FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA (Studi Kasus Pada Pasien Kanker di RSUD dr. Soekardjo Tasikmlaya Tahun 2016) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR KOTA SEMARANG TAHUN

HUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Jurnal Kesehatan Masyarakat

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

Jurnal Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN KB HORMONAL DAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN FAKTOR PENCETUS : PENGGUNAAN KONTRASEPSI, RIWAYAT MENYUSUI, RIWAYAT MENARCHE, RIWAYAT KELUARGA TERKAIT KEJADIAN KANKER PAYUDARA

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (Studi Pada Pasien Klinik Penyakit Dalam RSUD dr. Soekardjo) Tahun 2016

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

HUBUNGAN UMUR AWAL MENOPAUSE DAN STATUS PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan

PENDAHULUAN Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Oleh: Esti Widiasari S

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT PERTAMINA CILACAP

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

RISIKO TERJADINYA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

ABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah ke wilayah yang lain. Sampai saat ini penyakit 7menular seperti

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

Faktor-faktor Risiko Yang Berhubungan dengan Kejadian Asma Pada Anak Usia 1-5 Tahun di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

ABSTRAK GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA CA MAMMAE POST MASTECTOMY DI CISC DAN BCS TAHUN 2010

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

ABSTRAK GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA MENOPAUSE

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSU DADI KELUARGA PURWOKERTO

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

FAKTOR RISIKO AKSEPTOR KB HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN. Sri Wahyuni

PERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh :

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

FAKTOR-FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ken Saras Semarang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

RELATIONSHIP OF DIET TEENS AND FAMILY HISTORY WITH EVENTS FIBROADENOMAS MAMMARY (FAM) IN HOSPITAL THE LANGSA CITY LANGSA ACEH PROVINCE 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

Transkripsi:

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA (Studi Kasus Pada Pasien Kanker di RSUD dr. Soekardjo Tasikmlaya Tahun 2016) Santika Dini Dhiana 1) Nur Lina dan Ai Sri Kosnayani 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Kesehatan Reproduksi 1) Universitas Siliwangi (santika.dini@gmail.com) Dosen Pembimbing Bagian Kesehatan Reproduksi Fakultas Ilmu Kesehatan 2) Universitas Siliwangi ABSTRAK Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel kanker yang berasal dari sel-sel normal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu, saluran susu, atau jaringan penunjang seperti lemak dan saraf. Akibat yang ditimbulkan dalam pembelahan sel adalah menyerang jaringan biologis di dekatnya dan dapat bermigrasi ke jaringan tubuh lainnya melalui sirkulasi darah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kanker payudara diantaranya usia menarche, status menopause, penggunaan kontrasepsi hormonal, riwayat menyusui, riwayat obesitas, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling yaitu sebanyak 110 sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia menarche (p = 0,000, OR = 7,111) dan riwayat obesitas (p = 0,001, OR = 10,87) dengan kejadian kanker payudara. Tidak ada hubungan antara status menopause, penggunaan kontrasepsi hormonal, riwayat menyusui, riwayat sebagai perokok, dan riwayat kebiasaan olahraga dengan kejadian kanker payudara. Disarankan kepada masyarakat/wanita hendakanya mewaspadai timbulnya kanker dan dianjurkan untuk deteksi dini dengan pemeriksaan SADARI dan pengujian mammografi. Kepustakaan : (2014 2016) Kata Kunci : Faktor Risiko, Kanker Payudara 1

