BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai strategi agar dapat bertahan dan bersaing dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas penting dalam sebuah organisasi. Organisasi perlu me-manage sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Jumlah rumah makan dan restoran di Bandung dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di kepulauan ini. Transportasi merupakan tulang punggung perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya (recouces) yang dapat dioptimalkan dalam organisasi. tujuannya, maka posisi dan peran sumberdaya manusia (human recources)

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena yang sering terjadi di perusahaan, baik secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengharuskan perusahaan untuk mengelola bisnisnya dengan baik agar

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting penyelenggara perusahaan. Unsur-unsur lain yang ada dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung

Manulife Investor Sentiment Index Study

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat, setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Untuk mencapai tujuannya secara efektif setiap organisasi atau perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, terutama sumber daya yang potensial harus bisa dipertahankan agar dapat menjaga kelangsungan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Salah satu sumber daya yang mempunyai peran penting dan potensial dalam menggerakan suatu perusahaan atau organisasi yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam perusahaan disebut karyawan. Karyawan memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam bentuk komitmen, kemampuan, kinerja dan loyalitas yang membantu perusahaan menjalankan dan mengelola usahanya, maka karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga. Pihak perusahaan perlu berhati-hati dalam mengelola dan mengarahkan serta mempertahankan karyawannya karena mereka mempunyai pikiran, status, perasaan, keinginan dan latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu sumber daya manusia yaitu karyawan harus dipelihara dan dijaga dengan baik agar mereka loyal dan tidak berkeinginan pindah meninggalkan pekerjaannya dan perusahaan untuk mencari pekerjaan lain. Apabila karyawan berpikir untuk pindah kerja, maka mereka akan sibuk untuk mencari kesempatan kerja di luar dan secara aktif akan mencarinya, apabila mereka memperoleh kesempatan yang lebih baik mereka akan pindah kerja. Tetapi jika kesempatan itu tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih baik dari yang sekarang maka secara emosional dan mental mereka akan keluar dari 1

pekerjaannya, yaitu dengan datang terlambat, sering bolos, kurang antusias, atau kurang memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik. Keinginan berpindah merupakan sinyal awal terjadinya turnover di dalam organisasi dan intention to leave adalah penyebab langsung terjadinya turnover. Intensi turnover adalah keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbulnya intensi turnover ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik (Harnoto. 2002:2). Menurut Lathifah (2008) dalam Etnaningtiyas (2011) Turnover membuat berkurangnya tingkat produktivitas dalam sebuah perusahaan, perusahaan akan mengalami kerugian lain karena perlu mengeluarkan biaya tambahan dalam rangka melakukan perekrutan dan pelatihan karyawan baru bahkan akan sangat menyulitkan perusahaan terutama manajer ketika saat proses rekrutmen berhasil menjaring karyawan yang berkualitas dan pada akhirnya akan sia-sia karena karyawan yang baru direkrut tersebut memilih pindah bekerja di perusahaan lain. Turnover karyawan terjadi ketika karyawan meninggalkan perusahaan, terdapat dua bentuk turnover yaitu (1) Perputaran secara tidak sukarela (inovoluntary), yakni pemecatan karena kinerja yang buruk dan pelanggaran peraturan kerja; (2) Perputaran secara sukarela (voluntary), yakni karyawan meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri (Mathis. 2006). Turnover memberikan dampak positif bagi perusahaan terutama untuk karyawan yang memiliki kinerja rendah namun berdampak negatif terhadap perusahaan dari segi hilangnya waktu dan kesempatan untuk memanfaatkan peluang yang ada di dalam suatu perusahaan. Intensitas karyawan yang memutuskan untuk pindah meninggalkan perusahaan untuk menduduki suatu pekerjaan yang dianggap lebih baik sering terjadi pada karyawan yang usianya masih terbilang muda dan berambisi karena karyawan yang masih muda cenderung masih ingin mencoba-coba pekerjaan sebagai batu loncatan dan mencari pengalaman, berbeda dengan intensitas karyawan yang usianya sudah 2

