PENGARUH JUMLAH NIRA TEBU DAN KONSENTRASI SUSU SKIM TERHADAP MUTU YOGHURT NIRA TEBU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERBANDINGAN UBI JALAR UNGU DENGAN AIR DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU SKRIPSI OLEH:

PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN LAMA INKUBASI TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU

PEMBUATAN KOPI KOMBUCHA BERBAHAN BAKU KOPI SIDIKALANG SKRIPSI OLEH : MARNI OTACE WULAN NAPITUPULU

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN SARI NENAS DENGAN SARI DAUN KATUK DAN KONSENTRASI KARAGENAN TERHADAP MUTU PERMEN JELLY

PENGARUH PERBANDINGAN BIJI NANGKA DAN AIR DAN KONSENTRASI CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) TERHADAP MUTU YOGHURT SARI BIJI NANGKA

PENGARUH PERBANDINGAN BUBUR BUAH BELIMBING DENGAN BUBUR LABU KUNING DAN KONSENTRASI NATRIUM BENZOAT TERHADAP MUTU SAUS BELIMBING SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DAN KONSENTRASINYA TERHADAP MUTU NIRA AREN (Arenga pinnata) SKRIPSI. Oleh:

PENGARUH KONSENTRASI SUSU BUBUK DAN GELATIN TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT DAN KONSENTRASI MANITOL TERHADAP MUTU TABLET EFFERVESCENT ROSELA

PENGARUH PERBANDINGAN UBI JALAR UNGU DENGAN AIR DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU

PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH NENAS DENGAN MELON SERTA KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU PERMEN JAHE (Hard Candy)

PENGARUHPERBANDINGAN SARIMENGKUDU DENGAN SARI NENAS DANLAMA PEMANASAN TERHADAP MUTU PERMEN MENGKUDU MIX SKRIPSI OLEH: MELINA FARIDA SIANTURI

PENGARUH PERBANDINGAN GULA PUTIH DENGAN GULA MERAH DAN PENAMBAHAN SANTAN TERHADAP MUTU ABON JAMUR TIRAM

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP MUTU MINUMAN FERBEET (Fermented Beetroot) SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH KONSENTRASI BUBUR BUAH MANGGA DAN CMC (CARBOXY METHYL CELLULOSE) TERHADAP MUTU SORBET AIR KELAPA

STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH KONSENTRASI PEKTIN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU SELAI NANAS LEMBARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENSTABIL DAN KONSENTRASI YOGHURT TERHADAP MUTU PERMEN JELLY BELIMBING WULUH

PENGARUH KONSENTRASI SUSU BUBUK DAN GELATIN TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

PENGARUH DERAJAT KEASAMAN DAN KONSENTRASI STARTER RAGI TERHADAP MUTU MINUMAN BERALKOHOL DARI SIRSAK

PENGARUH PERBANDINGAN SARI MENGKUDU DENGAN SARI NANAS DAN JUMLAH SUKROSA TERHADAP MUTU MINUMAN SERBUK MENGKUDU INSTAN

PENGARUH PERBANDINGAN GUM ARAB DENGAN KARAGENAN DAN LAMA PEMASAKAN TERHADAP MUTU JELLI MARKISA

PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH NENAS DAN MELON SERTA KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU PERMEN JAHE (HARD CANDY)

PENGARUH KONSENTRASI SUSU SAPI SEGAR DAN KONSENTRASI DEKSTRIN TERHADAP MUTU MINUMAN COKELAT INSTAN

PENGARUH PERBANDINGAN KONSENTRASI SORBITOL DENGAN SARI UBI JALAR UNGU DAN KONSENTRASI KARAGENAN TERHADAP MUTU PERMEN JELLY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU MANISAN KULIT SEMANGKA

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

PENGARUH KONSENTRASI DEKSTRIN DAN PERBANDINGAN SARI MENGKUDU DAN SIRSAK TERHADAP MUTU TABLET EFFERVESCENT

PENGARUH KONSENTRASI KARAGENAN TERHADAP MUTU SELAI KELAPA MUDA LEMBARAN SELAMA PENYIMPANAN

STABILITAS MUTU NIRA AREN KEMASAN DENGAN PERLAKUAN FISIK DAN PENGAWET ALAMI SELAMA PENYIMPANAN DINGIN SKRIPSI BOY ADITIANO

PENGARUH PERBANDINGAN BUBUR BUAH TOMAT DENGAN SARI UBI JALAR ORANYE DAN KONSENTRASI KALIUM SORBAT TERHADAP MUTU SAOS PEPAYA SKRIPSI

