BEBERAPA ASPEK PENTING DALAM STORY TELLING. By: Erna Andriyanti, M.Hum. NIP

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 13LATIHAN SOAL CHAPTER 13

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. Since the first publishing 3 weeks ago, there have been over 500 copies sold.

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 9Latihan Soal 9.1

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued)

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal apology. regret. sympathy. gratitude. purpose

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan)

English for Tourism Lesson 25 A job interview

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Teks Transaksional Meminta dan Memberi Informasi Tentang

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. expression her intention. stating her plan. asking Danys plan

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

English for Tourism Lesson 14 The Tour Guide (continued)

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d.

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

ABSTRACT. Maranatha Christian University

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan...

Yeah, so, I continued university in (I) graduated in I graduated in Worked in NewYork until I worked in New York until 1996.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

TRANSFORMASI NOVEL KE FILM KAJIAN EKRANISASI TERHADAP THE SCARLET LETTER KARYA NATHANIEL HAWTHRONE

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap

THE POTRAYAL OF ELIZABETH I OF ENGLAND AS REFLECTED TROUGH CLEOPATRA IN SHAKESPEARE S ANTONY AND CLEOPATRA

I've learned so much from you. "Number One For Me" Now I'm trying to do it too. Love my kid the way you do. I was a foolish little child

English for Tourism Lesson 9 Giving directions

Karena ungkapan sebelumnya adalah Its nice to see you, makarespon yang tepat adalah Its nice to see you too.

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

English for Tourism Lesson 5 Making recommendations

Saya punya beberapa pengalaman dalam Bulan & Minggu ini, yang saya merasa Roh Kudus ingin saya bagikan ke anda

God s PERFECT TIMING EDITORIAL

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued)

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

Bagaimana Mengembangkan Lembar Kerja/Tugas yang Baik?

Pembahasan Teks : Berdasarkan teks di atas, Galang Prameswari adalah siswa yang berasal dari Malang.

CHAPTER V CONCLUSION AND SUGGESTION

T: Ga ada yang tau? Kita baca dulu sekali abis itu kita nyanyi bareng-bareng, ok? We read together and after that we sing together, ok?

English for Tourism Lesson 19 At the festival

THE MAP OF MUKO-MUKO DISTRICT

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6

The world was dark, but since Jesus came, it is no longer dark

English for Tourism Lesson 13 The Tour Guide

UJIAN NASIONAL TRY-OUT SMA/MA

Sick at school. (Sakit di sekolah) Indonesian. List of characters. (Daftar pelaku) Girl with bike rider (Gadis dengan pengendara sepeda)

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1

Lesson 32: Future tense expressed by. be going to, not going to. Pelajaran 32: Bentuk akan datang yang diungkapkan dengan be. going to, not going to

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

Lesson 51: before, after, while, since. Pelajaran 51: sebelum, setelah, sementara, sejak

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11LATIHAN SOAL CHAPTER 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

Kata Pengantar. iii. Mohammad Nuh. Bahasa Inggris When English Rings the Bell

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan

Sooku ihintu sabhangkaku. You must be my friend

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

What is a Presentation?

Saying Verbs, Thinking Verbs, dan Action Verbs dalam Teks Narrative 1) oleh: Andy Bayu Nugroho, S.S. 2)

MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI MELALUI STORYTELLING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS I - SEMESTER 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Teks Interpersonal Menyapa dan Berpamitan

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan

(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP.2 )

Pertemuan ke : 9 Tujuan : Mahasiswa mampu memahami etika dan ekspresi-ekspresi berbicara melalui telepon dalam bahasa Inggris

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6Latihan Soal 6.1

Lesson 3, Dialogue 2 Over the phone

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 8Latihan Soal 8.1. approves of. disagrees with. congratulates. complains to

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks :

Terima kasih dan selamat mengisi

English for Tourism Lesson 24 Checking out (continued)

English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued)

2016 Disciple Nations for Christ. Pastor s Message

UNIT 1 ABJAD BAHASA INGGRIS

Lesson 33: Interrogative forms of be going to, be + verb~ing for expressing near future

