Implementasi Teori Graf Dalam Topologi Distribusi Data

dokumen-dokumen yang mirip
Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Pertemuan 11. Teori Graf

Penggunaan Teori Graf dan Pohon dalam Topologi Jaringan Komputer

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

Nonblocking Minimal Spanning Switch

GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN

Topologi Jaringan. 1. Topologi BUS

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI TOPOLOGI JARINGAN

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Topologi Jaringan Topologi jaringan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Implementasi Graf berarah dalam Topologi Jaringan di Perusahaan Distributor

STUDI DAN IMPLEMENTASI GRAF DALAM TIPOLOGI JARINGAN

Kelebihan topologi Bus : lainnya. yang berjalan. a. Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan

Graf dan Topologi Jaringan

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

JARINGAN KOMPUTER 1 TUGAS 2 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Topologi. Badiyanto, S.Kom, M.Kom

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

Topologi Jaringan Komputer

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

APLIKASI TEORI PRIM DALAM MENENTUKAN JALUR MUDIK

Abstrak. Penting untuk diperhatikan bahwa topologi fisik dan lojik mungkin identik di dalam jaringan manapun tetapi mungkin juga berbeda.

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA

Topologi Jaringan. Pengertian Topologi Jaringan. Jenis jenis Topologi :

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

Jaringan KomputER. Silabus Perkuliahan

Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Penerapan Graf pada Jaringan Komputer

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

Aplikasi Algoritma DFS untuk Deteksi Celah Jaringan Komputer

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

JARINGAN KOMPUTER OSI DAN PHYSICAL LAYER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

Jaringan Komputer Dan Pengertiannya

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN)

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

APLIKASI ALGORITMA SOLLIN DALAM PENCARIAN POHON PERENTANG MINIMUM PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Pengertian Jaringan Komputer 1.2. Tujuan Membangun Jaringan Komputer 1.3.Manfaat Jaringan Komputer

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Pendahuluan. Koneksi secara fisik (Topologi secara fisik) Koneksi secara Logis (Topologi secara Logic)

GUBERNUR JAWA TENGAH

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

GUBERNUR JAWA TENGAH

Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

T O P O L O G I. Oleh : Dahlan Abdullah

Topologi bus Topologi bus

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

TUGAS 1 PENGANTAR INFORMATIKA

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10%

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Strategi Routing dalam Jaringan Komputer

TOPOLOGI. Kelebihan dan kekurangan :

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

Transkripsi:

Implementasi Teori Graf Dalam Topologi Distribusi Data Andarias Silvanus - 13512022 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 andarias@students.itb.ac.id Abstrak Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan implementasi yang menarik dari teori graf, misalnya dalam pembuatan peta, sarana transportasi, distribusi jaringan telepon, jaringan listrik dan distribusi air (PDAM), struktur jairngan internet dan jaringan distribusi data. Hal ini membuktikan bahwa betapa bergunanya teori graf tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Namun dalam makalah ini hanya akan membahas implementasi teori graf dalam topologi distribusi data. Kata kunci graf, distribusi data, jaringan komputer Brebes Cilacap Tegal Slawi Purwokerto Kroya Rembang Kudus Pemalang Kendal Demak Semarang Pekalongan Blora Temanggung Purwodadi Salatiga Wonosobo Purbalingga Sragen Banjarnegara Boyolali Solo Sukoharjo Kebumen Magelang Klaten Purworejo Wonogiri Gambar 2.1 Contoh Graf I. PENDAHULUAN Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi terbilang sangat pesat. Kebutuhan akan teknologi seakan tidak bisa dilepaskan dan sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang. Pesatnya pertumbuhan teknologi tentu tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan akan informasi. Singkatnya, peningkatan kebutuhan akan informasi sejalan dengan meningkatnya perkembangan teknologi. Dibalik itu semua, pemilihan topologi jaringan distribusi data (informasi) cukup berperan dalam perkembangan penyampaian data. Topologi jaringan sendiri adalah studi mengenai pengaturan elemen dan predikatnya dalam suatu jaringan. Karena sifat elemennya yang saling menyambung, maka pengaplikasian teori graf dalam sistem ini sangat membantu. Topologi jaringan pendistribusian data terbagi atas beberapa jenis. Dan masing-masingnya berguna untuk diimplementasikan dalam berbagai kasus yang berbeda. Topologi jaringan ini terbagi atas topologi jaringan pohon, cincin, bintang dan sebagainya (akan dibahas di bab selanjutnya). II. DASAR TEORI Graf adalah himpunan tidak kosong yang terdiri dari simpul-simpul ( vertices) dan himpunan sisi ( edges) yang menghubungkan simpul-simpul tersebut. Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh graf. Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa kota-kota yang tertera adalah simpul ( vertices), seperti Tegal, Pemalang, Demak, Kudus dan lain-lain. Sedangkan, jalan yang menghubungkan kota-kota tersebut adalah himpunan sisi (edges). Graf sendiri banyak dikategorikan berdasarkan masing-masing sifatnya. 1. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda - Graf sederhana (simple graph) Graf jenis ini tidak mengandung gelang maupun sisi ganda. - Graf tak-sederhana (unsimple graph) Graf ini mengandung sisi ganda ataupun gelang. 2. Berdasarkan jumlah simpul - Graf berhingga (limited graph) Graf yang jumlah simpulnya sebanyak n buah dan berhingga. - Graf tak berhingga (unlimited graph) Graf yang jumlah simpulnya tidak berhingga. 3. Berdasarkan orientasi arah - Graf tak berarah (undirected graph) Sisi pada graf jenis ini tidak memiliki arah. - Graf berarah (directed graph atau digraph) Sisi pada graf ini memiliki arah, dan dapat diketahui sisi tersebut berasal dari suatu simpul dan menuju simpul yang lainnya. Selain itu, terdapat juga beberapa graf istimewa atau graf sederhana khusus. 1. Graf Lengkap (Complete Graph) Gambar 2.2 Graf Lengkap

