STUDI PERENCANAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN RUANG VIP RSUD GAMBIRAN KEDIRI DENGAN ALTERNATIF PEMAKAIAN PONDASI DALAM DAN PONDASI DANGKAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

PERENCANAAN PILE CAP BERDASARKAN METODA SNI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

ANALISA PENGGUNAAN PONDASI STROUSS DAN PONDASI TELAPAK DITINJAU DARI BIAYA PELAKSANAANNYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG DUA LANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG ABUTMEN JEMBATAN GIRDER KELAS A PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PERNIAGAAN KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

Kata kunci : Jembatan Pagotan Pacitan, pondasi tiang pancang, pondasi sumuran.

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

STUDI TEKNIS DAN EKONOMIS ANTARA PONDASI BOR PILE DAN PONDASI MINIPILE DI ATAS TANAH LUNAK SKRIPSI

ANALISA PENGGUNAAN KOLOM TENGAH PADA BANGUNAN GEDUNG DIDAERAH DITINJAU DARI ANALISA BIAYA PELAKSANAAN

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. tiang pancang membutuhkan kepala tiang atau biasa disebut sebagai pile cap.

ABSTRAKSI STUDI EVALUASI DESAIN BANGUNAN BAWAH ( PONDASI TIANG PANCANG ) JEMBATAN WANGKAL - PROBOLINGGO

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya.

Struktur dan Konstruksi II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

STUDI PENGARUH JARAK TIANG PANCANG PADA KELOMPOK TIANG TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI PILE CAP

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan jumlah penduduk,

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DI JALAN AHMAD YANI PONTIANAK

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI UNTUK PERHITUNGAN DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK ABSTRAK

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MELAYANG (FLOATING FOUNDATION) PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS VERSI 8.

pemikiran dan mempertajam konsep yang digunakan yang memuat penelitian yang optimal. Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan penelitian sejenis

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

Dinding Penahan Tanah

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

STUDI PERBANDINGAN PONDASI RAKIT DENGAN PONDASI TIANG STRAUSS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH BERSAMA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KOLEZA 9 RESIDENCE MEDAN (STUDI KASUS)

Kriswan Carlan Harefa NRP : Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PONDASI DANGKAL DENGAN BEBERAPA METODE

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi (K.Nakazawa).

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

STUDI EKSPERIMENTAL MOMEN BATAS PADA PELAT BERUSUK AKIBAT PEMBEBANAN MERATA

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TANAH BERDASARKAN DATA SONDIR DAN SPT. Gati Sri Utami Jurusan Teknik Sipil ITATS ABSTRAK

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

STUDI PERENCANAAN PILAR PORTAL DAN PONDASI BORE PILE PADA FLY OVER KEJAPANAN PROYEK RELOKASI TOL PORONG GEMPOL

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN METODE DINAMIK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Oleh :

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN SISTEM HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Dalam perancangan struktur gedung perkantoran dengan Sistem Rangka Gedung (Building Frame System)

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

DESAIN ULANG STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG PLAZA HOTEL ROCKY PADANG PROYEK AKHIR. Oleh : HAZMAL HERMAN

POLA PENURUNAN STRUKTUR PELAT LANTAI GUDANG RETAIL PADA TANAH LUNAK DI KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA SEMARANG (150G)

BAB I PENDAHULUAN. sering mengalami gempa bumi dikarenakan letak geografisnya. Dalam segi

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

OPTIMASI BIAYA ALTERNATIF PEMILIHAN PONDASI TOWER DI KOTA PEKANBARU. Kata kunci: kapasitas daya dukung, gaya tarik, penurunan, estimasi biaya

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SHERWALL PADA GEDUNG BANK BCA CABANG RUNGKUT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, yaitu konstruksi struktur atas dan struktur bawah jembatan. Bagianbagian

Tabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PARKIR MOBIL DI JALAN ARTERI SUPADIO, KABUPATEN KUBU RAYA- KALBAR

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

Transkripsi:

