NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk menggunakan akal pikiran mereka sebagai jawaban dalam menghadapi

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA SISWA KELAS III SDN PATI KIDUL 03 TAHUN 2014

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANTENGAN

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR KELAS V SEMESTER II DI SDN 2 CINGKRONG PURWODADI GROBOGAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAMBANG ENDRA GUNAWAN A54B090090

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERKALIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS 3

Shinta Metikasari 1), Imam Sujadi 2), Yemi Kuswardi 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS IV SD N PILANGSARI 1, GESI, SRAGEN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

REVI ANNGRAITA DWI PURWASIH A54F100008

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SRI SURYO EKO PRASETYO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SD N NGADIREJO II KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

PROSIDING ISBN :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 LOGEDE KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan Sarjana S-1 Disusun Oleh : RESTUTI KENCONOWATI NIM : A54B090077 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 LOGEDE KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Restuti Kenconowati. NIM: A54B090077 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan pemahaman matematika Operasi Hitung Campuran dengan metode pembelajaran Numbered Heads Together pada siswa kelas III SD Negeri 2 Logede Karangnongko Klaten tahun pelajaran 2012/ 2013. Bentuk peneltian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 2 Logede yang berjumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data digunakan teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan pemahaman matematika. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 46,67 dengan persentase ketuntasan sebesar 40%, siklus I nilai rata-rata kelas 66 dengan persentase ketuntasan sebesar 66,67%, siklus II nilai rata-rata kelas 76,67 dengan persentase ketuntasan sebesar 86,67%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan pemahaman matematika Operasi Hitung Campuran dengan metode pembelajaran Numbered Heads Together pada siswa kelas III SD Negeri 2 Logede Karangnongko Klaten tahun pelajaran 2012/ 2013. Kata kunci : metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), pemahaman. 1

PERSETUJUAN UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 LOGEDE KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Diajukan Oleh : RESTUTI KENCONOWATI A54B090077 Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi S-1 Pembimbing I Dra. Sri Sutarni, M. Pd Tanggal : 23 Oktober 2012 2

PENGESAHAN UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 LOGEDE KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Yang dipersiapkan dan disusun oleh : RESTUTI KENCONOWATI A54B090077 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, 31 Oktober 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. 1. Dra. Sri Sutarni, M Pd. ( ) 2. Drs. Yakub Nasucha, M. Hum. ( ) 3. Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum. ( ) Surakarta... November 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M. Si. NIK. 547 3

Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia untuk menggunakan akal pikiran mereka sebagai jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang. Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan pendidikan yang baik kita akan mudah mengikuti perkembangan zaman di masa yang akan datang. Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi kehidupan, akan membawa sikap, mental, tingkah laku anak didik. Hal ini merupakan proses yang secara alami munculnya suatu permasalahan yang baru dalam dunia pendidikan, sehingga dalam penyampaian materi pelajaran dituntut untuk selalu menyesuaikan dengan kondisi anak sekarang. Perlu diketahui bahwa pendidikan kemarin, sekarang, dan yang akan datang banyak perubahan. Guru yang selalu menggunakan metode monoton, artinya dari tahun ke tahun tidak pernah mengalami perubahan karena adanya perubahan kondisi, mereka akan mengalami permasalahan yang tidak mereka sadari. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik harus mau tahu akan kebutuhan siswa, terutama dalam pelayanan dan penyampaian materi pelajaran, sehingga sangat perlu sebagai pendidik mengadakan variasi metode pembelajarannya. Manakah yang lebih tepat untuk menyampaikan materi supaya hasil proses belajar mengajar berhasil maksimal. Perubahan pembelajaran tidak harus disertai dengan pemakaian perlengkapan ruang serba hebat, tetapi lebih menekankan pada pengembangan cara-cara baru belajar yang lebih efektif dan sesuai dengan kemampuan siswa. Pembelajaran akan efektif bila guru dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi di kelasnya, kemudian menganalisa dan menentukan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab utama, yang selanjutnya menentukan tindakan pemecahan. Tuntutan peningkatan kualitas profesional guru belum memenuhi syarat yang diinginkan atau diharapkan. Antara petunjuk pelaksanaan yang sudah ada banyak terdapat kendala bagi para pelaksana pendidikan utamanya guru. Terbukti dengan dampak yang muncul dilapangan, antara lain: 1. Keterampilan siswa masih sangat rendah, terutama tentang keterampilan menghitung, 2. Tingkat pengetahuan dan prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika lebih rendah 4

