KAJIAN POTENSI PEMANFAATAN PERJANJIAN PERDAGANGAN BARANG DALAM KERANGKA ASEAN-AUSTRALIA NEW ZEALAND FREE TRADE AREA BAGI PRODUK TERTENTU

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - PEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JUNI 2014

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2015

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

BAB V ALIRAN PERDAGANGAN, KONDISI TARIF DAN PERFORMA EKSPOR INDONESIA DI PASAR ASEAN PLUS THREE

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Triwulan I 2018 Tumbuh 21,1%, Melampaui Ekspektasi Pencapaian Target Ekspor Triwulan Pertama

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1%

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2015

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Outlook Perdagangan Indonesia 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2015

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN DESEMBER 2016

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2015

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2014

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Setiap negara di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negaranegara

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

Perkembangan Ekspor Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulan III Tahun 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2015

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017


PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TIMUR APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN DESEMBER 2016

Volume 2, April 2010 TINJAUAN UMUM HINGGA FEBRUARI Kinerja perdagangan bulan Februari menunjukkan penguatan ekspor dan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN DESEMBER 2014

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JUNI 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH MEI 2008

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN III 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara,

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi:

KAJIAN POTENSI PEMANFAATAN PERJANJIAN PERDAGANGAN BARANG DALAM KERANGKA ASEAN-AUSTRALIA NEW ZEALAND FREE TRADE AREA BAGI PRODUK TERTENTU I. Latar Belakang Indonesia sebagai bagian dari ekonomi dunia, secara aktif melibatkan diri di dalam praktik perdagangan internasional dan menjadikannya sebagai salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonominya. Sebagai negara yang terus bangkit dari krisis tahun 1997 1998, Indonesia berbenah untuk memperkuat pendapatan nasional dari ekspor atas produknya. Devisa yang diperoleh dari ekspor akan memperkuat struktur ekonomi negara diantaranya stabilitas nilai tukar, penguatan kepercayaan diri dan tentu saja mendorong percepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Datangnya devisa juga diyakini akan mengurangi ketergantungan Indonesia dari peluang utang terhadap asing yang ditujukan bagi penguatan ketahanan mata uang Rupiah dari spekulasi. Upaya mendorong ekspor tersebut dilakukan secara simultan dan komprehensif dengan cara secara terus menerus memperbaiki kinerja produk ekspornya dan dalam waktu yang bersamaan diiringi dengan senantiasa membuka peluang pasar di negara-negara lain. Perbaikan kinerja produk ekspor telah dilaksanakan oleh instansi terkait dalam hal ini Kementrian Perindustrian beserta stakeholdernya dan kementrian-kementrian lain yang terkait dengan produk ekspor barang. Di lain sisi, perluasan pasar dari produk-produk yang telah dihasilkan tersebut, dilakukan oleh Kementrian Perdagangan dengan mengikuti perjanjian-perjanjian perdagangan internasional melalui kegiatan promosi dan tentu saja perjanjian penurunan tarif bea masuk serta integrasi ekonomi dengan negara-negara dan kawasan-kawasan ekonomi tertentu. Kementrian Keuangan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai institusi yang memiliki kewenangan di dalam penentuan tarif bea masuk barang impor serta tarif bea keluar atas produk ekspor, sangat mendukung upaya yang dilakukan untuk mendorong kinerja ekspor dari produk-produk Indonesia. Selain itu juga mendukung peran integrasi ekonomi dengan mengikuti pola-pola kerja sama perdagangan dunia sebagaimana yang telah dilakukan oleh Kementrian Perdagangan dengan negara mitra dialognya. Beberapa kerja sama perdangangan tersebut meliputi kerja sama multilateral, regional maupun bilateral. Kerja sama multilateral merupakan kerja sama perdagangan yang melibatkan beberapa negara dalam kawasan ekonomi tertentu dengan beberapa negara dalam kawasan ekonomi tertentu pula. Sedangkan kerja sama regional adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan satu negara dengan beberapa negara dalam kawasan ekonomi tertentu. Dan kerja sama bilateral adalah kerja sama perdagangan yang melibatkan antara satu negara dengan satu negara yang lain. Diantara beberapa perjanjian perdangan regional yang telah diimplementasikan oleh Indonesia yang paling baru adalah perjanjia perdagangang barang dalam rangka ASEAN- Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA). Pengesahan AANZTFA sendiri oleh Pemerintah Indonesia diratifikasi dalam Peraturan Presiden No.26 Tahun 2011 sedangkan penetapan tarif bea masuk atas barang impor dalam rangka AANZFTA diatur dalam PMK No.166 Tahun 2011. 1