MINI TEST UNIT 1,2. (c) is ( (D) ought. Browns... to another city. (C) moving. (D) must have moved. (C) speak. (D) writing in

Transkripsi:

Materi PPM BEBERAPA ASPEK PENTING DALAM STORY TELLING By: Erna Andriyanti, M.Hum. NIP. 19710319 199903 2 002 Presented in: Workshop Story Telling bagi Siswa Kelas 7 di RSBI SMP N 1 Bantul (8-9 Juli 2009) ENGLISH LANGUAGE AND LITERATURE STUDY PROGRAM ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT FACULTY OF LANGUAGES AND ARTS YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY 2009

BEBERAPA ASPEK PENTING DALAM STORY TELLING Oleh: Erna Andriyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Yogyakarta A. PENDAHULUAN Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa-siswa di sekolah menengah pertama. Arti penting penguasaan bahasa Inggris semakin terasa di era global saat ini sehingga ketrampilan berbahasa inggris, yang merupakan bahasa internasional utama, ditekankan tidak hanya pada penguasaan pasif (dalam bidang tata bahasa dan membaca) tetapi juga pada penguasaan aktif (berbicara dan menulis). Di ranah pendidikan menengah, upaya untuk memacu penguasaan ketrampilan berbicara dilakukan salah satunya melalui lomba story telling. Aktifitas story telling di rasa tepat untuk anak usia SMP mengingat mendengarkan atau membaca cerita merupakan aktifitas yang menarik bagi mereka. Dengan lomba story telling diharapkan agar siswa mengasah kemampuan berkomunikasi mereka di hadapan umum. Kegiatan story telling menuntut siswa untuk menghafal inti cerita, bisa menyampaikan jalan cerita secara runtut, berani berekspresi di hadapan orang banyak, dan berbagai kemampuan lain yang dibutuhkan untuk membuat cerita menarik. B. BEBERAPA ASPEK PENTING DALAM STORY TELLING 1. Sebelum Bercerita Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita akan membawakan sebuah cerita, yaitu penguasaan cerita, pemahaman bentuk bahasa yang dipergunakan dalam menyampaikan cerita, pengaturan/ manajemen waktu dan kostum yang dipakai oleh pembawa cerita. Berikut ini penjelasan tentang masingmasing pokok bahasan:

Penguasaan cerita Kuasai cerita (tokoh, isi, tema, akhir cerita) merupakan perintah pertama yang harus betul-betul diperhatikan. Penguasaan cerita merupakan modal yang sangat besar bagi seseorang untuk bisa membawakan cerita dengan baik karena dari sanalah sumber penghayatan sang pencerita (story teller) dan kepercayaan diri dalam bercerita nantinya. Penguasaan cerita merupakan aspek yang penting karena sering kali pencerita harus lancar sehingga ceritanya meyakinkan atau harus berimprovisasi sehingga ceritanya bisa menjadi lebih menarik dan mengesankan. Pemahaman bentuk bahasa yang dipergunakan dalam menyampaikan cerita Tandai antara narasi dan dialog. Mengapa? Bahasa yang digunakan dalam story telling seringkali merupakan perpaduan antara narasi dan dialog. Narasi merupakan bahasa yang dipakai oleh penulis cerita untuk mendeskripsikan latar, tokoh, atau kejadian-kejadian di dalam sebuah cerita. Sedangkan dialog adalah bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan apa yang dikatakan oleh seorang tokoh kepada tokoh-tokoh lainnya. Menandai narasi dan dialog akan memudahkan pencerita dalam memposisikan perannya, apakah suatu ketika dia sedang mewakili penulis cerita untuk menggambarkan latar, tokoh atau kejadian-kejadian atau apakah dia sedang memerankan tokoh-tokoh tertentu yang saling berbicara satu dengan yang lainnya. Suara pada saat menarasikan cerita sebisa mungkin harus berbeda dengan suara pada saat memerankan tokoh-tokoh yang ada. Demikian juga suara-suara tokohtokoh yang berbeda sebisa mungkin harus terwakili. Suara anak kecil, misalnya harus dibedakan dengan suara orang yang sudah dewasa atau tua; suara perempuan harus dibedakan dengan suara laki-laki. Untuk bisa membuat suara yang sesuai dengan peran haruslah dipelajari dengan seksama. Sebagai contoh misalnya dalam petikan cerita anak berikut ini:

