VIS VITALIS VIS VITALIS ISSN DAFTAR ISI

dokumen-dokumen yang mirip
KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN PANTAI SEKITAR MERAK BANTEN DAN PANTAI PENET LAMPUNG

KONDISI PERAIRAN PANTAI SEKITAR MERAK, BANTEN BERDASARKAN INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS BENTHOS

IDENTIFIKASI JENIS PLANKTON DI PERAIRAN MUARA BADAK, KALIMANTAN TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Pesisir Pulau Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau ABSTRACT

STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI PERAIRAN PESISIR PULAU SIANTAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di perairan Pulau Penjaliran Timur, Kepulauan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini

KEANEKARAGAMAN DAN DOMINANSI PLANKTON DI ESTUARI KUALA RIGAIH KECAMATAN SETIA BAKTI KABUPATEN ACEH JAYA

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU JAKARTA. Sri Handayani dan Endang Wahjuningsih * Abstract

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PANTAI KARTIKA JAYA KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

The diversity of phytoplankton in Kuala Gigieng estuary Aceh Besar District, Aceh Province

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. Plankton merupakan organisme renik yang hidup melayang-layang di air dan

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 1:(3), Mei 2013 ISSN:

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities.

FITOPLANKTON DI PERAIRAN AREAL PERTAMBANGAN NIKEL BULI HALMAHERA TIMUR PHYTOPLANKTON IN NICKEL AREA GULF OF BULI EAST HALMAHERA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PERHITUNGAN ANALISA STRUKTUR KOMUNITAS SPESIES PLANKTON. Encik Weliyadi, 2) Dedy Harto

STUDI KELIMPAHAN DAN SEBARAN PHYTOPLANKTON SECARA HORIZONTAL (KASUS SUNGAI KURI LOMPO KABUPATEN MAROS) Abdul Malik dan Saiful ABSTRAK

KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN WADUK KRENCENG, CILEGON, BANTEN

KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI KAWASAN PERAIRAN TELUK BAKAU. Oleh Endang Purnama Sari, Falmi Yandri Khodijah dan Nancy William ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

Komunitas Plankton pada saat Pasang dan Surut di Perairan Muara Sungai Demaan Kabupaten Jepara

PENGUKURAN TINGKAT PENCEMARAN SUMBER MATA AIR YANG TERDAPAT DI KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN PARAMETER ORGANISME MAKROZOOBENTOS

TEKNIK PENGAMBILAN, IDENTIFIKASI, DAN PENGHITUNGAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN TELUK JAKARTA

3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Penentuan Titik Sampling 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengambilan Contoh Air

BAB 2 BAHAN DAN METODA

POSTER KERAGAMAN JENIS MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN SUNGAI OGAN, SUMATERA SELATAN 1 Marson 2

penyusunan laporan ilmiah IMRAN SL TOBING FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA, 2006

PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI SUNGAI BELAWAN MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga Bromo terletak di perbatasan antara desa Kepek kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

STUDI PENDUGAAN STATUS PECEMARAN AIR DENGAN PLANKTON DI PANTAI KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Tambak Cibalong (Sumber : Google Earth)

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PRODUKTIVITAS PRIMER DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON BERDASARKAN WAKTU YANG BERBEDA DI PERAIRAN PULAU PANJANG, JEPARA

Struktur Komunitas Plankton di Perairan Pesisir Bukit Piatu Kijang, Kabupaten Bintan

HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

KOMPOSISI ZOOPLANKTON DI PERAIRAN RAWA BANJIRAN SUNGAI RUNGAN KOTA PALANGKARAYA

Struktur Komunitas Zooplankton pada Malam Hari di Perairan Teluk Riau Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang s

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN Latar belakang. Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan dan secara

3. METODE PENELITIAN

Konsentrasi Logam Cd dan Pb Di Sungai Plumbon dan Kaitannya dengan Struktur Komunitas Fitoplankton

I. PENDAHULUAN. limbah dari pertanian dan industri, serta deforestasi ilegal logging (Nordhaus et al.,

III. METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG EDWARD ALFIN FTMIPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI. Abstrak.

