KIMIA FISIKA (Kode : C-09)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Regenerasi Katalis Ni-Zeolit Alam Aktif Untuk Hidrocracking Minyak Jarak Pagar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

Hidrogenasi Katalitik Metil Oleat Menggunakan Katalis Ni/Zeolit dan Reaktor Sistem Fixed Bed. Dewi Yuanita Lestari 1, Triyono 2 INTISARI

Sains dan Terapan Kimia, Vol.1, No. 1 (Januari 2007), 20-28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

Oleh : ENDAH DAHYANINGSIH RAHMASARI IBRAHIM DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Achmad Roesyadi, DEA NIP

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

SINTESIS KATALIS Ni-Cr/ZEOLIT DENGAN METODE IMPREGNASI TERPISAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KIMIA FISIKA (Kode : C-15) MODIFIKASI ZEOLIT ALAM MENJADI MATERIAL KATALIS PERENGKAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

Studi Pengaruh Logam Aktif Mo Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Katalis Bimetal Mo-Ni/ZAAH Dalam Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit

HIDRORENGKAH FRAKSI ASPALTEN DARI ASPAL BUTON MENJADI FRAKSI BENSIN DAN DIESEL MENGGUNAKAN KATALIS NI-MO/ZEOLIT ALAM AKTIF

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

Molekul, Vol. 9. No. 1. Mei, 2014: KARAKTERISASI KATALIS Pt-Pd/ZEOLIT ALAM REGENERASI PADA REAKSI HIDRODENITROGENASI PIRIDIN

HIDRORENGKAH FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN KATALIS LEMPUNG TERPILAR ALUMINIUM BERPENGEMBAN NIKEL

Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONVERSI CASHEW NUT SHELL LIQUID (CNSL) DARI KULIT BIJI METE MENJADI FRAKSI BAHAN BAKAR CAIR MELALUI PROSES CATALYTIC HYDROCRACKING

Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal

BAB I PENDAHULUAN I.1.

HIDRODESULFURISASI TIOFEN MENGGUNAKAN KATALIS CoMo/H-ZEOLIT Y

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

K. D. Nugrahaningtyas, et al., ALCHEMY jurnal penelitian kimia, vol. 11 (2015), no. 2, hal

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PREPARASI, KARAKTERISASI DAN UJI AKTIVITAS KATALIS CoO-MoO/ZnO- ZAA UNTUK STEAM REFORMING ISOAMIL ALKOHOL

Perengkahan Asam Lemak Sawit Distilat Menjadi Biofuel Menggunakan Katalis Ni/Zeolit Dengan Variasi Temperatur Reaksi dan Rasio Umpan/Katalis

Hidrorengkah metil ester asam lemak (MEPO)... (Lina Mahardiani, dkk) HIDRORENGKAH METIL ESTER ASAM LEMAK (MEPO) MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM TERAKTIVASI

AKTIVITAS KATALIS CR/ZEOLIT ALAM PADA REAKSI KONVERSI MINYAK JELANTAH MENJADI BAHAN BAKAR CAIR

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis FeMo/Zeolit ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA SIFAT KEASAMAN, LUAS PERMUKAAN SPESIFIK, VOLUME PORI DAN RERATA JEJARI PORI KATALIS TERHADAP AKTIVITASNYA PADA REAKSI HIDROGENASI CIS

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Katalitik Zeolit Alam Indonesia pada Hidrorengkah Ban Bekas dengan Preparasi Sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan

Hidrocracking Tir Batubara Menggunakan Katalis Ni-Mo-S/ZAA untuk Menghasilkan Fraksi bensin dan Fraksi Kerosin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

PERENGKAHAN KATALITIK MINYAK JELANTAH UNTUK MENGHASILKAN BIOFUEL MENGGUNAKAN KATALIS NI- MO/ZEOLIT

Indo. J. Chem. Sci. 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Chemical Science

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KATALIS NIKEL PADA PADATAN PENDUKUNG ZEOLIT

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pemenuhan energi semakin meningkat seiring dengan