LITTLE RED RIDING HOOD Once upon a time there lived in a certain village a little country girl, the prettiest creature who was ever seen. Her mother was excessively fond of her; and her grandmother doted on her still more. This good woman had a little red riding hood made for her. It suited the girl so extremely well that everybody called her Little Red Riding Hood. One day her mother, having made some cakes, said to her, Go, my dear, and see how your grandmother is doing, for I hear she has been very ill. Take her a cake, and this little pot of butter. Little Red Riding Hood set out immediately to go to her grandmother, who lived in another village. As she was going through the wood, she met with a wolf, who had a very great mind to eat her up, but he dared not, because of some woodcutters nearby working in the forest. He asked her where she was going. The poor child, who did not know that it was dangerous to stay and talk to a wolf, said to him, I am going to see my grandmother and carry her a cake and a little pot of butter from my mother. Does she live far off? said the wolf. Pada saat bercerita, story teller perlu untuk sebisa mungkin membedakan suara narrator, ibu, Little Red Riding Hood dan serigala sehingga audiens bias lebih menikmati cerita tersebut. Pengaturan waktu Dalam lomba story telling, ada alokasi waktu bagi masing-masing peserta. Perhatikan waktu yang diberikan dan berlatihlah menggunakan waktu dengan efisien sehingga cerita bias diselesaikan sesuai dengan waktu yang diberikan. Sisa waktu yang terlalu banyak juga kurang bagus, apalagi kalau cerita belum selesai sementara waktunya sudah habis. Pemilihan kostum/ baju yang sesuai Pastikan bahwa baju yang dikenakan pada saat membawakan cerita sesuai dengan latar cerita. Misalnya, kalau yang dibawakan adalah cerita lokal/ daerah yang tradisional maka kostum tradisional yang mencerminkan kedaerahan merupakan pilihan yang tepat; Cinderella merupakan cerita klasik Eropa yang tokoh-tokohnya berbusana selayaknya orang Eropa sehingga penggunaan kostum

yang selaras perlu diperhatikan. Demikian juga jika ceritanya mengenai kehidupan modern, akan terlihat janggal kalau pencerita mengenakan pakaian tradisional. 2. Pada Saat Bercerita Beberapa hal yang perlu dicermati pada saat membawakan cerita adalah penyampaian judul dan perkenalan diri, penguasaan audiens, cara memposisikan diri dan penggunaan kata-kata yang jelas untuk menyampaikan akhir cerita. Penyampaian judul Pada saat memulai bercerita, sampaikan judul cerita dengan jelas dan tidak terburu-buru. Memperkenalkan diri dan memberitahukan kepada audiens bahwa anda akan bercerita juga penting dilakukan sehingga audiens bisa bersiap untuk mendengarkannya. Kalau bisa, ceritakan dengan singkat isi utama/ tema cerita/ tokoh-tokoh yang ada. Hal ini akan membantu audiens untuk bisa mengikuti cerita dengan lebih lancar dan mudah. Tampilkan judul sekali lagi agar lebih berkesan bagi audiens Sebagai contoh: CINDERELLA Hello everybody, my name is Dika. I have a very famous fairy tale about a girl s wish that did come true, and I expect you know already that the story is called Cinderella, and it s time for me to tell it to you. SNOW WHITE. Hi everyone. I m Ferdi. I m sent to this place to tell you a story called Snow White. It s about a very beautiful princess who had the most nasty, terrible stepmother who ever lived. I hope you ll find this story interesting.

