4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

dokumen-dokumen yang mirip
4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

4002 Sintesis benzil dari benzoin

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

4013 Sintesis benzalasetofenon dari benzaldehida dan asetofenon

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol

4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)

5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena

4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

5026 Oksidasi antrasena menjadi antrakuinon

4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

4 Pembahasan Degumming

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

Bab IV Hasil dan Pembahasan

REAKSI ASETILASI EUGENOL DAN OKSIDASI METIL ISO EUGENOL RUMONDANG BULAN

Lampiran 1. Determinasi Tanaman Jarak Pagar

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BABm METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Labu leher tiga Pyrex - Termometer C

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Lingkup Penelitian Penyiapan Gliserol dari Minyak Jarak Pagar (Modifikasi Gerpen 2005 dan Syam et al.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

SINTESIS METIL ESTER DARI LIPID Bacillus stearothermophilus DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN BF 3. Dessy Dian Carolina NRP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGGUNAAN CANGKANG BEKICOT SEBAGAI KATALIS UNTUK REAKSI TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL

3 Percobaan dan Hasil

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Theophil Eicher und Hermann J. Roth, Synthese, Gewinnung und Charakterisierung von Arzneistoffen. prof. aza

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

REAKSI KURKUMIN DAN METIL AKRILAT DENGAN ADANYA ION ETOKSI

III. METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

KROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

Deskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

Kata kunci: katalis gula, katalis gula-h 2 SO 4, metil ester dari minyak sawit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET

Transkripsi:

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat castor oil + MeH Na-methylate H Me CH 4 (32.0) C 19 H 36 3 (312.5) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus karbonil turunan asam karboksilat, transesterifikasi ester asam karboksilat, trigliserida, bahan terbarukan Tenik Laboratorium Pengadukan dengan batang pengaduk magnet, penggojokan, estraksi, penyaringan, evaporasi dengan rotavapor Instruksi (skala batch 10 mmol) Peralatan Labu leher-dua 100 ml, pengaduk magnet, batang pengaduk magnet, labu alas bulat, corong pisah, rotavapor Bahan Minyak jarak metanol larutan natrium metilat (16%) dalam metanol petroleum eter (td 60 80 C) natrium sulfat untuk pengering 10 g (kira-kira 10 mmol) 32 g (40 ml, 1,0 mol) 0,3 ml 40 ml kira-kira 1 g Reaksi Di dalam labu leher-dua 100 ml yang dilengkapi dengan pengaduk magnet, 10,0 g (kira-kira 10 mmol) minyak jarak dan 32 g (40 ml, 1,0 mol) metanol diaduk. Setelah penambahan 0,3 ml larutan natrium metilat, campuran larutan diaduk selama 45 menit hingga transesterifikasi sempurna. Pengamatan terhadap reaksi dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (lihat analisis). Penyelesaian Metanol yang berlebih dievaporasi dengan rotavapor. Produk kotor yang tertinggal dipindahkan dengan 40 ml petroleum eter (60-80 C) ke dalam corong pisah dan digojog dengan 20 ml air. Fasa organik dipisahkan dan digojog berulang-ulang dengan 20 ml air 1

hingga ph netral. Setelah fasa organik dikeringkan menggunakan natrium sulfat, kemudian disaring dan pelarutnya dievaporasi dengan rotavapor. Hasil: 9,0 g (28 mmol, 93%); kemurnian GC 89%. Manajemen limbah Daur ulang Petroleum eter dan metanol hasil evaporasi dikumpulkan dan diredistilasi. Pembuangan limbah Limbah Natrium sulfat Fasa air dari penggojokan Pembuangan Limbah padat, bebas dari merkuri Campuran pelarut air, bebas halogen Waktu 3 jam Penghentian sementara Setelah transesterifikasi minyak jarak selesai Tingkat Kesulitan Mudah Instruksi (skala batch 100 mmol) Peralatan Labu leher-dua 1 L, pengaduk magnet, batang pengaduk magnet, labu alas bulat, corong pisah, rotavapor. Bahan Minyak jarak metanol larutan natrium metilat (16 %) dalam metanol petroleum eter (td 60-80 C) natrium sulfat untuk pengering 100 g (kira-kira 100 mmol) 320 g (400 ml, 10 mol) 3 ml 300 ml kira-kira 5 g Reaksi Di dalam labu leher-dua 100 ml yang dilengkapi dengan pengaduk magnet, 100 g (kira-kira 100 mmol) minyak jarak dan 300 ml metanol diaduk. Setelah penambahan 0,3 ml larutan natrium metilat, campuran diaduk selama 45 menit hingga transesterifikasi sempurna. Pengamatan terhadap reaksi dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (lihat analisis). Penyelesaian Metanol yang berlebih dievaporasi dengan rotavapor dan produk kotor yang tersisa dipindahkan dengan 300 ml petroleum eter (60-80 C) ke dalam corong pisah. Setelah 2