STUDI PERENCANAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN RUANG VIP RSUD GAMBIRAN KEDIRI DENGAN ALTERNATIF PEMAKAIAN PONDASI DALAM DAN PONDASI DANGKAL Lilya Susanti, Suroso, As ad Munawir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ABSTRAK Pemilihan jenis pondasi yang tepat sangat penting untuk stabilitas suatu bangunan. Selain mampu menahan beban struktur yang terjadi, pondasi yang digunakan juga harus memenuhi syarat ekonomis. Untuk itu dilakukan studi perencanaan ulang guna memilih jenis pondasi yang tepat dan ekonomis Kata Kunci : Daya dukung, penurunan, penulangan dan RAB pondasi dalam dan pondasi dangkal PENDAHULUAN Pondasi adalah bagian dari struktur bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke lapisan tanah di bawahnya. Pondasi bekerja sama dengan bagian struktur bangunan yang lain dalam menahan beban. Dengan adanya pondasi, penurunan struktur bangunan dapat banyak dikurangi dan walaupun terjadi penurunan bangunan, hal tersebut terjadi secara bersama-sama di semua lokasi sehingga tidak membahayakan struktur bangunan. Secara garis besar, di lapangan dikenal ada dua jenis pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.pondasi dangkal dapat dipakai bila berat struktur yang harus dipikul relatif kecil dan keadaan tanah dasar cukup keras sehingga sudah dapat menahan beban striktur. Sedangkan pondasi dalam atau yang biasa dikenal dengan nama pondasi tiang pancang digunakan apabila berat struktur besar dan keadaan tanah dasar sangat jelek sehingga pada pondasi harus ditambahkan tiang di bawahnya dengan panjang dan dimensi tertentu untuk menambah daya dukung pondasi tersebut. Dalam studi ini, akan dilakukan studi perencanaan ulang pondasi untuk pembangunan gedung ruang VIP RSUD Gambiran Kediri, dimana pada pelaksanaanya, telah digunakan pondasi dalam berupa tiang pancang baja bentuk penampang persegi dimensi 20 x 20 cm dan sejumlah 6 buah pondasi untuk masing kolom. Jenis pondasi yang digunakan dalam perencanaan ulang ini adalah pondasi tiang baja bentuk penampang H dan pipa. Sedangkan untuk pondasi dangkal digunakan jenis pondasi menerus. Data yang digunakan berupa data sondir dengan tipe Begemen Friction Cone (Biconus) kap 250 kg/cm 2. Studi ini membahas perhitungan daya dukung pondasi, penurunan pondasi, penulangan pondasi dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaannya. Namun tidak menjelaskan bagaimana pelaksanaan teknis di lapangan. Tujuan dan kegunaan dari studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana nilai daya dukung, penurunan, penulangan dan Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan bila digunakan jenis pondasi, bentuk penampang dan dimensi yang berbeda dari pondasi yang sudah diterapkan di proyek tersebut. Selain itu juga untuk

menambah wawasan ilmu pengetahuan sipil pada khususnya bagi para mahasiswa. Pada akhirnya kegunaan dari studi ini adalah untuk mengetahui jenis pondasi yang paling tepat digunakan ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. TINJAUAN PUSTAKA Tipe Pondasi Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pondasi adalah : Keadaan tanah pondasi Batasan-batasan akibat konstruksi tanah di atasnya Batasan-batasan dari sekelilingnya Waktu dan biaya pekerjaan Jenis jenis pondasi dalam adalah sebagai berikut : Pondasi sumuran (kaison) Pondasi tiang Sedangkan pondasi tiang sendiri dibedakan menjadi pondasi tiang baja (penampang H, pipa dan persegi), beton (pracetak dan cor di tempat) dan kayu. Perhitungan Daya Dukung Perhitungan daya dukung pondasi dangkal dilakukan dengan : Teori Meyerhof Teori Modified Meyerhof Perhitungan daya dukung pondasi dalam dilakukan dengan : Teori vesic Teori Tomlinson Teori Meyerhof Teori Schmertmann, Northingham Teori Bagemann Secara garis besar, perhitungan daya dukung ultimit adalah jumlah dari nilai daya dukung ujung tiang dan nilai daya dukung selimut tiang. Sedangkan daya dukung ujung tiang didapat dengan membagi daya dukung ultimit tiang dengan nilai faktor keamanan Perhitungan Penurunan Perhitungan penurunan pondasi dalam maupun pondasi dangkal dilakukan dengan menggunakan : Teori De Beer dan Marten Teori Schmertmann (1978) Penurunan pondasi yang terjadi harus lebih kecil dari syarat penurunan maksimum yang diijinkan Penulangan Pondasi Syarat syarat penulangan pondasi (SNI 03-2847-2002) adalah sebagai berikut : Kolom atau pedestal beton yang berbentuk lingkaran atau segi banyak beraturan boleh diperlakukan seperti penampang bujur sangkar dengan luas yang sama yang digunakan untuk menentukan letak penampang kritis bagi momen, geser dan penyaluran tulangan di dalam pondasi telapak Ketebalan pondasi telapak di atas lapisan tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150 mm untuk pondasi telapak di atas tanah atau tidak boleh kurang dari 300 mm untuk pondasi telapak di atas tiang pancang Luas tulangan yang melalui bidang kontak dari kolomatau pedestal yang dicor setempat tidak boleh kurang dari 0,005 kali luas bruto komponen struktur yang ditumpu Analisa Biaya Pelaksanaan Hal-hal pokok yang biasanya diperhitungkan adalah sebagai berikut : Bahan-bahan Buruh (mandor dan pekerja) Peralatan (sewa atau beli) Overhead (biaya tak terduga) Profit (keuntungan) Sedangkan biaya yang biasanya diperhitungkan dalam pemancangan adalah sebagai berikut :

