PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015)

dokumen-dokumen yang mirip
Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun )

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN

PENGARUH EKSPOR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Tahun )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

Gaza Nickyta Rizal Alfisyahr Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PRODUKSI, HARGA INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP VOLUME EKSPOR RUMPUT LAUT INDONESIA (Studi pada tahun )

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

ABSTRACT ANALYSIS THE IMPACT OF COMPANY SIZE, INFLATION RATE, EXCHANGE RATE ON STOCK PRICES. (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

PENGARUH DAMPAK PERKEMBANGAN TINGKAT EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR NEGARA ASEAN PER DOLLAR AMERIKA SERIKAT

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA PERIODE TAHUN )

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Ratna Puspita Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Abstract.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado

Miranti Sedyaningrum Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL INDONESIA (Studi Pada Tahun )

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA TAHUN JURNAL

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

ANALISIS PENGARUH LUAS KEBUN, PRODUKSI DAN HARGA EKSPOR CENGKEH TERHADAP VOLUME EKSPOR CENGKEH JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

Dermonto Siburian Kadarisman Hidayat Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KAKAO SUMATERA BARAT KE MALAYSIA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi pada Produk Domestik Bruto Indonesia Periode )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN HARGA SAHAM INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI PASAR MODAL INDONESIA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

Diana Nainggolan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ma rifatul Jamilah Edy Yulianto Mukhammad Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Vega Camelia Mohani Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords : earnings ratio, cash flow ratio, and stock price. vii. Universitas Kristen Maranatha

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH PRODUKSI, HARGA TEH INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR TEH INDONESIA (Survey Volume Ekspor Teh Indonesia Periode )

ABSTRAK. Kata kunci : Fluktuasi kurs, Ekspor, Impor, Peramalan. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

Transkripsi:

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015) Muhammad Luqman Zakariya Mochammad Al Musadieq Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail: luqman.zakariya@gmail.com ABSTRACT Understanding the concept of production, price, and exchange rate are objective of this research. The research was an explanatory research with quantitative approach. Secondary data which used were monthly period data from January 2010 December 2015. Regarding the used period, total data which used is sixty. The output from this research: simultaneously, three dependent variable which used have significant affect with dependent variable. Partially, the production variable didn t have significant affect, meanwhile international price and exchange rate have significant influence. Regarding the result, cocoa beans producers should improve the quality of cocoa beans which produced to enhance the national economic growth. The growth of export volume of Indonesia cocoa beans would enhance the economic growth that is useful for national welfare. Keyword: Production, International Price, Exchange Rate, Export Volume, Cocoa Beans ABSTRAK Mengetahui pengaruh dari konsep produksi, harga, dan kurs adalah tujuan dari judul penelitian. Penelitian termasuk penelitian penjelasan dengan pendekatan kuantitatif. Data sekunder yang digunakan adalah data bulanan pada periode Januari 2010 Desember 2015. Berdasarkan data yang digunakan total jumlah data adalah enam puluh data. Hasil menunjukkan: pengaruh simultan, ketiga variabel independen yang digunakan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengaruh sebagian, didapat bahwa produksi tidak memiliki pengaruh signifikan sedangkan harga internasional dan kurs berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil yang didapat diharapkan semua pihak produsen biji kakao Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas guna meningkatkan volume ekspor biji kakao Indonesia. Meningkatnya volume ekspor biji kakao Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna menigkatkan kesejahteraan negara. Kata kunci: Produksi, Harga Internasional, Nilai Tukar, Volume Ekspor, Biji Kakao 139

