BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA

dokumen-dokumen yang mirip
FLUID MACHINES LABORATORY MECHANICAL ENGINEERING BRAWIJAYA UNIVERSITY JL. MAYJEN HARYONO 167 MALANG TELP/FAX :

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

MODUL II PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN POMPA CENTRIFUGAL SECARA TUNGGAL,SERI DAN PARALEL TERHADAP HEAD (KETINGGIAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN FLUIDA (LS 1316)

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar


FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

I. TUJUAN PRINSIP DASAR

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III RANCANG BANGUNG MBG

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran A : Perangkat Percobaan Kontaktor Gas Cair

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

BAB III SET-UP ALAT UJI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB III METODA PERENCANAAN

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

ANALISIS PENGUJIAN SIMULATOR TURBIN AIR SKALA MIKRO

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB II LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

Grafik bhp vs rpm BHP. BHP (hp) Putaran Engine (rpm) tanpa hho. HHO (plat) HHO (spiral) Poly. (tanpa hho) Poly. (HHO (plat)) Poly.

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )

ANALISA KAPASITAS DAN EFESIENSI POMPA TORAK. : Danang Sularso Wicaksono :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik OLEH : ERICK EXAPERIUS SIHITE NIM :

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

Antiremed Kelas 11 Fisika

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai 26 Januari sampai 14 mei 2012 di Laboraorium

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Bab III. Metodelogi Penelitian

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FIsika FLUIDA DINAMIK

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

INSTALASI RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SEBAGAI TURBIN DENGAN HEAD (H) 5,18 M DAN HEAD (H) 9,29 M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

MESIN FLUIDA ANALISA PERFORMANCE POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP KAPASITAS ALIRAN

Transkripsi:

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA JL. MT Haryono 167 Malang website: fluidlaboratory.ub.ac.id

201/2016 PETUNJUK PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS Praktikum Mesin Konversi Energi Laboratorium Mesin-Mesin Fluida 1

201/2016 BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang teknik mesin terutama pada konsentrasi konversi energi diperlukan pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan suatu sumber energi yang nantinya akan berguna untuk masyarakat luas. Diantaranya adalah pemanfaatan aliran air yang dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Dan alat tersebut dapat berupa instalasi turbin khususnya turbin air. Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang biasanya dihubungkan dengan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Turbin air Francis merupakan jenis turbin yang paling sering digunakan karena turbin air Francis dapat beroperasi pada elevasi dan debit aliran sedang serta perkembangannya dalam dekade terakhir telah memberikan dampak yang besar dalam pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya praktikum turbin air Francis ini diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan tentang mesin konversi energi yang dalam hal ini adalah turbin air. 1.2 Tujuan Pengujian 1. Mahasiswa mampu memahami hubungan antara daya yang dapat dibangkitkan turbin dan kecepatan putar turbin pada head konstan. 2. Mahasiswa mampu memahami hubungan antara efisiensi dan kecepatan putaran turbin pada head konstan. 3. Mahasiswa mampu memahami hubungan antara efisiensi dan kecepatan putaran turbin pada bukaan guide vane berbeda. 4. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pengujian. 1.3 Teori 1.3.1 Perhitungan Spesifik untuk Turbin Francis GH. 63P Hasil pengukuran yang didapatkan dari percobaan : Tekanan masuk turbin :... H1 [m] 2

201/2016 Tekanan keluar turbin :... H2 [m] Perbedaan tekanan pada orifice plate :... p1 [mmhg] Ketinggian air pada V-notch :... p2 [mm] Kecepatan putar turbin :... n [rpm] Gaya pengereman :... F [N] Catatan: - kalibrasi pressure gauge dalam bar 1 bar = 10,336 mh2o 1.3.2 Rumus Yang Digunakan 1. Head Drop Turbin (H) H H Dimana : H ( 2 1 m H1 = Head keluar turbin H2 = Head masuk turbin ) 2. Debit yang melalui turbin/orifice Plate (Q) Dimana : 3. Torsi (T) Dimana: 3 m Q 3.21 P,( ) jam P adalah perbedaan tekanan pada manometer orifice (mmhg) F = Gaya pengereman (N) L = Panjang lengan gaya (m) = 0.248 m 4. Brake Horse Power (BHP) Dimana: n = Kecepatan putar turbin (rpm) BHP = T = F.L 2π. n. T (Watt) 60 3