PREPARATION OF Ni-Mo/MORDENITE CATALYSTS UNDER THE VARIATION OF Mo/Ni RATIO AND THEIR CHARACTERIZATIONS FOR STEARIC ACID CONVERSION

PREPARATION AND CHARACTERIZATION THE NON-SULFIDED METAL CATALYST: Ni/USY and NiMo/USY

Jayan Adhi Wiguna, Fajril Akbar, Ida Zahrina

Kata kunci : Aktivitas, hidrorengkah parafin, katalis ZAA, katalis Ni/ZAA

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

KIMIA FISIKA (Kode : C-06) PREPARASI, KARAKTERISASI, DAN UJI PERFORMA KATALIS Ni/ZEOLIT DALAM PROSES CATALYTIC CRACKING MINYAK SAWIT MENJADI BIOFUEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Indo. J. Chem. Sci. 2 (2) (2013) Indonesian Journal of Chemical Science

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Katalis Mordenit dan Zeolit-Y Pada Hidrorengkah Ban Bekas menjadi Fraksi Bahan Bakar

REAKSI AMOKSIMASI SIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALIS Ag/TS-1

PREPARASI DAN KARAKTERISASI KATALIS Ni, Co YANG DIEMBANKAN PADA ZEOLIT-ZCP-50 MENGGUNAKAN METODE MATRIK POLIMER

OPTIMATION OF TIME AND CATALYST/FEED RATIO IN CATALYTIC CRACKING OF WASTE PLASTICS FRACTION TO GASOLINE FRACTION USING Cr/NATURAL ZEOLITE CATALYST

PERENGKAHAN FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN Ni-H-FAUJASIT DARI ABU LAYANG BATU BARA

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate Menjadi Biofuel Dengan Katalis Fe/Zeolit

HIDRODESULFURISASI THIOFEN MENGGUNAKAN KATALIS NI-MO/ZEOLIT ALAM

Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

OPTIMASI REAKSI PERENGKAHAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT/NIKEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

Sintesis dan Analisis Spektra IR, Difraktogram XRD, SEM pada Material Katalis Berbahan Ni/zeolit Alam Teraktivasi dengan Metode Impregnasi

Indo. J. Chem. Sci. 1 (1) (2012) Indonesian Journal of Chemical Science

KARAKTERISASI KATALIS ZEOLIT-Ni REGENERASI DAN TANPA REGENERASI DALAM REAKSI PERENGKAHAN KATALITIK

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Lisa Purnama A1C112014

PEMBUATAN KATALIS HZSM-5 DENGAN IMPREGNASI LOGAM PALLADIUM UNTUK PERENGKAHAN MINYAK SAWIT

SINTESIS KATALIS ZSM-5 MESOPORI DAN AKTIVITASNYA PADA ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH UNTUK PRODUKSI BIODISEL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

AKTIVASI ABU LAYANG BATUBARA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN TIMBAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KATALIS NIKEL /ZEOLIT PADA PIROLISIS TIR BATUBARA. Oleh Linda suyati. Abstract

Prarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

Sintesis Biogasoline dari CPO Melalui Reaksi Perengkahan Katalitik pada Fasa Gas

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi bahan bakar minyak tahun 2005 (juta liter) (Wahyudi, 2006)

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

Reaksi hidrorengkah katalis Ni/ zeolit, mo/zeolit, nimo/zeolit terhadap parafin

AKTIVITAS KATALIS K 3 PO 4 /NaZSM-5 MESOPORI PADA TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL (RPO) MENJADI BIODIESEL

PREPARATION, CHARACTERIZATIONS AND MODIFICATION OF Ni-Pd/NATURAL ZEOLITE CATALYSTS

Preparasi dan Karakterisasi Katalis CoMo/H-Zeolit Y

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi sampel dan

PREPARASI DAN KARAKTERISASI KATALIS NI-MO/ZEOLIT ALAM AKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TEMPERATUR TERHADAP PRODUK PIROLISIS LIMBAH SERABUT SAGU

