Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik. Farmakodinamik - 2

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping, reaksi yang merugikan dan efek toksik. Interaksi reseptor Mekanisme non-reseptor

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

Pengantar Farmakologi

Pengantar Farmakologi Keperawatan

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

Pengantar Farmakologi

PATOGENESIS PENYAKIT ASMA

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

PENGANTAR FARMAKOLOGI

MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

AUTAKOID DAN ANTAGONISNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

Enzim dan koenzim - 3

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim

OBAT-OBAT PARASIMPATIS (PARASIMPATOMIMETIK) Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

II. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS

Pengaruh umum Pengaruh faktor genetik Reaksi idiosinkrasi Interaksi obat. Faktor yang mempengaruhi khasiat obat - 2

Fenasetin (anti piretik jaman dulu) banyak anak2 mati, Prodrug Hasil metabolismenya yg aktif

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

INTERAKSI FARMAKOLOGI. Oleh: Wantiyah

PRINSIP KERJA OBAT. Pengertian

PERBANDINGAN EFEK GROOMING PADA MENCIT YANG DIBERIKAN EPINEFRIN DAN ATROPIN DAN EFEK DIURESIS PADA MENCIT YANG DIBERIKAN PILOKARPIN DAN PROPRANOLOL

BAB II. STUDI PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

TOKSIKOMETRIK. Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan. Efek toksik. lethal dosis 50

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Reseptor sebagai target aksi obat

ANTAGONIS KOLINERGIK. Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

ENZIM IKA PUSPITA DEWI

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR

APLIKASI FARMAKOKINETIKA DALAM FARMASI KLINIK MAKALAH

Waspada Keracunan Phenylpropanolamin (PPA)

Obat Penyakit Diabetes Metformin Biguanide

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Tujuan Instruksional:

membunuh menghambat pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OBA B T A T S I S ST S E T M

FARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT / GANGGUAN SALURAN CERNA ULKUS PEPTIK ULKUS PEPTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa masalah fisiologis, termasuk waktu retensi lambung yang

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

BAB 5 HASIL PENELITIAN

1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji pelarut DMSO terhadap kontraksi otot polos uterus

OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT

BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

Mengkur Kecepatan Reaksi. enzimatik

Tujuan Instruksional:

HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

BAB I PENDAHULUAN. Asam format yang terakumulasi inilah yang menyebabkan toksik. 2. Manifestasi klinis yang paling umum yaitu pada organ mata, sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REVIEW UJI FARMAKODINAMIKA pada JURNAL MAKALAH TUGAS FITOFARMASI

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

II. KARAKTERISTIK ENZIM

Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yaitu terjadinya kerusakan jaringan tubuh sendiri (Subowo, 2009).

PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan osmotik serta stres panas. Itik akan mengalami kesulitan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA

BAB I PENDAHULUAN. kembali pada awal tahun 1920-an. Pada tahun 1995-an, metode kromatografi

PENDAHULUAN. puyuh (Cortunix cortunix japonica). Produk yang berasal dari puyuh bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa


FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sifat Fisikokimia Sifat fisikokimia menurut Ditjen POM (1995) adalah sebagai berikut :

MAKALAH FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI II ANTIHISTAMIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

2/20/2012. Oleh: Joharman

EFEK DAN MEKANISME TOKSIK

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

FARMAKOTERAPI ASMA. H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM

Transkripsi:

Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik Farmakodinamik - 2 1

Mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan biokimia seluler dan mekanisme kerja obat Mempelajari mekanisme biokimia dan fisiologik dari kerja obat Interaksi reseptor Mekanisme non-reseptor Farmakodinamik - 3 Farmakodinamik - 4 2

Reseptor Struktur protein yang ditemukan pada membran sel Obat yang bekerja melalui reseptor ikatan dengan reseptor akan: Menghasilkan respon Menghambat respon Aktivitas dari obat ditentukan oleh: Kemampuan obat berikatan dengan reseptor spesifik Semakin baik suatu obat berikatan dengan tempat reseptor obat tersebut semakin aktif secara biologis. Farmakodinamik - 5 Farmakodinamik - 6 3

Obat yang menghasilkan respon AGONIS Obat yang menghambat respon ANTAGONIS : Inhibisi kompetitif Inhibisi non kompetitif Contoh: Isopreterenol (Isuprel) merangsang reseptor beta1 AGONIS Simetidin (Tegamet) menghambat reseptor H2, sehingga mencegah sekresi asam lambung yang berlebihan ANTAGONIS Agonis Reseptor MEKANISME LOCK AND KEY Interaksi Agonis- Reseptor Farmakodinamik - 7 Farmakodinamik - 8 4

Antagonis INHIBISI KOMPETITIF INHIBISI NON-KOMPETITIF Antagonis Reseptor Agonis Reseptor DENIED! Kompleks Antagonis- Reseptor DENIED! Reseptor dihambat Farmakodinamik - 9 Farmakodinamik - 10 5