lanjut cenderung akan bertahan, namun tidak menutup kemungkinan karyawan yang usianya sudah lanjut akan melakukan hal yang sama. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan intensi turnover terjadi menurut Jewell dan Siegall dalam Wahyuni, Zaika dan Anwar (2014) terdapat dua bagian yaitu variabel pribadi antara lain kepuasan kerja, usia, jenis kelamin, pendidikan, lamanya kerja, pelatihan kerja, profesionalisme, pengungkapan kebutuhan akan pertumbuhan pribadi, jarak geografis dari tempat kerja, dan keinginan yang diungkapkan untuk tinggal dengan organisasi itu dan variabel organisasional misalnya sistem penghargaan. Variabel situasional lain termasuk gaji, kesempatan promosi/peluang karier, dan sejauh mana kerja dalam suatu jabatan menjadi rutinitas. Akan tetapi dari semua faktor tersebut hanya beberapa saja yang dijadikan sebagai faktor yang mempengaruhi intensi turnover yaitu usia, pendidikan, gaji, dan peluang karier. Intensi turnover harus disikapi sebagai suatu fenomena dan perilaku manusia yang penting dalam kehidupan organisasi dari sudut pandang individu maupun sosial, mengingat bahwa tingkat keinginan berpindah karyawan tersebut akan mempunyai dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan dan individu yang bersangkutan. Tidak dapat disangkal bahwa tujuan bagi kebanyakan orang menjadi karyawan pada suatu perusahaan atau organisasi adalah untuk mencari nafkah. Setiap orang yang menjadi karyawan menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk berkarya pada suatu perusahaan atau organisasi dan tentu mengharapkan menerima imbalan tertentu. Imbalan dipandang sebagai kebutuhan materil dan dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia oleh pekerja bukan hanya semata-mata sebagai alat pemuas. Kebutuhan para pekerja harus mendapat perhatian dalam arti bahwa kompensasi yang diterimanya atas kontribusi yang diberikan pekerja kepada perusahaan atau organisasi harus memungkinkan pekerja mempertahankan taraf hidup yang wajar dalam pemenuhan berbagai kebutuhannya. Menurut Zainal, Ramly, Mutis dan Arafah (2014:541) menyatakan bahwa kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. 3

Setiap perusahaan akan memberikan kompensasi kepada karyawannya sebagai balas jasa atas kontribusi yang diberikan untuk perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Menurut Priansa (2014:321) kompensasi terbagi menjadi dua jenis yaitu kompensasi langsung meliputi penghargaan yang disebut gaji atau upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap, dan kompensasi tidak langsung meliputi pemberian bagian keuntungan atau manfaat bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang atau barang. Setiap perusahaan berusaha kuat untuk dapat mempertahankan karyawannya terutama karyawan yang potensial dan berkualitas dengan cara apapun, contohnya pemberian insentif. Pemberian insentif diperkirakan dapat memotivasi karyawan agar lebih giat dalam bekerja dan lebih loyal pada perusahaan sehingga karyawan tersebut akan tetap bekerja pada perusahaan tersebut dan tidak ingin berpindah. Begitupun karyawan umumnya, tidak hanya bergantung pada gaji atau upah, demi mendapatkan pendapatan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, banyak karyawan selalu ingin melampaui target yang diberikan perusahaan. Perusahaan biasanya memberikan target dengan imbalan berupa insentif. Insentif adalah imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan, dengan mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja. Insentif merupakan imbalan langsung dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan, insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap yang biasanya disebut kompensasi berdasarkan kinerja (Zainal, Ramly, Mutis dan Arafah. 2014:544). Pemberian insentif dapat diukur dengan produktivitas, lama kerja, senioritas, kebutuhan, keadilan dan kelayakan (Siagian, 2002:269). Tujuan 4