1. PENDAHULUAN Perubahan yang mendasar sedang terjadi pada perekonomian dunia dalam beberapa dekade terakhir ini. Perekonomian yang semula dikenal sebagai ekonomi nasional yang bersifat mandiri, mulai bergerak menuju perekonomian terbuka yang bersifat mengurangi batas-batas perdagangan antar negara (jarak, zona waktu, budaya, & bahasa). Peristiwa tersebut disebabkan oleh perkembangan dan kemajuan pada bidang teknologi dan transportasi. Perbedaan letak geografis dan sumber daya yang dimiliki sebuah negara juga menjadi pemicu untuk melakukan kegiatan bisnis internasional. Salah satu bentuk dari kegiatan bisnis internasional adalah ekspor. Ekspor adalah menjual produk yang dibuat di negara sendiri untuk digunakan atau dijual kembali di negara lain (Griffin & Pustay, 2015:10). Ekspor pada umumnya berperan sebagai penyumbang cadangan devisa negara yang bersifat signifikan. Indonesia termasuk salah satu negara yang melakukan kegiatan ekspor. Keragaman komoditas ekspor yang diekspor oleh Indonesia disebabkan oleh keragaman sumber daya yang berlimpah dimiliki oleh Indonesia. Salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia adalah ekspor biji kakao. Biji kakao yang diproduksi oleh Indonesia akan dikonsumsi dan diolah dalam negeri atau akan diekspor ke negara pengimpor biji kakao. Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas biji kakao harus dapat bersaing dengan negara lain agar menjadi komoditas biji kakao pilihan utama yang dipilih oleh negara-negara pengimpor biji kakao. Meningkatkan ekspor biji kakao dapat dilakukan dengan berfokus terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekspor. Beberapa faktor yang mempengaruhi ekspor adalah harga internasional, nilai tukar uang, kuota ekspor impor, kebijkasanaan tarif dan nontarif, kebijaksanaan meningkatkan ekspor non-migas (Soekartawi, 2005:122). Produksi adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap ekspor. Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output (Sugiarto dkk, 2005:202). Input bisa berupa kapital, tenaga kerja, tanah, dan sumber daya alam, sedangkan output merupakan produk yang telah memiliki nilai tambah setelah produksi. Kualitas dan kuantitas produk yang diproduksi mampu mempengaruhi permintaan dan penawaran ekspor. Harga internasional merupakan faktor lain yang mempengaruhi ekspor. Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan (Rahardja & Manurung, 2010:28). Fluktuasi harga biji kakao internasional akan mempengaruhi ekspor biji kakao Indonesia. Faktor lain yang patut diperhatikan karena mempengaruhi ekspor lainnya adalah nilai tukar. Nilai tukar mampu mempengaruhi daya beli pengimpor maupun biaya produksi komoditas yang dilakukan oleh pengekspor. Fluktuasi nilai tukar akan menyebabkan ketidak stabilan pasar ekspor. Indonesia sebagai negara pengekspor perlu membuat sebuah kebijakan nilai tukar yang tepat agar dapat memicu peningkatan ekspor. Kesalahan pengambilan keputusan dalam membuat kebijakan akan mampu menurunkan ekspor yang bisa merugikan Indonesia. Ekspor biji kakao Indonesia merupakan prospek yang sangat menjanjikan untuk Indonesia. Peningkatan ekspor komoditas tersebut dapat mendorong pendapatan negara yang diperoleh melalui ekspor ataupun sebagai devisa negara. Prospek yang menjajikan tersebut agar dapat terealisasikan perlu perencanaan dan pengawasan yang cermat. Ekspor biji kakao Indonesia juga dituntut untuk meningkatkan daya saing agar mampur bersaing dengan para negara pengekspor biji kakao lainnya. 2. KAJIAN PUSTAKA a. Produksi Menurut Sugiarto dkk. (2005:202), produksi merupakan kegiatan yang mengubah input menjadi output. Input dalam artiannya adalah faktor-faktor produksi seperti kapital, tenaga kerja, tanah dan sumber daya alam, dan keahlian keusahawanan. Faktor-faktor tersebut (Input) akan diubah menjadi output. Output merupakan barang atau jasa yang memiliki nilai tambah melalui proses produksi. Kualitas dan kuantitas Output yang dihasilkan akan sangat bergantung pada input yang digunakan. Harga faktor produksi (input) yang digunakan akan berpengaruh terhadap penawaran output. Produksi adalah faktor yang mempengaruhi penawaran. Tingkat produksi akan berbanding lurus dengan tingkat penawaran. Hal tersebut yang mendasari hubungan antara produksi biji kakao Indonesia dan volume ekspor biji kakao Indonesia. Kenaikan produksi akan meningkatkan volume ekspor, begitupun juga mengenai penurunan produksi akan menurunkan volume ekspor. Itulah skema dasar relasi produksi biji kakao Indonesia dan volume ekspor biji kakao Indonesia. 140