Penguasaan audiens Memperhatikan audiens sangat penting bagi seorang pencerita. Bila audiens sedikit karena ruang yang dipakai untuk kegiatan relatif kecil, jangan terlalu banyak menggunakan gerak karena biasanya jarak antara pencerita dengan audiens juga dekat. Gerak yang berlebihan bisa menyebabkan cerita tidak bisa tersampaikan dengan baik karena perhatian audiens terpecah antara memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh pencerita dan mendengarkan apa yang sedang diceritakan. Apabila audiensnya banyak, suara harus lebih keras dan gerak bisa membantu audiens memahami apa yang sedang disampaikan oleh pencerita. Cara memposisikan diri Pada saat bercerita, usahakan untuk tidak membelakangi audiens. Bagaimanapun, kontak atau interaksi bisa dibangun dengan lebih baik kalau pencerita berhadapan wajah dengan audiens. Untuk tujuan yang sama, yaitu berinteraksi dengan baik, jangan meletakkan kertas/ catatan tepat di depan wajah. Kadangkala membawa catatan memang diperlukan (jika cerita cukup panjang dan detailnya banyak), terutama untuk mencatat poin-poin penting sesuai urutan yang harus tidak dilupakan untuk diceritakan. Oleh karenanya, usahakan membawa kertas-kerta berukuran sedang dan tidak terlalu sering membalik halaman (bisa hafal lebih baik). Karena bercerita adalah berkomunikasi, tataplah audiens seolah-olah anda sedang berbicara kepada mereka. Bicaralah kepada semuanya, bukan hanya kepada sekelompok orang. Gunakan variasi antara bicara lambat, bicara cepat dan berhenti. Gunakan berhenti untuk mengambil nafas dengan baik dan untuk memberi kesempatan kepada audiens memahami yang sedang diceritakan. Gunakan variasi antara bicara perlahan dan keras. Ucapkan dialog seperti anda menirukan orang berbicara: perasaan dan emosi kadangkala harus dilibatkan. Kalau bisa, pergunakan suara yang berbeda untuk tokoh yang berbeda (laki-laki, perempuan, anak-anak, orang tua dsb)

Penyampaian akhir cerita secara jelas Akhir cerita merupakan titik akhir yang ditunggu-tunggu oleh audiens. Banyak dari mereka menginginkan cerita berakhir dengan kebahagiaan (happyending) walaupun ada juga cerita yang berakhir dengan kesedihan (sad-ending). Mimik muka atau gesture story-teller bisa mendukung hal ini. Pada saat menyampaikan akhir cerita, perjelas suara dan bahasa yang digunakan. Misalnya kalimat-kalimat seperti ini bisa digunakan: Cinderella was brought by carriage to the young prince, dressed as she was; he thought her more charming than ever, and, a few days after, married her. They lived happily hereafter Atau: She could dance no longer, but fell down dead, and that was the end of the wicked queen. 3. Setelah Selesai Bercerita Bila cerita sudah selesai, jangan lupa memberikan kalimat-kalimat penutup atau memberi hormat pada penonton. Contoh kalimat yang bisa dipakai adalah: And that s the Story of Cinderella. From me Dika, Bye Bye! That s the end of the story of Snow White. Until then. From me, Ferdi. Goodbye! C. PENUTUP Ada beberapa aspek yang penting untuk diperhatikan dalam story telling, yaitu 1) sebelum bercerita: penguasaan cerita, pemahaman bentuk bahasa yang dipergunakan dalam menyampaikan cerita, pengaturan/ manajemen waktu dan kostum yang dipakai oleh pembawa cerita, 2) pada saat bercerita: penyampaian judul dan perkenalan diri, penguasaan audiens, cara memposisikan diri dan

penggunaan kata-kata yang jelas untuk menyampaikan akhir cerita dan 3) setelah selesai bercerita: memberikan kalimat-kalimat penutup atau memberi hormat pada penonton. Untuk bisa menjadi story teller yang baik, aspek-aspek tersebut di atas perlu diperhatikan dengan seksama, dan tentu saja perlu latihan. Bimbingan dan kritikan dari orang lain sangat diperlukan untuk lebih meningkatkan penampilan. REFERENSI Mork, Rachel. Effective Storytelling Techniques. Diunduh dari http://www.life123.com/parenting/education/storytelling/effective-storytellingtechniques.shtml Prince Berti the Frog s Stories. Diunduh dari http://www.storynory.com Rinfolucri, Mario. 2008. Five Story Telling Techniques. Diunduh dari http://www.teachingenglish.org.uk/blogs/mario-rinvolucri/five-story-tellingtechniques