Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus:Toko Batik Diyan Solo)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA FP-GROWTH UNTUK PEREKOMENDASI PADA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

PENGGALIAN TOP-K CLOSED FREQUENT ITEMSETS BERBASIS ALGORITMA PEMETAAN TRANSAKSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

Mining Association Rules dalam Basis Data yang Besar

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-445

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

REKOMENDASI PAKET PEMBELIAN BARANG PADA TOKO ONLINE DENGAN COLLABORATIVE FILTERING

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

Cust. 1 : milk, bread, cereal. Cust. 2 : milk, bread, Sugar, eggs. Cust. 3 : milk, bread, butter

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM PERANGKAT LUNAK DATA BASE Amroni, S.Kom, M.Kom

SISTEM SISTEM REKOMENDASI BIDANG MINAT MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE DAN ALGORITMA APRIORI

1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART Yogyakarta, 27 April 2006


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PREDIKSI PEMBELIAN BARANG PADA DISTRIBUTOR LUKCY JAYA MOTOR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

Nusantara of Engginering (NoE)/Vol. 1/No. 2/ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

2.1 Penelitian Terkait

PENERAPAN DATA MINING DALAM ANALISIS KEJADIAN TANAH LONGSOR DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ALGORITMA APRIORI

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FP-GROWTH PADA APLIKASI SMART UNTUK MENENTUKAN MARKET BASKET ANALYSIS PADA USAHA RETAIL (STUDI KASUS : PT.

Cynthia Banowaty Pembimbing : Lely Prananingrum, S.Kom., MMSi

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

ALGORITMA ATURAN ASOSIASI APRIORI-TID DENGAN METODE KLASTERISASI HIERARKI AGLOMERATIF. Tri Khairul I.A 1 ABSTRAK

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK DATA MINING UNTUK PENGGALIAN KAIDAH ASOSIASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Journal of Informatics and Telecommunication Engineering. Analisa Algoritma Data Mining Eclat Dan Hui Miner

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA APOTEK RMC DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CT-Pro PADA KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR SKRIPSI ELISA SEMPA ARIHTA KABAN

DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK ANALISIS PENJUALAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembuatan Perangkat Lunak Data Mining Untuk Penggalian Kaidah Asosiasi Menggunakan Metode Apriori

SISTEM REKOMENDASI PENYEWAAN PERLENGKAPAN PESTA MENGGUNAKAN COLLABORATIVE FILTERING DAN PENGGALIAN ATURAN ASOSIASI

IMPLEMENTASI ALGORITMA FP- GROWTH MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE PADA MARKET BASKET ANALYSIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

Penelitian ini melakukan pencarian

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

ANALISA PENCARIAN FREQUENT ITEMSETS MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-MAX

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN CONTINUOUS ASSOCIATION RULE MINING ALGORITHM (CARMA) UNTUK REKOMENDASI MATA KULIAH PADA PERWALIAN

Analisa Data Mining Menggunakan Algoritma Frequent Pattern Growth Pada Data Transaksi Penjualan Restoran Joglo Kampoeng Doeloe Semarang

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN FREKUENSI ITEM SET SEBAGAI STRATEGI PENJUALAN DI TOKO PUTRA MANIS SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 2. 1 Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi. masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V10.i2 (81-85)

PENDAHULUAN. Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN Batam, 21 Februari 2011 Pembimbing, Mir atul K. Mufida, S. ST NIK

MERANCANG SISTEM APLIKASI RULE PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI SWALAYAN HARYS PERDANA NGANJUK SKRIPSI

PENGEMBANGAN ALGORTIMA APRIORI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEKNIK INFORMATIKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum

ALGORITMA PARALEL FP-GROWTH UNTUK PENGGALIAN KAIDAH ASOSIASI PADA JARINGAN KOMPUTER

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Decision Support on Supply Chain Management System Using Apriori Data Mining Algorithm

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini membuat samartphone hadir dengan berbagai

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

1 BAB I 2 PENDAHULUAN

Assocation Rule. Data Mining

Penerapan Data Mining Penjualan Sepatu Menggunakan Metode Algoritma Apriori

ANALISIS KERANJANG BELANJA DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA PERUSAHAAN RETAIL

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK )

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

Transkripsi:

IJCCS, Vol.10, No.1, January 2016, pp.71~80 ISSN: 1978-1520 71 Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus:Toko Batik Diyan Solo) Annisa Mauliani * 1, Sri Hartati 2, Aina Musdholifah 3 1 Prodi S2/S3 Ilmu Komputer FMIPA UGM 2 Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika, FMIPA UGM, Yogyakarta e-mail: * 1 annisamauliani1990@gmail.com, 2 shartati@ugm.ac.id, 3 aina_m@ugm.ac.id Abstrak Penelitian ini terdapat penambahan aspek waktu pada hasil Association Rules ing. Aspek waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggal transaksi. Bentuk informasi yang dihasilkan dari penambahan aspek waktu dalam Association Rules ing dikenal dengan Temporal Association Rules ing. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data transaksi penjualan di Toko Batik Diyan Solo. Dalam penelitian ini, Algoritma Apriori digunakan untuk pembentukan Temporal Association Rules. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Algoritma Apriori dan Temporal Association Rules dapat digunakan untuk menggali informasi. Hasil pengujian ini dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam memperkirakan penambahan stok barang pada event tertentu bagi pihak manajerial Batik Diyan, karena pada hasil Temporal Association Rules terdapat keterangan tambahan mengenai event. Sehingga pada hasil Temporal Association Rules dapat diketahui, Temporal Association Rules tersebut terjadi pada saat event apa saja. Di Hari Raya Idul Fitri Tahun 2013 dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2014 pada parameter nilai minsup 10%, mintempsup 5, minconf 50%, menghasilkan Temporal Association Rules yang berbeda. Pada Hari Raya Idul Fitri Tahun 2013, tidak menghasilkan Temporal Association Rules. Sedangkan pada Hari Raya Idul Fitri Tahun 2014 menghasilkan Temporal Association Rules dengan nilai support yang terbesar 14%, yaitu {BLBP} {HPCK} Kata kunci penjualan, temporal association rules, Apriori, data mining Abstract In this study the adding of time aspect on association rules mining result was used. The aspect of time that was used in this study was date of transactions. The information that was resulted from time aspect adding in association rules mining was known as temporal association rules mining.. In this study, Apriori Algorithm was used for the forming of temporal association rules. This result which show Algorithm Apriori and Temporal Association Rules can be used to get more information about Temporal Association Rules. The Result of this examination can be used for decision support for manager. Because the result of Temporal Association Rules have explanation about event. So from the result of Temporal Association Rules can be knowing, the Temporal Association Rules happened at the time of event. In Ramadan Idul Fitri 2013 and Ramadan Idul Fitri 2014 with parameter assess minsup 10%, mintempsup 5, minconf 50%, resulting different Temporal Association Rules. In Ramadan Idul Fitri 2013, no resulting Temporal Association Rules. While is on Ramadan Idul Fitri 2014 resulting Temporal Association Rules with the biggest value of support 14%, that is {BLBP} {HPCK}. Keywords sale, temporal association rules, apriori and data mining Received June 25 th,2015; Revised January 1 st, 2016; Accepted January 20 th, 2016