b. Harga Harga merupakan sejumlah nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler & Amstrong, 2008:345). Apabila harga suatu barang meningkat maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan (Rahardja & Manurung, 2010:28). Peningkatan harga disisi lain mampu mepengaruhi keputusan pembelian. Pembeli atau pelanggan pada tingkat harga tertentu akan beralih ke barang subtitusi apabila tidak mempunyai daya beli yang memadai. Barang subtitusi tersebut memiliki hubungan dekat dengan barang primer dan relatif murah. Hal yang mendasari hubungan harga biji kakao internasional dengan volume ekspor adalah faktor penawaran. Ketika harga biji kakao internasional meningkat maka Indonesia sebagai negara pengekspor biji kakao akan cenderung meningkatkan volume ekspor. Hal yang sama juga berlaku sebaliknya, ketika harga biji kakao internasional menurun maka Indonesia akan cenderung mengurangi volume ekspor biji kakao. Itulah hal yang mendasari hubungan harga biji kakao internasional dengan volume ekspor biji kakao Indonesia. c. Nilai Tukar (Kurs) Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang lain (Sukirno, 2012:397). Teori lain mengenai kurs diantaranya menurut Mankiw (2007:128), Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kurs merupakan besaran mata uang domestik yang dipakai dalam mendapatkan satu unit nilai mata uang asing. Kurs antar negara lain akan berbeda dan beragam dikarenakan oleh permintaan dan penawaran terhadap mata uang pada pasar bebas ataupun dikarenakan oleh kebijkan pemerintah. Kurs/valuta asing mengindikasikan besaran mata uang negara yang dikonversi dalam besaran mata uang lainnya. Variabel yang digunakan dalam konsep nilai tukar adalah variabel nilai tukar/kurs rupiah terhadap dolar AS. Ketika nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS dapat menyebabkan volume ekspor biji kakao Indonesia cenderung juga mengalami penurunan. Eksplanasi lain juga berlaku sebaliknya, Pada saat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS maka volume ekspor biji kakao Indonesia cenderung meningkat. Itulah dasar relasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan volume ekspor biji kakao Indonesia. d. Ekspor Ekspor adalah menjual barang dari dalam negeri ke luar peredaran Republik Indonesia (Hamdani, 2012:37), sedangkan menurut Griffin & Pustay (2015:37) ekspor adalah menjual produk yang dibuat di negara sendiri untuk digunakan atau dijual kembali di negara lain. Ekspor memiliki manfaat untuk mendapatkan keuntungan dan pendapatan nasional. Keuntungan dan pendapatan nasional yang didapat melalui aktivitas ekspor akan dikelola oleh negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ekspor juga berperan untuk memperluas pasar akan komoditi/jasa tertentu dan mendorong industri untuk meningkatkan produktivitas akibat pasar yang semakin luas. Soekartawi (2005:122) mengemukakan 5 faktor yang mempengaruhi ekspor, diantaranya adalah harga internasional, nilai tukar uang, kuota ekspor impor, kebijaksanaan tarif dan nontarif, dan kebijkasanaan meningkatkan ekspor nonmigas. e. Hipotesis Perumusan hipotesis penelitian adalah: H1 : Variabel Produksi Biji Kakao Indonesia (X₁), Harga Biji Kakao Internasional (X₂), dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS (X₃) dengan simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia. H2 : Variabel Produksi Biji Kakao Indonesia (X₁) dengan parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Volume Ekspor Biji kakao Indonesia (Y). H3 : Variabel Harga Biji Kakao Internasional (X₂) dengan parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia (Y). H₄ : Variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS (X₃) dengan parsial mempunyai signifikan terhadap Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia (Y). 141

3. METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Jenis penelitian menggunakan explanatory research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. b. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Indonesia dengan memperoleh data dari website resmi agar diperoleh data yang akurat dan menunjang. Beberapa website resmi diantaranya adalah Badan Pusat Statistik (bps.go.id), Bank Indonesia (bi.go.id), dan International Cocoa Organization (icco.org). c. Data Penelitian Penelitian menggunakan data sekunder (data hasil pengumpulan pihak kedua/ pihak lain) yang berbentuk data kuantitatif. Berikut diantaranya: 1. Produksi Biji Kakao Indonesia periode tahun 2010-2015. 2. Harga Biji Kakao Internasional periode tahun 2010-2015. 3. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS periode tahun 2010-2015. 4. Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia periode tahun 2010-2015. Penelitian menggunakan data sekunder yang dicatat dalam data bulanan. Bentuk data tersebut dicatat secara sistematis dengan bentuk runtut waktu (time series). Periode berawal dari bulan Januari 2010 hingga Periode Desember 2015, sehingga diperoleh data sebanyak 72 data (12 bulan x 6 tahun) d. Analisis Data Penelitian menggunakan analisis data sebagai berikut: 1) Analisis Deksriptif 2) Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas b) Uji Autokorelasi c) Uji Multikolinearitas d) Uji Heteroskedastisitas 3) Analisis Regresi Linier Berganda 4) Uji Hipotesis a) Koefisien Determinasi (R²) b) Uji F c) Uji t 4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Deksriptif 1) Produksi Biji Kakao Indonesia Produksi Biji Kakao Indonesia merupakan produksi yang dihasilkan dari dalam negeri dan data yang didapat merupakan total hasil produksi Perkebunan Besar Indonesia per bulan. Produksi Biji Kakao Indonesia mencapai titik terendah pada bulan Desember 2012 yaitu sebesar 2625.82 ton, sedangkan titik tertinggi berada pada bulan Agustus 2013 yaitu sebesar 7236.96 ton. Nilai rata-rata dari produksi biji kakao Indonesia mulai tahun 2010 hingga 2015 per bulan adalah 5170,65 ton dan hasil standar deviasi sebesar 1120.17 ton. Bulan tertinggi produksi biji kakao Indonesia terjadi pada bulan April hingga bulan Desember. Peristiwa tersebut terjadi disebabkan karena pada bulan April menuju bulan Desember merupakan waktu panen kakao secara serentak di Indonesia. 2) Harga Internasional Harga Internasional adalah harga yang ditetapkan di pasar global dimana barang tersebut dipasarkan. Titik terendah Harga Biji Kakao Internasional adalah pada bulan Maret 2013 yaitu sebesar 2153.36 Dolar AS per ton, sedangkan titik tertinggi Harga Biji Kakao Internasional berada pada bulan Januari 2010 yaitu sebesar 3525.12 Dolar AS per ton. Nilai ratarata variabel harga biji kakao internasional mulai tahun 2010 hingga tahun 2015 per bulan adalah 2857.06 Dolar AS per ton dan hasil standar deviasi sebesar 381.96 Dolar AS per ton. Fluktuasi Harga Biji Kakao Internasional disebabkan oleh ketidak stabilan permintaan dan penawaran pasar global terhadap komoditas biji kakao. 3) Nilai Tukar/Kurs Kurs yang dipakai adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Puncak terendah kurs rupiah terhadap dolar AS bertepatan pada bulan agustus 2011 senilai Rp. 8532 perdolar AS, sedangkan puncak tertinggi kurs rupiah 142

terhadap dolar AS bertepatan pada bulan september 2015 senilai Rp. 14396,1 perdolar AS. Hasil rata-rata variabel kurs rupiah terhadap dolar AS mulai tahun 2010 hingga tahun 2015 perbulan senilai Rp. 10494.04 perdolar AS dan hasil standar deviasi senilai Rp. 1726.15 perdolar AS. Fluktuasi kurs rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar AS disebabkan oleh meningkatnya perekonomian di AS. Bank Sentral Amerika mengemukakan tapering off sekitar bulan Mei 2013 yang menjadi awal mula penguatan dolar terhadap keuangan global. 4) Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia merupakan variabel independen pada besaran jumlah ekspor biji kakao Indonesia terhadap pasar dunia/global/internasional periode 2010 hingga 2015 perbulan. Puncak terendah volume ekspor biji kakao Indonesia bertepatan pada bulan April 2011 yaitu senilai 1538.13 ton, sedangkan puncak tertinggi bertepatan pada bulan juli 2010 senilai 79733.3 ton. Hasil rata-rata variabel volume ekspor biji kakao Indonesia mulai tahun 2010 hingga tahun 2015 perbulan senilai 16024.78 ton dan hasil standar deviasi senilai 14114.62 ton. Volume ekspor biji kakao Indonesia bertepatan pada bulan april 2010 menuju agustus 2010. Peristiwa tersebut dikarenakan oleh dengan masa panen biji kakao secara serentak di seluruh Indonesia. b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Hasil uji normalitas menunjukkan data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Uji Autokorelasi Hasil uji statistik Durbin-Watson menunjukkan nilai sebesar 1.963 yang terletak antara 1.705 dan 2.295. Nilai tersebut menunjukkan nilai Durbin-Watson berada di daerah penerimaan. Dapat disimpulkan bahwa pendugaaan model tidak terjadi autokorelasi. 3) Uji Multikolinearitas Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tolerance setiap variabel independen secara keseluruhan > 0.1 yang berarti tidak terdapat korelasi antar variabel independen sehingga asumsi multikolinearitas terpenuhi. 4) Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas memperoleh diagram tampilan scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam homogen (konstan). c. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil uji analisis regresi linier berganda memperoleh model regresi linier sebagai berikut: Y= ( 0.027) X₁ + 0.279 X₂ 0.611 X₃ Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) X₁ = -0.027 Nilai koefisien variabel Produksi Biji Kakao Indonesia adalah -0.027. Eksplanasi hal ini adalah variabel produksi biji kakao Indonesia mempunyai hubungan negatif terhadap volume ekspor biji kakao Indonesia. Setiap peningkatan 1 satuan X₁ (Produksi Biji Kakao Indonesia) dapat menurunkan 0.027 satuan volume ekspor biji kakao Indonesia. Eksplanasi lain adalah ketika terjadi penurunan 1 satuan X₁ (Produksi Biji Kakao Indonesia) dapat meningkatkan 0.027 satuan volume ekspor biji kakao Indonesia. 2) X₂ = 0.279 Nilai koefisien variabel Harga Biji Kakao Internasional adalah 0.279. Eksplanasi hal ini adalah variabel Harga Biji Kakao Internasional mempunyai hubungan positif terhadap volume ekspor biji kakao Indonesia. Setiap peningkatan 1 satuan X₂ (Harga Biji Kakao Internasional) dapat meningkatkan 0.029 satuan volume ekspor biji kakao Indonesia. Eksplanasi lain adalah ketika terjadi penurunan 1 satuan X₂ (Harga Biji Kakao Internasional) dapat menurunkan 0.279 satuan volume ekspor biji kakao Indonesia. 143