201/2016. Water Horse Power (WHP) Keterangan: = water g WHP = γ. Q. H 3600 (Watt) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) 6. Efisiensi ( ) = BHP WHP x100% Gambar 1.1 Skema Instalasi Turbin Francis Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin Universitas Brawijaya (201) Keterangan gambar : 1. Bak Penampung Berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan menuju turbin maupun keluar turbin. 2. Pompa Sentrifugal Berfungsi untuk memindahkan atau mengalirkan air dari bak penampung menuju turbin dan member tekanan pada air. 4

201/2016 3. Katup Berfungsi untuk mengatur head drop. 4. Orifice Digunakan untuk mengetahui atau mengukur debit air yang mengalir melewati orificeberdasarkan perbedaan tekanan fluida sebelum dan sesudah melewati orifice.. Manometer Berfungsi untuk mengukur beda tekanan fluida pada orifice. 6. Turbin Air Francis Digunakan untuk mengubah energi fluida kerja menjadi energi mekanik. 7. Dinamometer Berfungsi untuk mengukur gaya pengereman. 8. Pressure Gauge Inlet Berfungsi untuk mengukur tekanan fluida masuk turbin. 9. Pressure Gauge Outlet Berfungsi untuk mengukur tekanan fluida keluar turbin. 10. Stroboscop atau tachometer Berfungsi untuk menghitung putaran turbin. 1.4 Perangkat Percobaan Instalasi pengujian turbin air tipe Francis yang digunakan adalah sebuah perangkat yang kompak, karena dengan dimensinya yang relatif kecil dan dapat dipakai untuk beberapa tujuan percobaan. Juga dengan adanya beberapa bagian dari draft tube turbine yang terbuat dari material transparan sehingga praktikan dapat mengamati secara langsung aliran air yang ada, di mana hal ini tidak mungkin dilihat pada instalasi turbin air biasa. Adapun perangkat tersebut terdiri dari : 1. Pompa air mampu mampat tipe sentrifugal dan motor listrik sebagai penggeraknya. 2. Pipa penyalur air yang menghubungkan pompa dan turbin, lengkap dengan orifice plate beserta pengukur tekanannya dan stop valve. 3. Turbin air tipe Francis beserta pengukur tekanannya yaitu pada bagian : Turbine inlet, Turbine discharge, beberapa titik pada runner serta pada guide vane. 4. Brake torque force spring balance beserta neraca pegas.

201/2016. Bak penampung air yang dilengkapi dengan v-notch dan pengukur tinggi permukaan. 6. Pipa penyalur air yang menghubungkan bak penampung dengan pompa. 7. Hand digital tachometer untuk mengukur putaran poros turbin. 8. Stroboscop untuk mengukur kondisi aliran selama melewati lorong sudu. 1. Langkah Percobaan 1. Pastikan semua instrumen pengukuran menunjukkan posisi 0 (nol), dan katup discharge dalam keadaan tertutup penuh 2. Atur bukaan guide vane sesuai dengan yang dikehendaki. 3. Hidupkan motor listrik penggerak pompa, kemudian buka katup discharge secara perlahan-lahan sampai pada head drop yang dikehendaki. 4. Pada head drop yang dikehendaki, catat besarnya putaran poros sebagai putaran maksimumnya, kemudian catat data dari semua instrumen pengukuran sebagai data pertama.. Kurangi putaran poros sebesar 10% dari putaran maksimumnya dengan cara menambah beban pengereman. Ambil data-data yang diperlukan antara lain: Beda ketinggian kolom Hg pada orificemeter. Gaya pengereman (F) 6. Ulangi langkah no. sampai poros berhenti. 7. Setelah semua pengambilan data selesai dilakukan, atur kembali beban pengereman seperti kondisi awal. 8. Tutup katup discharge dan matikan motor listrik penggerak pompa. 9. Percobaan selesai. 6

201/2016 1.6 Data Pengujian DATA PENGUJIAN TURBIN FRANCIS Kelompok : Tanggal : Bukaan GV Head Drop (H) =. =. No 1 2 3 4 6 7 8 9 10 n ΔP Q F T BHP WHP Efisiensi (rpm) (mmhg) (m 3 /jam) (N) (Nm) (Watt) (Watt) (%) Daftar Anggota Kelompok 1.. 2. 6. 3. 7. 4. 8. 7