72 ISSN: 1978-1520 S 1. PENDAHULUAN aat ini telah banyak toko batik di Indonesia, terutama di Solo. Salah satu toko batik yang berada di Solo adalah toko Batik Diyan. Persaingan yang ketat dalam sentra usaha toko batik sangat terasa sekali di Solo. Para pengusaha toko batik di wilayah Solo dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha toko batiknya. Salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan usaha toko batik adalah pengadaan barang yang sering laku terjual secara bersamaan. Dari uraian permasalahan diatas, maka peneliti menganalisis pola data penjualan kedalam bentuk Temporal Association Rules. Tujuan dari pembuatan Temporal Association Rules adalah untuk mengetahui barang yang sering laku terjual secara bersamaan. Karena di Toko Batik Diyan Solo belum terdapat system untuk mengetahui barang yang laku secara bersamaan. Perlunya penambahan aspek waktu dalam hasil aturan asosiasi karena walaupun barang yang terdapat di Batik Diyan telah tersusun rapi dalam rak, namun belum dapat di ketahui pola barang yang terjual terkait dengan waktu. Kondisi di lapangan menunjukkan beberapa item barang tersedia dalam kondisi berlebih, sedangkan untuk item barang yang lain nampak sedikit tersedia. Oleh karena itu diperlukan hasil aturan asosiasi yang memperhatikan aspek waktu. Misal ketika Hari Raya Idul Fitri Tahun 2013 Temporal Association Rules yang dihasilkan berbeda jika di banding Hari Raya Idul Fitri Tahun 2014. Terdapat pembelian perlengkapan ibadah pada masa lebaran, namun hal tersebut tidak Nampak terjadi pada bulan lain selain Bulan Ramadhan. Penelitian yang telah dilakukan [1] [2] menggunakan Algoritma Apriori untuk menghasilkan Temporal Association Rules. Namun, hasil Temporal Association Rule yang dihasilkan belum menginformasikan kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam interval waktu yang sama event. Untuk itu, penelitian ini menggunakan Algoritma Apriori dengan memperhatikan event untuk Temporal Association Rules yang dihasilkan, pada data penjualan di Toko Batik Diyan Solo. 2. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini melewati tahap metode penelitian pengumpulan data, pengolahan data, perancangan sistem, pembuatan sistem, evaluasi dan perbaikan sistem, dan pengujian sistem. 2.1 Perancangan Sistem Menentukan batasan support, dan kandidat itemset dengan Algoritma Apriori, kemudian menghitung support temporal dan confidence. Selanjutnya menambahkan informasi terkait waktu berupa tanggal transaksi sebagai temporal dengan TAR. Hasil akhir berupa temporal rules. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. IJCCS Vol. 10, No. 1, January 2016 : 71 80

IJCCS ISSN: 1978-1520 73 Gambar 1 Rancangan sistem Algoritma Apriori Temporal Association Rule untuk analisa pola penjualan toko Batik Diyan Solo 2.2 Perancangan proses pembentukan frequent itemset dengan Algoritma Apriori Perancangan proses pembentukan frequent itemset dengan Algoritma Apriori dapat dilihat pada Gambar 2. Langkah awal dalam pencarian frequent itemset yang sudah Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma (Annisa Mauliani)

74 ISSN: 1978-1520 mengandung aspek waktu dengan Algoritma Apriori adalah pengaturan nilai parameter minimum support dan minimum temporal support. Mencari Candidat Frequent Itemset dari data transaksi penjualan dalam database (db_tar). Tiap-tiap Ck-Itemset dicari nilai lifespan (LS). Nilai durasi lifespan digunakan untuk mencari nilai support dari tiap-tiap Ck-Itemset. Nilai durasi lifespan dihitung hanya pada tanggal-tanggal yang terdapat transaksi saja. Pencarian nilai support itemset > 1 bisa di dapatkan menggunakan persamaan (1). Pencarian nilai support itemset > 1 bisa di dapatkan menggunakan persamaan (2) Gambar 2 flowchat dari proses pembentukan frequent itemset dengan Algoritma Apriori. IJCCS Vol. 10, No. 1, January 2016 : 71 80