RISK FACTORS ASSOCIATED WITH BREAST CANCER EVENTS (Case Study In Cancer Patients in dr. Soekardjo Tasikmlaya 2016) Santika Dini Dhiana 1) Nur Lina dan Ai Sri Kosnayani 2) Students of the Faculty of Health Sciences Reproductive Health Specialisation 1) Siliwangi University (santika.dini@gmail.com) Supervisor Section of Reproductive Health Faculty of Health Sciences 2) Siliwangi University ABSTRACT Breast cancer is a malignant disease that is due to the growth of cancer cells derived from normal cells in the breast can be derived from the milk glands, milk ducts, or supporting tissue such as fat and nerves. The impact in cell division are attacking the nearby biological tissue and can migrate to other tissues via blood circulation. Many factors can influence breast cancer include age of menarche, menopausal status, use of hormonal contraceptives, breastfeeding history, history of obesity, smoking, and exercise habits. The purpose of this study was to identify risk factors associated with breast cancer incidence. This research used analytic observational with case control approach. Samples were taken by accidental sampling technique as many as 110 samples. The instrument used in this study is a questionnaire. Analysis conducted through univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using Chi Square. The results showed that there was a relationship between the age of menarche (p = 0.000, OR = 7.111) and a history of obesity (p = 0.001, OR = 10.87) and the incidence of breast cancer. There was no association between menopausal status, use of hormonal contraceptives, breastfeeding history, a history of smoking, exercise habits and history with the incidence of breast cancer. Suggested to the society / women hendakanya be aware of the incidence of cancer and is recommended for early detection with testing BSE and mammography examinations. Bibliography : (2014-2016) Keywords : Risk Factors, Breast Cancer 2

1. PENDAHULUAN Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel kanker yang berasal dari sel-sel normal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu, saluran susu, atau jaringan penunjang seperti lemak dan saraf. Kanker payudara merupakan penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Kanker payudara ditandai dengan kelainan siklus sel khas, yang dapat menyebabkan pembelahan sel payudara melebihi batas normal, dan perkembangannya tidak terkontrol. Akibat yang ditimbulkan dalam pembelahan sel adalah menyerang jaringan biologis di dekatnya dan dapat bermigrasi ke jaringan tubuh lainnya melalui sirkulasi darah (WHO, 2014). Menurut data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya merupakan peringkat ke 21 dari 25 wilayah kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat (0,4%). Kota Tasikmalaya memiliki 617 penderita kanker payudara dan angka prevalensi ini meningkat setiap tahunnya. Angka kejadian kanker payudara di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya menempati peringkat pertama. Berdasarkan data rekam medik tahun 2015 ditemukan sebanyak 93 kasus kanker payudara, dan tidak ditemukan angka kematian dari kejadian kanker payudara tersebut (Profil RSUD dr. Soekardjo, 2015). Hasil survei awal faktor risiko kanker payudara yang ditemukan pada pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, diantaranya adalah riwayat kanker payudara pada keluarga (30%), riwayat tumor payudara (20%), kurang olahraga (100%), riwayat obesitas (50%), penggunaan kontrasepsi hormonal (10%), usia menarche dini (30%), dan perokok aktif (70%). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara (Studi Kasus pada Pasien Kanker Payudara di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016). 2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan menggunakan pendekatan Case control. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu seluruh pasien kanker payudara di RSUD dr. Soekardjo dan populasi kontrol yaitu pasien bukan kanker payudara yang sedang berkunjung di RSUD dr. Soekardjo. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 110 orang yang sudah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. 3. HASIL PENELITIAN a. Analisis Univariat Tabel 3.1 3

Kategori Usia Menarche Responden di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 No Kategori usia menarche F Persentase (%) 1 < 12 tahun (berisiko) 69 62,7 2 > 12 tahun (tidak berisiko) 41 37,3 Berdasarkan tabel 3.1 diketahui kategori usia menarche >12 tahun (tidak berisiko kanker payudara) yaitu sebanyak 41 orang (37,3%) dan yang <12 tahun (berisiko kanker payudara) sebanyak 69 orang (62,7%). Tabel 3.2 Status Monopause Responden di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 No Status Monopause F Persentase (%) 1 Sudah 15 13,6 2 Belum 95 86,4 Berdasarkan tabel 3.2 diketahui status monopuse responden yaitu, responden yang sudah mengalami monopause sebanyak 15 orang (13,6%), dan responden yang belum mengalami menopause sebanyak 95 orang (86,4%). Tabel 3.3 Kategori Usia Menopause Responden di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 No Kategori usia menopause F Persentase (%) 1 > 48 tahun (berisiko) 13 11,8 2 < 48 tahun (tidak berisiko) 97 88,2 Berdasarkan tabel 3.3 diketahui kategori usia menopause < 48 tahun (tidak berisiko kanker payudara) yaitu sebanyak 97 orang (88,2%) dan yang >48 tahun (berisiko kanker payudara) sebanyak 13 orang (11,8%). Tabel 3.4 Penggunaan Kontrasepsi Hormonal di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 2

