2014 ALIH KOD E, CAMPUR KOD E, D AN ID IOLEK SUJIWO TEJO D ALAM BUKU REPUBLIK #JANCUKERS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari tetapi bahasa juga diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

Daftar Isi. Abstrak Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih. Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar atau tidak sadar mengunakan bahasa yang hidup dalam. masyarakat merupakan dua hal yang berkaitan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

2015 METAFORA DALAM TUTURAN KOMENTATOR INDONESIA SUPER LEAGUE MUSIM : KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. kedwibahasaan atau bilingualisme (bilingualism) (Jendra, 1991:85), sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentuk berdasarkan undang-undang RI tahun 1999 tentang pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang erat sehingga keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa

CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS DALAM PERCAKAPAN DI FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat terlepas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewi Khusnul Khotimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berwujud bahasa. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

64 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

CAMPUR KODE SIARAN RADIO MOST FM PENYIAR ARI DI KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti di Indonesia. Penelitian-penelitian itu yang dilakukan oleh: Susi Yuliawati

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buku Republik #Jancukers ditulis oleh Sujiwo Tejo dengan menggunakan banyak bahasa (multilingual), yaitu bahasa Indonesia, bahasa Asing, dan bahasa Daerah. Hal ini menimbulkan gejala alih kode dan campur kode yang dilakukan Sujiwo Tejo sebagai penulis buku Republik #Jancukers. Di buku ini juga terdapat variasi idiolek Sujiwo Tejo yang menunjukan ciri khas berbahasanya. Keadaan ini menarik untuk diteliti dengan kajian sosiolinguistik. Buku Republik #Jancukers ini merupakan kumpulan esai ilmiah populer berisi kritik sosial masyarakat Indonesia. Menurut Oetama (Tejo, 2012, hlm. vii) kata jancuk mirip dengan kata sialan dalam bahasa Indonesia pada umumnya atau trembelane dalam bahasa Jawa Tengah. Kata cuk dalam Kamus Bausastra memiliki arti thole atau anak laki-laki. Kata cuk kemudian berubah menjadi jancuk. Pada kamus online Universitas Gajah Mada (UGM) kata jancuk memiliki arti sialan, keparat, brengsek (ungkapan perkataan umpatan untuk mengekspresikan kekecewaan atau bisa juga digunakan untuk mengungkapkan ekspresi keheranan atas suatu hal yang luar biasa), sedangkan kata jancukan bermakna bersetubuh. Pada awalnya memang kata jancuk digunakan sebagai perkataan umpatan karena merujuk pada makna yang kotor atau tidak sopan. Namun, saat ini kata jancuk mengalami perluasan makna dan menjadi simbol keakraban serta keterbukaan dalam pergaulan. Hal ini sejalan dengan Tejo (2012, hlm. ix), yang mengatakan bahwa jancuk atau biasa disebut cuk seperti pisau, dengan niat tak

2 tulus ia dapat menyakiti, tapi dengan kehendak untuk akrab, kehendak untuk hangat sekaligus cair dalam menggalang pergaulan, jancuk laksana pisau bagi orang memasak. Sementara itu, Tejo mendefinisikan Republik Jancukers adalah imajinasi tentang tata pergaulan yang dibangun oleh kehendak dasar untuk berakrab-akrab ria satu sama lain, laki-perempuan, tua-muda, terdidik secara formal maupun tidak, semuanya. Dilihat dari judul bukunya, Republik #Jancukers dianalogikan sebagai Republik Indonesia dengan segala khayalan penulis. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata republik yang merujuk pada bentuk pemerintahan Indonesia, yaitu republik dan dikepalai seorang presiden. Demikian juga dengan komunitas Jancukers, Sujiwo Tejo menjabat sebagai presiden. Sementara itu, #Jancukers bermakna keterbukaan dan keakraban. Penulisan #Jancukers pada judul buku menggunakan tanda pagar, tanda pagar seperti ini erat kaitannya dalam dunia media sosial, salah satunya adalah twitter. Tanda pagar ini disebut hash tag. Simbol (#) atau hash tag digunakan untuk menandai kata kunci atau topik di tweet. Hash tag dibuat secara organis oleh pengguna twitter sebagai cara menggolongkan pesan. Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan dapat disimpulkan bahwa buku Republik #Jancukers sebenarnya adalah media yang digunakan oleh Sujiwo Tejo untuk menyampaikan umpatan atau kritik terhadap kehidupan Republik Indonesia dengan cara yang akrab dan terbuka. Secara umum bahasa memiliki fungsi yang sangat beragam, bergantung dari sudut pandang yang digunakan. Menurut Wardhaugh (Chaer dan Agustina, 2010, hlm. 15) fungsi bahasa adalah alat komunikasi manusia, baik tertulis maupun lisan. Namun, fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar, yang menurut

