BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan paku dalam dunia tumbuh-tumbuhan termasuk golongan atau

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Paku/Pteridophyta 1. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tracheophyta berspora

SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling

SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE)

PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti.

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

A. Struktur Akar dan Fungsinya

Analisis Artikel Tumbuhan Lumut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sumber daya alam yang sangat melimpah dan

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN. mencakup. Tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa

Pembahasan Soal-soal

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

10/21/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Makalah Botani Tumbuhan Rendah

BAB VIII DUNIA TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati tersebut harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan hidup di daerah tropika. Pteridophyta tidak ditemukan di

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Barat oleh Annisa, Nursyahra dan Abizar. Berdasarkan penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang anggotanya telah jelas

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 110º BT - 110º dan 07º LS, sedangkan secara. longitudinal yang melewati Jawa (Anonim, 2005).

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

10/8/2014. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Tanaman

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM)

Data Faktor Klimatik dan Edafik pada Berbagai Ketinggian ( 1180 m dpl 1400 m dpl ) di Kawasan Hutan Bebeng, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

LAPORAN PENGAMATAN TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan paku merupakan salah satu tumbuhan tertua yang masih sering kita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yogyakarta, terletak di Jalan Colombo, Catur Tunggal, Depok, Sleman,

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

by Widyasepta Nurpratitis

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

PENGHALUSAN TEKS DASAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

PENDAHULUAN. multiseluler atau terdiri atas banyak sel yang tergolong ke dalam kingdom Plantae

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dunia dapat ditemukan di sini. Hampir pada semua kelompok organisme,

POKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO LAMPIRAN

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Peta Konsep. Kata Kunci. gerak esionom gerak taksis gerak endonom gerak tropisme gerak nasti. 136 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Fototropisme.

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

Bagian aerial tumbuhan terdiri atas batang dengan organ-organ lateral. Pada umumnya tegak, tetapi bisa juga horizontal atau plagiotrop.

REVISI PROPOSISI MIKRO DAN PROPOSISI MAKRO TEKS DASAR

Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dalam dunia tumbuhan termasuk golongan besar atau Divisio Pteridophyta (pteris : bulu burung, phyta : tumbuhan ) yang diterjemahkan secara bebas berarti tumbuhan yang berdaun seperti bulu burung. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus, sebab paku mempunyai campuran sifat dan bentuk antara lumut dengan tumbuhan tingkat tinggi (Raven et al., 1992). Menurut Tjittrosoepomo (1994), tumbuhan paku merupakan divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tumbuhan dengan nyata dapat dibedakan dengan tiga bagian pokok, yaitu akar, batang dan daun namun belum menghasilkan biji. Loveless (1989), menyatakan kebanyakan tumbuhan paku memiliki perawakan yang khas, yaitu adanya daun muda yang bergulung yang akan membuka jika dewasa, ciri yang hampir unik ini disebut vernasi bergelung sebagai akibat lambatnya pertumbuhan permukaan daun sebelah atas daripada sebelah bawah pada perkembangan awalnya. Menurut Hasairin (2003), organ paku-pakuan terdiri atas dua bagian, yaitu: 1. Organ vegetatif, yang terdiri dari akar, batang dan daun (organum nutritivum). a. Akar

Akar paku adalah serabut. Pada bagian ujungnya tudung akar atau kaliptra. Di belakang tudung akar terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat, yang aktifitasnya adalah : Ke luar menghasilkan kaliptra, dan Ke dalam membentuk sel-sel akar b. Batang. Umumnya batang tumbuhan paku berupa akar tongkat atau rhizoma, ada juga yang berupa batang sesungguhnya, misalnya batang paku tiang. Bila dibuat sayatan melintang, maka akan tampak jaringan batang urut dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: Epidermis atau kulit luar. Umumnya keras karena mempunyai jaringan penguat yang terdiri atas sel-sel batu atau skelerenkim. Korteks atau kulit pertama. Bagian ini banyak mengandung ruangruang sel yang berbentuk lubang-lubang besar. Stele atau silinder pusat. Terdiri atas jaringan parenkim dan mengandung berkas pembuluh pengangkut, yaitu xilem dan floem dan bertipe kosentris. c. Daun Menurut Smith (1991) berdasarkan bentuk dan sifat daunnya dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu: Megaphyllus, yaitu paku yang mempunyai daun besar sehingga mudah dibedakan atas batang dan daun, misalnya pada Asplenium. Macrophyllus, yaitu paku yang memiliki daun kecil dan umumnya berupa sisik sehingga sukar dibedakan bagian-bagannya, misalnya pada Lycopodium. Menurut Tjitrosoepomo (1994), berdasarkan fungsinya daun paku Megaphyllus dibagi atas 2 kelompok yaitu tropofil dan sporofil.

Tropofil, yaitu daun yang berwarna hijau yang berfungsi sebagai penyelenggara asimilasi. Sporofil, yaitu daun yang berfungsi sebagai penghasil spora. Berbagai letak sorus dapat dilihat pada Gambar 2.1 (a) (b) (c) (d) Gambar 2.1. Berbagai Letak Sorus pada Daun Tumbuhan Paku a. Spora Antrophyium semicostatum b. Spora Elaphoglosum callifolium c. Spora Neprhrolepis dicsonoides d. Spora Asplenium pelludicum Pada hampir semua tumbuhan paku pada umumnya di permukaan sebelah bawah daun dewasa terdapat semacam bercak berbentuk bulat atau memanjang, sewaktu muda daun paku tersebut masih ditutupi berwarna karat, dan sewaktu muda biasanya tertutup oleh jaringan penutup yang disebut indisium. Bercak berwarna karat