201/2016 PETUNJUK PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL Praktikum Mesin Konversi Energi Laboratorium Mesin-Mesin Fluida 8

201/2016 BAB II PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL 2.1 Pendahuluan Pompa adalah jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida melalui pipa dari suatu tempat ketempat lain. Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu dan tinggi energi angkat. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah energi gerak poros untuk menggerakkan sudu-sudu menjadi energi gerak kemudian menghasilkan fluida bertekanan. Pada umumnya pompa digunakan untuk menaikkan fluida ke sebuah reservoir, irigasi, pengisi ketel, dsb. Sedang dalam pelaksanaan operasinya pompa dapat bekerja secara tunggal, seri, dan paralel. Yang kesemuanya tergantung pada kebutuhan serta peralatan yang ada. Dalam perencanaan instalasi pompa, harus diketahui karakteristik pompa yang akan digunakan untuk mendapatkan sistem yang optimum. Untuk itu mahasiswa teknik mesin perlu malaksanakan praktikum yaitu untuk mendapatkan pengalaman pengujian karakteristik pompa. 2.2 Tujuan Pengujian Adapun tujuan praktikum adalah untuk mendapatkan lengkung karakterisistik dari pengoperasian pompa tunggal, seri dan pararel yang diujikan sifat beberapa antara : a. kapasitas terhadap head b. kapasitas terhadap efisiensi c. kapasitas terhadap daya d. kapasitas terhadap torsi. 2.3 Teori 2.3.1 Pompa Tunggal a. Head (H) Head adalah tinggi energi angkat atau dapat dinyatakan sebagai energi diberikan pompa per satuan berat fluida yang dipompakan. 9

201/2016 Satuan : meter atau feet fluida Pengukuran: dilakukan dengan mengukur beda tekanan antara pipa isap dan pipa buang pada pompa, untuk diameter isap dan tekan yang sama besar. H = Pd - Ps (m) Pd = Tekanan buang dalam satuan (N/m 2 ) Ps = Tekanan masuk dalam satuan (N/m 2 ) γ = ρwater. g (N/m 3 ) b. Kapasitas (Q) Kapasitas adalah jumlah fluida yang dapat dialirkan pompa per satuan waktu Satuan : m 3 /s, liter/s atau ft 3 /s Diukur : dengan venturi meter 0,189 Q = 1000 h (m 3 /s) Dimana: h = beda ketinggian kolom Hg manometer pada venturi meter (mm) c. Putaran (n) Satuan : rpm Diukur : dengan menggunakan tachometer digital d. Torsi Satuan : N.m Diukur : gaya diukur dengan dinamometer dikalikan lengan pengukur momen e. Daya (L) T = F.L (N.m) Dimana: F = Gaya pembebanan (N) Daya poros (W1) W1 = F. k n (Watt) L = lengan momen = 0,179 (m) 10

201/2016 Dimana: k = konstanta brake = 3,3 n = putaran (rpm) Daya air (W2) W2 = (Pd Ps).Q (Watt) f. Efisiensi (η) W2 η = 100 0 0 W 1 2.3.2 Pompa Seri a. Head (H) H1 = Pd - Ps (m) H2 = Pd - Ps (m) Htotal b. Kapasitas (Q) 0,189 Q = 1000 = H1 + H2 (m) h (m 3 /s) Dimana: Q = Q1 = Q2 h = beda ketinggian kolom Hg manometer pada venturi meter (mm) c. Torsi T1 = F1.L (N.m) T2 = F2.L (N.m) Ttotal = T1 + T2 Dimana: F = Gaya pembebanan (N) 11

201/2016 d. Daya L = lengan momen = 0,179 (m) Daya poros (W1) W1,1 = F1. W1,2 = F2. n k n k (Watt) (Watt) W1,total = W1,1 + W1,2 (Watt) Dimana: k = konstanta brake = 3,3 n = putaran (rpm) Daya air (W2) e. Efisiensi (η) W2,1 = (Pd1 Ps1).Q (Watt) W2,2 = (Pd2 Ps2).Q (Watt) W2,total = W2,1 + W2,1 (Watt) W2,total η = 100 0 0 W1, total 2.3.3 Pompa Paralel a. Head (H) H1= Pd - Ps (m) H2= Pd - Ps (m) Htotal= H1 H 2 (m) 2 12