MUTU SENSORI SUSU FERMENTASI PROBIOTIK SELAMA PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacillus casei subsp. casei R-68

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

PENGARUH PERLAKUAN FISIK DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU MINUMAN RINGAN NIRA TEBU

PENGARUH KONSENTRASI CARBOXY METHYL CELLULOSE DAN KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SELAI JAGUNG

PENGARUH LAMA PENGERINGAN KENTANG DAN PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KENTANG TERHADAP MUTU COOKIES KENTANG

PENGARUH KONSENTRASI BUBUK BAWANG PUTIH DAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP MUTU TAHU SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

PEMBUATAN MIE INSTAN DARI TEPUNG KOMPOSIT BIJI-BIJIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN LAMA INKUBASI TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

STUDI PENGARUH JUMLAH AIR DAN LAMA EKSTRAKSI TERHADAP MUTU KOPI INSTAN SECARA MIKROENKAPSULASI

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

STUDI PEMBUATAN YOGHURT BENGKUANG INSTAN DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI SUSU BUBUK DAN STARTER

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

PENGARUH LAMA PEREBUSAN DAN LAMA PENYANGRAIAN DENGAN KUALI TANAH LIAT TERHADAP MUTU KERIPIK BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr)

PENGARUH PERBANDINGAN SARI NANAS DENGAN SARI DAUN SIRSAK DAN PERSENTASE GUM ARAB TERHADAP MUTU PUDING

PENGARUH PERBANDINGAN SARI BIT DENGAN SARI NENAS DAN KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SIRUP BITNAS

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAN SUHU FERMENTASI TERHADAP MUTU KIMCHI LOBAK

PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH CAMPURAN EKSTRAK BAWANG PUTIH DENGAN BAYAM DAN JUMLAH GULA TERHADAP MUTU MINUMAN INSTAN KEDELAI YANG DIGERMINASI

PENGARUH JENIS GULA DAN KONSENTRASI EKSTRAK RUMPUT LAUT TERHADAP MUTU JELLI ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)

PENGARUH KONSENTRASI CMC (Carboxy Methyl Cellulose) DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU SORBET SARI BUAH

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

KOMBINASI Lactobacillus plantarum DENGAN Lactobacillus bulgaricus DAN Streptococcus thermophilus TERHADAP MUTU SUSU FERMENTASI SELAMA PENYIMPANAN

STEVIA ISSN No Vol. I No. 01-Januari 2011

PENGARUH PENAMBAHAN KACANG MERAH DAN PENSTABIL GUM ARAB TERHADAP MUTU SUSU JAGUNG

PENGARUH JUMLAH BUBUK KUNYIT TERHADAP MUTU TAHU SEGAR SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG

PERBANDINGAN BERAT KACANG KEDELAI BERGERMINASI DAN BIJI NANGKA DAN KONSENTRASI LARU PADA PEMBUATAN TEMPE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

STUDI PEMBUATAN YOGHURT BENGKUANG INSTAN DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI SUSU BUBUK DAN STARTER SKRIPSI. Oleh:

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING PADA TEPUNG TERIGU DAN KONSENTRASI RAGI PADA PEMBUATAN DONAT

PENGARUH KONSENTRASI SUSU SAPI SEGAR DAN KONSENTRASI DEKSTRIN TERHADAP MUTU MINUMAN COKELAT INSTAN

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI GULA SUKROSA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP PEMBUATAN KOPI KOMBUCHA

PENGARUH DERAJAT KEASAMAN DAN KONSENTRASI RAGI TERHADAP MUTU MINUMAN BERALKOHOL DARI SIRSAK SKRIPSI OLEH:

PENGARUH PERBANDINGAN BUBUR DAUN LIDAH BUAYA, SARI MARKISA DAN MANISAN BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN PEKTIN TERHADAP MUTU MARMALADE

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

MEMPELAJARI PENGARUH KONSENTRASI RAGI DALAM FORMULASI INOKULUM FERMENTASI DAN LAMA PENYANGRAIAN TERHADAP MUTU KOPI BUBUK

PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI KALIUM KARBONAT (K 2C03

PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH MENGKUDU DENGAN SARI BUAH DURIAN DAN JUMLAH GUM ARAB TERHADAP MUTU PERMEN JELLY MENGKUDU

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

OLEH: SUZANNA TANIAJI

PENINGKATAN CITA RASA DAN TEKSTUR YOGHURT DARI SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH MARKISA DAN TERUNG BELANDA SKRIPSI. Oleh:

PENGARUH JUMLAH TERASI DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PEMBUATAN PRODUK SAMBAL TERASI

PENGARUH KONSENTRASI BUMBU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU SAYUR DAUN UBI TUMBUK INSTAN

PENGARUH KONSENTRASI KARAGENAN TERHADAP MUTU SELAI SIRSAK LEMBARAN SELAMA PENYIMPANAN

LAPORAN SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

STUDY PEMBUATAN SELAI COKELAT KULIT PISANG BARANGAN

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SUKUN DENGAN JENIS PENSTABIL TERHADAP MUTU COOKIES SUKUN SKRIPSI. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

PENGARUH KONSENTRASI PATI UBI JALAR PADA BAHAN PELAPIS EDIBEL TERHADAP MUTU BUAH SALAK SIDIMPUAN TEROLAH MINIMAL SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI OLEH :

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI MINYAK NABATI TERHADAP MUTU MENTEGA KACANG (PEANUT BUTTER)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Transkripsi:

PENGARUH JUMLAH NIRA TEBU DAN KONSENTRASI SUSU SKIM TERHADAP MUTU YOGHURT NIRA TEBU (The Effect of Amount of Sugarcane Juice and Concentrationof Skim Milk on The Quality of Sugarcane Juice Yoghurt) Azmil Fuady 1,2), Sentosa Ginting 1), Linda Masniary Lubis 1) 1) Program Studi Ilmu danteknologi Pangan Fakultas Pertanian USU Medan Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan Kampus USU Medan 2) e-mail :azmilfuady@gmail.com Diterma tanggal 24 Januari 2015 / Disetujui tanggal 30 Januari 2015 ABSTRACT This study was conducted to determine the effect of amount of sugarcane juice and skim milk concentration on the quality of sugarcane juice yoghurt. This research was conducted at the Laboratory of Food Technology, Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan, using completely randomized design with two factors, i.e amount of sugarcane juice (T) : (10%,20%,30%,40%) and concentration of skim milk (S) : (12%, 13%, 14%, 15%). The parameters analyzed were protein content, total lactic acid, total dissolved solids, total microbes, ash content, viscosity, the hedonic value of color, aroma, and taste.the result showed that the amount of sugarcane juice had highly significant effect on total lactic acid, total dissolved solids, total microbes, ash content, and hedonic value of color and taste. Concentration of skim milk had highly significant effect on level of protein, total lactic acid, total dissolved solids, total microbes, ash content, and viscosity. The interaction between the two factors had highly significant effect on total dissolved solids, total microbes, had significant effect on total lactic acid, and had no significant effect on the level of protein, ash content, viscosity, hedonic value of the color, aroma, and taste. Amount of sugarcane juice of 40% and concentration of skim milk of 13% produced the best quality sugarcane juice yoghurt and more acceptable. Keywords :Skim milk, sugarcane juice, yoghurt PENDAHULUAN Susu fermentasi adalah salah satu bentuk diversifikasi minuman berbahan baku susu dan sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, merupakan produk tradisional yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Konsumsi produk susu fermentasi terus meningkat, hal ini menunjukkan bahwa produk susu fermentasi merupakan bagian yang penting dalam konsumsi makanan bagi manusia dari berbagai bangsa di seluruh dunia. Susu fermentasi merupakan minuman yang memiliki cita rasa khas, menyegarkan, dan menyehatkan disebabkan mikroorganisme Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang terkandung didalamnya. Yoghurt dapat dibuat dari campuran susu segar, susu skim, air, gula dan mikroba probiotik. Air dan gula dapat disubtitusi dari nira tebu.nira tebu mengandung sukrosa yang tinggi dan mengandung nutrisi yang baik, sehingga dapat menjadi media tumbuh yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri Lactobacillus sp., dengan demikian menggunakan nira tebu dalam pembuatan yoghurt akan dapat mengurangi pemakaian susu skim pada proses pembuatan yoghurt. Menurut penelitian Muharani (2011) menunjukkan bahwa nira tebu cocok untuk dijadikan minuman probiotik dengan total bakteri probiotik terbaik diperoleh koloni sebesar 3,5 x 10 5 cfu/ml, dinyatakan bahwa nira tebu sangat baik sebagai prebiotik, karena mengandung nutrisi dan media tumbuh bagi bakteri probiotik yaitu Lactobacillus sp. Susu skim dalam pembuatan yoghurt berperan sebagai sumber laktosa dan nutrisi bagi bakteri asam laktat. Disamping itu, penambahan susu skim juga berperan dalam meningkatkan kekentalan, keasaman, dan protein. Namun, kekentalan dan keasaman yang terlalu tinggi dapat menyebabkan aktivitas bakteri menjadi terhambat dan mutu yoghurt yang dihasilkan kurang disukai oleh konsumen, oleh karena itu konsentrasi susu skim yang ditambahkan harus sesuai dengan mutu yoghurt yang ingin dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembuatan yoghurt nira tebu, untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik antara 44