Biaya tiang pancang dan biaya tambahan lain seperti pengangkutan Biaya kelompok buruh yang bekerja Biaya sewa alat Jumlah tiang yang harus dipsncang Jumlah biaya buruh dan alat Overhead dan biaya tak terduga Jumlah seluruh biaya METODOLOGI Data Teknis Nama : Gedung Rawat Inap VIP RSUD Gambiran Lokasi : Jl. KH Wakhid Hasyim Kediri Jumlah lantai : 3 (tiga) Luas gedung : 2112 m 2 Tinggi gedung : 11 m Sistem Struktur : Portal terbuka dengan elemen struktur balok, kolom dan lantai sebagai diafragma Data Analisis Data data yang digunakan dalam analisis adalah sebagai berikut : Data sondir Data beban maksimum kolom Tabel Modulus Elastis tanah dan Angka Poison Tabel dimensi tiang pancang dan sifat-sifat penampang untuk bentuk penampang H dan Lingkaran Tabel Persyaratan Karakteristik dan Kegunaan Tiang Pancang Daftar Analisa Bahan dan Upah Kerja (SNI) Kota Kediri Urutan Urutan pekerjaan untuk pondasi dangkal adalah sebagai berikut : Menentukan lebar dan kedalaman pondasi Menghitung daya dukung pondasi Menghitung penurunan pondasi Menghitung penulangan pondasi Menghitung Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan Urutan pekerjaan untuk pondasi dalam adalah sebagai berikut : Menentukan karakteristik tiang Menghitung daya dukung pondasi dan jumlah tiang yang diperlukan Menghitung penurunan pondasi Menghitung penulangan pondasi Menghitung Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan PEMBAHASAN Dari perhitungan daya dukung, didapatkan hasil sebagai berikut : Tiang Profil H Designation H Qu Qu Qu Qu Qu Qu Qu Jmlh Vesic Tomlinson Meyerhof S n N Bagemann Terkecil Ijin Tiang (mmxkg/m) (m) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) HP 200 X 54 8 47733.289 46762.009 6266.098 71586.086 47846.329 46762.009 18704.804 6 9 71461.215 69258.735 8262.872 101774.374 69155.055 69155.055 27662.022 4 10 75108.321 74574.801 8995.298 113260.813 76399.281 88252.283 35300.913 3 HP 250 X 63 8 58689.620 57553.620 7489.490 71953.485 58719.460 57553.620 23021.448 5 9 87770.346 85194.346 9838.240 101554.630 84861.986 84861.986 33944.794 3 10 92472.423 91848.423 10799.466 112489.313 93846.239 91848.423 36739.369 3 HP 310 X 79 8 70767.570 69347.570 9146.000 72984.716 70827.570 69347.570 27739.028 4 9 105913.593 102693.593 11832.889 102366.337 102162.482 102162.482 40864.993 3 10 111395.426 110615.426 12801.556 112716.099 112790.982 110615.426 44246.170 3 HP 330 X 89 8 75914.342 74309.742 9998.623 74159.120 76018.463 74309.742 29723.897 4 9 113747.103 110108.503 12753.378 103044.074 109436.153 109436.153 43774.461 3 10 119323.318 118441.918 13807.431 114055.225 120829.446 118441.918 47376.767 2 Tiang baja lingkaran