pemisahan gliserin, fasa organik dicuci berulang-ulang dengan masing-masing 100 ml air sampai ph netral. Setelah fasa organik dikeringkan menggunakan natrium sulfat, kemudian disaring dan pelarutnya dievaporasi dengan rotavapor. Hasil: 100 g (0,300 mol, 100%); kemurnian GC 88%. Manajemen limbah Daur ulang Petroleum eter dan metanol hasil evaporasi dikumpulkan dan diredistilasi. Pembuangan limbah Limbah natrium sulfat Fasa air dari penggojokan Gliserin dari corong pisah Pembuangan Residu padat, bebas dari merkuri Campuran pelarut air, bebas halogen Pelarut organik, bebas halogen Waktu 4 jam Penghentian sementara Setelah transesterifikasi minyak jarak selesai Tingkat Kesulitan Mudah Analisis: Pengamatan reaksi dengan KLT Preparasi sampel: Dengan menggunakan pipet tetes, satu tetes fasa bagian atas dari campuran reaksi diencerkan dengan 1 ml diklorometana. Kondisi KLT: adsorben: KLT-aluminium foil (silika gel 60) eluen: petroleum eter (60-80 C) / etil asetat 7 : 3 Penampakan: plat KLT-aluminium dicelupkan ke dalam 2N H 2 S 4 dan kemudian dikeringkan dengan pengering udara panas. R f (reaktan) 0,47 R f (produk) 0,64 3

GC: Preparasi sampel: Satu tetes produk diencerkan dengan 10 ml diklorometana. 0,2 µl dari larutan ini diinjeksikan. Kondisi GC: Kolom: DB-1, 28 m, internal diameter 0,32 mm, film 0,25 µm inlet: on-column injection Gas pembawa: hidrogen (40 cm/detik) oven: 90 C (5 menit), 10 C/menit sampai 240 C (20 menit) detektor: FID, 270 C GC produk Waktu retensi (menit) Senyawa Luas puncak % 17,93 Metil palmitat 0,9 19,61 Metil stearat 4,3 19,69 Metil oleat 2,7 19,97 Metil linoleat 1,0 21,69 Metil risinoleat 89,4 4

Spektrum 1 H NMR produk (300 MHz, CDCl 3 ) 17 15 13 11 12 8 6 4 2 1 Me 18 16 14 H 10 9 7 5 3 δ (ppm) Multiplisitas Jumlah H Keterangan 0,84 T 3 18-H 1,24 M 16 CH 2 sisa 1,41 M 2 13-H 1,59 M 2 3-H 2,02 M 2 8-H 2,09 S 1 -H 2,19 M 2 11-H 2,28 T 2 2-H 3,59 M 1 12-H 3,61 S 3 -CH 3 5,35 M 1 9-H 5,49 M 1 10-H 5

Spektrum 13 C NMR produk (75,5 MHz, CDCl 3 ) 17 15 13 11 12 8 6 4 2 1 Me 18 16 14 H 10 9 7 5 3 δ (ppm) Keterangan 174,0 C= 132,6 C-10 125,3 C-9 71,2 C-12 51,1 -CH 3 36,7 C-11 35,2 C-13 33,8 C-2 22,4 C-17 13,8 C-18 76,5-77,5 pelarut 6