jumlah nira tebu dan susu skim yang menghasilkan yoghurt nira tebu dengan sifat fisik, kimia, dan organoleptik yang terbaik dan disukai konsumen. BAHAN DAN METODA Bahan penelitian yang digunakan adalah nira tebu yang diperoleh dari petani tebu Sei Semayang, Deli Serdang serta susu skim bubuk dan kultur/starter komersilyoghurt yang diperoleh dari supermarket di Medan.Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalahbahan kimia untuk analisa kadar protein, total asam laktat, dan total mikroba. Pembuatan starter yoghurt Susu bubuk sebanyak 30 g ditambahkan gula pasir sebanyak 3%, kemudian dilarutkan dengan air sebanyak 200 ml, dipanaskan pada suhu 80 C selama 2 menit dan selanjutnya suhunya diturunkan sampai 45 C. Penambahan bakteri probiotik dari yoghurt komersil yang mengandung bakteri Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidhophillus, dan Bifidobacterium sebanyak 5% dari volume campuran dan diaduk,permukaan wadah fermentasi ditutup dengan plastik polietilen dan dilubangi dengan menggunakan jarum, diinkubasi pada suhu 40 C selama 6 jam, dilakukan peremajaan kultur sebanyak 3 kali. Pembuatan yoghurt nira tebu Nira tebu dibagi menjadi 4 (empat) perlakuan dengan jumlah nira tebu 10, 20, 30, dan 40% dari 200 ml air,kemudian ditambahkan susu skim dengan konsentrasi yang dibagi menjadi 4 (empat) perlakuan yaitu: 12, 13, 14, dan 15%. Ditambahkan dengan air sampai 200 ml, dipanaskan pada suhu 80 C selama 2 menit, diaduk rata sampai air seduhan susu skim dan nira tebu tercampur homogen dan didinginkan sampai suhunya 45 o C. Lalu ditambahkan starter sebanyak 5% dan CMC 0,5% dari volume total dan diaduk. Diinkubasi pada suhu 40 o C selama 6 jam. Variabel mutu yang diamati adalah kadarprotein (metode kjeldahl, AOAC, 1995), total asam laktat (Fox, 1981), total padatan terlarut (Muchtadi dan Sugiono, 1990), total mikroba (Fardiaz, 1992), kadar abu (Sudarmadji, dkk., 1984), viskositas (Moechtar, 2007),nilai hedonik warna, nilai hedonik rasa, dan nilai hedonik aroma (5 skala) (Soekarto, 1985). Analisis Data Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor, yaitu jumlah nira tebuyang dilambangkan dengan Tsebagai faktor I dengan 4 taraf perlakuan yaitu T1 = 10%, T2 = 20%,T3 = 30%, dan T4 = 40%. Faktor II adalah konsentrasi susu skim(s) dengan 4 taraf perlakuan yaitu S1 = 12%, S2 = 13%, S3 = 14%, dan S4 = 15%. Setiap perlakuan dibuat dalam 2 ulangan.perlakuan yang memberikan pengaruh berbeda nyata dan sangat nyata dilanjutkan dengan uji LSR. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pengaruh jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati seperti yang terlihat padatabel 1 dan Tabel 2. Kadar Protein Jumlah nira tebu memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar protein yoghurt nira tebu (Tabel 1). Sedangkan itu, konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar protein yoghurt nira tebu (Tabel 2). Hubungan konsentrasi susu skim dengan kadar protein yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 1. Peningkatan jumlah konsentrasi susu skim maka kadar proteinnya akan semakin tinggi. Penambahan jumlah susu skim yang ditambahkan semakin tinggi kadar proteinnya karena susu skim merupakan sumber protein. Susu skim sebagai sumber protein pada yoghurt, jadi semakin banyak susu skim yang ditambahkan kadar protein pada yoghurt akan semakin tinggi (Triyono, 2010). Total Asam (%) Dari Tabel 1 dan 2 dapat dilihat bahwa jumlah nira tebu dankonsentrasi susu skim memberikan pengaruh yang berbedanyata (P<0,05) terhadap total asam yoghurt nira tebu. Hubungan antara jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim dengan total asam laktat yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 2. Nilai total asam tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan T4S4(jumlah nira tebu 40% dan konsentrasi susu skim 15%)yaitu sebesar 0,8724% dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan T1S1 (jumlah nira tebu 10% dan konsentrasi susu skim 12%) yaitu sebesar 0,4350%.. 45