BAB I PENDAHULUAN I.1

Rekayasa Katalis Ni/Zn-HZSM-5 untuk Memproduksi Biofuel dari Minyak Bintaro

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

CATALYTIC HYDROCRACKING OF WASTE LUBRICANT OIL INTO LIQUID FUEL FRACTION USING ZnO, Nb 2 O 5, ACTIVATED NATURAL ZEOLITE AND THEIR MODIFICATION

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. LEMBAR PERSEMBAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

Transkripsi:

MAKALAH PENDAMPING KIMIA FISIKA (Kode : C09) ISBN : 9789791533850 PREPARASI, KARAKTERISASI DAN UJI AKTIVITAS KATALIS NiOMoO/ZEOLIT ALAM AKTIF DALAM REAKSI HIDRORENGKAH MINYAK KULIT JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE) Darma Santi 1,* dan Wega Trisunaryanti 1 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Papua, Manokwari, Indonesia (dtheresia@ymail.com) Jurusan Kimia, FMIPA, UGM, Yogyakarta, Indonesia * telp:0813913570, email: dtheresia@ymail.com Abstrak Telah dipelajari preparasi, karakterisasi dan uji aktivitas katalis NiOMoO/zeolit alam aktif () dalam reaksi hidrorengkah minyak kulit jambu mete menjadi fraksi bensin dan diesel. Zeolit alam diperoleh dari Klaten kemudian diaktivasi dengan HCl 3 M selama 30 menit (sampel ). Preparasi katalis dilakukan dengan mengimpregnasikan logam Mo kemudian Ni pada sampel menggunakan larutan garam prekursor (NH ) Mo 7O.H O kemudian Ni(NO 3).H O dilanjutkan dengan kalsinasi menggunakan microwave pada 550 o C, 550 watt selama 15 menit selanjutnya dioksidasi menggunakan O pada 00 o C selama 1 jam. Karakterisasi katalis meliputi penentuan keasaman menggunakan metode gravimetri adsorpsi uap basa amonia dan piridin dan penentuan jenis situs asam dengan FTIR, kristalinitas katalis dengan metode difraksi sinarx, serta porositas katalis dengan Surface Area Analyzer. Proses hidrorengkah minyak kulit jambu mete dilakukan menggunakan reaktor semi flow jenis fixedbed, pada temperatur 00 o C dan o C, dan rasio berat umpan/katalis, dan menggunakan laju alir gas H 0 ml/menit. Analisis produk cair menggunakan GC untuk menghitung fraksi bensin, diesel dan minyak berat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa aktivasi asam dan pengembanan logam Ni dan Mo pada sampel meningkatkan keasaman katalis serta tidak merusak struktur kristal sampel secara signifikan. Sampel katalis menunjukkan keberadaan situs asam Lewis dan Bronsted. Luas permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume total pori, berturutturut untuk katalis, yaitu 138, m /g,,5 Å dan 0,1 cc/g. Konversi produk cair tertinggi menggunakan katalis sebesar 75,%(b/b) dihasilkan pada temperatur reaksi o C dan rasio berat umpan/katalis. Selektivitas katalis terhadap fraksi bensin, diesel dan minyak berat masingmasing sebesar 50,98,,3 dan,8%. Kata Kunci: minyak kulit jambu mete, hidrorengkah, katalis, bensin PENDAHULUAN Dewasa ini kegiatan eksplorasi sumber energi semakin gencar dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan bahan bakar dalam penggunaannya di bidang industri maupun transportasi. Hal ini mengisyaratkan suatu permasalahan baru yang timbul yaitu ketersediaan bahan bakar minyak bumi yang terbatas dan bersifat tidak terbarukan, sehingga diprediksi akan terjadi kelangkaan bahan bakar minyak. Beberapa fraksi minyak bumi yang banyak dikonsumsi oleh manusia adalah bensin (gasoline) dan solar (diesel fuel). Keberadaan polutan tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan akibat polusi. Salah satu alternatif solusi tersebut adalah dengan menggunakan bahan bakar yang bersifat ramah lingkungan. Konsep bahan bakar bersih memenuhi karakterkarakter sebagai berikut: mengurangi kadar belerang, penambahan senyawasenyawa oksigenat, pengurangan senyawa aromatik, menaikkan angka cetana atau oktana dan memenuhi persyaratanpersyaratan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SNKPK III).. 330