Graf lengkap adalah graf sederhana (tidak mengandung gelang atau sisi ganda) yang setiap simpulnya terhubung (memiliki himpunan sisi) terhadap setiap simpul lainnya. Jumlah himpunan sisi pada graf lengkap dapat dihitung berdasarkan rumus h = n(n 1) 2 Dengan n adalah jumlah simpul pada graf lengkap. 2. Graf Lingkaran Gambar 2.3 Graf Lingkaran Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap setiap simpulnya berderajat dua. Oleh karena sifatnya, maka graf ini akan menyambung kembali dengan simpul pertama seperti yang terlihat pada gambar. 3. Graf Teratur (Regular Graphs) Gambar 2.4 Graf Teratur Graf teratur adalah graf yang setiap simpulnya berderajat sama. Jumlah sisi pada graf teratur dapat dihitung berdasarkan rumus h = 2 Dengan n adalah jumlah simpul dan r adalah derajat setiap simpul. 4. Graf Bipartite (Bipartite Graph) Graf bipartite adalah graf yang simpul-simpulnya dapat dibagi sedemikian rupa menjadi dua bagian dan membentuk himpunan. Misalnya himpunan U dan V. U dan V merupakan himpunan saling bebas. Setiap sisi pada graf menghubungkan sebuah simpul dari himpunan U pada himpunan V. Gambar 2.5 Gambar Graf Bipartie 1 Gambar tersebut adalah contoh graf bipartite dengan 5 simpul dan 4 sisi. 3.1 Pendahuluan III. TOPOLOGI JARINGAN Seperti yang sudah dijelaskan di atas, topologi distribusi data adalah pemodelan sistem jaringan informasi. Topologi jaringan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu topologi fisik dan topologi lojik. Topologi fisik adalah pengaturan jaringan yang melibatkan benda dan hubungan fisik. Contohnya pengaturan simpul (misalnya komputer) dalam jaringan, pengaturan tata letak kabel dan hubungannya dengan komputer lainnya. Sedangkan topologi lojik adalah gambaran mengenai hubungan-hubungan yang terjadi antar masing-masing komputer dalam suatu jaringan. Topologi lojik dapat berbeda antar sistem karena mengikuti bentuk dari topologi fisiknya. Topologi lojik sendiri dapat terbagi lagi menjadi beberapa jenis: - Broadcast Topologi lojik broadcast bekerja dengan mentransmisikan data dari satu komputer (host) ke komputer lainnya (host) berdasarkan metode FIFO ( First In First Out) atau data yang pertama masuk akan diolah dan diproses terlebih dahulu. - Token Passing Topologi lojik Token Passing bekerja dengan mentransmisikan data dari satu komputer (host pengirim) dan data tersebut akan diputar menempati semua komputer lainnya secara berurutan. Apabila data tersebut hinggap pada komputer yang membutuhkannya, maka data tersebut akan diambil. Dan sebaliknya, ketika data tersebut hinggap bukan pada komputer target, maka data tersebut akan diabaikan. Contoh dalam topologi token passing adalah Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). 3.2 Klasifikasi Topologi Fisik 3.2.1 Topologi Cincin (Ring) Dalam topologi ini, setiap komputer (yang selanjutnya akan disebut sebagai simpul) terhubung dengan dua simpul lainnya sehingga pada akhirnya akan membentuk jaringan yang membentuk lingkaran.