3 Kinneavy (Chaer dan Agustina, 2010, hlm. 15) disebut expression, information, exploration, persuasion, dan entertainment. Menurut Fasold (Chaer dan Agustina, 2010, hlm. 153) hal pertama yang terbayang bila kita memikirkan bahasa adalah bahasa keseluruhan (whole languages) di mana kita membayangkan seseorang dalam masyarakat bilingual atau multilingual berbicara dua bahasa atau lebih dan harus memilih mana yang harus digunakan. Dalam hal memilih ini ada tiga jenis pilihan yang dapat dilakukan. Pertama, dengan melakukan alih kode (code switching). Kedua, dengan melakukan campur kode (code mixing). Ketiga, dengan memilih satu variasi dari bahasa yang sama (intra language variation). Penelitian mengenai alih kode dan campur kode pernah dilakukan oleh Mulyani (2010), penelitian ini membahas alih kode dan campur kode dalam novel Jomblo Sebuah Komedi Cinta. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) wujud alih kode yang ditemukan, yaitu: (a) alih kode antarkalimat 57,5%; (b) alih kode intrakalimat 22,5%; dan (c) alih kode akhir kalimat 20%. (2) wujud campur kode yang ditemukan, yaitu: (a) unsur kata 70,72%; (b) unsur frasa 24,32%; (c) unsur perulangan kata 2,16%; dan (d) unsur klausa 3,24%. (3) makna alih kode yang ditemukan, yaitu memberikan penjelasan, menunggu, ajakan, memuji, mengungkapkan kebingungan, alasan, harapan, mencari perhatian, dan ungkapan perasaan. (4) makna campur kode yang ditemukan, yaitu memberikan informasi, memberikan penjelasan, mengungkapkan kekesalan, mengejek, mengungkapkan rasa ingin tahu, mengungkapkan kebingungan, memberikan alasan, memberikan saran, merayu, dan mengungkapkan rasa tidak percaya. Penelitian lainnya juga pernah dilakukan oleh Sulistianti (2011), penelitian ini membahas penggunaan alih kode dan campur kode dalam bahasa siaran radio Ninetyniners Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) wujud alih kode berupa alih bahasa sebanyak 100 data dan alih tingkat tutur

4 sebanyak tiga data; (2) jenis alih kode berupa perpindahan metaforis sebanyak 50 data, perpindahan situasional sebanyak 37 data, dan perpindahan percakapan 16 data; (3) faktor penyebab terjadinya alih kode, yaitu terpengaruh oleh mitra tutur, bermaksud mengejek, perubahan situasi, perubahan topik pembicaraan, memberikan penegasan, tingkat keakraban, perasaan kesal, perasaan bersalah, perbedaan mitra tutur, dan bermaksud bergurau; (4) wujud campur kode terdiri dari penyisipan unsur berupa kata sebanyak 84 data, frasa 29 data, reduplikasi sebanyak 11 data, idiom sebanyak dua data, dan klausa sebanyak 17 data. Sementara itu, posisi penelitian ini mendeskripsikan alih kode dan campur kode dengan aspek analisis: bentuk lingual, wujud, jenis, dan makna. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini juga mendeskripsikan variasi idiolek Sujiwo Tejo dengan aspek analisis makna kontekstual. Penjelasan singkat mengenai fenomena sosiolinguistik yang akan dianalisis adalah sebagai berikut. Berikut adalah contoh peristiwa alih kode, misalnya pada kalimat: cermin yang nonragawi itu harus demikian, sehingga siapapun yang berkaca jadi tahu apakah dirinya sekadar menjadikan agomo ageming aji... sinandang nggo nyenyanding naliko dong semo... Sementara itu contoh peristiwa campur kode, misalnya pada kalimat: sumpah jabatanya dinaungi oleh payung umbrella girl; koruptor-koruptor baru yang lebih fresh; agar goverment memberikan kesempatan yang sama pula pada warga Tiongkok. Selain itu terdapat contoh lain yang merupakan variasi idiolek Sujiwo Tejo yang menunjukan ciri khas berbahasanya, misalnya pada kalimat berikut: bisa jadi suatu saat dasar negara itu adalah Pancasimpuh, saking tekuk lututnya kita pada seluruh kekuatan asing; akan lenyap sudah NKRI, yaitu Negara Kesatuan Retweet Indonesia; mungkin motivator bisa juga merakyat asal sebutannya diubah menjadi motivancuk.