II. Gambaran Perdagangan Indonesia Australia dan Selandia Baru Volume perdagangan ASEAN6 dan ANZ pada Gambar 1 menunjukkan tren ekspor dan impor yang serupa. Di antara ASEAN6 dan ANZ, kegiatan perdagangan Singapura merupakan yang paling tinggi; sebaliknya Brunei Darussalam dan Selandia baru merupakan yang terendah. Semua negara mengalami penurunan ekspor dan impor pada 8-9. Peningkatan ekspor Australia setelahnya sangat signifikan hingga melampaui nilai ekspor Thailand dan Malaysia. Meskipun nilai impor Australia juga meningkat, namun peningkatannya tidak sebesar ekspor. Volume perdagangan ASEAN CMLV masih sangat rendah dibandingkan ASEAN6 atau bahkan Selandia Baru. Gambar 1 Nilai Total Ekspor dan Impor ASEAN dan Australia & Selandia Baru (a) Total Nilai Ekspor ke Dunia Milyar USD 450 400 350 300 50-3 4 5 6 7 8 9 2010 2011 2012 IDN MYS PHL SGP THA BRN AUS NZL KHM LAO VNM (b) Total Nilai Impor ke Dunia Milyar USD 400 350 300 50 - (50) 3 4 5 6 7 8 9 2010 2011 2012 IDN MYS PHL SGP THA BRN AUS NZL KHM LAO VNM Nilai ekspor maupun impor total Indonesia dalam empat tahun terakhir telah mengalami kenaikan. Nilai ekspor naik dari sekitar USD milyar pada tahun 8 menjadi sekitar USD milyar pada tahun 2012. Ekspor ke bukan anggota negara AANZFTA masih mendominasi hingga 75% dalam periode ini. Di antara AANZFTA, porsi terbesar ekspor adalah ke ASEAN6 selain Indonesia yang berkisar antara 18-20% sedangkan ke ASEAN CMLV kurang dari 2%. Ekspor ke CMLV pernah mnecapai 9% pada tahun 2010. Kenaikan nilai impor total Indonesia dalam empat tahun terakhir mempunyai pola yang kurang lebih sama dengan ekspor. Impor naik dari sekitar USD milyar pada tahun 8 menjadi USD milyar pada tahun 2012. Impor dari negara bukan anggota AANZFTA masih mendominasi minimal 65% pada periode ini dan cederung stabil. Impor yang berasal dari ASEAN selain Indonesia mengalami penurunan 5% dari 31% pada tahun 8 menjadi 26% pada tahun 2012. Peran CMLV pada dan ANZ sebagai supplier cenderung tetap masing-masing 1-2% dan 3-. Kontribusi impor ANZ tertinggi dalam periode ini yaitu pada tahun 9 yang mencapai 4,1%. 2