Hampir semua obat agonis dan antagonis mempunyai efek NON SPESIFIK dan NON SELEKTIF. Reseptor yang terdapat di tempat berbeda menghasilkan bermacam-macam respon fisiologis tergantung dimana reseptor tersebut berada. Contoh: Obat yang merangsang atau menghambat reseptor kolinergik akan bekerja pada semua letak anatomis. Obat yang bekerja pada berbagai tempat seperti itu dianggap sebagai NON SPESIFIK Betanekol (Urocheline) untuk retensi urin pasca operasi untuk meningkatkan kontraksi kandung kemih. Karena betanekol mempengaruhi reseptor kolinergik, maka tempat kolinergik lain ikut terpengaruh: Pada jantung denyut jantung menurun Pada pembuluh darah tekanan darah menurun Pada lambung sekresi asam lambung meningkat Pada bronkiolus bronkiolus menyempit Pada pupil pupil mata mengecil Farmakodinamik - 11 Farmakodinamik - 12 6

Obat dapat bekerja pada reseptorreseptor yang berbeda Obat yang mempengaruhi berbagai reseptor disebut NON SELEKTIF Contoh: Klorpromazin (Thorazine) bekerja pada reseptor norepinefrin, dopamin, asetilkolin dan histamin Epinefrin bekerja pada reseptor alfa, beta1 dan beta2 INDUCED FIT Perfect Fit! Reseptor Farmakodinamik - 13 Farmakodinamik - 14 7

Bekerja pada Enzim Obat yang merubah aktivitas enzim akan merubah proses yang dikatalisis oleh enzim Contoh: Cholinesterase inhibitor Monoamine oxidase inhibitor Merubah Sifat Fisikal Mannitol Merubah keseimbangan osmotik melewati membran Menyebabkan produksi urine (diuresis osmotik) Merubah Permeabilitas Membran Sel Lidocaine Memblock sodium channels Verapamil, nefedipine Memblock calcium channels Adenosine Membuka potassium channels Bergabung Dengan Kimia Lainnya Antacid (mengandung ion alkaline) Efek antiseptik dari alkohol, phenol Chelation dari logam berat Farmakodinamik - 15 Farmakodinamik - 16 8

Anti-metabolite Masuk kedalam reaksi biokimia pada tempat competitor substrat normal Menghasilkan produk inaktif secara biologikal Contoh: Beberapa anti-neoplastic Beberapa anti-infektive Respon obat dapat menyebabkan: Efek fisiologis primer, yaitu efek yang diinginkan Efek fisiologis sekunder, yaitu efek yang diinginkan atau tidak diinginkan Atau, efek keduaduanya. Contoh: Difenhidramin (Benadryl) suatu antihistamin Mengatasi gejalagejala alergi Efek primer Menekan SSP yang menyebabkan rasa kantuk Efek sekunder Farmakodinamik - 17 Farmakodinamik - 18 9

Mula Kerja Dimulai pada waktu obat memasuki plasma dan berakhir sampai mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC = Minimum Effective Concentration) Puncak Kerja Terjadi pada saat obat mencapai konsentrasi tertinggi dalam darah atau plasma Lama Kerja Lamanya obat mempunyai efek farmakologis. Beberapa obat menghasilkan efek dalam beberapa menit, tetapi yang lain dapat memakan waktu beberapa jam atau hari. Kurva responwaktu menilai tiga parameter dari kerja obat: Mula kerja obat Puncak kerja Lama kerja Farmakodinamik - 19 Farmakodinamik - 20 10

Konsentrasi Obat Puncak Kerja MDR MEC Kunci: T0-T1 = mula T0-T2 = puncak T1-T3 = lama Time Response Dose Response T0 T1 T2 T3 Waktu Farmakodinamik - 21 Farmakodinamik - 22 11

Efek / Respon Efek / Respon Efek Maksimal (Puncak) IV IM SC Latency Durasi Respon Waktu Waktu Farmakodinamik - 23 Farmakodinamik - 24 12

Kerja obat dapat berlangsung beberapa: Jam Hari Minggu Bulan Lama kerja obat tergantung pada waktu paruh obat Waktu paruh obat merupakan pedoman yang penting untuk menentukan interval dosis obat Contoh: Penisilin G t½ = 2 jam diberikan beberapa kali sehari Digoksin t½ = 36 jam diberikan sekali sehari Threshold (minimal) dose Jumlah paling sedikit yang diperlukan untuk menghasilkan efek yang diinginkan Efek maksimum Respon terbesar yang dihasilkan yang berkaitan dengan dosis yang digunakan Farmakodinamik - 25 Farmakodinamik - 26 13

Efek Dosis B A Efek Terapeutik Obat mana yang memiliki ambang dosis lebih rendah? Obat mana yang memiliki efek maksium lebih besar? A B Dosis pembebanan (Loading dose) Pada awalnya diberikan bolus obat untuk mempercepat mencapai kadar terapeutik Dosis pemeliharaan (Maintenance dose) Obat dosis rendah diberikan secara kontinyu atau dengan interval secara teratur untuk mempertahankan kadar terapeutik Farmakodinamik - 27 Farmakodinamik - 28 14

Efek samping: efek fisiologis yang tidak berkaitan dengan efek obat yang diinginkan. Akibat kurangnya spesifisitas obat. Reaksi yang merugikan: batas efek yang tidak diinginkan (yang tidak diharapkan dan terjadi pada dosis normal) dari obat. Efek toksik (toksisitas). Akibat overdosis atau penumpukan obat. Farmakodinamik - 29 15