lainnya. Bahan bakar bersih pada umumnya bersumber dari energi terbarukan[1]. Berbagai penelitian mengenai preparasi dan penggunaan katalis dalam proses hidrorengkah telah banyak dilakukan[,3,]. Minyak yang berasal dari tumbuhan dan lemak hewan serta turunannya mempunyai kemungkinan sebagai pengganti bahan bakar diesel[5]. Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) atau minyak kulit jambu mete yang diperoleh melalui ekstraksi menggunakan suhu pemanggangan sekitar 190 o C menghasilkan cairan dengan mutu yang rendah serta warna yang cenderung gelap sehingga hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelumas kendaraan, bahan baku industri cat dan pernis, lapisan tahan karat, plasticizer karet, dll. Perengkahan hidrokarbon merupakan proses dekomposisi hidrokarbon rantai panjang menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih pendek[]. Hidrorengkah katalitik merupakan perengkahan katalitik yang melibatkan suplai hidrogen secara kontinyu. Ada 3 jenis katalis yang dikenal yaitu : (1) katalis logam, misalnya Ni, Pd, Pt; () katalis nonlogam, misalnya Al O 3, SiO, zeolit; (3) katalis dengan logam teremban, misalnya Ni/γAl O 3, Ni/HZSM5, Ni/zeolit Y. Katalis logam mempunyai keterbatasan, misalnya tidak efisien dan tidak tahan temperatur tinggi sehingga penggunaan katalis logam dalam industri minyak bumi menjadi terbatas. Katalis nonlogam merupakan katalis dimana katalis itu bersifat sebagai asam dalam reaksinya sebagaimana dalam proses perengkahan minyak bumi. Pada katalis dengan logam teremban (katalis bifungsional), fungsi asam berasal dari material pengembannya (alumina, silika, zeolit) sedangkan fungsi hidrogenasi berasal dari logamnya. Berdasarkan paparan diatas, maka menjadi hal yang menarik untuk melakukan penelitian mengenai preparasi dalam proses hydrocracking minyak kulit jambu mete atau Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) dan karakterisasi katalis NiOMoO/zeolit teraktivasi asam (). Dalam penelitian ini akan dipelajari karakter, aktivitas serta selektivitas katalis pada proses hidrorengkah CNSL. PROSEDUR PERCOBAAN Peralatan yang digunakan antara lain: seperangkat alat gelas, seperangkat alatalat gelas, pengayak 50 mesh, seperangkat alat oksidasi, penyaring Buchner, pompa vakum, Hot plate stirrer, Thermocouple, Thermometer, furnace, pemanas listrik, desikator, oven (precision), regulator, flowmeter, reaktor fixedbed, Xray Diffractometer Shimadzu XRD000, Spektrofotometer FTIR Shimadzu 801FC, GC HEWLET PACARD 5890 series II, dan Gas Sorption Analyzer NOVA 100e Quantachrome. Bahan yang digunakan : minyak kulit jambu mete (CNSL) hasil pressing, zeolit alam(wonosari, Gunung Kidul), air bebas ion, Asam klorida, Ni(NO 3 ).H O (p.a.merck), (NH ) Mo 7 O.H O (TOSOH, Japan), gas nitrogen, gas hidrogen, gas oksigen, aseton. Proses preparasi dan modifikasi dimulai dengan proses pencucian zeolit alam dengan akuades kemudian dikeringkan pada suhu 10 o C. Kemudian dilakukan proses aktivasi dan dealuminasi zeolit alam dengan penambahan larutan HCl 3 M melalui proses refluks selama 30 menit. Zeolit alam yang telah diberi asam klorida dicuci dan dinetralkan menggunakan air bebas mineral sampai zeolit alam memiliki ph netral. Kemudian, zeolit alam tersebut dikeringkan dalam oven pada temperatur 10 o C diperoleh zeolit alam aktif. Zeolit aktif kemudian diimpregnasi logam molibdenum dengan konsentrasi logam Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SNKPK III).. 331