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kita dapat membedakan air tawar, air laut dan air payau seperti yang terdapat di

108 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang besar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

DAFTAR ACUAN. Allen, W.E. & E.E. Cupp Plankton diatoms of the Java sea. Annales du

Struktur Komunitas Fitoplankton Di Ekosistem Padang Lamun Alami dan Buatan Di Perairan Teluk Awur Jepara

Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.1 April 2011 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang dua per tiga luasnya ditutupi oleh laut

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan. Identifikasi Keanekaragaman Molusca Di Pantai Bama

Struktur Komunitas Plankton Di Perairan Mangrove Kota Rebah Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif (Muhamad Ali, 1992). Jenis penelitian ini memberikan

BAB 2 BAHAN DAN METODE

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN INTERTIDAL BUKIT PIATU KIJANG, KABUPATEN BINTAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PERAIRAN PANTAI PRAWEAN BANDENGAN, JEPARA

ABSTRACT THE IMPACT OF AGRICULTURAL ACTIVITIES IN THE VARIOUS LEVELS OF EUTROPHICATION AND DIVERSITY OF PHYTOPLANKTON IN BUYAN LAKE BULELENG BALI

TINJAUAN PUSTAKA. tahapan dalam stadia hidupnya (larva, juwana, dewasa). Estuari merupakan

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI DESA MARTAJASAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai sub tropis. Menurut Spalding et al. (1997) luas ekosistem mangrove di dunia

3. METODE PENELITIAN

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN PANDANSARI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

Keterkaitan Antara Kelimpahan Zooplankton dengan Fitoplankton dan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Jailolo, Halmahera Barat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hutan mangrove yang berada di perairan pesisir Jawa Barat terletak

III. MATERI DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. seperti analisis fisika dan kimia air serta biologi. Analisis fisika dan kimia air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III BAHAN DAN METODE

IDENTIFIKASI POPULASI MAKROZOOBENTOS DI KAWASAN EKOSISTEM MANGROVE DESA LADONG ACEH BESAR. Lili Kasmini 11 ABSTRAK

Transkripsi:

ISSN 978-953 VIS VITALIS VIS Jurnal Ilmiah Biologi Volume 0, Nomor, Maret 2008 VITALIS Jurnal Ilmiah Biologi VIS VITALIS Volume 0 Nomor, Maret 2008 DAFTAR ISI Judul Tulisan Halaman Penyebaran biji oleh satwaliar di kawasan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol dan Pusat Riset Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat - 8 Tatang Mitra Setia Keberadaan bakteri Vibrio parahaemolyticus pada udang yang dijual di rumah makan kawasan pantai Pangandaran 9-4 Retno Widowati Watak dan sifat tanah areal rehabilitasi mangrovetanjung Pasir Tangerang 5-9 Hasmar Rusmendro Keanekaragaman molekuler isolat Pleurotus spp.tipe liar dan domestik serta kualitas produksinya 20-28 Noverita Keanekaragaman fitoplankton di perairan pantai sekitar Merak - Banten Dan pantai Penet - Lampung 29-33 Sri Handayani dan Imran SL Tobing Keanekaragaman makrozoobenthos, meiofauna foraminifera di pantai Pasir Putih Barat dan muara sungai Cikamal, Pangandaran Jawa Barat 34-42 Noortiningsih, Ikna Suyatna Jalip dan Sri Handayani Teknik estimasi ukuran populasi suatu spesies primata 43-52 Imran SL Tobing FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 9 ISSN 978-953 77978 95328

KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN PANTAI SEKITAR MERAK BANTEN DAN PANTAI PENET LAMPUNG Sri Handayani dan Imran SL Tobing Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta ABSTRACT A study of phytoplankton diversity in coastal territorial water of Merak, Banten and Penet Lampung were using sub sampling method. The sample was taken from defined stations. The value diversity index and equitabiliity index asses both area showed value which high relative. This indicated that territorial water of both area still competent to support life of phytoplankton. Phytoplankton species coastal territorial water community found are Bacillariophyta and Pyrrophyta. Keywords: Phytoplankton, Diversity, Merak, Penet. PENDAHULUAN Kondisi suatu perairan, baik fisikakimia maupun biotik sangat mempengaruhi keberadaan, kelimpahan dan keanekaragaman jenis plankton (fitoplankton) dalam suatu badan air. Beberapa jenis fitoplankton hanya dapat hidup dan berkembang biak dengan baik dalam lokasi yang mempunyai kualitas perairan bagus, walaupun beberapa jenis masih dapat hidup dan berkembang dengan baik dalam perairan yang mempunyai kualitas buruk. Penilaian kualitas perairan dengan menggunakan pendekatan materi biologi, khususnya organisme plankton, akhir-akhir ini mulai mendapat perhatian yang besar. Pendekatan aspek biologi sangat bermanfaat, karena organisme tersebut mampu merefleksikan adanya perubahan yang disebabkan oleh penurunan kualitas suatu perairan. Kondisi kualitas perairan yang berpengaruh terhadap keberadaan jenisjenis fitoplankton salah satunya adalah kekeruhan, karena dalam perairan yang keruh akan mempengaruhi penetrasi sinar matahari. Keadaan seperti ini akan berpengaruh terhadap keberadaan fitoplankton yang membutuhkan sinar matahari untuk kelangsungan proses fotosintesis. Berkurangnya fitoplankton di suatu perairan akan mempengaruhi organisme lain mulai jenis-jenis hewan pemakan fitoplankton sampai pada tingkat tropik berikutnya. Kualitas perairan yang buruk akan menyebabkan keanekaragaman jenis fitoplankton semakin kecil, karena semakin sedikit jenis yang dapat toleran dan beradaptasi terhadap kondisi perairan tersebut. Berdasarkan perbedaan daya toleransi dan kemampuan adaptasi jenis-jenis fitoplankton terhadap habitatnya, maka kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton dapat dijadikan untuk menilai kualitas suatu perairan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis fitoplankton antar lokasi di perairan sekitar kawasan Merak Banten.dan peraian sekitar kawasan pantai Penet Lampung. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi nilai indeks keanekaragaman fitoplankton di suatu perairan menandakan kualitas Handayani S dan ISL Tobing 29

perairan tersebut reltif lebih baik secara ekologis dibandingkan dengan perairan lainnya. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di perairan Selat Sunda; di dua lokasi, lokasi pertama berada di wilayah Jawa Bagian Barat dan lokasi kedua berada di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Lokasi pertama adalah perairan pantai sekitar Merak Banten, dan lokasi kedua adalah perairan pantai sekitar Penet, Lampung. B. Bahan dan alat Bahan dan alay yang digunakan dalam penelitian ini adalah :. Alkohol sebagai bahan pengawet sample 2. Plankton Net untuk menyaring air 3. Ember (isi 5 liter) untuk menciduk air 4. Botol kecil untuk menyimpan air tersaring Coolbox untuk menyimpan sample agar tidak rusak C. Cara kerja Sampling di setiap lokasi dilakukan di dua titik (stasiun pengamatan), dan di setiap titik sampling dilakukan dalam dua waktu yang berbeda yaitu saat kondisi air laut pasang dan kondisi air laut surut.. Sampel air yang telah diambil dari setiap lokasi diperiksa di laboratorium untuk dilakukan pencacahan. Pencacahan dilakukan dengan metode sub sampel di bawah mikroskop. Fitoplankton dicacah di atas Sedgwick`s rafter cell pada perbesaran 00 kali.. D. Analisis data Data semua jenis yang ditemukan beserta jumlah individu atau kelimpahan (per liter) setiap jenis fitoplankton ditabulasi berdasarkan kelompok fitoplankton dari masing-masing stasiun pada lokasi yang telah ditetapkan dalam setiap periode ambilan. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis fitoplankton di setiap lokasi digunakan analisis menggunakan indeks diversitas Shannon-Wiener. Selanjutnya, untuk mengetahui nilai keseragaman jenis di suatu kawasan perairan dilakukan analisis equitabilitas (Magurran,988). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keanekaragaman fitoplankton di perairan Merak-Banten Hasil pencacahan terhadap sampel fitoplankton di daerah perairan Krakatau Stell Pantai Merak Banten ditemukan 45 jenis, yang terdiri dari Cyanophyta (4 jenis), Bacillariophyta (3jenis), dan Pyrrophyta (0 jenis). Cyanophyta yang paling merata ditemukan adalah jenis Trichodesmium sp. Jenis ini dapat ditemukan di kedua stasiun baik pada saat pasang maupun surut. Selanjutnya, jenisjenis dari Bacillariophyta dan Pyrrophyta umumnya ditemukan relatif merata dengan kelimpahan yang relatif bervariasi. Sedangkan jenis Anabaena sp dan Aphanocapsa sp hanya ditemukan satu lokasi saja yaitu di Stasiun saat air laut pasang. Jumlah jenis, jumlah individu dan kelimpahan populasi yang ditemukan antar stasiun tidak memperlihatkan suatu pola, demikian juga antar kondisi pasang maupun surut tidak mencerminkan adanya pengaruh terhadap jumlah jenis yang ditemukan. Handayani S dan ISL Tobing 30