pemberian insentif untuk karyawan bagi perusahaan adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan, mempertahankan dan meningkatkan moral kerja karyawan yang ditunjukan akan menurunnya tingkat perputaran karyawan dan absensi dan meningkatkan produktivitas karyawan. Selain itu, tujuan pemberian insentif untuk karyawan adalah meningkatkan standar kehidupannya dengan diterimanya pembayaran di luar gaji pokok, dan meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik. Pemberian insentif harus menguntungkan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan karyawan, insentif harus diberikan secara adil dan layak. Insentif akan membuat gairah kerja karyawan meningkat dan menciptakan loyalitas kepada perusahaan. Akan tetapi, di PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung sepertinya untuk sebagian agen insentif yang diberikan kurang memuaskan sehingga menimbulkan ketidakpuasan dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Permasalahan yang dihadapi PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung adalah terjadi peningkatan intensi turnover yang cukup tinggi pada tahun tertentu dan penurunan jumlah agen. PT. AJ. Manulife Financial merupakan perusahaan asuransi jiwa berskala internasional yang sudah cukup lama berkecimpung dalam bisnis asuransi jiwa di Indonesia. Manulife Financial menawarkan beragam layanan keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun serta dana pendidikan. Melalui jaringan lebih dari 11.000 karyawan dan agen profesional yang tersebar di 25 kantor pemasaran, Manulife melayani lebih dari 2 juta klien di Indonesia. Insentif yang diberikan Manulife berupa bonus penjualan 25% dari komisi jika agen dapat menjual asuransi satu case dengan premi enam juta, bonus penjualan 45% dari komisi jika agen dapat menjual dua case dengan premi enam juta, bonus penjualan 55% dari komisi jika agen dapat menjual asuransi tiga case dengan premi enam juta, penghargaan berupa rekreasi gratis jika mencapai target 5

penjualan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu satu tahun yaitu mini conference: asia dan elite conference: a whole world, insentif berupa penghargaan masa kerja untuk wanita jika mencapai lima tahun akan mendapat kalung emas lima gram, lalu sepuluh tahun mendapat gelang sepuluh gram, sedangkan untuk pria masa kerja lima tahun mendapat cincin emas lima gram dan masa kerja sepuluh tahun mendapat cincin emas sepuluh gram selain itu untuk seluruh agen pria dan wanita jika mencapai masa kerja tujuh belas tahun dapat bonus long service berupa uang dengan nominal tergantung kinerja agen, serta mulai masa kerja agen dua tahun 2.5% dari komisi setiap bulan untuk dana pensiun jika keluar, jika agen mencapai masa kerja dua puluh tahun perusahaan akan memberikan 200% dari nominal iuran dana pensiun setiap bulannya dan juga seluruh agen Manulife dijamin perawatan rumah sakit dan biaya melahirkan serta anak dijamin biaya kehatan hingga usia 23 tahun. Dengan adanya insentif tentu akan membangkitkan semangat para agen. Namun, disamping hak yang diberikan Manulife kepada agennya, Manulife pun mempunyai ketentuan yang harus diikuti. Jika dalam tiga bulan berturut-turut agen tidak produksi atau tidak mendapat nasabah baru, maka agen tersebut harus keluar dari perusahaan karena dianggap tidak dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan. 6

Tabel 1.1 Data Turnover Agen di PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung Tahun Bulan 2013 2014 2015 Jumlah Agen Recruit Terminite Jumlah Agen Recruit Terminite Jumlah Agen Recruit Terminite Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total 605 11 8 386 28 18 299 30 14 616 16 26 396 19 13 315 12 20 606 16 26 391 13 18 307 17 24 624 22 56 386 7 24 300 10 18 632 15 14 369 13 18 292 8 12 655 18 252 364 3 18 288 16 9 421 28 40 349 4 20 295 9 15 409 15 27 333 10 12 289 397 20 41 331 23 10 376 17 13 344 11 28 380 24 16 327 9 20 388 18 20 316 5 22 220 539 145 221 102 112 Sumber: Data turnover PT. AJ. Manulife Financial Bandung Menurut hasil wawancara peneliti dengan pimpinan PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung dan berdasarkan dari data yang peneliti dapat, 7