dari mata pelajaran yang lain, 3. Suasana belajar kurang dinamis. Permasalahan di atas disebabkan oleh dominasi guru masih tinggi, peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai penyebar ilmu kurang berperan sebagai fasilitator, guru masih banyak bergantung pada buku, guru masih dominan menggunakan ceramah dan mencatat, guru kurang mengoptimalkan bekerja bersama-sama dan siswa dianggap lulus tes atau dapat mengerjakan tes tanpa memperhatikan aspek lain seperti kejujuran, pengendalian diri, penghargaan kepada orang lain, dan kemampuan bekerja sama. Demikian gambaran situasi pembelajaran saat ini yang terjadi di lapangan khususnya pembelajaran di Sekolah Dasar. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses pembelajaran dan segi hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar ( 75% ) siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran di samping menunjukkan semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan-perubahan perilaku yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar ( 75% ). Berdasarkan hasil pengamatan awal, penguasaan materi pada soal hitung campuran pada pembelajaran Matermatika Kelas III SD N 2 Logede, Kecamatan Karangnongko semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 masih di bawah ratarata karena nilai rata-rata dibawah KKM ( Kriteria Ketentuan Minimal ), sedangkan nilai KKM untuk pelajaran Matematika kelas III Semester Ganjil adalah 60. Pada saat mengerjakan ulangan harian pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2012 diperoleh siswa yang mendapat nilai 80 adalah 1 siswa, nilai 70 adalah 2 siswa, nilai 65 adalah 3 siswa nilai 50 adalah 1 siswa, nilai 45 adalah 3 siswa, nilai 40 adalah 2 siswa dan siswa yang mendapat nilai 30 adalah 3 siswa. Dari 15 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM adalah 9 siswa dan yang mendapat nilai di atas KKM adalah 6 siswa, dengan rata-rata 51,33 dari 15 siswa. Maka dapat dikatakan kemampuan pemahaman siswa masih kurang. Dengan kenyataan 6 siswa diatas KKM dan 9 siswa di bawah KKM dapat diartikan 40 % siswa tuntas belajar dan 60 % siswa belum tuntas belajar. Dengan melihat kondisi tersebut maka nilai rata-rata di bawah KKM sebagai bukti pembelajaran 5

Matematika pada operasi hitung campuran siswa SD N 2 Logede semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 dianggap gagal dan perlu diperbaiki proses belajar mengajarnya. Metode pembelajaran banyak sekali jenisnya, penerapan metode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya: tujuan yang berbagai jenis dan fungsnya. Tingkat kematangan siswa yang berbeda, situasi yang berbagai keadaan, pribadi guru dan kemampuan professional yang berbeda-beda. Karena itu sulit untuk memberikan satu klasifikasi yang jelas mengenai metode yang pernah dikenal di dalam pengajaran. Namun demikian ada sifat umum yang mungkin untuk mengadakan klasifikasi yang jelas tetapi fleksibel. Di dalam kenyataan banyak faktor yang menyebabkan tidak selalu dapat dipergunakan metode yang paling sesuai dengan tujuan, situasi dan lain-lain. Guru sering kali terpaksa menggunakan metode pilihan. Agar usaha pendidikan tidak sia-sia. Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik (Ariyanto, 2011 : 1). Mengingat adanya perbedaan karakteristik itu maka diperlukan adanya kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berpikir secara deduktif untuk dapat mengerti dunia matematika yang bersifat deduktif ( Ariyanto, 2011: 1-2 ). Dengan Matematika, dapat membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan. Namun sayangnya pengembangan sistem ilmu model Matematika itu tidak selalu sejalan dengan perkembangan berpikir anak terutama pada anak-anak usia SD. Bertolak dari permasalahan itu akan dicoba metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa yang aktif yaitu melalui metode Kepala Bernomor. Upaya yang dilakukan seorang guru dalam meningkatkan mutu pendidikan Matematika di SD adalah keterampilan berhitung, latihan-latihan yang berbentuk pekerjaan rumah biasanya berhubungan dengan soal-soal yang abstrak sifatnya dalam melakukan operasi hitungan campuran. Diharapkan dengan menerapkan metode pembelajaran kepala bernomor, pemahaman matematika pada siswa akan meningkat. 6