Nilai indeks diversitas fitoplankton di kedua titik sampling (baik saat pasang maupun saat surut) tergolong tinggi (lebih besar dari 4). Selanjutnya hasil analisis juga menunjukkan bahwa nilai equitabilitas fitoplankton di setiap stasiun, baik saat kondisi sedang pasang maupun saat kondisi sedang surut cukup tinggi (lebih besar dari 0,80). Nilai indeks diversitas yang tinggi menunjukkan bahwa, tidak terdapat satu jenispun fitoplankton yang mendominasi; artinya penyebaran kelimpahan masingmasing jenis fitoplankton sebagai suatu komunitas adalah relatif merata (sama). Tabel. Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan Sekitar Pantai Merak Banten. No GOLONGAN STASIUN STASIUN 2 PASANG SURUT PASANG SURUT ΣSp ΣInd ΣSp ΣInd ΣSp ΣInd ΣSp Σind 2. 3. Cyanophyta Bacillariophyta Pyrrophyta 4 2 3 7 40 4 2 26 6 8 95 2 2 2 5 3 59 7 26 6 49 0 Jumlah 28 5 34 5 28 69 33 60 Indeks diversitas 4,59 4,7 4,38 4,82 Equitabilitas 0,96 0,82 0,9 0,96 Nilai indeks diversitas dan equitabilitas yang tinggi merupakan cerminan dari terjaganya keseimbangan lingkungan perairan. Hal ini terjadi karena kondisi lingkungan perairan masih cukup baik sehingga masih dapat ditolerir oleh berbagai jenis fitoplankton. Data ini mengindikasi bahwa perairan di sekitar kawasan pantai Merak - Banten masih tergolong baik, terutama bagi kelangsungan kehidupan dan pertumbuhan berbagai jenis fitoplankton. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa perairan tersebut masih sangat pantas untuk dipertahankan, sehingga peranannya dalam keseimbangan lingkungan dengan produktivitasnya akan tetap berfungsi dengan baik. B. Keanekaragaman fitoplankton di perairan Penet Lampung Hasil pencacahan sampel fitoplankton di Perairan Penet Lampung ditemukan 44 jenis yang terdiri jenis jenis dari Bacillariophyta (38 jenis), Pyrrophyta (6 jenis). Jenis-jenis tersebut umumnya ditemukan dengan kelimpahan dan keanekaragaman yang relatif sama antar stasiun dan antar periode (pasang dan surut).(tabel 2). Jenis-jenis fitoplankton yang ditemukan di kawasan perairan sekitar Pantai Penet Lampung umumnya adalah dari golongan Bacillariophyta, sedangkan dari golongan Pyrrophyta hanya ditemukan Handayani S dan ISL Tobing 3