No Penggunaan Kontrasepsi F Persentase (%) Hormonal 1 Pernah (berisiko) 45 40,9 2 Tidak Pernah (tidak berisiko) 65 59,1 Berdasarkan tabel 3.4 diketahui responden yang pernah menggunakan kontrasepsi hormonal (berisiko kanker payudara) yaitu sebanyak 45 orang (40,9%) dan responden yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi hormonal (tidak berisiko kanker payudara) yaitu sebanyak 65 orang (59,1%). Tabel 3.5 Riwayat Menyusui di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 No Riwayat Menyusui F Persentase (%) 1 Tidak (berisiko) 13 11,8 2 Ya (tidak berisiko) 97 88,2 Berdasarkan tabel 3.5 diketahui bahwa responden yang memiliki riwayat menyusui sebanyak 97 orang (88,2%) dan responden yang tidak memiliki riwayat menyusui sebanyak 13 orang (11,8%). Tabel 3.6 Riwayat Obesitas di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 No Riwayat Obesitas F Persentase (%) 1 Pernah (berisiko) 18 16,4 2 Tidak Pernah (tidak berisiko) 92 83,6 5

Berdasarkan tabel 3.6 diketahui responden yang memiliki riwayat obesitas sebanyak 18 orang (16,4%) dan responden yang tidak memiliki riwayat obesitas yaitu sebanyak 92 orang (83,6%). Tabel 3.7 Kebiasaan Merokok di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 No Kebiasaan Merokok F Persentase (%) 1 Ya (berisiko) 14 12,7 2 Tidak (tidak berisiko) 96 87,3 Berdasarkan tabel 3.7 diketahui responden yang memiliki riwayat sebagai perokok yaitu sebanyak 14 orang (12,7%) dan responden yang tidak memiliki riwayat sebagai perokok yaitu sebanyak 96 orang (87,3%). Tabel 3.8 Kebiasaan Olahraga di RSUD dr. Soekardjo Tahun 2016 No Kebiasaan Olahraga F Persentase (%) 1 Tidak (berisiko) 93 84,5 2 Ya (tidak berisiko) 17 15,5 Berdasarkan tabel 3.8 diketahui responden yang mempunyai kebiasaan olahraga sebanyak 17 orang (15,5%) dan responden yang tidak mempunyai kebiasaan olahraga sebanyak 93 orang (84,5%). b. Analisis bivariat Tabel 3.10 Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD dr. SoekardjoTahun 2016 No Faktor Resiko Kanker Payudara Kategori Kanker Payudara Total Ya Tidak F % F % N % < 12 46 83,64 23 41,82 69 62,73 Usia tahun 1 0,000 Menarche > 12 9 16,36 32 58,18 41 37,27 tahun 2 Status belum 46 83,63 49 89,1 95 86,36 0,57 P OR (95% CI) 7,111 (2,91-17,3) 2