201/2016 b. Kapasitas (Q) c. Torsi Q = 0.189 1000 h QTotal = Q1 + Q2 Q1 Q2 (m 3 /s) = Q dilihat pada pengujian pompa tunggal = QTotal Q1 Dimana: h = beda ketinggian kolom Hg manometer pada venturi meter (mm) d. Daya T1 = F1.L (N.m) T2 = F2.L (N.m) Ttotal = T1 + T2 Dimana: F = Gaya pembebanan (N) Daya poros (W1) W1,1 = F1. W1,2 = F2. L = lengan momen = 0,179 (m) n k n k (Watt) (Watt) W1,total = W1,1 + W1,2 (Watt) Dimana: k = konstanta brake = 3,3 n = putaran (rpm) Daya air (W2) Q W2,1 = (Pd1 Ps1). (Watt) 2 W2,2 = (Pd2 Ps2). 2 Q (Watt) W2,total = W2,1 + W2,1 (Watt) 13

201/2016 e. Efisiensi (η) W2,total η = 100 0 0 W1, total 2.4 Perangkat Percobaan Instalasi pengujian ini terdiri dari 2 pompa sentifugal, yaitu pompa I (PI) dan pompa II (PII) yang masing-masing digerakkan oleh sebuah sebuah motor listik (M) yang dihubungkan dengan neraca pegas. Sebuah panel pengaturan putaran dan alat ukur manometer raksa dan manometer jenis bourdon melengkapi sistem uji ini. Jaringan pipa dilengkapi dengan 2 katup isap yaitu katup pompa I (A) & katup isap pompa II (B), sebuah katup pengatur aliran tunggal, seri, atau paralel (C), sebuah katup pengatur pengeluaran (D), serta sebuah venturi (V). Gambar 2.1 Instalasi Pompa Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin Universitas Brawijaya (201) 14

201/2016 2. Langkah Percobaan 1. Periksa semua kedudukan alat ukur pada posisi yang benar. 2. Pastikan tangki terisi air. 3. Pastikan dinamometer dalam keadaan setimbang. 4. Katup A dibuka, katup B tertutup (pengujian pompa tunggal).. Pompa I dihidupkan. 6. Besar putaran diatur dengan penyetelan n (putaran). Jaga putaran tetap konstan. 7. Dalam keadaan katup buang tertutup catat semua data pada alat ukur. Data yang dicatat adalah : a. Pompa tungggal - Tekanan masuk (Ps) - Tekanan buang (Pd) - Beda ketinggian kolom Hg pada venturimeter (h) - Gaya pembebanan (F) b. Pompa seri - Tekanan masuk (Ps) pompa 1 dan 2 - Tekanaan buang (Pd) pompa 1 dan 2 - Beda ketinggian kolom Hg pada venturimeter (h) - Gaya pembebanan (F) pompa 1 dan 2 c. Pompa pararel - Tekanan masuk (Ps) pompa 1 dan 2 - Tekanaan buang (Pd) pompa 1 dan 2 - Beda ketinggian kolom Hg pada venturimeter (h) - Gaya pembebanan (F) pompa 1 dan 2 8. Ulangi langkah 7 dengan memutar katup buang 180 o,untuk tiap pengambilan data. Lakukan hingga terbuka penuh. 9. Untuk mengakhiri pengujian putar perlahan pengatur kecepatan putar pompa agar kecepatan melambat. Katup buang ditutup kembali. Matikan mesin. 10. Pada pengujian pompa seri katup C diubah kedudukannya 180 0 dan pompa II dihidupkan. Langkah 7-8 diulangi lagi. 1

201/2016 11. Pada pengujian pompa paralel katup C diubah kedudukannya 180 0 (seperti kedudukan awal), katup B dibuka dan pompa II dihidupkan. Langkah 7-8 diulangi lagi. 12. Percobaan selesai 2.6 Data Pengujian DATA PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL Kelompok : Tanggal : PENGUJIAN POMPA TUNGGAL Putaran Motor : No 1 2 3 4 6 7 8 9 p s1 p d1 Pd-Ps h Q Head F T W1 W2 Efisiensi N/m 2 N/m 2 N/m 2 mmhg m 3 /s m N Nm Watt Watt % Daftar Anggota Kelompok 1.. 2. 6. 3. 7. 4. 8. 16