fenomena yang terjadi pada tahun 2013 yaitu banyaknya agen mangkir dari pekerjaannya seperti jarang atau tidak datang ke kantor hingga berhari-hari, tidak mengikuti kegiatan kantor seperti rapat, dan tidak menjual asuransi lalu memutuskan keluar dari perusahaan dalam jumlah banyak diwaktu yang sama dan terjadi penurunan jumlah agen dan juga kenaikan jumlah agen yang keluar di PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung. Perputaran karyawan ini terjadi diduga karena daya tarik insentif yang lebih besar dari perusahaan asuransi lain, agenagen yang memutuskan pindah ke asuransi lain tersebut menganggap lebih menguntungkan, hal ini membuat agen dan sebagian manajer pindah ke perusahaan asuransi lain. Sebanyak 252 agen di tahun 2013 tercatat mengundurkan diri dari Manulife. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh insentif terhadap intensi turnover agen di PT. AJ. Manulife Financial Indonesia cabang Bandung dengan mengambil judul Pengaruh Insentif terhadap Intensi Turnover para Agen PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung 1.2 Identifikasi Masalah Insentif diberikan sebagai imbalan atas kontribusi karyawan kepada perusahaan dan sebagai kewajiban perusahaan kepada karyawan. Insentif dapat menambah memenuhi kebutuhan karyawan, memperkuat loyalitas karyawan terhadap perusahaan dan untuk memelihara serta mempertahankan karyawan baik yang potensial maupun yang kurang. Dengan adanya insentif diharapkan keinginan berpindah karyawan berkurang. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Pemberian Insentif Di PT. AJ. Manulife Financial Indonesia? 2. Bagaimana Tanggapan Agen Mengenai Insentif di PT. AJ. Manulife Financial Indonesia? 3. Bagaimana Tanggapan Agen Mengenai Intensi Turnover di PT. AJ. Manulife Financial Indonesia? 8

4. Seberapa besar pengaruh insentif terhadap intensi turnover pada agen PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan sebagai bahan analisis dalam penyusunan skripsi, yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui bagaimana pemberian insentif di PT. AJ. Manulife Financial Indonesia 2. Untuk mengetahui tanggapan agen mengenai insentif yang diberikan PT. AJ. Manulife Financial Indonesia 3. Untuk mengetahui tanggapan agen mengenai intensi turnover di PT. AJ. Manulife Indonesia 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh insentif terhadap intensi turnover pada PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan data serta informasi yang diperoleh mengenai manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai insentif terhadap intensi turnover yang bersangkutan, lebih jauh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna: 1. Kegunaan Akademik Bagi lembaga pendidikan, terutama di lingkungan Universitas Widyatama diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbandingan sebagai pandangan dan referensi yang dapat membantu dalam menelaah tentang manajemen sumber daya manusia. 2. Kegunaan Perusahaan Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh stres kerja dan insentif terhadap kinerja agen. Selain 9

itu juga penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai permasalahan ketenagakerjaan di perusahaan. 3. Penulis Penelitian ini digunakan oleh penulis untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan dibidang manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai stres kerja dan insentif dan pengaruhnya terhadap kinerja agen serta ilmu manajemen pada umumnya. 1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah metode deskriptif, dimana penulis mencoba untuk mengumpulkan, menjelaskan kemudian menganalisis data yang diperoleh di lokasi penelitian dan setelah itu ditarik suatu kesimpulan. Selain itu juga penelitian menggunakan metode verifikatif untuk menjawab permasalahan mengenai hubungan serta pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen di dalam penelitian ini. Disamping itu, penulis dalam memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dengan langsung meninjau dan meneliti ke perusahaan yang diteliti oleh penulis serta melakukan: a. Observasi, dimana data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan terhadap objek yang diteliti. b. Wawancara, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak perusahaan yang berhubungan dengan masalah sumber daya manusia dan kompensasi financial. c. Kuesioner, dimana data diperoleh dengan cara menyebarkan suatu daftar pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga dapat memperoleh keterangan dan data yang jelas. 2. Riset Kepustakaan (Library Research) 10

Dalam mengumpulkan data ini, penulis memperoleh data melalui literature yang sesuai dengan pokok-pokok masalah untuk mendapatkan landasan teori sebagai dasar dalam melakukan penelitian. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan proposal ini diperlukan data yang relevan dengan obyek yang diteliti. Dalam rangka pengumpulan data tersebut maka penulis dalam hal ini mengadakan penelitian pada PT. AJ. Manulife Financial cabang Bandung. Bulan Keterangan Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Prediksi Data Pemilihan Judul dan Pengumpulan Data Pengajuan Proposal Proposal Disetujui Revisi Bab I Melanjutkan Bab II 11

Revisi Bab II dan Melanjutkan Bab III Revisi III Bab Konsultasi Kuesioner Melanjutkan Bab IV dan Bab V Revisi Bab IV dan Bab V Sidang 12