Dengan demikian peneliti bisa mengambil kesimpulan tentang pentingnya penelitian Upaya Meningkatan Pemahaman Matematika Operasi Hitung Campuran dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Logede Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian yang dapat memberikan manfaat bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuan dasar tentang bagaimana peserta didik belajar matematika ditinjau dari psikologi belajar. Berdasarkan uraian diatas peneliti akan melakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Matematika. Indikator 1.4.1. Mengerjakan soal tentang operasi hitung campuran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan pada hal tersebut diatas dapat ditetapkan tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman matematika operasi hitung campuran dengan metode pembelajaran Numbered Heads Together pada siswa kelas III SD Negeri 2 Logede Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 2 Logede yang terletak di Desa Logede, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Waktu penelitian dari penyusunan pengajuan proposal sampai penyusunan laporan direncanakan selama tiga bulan dimulai dari bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD N 2 Logede yang berjumlah 15 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman matematika Operasi Hitung Campuran pada siswa kelas III SD N 2 Logede Tahun Pelajaran 2012/ 2013 yang diberikan pembelajaran matematika dengan metode Numbered Head Together (NHT). Prosedur penelitian yang digunakan adalah model spiral, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta refleksi. Menerapkan metode pembelajaran Numbered Heads Together (Kepala Bernomor) dalam pembelajaran Matematika. Langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu: (1) Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor. (2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. (3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar 7

dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. (4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. (5) Tanggapan dari teman yang lain kemudian Guru menunjuk nomor yang lain. Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif (nilai pemahahaman siswa) dapat di analisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya mencari nilai rata-rata, persentase pemahaman siswa, sedangkan data kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta yang sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman yang dicapai siswa juga aktifitas siswa selama pembelajaran serta aktifitas guru dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini melalui beberapa cara antara lain: (1) Observasi adalah langkah awal untuk mengetahui suatu permasalahan yang dialami oleh guru dalam proses pembelajaran, dan observasi dilakukan di kelas yang menjadi sampel untuk mendapat gambaran secara langsung tentang kegiatan/ aktivitas belajar siswa di kelas. Observasi dapat mengetahui dan mengamati kegiatan siswa dalam mempersiapkan, memperhatikan, dan menanggapi penjelasan dari guru selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan metode Numbered Heads Together. (2) Tes digunakan menguji subjek untuk mendapatkan data tentang pemahaman siswa, dengan menggunakan butir-butir soal/ instrumen soal yang mengukur pemahaman siswa sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diteliti. Tes sangat lazim digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Hal ini disebabkan pada PTK pada umumnya salah satu yang diukur adalah hasil belajar siswa. (3) Dokumentasi, menurut Suharsimi Arikunto (2010: 135) menyatakan bahwa Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Penggunaan metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui data perkembangan siswa yang berupa daftar presensi, daftar nilai, rencana pelaksanaan pembelajaran, foto-foto, dan dokumen yang ada di dalam 8