Designation H Qu Qu Qu Qu Qu Qu Qu Jmlh Vesic Tomlinson Meyerhof S n N Bagemann Terkecil Ijin Tiang (cm - cm) (m) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) 25.4-0.478 8 45594.004 38129.183 19518.056 56292.486 47362.802 38129.183 15251.673 7 9 78759.641 61832.370 21537.522 57969.193 62314.769 61832.370 24732.948 5 10 57783.503 53683.108 23184.114 74369.731 68322.074 53683.108 21473.243 4 30.48-0.478 8 58050.472 47367.212 25982.986 71157.298 59293.816 47367.212 18946.885 6 9 102171.068 77945.648 28023.200 69385.018 76805.256 77945.648 31178.259 4 10 71052.624 65184.354 31253.293 86077.923 85252.094 65184.354 26073.742 4 40.64-0.478 8 86415.374 67569.253 43127.954 113414.441 87370.951 67569.253 27027.701 4 9 156821.624 114086.055 43295.478 106179.983 108087.149 114086.055 45634.422 3 10 99487.016 89134.922 47992.934 115603.113 119713.416 89134.922 35653.969 3 45.72-0.556 8 102577.041 78706.095 54836.075 137997.331 104629.084 78706.095 31482.438 4 9 188560.747 134430.856 52190.322 148228.608 125109.709 134430.856 53772.342 3 10 114890.068 101777.858 55713.352 142724.608 136430.727 101777.858 40711.143 2 Pondasi dangkal menerus Teori Meyerhof Qa = 64761,867 kg Teori Modified Meyerhof Qa = 101563,636 kg Pada perhitungan penurunan pondasi didapatkan hasil sebagai berikut : Tiang profil H Designation H Jarak Jumlah Penurunan Penurunan Tiang Tiang Tiang De Beer n Marten Schmertmann (mm x kg/m) (m) (m) (buah) (mm) (mm) HP 200 x 54 8 0.9 6 19.5800 12.8445 9 0.9 4 19.3900 13.5620 10 0.9 3 17.2000 11.1889 HP 250 x 63 8 1.2 5 17.6900 8.0742 9 1.2 3 18.0300 11.3971 10 1.2 3 15.9900 8.1875 HP 310 x 79 8 1.3 4 19.7500 13.9547 9 1.3 3 17.6100 9.1864 10 1.3 3 15.6100 10.2671 HP 330 x 89 8 1.5 4 18.8500 11.8409 9 1.5 3 16.8000 8.6734 10 1.5 2 18.0300 8.8047 Tiang baja lingkaran Designation H Jarak Jumlah Penurunan Penurunan Tiang Tiang Tiang De Beer n Marten Schmertmann (mm x kg/m) (m) (m) (buah) (mm) (mm) 25.4-0.478 8 0.9 7 17.7900 7.7027 9 0.9 5 17.4500 8.3593 10 0.9 4 17.2000 8.9320 30.48-0.478 8 0.9 6 19.5800 11.9492 9 0.9 4 19.3900 13.5620 10 0.9 4 17.2000 11.1889 40.64-0.478 8 1.2 4 20.2200 15.1137 9 1.2 3 18.0300 11.3971 10 1.2 3 15.9900 8.1875 45.72-0.556 8 1.5 4 18.8500 11.8409 Pondasi menerus Teori De Beer dan Marten 9 2.5 3 16.8000 8.6734 10 1.5 2 18.0300 8.8047 Si = 88,19 mm Teori Scmertmann

Si = 7,4997 mm Untuk perhitungan penulangan pondasi, didapatkan hasil sebagai berikut : Tiang baja profil H Designation H Jml Jarak Jarak As D Tulangan - Tul Bagi Tiang Tiang Tiang Ke Tepi Jarak Spasi (mm x kg/m) (m) (buah) (m) (m) (cm 2 ) (mm) (mm) HP 200 x 54 8 6 0.9 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 9 4 0.9 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 Tiang baja lingkaran 10 3 0.9 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 HP 250 x 63 8 5 1.2 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 9 3 1.2 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 10 3 1.2 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 HP 310 x 79 8 4 1.3 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 9 3 1.3 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 10 3 1.3 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 HP 330 x 89 8 4 1.5 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 9 3 1.5 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 10 2 1.5 0.4 25.0819 D22-150 D10-200 Designation H Jarak Jumlah As D Tulangan - Tul Bagi Tiang Tiang Tiang Jarak Spasi (mm x kg/m) (m) (m) (buah) (cm 2 ) (mm) (mm) 25.4-0.478 8 0.9 7 25.0819 D22-150 D10-200 P ondasi menerus Tulangan utama = D22-200 Tulangan bagi = D10-200 Sedangkan pada perhitungan rencana anggaran biaya didapatkan hasil sebagai berikut : 9 0.9 5 25.0819 D22-150 D10-200 10 0.9 4 25.0819 D22-150 D10-200 30.48-0.478 8 0.9 5 25.0819 D22-150 D10-200 9 0.9 4 25.0819 D22-150 D10-200 10 0.9 3 25.0819 D22-150 D10-200 40.64-0.478 8 1.2 4 25.0819 D22-150 D10-200 9 1.2 3 25.0819 D22-150 D10-200 10 1.2 3 25.0819 D22-150 D10-200 45.72-0.556 8 1.5 4 25.0819 D22-150 D10-200 9 2.5 3 25.0819 D22-150 D10-200 10 1.5 2 25.0819 D22-150 D10-200 Tiang HP 200 x 54 (8 m - 6 buah) 1 Tiang baja Rp 2866328971.25 2 Galian tanah Rp 5311760.42 3 Urugan tanah Rp 787857.32 4 beton poor Rp 84451671.24 5 tulangan Rp 63516075.16 Jumlah Rp 3020396335.37

