masjid Al-AqshaYang DITUTUP: 7. Pintu Qathanin 1. Pintu Rahmah 8. Pintu Mithharah 2. Pintu Janaiz 1. Pintu Asbath: Pintu masuk berbentuk punuk unta, tingginya 4 m. 9. Diperbaharui Pintu pada Silsilah masa pemerintahan Ayyubiyah 3. tahun PintuTsulasi 610 H./1213 M. 10. Pintu Magharibah 4. Pintu Muzdawij
2. Pintu Hithah: Diantara pintu kuno masjid, bentuknya persegi panjang. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 617 H./1220 M.
3. Pintu Atam: Dinamakan juga pintu Raja Faisal. Bentuknya persegi panjang, tingginya 4 meter. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 610 H./1213 M.
4. Pintu Ghawanimah: Pintunya agak kecil, bentuknya persegi panjang. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 707 H./1307 M. Pernah dibakar oleh pemukim yahudi tahun 1998, kemudian sudah diperbaiki
5. Pintu Nazir: Pintu masuknya berbentuk persegi panjang, tingginya 4,5 m. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 600 H./1203 M.
6. Pintu Hadid: Dinamakan juga pintu Argun karena diperbaharui pada masa Amir Argun yang wafat tahun 758 H./1356 M. Pintu masuknya kecil berbentuk persegi panjang.
7. Pintu Qathanin: Diantara pintu masjid yang paling besar, sejajar dengan pasar Qathanin. Bentuknya persegi panjang, tingginya 4m. Sultan Mamluk Muhammad Qalawun merenovasinya tahun 737 H./1333 M.
8. Pintu Mitharah: Bentuknya persegi panjang dg tinggi 3,5 meter. Diperbaharui pada masa pemerintahan Mamalik tahun 666 H./1266 M.
9. Pintu Silsilah: Ada 2 pintu masuk, yang pertama namanya Silsilah dan kedua Sakinah. Pintu kedua ditutup, dibuka hanya dalam kondisi darurat. Bentuknya persegi panjang, Tingginya 4,5 m. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 600 H./1266 M.
10. Pintu Magharibah: Melalui pintu ini Rasulullah masuk ke dalam masjid al-aqsha ketika malam isra. Diperbaharui pada masa Sultan Mamluk tahun 737 H./1336 M.
11. Pintu Rahmah: Terdiri dari dua pintu masuk, Rahmah dan Taubah. Orang-orang Nashrani meyakini bahwa Nabi Isa akan datang melewati pintu ini. Pintu ini ditutup pada masa Sultan Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-quds dari berbagai serangan.
12. Pintu Janaiz: Pintu yang khusus digunakan untuk membawa janazah dari masjid ke makam rahmah, di samping masjid. Ditutup pada masa Sultan Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-quds dari berbagai serangan.
13. Pintu Tsulasi: Berada di selatan masjid, dan menjadi pintu masuk ke mushalla Marwani. Ditutup atas perintah Sultan Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al- Quds dari serangan. Tahun 1990an, penjajah zionis membangun tangga untuk mencapai pintu ini, demi menguasai mushalla Marwani, tapi dicegah oleh Yayasan al-aqsha yang dengan segera merenovasi mushalla dan menjadikannya tempat shalat. Rencana zionis gagal.
14. Pintu Munfarid: Pintu ke-2 di selatan masjid. Dibangun sebagai pintu masuk Amir dan Sultan untuk shalat di masjid qibli sebagai imam shalat. Ditutup atas perintah Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-quds dari serangan.