molibdenum sebanyak 0,5% (b/b) dilanjutkan dengan impregnasi logam nikel dengan konsentrasi logam nikel sebanyak 0,5% (b/b). Langkah terakhir ialah proses kalsinasi dan oksidasi dari zeolit yang telah teremban logam nikel dan molibdenum. Katalis logampengemban yang dihasilkan dari proses preparasi kemudian dikarakterisasi. Karakterisasi yang dilakukan meliputi identifikasi proses dealuminasi dan situs TO menggunakan FTIR, penentuan keasaman dengan metode gravimetri, identifikasi kristal menggunakan XRD, penentuan luas permukaan, rerata jejari pori, serta volume total pori menggunakan Gas Surface Analyzer. Selanjutnya, katalis logampengemban digunakan pada proses reaksi hidrorengkah minyak kulit jambu mete (CNSL) yang diperoleh dengan metode pengepresan langsung dengan variasi temperatur reaksi 00 dan o C dimana masingmasing dilakukan pada variasi umpan/katalis, dan pada laju alir hidrogen yang sama yaitu sebesar 0 ml/menit. Analisis produk hasil hidrorengkah dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Gas (KG) untuk melihat selektivitas katalis dalam proses perengkahan CNSL menjadi beberapa fraksi bahan bakar. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Zeolit Spektra zeolit alam Klaten sebelum aktivasi memiliki bilangan gelombang 10,8 cm 1, sedangkan untuk memiliki bilangan gelombang 10,71 cm 1, dapat dilihat pada Gambar 1. Hal ini menunjukkan keberhasilan dealuminasi dengan cara perlakuan asam menggunakan HCl 3M. Uji keasaman dilakukan dengan menggunakan metode adsorpsi piridin dan amonia. Secara kualitatif kekuatan situs asam dapat diketahui dari puncak serapan pada daerah panjang gelombang yang menunjukkan interaksi antara katalis dan piridin berdasarkan metode yang diajukan oleh Tanabe[7]. Berdasarkan hasil pengukuran dapat dilihat jumlah situs asam pada Tabel 1. Distribusi situs asam Bronsted dan Lewis dengan metode adsorpsi piridin pada sampel katalis disajikan pada Tabel. Secara keseluruhan, pengembanan logam dapat meningkatkan kekuatan situs asam baik situs asam Bronsted maupun situs asam Lewis yang ditunjukkan dengan bertambahnya puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 100 1700 cm 1. Berdasarkan perbandingan harga intensitas, dapat diketahui bahwa kristalinitas lebih baik daripada kristalinitas, namun secara umum tidak menyebabkan kerusakan struktur zeolit. Hal ini dapat diamati pada penurunan intensitas beberapa puncak setelah diembankan NiOMoO tanpa merubah pola umum difraktogram, tersaji pada Tabel 3. Penentuan luas permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume total pori selengkapnya disajikan dalam Tabel. Persentase hasil hidrorengkah ditampilkan pada Tabel 5 sebagai pembanding perengkahan termal dan perengkahan dengan katalis pada kondisi konversi produk cair tertinggi yang diketahui dari perengkahan menggunakan katalis teremban logam, yaitu pada o C dengan rasio umpan katalis. Hubungan temperatur dengan persentase konversi Produk cair tertinggi dimiliki oleh katalis yaitu 75,% pada suhu tertinggi ( o C). adanya pengaruh suhu pada reaksi perengkahan yang cukup akan memberikan dorongan tambahan pada molekul reaktan untuk dapat ikut terbawa aliran gas menuju katalis. Pada kondisi temperatur yang cukup, energi yang tersedia mencukupi sehingga kemungkinan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SNKPK III).. 33