Tiang HP 200 x 54 (9 m - 4 buah) 1 Tiang baja Rp 2149065145.00 Jumlah Rp 2246306002.02 Tiang HP 200 x 54 (10 m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 1790381324.00 Jumlah Rp 1887622181.02 Tiang HP 250 x 63 (8 m - 5 buah) 1 Tiang baja Rp 2784925790.00 2 Galian tanah Rp 7691236.80 3 Urugan tanah Rp 1153186.94 4 beton poor Rp 122282962.88 5 tulangan Rp 93727348.21 Jumlah Rp 3009780524.83 Tiang HP 250 x 63 (9 m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 1879507244.00 4 beton poor Rp 1070157.48 Jumlah Rp 1938750601.23 Tiang HP 310 x 79 (8 m - 4 buah) 1 Tiang baja Rp 2791652025.00 2 Galian tanah Rp 5299742.86 3 Urugan tanah Rp 786012.22 4 beton poor Rp 84260604.11 5 tulangan Rp 58053034.49 Jumlah Rp 2940051418.68 Tiang HP 310 x 79 (9m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 2354845484.00 2 Galian tanah Rp 5299742.86 3 Urugan tanah Rp 786012.22 4 beton poor Rp 84260604.11 5 tulangan Rp 58053034.49 Jumlah Rp 2503244877.68 Tiang HP 310 x 79 (10 m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 2615621324.00 2 Galian tanah Rp 5299742.86 3 Urugan tanah Rp 786012.22 4 beton poor Rp 84260604.11 5 tulangan Rp 58053034.49 Jumlah Rp 2764020717.68 Tiang HP 330 x 89 (8 m - 4 buah) 1 Tiang baja Rp 3143754425.00 2 Galian tanah Rp 6357287.92 3 Urugan tanah Rp 948380.94 4 beton poor Rp 101074511.51 5 tulangan Rp 69637313.49 Jumlah Rp 3321771918.85 Tiang HP 250 x 63 ( 10 m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 2087467724.00 4 beton poor Rp 76426851.80 Jumlah Rp 2222067775.55 Tiang HP 330 x 89 (9 0 3 buah 1 Tiang baja Rp 2651931884.00 2 Galian tanah Rp 6357287.92 3 Urugan tanah Rp 948380.94 4 beton poor Rp 101074511.51 5 tulangan Rp 69637313.49 Jumlah Rp 2829949377.85