201/2016 PENGUJIAN POMPA SERI Putaran Motor 1 : Putaran Motor 2 : No. 1 2 3 4 6 7 8 9 Ps Pd Pd-Ps h Q Head F N/m² N/m² N/m² m N mmhg m³/dt I II I II I II I II Total I II Total No. 1 2 3 4 6 7 8 9 Torsi W₁ W₂ Nm Watt Watt I II Total I II Total I II Total Efisiensi % 17

201/2016 PENGUJIAN POMPA PARALEL Putaran Motor 1 : Putaran Motor 2 : No. 1 2 3 4 6 7 8 9 Ps N/m² Pd N/m² Pd-Ps N/m² h mmhg Q m³/dt Head m I II I II I II I II Total I II Total F Torsi W₁ W₂ No. N Nm Watt Watt I II Total I II Total I II Total I II Total 1 2 3 4 6 7 8 9 Efisiensi % 18

201/2016 PETUNJUK PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK Praktikum Mesin Konversi Energi Laboratorium Mesin-Mesin Fluida 19

201/2016 BAB III PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK 3.1 Pendahuluan Kompresor adalah suatu peralatan teknik yang penting untuk dipelajari karena kompresor merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan di perindustrian. Sehingga mampu mengoperasikan dan memahami prinsip kerja kompresor merupakan hal yang penting bagi mahasiswa sebagai bekal terjun ke dunia kerja. Diharapkan dengan dilakuannya praktikum kompresor, mahasiswa nantinya mendapatkan pemahaman yang cukup mengenai kompresor karena pentingnya kompresor di bidang industri. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja kompresor karena terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi proses kompresi udara dalam kompresor, diantaranya yaitu: laju aliran masukan fluida, tekanan, dan temperatur. Semua variabel tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses kompresi udara, dan perlu dikondisikan sedemikian rupa agar mendapatkan hasil kompresi yang sempurna. Diantara sekian banyak kompresor, kompresor yang banyak digunakan adalah kompresor torak karena kompresor jenis ini merupakan kompresor yang mempunyai daerah operasi dengan tekanan yang paling tinggi. Selain itu, perawatan dan penggunaan kompresor torak lebih sederhana diantara kompresor yang lainnya. 3.2 Tujuan Pengujian a. Mahasiswa mengetahui hubungan antara kapasitas aliran massa udara lewat orifice dan tekanan buang kompresor (discarge pressure). b. Mahasiswa mengetahui hubungan antara kapasitas aliran udara pada sisi isap dan tekanan buang kompresor (discarge pressure). c. Mahasiswa mengetahui hubungan antara daya udara adiabatik teoritis dan tekanan buang kompresor (discarge pressure). d. Mahasiswa mengetahui hubungan antara efisiensi adiabatik dan tekanan buang kompresor (discarge pressure). e. Mahasiswa mengetahui hubungan antara efisiensi volumetrik dan tekanan buang kompresor (discarge pressure). 20

201/2016 3.3 Teori a. Rumus Perhitungan: T = 273 + t s (K) R = 8314.34 28.97 ( J kg. K ) P s= P bar. 13,6. (mh 2 O) P = ρ air. g. P s (kg. m 2 ) ρ udara = Dimana : T P R. T (kg m 3) = temperatur ruangan (K) ts = temperatur ruangan ( o C) R = konstanta gas universal ρudara = rapat massa udara pada sisi isap (kg.m -3 ) ρsaluran = rapat massa udara pada saluran (kg.m -3 ) SG = spesifik gravity X = kelembaban relatif (%) Pbar Ps SG = ρ udara ρ air = tekanan barometer (mmhg) = tekanan atmosfer pada sisi isap (mh2o) P = tekanan atmosfer (kg.m -2 ) g = percepatan gravitasi (m.s -2 ) hair = beda tekanan antara sebelum dan sesudah orifice (mh2o) k = konstanta adiabatik = 1,4 1. Kapasitas aliran massa udara lewat orifice Dimana : W A{(2 g saluran ( air h W = kapasitas aliran massa udara [kg/menit] air )} 60( kg menit 1/ 2 1 = koefisien kerugian pada sisi buang (coeffisient of discharge) = 0,61382 = faktor koreksi adanya ekspansi udara=0,999 ) 21