Topologi jenis ini memakai aplikasi dari teori graf, yaitu Graf Lingkaran. Semua data dikirimkan di antara simpul di dalam jaringan dan data tersebut akan hinggap dari satu simpul ke simpul berikutnya secara sirkuler. Umumnya, topologi ini mendistribusikan datanya secara satu arah. Gambar 3.2 Topologi Fisik Bus Gambar 3.1 Topologi Fisik Cincin Kelebihan dari topologi ini adalah kemudahan dalam instalasinya dan tidak adanya kemampuan monopoli data dari satu komputer. Hal ini dikarenakan setiap komputer diberikan hak akses data yang sama satu dengan yang lainnya. Selain itu, data dapat dikirm secara cepat tanpa khawatir akan terjadinya bottle neck, yaitu masalah akan banyaknya data yang dikirmkan, namun terpampat pada jalur akses sehingga jumlah data yang dikirim tidak sebanding dengan data yang diterima. Setiap data yang dikirmkan pun tidak akan dikhawatirkan terjadi tabrakan (collision), karena umumnya jalur distribusi hanya satu arah. Namun dari setiap topologi pasti terdapat kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan topologi cincin ini. Topologi cincin dinilai tidak efektif karena tidak dapat mengirimkan data tepat kepada simpul target. Oleh karena itu, topologi ini juga dinilai lebih lambat dalam menyalurkan datanya. Selain itu, karena hanya terdapat satu jalur, apabila ada sisi pada graf tersebut terputus, maka jalur pendistribusian datanya pun akan terputus total. Jika hal ini terjadi, pengidentifikasian masalah pun akan sulit dilakukan karena harus dicari secara satu per satu. 3.2.2 Topologi Bus Dalam topologi ini, seluruh simpul terbuhung dengan satu kabel komunikasi atau yang biasa disebut backbone cable. Dapat terlihat pada gambar 3.2, komputer-komputer tersebut dapat ditindak sebagai simpul. Dan setiap simpul tersebut terhubung pada satu edge tunggal yang panjang. Topologi jenis ini cocok untuk dipakai dalam jaringan yang bersifat sementara, karena topologi ini mudah menyambungkan antar komputer dan membutuhkan kabel yang lebih sedikit dibandingkan topologi jenis bintang. Selain itu, topologi jenis ini juga relatif lebih murah daripada topologi jenis lainnya. Namun topologi jenis ini kurang direkomendasikan untuk pemakaian jangka panjang. Selain itu, tingkat keamanan dalam sistem ini juga tergolong rendah. Dan kelemahannya mirip dengan topologi cincin, yaitu karena jalur distribusi yang satu jalur, maka jika terjadi kegagalan distribusi pada salah satu simpul, maka akan mengganggu hubungan antar simpul lainnya. Pengidentifikasian masalah juga sulit dilakukan dan lama. 3.2.3 Topologi Bintang (Star) Topologi bintang terdiri dari simpul-simpul yang terhubung ke suatu simpul pusat. Umumnya simpul pusat berupa hub, switch atau router yang berfungsi mengirim pesan atau sinyal. Gambar 3.3 Topologi Fisik Bintang Seperti yang terlihat pada gambar 3.3, jalur distribusi data yang dikirimkan dari satu simpul tidak perlu melalui simpul lainnya, melainkan langsung menuju simpul pusat dan kemudian data tersebut akan dioper menuju simpul target. Umumnya, simpul biasa topologi bintang tidak berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, apabila terjadi gangguan terhadap salah satu simpul, gangguan tersebut tidak akan mengganggu jalannya distribusi data pada jalur ( edge) dengan simpul lainnya. Dan karena tidak adanya ikatan antar simpul, maka mudah untuk memodifikasi ataupun menambah simpul-simpul yang baru tanpa harus khawatir akan mengganggu jalannya distribusi data.