sekolah. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan melihat dan mencatat kembali data yang ada dan yang akan diperlukan untuk keperluan tertentu. Dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Silabus, RPP, foto-foto, lembar kerja siswa, maupun daftar nilai siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Lembar observasi digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data mengenai kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran matematika menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT), lembar penilaian, RPP, lembar observasi/ pengamatan, dan catatan lapangan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Kondisi Awal: pelaksanaan tindakan kelas ini didasari pada latar belakang masalah yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa yang sudah tuntas dalam pemahaman matematika operasi hitung campuran berjumlah 6 siswa, sedangkan 9 siswa lainnya belum tuntas belajarnya. Dari hal ini bisa dilihat bagaimana masih jauh dari ketuntasan belajar KKM Mata pelajaran matematika yaitu 60. Sedangkan rata rata ketuntasan secara keseluruhan belum mencapai seperti yang diharapkan 75 %. Ketuntasan belajar siswa pada pra tindakan baru mencapai 40 %, dan rata rata kognitif siswa mencapai 46,67. Siklus I: Sebelum dilaksanakan tindakan terlebih dahulu penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran yang akan dilakukan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah disusun, yaitu selama 2 jam (2 x 35 menit) dengan materi palajaran tentang Operasi Hitung Campuran. Kemudian mempersiapkan instrumen observasi proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan mempersiapkan media pembelajaran berkaitan dengan materi operasi hitung 9

campuran yaitu alat hitung (ketekan). Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 September 2012 jam 4 5. Pada siklus ini pelaku tindakan adalah peneliti dibantu observer. Selain membantu peneliti, observer juga mengadakan observasi, sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa yang hadir 15 siswa. Kegiatan awal dalam proses pembelajaran, guru peneliti membuka pelajaran dengan salam, guru dan siswa berdoa bersama, mengabsen siswa, memotivasi, dan mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran, guru peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu kemampuan yang akan siswa peroleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dan tanya jawab berkenaan dengan materi yang akan disampaikan. Setelah guru menyampaikan materi kemudian diadakan evaluasi dari hasil nilai dari siklus I menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman siswa dari sebelumnya. Karena sebelum diadakan penelitian tindakan kelas siklus I ini siswa yang memperoleh nilai di atas KKM hanya 40 %, sedangkan yang lainnya masih di bawah KKM 60 ada kenaikan menjadi 66,67 %, dan ketuntasan belajar secara keseluruhan ada peningkatan ratapeningkatan nilai rata dari 46,67 menjadi 66. Hal ini dapat dilihat dengan adanya yang diperoleh secaraa keseluruhan pada masing-masing siswa. Nilai pemahaman siswa pada siklus I dapat dilihat pada Histogram di bawah ini: 6 5 4 3 2 1 0 Histogram Pada Siklus 1 6 3 2 2 2 40-49 50-59 60-69 70-79 80-90 INTERVAL KELAS 10

Refleksi: Keseluruhan data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru peneliti masih belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan. Pembelajaran matematika dengan metode Numbered Head Together (NHT). Hal tersebut dapat dilihat pada hasil pengamatan. Dalam kegiatan pembelajaran siklus I masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Hal tersebut dapat terjadi karena guru belum maksimal dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan nyaman bagi siswa, kekurangan itu antara lain: (1) Guru belum memberikan teguran secara optimal (tegas) pada siswa yang ramai sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. (2) Guru belum bisa mengkondisikan siswa secara maksimal. (3) Pengalokasian waktu yang belum sesuai dengan RPP. Meskipun sudah ada peningkatan pemahaman pada siklus I dibandingkan pra tindakan, tetapi masih banyak kekurangan yang harus dibenahi pada siswa. Kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran yaitu: (1) Siswa masih ada yang tidak memperhatikan. (2) Kurang motivasi dan juga masih malu dalam bertanya. (3) Pemahaman siswa masih rendah. Hal itu membuat siswa masih merasa kesulitan ketika harus mengerjakan soal secara individu maupun kelompok dengan benar. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti harus menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses pembelajaran matematika dengan metode Numbered Head Together (NHT). Hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan tindakan, menyatakan bahwa pemahaman siswa masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Meskipun sudah ada peningkatan pemahaman siswa jika dibandingkan sebelum siklus I. Oleh sebab itu, dari data diatas bisa dijadikan sebagai dasar untuk melanjutkan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II, dengan harapan dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I, serta dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah guru harus melakukan tindakan ke siklus selanjutnya untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas III SD Negeri 2 Logede karena siklus I ini 11