Tabel 1. Pengaruh jumlah nira tebu terhadap parameter mutu yoghurt yang diamati Jumlah nira tebu (T) Parameter T1= 10% T2= 20% T3= 30% T4 = 40% Kadar protein (%) 6,01 aa 6,11 aa 6,14 aa 6,07 aa Total asam (%) 0,56 cc 0,57 cc 0,65 bb 0,81 aa Total padatan terlarut ( Brix) 12,41 dd 14,54 cc 15,72 bb 16,20 aa Total mikroba (Log CFU/g) 8,3 dd 8,4 cc 8,4 bb 9,2 aa Kadar abu (%) 0,53 dd 0,66 cc 0,75 bb 0,82 aa Viskositas (mpas) 63,13 aa 63,13 aa 63,13 aa 62,50 aa Uji organoleptik aroma (numerik) 3,38 aba 3,26 ba 3,51 aa 3,43 aba Uji organoleptik rasa (numerik) 3,16 bb 3,21 bb 3,38 aa 3,42 aa Uji organoleptik warna (numerik) 4,11 dc 3,83 cbc 3,72 bb 3,56 aa Keterangan :Notasi huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) dengan uji LSR. Data terdiri dari 2 ulangan. Tabel 2. Pengaruh konsentrasi susu skim terhadap parameter mutu yoghurt yang diamati Parameter Konsentrasi susu skim (S) S1= 12% S2= 13% S3= 14% S4= 15% Kadar protein (%) 4,87 dd 6,15 cc 6,38 bb 6,94 aa Total asam (%) 0,58 cc 0,64 bb 0,67 abab 0,70 aa Total padatan terlarut ( Brix) 14,39 dd 14,52 cc 14,76 bb 15,20 aa Total mikroba (Log CFU/g) 8,58 cc 8,61 bb 8,64 abab 8,66 aa Kadar abu (%) 0,64 cc 0,66 bcbc 0,70 bb 0,76 aa Viskositas (mpas) 53,75 cc 58,13 cc 65,00 bb 75,00 aa Uji organoleptik aroma (numerik) 3,27 aa 3,36 aa 3,46 aa 3,49 aa Uji organoleptik rasa (numerik) 3,27 aa 3,28 aa 3,33 aa 3,30 aa Uji organoleptik warna (numerik) 3,79 aba 3,75 ba 3,78 aba 3,90 aa Keterangan :Notasi huruf yang berbeda pada garis yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) dengan uji LSR. Data terdiri dari 2 ulangan.. 6.94 Kadar protein (%) 7.00 6.00 5.00 4.00 ŷ = 0,642S - 2,582 r = 0,948 4.87 6.15 6.38 3.00 11 12 13 14 15 Konsentrasi susu skim (%) Gambar 1. Hubungan konsentrasi susu skim dengan kadar protein yoghurt nira tebu Pada setiap penambahan jumlah nira tebu dan susu skim maka kandungan total asam semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcusthermophillus yang memecah gula 46