5 Alih kode yang dilakukan Sujiwo Tejo biasanya memungut penggalan tembang berbahasa Jawa yang berisi nasihat, sedangkan campur kode yang dilakukan Sujiwo Tejo tidak hanya berasal dari bahasa Daerah saja tetapi dari bahasa Asing. Sementara itu, variasi idiolek Sujiwo Tejo memunculkan kata-kata baru yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga hanya dapat dianalisis berdasarkan makna kontekstualnya. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas peneliti tertarik untuk menganalisis buku Republik #Jancukers karya Sujiwo Tejo. Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat menambah atau menghasilkan penelitian dalam bidang sosiolinguistik khususnya dalam bahasan alih kode, campur kode, dan variasi idiolek. B. Masalah Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan masalah penelitian yang meliputi: (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah. Adapun uraian masalah penelitian adalah sebagai berikut. 1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Terdapat gejala sosiolinguistik berupa alih kode dan campur kode yang dilakukan Sujiwo Tejo sebagai penulis buku Republik #Jancukers. 2) Adanya variasi idiolek Sujiwo Tejo yang menunjukan ciri khas berbahasanya. 3) Fungsi bahasa dari peristiwa alih kode, campur kode, dan variasi idiolek Sujiwo Tejo.

6 2. Batasan Masalah Setelah mengidentifikasi masalah, peneliti akan menguraikan batasan masalah. Berikut adalah batasan masalah dalam penelitian ini. Masalah yang diangkat dalam penelitian kali ini hanya mengupas beberapa hal berikut. 1) Analisis alih kode dan campur kode yang dilakukan Sujiwo Tejo hanya meliputi aspek: bentuk lingual, wujud, bentuk, dan makna. 2) Analisis variasi idiolek Sujiwo Tejo hanya meliputi aspek makna kontekstual. 3) Pendeskripsian fungsi bahasa berdasarkan teori Holmes dari peristiwa alih kode, campur kode, dan variasi idiolek Sujiwo Tejo sebagai penulis buku Republik #Jancukers. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimana alih kode yang dilakukan Sujiwo Tejo dalam buku Republik #Jancukers? 2) Bagaimana campur kode yang dilakukan Sujiwo Tejo dalam buku Republik #Jancukers? 3) Bagaimana variasi idiolek Sujiwo Tejo dalam buku Republik #Jancukers? 4) Bagaimana fungsi bahasa dari peristiwa alih kode, campur kode, dan variasi idiolek dalam buku Republik #Jancukers? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut: 1) alih kode yang dilakukan Sujiwo Tejo dalam buku Republik #Jancukers; 2) campur kode yang dilakukan Sujiwo Tejo dalam buku Republik #Jancukers;

7 3) variasi idiolek Sujiwo Tejo dalam buku Republik #Jancukers; 4) fungsi bahasa dari peristiwa alih kode, campur kode, dan variasi idiolek dalam buku Republik #Jancukers. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bersifat praktis. Adapun penjabarannya sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis ialah manfaat yang berkaitan dengan pengembangan ilmu. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan mengenai alih kode, campur kode, dan variasi idiolek yang dilakukan Sujiwo Tejo sebagai penulis buku Republik #Jancukers. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini diuraikan di bawah dengan maksud untuk: 1) menambah wawasan kebahasaan dan perbendaharaan kata dari berbagai bahasa; 2) menjadi tuntunan dan bahan perbandingan dalam penyusunan karya ilmiah atau penelitian selanjutnya. E. Struktur Organisasi Sebagai gambaran umum dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyusun ringkasan struktur organisasi skripsi dari bab I hingga bab V. Dalam bab I, peneliti menguraikan latar belakang, masalah (identifikasi masalah, batasan

8 masalah, dan rumusan masalah), tujuan penelitian, manfaat penelitian (manfaat teoretis dan manfaat praktis), dan struktur organisasi skripsi. Dalam bab II, peneliti menguraikan landasan teoretis yang memaparkan aspek-aspek sebagai berikut: (1) sosiolinguistik; (2)bilinguaisme; (3) alih kode; (4) campur kode; (5) variasi idiolek; (6) bentuk lingual; (7) makna; (8) fungsi bahasa; dan (9) karya ilmiah populer. Dalam bab III, peneliti memaparkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Adapun metode tersebut meliputi (1) pendekatan penelitian, (2) sumber data dan korpus, (3) teknik pengumpulan data, (4) teknik pengolahan data, (5) instrumen penelitian, (6) contoh analisis data, (7) definisi operasional, dan (8) alur penelitian. Dalam bab IV, peneliti memaparkan hasil analisis dan pembahasan berdasarkan alih kode, campur kode, variasi idiolek, dan fungsi bahasa yang sudah didapatkan. Pada bab V disajikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya serta rekomendasi yang dianggap perlu demi perbaikan penelitian.