IJCCS ISSN: 1978-1520 75 (1) s(x,, d) = V(X,d) / ) (2) Tanggal yang tidak terdapat transaksi tidak terhitung sebagai durasi lifespan. Ketika nilai support dari tiap-tiap Ck-Itemset didapatkan, maka list Ck-Itemset telah lengkap berisi nilai support dan Lifespan. List Ck-Itemset yang sudah lengkap berisi nilai support dan Lifespan, dilakukan pengecekan nilai sup min_support dan nilai temporal_support min_temporal_support dari tiap-tiap Ck-itemset. Dimana temporal support dapat memenuhi nilai minimum temporal support, jika Tj-Ti min_temporal_support. Jika Ck-itemset memenuhi nilai sup min_support dan nilai temporal_support min_temporal_support, maka menjadi frequent itemset (k-itemset). Akan tetapi jika tidak, maka akan mengalami prune candidat itemset sehingga item yang mengalami prune, tidak menjadi frequent itemset. Dari hasil frequent itemset, dilakukan pengecekan apakah masih bisa didapatkan Ck- Itemset. Jika ya maka terjadi perulangan langkah dalam pembuatan Ck-Itemset. Jika dari hasil frequent itemset tidak lagi dapat dibuat Ck-Itemset maka proses pembuatan frequent itemset telah selesai. Dalam pembuatan candidat itemset, dilakukan join antar item dari hasil frequent itemset sebelumnya [3]. Pembuatan Gambar 2 merupakan flowchat dari proses pembentukan frequent itemset dengan Algoritma Apriori yang telah melibatkan waktu. 2.3 Perancangan Temporal Association Rules Perancangan Temporal Association Rules dengan Algoritma Apriori ditunjukkan pada Gambar 3. Tahap pertama melakukan pembacaan hasil frequent itemset yang telah dihasilkan oleh Algoritma Apriori. Kemudian melakukan pengecekan apakah frequent itemset 1-itemset. Jika ya, maka dapat dilakukan pembentukan association rules. Kombinasi rules yang mungkin muncul dalam aturan asosiasi dari tiap-tiap hasil frequent itemset dapat dicari dengan menggunakan rumus. Setelah ditemukan kombinasi rules yang mungkin terjadi, kemudian menghitung nilai confidence dari tiap-tiap rules yang ada dan mencari lifespan (LS) dari tiap-tiap rules. Dimana nilai lifespan dari rule merupakan nilai lifespan dari frequent itemset yang telah didapatkan. Dalam menghitung nilai confidence selalu memperhatikan kembali nilai support dari item bagian kiri dari rules. Jika rules X Y, maka nilai support dari item X harus nilai support dari nilai interval yang sama dengan nilai interval itemset {X,Y}. Lebih detail dapat ditunjukkan pada persamaan (3). (3) Ketika nilai confidence dan lifespan dari semua kombinasi kemungkinan rules sudah didapatkan, dilakukan pengecekan nilai confidence min_conf. Jika ya, maka rules tersebut merupakan Strong Rule. Jika tidak, maka rules tersebut belum dapat dinyatakan Strong Rule untuk hasil asosiasi. Setelah didapatkan hasil Association Rules, dilakukan lagi pengece[-kan apakah didalam interval tanggal pada rules tersebut terdapat event. Jika ya, maka dilakukan Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma (Annisa Mauliani)

76 ISSN: 1978-1520 penambahan informasi pada rules, bahwa rules tersebut terjadi pada event. Jika tidak maka pada rules tersebut tidak terdapat penambahan informasi mengenai event. Gambar 3 Perancangan Temporal association rule IJCCS Vol. 10, No. 1, January 2016 : 71 80

IJCCS ISSN: 1978-1520 77 2.4 Algoritma Apriori dalam Pembentukan Temporal Association Rules Lebih lanjut diberikan ilustrasi dalam pencarian frequent itemsets yang memodifikasi Algoritma Apriori. Berikut ilustrasi perhitungan frequent itemsets yang memodifikasi Algoritma Apriori. Dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Ilustrasi Perhitungan Temporal Frequent Itemsets Dari Gambar 4 dapat kita lihat, dari database D, dilakukan scanning untuk menghasilkan candidat itemset. C1 merupakan candidat frequent 1-itemset. C2 merupakan candidat frequent 2-itemset. L1 merupakan hasil temporal frequent 1-itemset. Telah didapatkan Nilai s(dlpd,lx, D) = V(DLPD,D / ) = 3/5 = 0,6. Maka item {DLPD} merupakan temporal frequent 1-itemset. L2 merupakan hasil temporal frequent 2-itemset. Nilai lifespan dari item, dicari dari dalam database. Nilai support item X dicari dengan rumus s(x,lx, d) = V(X,d) / ). Pencarian frequent itemsets dari contoh Gambar 4, berhenti di L2, karena itemset yang ada sudah tidak dapat dilakukan join untuk mendapatkan frequent itemset berikutnya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengujian dapat dirangkum yang ditunjukkan pada Tabel 1, dimana pola barang yang dibeli bersamaan muncul secara konsisten untuk data penjualan pada interval waktu tertentu. Pada Tabel 1 nilai support 30% untuk temporal association rule interval 1 tahun. Yaitu HPCA HPCK, dan HPCK HPCA. Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma (Annisa Mauliani)