Gambar 2 ASEAN dan Australia & Selandia Baru Sebagai Tujuan Ekspor dan Asal Impor Indonesia, 8-2012 % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% (a)asean dan ANZ dalam tujuan Ekspor Indonesia Milyar USD 76.8% 75.8% 68. 76. 75.2% 1.5% 1.6% 9.1% 1.5% 1.6% 50 18. 19.6% 19.6% 19.2% 20. 0 8 9 2010 2011 2012 % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% (b) ASEAN dan ANZ dalam asal Impor Indonesia Milyar USD 64.7% 67.2% 67.8% 67.9% 68.9% 3.6% 1.2% 4.1% 1. 3.6% 1. 3. 1.9% 3.1% 1.8% 50 30.5% 27. 27. 26.9% 26.2% 0 8 9 2010 2011 2012 ASEAN6-INA CMLV ANZ Non-AANZFTA Total Ekspor Indonesia ASEAN6-INA CMLV ANZ Non-AANZFTA Total Impor Indonesia Tabel 1 menunjukkan 10 besar kelompok produk-produk dalam hs 2 digit yang diekspor ke negara Australia dan Selandia Baru. HS 27 atau kelompok barang migas masih mendominasi ekspor Indonesia selama 4 tahun terakhir, walaupun menunjukkan tren yang menurun. Sedangkan produk lain yang menunjukkan peningkatan ekspor secara signifikan adalah kelompok HS 71 yaitu kelompok barang mutiara dan batu berharga dan kelompok HS 87 yaitu kendaraan darat selain yang menggunakan rel. Tabel 1 Produk Ekspor Indonesia ke Australia & Selandia Baru No HS Uraian 8 9 2010 2011 2012 1 27 Mineral fuels, oils, distillation products, etc 49% 47% 4 42% 31% 2 71 Pearls, precious stones, metals, coins, etc 7% 7% 10% 7% 16% 3 85 Electrical, electronic equipment 5% 8% 7% 5% 6% 4 73 Articles of iron or steel 2% 2% 5% 5 84 Machinery, nuclear reactors, boilers, etc 5% 7% 5% 6 44 Wood and articles of wood, wood charcoal 7 48 Paper and paperboard, articles of pulp, paper 5% and board 8 40 Rubber and articles thereof 2% 2% 9 31 Fertilizers 0% 0% 0% 1% 2% 10 87 Vehicles other than railway, tramway 1% 0% 0% 0% 2% Kelompok Lainnya 2 21% 21% 2 2 Nilai (Milyar USD) 4.65 3.61 4.64 5.95 5.35 3

Tabel 2 Produk Impor Indonesia dari Australia & Selandia Baru No HS Uraian 8 9 2010 2011 2012 1 10 Cereals 17% 18% 20% 2 25% 2 04 Dairy products, eggs, honey, edible animal 8% 8% 9% 9% 8% product nes 3 84 Machinery, nuclear reactors, boilers, etc 7% 6% 7% 7% 6% 4 76 Aluminium and articles thereof 6% 6% 5% 5 01 Live animals 8% 11% 9% 6% 5% 6 72 Iron and steel 10% 6% 7 74 Copper and articles thereof 1% 8 28 Inorganic chemicals, precious metal 5% compound, isotopes 9 52 Cotton 2% 5% 10 27 Mineral fuels, oils, distillation products, etc 0% 2% 0% 0% Kelompok lainnya 3 37% 36% 3 31% Nilai (Milyar USD) 4.71 3.99 4.83 5.91 5.99 Tabel 2 menunjukkan 10 besar kelompok produk-produk dalam hs 2 digit yang diimpor dari negara Australia dan Selandia Baru. Impor Indonesia dari kedua negara tersebut didominasi oleh kelompok produk HS 10 yaitu sereal dan kelompok HS 04 yaitu produk hewani terutama produk susu dan olahannya. III. Potensi Pasar Indonesia di Asutralia dan Selandia Baru A. Jenis Produk yang Di-ekspor Indonesia Setelah Diimplentasikannya AANZFTA Indonesia mengekspor 3.780 jenis produk HS6 ke pasar AANZFTA dalam periode Januari 2012 hingga Juli 2013 yang berasal dari 97 kelompok HS2. Kelompok dimana tidak terdapat ekspor adalah HS77 dan HS98. Panel (a) Gambar 3 menunjukkan tiga kelompok utama produk ekspor adalah HS84, HS85, dan HS29 dimana jumlah produknya merupakan yang terbanyak dibandingkan kelompok lainnya. Jumlah produk dari kelompok lainnya kurang lebih sama, yaitu sekitar dari 3.780 produk. Di antara 3.780 produk, 1.322 produk (35%) diekspor secara konsisten setiap bulan ke pasar AANZFTA. Panel (b) Gambar 3 menunjukkan tiga kelompok dengan jumlah produk terbanyak adalah HS85, HS84, dan HS39. Beberapa kelompok lainnya berkontribusi sekitar atau terhadap jenis produk ekspor Indonesia ke pasar ini. 4

