PENGEMBANGAN SISTEM PNEUMATIC DALAM BIDANG ROBOTIC DALAM KAITANNYA DENGAN OTOMATISASI PROSES INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Komponen Sistem Pneumatik

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

B. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA

Gambar 2.32 Full pneumatik element

BAB II TINJAUAN TEORITIS

4.4 Elektro Pneumatik

PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA)

SISTEM PENGENDALI DAN PENGONTROL PNEUMATIK UNTUK MESIN PENGAMPLAS KAYU OTOMATIS

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

AKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

BAB II LANDASAN TEORI

Lembar Latihan. Lembar Jawaban.

Penggerak Robot. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA

BAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,

BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS

MAKALAH JENIS-JENIS AKTUATOR ELEKTRONIK, PNEUMATIK DAN HIDROLIK. Disusun sebagai tugas mata kuliah Mekatronika dan Robotika.

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INSTALASI MOTOR LISTRIK

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI KENDALI FUZZY LOGIC UNTUK MODEL EXCAVATOR PNEUMATIK

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PNEUMATIK PEMINDAH PLAT MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMINDAH BARANG

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

BAB I PENDAHULUAN.

SISTEM KENDALI DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB III LANDASAN TEORI

SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

III.6 Sensor Optocoupler III.7 Sensor Infra Merah III.8 Schmitt Trigger III.9 Rangkaian Penggerak Motor DC III.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

ANALISA ALAT PNEUMATIK MESIN PEMOTONG SPON / GASKET DENGAN TEKANAN 60 PSI

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

Kajian Awal Sistem Kontrol Cold Storage Multi-Fungsi Menggunakan Perangkat Lunak Zeliosoft

AKTUATOR. Aktuator C(s) Sensor / Tranduser

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 1

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan macam lainnya.

LANDASAN TEORI. Mesin Power Press adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Gambar 1. Function block diagram [4].

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lembar Pengesahan Lembar Pengesahan Dosen Penguji. Daftar Lampiran

Mesin Diesel. Mesin Diesel

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Realisasi Prototipe Gripper Tiga Jari Berbasis PLC (Programmable Logic Control) Chandra Hadi Putra /

BAB II PNEUMATIK. - sekitar 78 % dari volum adalah Nitrogen. - sekitar 21 % dari volum adalah Oksigen

FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Elemen Dasar Sistem Otomasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM PNEUMATIC DALAM BIDANG ROBOTIC DALAM KAITANNYA DENGAN OTOMATISASI PROSES INDUSTRI Djohar Syamsi 1) Staf Peneliti Bidang Otomasi, Pusat Penelitian Informatika LIPI Jl. Sangkuriang, Komplek LIPI, Gd. 20 Lt. III - Bandung Telp. 022 2504711 Fax. 022 2504712 E-Mail : djohar@informatika.lipi.go.id 1) Abstrak Penggunaan robot untuk otomatisasi dalam proses produksi di industri telah membawa banyak keuntungan, diantaranya adalah efisiensi kerja yang pada akhirnya dapat menekan biaya produksi. Untuk itu penguasaan teknologi rancang bangun Robotic sangat diperlukan. Sejalan dengan kemajuan teknologi kontrol dan instrumentasi, maka saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam jenis robot. Tentunya untuk setiap jenis robot mempunyai kesesuaian/kecocokan dengan situasi dan kondisi tertentu. Electric Motor merupakan komponen utama didalam membangun sebuah robot, pada robot jenis ini energi listrik menjadi sumber daya utama pada robot. Mengingat saat ini ketersediaan energi listrik semakin terbatas dan mahal, maka diperlukan alternative/teknologi lain didalam membangun robot terutama untuk industri. Pneumatic system merupakan salah satu pilihan didalam pengembangan robot untuk industri. Dengan menggunakan energi udara dengan tekanan tertentu, maka diharapkan metode ini dapat menghemat pemakaian listrik. Untuk itu penguasaan teknologi pneumatic diharapkan dapat mengembangkan robot berbasis Pneumatic System. Tujuan dari kegiatan ini adalah memanfaatkan teknologi pneumatic untuk membangun sebuah model robot, sedangkan metodologi dari kegiatan penelitian ini adalah rancang bangun model pneumatic lengan robot sebagai bagian dari pengembangan robot berbasis pneumatic system untuk mendukung otomatisasi proses produksi maupun untuk keperluan lain. Diharapkan model robot ini dapat menjadi salah satu alternative dalam pengembangan robot hemat energi untuk industri ataupun untuk aplikasi lain. Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini adalah pengembangan teknologi pneumatic system, penguasaan teknologi otomatisasi proses produksi berbasis robot, serta pengembangan robot hemat energi. Kata Kunci: hemat energi listrik, otomatisasi proses produksi, Robot berbasis pneumatic system, PENDAHULUAN Dalam bidang otomatisasi proses produkasi di industri telah ditemukan mesin yang dapat membantu kita dalam kegiatan proses produksi untuk industri. Mesin tersebut dapat diperintahkan/diprogram sesuai dengan keinginan kita, untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan mesin tersebut dikenal dengan nama ROBOT. Saat ini banyak definisi tentang Robot, sedangkan definisi yang paling populer adalah : Robot merupakan sebuah mesin dengan kemampuan melakukan beberapa jenis gerakan secara mandiri (independent) dan dapat diprogram ulang [1]. Sampai saat ini penggunaan robot dalam mendukung otomatisasi proses produksi sudah banyak dilakukan. Adanya robot ini dirasakan telah membawa banyak keuntungan, diantaranya adalah peningkatan effisiensi kerja yang pada akhirnya dapat menekan biaya produksi. Untuk itulah perlunya penguasaan teknologi rancang bangun Robotic. Sejalan dengan kemajuan teknologi robotic, maka saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam jenis/type robot. Tentunya untuk setiap jenis mempunyai kesesuaian/kecocokan dengan situasi dan kondisi tertentu. Untuk membangun sebuah robot tentunya tidaklah mudah banyak hal yang perlu dipahami, mengingat robot merupakan perpaduan antara hardware dengan software dimana didalamnya berkaitan dengan berbagaimacam bidang pengetahuan antara lain; mekatronik, kontrol, monitoring, instrumentasi, data aquisition dan program aplikasi perangkat lunak. A-37