sukrosa pada tebu dan gula laktosa pada susu skim menjadi asam laktat. Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan campuran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, yang dapat menguraikan gula susu (laktosa) menjadi asam laktat dengan adanya asam laktat inilah yang menyebabkan yoghurt berasa asam (Shurtleff dan Aoyagi, 2007). Total asam (%) 1 0.8 0.6 0.4 0.2 T1,ŷ = 0,019T + 0,316 r = 0,932 T2,ŷ = 0,027T + 0,283 r = 0,945 T3,ŷ = 0,065T - 0,315 r = 0,932 T4,ŷ = 0,046T + 0,189 r = 0,931 11 12 13 14 15 16 T1 10 T2 20 T3 30 T4 40 Gambar 2. Hubungan antara jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim dengan total asam laktat yoghurt nira tebu Total Padatan Terlarut ( Brix) Dari Tabel 1 dan 2 jumlah nira tebu dankonsentrasi susu skim memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total padatan terlarut yoghurt nira tebu. Hubungan antara jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim dengan total padatan terlarut yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 3. Total padatan terlarut tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan T4S4(jumlah nira tebu 40% dan konsentrasi susu skim 15%)yaitu sebesar 19,56 Brix dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan T1S1 (jumlah nira tebu 10% dan konsentrasi susu skim 12%) yaitu sebesar 11,70 Brix. Pada setiap penambahan jumlah nira tebu dan susu skim maka kandungan total padatan terlarut semakin meningkat. Hal ini dikarenakan nira tebu yang mempunyai kandungan gula sukrosa dan juga susu skim yang mempunyai kandungan gula laktosa yang kemudian akan dipecah menjadi glukosa. Dengan pemberian tambahan jumlah nira tebu dan penambahan konsentrasi susu skim, sehingga menyebabkan nilai total padatan terlarut yoghurt nira tebu meningkat. Hal ini sesuai pernyataan Filianty (2007), yang menyatakan komponen kimia nira tebu terdiri dari gula sukrosa 10,29%, glukosa 2,43% dan fruktosa 0,94% dan juga pendapat Hidayat et al (2006), yang menyatakan bahwa secara umum susu mengandung berbagai komponen zat gizi yang cukup penting seperti air, bahan kering, lemak, protein, kasein, laktosa, mineral, vitamin, dan asam-asam lemak serta senyawa organik lainnya. Total Mikroba (Log CFU/g) Dari Tabel 1 dan 2 dapat dilihat bahwa jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total mikroba yoghurt nira tebu. Hubungan antara jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim dengan total mikroba yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 4. Total mikroba tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan T4S4(jumlah nira tebu 40% dan konsentrasi susu skim 15%)yaitu sebesar 2,08 x 10 9 koloni/g atau 9,32 Log CFU/g dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan T1S1 (jumlah nira tebu 10% dan konsentrasi susu skim 12%) yaitu sebesar 1,84 x 10 8 koloni/g atau 8,265 Log CFU/g. Total mikroba yoghurt nira tebu yang dihasilkan telah memenuhi standar jumlah total mikroba untuk yoghurt sesuai SNI 01-2981-2009 yaitu minimal 10 7 koloni/g. Pada setiap penambahan jumlah nira tebu dan susu skim maka kandungan total mikroba semakin meningkat. Hal ini disebabkan nira tebu dan susu skim merupakan tempat yang cocok 47

untuk pertumbuhan Lactobacillus Sp dimana pada nira tebu dan susu skim terdapat nutrisi yag dibutuhkan untuk pertumbuhan dari bakteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Muharani (2011), yang menyatakan nira tebu sangat baik sebagai prebiotik, nutrisi dan media tumbuh bagi bakteri probiotik dan juga pendapat dari Buckle et al (2009), yang menyatakan bahwa susu mengandung bermacam-macam unsur dan sebagian besar terdiri atas zat makanan yang diperlukan bakteri untuk pertumbuhannya. Total padatan terlarut ( Brix) 18 16 14 12 10 8 T1,ŷ = 0,537T + 5,158 r = 0,987 T2,ŷ = 0,052T + 13,84 r = 0,915 T4,ŷ = 0,294T + 11,75 r = 0,876 T3,ŷ = 0,183T + 13,73 r = 0,934 11 12 13 14 15 16 T1 10 T2 20 T3 30 T4 40 Gambar 3. Hubungan antara jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim dengan total padatan terlarut yoghurt nira tebu. Total mikroba (Log CFU/g) 9.4 9 8.6 8.2 7.8 T2,ŷ = 0,007T + 8,308 r = 0,943 T1,ŷ = 0,003T + 8,417 r = 0,774 T4,ŷ = 0,025T + 8,95 r = 0,948 T3,ŷ = 0,051T + 7,654 r = 0,989 11 12 13 14 15 16 T1 10 T2 20 T3 30 T4 40 Gambar 4. Hubungan antara jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim dengan total mikroba yoghurt nira tebu. Kadar Abu (%) Pengaruh jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar abu yoghurt nira tebu yang dihasilkan (Tabel 1 dan 2). Peningkatan jumlah nira tebu maka semakin besar kadar abu yang terkandung dalam yoghurt nira tebu. Nira tebu mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Hal ini sesuai pernyataanjain (2011) yang menyatakan nira tebu kaya akan vitamin dan mineral seperti fosfor dan zat besi.hubungan jumlah nira tebu dengan kadar abu yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 5. Susu skim kaya akan mineral yang terkandung seperti kalsium, fosfor dan zat besi. Jadi semakin tinggi konsentrasi susu skim maka semakin banyak kadar abu yang terkandung dalam yoghurt nira tebu. Susu skim mengandung semua komponen gizi dalam susu yang tidak dipisahkan, kecuali lemak dan vitaminvitamin yang larut dalam lemak (Buckle dkk., 2009). Hubungan konsentrasi susu skim dengan kadar abu yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 6. 48