201/2016 2 A = luas penampang saluran pipa [ m ]; d=0,017 m g h air air = percepatan gravitasi bumi=9,81 [m/ = beda tekanan antara sebelum dan sesudah orifice [ = rapat massa air [kg m saluran = rapat massa udara pada sisi isap [kg 2. Debit aliran udara pada sisi isap Dimana : Q s W 3 Q ] s W udara [ m = debit aliran udara pada sisi isap s 3 2 ] m 3 ] / menit ] = kapasitas aliran massa udara [kg/menit] udara = massa jenis udara [kg/ 3. Daya udara adiabatik teoritis Dimana : Lad Pd m 3 ] mh 2 O ] k 1 / k k P Q s Pd L ad 1 [kw] k 1 6120 P Pd = Pdgage x 10 4 + 1,033 x 10 4 [kg m -2 ] = daya udara adiabatik teoritis [kw] = tekanan absolut udara pada sisi buang kompresor [kg m -2 abs] Pdgage = tekanan udara pada sisi buang kompresor [kg cm -2 ] 4. Efisiensi adiabatik Dimana : Ls = daya input kompresor [kw] ad L L ad Ls = Nm x m [kw] Nm = daya input motor penggerak [kw] m = efisiensi motor penggerak s 22

201/2016. Efisiensi volumetrik Dimana : Qth Q v Q Qth = Vc x Nc [m 3 /min] 2 V c. Dc. Lc. nc [m 3 ] 4 = kapasitas teoritis kompresor [m 3 /min] Vc = volume langkah piston [m 3 ] Dc Lc = diameter silinder = 0,06 [m] = langkah piston = 0,06 [m] nc = jumlah silinder = 2 Nc = putaran kompresor [rpm] s th Gambar 3.1 Grafik Hubungan Efisiensi dan Daya motor 23

201/2016 3.4 Perangkat percobaan 3.4.1 Peralatan yang digunakan Peralatan yang digunakan: 1. Motor Listrik 2. Kompresor 3. Tangki Udara 4. Orifice. Alat-alat Ukur: - Tegangan (Voltmeter) - Daya Input (Wattmeter) - Putaran (Tachometer) - Suhu (Thermometer) - Tekanan (Pressure Gauge) - Kelembaban (Hygrometer) Gambar 3.2 Skema Instalasi Kompresor Torak Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin Universitas Brawijaya (201) 24

201/2016 3.4.2 Parameter yang diukur a. Motor penggerak kompresor : tegangan, daya input dan putaran motor listrik b. Kondisi atmosfer : tekanan, temperatur bola basah dan kering serta kelembaban udara c. Saluran udara : penurunan tekanan lewat orifice ( beda tekanan sebelum dan sesudah orifice), temperatur udara dalam saluran d. Kompresor : tekanan dan temperatur udara masuk serta putaran kompresor 3. Cara Pengujian dan Pengambilan Data 3..1 Kompresor Pengujian kompresor dilakukan pada putaran yang ditentukan, tetapi apabila terjadi kesulitan dalam pengendalian putaran kompresor maka dalam pelaksanaan pengujian diperbolehkan pada putaran 10% s/d -% putaran yang telah ditentukan. 3..2 Cara Pengujian kompresor Kompresor torak harus diuji sedikitnya pada lima harga tekanan buang, di mana discharge pressure ini harus dimulai dari harga ¼ tekanan kerja. Untuk kompresor yang tidak dapat bekerja pada tekanan rendah diperbolehkan diuji pada empat harga tekanan buang termasuk tekanan yang terendah. Pencatatan data untuk setiap perubahan kapasitas aliran dan tekanan kerja kompresor harus dilakukan setelah suhu mencapai harga yang stabil. 3..3 Pengukuran Kapasitas Aliran : Pada prinsipnya alat ukur kapasitas aliran dapat dipasang pada saluran isap ataupun saluan buang, suatu hal yang harus diperhatikan bahwa fluktuasi yang terjadi harus seminimal mungkin. Untuk instalasi pengujian kompresor torak ini alat ukur kapasitas aliran dipasang pada sisi buang atau setelah tangki udara. Tujuan pemasangan tangki udara tersebut adalah untuk mengurangi terjadinya fluktuasi aliran udara. Pengukuran debit dilakukan dengan menggunakan orifice dan manometer, sehingga dari data ini dengan bantuan grafik koreksi orifice dapat dihitung besarnya kapasitas aliran yang diukur. Suatu hal 2