Topologi jenis ini memiliki performa yang baik dan cepat. Hal itu dikarenakan tidak perlunya persinggahan data pada simpul yang tidak perlu. Dan seandainya terjadi masalah pada keseluruhan sistem, umumnya hal itu terjadi pada simpul pusat, sehingga masalah lebih mudah dideteksi dan lebih cepat ditangani. Seandainya masalah bukan pada simpul pusat dan pada salah satu simpul biasa, saat simpul tersebut diperbaiki jalur distribusi data masih dapat digunakan karena hilangnya salah satu simpul tidak mengganggu jalannya sistem secara keseluruhan. Namun topologi ini juga memiliki beberapa kelemahan. Jika ditinjau dari sudut pandang ekonomi, topologi bintang terbilang mahal karena selain membutuhkan kabel yang lebih panjang daripada dua topologi sebelumnya, topologi ini juga memerlukan perangkat kerasa tambahan yang nantinya akan berperan sebagai simpul pusat. Dan seandainya simpul pusat mengalami kerusakan yang parah, maka efeknya seluruh sistem akan berhenti total dan simpul-simpul yang terhubung tidak akan dapat dipakai lagi. 3.2.4 Topologi Jala (Mesh) Ciri khas dari topologi jaringan jala yang sempurna adalah setiap simpulnya saling terhubung dengan semua simpul lainnya. Topologi jenis ini mengadopsi dari jenis graf lengkap. Konsep pada topologi ini dapat diterapkan pada jaringan nirkabel ( wireless), jaringan kabel dan interaksi perangkat lunak. Karena sifatnya yang menyerupai graf lengkap, maka topologi jenis ini memiliki ketahanan yang lebih kuat. Selain sifatnya yang menyediakan berbagai variasi jalur untuk setiap simpul meningkatkan ketahanan, sifat ini juga mampu meningkatkan kecepatan transfer data karena banyaknya jalan pintas yang tersedia. Namun kendalanya mirip dengan topologi jenis bintang. Topologi jenis ini memerlukan biaya yang tinggi untuk pengoperasionalannya. Untuk topologi jala yang terkoneksi secara lengkap (fully connected), kita dapat menghitung jumlah jalur (edge) yang ada dengan menggunakan rumus menghitung jumlah sisi pada graf lengkap. Sedangkan terdapat juga jaringan jala yang terkoneksi secara sebagian (partially connected). Walau tidak semua simpulnya terhubung, namun topologi jenis ini masih memiliki kemungkinan untuk mendapatkan performa distribusi data dengan topologi jala terkoneksi penuh dengan harga yang relatif lebih murah. Dalam jaringan ini, semua data yang ditransmisikan mengambil jalan pada jalan terdekat di antara simpul. Gambar 3.5 Topologi Jaringan Jala Terkoneksi Sebagian 3.2.5 Topologi Pohon (Tree) Topologi jaringan pohon memiliki simpul akar yang berada pada lapisan atas dari suatu hierarki. Simpul tersebut dihubungkan dengan satu atau lebih simpulsimpul lainnya dengan tingkat yang lebih rendah. Topologi ini merupakan modifikasi dari topologi jaringan bintang. Keuntungan dari topologi ini adalah fungsi dari simpul akar dapat didistribusikan terhadap simpul-simpul di bawah nya. Selain itu, karena merupakan pengembangan dari metode topologi bintang, jika terjadi masalah pada suatu simpul, maka gangguan tersebut tidak akan mengganggu jalannya distribusi data secara keseluruhan. Gambar 3.6 Topologi Fisik Pohon Topologi pohon mengaplikasikan salah satu cabang dari teori graf, yaitu pohon. Dengan memakai konsep yang sama, topologi ini berjalan dengan mengimplementasi teori pohon. Gambar 3.4 Topologi Fisik Jala Lengkap

V. KESIMPULAN Teori graf memiliki cakupan yang luas dalam pengaplikasiannya. Salah satunya adalah pengimplementasian pada topologi jaringan distribusi data. Setiap jenis topologi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sedikit banyak sifat-sifat dalam teori graf mempengaruhi kinerja dari masingmasing sistem yang ada. VI. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan penuh syukur saya naikkan pada Tuhan Yesus Kristus. Karena rahmat dan kasih sayangnya-lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pengajar mata kuliah Matematika Diskrit, Bapak Dr. Ir. Rinaldi Munir dan Ibu Dra. Harlili, M.Sc. yang telah mengajar dengan penuh kasih dan kepedulian terhadap mahasiswa-mahasiswanya. REFERENSI [1] G Munir, Rinaldi 2009. Matematika Diskrit, Edisi Ketiga, Bandung: Penerbit Informatika. [2] http://www.sis.pitt.edu/~icucart/networking_basics/networking_to pology.html ; waktu akses: 16 Desember 2013 [3] http://compnetworking.about.com/od/networkdesign/ig/computer- Network-Topologies/Ring-Network-Topology-Diagram.htm ; waktu akses: 16 Desember 2013 [4] iteducations.com ; waktu akses: 16 Desember 2013 [5] www.ustudy.in ; waktu akses: 16 Desember 2013 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 17 Desember 2013 Andarias Silvanus 13512022 Teknik Informatika ITB 2012