Tiang HP 330 x 89 (10 m - 2 buah) 1 Tiang baja Rp 1964252383.00 2 Galian tanah Rp 2211230.58 3 Urugan tanah Rp 311821.75 4 beton poor Rp 35156351.83 5 tulangan Rp 39031121.83 Jumlah Rp 2040962908.99 Tiang 25,4-0,478 (8 m - 7 buah) 1 Tiang baja Rp 2001384800 2 Galian tanah Rp 7150446.713 3 Urugan tanah Rp 1070157.48 4 beton poor Rp 113684942.05 5 tulangan Rp 99651127.24 Jumlah Rp 2222941473.85 Tiang 2,54-0,478 (9 m - 5 buah) 1 Tiang baja Rp 1607132439 2 Galian tanah Rp 5311760.415 3 Urugan tanah Rp 787857.32 4 beton poor Rp 84451671.24 5 tulangan Rp 63516075.16 Jumlah Rp 1761199803.31 Tiang 25,4-0,478 (10 m - 4 buah) 1 Tiang baja Rp 1427832442 Jumlah Rp 1525073299.07 Tiang 30,48-0,478 (9 m - 4 buah) 1 Tiang baja Rp 1545801176 Tiang 30,48-0,478 (10 m - 3 buah) Jumlah Rp 1643042033.50 1 Tiang baja Rp 1716440967 Jumlah Rp 1813681823.66 Tiang 40,64-0,478 (8 m - 4 buah) 1 Tiang baja Rp 1839821111 4 beton poor Rp 76426851.80 Jumlah Rp 1974421162.46 Tiang 40,64-0,478 (9 m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 1551738150 4 beton poor Rp 76426851.80 Jumlah Rp 1686338201.53 Tiang 30,48-0,478 (8 m - 5 buah) 1 Tiang baja Rp 2061977013 2 Galian tanah Rp 5311760.42 3 Urugan tanah Rp 787857.32 4 beton poor Rp 84451671.24 5 tulangan Rp 63516075.16 Jumlah Rp 2216044377.34 Tiang 40,64-0,478 (10 m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 1723279842 4 beton poor Rp 76426851.80 Jumlah Rp 1857879893.34

Tiang 45,72-0,556 (8 m - 4 buah) 1 Tiang baja Rp 2405493819 2 Galian tanah Rp 5528076.45 3 Urugan tanah Rp 821069.10 4 beton poor Rp 87890879.57 5 tulangan Rp 69637313.49 Jumlah Rp 2569371157.70 Tiang 45,72-0,556 (9 m - 3 buah) 1 Tiang baja Rp 2029024498 2 Galian tanah Rp 5528076.45 3 Urugan tanah Rp 821069.10 4 beton poor Rp 87890879.57 5 tulangan Rp 69637313.49 Jumlah Rp 2192901836.13 Tiang 45,72-0,556 (10 m - 2 buah) 1 Tiang baja Rp 1502839504 2 Galian tanah Rp 2211230.58 3 Urugan tanah Rp 311821.75 4 beton poor Rp 35156351.83 5 tulangan Rp 39031121.83 Jumlah Rp 1579550029.80 Pondasi menerus - Galian = Rp. 58 070 039,60 - Timbunan = Rp. 15 690 907,26 - Pengecoran= Rp. 221 656 976,90 - Pembesian = Rp. 77 464 802,70 Jumlah = Rp. 372 882 726,50 Kesimpulan Dari hasil perhitungan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pada perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dalam, semua dimensi yang digunakan hasilnya memenuhi syarat keamanan. Sedangkan pada pondasi menerus menggunakan rumus meyerhof, hasilnya tidak aman. Namun penurunan yang terjadi masih dapat ditoleransi. Pada perhitungan RAB didapatkan hasil bahwa biaya pondasi lebih KESIMPULAN DAN SARAN rendah daripada biaya pelaksanaan di proyek bila digunakan pondasi tiang lingkaran. Sedangkan bila menggunakan pondasi menerus, biaya yang dibutuhkan jauh lebih sedikit daripada biaya proyek. Kedua jenis pondasi (pondasi tiang dan pondasi menerus) dapat digunakan pada proyek tersebut. Saran Perlu ditambahkan lagi kelengkapan data yang digunakan agar hasil perhitungan dapat lebih akurat. Bowles, E Joseph. 1988. Analisis dan Desain Pondasi. Jakarta : Erlangga Anonim. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Bandung : Badan Standardisasi Nasional Cernica, John N. 1995. Geotechnical Engineering Foundation Design. New York : John Wiley & Sons.Inc Codutto, Donald P. 2001. Foundation Design Principles and DAFTAR REFERENSI Practices (Second Edition). New Jersey : Prentice-Hall Inc Hardiyatmo, Hary Christady. 2003. Teknik Fondasi 1. Yogyakarta : Beta Offset Hardiyatmo, Hary Christady. 2003. Teknik Fondasi 2. Yogyakarta : Beta Offset HS, Sardjono. 1984. Pondasi Tiang Pancang. Surabaya : Sinar Wijaya Prakash, Shamser. 1989. Pile Foundation in Engineering

Practice. New York : A Willey Interscience Publication Sastraatmadja, Soedradjat. 1984. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung : Nova Simons, N E and B K Menzies. 1975. A Short Coursein Foundation Engineering. IPC Science and Technology Press Sosrodarsono, Suyono. 2000. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta : PT Pradnya Paramita Tomlinson, MJ. 1977. Pile Design and Construction Practice. London : The Garden Press Limited