Penentuan Viskositas (mpas) Jumlah nira tebu memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap viskositas yoghurt nira tebu (Tabel 1). Sedangkan itu, konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap viskositas yoghurt nira tebu (Tabel 2). Hubungan konsentrasi susu skim dengan viskositas yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 7. Semakin tinggi total padatan dalam yoghurt maka viskositas semakin tinggi. Kandungan total padatan yang tinggi akan menghasilkan yoghurt yang lebih kental, dengan semakin besar penambahan susu skim semakin tinggi kandungan total padatan di dalam yoghurt dan akan menghasilkan yoghurt dengan viskositas yang tinggi. Secara umum susu mengandung berbagai komponen zat gizi yang cukup penting seperti air, bahan kering, lemak, protein, kasein, laktosa, mineral, vitamin, dan asam-asam lemak serta senyawa organik lainnya. (Hidayat dkk., 2006). Kadar abu (%) 0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 ŷ = 0,009T + 0,45 r = 0,989 0.53 0.66 0.75 0.82 0.40 0 10 20 30 40 Gambar 5. Hubungan pengaruh jumlah nira tebu dengan kadar abu yoghurt nira tebu Kadar abu (%) 0.80 0.70 0.60 ŷ = 0,04S + 0,15 r = 0,975 0.64 0.66 0.70 0.76 0.50 11 12 13 14 15 Gambar 6. Hubungan konsentrasi susu skim dengan kadar abu yoghurt nira tebu. 80 Viskositas (mpas) 70 60 50 53.8 Konsentrasi susu skim (%) ŷ = 7,062S - 32,37 r = 0,984 58.1 65.0 75.0 40 11 12 13 14 15 Konsentrasi susu skim(%) Gambar 7. Hubungan konsentrasi susu skim dengan viskositas yoghurt nira tebu 49

Nilai Organoleptik Warna Jumlah nira tebu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap uji organoleptik warna yoghurt nira tebu (Tabel 1). Sedangkan itu, konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap ujiorganoleptik warna yoghurt nira tebu (Tabel 2).Hubungan jumlah nira tebu dengan uji organoleptik warna yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 8. Hal ini disebabkan warna nira tebu yang keruh sehingga warna yoghurt tebu menjadi kecoklatan yang membuat panelis kurang meyukai warna tersebut.semakin tinggi jumlah nira tebu yang ditambahkan maka warna yoghurt nira tebu akan semakin berwarna kecoklatan. Nira hasil penggilingan tebu merupakan cairan yang coklat kehijauan.warna dari nira tebu segar tergantung juga pada umur tanaman tebu tersebut. Jika tanaman tebunya masih muda maka warna air tebu agak hijau muda keruh sedangkan batang tebu tua akan menghasilkan air perasan tebu yang berwarna lebih tua atau kecoklatan (Arifa, 2008). Organoleptik warna (Hedonik) 4.5 4.0 3.5 3.0 4.11 ŷ = -0,017T + 4,245 r = 0,982 3.83 3.72 3.56 0 10 20 30 40 Gambar 8. Hubungan jumlah nira tebu dengan uji organoleptik warna yoghurt nira tebu Nilai Organoleptik Rasa Jumlah nira tebu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap uji organoleptik rasa yoghurt nira tebu (Tabel 1). Sedangkan itu, konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap ujiorganoleptik rasa yoghurt nira tebu (Tabel 2).Hubungan jumlah nira tebu dengan uji organoleptik rasa yoghurt nira tebu dapat dilihat pada Gambar 9. Hal ini disebabkan sukrosa yang terkandung dalam nira tebu akan dirombak oleh bakteri asam laktat sehingga membuat rasa dari yoghurt nira tebu lebih asam. Nira tebu mempunyai rasa yang manis karena mengandung kadar gula yang tinggi. Nira tebu berbentuk suspensi berwarna gelap dan mengandung gula dengan sejumlah udara yang membentuk buih dari permukaannya (Honig, 1998). Organoleptik rasa (Hedonik) 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 ŷ = 0,009T + 3,058 r = 0,960 3.16 3.21 3.38 3.42 0 10 20 30 40 Jumlah nira tebu(%) Gambar 9. Hubungan jumlah nira tebu dengan uji organoleptik rasa yoghurt nira tebu 50