itu terdiri atas berbagai sporangium dan disebut sorus ( Loveless, 1989), dapat dilihat pada Gambar 2. 1. 2. Organ generatif, (organum reproduktivum). Paku berkembang biak dengan spora. Setiap kotak spora dikelilingi oleh sederetan sel yang melingkar membentuk bangunan seperti cincin dan disebut annulus. Annulus ini berfungsi untuk mengatur pengeluaran spora.aktivitas annulus dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara. Di dalam sel-sel annulus penuh berisi air. Bila dalam keadaan basah sel-sel annulus akan mengembang, namun bila dalam keadaan kering sel-sel annulus akan mengisut, maka sel-sel annulus mengerut dan memendek menyebabkan dinding kotak spora menjadi retak. Kotak spora pecah, spora dihembuskan keluar melalui celah yang terjadi pada waktu sel annulus mengerut. Perkembangbiakan pada tumbuhan paku secara gametofit bersifat seksual dengan menghasilkan sel-sel gamet (gamet dan gamet ) sporofit bersifat aseksual dengan menghasilkan spora (Hasairin, 2003). Daun pada tumbuhan paku mengandung sporangia yang berkembang dalam bentuk kelompok yang disebut sori. Sporangia yang pecah akan menghasilkan spora. Dengan spora inilah tumbuhan paku berkembang biak (Cranbrook dan Edward,1994). Setelah pembuahan, sel telur tumbuh menjadi tumbuhan paku-pakuan, pertumbuhannya akan berlangsung sampai saat pematangan untuk membentuk spora lagi (Tjitrosoepomo et al., 1983). Dalam udara kering, spora mampu mempertahankan viabilitasnya selama beberapa bulan, tetapi jika dibasahi pada suhu yang cocok, spora akan berkecambah (Loveless,1989). Akar tumbuhan paku awalnya berasal dari embrio kemudian lenyap dan digantikan akar-akar seperti kawat atau rambut, berwarna gelap dan dalam jumlah besar yang berasal dari batangnya (Tjitrosoepomo et al. 1983). Menurut Loveless(1989), daun biasanya terdiri dari dua bagian yaitu tangkai daun dan helaian

daun. Jika anak daun tersusun seperti sehelai daun, daun (ental), disebut bersirip (pinnate), tiap anak daun disebut sirip (pinna), dan poros tempat sirip berada disebut rakis (rachis). Umumnya pertumbuhan batang tidak nyata. Tetapi pada paku pohon, batangnya tumbuh menyerupai batang pinang (Sastrapradja et al. 1980). Batang tumbuh dari tahun ke tahun dan membentuk seperangkat daun baru pada setiap masa tumbuh ( Tjitrosoepomo et al., 1983). 2.2. Ekologi Tumbuhan Paku Tumbuhan paku mempunyai daya adaptasi yang tinggi, sehingga tidak jarang dijumpai paku dapat hidup di mana-mana, diantaranya di daerah yang lembab, di bawah pohon, di pinggir sungai, di lereng-lereng terjal, di pegunungan, bahakan ada yang menempel di batang pohon. Jenis-jenis paku epifit yang berbeda kebutuhannya juga akan berbeda terhadap cahaya. Ada yang menyenangi tempat terlindung dan ada sebagian pada tempat tertutup. (Wiesner, 1907 ; Went 1940 dalam Hasairin dan Kaban, 1997). Paku yang menyenangi sinar matahari sun-fern selain ada yang membentuk belukar dan ada juga yang memanjat. Sebagian kecil sun fern tumbuh di tempat yang benar-benar terbuka. Namun demikian memerlukan juga lindunan dari sinar matahari. Paku yang membentuk belukar membentuk sendiri naungannya dengan cara membuat rimbunan yang terdiri dari daun-daunan. (Ricaropical, 1952). 2.3. Distribusi Tumbuhan Paku Hutan pegunungan terdapat zona-zona vegetasi, dengan jenis dan struktur dan penampilan yang berbeda. Zona-zona vegetasi tersebut dapat dikenali disemua gunung di daerah tropis meskipun tidak ditentukan oleh ketinggiannya saja. Di gunung yang rendah, semua zona vegetasi lebih sempit, sedangkan di gunung yang tinggi zona itu lebih luas. (Mackinnon, 2000).

Pada daerah tropis dan subtropis, tumbuhan paku-pakuan berada di tempattempat yang lembab, di bawah pepohonan, di pinggir jalan maupun sungai di pegunungan. Melihat cara tumbuhnya paku di alam cukup beragam. (Sastrapradja & Afriastini, 1985). 2.4. Manfaat Tumbuhan Paku Tumbuhan paku banyak ragamnya, banyak diantaranya yang mempunyai bentuk yang menarik, sehingga bagus untuk dijadikan tanaman hias. Selain itu paku juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran berupa pucuk-pucuk paku. Dari segi obatobatan tradisional pakupun tidak luput dari kehidupan manusia. Ada jenis-jenis paku yang daunnya untuk ramuan obat dan ada pula yang rhizomanya. Ada jenis tumbuhan paku yang batangnya dipakai untuk budi daya tanaman anggrek (Sastrapradja, 1979). Sejak dulu tumbuhan paku telah dimanfaatkan oleh manusia, terutama sebagai bahan makanan atau sayuran. Dewasa ini pemanfaatannya berkembang sebagai material baku untuk pembuatan kerajinan tangan, pupuk oranik dan tumbuhan obat (Asmoro, 1990). Nilai ekonomi tumbuhan paku terutama terletak pada keindahannya dan sebagai tanaman holtikultura beberapa jenis Lycopodinae yang suka panas digunakan sebagai tanaman hias dalam pot, dan paku kawat yang merayap yang digunakan dalam pembuatan karangan bunga, sedangkan sporanya kecil-kecil yang mudah terbakar karena kandungannya akan minyak, sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan kilat panggung (Polunin, 1994).