terjadinya tumbukan antar reaktan yang menyebabkan reaksi akan semakin besar, sehingga produk cair yang dihasilkan juga akan semakin besar. Hubungan rasio berat umpan/katalis dengan persentase konversi Secara umum dapat diamati bahwa variasi rasio umpan/katalis memberikan pengaruh terhadap persentase konversi dari proses hidrorengkah. Hasil produk cair yang didapatkan semakin meningkat seiring dengan semakin besar rasio umpan/katalis. Fenomena ini dapat dijelaskan bahwa jika luas permukaan besar maka situs aktif katalis juga semakin besar yang merupakan tempat terjadinya proses reaksi katalisis heterogen, sehingga kokas yang terbentuk kemungkinan akan semakin besar. Terbentuknya kokas pada permukaan katalis akan menutup situs aktif katalis, sehingga akan menurunkan aktivitas katalis. Menurunnya aktivitas katalis disebabkan oleh deaktivasi katalis, sehingga konversi yang dihasilkan juga menurun. Uji Selektivitas Katalis Selektivitas katalis terhadap fraksi produk cair dengan masingmasing kondisi reaksi disajikan dalam Tabel. Terlihat adanya perbedaan fraksi produk cair hasil hidrorengkah menggunakan katalis dengan rasio umpan/katalis pada variasi temperatur 00 o C dan o C. Hal ini dapat dipahami, bahwa dengan suhu 00 o C kemungkinan molekul umpan belum terpecah secara optimal menjadi molekul dengan rantai karbon yang lebih sederhana. Kenyataan ini ditunjang dengan persentase fraksi minyak berat yang masih sangat tinggi pada hasil hidrorengkah dengan temperatur 00 o C yaitu sebesar 3,35%, sedangkan untuk temperatur o C sebesar,8% (pada Tabel ). Selektivitas katalis juga dapat dipengaruhi oleh jumlah katalis yang digunakan, hal ini dibuktikan pada hasil persentase fraksi bensin, fraksi diesel dan fraksi minyak berat yang menunjukkan adanya perbedaan hasil jika dilakukan variasi rasio umpan terhadap katalis, yang ditunjukan pada Tabel. Katalis NiOMo/ pada temperatur o C dihasilkan persentase fraksi bensin yang meningkat dengan bertambahnya rasio umpan/katalis, dengan harga tertinggi pada rasio umpan/katalis. KESIMPULAN Aktivasi dan pengembanan logam nikel dan molibdenum dengan metode koimpregnasi pada zeolit alam teraktivasi asam klorida () menunjukkan keasaman adsorpsi amonia yang meningkat. Keasaman zeolit alam (ZA), dan berturutturut,9, 3,0 dan 5,8. Kristalinitas sampel katalis setelah aktivasi dan modifikasi mengalami peningkatan, sedangkan kristalinitas sampel katalis setelah pengembanan mengalami penurunan namun, tidak signifikan. Karakter permukaan katalis, yang meliputi luas permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume total pori, berturutturut untuk, yaitu 0,7 m /g, 1,30 Å dan 0,17 cc/g. Untuk, yaitu 138,0 m /g,, Å dan 0,157 cc/g. Katalis menghasilkan konversi produk cair tertinggi sebesar 75, % pada kondisi temperatur reaksi o C dan rasio umpan/katalis. Selektivitas katalis terhadap fraksi bensin, diesel dan minyak berat berturutturut 50,98,,3 dan,8%. Kondisi reaksi yang menghasilkan aktivitas katalitik (konversi produk cair) maupun selektivitas fraksi bensin tertinggi menggunakan katalis, diperoleh pada temperatur o C dengan rasio umpan/katalis. UCAPAN TERIMAKASIH Segala puji dan syukur sedalamdalamnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SNKPK III).. 333