Nilai Organoleptik Aroma Pengaruh jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap uji organoleptik yoghurt nira tebu yang dihasilkan (Tabel 1 dan 2).Hal ini dikarenakan penambahan jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim tidak merubah aroma yoghurt nira tebu yang memiliki aroma asam yoghurt. KESIMPULAN 1. Jumlah nira tebumemberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total asam, total padatan terlarut, total mikroba, kadar abu, uji organoleptik warna, dan uji organoleptik rasa serta berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar protein, viskositas, dan uji organoleptik aroma. Semakin banyak jumlah nira tebu maka total asam, total padatan terlarut, total mikroba, kadar abu, uji organoleptik warna, dan uji organoleptik rasa akan semakin meningkat. 2. Konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar protein, total asam, total padatan terlarut, total mikroba, kadar abu, dan viskositas serta berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma dan uji organoleptik rasa. Semakin tinggi konsentrasi susu skim maka kadar protein, total asam, total padatan terlarut, total mikroba, kadar abu, dan viskositas akan meningkat. 3. Interaksi antara jumlah nira tebu dan konsentrasi susu skim memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total padatan terlarut dan total mikroba, berbeda nyata (P<0,05) terhadap total asam, serta berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar protein, kadar abu, viskositas, uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma dan uji organoleptik rasa. 4. Dari hasil penelitian yang dilakukan yoghurt nira tebu,semua perlakuan bermutu baik yang telah memenuhi standar dengan persyaratan mutu dari yoghurt dari susu (SNI 01-2981-1992), disarankan menggunakan jumlah nira tebu 40% dan konsentrasi susu skim sebesar 13%. Konsentrasi susu skim sebesar 15% dan 13% memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata. Pemilihan perlakuan tersebut berdasarkan parameter uji interaksi total asam laktat dan total mikroba. DAFTAR PUSTAKA AOAC., 1995. Official Methods of Analysis.Association of Official Analytical Chemist, Washington DC. Arifa, E. N., 2008. Sari Tebu Asli, Tawarkan Beragam Khasiat dan Manfaat. http://bandung.detik.com.[12 Mei 2014]. Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. Fleet, dan M. Wooton, 2009. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adiono. Penerbit Univesitas Indonesia, Jakarta. Dewan Standardisasi Nasional, 1992.SNI Yoghurt (SNI 01-2981-1992.1992). Dewan Standardisasi Nasional, Jakarta. Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Filianty, F., 2007.Teknik Penghambatan Degradasi Sukrosa dalam Nira Tebu (Saccharum officinarum) Menggunakan Akar Kawao (Millettia sericea) dan Kulit Batang Manggis (Garcinia mangostana L.).Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Fox, J.D., 1981. Food Analysis A Laboratory Manual.Department of Animal Science University of Kentucky, Kentucky. Hidayat, N., M.C. Padaga, dan S. Suhartini, 2006. Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi. Yogyakarta. Honig, P., 1998. Principles of Sugar Technology Vol. 1.Applied Science Publ, London. Jain, R., 2011. Bud chip Nurseries History, Methods of Raising, Results ofgermination Studies. Indian Institute of Sugarcane Research, India. Mochtar, R., 2007. Prosedur Uji Viskositas. Jilid 3. EGC, Jakarta. Muchtadi, T.R. dan Sugiono, 1990. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. IPB, Bogor. Muharani, 2011.Perkembangan Bakteri Probiotik dan Nilai Organoleptik Minuman Fermentasi dari Media Nira Aren (Arenga Pinnata merr), Nira Tebu (Aaccharum Officinarum l.) dan Air Kelapa (Cocos Nucifera l.). Skripsi. Universitas Andalas, Padang. 51

Shurtleff, W., dan A. Aoyagi, 2007.History of fermented soymilk and its products. Soy Info Center Layafette, California. Soekarto, S.T., 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.Bhrata Karya Aksara, Jakarta. Sudarmadji, S., B. Haryona, dan Suhardi, 1984.Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta. Triyono, A., 2010. Mempelajari Pengaruh Maltodekstrin dan Susu Skim terhadap Karakteristik Yoghurt Kacang Hijau Phaseolus radiates (I). Seminar Rekayasa Kimia dan Proses. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro, Semarang. Tzia, C. dan G. Liadakis, 2003.Extraction Optimization in Food Engineering. Marcel Dekker, Inc. USA. 52