78 ISSN: 1978-1520 Skema Tabel 1 Hasil temporal association rules dalam 1 tahun Parameter Sup Tem Sup Conf Temporal Rules Sup Conf Interval 6 25% 5 50% HPCA HPCK 8% 53,33% 12 month (19 Mei 2013 19 Mei 2014) 25% 5 50% HPCK HPCA 8% 50% Selain itu, pada Tabel 2, adalah hasil untuk interval 1 bulan pada bulan Agustus 2013 dan interval 1 bulan Bulan Juli 2014. Nampak temporal association rules yang terbentuk berbeda. Skema Tabel 2 Hasil temporal association rules Hari Raya Idul Fitri Parameter Sup Tem Sup Conf Temporal Rules Sup Conf Interval 7 9% 14 50% HPCA HPCK 9% 75% 1 month ( 1 Agustus 2013 31 Agustus 2013) 8 10% 5 50% BLBP HPCK 14 % 100% 1 month ( 1 Juli 2014 31 Juli 2014) Tabel 2 tersebut menunjukkan perbedaan hasil temporal association rules pada bulan yang terdapat event Hari Raya tahun sebelumnya. Artinya, jenis item dari itemset penghasil temporal association rules pada bulan yang terdapat event Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya berhasil dijadikan sebagai item pemancing barang lain yang belum laku terjual supaya laku terjual. Selain itu, pada parameter minsup 10%, mintempsup 5, dan minconf 50%, pada 1 31 Juli 2014 menghasilkan rules yang berbeda dengan bulan Agustus 2013. Pada bulan Agustus 2013 tidak menghasilkan rules. IJCCS Vol. 10, No. 1, January 2016 : 71 80

IJCCS ISSN: 1978-1520 79 4. KESIMPULAN Setelah proses penelitian dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan tentang hasil sebagai berikut: 1. Algoritma Apriori dan Metode Temporal Association Rules dapat menghasilkan Temporal Association Rules. 2. Jika nilai parameter mintempsup berbeda, maka akan menghasilkan temporal association rules yang berbeda. 3. Itemset HPCK menjadi sebuah itemset yang selalu terjual pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2013 dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2014. 5. SARAN Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan sehingga perlu perbaikan untuk pengembangan penelitian dimasa depan, terutama dibidang temporal association rules: 1. Data transaksi penjualan yang diperoleh tidak terdapat jam transaksi. Diharapkan pada penelitian berikutnya mampu lebih detail karena bisa mengetahui pola belanja berdasarkan waktu pagi, siang atau malam. Sehingga temporal rules yang dihasilkan selain tanggal transaksi juga terdapat waktu transaksi. 2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan Algoritma Lain seperti Algoritma FP- Growth. Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma (Annisa Mauliani)

80 ISSN: 1978-1520 DAFTAR PUSTAKA [1] Ale, J.M., dan Rossi, G.H., 2000, An Approach to Discovering Temporal Association Rules, in Proceedings of The 2000 ACM Symposium on Applied Computing, pp. 294 300. [2] Liang, Z., Xinming T., Lin L. dan Wenliang J., 2005, Temporal Association Rule ing Based on T-Apriori Algorithm and Its Typical Application. Proc. of Int. Symposiumon Spatio-temporal Modelling Spatial Reasoning,analysis, Data mining and Data Fusion. [3] Agrawal, R., dan Srikant, R., 1994, Fast Algorithm for ing Association Rules, Proceedings 20th International Confrence VLDB, Santiago Chile, pp. 487 499 IJCCS Vol. 10, No. 1, January 2016 : 71 80