201/2016 yang perlu diperhatikan bahwa pengamatan beda tekanan harus sangat teliti, yaitu harus mampu terbaca sampai dengan 0,01 satuan pengukuran. 3..4 Pengukuran Suhu Letak titik pengukuran suhu harus dipilih sesuai dengan ketentuan standar di mana sensor harus ditempatkan pada titik amatan dan pencatatan data harus dilakukan pada kondisi setelah penunjukan termometer memiliki harga yang tetap. 3.. Pengukuran Putaran detik. Pengukuran putaran poros harus dilakukan dengan selang waktu lebih dari 30 3..6 Pengukuran Daya Poros Daya poros yang terjadi pada saat percobaan berlangsung dapat dihitung dari daya input pada Wattmeter dikalikan dengan efisiensi motor listrik (efisiensi diperoleh dari grafik) 3..7 Katup Pengaman Katup pengaman harus diletakkan dan diset sedemikian rupa sehingga walaupun katup saluran keluar ditutup tekanan kompresor tidak boleh naik lebih dari 10% di atas tekanan kerja kompresor. 3..8 Unloader Unloader harus diset sesuai dengan tekanan kerja maksimum kompresor yang dikehendaki. Pada saat unloader bekerja dan katup buang tertutup, tekanan dalam tangki tidak boleh naik, seandainya terjadi kenaikan tidak boleh menyebabkan katup pengaman bekerja. 3.6 Langkah Percobaan a. Periksa air pada manometer (Differential Pressure gage) apakah permukaan di kedua sisi manometer berada dipertengahan daerah pengukuran pipa U. 26

201/2016 b. Hubungkan unit dengan jaringan listrik, sementara saklar wattmeter, tenaga kompresor masih pada kondisi OFF. c. Hidupkan unit dengan menekan saklar ON kemudian tekan tombol start kompresor. d. Atur kapasitas aliran dengan discharge valve control e. Tunggu untuk selang waktu tertentu sehingga dipastikan kondisi sudah steady, kemudian lakukan pencatatan data kompresor pada kondisi tersebut, dimana data yang dicatat meliputi : Tekanan = ditunjukkan oleh Pressure Gauge Manometer Suhu = ditunjukkan oleh terrmometer Putaran = ditunjukkan oleh tachometer f. Catat data yang berhubungan dengan motor listrik Tegangan = ditunjukkan oleh voltmeter Daya input = ditunjukkan oleh wattmeter Putaran motor = diukur dengan tachometer g. Catat kondisi udara dalam tangki dan yang melewati saluran buang setelah tangki udara. Data meliputi : Tekanan = ditunjukkan oleh Pressure Gauge Manometer. Temperatur bola basah dan bola kering yang ditunjukkan oleh wetbulb dan drybulb thermometer. Untuk mendapatkan harga kelembaban udara. Tekanan( beda tekanan) udara sebelum dan sesudah orifice yang ditunjukkan oleh manometer cairan Deflection Manometer. h. Ubah kapasitas aliran udara hingga tekanan dalam tangki naik, selanjutnya lakukan e, f, dan g. i. Percobaan selesai. 27

201/2016 2.6 Data Pengujian DATA PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK Kelompok : Tanggal : Spesifikasi kompresor Spesifikasi motor listrik Diameter : 6 mm Langkah torak : 6 mm 2,2 kw 3 Phase 0 Hz 380 Volt Komponen yang diamati Motor listrik Atmosphere Saluran Tangki udara Kompresor torak Parameter yang diamati Frekuensi Tegangan Arus Daya masuk Satuan Hz Volt Ampere kw Efisiensi % Daya Keluaran Putaran kw rpm Temperatur bola basah C Temperatur bola kering C Kelembaban % Tekanan sblm orifice Tekanan stlh orifice Beda tekanan sblm-stlh mm H₂O mm H₂O mm H₂O Temperatur udara C Tekanan kg.m ² Temperatur C Putaran Kapasitas aliran massa udara lewat orifice Kapasitas aliran udara sisi isap Daya udara adiabatik teoritis rpm kg.menit ¹ m³.menit ¹ kw Efisiensi adiabatik % Efisiensi volumetrik % Hasil Pengukuran 1 2 3 4 Daftar Anggota Kelompok 1.. 2. 6. 3. 7 4. 8. 28