atas terselesaikannya penulisan naskah ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada. 1. Prof.Dr.Wega Trisunaryanti,M.S.,M.Eng.,. Laboranlaboran kimia fisika dan organik jurusan Kimia FMIPA UGM. 3. Rekanrekan kimia fisika Pascasarjana Jurusan Kimia FMIPA UGM angkatan 009. Semua pihak yang telah membantu selama proses penelitian, penulisan hingga terselesaikannya malakah ini. DAFTAR RUJUKAN [1]Sayles, S., and Ohmes, R., 005, Clean Fuels: What are the Issues, Hydrocarb. Process,, 8, 393. []Szostak, R., 1991, Modified Zeolites (Van BAkkum, H., Flaningen, E.M., Jansen, J.C., editor, Introduction to Zeolite Science and Practice), Elsevier, Amsterdam. [3]Oudejans, J.S., 1985, Zeolites Catalysts in Some Organic Reactions, Netherland Foundation for Chemical Research, Amsterdam. []Li, D., Xu, H., and Guthrie, G.D.Jr., 000, ZeoliteSupported Ni and Mo Catalysts for hydrotreatments, J.Catal. 189.819. [5]Srivastava, A, dan Prasad, R.,000, Trigliceride based diesel fuels, Renewables Suistainable Energy Rev.,, 111 11. []Gates, B.C, Katzer, J.R., dan Shuit, G.C.A., 1995, Chemistry of catalytic process, McGrawHill, New York. [7]Tanabe, K., 1981, Solid Acid and Base Catalyst in Science and Technology, John R., Anderson and Michael Boudart (eds) Vol.., Springer Link Berlin, 3173. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SNKPK III).. 33

LAMPIRAN Gambar 1. Spektra FTIR (a) zeolit alam Klaten dan (b) zeolit alam teraktivasi HCl 3 M () Tabel 1. Katalis ZA. Jumlah situs asam berdasarkan adsorpsi piridin dan ammonia Keasaman amonia Keasaman piridin (mmol/g) (mmol/g),9 0, 3,0 0,97 5,8 1,9 Tabel. Distribusi situs asam Bronsted dan Lewis dengan metode adsorpsi piridin pada sampel katalis dianalisis dengan FTIR Katalis Situs Bronsted (cm 1 ) Situs Lewis (cm 1 ) 153,05 189,05 135, 135, Tabel 3. Intensitas 10 puncak utama difraktogram ZA, dan ZA d hkl std. θ d hkl I θ d hkl I θ d hkl I,01, 8,1, 10,11 0,07,98 13,77 3,9,0 3,(Kl) 3,9(Kl) 3,17(Kl) 3,3(K) 8,7(Kl),(Kl) 3,30(M),3(M) 3,79(M) 3,37(Kl) 30 375 38 3 188 17 1 13 135 11 5,79,5 9,8 7,8,,7 13,5 19,75 3,7 8,0 3,5(Kl) 3,9(Kl) 8,9(Kl) 3,0(M) 3,37(Kl) 3,33(K),5(M),9(M) 3,8(M) 3,1(Kl) 91 13 57 57 11 191 19 15 18 119,10 8,13,7,87 10,11 13,8 0,07 3,58,90,09 3,1(Kl) 3,17(Kl) 3,91(Kl) 3,3(K) 8,7(Kl),38(M),(Kl) 3,77(M),11(M) 3,9(M) 3 3 197 189 171 171 13 10 98 9 Intensitas Total 1 1 1801 3,(Kl) 3,91(Kl) 3,17(Kl) 3,3(K) 8,99(Kl),35(Kl) 3,31(M),38(M) 3,7(M) 3,38(Kl) Tabel. Luas permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume pori Jenis katalis Luas permukaan spesifik (m /g) Rerata jejari pori (Å) 0,7 1,30 138,,5 Volume pori (cc/g) 0,17 0,1 Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SNKPK III).. 335

Tabel 5. Distribusi komposisi produk pada berbagai jenis katalis dan kondisi reaksi dengan laju alir 0 ml/menit Jenis Kondisi reaksi Konversi produk (% b/b) Katalis Temperatur Umpan/Katalis Cair Gas Kokas ( o C) Termal 00 9,71 31,08 5,7 75, 3 75,,90 55,7 5,33 70,9 5,9 50,39 1,9 31,5 30,58 1,15 0,0 3,3,71,97 3,0 3,75 3,9,38 Tabel. Jenis katalis Selektivitas katalis terhadap fraksi bensin, diesel dan minyak berat Temperatur Rasio ( o C) umpan/katalis Fraksi bensin (%) Fraksi diesel (%) Fraksi minyak berat (%) Termal 00 9,71 5,5,95 7,1 37,93 7,35 50,98 1,05 30,83 3,31 9,53 31,,,3 5, 3,7 0,7 3,35 30,85 30,1,8 Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SNKPK III).. 33