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Mesin Electric Motor merupakan komponen utama pada sebuah robot, selain controller dan power supply. Pada robot jenis ini, penggerak utama yang dipergunakan adalah berupa electric motor, dan tentu saja sumber tenaga yang dipergunakan adalah listrik. Robot jenis ini sangat baik, jika dilihat dari sisi kecepatan gerak, keakuratan gerak, serta tidak menimbulkan suara yang berisik. Tetapi satu hal yang perlu diingat, bahwa elektrik motor adalah merupakan sumber electromagnetic noise. Sehingga penggunaan robot jenis ini patut dipertimbangkan. Jenis lain robot yang mempergunakan sumber tenaga electric sebagai power supply adalah robot yang dibangun dengan mempergunakan Stepping Motor sebagai penggeraknya. Untuk penggunaan stepping motor ini, maka kendala yang terjadi dalam membangun robot tersebut adalah : Jika model sistem control yang dipergunakan adalah open loop system, maka sangat sulit untuk menggerakkan robot sesuai dengan keinginan kita. Hal ini disebabkan untuk dapat menggerakkan stepping motor, kita harus memberikan sebuah pulsa trigger padanya. Sedangkan besarnya putaran rotor untuk setiap satu pulsa trigger adalah tertentu (tergantung spesifikasi stepping motor yang dipergunakan). Open Loop motor controller Robot Controller Motor User Program Gambar 1. Open Loop System untuk kontrol stepping motor. Closed Loop motor controller Robot Controller User Program Position Sensor Motor Gambar 2. Closed Loop System untuk kontrol stepping motor Jika model sistem control yang dipergunakan adalah closed loop system, dimana untuk itu diperlukan beberapa sensor posisi guna mengkoreksi gerakan stepping motor, maka akan terjadi semacam pertentangan antara program perintah bergerak pada posisi tertentu dengan pulsa trigger yang harus diberikan agar stepping motor itu dapat bergerak pada posisi tertentu. Diperlukan roda gigi dan rantai, sehingga dalam membangun konstruksi mekaniknya tidaklah mudah. Dari berbagai permasalahan dan kendala tersebut, maka pada penelitian ini dipilih konsep pengembangan robot dengan mempergunakan sistem pneumatic. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan kita dalam bidang robotic khususnya yang berbasis pneumatic system. Pada dasarnya tujuan umum dari penelitian ini adalah pemanfaatan dan pengembangan teknologi pneumatic untuk membangun robot, dalam kaitannya dengan otomatisasi proses produksi dan penghematan energi listrik. METODOLOGI PENELITIAN Lingkup kegiatan pada penelitian ini dimulai dengan membangun model pneumatic lengan Robot sebagai bagian dari sistem mekatronik gerakan robot. Pada tahap pertama kegiatan, selain membangun lengan robot, maka dikembangkan juga unit controller berbasis embedded computer untuk mengontrol gerakan lengan robot. Unit Controller yang dibangun adalah berupa PAC (Programmable Automation Controller) yang mempunyai kemampuan untuk menjalankan program-program aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan seluruh aktivitas lengan robot. Pada dasarnya model Robot yang akan dikembangkan pada kegiatan penelitian ini adalah jenis Robot yang mempergunakan pneumatic system sebagai basic teknologi, sedangkan kemampuan dasar yang dimilikinya adalah pengenalan object secara visual. Compressed air merupakan sumber tenaga bagi robot yang mempergunakan pneumatic actuator sebagai penggeraknya. Prinsip dasar dari robot jenis ini adalah sebagai berikut : 1. Sebuah compressor yang mempunyai tekanan udara tertentu dipergunakan sebagai sumber tenaga. 2. Untuk setiap jenis gerakan (berputar ataupun lurus) diperlukan sebuah pneumatic actuator. 3. Untuk setiap actuator memerlukan sebuah solenoid valve, yang berfungsi sebagai pengatur flow udara yang akan masuk ke actuator. 4. Sebuah unit controller diperlukan guna mengontrol aktivitas solenoid valve. 5. Agar gerakan robot dapat terarah dengan baik, tentunya diperlukan program aplikasi. 6. Beberapa sensor gerakan dapat ditambahkan pada actuator, agar gerakan robot mempunyai ketepatan yang tinggi. A-38