dianggap belum berhasil karena masih banyak siswa yang belum mencapai indikator yang ditentukan. Siklus II: Pada tahap perencanaan, peneliti membuat suatu perencanaan dengan berpedoman pada hasil refleksi yang telah dilaksanakan peneliti pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I tersebut, diketahui bahwa materi yang diajarkan dengan metode Numbered Head Together (NHT) oleh guru peneliti belum dapat dipahami siswa secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari pemahaman siswa yang telah dilaksanakan sebelumnya. Guru peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimana waktu pembelajaran selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan materi pelajaran tentang pengembangan soal yang berkaitan dengan operasi hitung campuran, media dan peralatan yang dibutuhkan, pedoman observasi, soal tes dan dokumentasi. Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 9 Oktober 2012 jam 4 5. Pada siklus ini pelaku tindakan adalah peneliti dibantu observer. Selain membantu peneliti, observer juga mengadakan observasi. Sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa yang hadir 15 siswa. Kegiatan awal dalam proses pembelajaran, guru peneliti membuka pelajaran dengan salam, Guru dan siswa berdoa bersama, mengabsen siswa, memotivasi, dan mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran, guru peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu kemampuan yang akan siswa peroleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dan tanya jawab berkenaan dengan materi yang akan disampaikan. Observasi Tindakan Kelas Siklus II, setelah guru menyampaikan materi kemudian diadakan evaluasi dari hasil nilai dari siklus II menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman siswa dari sebelumnya. Karena sebelum diadakan penelitian tindakan kelas siklus II ini siswa yang memperoleh nilai di atas KKM hanya 66,67 %, sedangkan yang lainnya masih di bawah KKM 60 ada kenaikan menjadi 86,67 %, dan ketuntasan belajar secara keseluruhan ada peningkatan rata-rata dari 66 menjadi 76,67. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan nilai yang diperoleh secara keseluruhan pada masing-masing siswa. Nilai pemahaman siswa pada siklus II dapat dilihat pada Histogram di bawah ini: 12

Histogram Pada Siklus III 6 6 5 4 3 3 2 1 2 2 2 0 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 INTERVAL NILAI Grafik Peningkatan Pemahaman Siklus II Refleksi : Keseluruhan data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru peneliti masih belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan. Pembelajaran matematika dengan metode Numbered Head Together (NHT). Hal tersebut dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa secara keseluruhan siswa merasa senang, memperhatikan, termotivasi, dan berani bertanya. Selain itu, guru juga sudah memberikan teguran secara tegas pada siswa yang ramai sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru, sehingga siswa tersebut tidak terlalu mengalami kesulitan ketika harus mengerjakan soal secara individu maupun kelompok dengan benar. Berdasarkan pemahaman siswa di putaran siklus II diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan secaraa signifikan. Karena rata-rata keseluruhan mencapai 86,67 % siswa tuntas belajar. batas KKM, akan Meskipun masih ada 2 siswa yang belum mencapai nilai tetapi ketuntasan rata-rata secara keseluruhan sudah menunjukkan peningkatan dimana lebih dari 75 % siswa sudah tuntas, sehingga tidak perlu lagi dilakukan tindakan berikutnya. Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat dijadikan metode 13

belajar dalam pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan pemahaman siswa yang cukup baik. Dimana rata-rata secara keseluruhan sebelum dilakukan tinadakan menunjukkan hasil 46,67 dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I menunjukkan hasil 66 dan pada siklus II menunjukkan hasil 76,67. Berdasarkan dari data diatas dapat dibuat histogram sebagai berikut : Histogram Prosentase Pem mahaman Matematika Siswa 100% 80% 60% 40% 20% 0% Pra Tindakan Siklus I Siklus II Grafik Peningkatan Pemahaman Matematika setiap Siklus Dari data di atas dapat kita lihat hasil tindakan dari setiap siklus. Dimana pada keadaan awal pra tindakan jumlah siswa yang mendapatkan nilai < 60 sebanyak 9 siswa dan yang mendapat nilai 60 sebanyak 6 siswa. Dengan demikian maka sekitar 60 % belum mencapai hasil yang memuaskan, sedangkan 40 % sudah mendapatkan hasil yang baik. Kemudian pada tindakan siklus I jumlah yang mendapatkan nilai < 60 sebanyak 5 siswa dan yang mendapat nilai 60 sebanyak 10 siswa. Dengan demikian maka sekitar 33,33% belum mencapai hasil yang memuaskan, sedangkan 66,67 % siswa sudah mendapatkan hasil yang baik.pemahaman matematika pada siklus II secara keseluruhan lebih meningkat. Hal ini dapat diketahui dimana jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 sebanyak 2 siswa atau 13,33 % dari jumlah siswa keseluruhan. Sedangkan yang mendapat nilai diatas 60 sebanyak 13 siswa atau 86,67 % dari jumlah seluruhnya. Dari data yang diperoleh di atas menunjukkan bahwa pemahaman belajar siswa dapat ditingkatkan melalui proses belajar mengajar yang menyenangkan dan juga 14