3) X₃ = -0.611 Nilai koefisien variabel Kurs Rupiah terhadap Dolar AS adalah -0.611. Eksplanasi hal ini adalah variabel Kurs Rupiah terhadap Dolar AS mempunyai hubungan negatif terhadap volume ekspor biji kakao Indonesia. Setiap peningkatan pada 1 besaran Kurs Rupiah terhadap Dolar AS dapat menurunkan 0.611 besaran volume ekspor biji kakao Indonesia. Eksplanasi lain adalah ketika terjadi penurunan 1 besaran Kurs Rupiah terhadap Dolar AS dapat meningkatkan 0.611 besaran volume ekspor biji kakao Indonesia. d. Uji Hipotesis 1) Koefisien Determinasi (R²) Output perhitungan R² menghasilkan nilai 0.312. Ekplanasi hal ini adalah adalah variabel independen menjelaskan sebesar 31.2%, sedangkan 68,8% merupakan variabel lain yang tidak dijelaskan. 2) Uji F Output menghasilkan nilai sig. F(0.000) < α = 0,05. Eksplanasi hal ini adalah variabel independen secara bersamasama/simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 3) Uji t a) Produksi menghasilkan nilai sig. 0.799. Eksplanasi hal ini adalah variabel Produksi secara parsial/sebagian tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b) Harga Internasional menghasilkan nilai sig. 0.013. Eksplanasi hal ini adalah Harga Internasional secara parsial/sebagian berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. c) Kurs menghasilkan nilai sig. 0.000. Eksplanasi hal ini adalah kurs secara parsial/sebagian berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 5. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan 1) Secara bersama-sama didapat pengaruh signifikan antara variabel independen teradap Variabel Dependen. 2) Secara sebagian didapat pengaruh signifikan antara Harga Internasional dan Kurs/Nilai Tukar terhadap Variabel Dependen, sedangkan terdapat pengaruh tidak signifikan pada Produksi terhadap Variabel Dependen. b. Saran Diharapkan bagi pemerintah untuk dapat mendukung upaya para petani biji kakao Indonesia untuk meningkatkan mutu hasil produksi. Beberapa cara untuk meningkatkan upaya petani tersebut dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan teknologi usaha tani biji kakao, melakukan penyuluhan kepada para petani dalam rangka peningkatan produksi serta memberikan bantuan baik secara teknis maupun non teknis terkait dengan peningkatan budidaya tanaman biji kakao. Kualitas biji kakao yang di produksi juga patut menjadi perhatian penting. Produksi yang berkualitas akan mampu meningkatkan daya sayang terhadap negara-negara pengekspor biji kakao lainnya. Meningkatnya kualitas produksi biji kakao Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Griffin, R. W., & Pustay, M. W. (2015). Bisnis Internasional: Sebuah Perspektif Manajerial. Jakarta: Salemba Empat. Hamdani. (2012). Ekspor Impor Tingkat Dasar Level 1. Jakarta Timur: Bushindo Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Mankiw, N. (2007). Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rahardja, P., & Manurung, M. (2010). Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sokartawi. (2005). Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press. Sugiarto, & Dkk. (2005). Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 144

Sukirno, S. (2012). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 145