ISBN : 978-979-3980-15-7 Yogyakarta, 22 November 2008 Gambar 3. Contoh model pneumatic lengan robot dengan mempergunakan pneumatic actuator. Sebagaimana gambar diatas, maka dapat kita lihat bahwa komponen utama didalam Robot yang mempergunakan pneumatic system sebagai basic teknologinya, terdiri dari : 1. Power supply : air compressor, filter, pressure regulator, dan lubricator. 2. Solenoid Valve 3. Actuator 4. Unit controller Beberapa keuntungan membangun robot dengan mempergunakan pneumatic system adalah : Hemat energi Noise suara rendah Terhindar dari bahaya kebakaran yang disebabkan oleh short circuit Daya mekanisnya besar, tanpa harus menambahkan pemakaian sumber tenaga listrik Pembuatan konstruksi robot lebih mudah HASIL DAN PERANCANGAN Konsep Dasar Pembangunan Robot Didalam membangun sebuah robot, maka hal utama yang perlu menjadi perhatian utama adalah tentang degree of freedom (derajat kebebasan), yaitu kemampuan robot untuk dapat bergerak baik secara linear ataupun rotary. Untuk setiap jenis gerakan selalu memerlukan actuator, sensor, electronic circuit, dan program aplikasi. Jika dilihat dari jumlah gerakan yang mampu dilakukan oleh sebuah robot, maka terdapat beberapa type robot yaitu : Cartesian (tiga gerakan linear) Cylindrical (dua gerakan linear dan satu gerakan memutar) Spherical (satu gerakan linear dan dua gerakan memutar) Articulated (tiga gerakan memutar) Dari pertimbangan tersebut diatas, maka model lengan robot yang kami disain direncanakan termasuk dalam jenis Cylindrical. Konsep Pneumatic System Pneumatic System merupakan suatu sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan, serta dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu kerja. Pada sistem pneumatik ini udara dimampatkan menggunakan pompa khusus yang disebut kompresor yang digerakkan oleh motor. Kompresor memampatkan udara ke dalam sebuah tangki penyimpanan yang kuat yang disebut tangki penampung atau receiver. Motor Listrik torak penyekat udara Commpressor Tangki Penyimpan Gambar 4. Power Supply untuk Sistem Pneumatik Komponen utama pada sistem pneumatic adalah katup (valve) dan tabung (cylinder). Valve berfungsi mengontrol tabung, sedangkan tabung menghasilkan gaya (force) serta gerak linier (linear motion) untuk melakukan suatu kerja. Sebagaimana contoh dibawah ini : pegas Gambar 5. Tabung Gerak Tunggal batang torak arah gerak Cara kerja dari Tabung Gerak Tunggal pada gambar diatas adalah sebagai berikut; udara yang dimampatkan dimasukkan ke dalam tabung. Tekanan udara tersebut bekerja pada permukaan sebuah torak (piston) yang menghasilkan suatu gaya. Gaya tersebut menggerakkan torak ke bagian bawah tabung. Pada torak terpasang sebuah batang torak yang menyembul ke sebelah luar ujung tabung. Dengan bergeraknya torak, maka bergerak pula batang torak ke luar tabung. Bila pemampatan udara dihentikan, sebuah pegas akan mendorong kembali torak tersebut ke tempat semula. Pada tabung pneumatik bisa menghasilkan gaya dorong atau gaya tarik. Gaya diukur dalam satuan SI yang disebut newton (N). Karena satuan SI untuk panjang adalah meter, maka satuan untuk luas permukaan dinyatakan dalam meter persegi (m 2 ). Bila sebuah gaya sebesar satu newton bekerja pada sebuah permukaan yang luasnya satu meter persegi, dikatakan bahwa tekanan yang terjadi adalah sebesar satu newton per meter persegi (1 N/m 2 ). Satu newton per meter persegi disebut juga satu pascal (Pa). Pascal adalah satuan SI untuk tekanan. Pada sistem pneumatika, tekanan udara yang biasa ditemui umumnya cukup tinggi, sehingga bila digunakan satuan seperti di atas, maka harga-harga yang terjadi akan melibatkan bilangan-bilangan yang terlalu besar. Sehingga digunakan milimeter (mm) sebagai satuan panjang. Bila sebuah gaya sebesar satu Newton bekerja pada permukaan seluas satu milimeter A-39

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Mesin persegi, dikatakan bahwa tekanan yang terjadi adalah sebesar satu newton per milimeter persegi (1 N/mm 2 ), meskipun tidak sesuai dengan aturan satuan SI, namun satuan ini lazim digunakan pada sistem pneumatika. Gaya yang dihasilkan oleh sebuah tabung pneumatik bergantung pada dua hal, yaitu : 1. Tekanan udara mampat yang dimasukkan, 2. Luas permukaan torak Bila udara mampat yang dimasukkan ke dalam tabung memiliki tekanan sebesar 1 N/mm 2, ini berarti bahwa pada setiap millimeter persegi permukaan torak akan bekerja gaya sebesar 1 N. Kalau luas permukaan torak dikalikan dengan 1 N, hasilnya merupakan gaya total yang bekerja pada seluruh permukaan torak. Ini bisa dinyatakan secara sederhana dengan rumus sebagai berikut : F = p x A (1) dimana, F adalah gaya yang dihasilkan oleh tabung [N] p adalah tekanan udara [N/mm 2 ] A adalah luas permukaan torak [mm 2 ] Gambar 7. Skematik Diagram Pneumatik Lengan Robot. Untuk mengaktifkan solenoid valve diperlukan beberapa relay kecil untuk menyalurkan sinyal tegangan dc ke solenoid valve. Gambar skematik dari konfigurasi relay adalah sebagai berikut : Pembangunan Model Pneumatic Lengan Robot Pada tahap desain, ada beberapa aspek yang menjadi pemikiran dalam pembuatan lengan robot berbasis sistem pneumatik ini, misalnya penyesuaian antara desain dengan ketersediaan komponen pneumatic. Model pneumatic lengan robot yang dibangun mempunyai 3 gerakan memutar dan 2 gerakan linier, serta sebuah griper berfungsi untuk memegang suatu benda. Gambar dibawah merupakan disain dari pneumatic lengan robot. Gambar 8. Skematik rangkaian relay. Agar gerakan lengan robot dapat teratur dan terarah, maka telah ditentukan urutan dari gerakan masingmasing komponen pneumatic (piston) sebagaimana gambar skematik dibawah ini. Gambar 6. Desain Model Lengan Robot berbasis Sistem Pneumatik. Agar komponen pneumatic, yang terdiri dari beberapa piston, rotor dan gripper dapat bergerak, maka diperlukan beberapa solenoid valve sebagia flow control tekanan udara dari kompresor. Gambar skematik hubungan antara komponen pneumatic dengan solenoid valve adalah sebagai berikut : Gambar 9. Skematik urutan gerakan lengan robot. Setelah urutan gerakan lengan robot dapat ditentukan, maka diperlukan unit controller dan program aplikasi agar gerakan lengan robot dapat terarah dan akurat. Untuk itu telah dibangun unit controller yang terdiri dari satu unit PAC yang dibangun dari embedded computer. 3.4. Pembangunan Unit Controller Unit Controller yang dibangun terdiri dari sebuah PAC. Pada kegiatan penelitian ini Unit PAC dibangun dengan menggunakan komponen sebagai berikut : Single Board Computer A-40