tidak membosankan, salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II, proses pembelajaran telah dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pemahaman siswa yang signifikan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dalam dua siklus telah dapat meningkatkan pemahaman siswa. Hal ini berpengaruh juga terhadap peningkatan pemahaman siswa yang pada siklus II telah memenuhi KKM yang telah ditetapkan. Secara rinci hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut. Sebelum diadakan tindakan prosentase belajar mencapai 40%. Setelah diadakan siklus I prosentase belajar mengalami kenaikan sebesar 66,67% dan setelah siklus II mengalami kenaikan sebesar 86,67%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil. Simpulan Penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa: dengan menerapkan metode Numbered Heads Together (NHT) adanya peningkatan pemahaman matematika siswa dalam pembelajaran matematika. Penggunaan metode pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Prosentase belajar secara keseluruhan baik pra tindakan maupun setelah dilakukan tindakan dapat dirinci yaitu pada pra tindakan mencapai 40 %, pada siklus I menjadi 66,67 %, dan siklus II mencapai 86,67 %. Implikasi hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pedoman bagi guru, bahwa berbagai metode pembelajaran yang ada dan bervariasi tidak hanya sebagai bahan bacaan semata, akan tetapi untuk dapat menerapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga semua aspek dapat tercapai baik itu afektif, kognitif, maupun psikomotorik dan memperoleh gambaran yang jelas dengan menerapkan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk mencapai keberhasilan belajar matematika. 15

Daftar Pustaka Acep, Yonny, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia. Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. PSKGJ-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta. Solo : Qinant. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya. Cooperative Learning, http://edtech.kennesaw.edu/intech/cooperativelearning.htm Esis.Widdiarto,Rachmadi. 2004. Makalah: model-model Pembelajaran Matematika SD. Yogyakarta: PPG Matematika Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Herawati, dkk. 2009. PTK Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayu Media. Herdian. 2009. Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head Together ). http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nhtnumbered-head-together/. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2012, pukul 18.44 WIB. Ismail, 2003. Media Pembelajaran (Model-Model Pembelajaran). Jakarta Direktorat Pendidikan Nasional. Karso, dkk, 1988, Pendidikan Matematika 1, Jakarta : Universitas Terbuka Poerwadaminta.1995. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sri Rahayu, 2009. Numbered Head Together. Srhttp://pelawi selatan. blogspot. Com / 20009/ 03 / numbered-head together. html Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta. 16

Sujarwo, Baku. 2004. Korelasi antara Pemecahan Masalah Matematika dengan Bahasa Indonesia. Semarang : IKIP PGRI. Tarjo, 2009. Perbaikan Pembelajaran melalui PTK Mata Pelajaran Matematika dan IPS pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN 3 Manggarmas Tahun pelajaran 2008 / 2009. Semarang : Universitas Terbuka. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka Wiriatmaja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.,http://arifuddin-proposalptk.blogspot.com/2011/07/peningkatkan-hasilbelajar-matematika.html, http://learning-with-e.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html#4,http://zainurie.files.wordpress.com/2007/12/ppp/pembelajaran kooperatif.pdf,http://pinggiralas.blogspot.com/2010/05/contoh-ptk-kooperatif-nht.html 17