3 4 5 6 7 Menopause sudah 9 16,46 6 10,9 15 13,64 Penggunaan pernah 18 32,7 27 49,1 45 40,9 tidak Kontrasepsi pernah 37 67,3 28 50,9 65 59,1 hormonal Riwayat tidak 6 10,9 7 12,7 13 11,8 Menyusui ya 49 89,1 48 87,3 97 88,2 Riwayat Ya 16 29,1 2 3,6 18 16,4 Obesitas Tidak 39 70,9 53 96,4 92 83,6 Kebiasaan Ya 10 18,2 4 7,3 14 12,7 Merokok Merokok dalam satu rumah Kebiasaan Berolahraga Tidak 45 81,8 51 92,7 96 87,3 Ada 43 78,2 38 69,1 81 73,6 tidak ada 12 21,8 17 30,9 29 26,4 Tidak 47 85,5 46 83,6 93 84,5 Ya 8 14,5 9 16,4 17 15,5 0,12 1,0 0,001 0,15 0,38 1,0 10,87 (2,3-50) Berdasarkan tabel 3.22 faktor risiko yang mempunyai hubungan dengan kejadian kanker payudara adalah usia menarche dan riwayat obesitas, dengan p usia menarche (p = 0,000) dan nilai OR = 7,111. Serta p riwayat obesitas (p = 0,001) nilai OR = 10,87. 4. PEMBAHASAN a. Hubungan Usia Menarche dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara usia menarche dengan kejadian kanker payudara (p value = 0,000). Besarnya risiko,menderita kanker payudara yaitu dapat dilihat dari nilai OR = 7,111 (95% CI = 2,91 17,3) yang berarti responden yang usia menarche < 12 tahun memiliki risiko 7,111 kali lebih besar mengalami kejadian kanker payudara. Bila haid pertama datang sebelum usia 12 tahun, maka wanita akan mengalami sirkulasi hormon estrogen sepanjang hidupnya lebih lama. Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan duktus dalam kelenjar payudara. Keterpajanan lebih lama dari hormon estrogen dapat menimbulkan perubahan sel-sel duktus dari kelenjar payudara (Anggorowati, 2013). Perubahan tersebut dapat berupa hipertropi dan proliferasi yang abnormal sehingga akhirnya dapat berubah menjadi kanker. Usia menarche kurang dari 12 tahun mempunyai risiko 6,66 kali lebih tinggi daripada wanita dengan menarche pada usia normal yaitu lebih dari 12 tahun (p=0,00; OR=6,66; CI95%: 2,84-15,65) (Anggorowati, 2013). b. Hubungan Status Menopause dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara status menopause dengan kejadian kanker payudara (p value = 0,57). Hal ini karena kebanyakan responden belum 7

mengalami menopause atau kebayakan usia responden belum mencapai usia menopause. Apabila wanita telah mengalami masa menopause terlambat berisiko 5,12 kali dibandingkan dengan wanita yang belum mengalami masa menopause. Hal ini berhubungan dengan lamanya paparan hormon estrogen dan progesteron yang berpengaruh terhadap proses proliferasi jaringan payudara (Sihombing, dkk, 2011). c. Hubungan Penggunaan Kontresepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara (p value = 0,12). Hal ini dikarenakan kebanyakan responden tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Hasil pengamatan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal menekan ovulasi sehingga mengurangi risiko kanker endometrium maupun ovarium, namun tidak mengurangi risiko kanker payudara. Ketiadaan efek protektif terhadap kanker payudara diduga karena terdapat interaksi antara penggunaan hormon steroid eksogen dan faktor-faktor lingkungan. Studi yang dilakukan Harianto et al (2005) di Indonesia memberikan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh kontrasepsi oral terhadap risiko kanker payudara karena tidak mengendalikan faktor perancu di dalam desain penelitiannya maupun dalam menganalisis data. d. Hubungan Riwayat Menyusui dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat menyusui dengan kejadian kanker payudara (p = 1,0). Hal ini dikarenakan responden yang memiliki riwayat menyusui lebih banyak terjadi pada responden yang mengalami kejadian kanker payudara (89,1%). Fungsi hormon prolaktin yang dikeluarkan pada saat masa menyusui dapat menstimulir terjadinya laktasi sehingga kelenjar payudara berfungsi dengan normal dan menstimulasi sekresi hormon progesteron yang bersifat melindungi wanita terhadap kanker payudara. Menurut penelitian Anggorowati (2013) di RSUD Kudus menunjukan wanita yang tidak menyusui anaknya risikonya 5,49 kali lebih tinggi daripada wanita yang menyusui anaknya. e. Hubungan Riwayat Obesitas dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara riwayat obesitas dengan kejadian kanker payudara (p = 0,001). Besarnya risiko,menderita kanker payudara yaitu dapat dilihat dari nilai OR = 10,6 (95% CI = 2,3 49,1) yang berarti responden yang mempunyai riwayat obesitas memiliki risiko 10,87 kali lebih besar mengalami kejadian kanker payudara. Obesitas berarti keadaan penumpukan lemak yang berlebihan di jaringan adiposa. Keadaan ini timbul akibat pengaturan makanan yang tidak baik, gaya hidup kurang gerak, dan faktor keturunan (genetik) 2