Gambar 3 Produk Ekspor Indonesia ke Pasar AANZFTA, Januari 2012- Juli 2013 (a) Jumlah produk ekspor (b) Jumlah produk konsisten diekspor 56% Total 3.780 produk HS6 12% 6% 5% HS84 HS85 HS29 HS03 HS72 HS90 HS39 HS73 HS62 HS61 HS2 lainnya 57% Total 1.322 produk HS6 9% 7% 5% HS85 HS84 HS39 HS62 HS03 HS48 HS73 HS61 HS40 HS2 lainnya Sumber: BPS dan UNCOMTRADE, 2013 Gambaran di atas menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke AANZFTA didominasi oleh produk manufaktur, di antaranya adalah dari kelompok mesin dan listrik (HS84 dan HS85), kelompok plastik dan karet (HS39), kelompok produk kimia dan yang terkait dengannya (HS29), kelompok tekstil (HS61 dan HS62), dan kelompok bermacam-macam (HS90 dari HS90-97). Produk ekspor yang berbasis logam hanya satu, yaitu besi dan baja (HS72) dan berbasis kegiatan primer yaitu hanya ikan dan krustasea (HS03). Kimia organik (HS29), artikel besi dan baja (HS72) dan alat optik (H90) adalah komoditi dengan produk yang jenisnya banyak diekspor namun tidak termasuk dalam komoditi dominan. Sebaliknya, komoditi karet dan turunannya (HS40) yang tidak dominan dalam ekspor dominan dalam konsisten ekspor. B. Potensi Penetrasi Pasar Lebih Jauh Untuk melihat potensi pasar Australia dan Selandia Baru bagi produk-produk Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar perlu dilihat irisan atau perpotongan antara strength/kekuatan produk ekspor kita ke luar negeri selama ini dan opportunity/kesempatan melihat peluang dengan melihat produk-produk impor manakah yang masih dibutuhkan oleh Australia dan Selandia Baru. HS 2 Digit 03 15 Tabel 2 Produk Impor Indonesia dari Australia & Selandia Baru Diskripsi Barang Share Ekspor Indonesia ke Dunia/ Impor ANZ dari Dunia (%) Share Ekspor Indonesia ke ANZ / Impor ANZ dari Dunia (%) Ikan dan Invertebrata air lainnya 66,07% 0,78% Lemak dan minyak hewani atau nabati 470,08% 0,30% 18 Kakao dan olahan kakao 63,9 1,77% 26 Bahan kimia anorganik; senyawa organik 393,47% 1,4 5

40 44 Karet dan produk turunannya 112,0 1,71% Kayu dan barang dari kayu 94,82% 6,6 54 Filamen buatan 74,7 0,60% 55 Serat stapel buatan 88,5 0,6 61 62 64 Pakaian dan aksesori pakaian, barang rajutan 80,58% 0,49% Pakaian dan aksesori pakaian, bukan rajutan 90,70% 1,82% Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya; 122,52% 2,71% Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa beberapa produk eskpor Indonesia mempunyai potensi untuk melakukan penetrasi ke dalam pasar Australia dan Selandia Baru. Misalnya saja kakao dan bahan olahan kakau (HS 18), pakaian jadi dan tekstil (HS 61 dan HS 62) dan alas kaki (HS 64) 6