ISBN : 978-979-3980-15-7 Yogyakarta, 22 November 2008 Modul I/O Program Aplikasi Gambar dibawah ini merupakan contoh skematik hubungan antara unit PAC dengan komponen pneumatic. Pada gambar dibawah tampak bahwa fungsi utama unit PAC adalah menjalankan semua program aplikasi untuk mengontrol gerakan lengan robot. diletakkan pada lengan robot yang berbentuk Proximity Sensor. Compressor & Receiver digunakan untuk memompa dan menyimpan udara yang merupakan supply tenaga bagi lengan robot. Valve berfungsi untuk mengatur arah tekanan udara dari kompresor yang diaktifkan oleh Unit Controller. Filter/Regulator/Lubricator Combination berfungsi untuk menyaring dan mengatur udara yang masuk ke dalam lengan robot melalui Valve. Gambar 10. Skematik hubungan antara Unit PAC dengan komponen Pneumatic. Gambar dibawah merupakan konfigurasi komponen pada unit PAC, dimana unit PAC terdiri dari : Sebuah Embedded Computer berfungsi sebagai SBC (Single Board Computer). Modul Converter (RS 232 to RS 485). Modul Relay Output. Semua program aplikasi dapat dibuat dan dijalankan melalui SBC, dengan menggunakan embedded computer sebagai SBC, maka kita dapat menggunakan operating system berbasis Window ataupun Linux. Begitu pula banyak development program aplication yang dapat dipergunkan untuk membangun programprogram aplikasi, misalnya Java, Visual Basic, ataupun Delphi. Gambar 12. Hasil kegiatan tahap 1, Model Pneumatic Lengan Robot Pembangunan Program Aplikasi Agar gerakan robot dapat teratur dengan baik, maka diperlukan pengaturan urutan pengaktifan solenoid valve, sehingga lengan robot dapat bergerak sesuai dengan keperluan. Untuk itu perlu dibangun perangkat lunak yang dapat mengatur gerakan lengan robot. Beberap contoh program adalah sebagai berikut : STEP init THEN LOAD TO V0 FW1 STEP CekAll IF Rot1FW '[I1.1] Forward AND N Rot1BW '[I1.0] THEN SET FRot1_2 '[F1.1] 2nd Flag For IF Cyl1FW '[I1.3] Cylinder 1 Forward AND N Cyl1BW '[I1.2] Cylinder 1 THEN SET FCyl1_2 '[F1.3] 2nd Flag For Cylinder 1 IF Rot2FW '[I1.5] Rotary 2 Forward AND N Rot2BW '[I1.4] Rotary 2 THEN SET FRot2_2 '[F1.5] 2nd Flag For Rotary 2 Gambar 11. Skematik konfigurasi PAC. Secara umum, fungsi dan cara kerja dari keseluruhan sistem untuk membangun lengan robot adalah sebagai berikut : SBC berfungsi untuk pembuatan program bagi unit controller, dimana program aplikasi yang dibuat berfungsi mengontrol/mengendalikan gerakan lengan robot. Unit Controller juga berfungsi untuk pemrosesan program dari lengan robot dengan memberikan sinyal ke valve serta Programmable Controller ini akan menerima sinyal dari lengan robot melalui sensor yang IF Cyl2FW '[I1.7] Cylinder 2 Forward AND N Cyl2BW '[I1.6] Cylinder 2 THEN SET FCyl2_2 '[F1.7] 2nd Flag For Cylinder 2 IF Rot3FW '[I2.1] Rotary 3 Forward AND N Rot3BW '[I2.0] Rotary 3 THEN SET FRot3_2 '[F1.9] 2nd Flag For Rotary 3 IF GripClose '[I2.3] Close AND N GripOpen '[I2.2] Open THEN SET FGrip2 '[F1.11] 2nd Flag For IF NOP THEN RESET Cyl2Lamp '[O1.5] Cylinder 2 Lamp RESET Rot3Lamp '[O1.6] Rotary 3 Lamp RESET GripLamp '[O1.7] Lamp JMP TO Manual A-41