3 5 jenis di setiap stasiun dalam kondisi perairan (pasang surut) tertentu. Sejalan dengan kelimpahan jenis, kelimpahan populasi terlihat bahwa pada perairan tersebut lebih banyak ditemukan dari golongan Bacillariophyta. Tabel 2. Keanekaragaman Fitoplankton di perairan sekitar Pantai Penet Lampung No GOLONGAN STASIUN STASIUN 2 PASANG SURUT PASANG SURUT ΣSp ΣInd ΣSp ΣInd ΣSp ΣInd ΣSp Σind 2 Bacillariophyta Pyrrophyta 28 5 89 53 32 3 208 26 25 5 37 44 27 4 36 5 Jumlah 33 232 35 234 30 8 3 5 Indeks diversitas 4,46 4,66 4,38 4,65 Equitabilitas 0,88 0,9 0,89 0,93 Hasil analisis terhadap jumlah individu dan jumlah taksa fitoplankton yang ditemukan di kawasan Pantai Penet, memperlihatkan bahwa secara umum nilai indeks diversitas fitoplankton di masingmasing stasiun (baik pada pasang maupun saat surut) tergolong tinggi (lebih besar dari 4). Keadaan ini terjadi karena jumlah individu setiap jenis fitoplankton yang ditemukan di masing-masing stasiun tersebar relatif merata. Hasil analisis juga menunjukkan nilai equitabilitas yang tinggi (lebih besar dari 0,80) Dari kedua analisis dapat mengindikasikan bahwa tidak terdapat satu jenispun fitoplankton yang mendominasi. Kondisi seperti ini dapat menjadi indikasi bahwa perairan di kawasan Pantai Penet masih tergolong baik, terutama bagi kelangsungan kehidupan dan pertumbuhan berbagai jenis fitoplankton. Oleh karena itu kualitas perairan tetap perlu dijaga, agar tetap dapat bermanfaat bagi lingkungan secara global dan masyarakat nelayan di sekitar pantai Penet. Jumlah jenis fitoplankton di kedua kawasan perairan pantai yang merupakan lokasi penelitian (Merak dan Penet), adalah relatif sama (bervariasi dari 28 35 spesies). Demikian juga dengan nilai indeks keanekaragaman yang sama-sama relatif tinggi (semua lokasi lebih besar dari 4), serta nilai equitabilitas yang juga tinggi (lebih besar dari 80 %); menandakan bahwa kedua kawasan perairan masih tergolong baik. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pencacahan fitoplankton dan analisis berdasarkan indeks diversitas dan equitabilitas di dua kawasan perairan, maka dapat disimpulkan: Handayani S dan ISL Tobing 32

. Secara umum kawasan perairan pantai di sekitar Merak - Banten dan perairan di sekitar pantai Penet Lampung mempunyai keanekaragaman jenis fitoplankton relatif tinggi dan masih layak untuk mendukung kehidupan fitoplankton. 2. Jenis-jenis fitoplankton yang ditemukan di perairan pantai umumnya dari golongan Bacillariophyta dan Pyrrophyta. 3. Kawasan perairan pantai Merak Banten dan pantai Penet Lampung masih baik sehingga sangat perlu dipertahankan. DAFTAR PUSTAKA Brower, Zar and Von Ende. Field and Laboratory Method for General Ecology.Wm.C. Brown Publishers, Boulevard Dubuque. 990. Jomas CR. Identifying Marine Phytoplankton, Academic Press, California. 997. Magurran AE. Ecological Diversity and Its Measurement. Princeton University Press.New Jersey. 988. Nybakken JW. Biologi Laut, suatu pendekatan ekologis, Penerbit PT. Gramedia Jakarta. 992. Pentecost A. Introduction to Freshwater Algae. Richmond Publishing Co Ltd, Orchard Road Richmond, Surrey, England. 984. Sournia A. Phytoplankton manual. UNESCO. 98. Sulastri dan DI. Hartoto. Phytoplankton changes in some inland water habitat of central Kalimantan, Indonesia, Berita ekologi, Edisi kuhsus. Berita biologi Berita biologi, Edisi khusus: Wetlands Indonesia-Peat Lands, 5(3): 285 297. 2000. Yamaji S. Illustrations of Marine Plankton.of Japan Hoikusha Publishing Co. Ltd. Osaka. 986. Handayani S dan ISL Tobing 33