(Balasubramaniam, 2013). Keadaan ini timbul akibat pengaturan makanan yang tidak baik, gaya hidup kurang gerak, dan faktor keturunan (genetik) (Balasubramaniam, 2013). f. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian kanker payudara (p = 0,15). Hal ini dikarenakan kebanyakan responden tidak mempunyai riwayat sebagai perokok. Menurut Kelsey Gamon (2003), rokok mengandung nikotin yang menyebabkan ketagihan sehingga akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin dapat merangsang metabolisme hormon estrogen lebih tinggi, sehingga memicu sel payudara berproliferasi menjadi sel kanker.. Wanita yang terpapar zat karsinogen melalui kebiasaan merokok akan memiliki tingkat metabolisme estrogen lebih tinggi dibanding wanita yang tidak merokok. Penelitian yang dilakukan oleh Indrati (2009) menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan merokok sigaret dengan risiko terkena kanker payudara (OR 4,70 CI;95% 2,536-8,710). g. Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan olahraga dengan kejadian kanker payudara (p = 1,0), karena responden yang mempunyai kebiasaan olahraga dengan responden yang tidak mempunyai kebiasaan olahraga hampir sama tidak mengalami kanker. Olahraga dapat meningkatkan kekebalan tubuh (immunosurveillance kanker) yang dihubungkan dengan rendahnya lemak di dalam tubuh dan keseimbangan hormon estrogen. Olahraga juga dapat membantu mengurangi peningkatan berat badan (obesitas) yang merupakan faktor risiko kanker payudara. Hal ini yang mendasari hubungan antara kurangnya berolahraga dengan kejadian kanker payudara (Harianto, 2010). 5. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa : a. Ada hubungan antara usia menarche dan riwayat obesitas dengan kejadian kanker payudara, dengan p usia menarche (p = 0,000) dan nilai OR = 7,111. Serta p riwayat obesitas (p = 0,001) dan nilai OR = 10,87. b. Tidak ada hubungan antara status menopause, penggunaan kontrasepsi hormonal, riwayat menyusui, riwayat sebagai perokok, dan riwayat kebiasaan olahraga dengan kejadian kanker payudara. 6. SARAN a. Bagi RSUD dr. Soekardjo 9

Disarankan bagi RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk meningkatkan promosi kesehatan mengenai faktor risiko, tanda dan gejala, deteksi dini, pencegahan dan pengobatan kanker payudara. b. Bagi masyarakat atau Wanita Bagi wanita yang usia menarche < 12 dan memiliki riwayat obesitas, hendaknya mewaspadai timbulnya kanker payudara dan jika telah pubertas dianjurkan untuk deteksi dini (screening test) dengan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pengujian mammografi. c. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti selanjutnya diharapkan variabel pengganggu seperti riwayat keluarga dan riwayat tumor payudara tidak hanya diukur tetapi juga dianalisis, dan juga menentukan batasan recall bias. DAFTAR PUSTAKA Anggorowati, Lindra, Faktor Risiko Kejadian Kanker Payudara di RSUD Kudus, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013. Balasubramaniam, S.M., et.al, Risk Factors of Female Breast Carcinoma: A Case Control Study at Puducherry, Indian J Cancer, 2013. Indrati, Rini, Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di RS dr. Kariadi Semarang, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009. Kelsey Gammon, Breast Cancer, American Cancer Society, 2003. Kemenkes, RI., Kategori Pemberian ASI, 2014. World Health Organization, Cancer Country Profile, 2014. Profil RSUD dr. Soekardjo, RSUD dr. Soekardjo, Tasikmalaya, 2015. Sihombing, Marice, Aprildah., Faktor Risiko Tumor Payudara pada PerempuanUmur 26-65 Tahun Di Lima KelurahanKecamatan Bogor Tengah,Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Bogor, 2011. Harianto dkk, Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di RS dr.cipto Mangunkusumo, Majalah Ilmu Farmasi, 2010. 2