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Mesin STEP Manual ""MANUAL ROTARY 1 IF N MRotary1 '[I0.1] Manual THEN RESET FRot1_1 '[F1.0] 1st Flag For [2] Wemer Deppert and Kurt Stoll. (1986). Mechanization and Automation by Pneumatic Control. Vogel-Verlag, Wurzburg, German. IF MRotary1 '[I0.1] Manual AND N FRot1_1 '[F1.0] 1st Flag For AND N FRot1_2 '[F1.1] 2nd Flag For THEN RESET Rotary1Re '[O0.1] Retract SET Rotary1Ex '[O0.0] Extend SET FRot1_1 '[F1.0] 1st Flag For SET FRot1_2 '[F1.1] 2nd Flag For SET Rot1Lamp '[O1.2] Lamp IF MRotary1 '[I0.1] Manual AND N FRot1_1 '[F1.0] 1st Flag For AND FRot1_2 '[F1.1] 2nd Flag For THEN RESET Rotary1Ex '[O0.0] Extend SET Rotary1Re '[O0.1] Retract SET FRot1_1 '[F1.0] 1st Flag For RESET FRot1_2 '[F1.1] 2nd Flag For RESET Rot1Lamp '[O1.2] Lamp ""MANUAL GRIPPER IF N M '[I0.6] Manual THEN RESET FGrip1 '[F1.10] 1st Flag For IF M '[I0.6] Manual AND N FGrip1 '[F1.10] 1st Flag For AND N FGrip2 '[F1.11] 2nd Flag For THEN SET '[O1.0] Solenoid SET FGrip1 '[F1.10] 1st Flag For SET FGrip2 '[F1.11] 2nd Flag For SET GripLamp '[O1.7] Lamp IF M '[I0.6] Manual AND N FGrip1 '[F1.10] 1st Flag For AND FGrip2 '[F1.11] 2nd Flag For THEN RESET '[O1.0] Solenoid SET FGrip1 '[F1.10] 1st Flag For RESET FGrip2 '[F1.11] 2nd Flag For RESET GripLamp '[O1.7] Lamp IF THEN JMP TO Manual NOP KESIMPULAN. Kesimpulan yang didapatkan dari kegiatan ini antara lain : 1. Pembangunan robot dengan mempergunakan pneumatic system memberikan beberapa keuntungan, antara lain : hemat energi listrik, mudah dalam pembangunan kontruksi mekaniknya, serta mudah dikembangkan. 2. Pada era globalisasi ini diperlukan dengan segera penguasaan teknologi otomatisasi proses produksi dengan berbasis robotic. 3. Secara umum komponen pneumatic mempunyai live time yang lebih lama. DAFTAR PUSTAKA [1] Douglas M. Considine. (1993). Process/Industrial Instruments & Controls Handbook. McGraw-Hill, International Editions, Singapore. A-42