BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani. Tempurejo RT.05 RW.II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari,

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BAB III METODE PENELITIAN

Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

BAB III METODE PENELITIAN

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMA ISLAM 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian akan dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METOE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KELURAHAN JOYOTAKAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297).

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Waktu Penelitian Tahun Pelajaran 2015/2016 Jan-jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr. Keterangan. Penyusunan Proposal

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau. baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

TINGKAT PENGETAHUAN GURU DALAM MITIGASI DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:38), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Husin Sayuti, 1989 ; 32). Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. asosiatif dengan bentuk hubungan kausal dan dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Hal ini terungkap mengingat bahwa negara indonesia adalah salah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

III. Metodologi Penelitian. XI IPS SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011. Metode

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Sekolah yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani Tempurejo RT.05 RW.II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. 2. Waktu Penelitian Pelaksanan penelitian ini dilakukan dalam waktu enam bulan, mulai bulan Oktober 2013 sampai April 2014. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut: NO Kegiatan Persiapan Proposal Penyusunan Proposal Pengumpulan Data Analisis Data Penyusunan Laporan Akhir Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahun 2013-2014 Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr 45

46 B. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2006), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta yaitu 150 siswa. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2006), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelas yaitu kelas VII A, VII B, dan VII C yang berjumlah 97 siswa. Untuk memperoleh sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengikuti ketentuan yang dikemukakan oleh Isaac dan Michael sebagai berikut:

47 Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu Dengan taraf Kesalahan 1%, 5% Dan 10% S S S N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% 10 10 10 10 280 197 115 138 2800 537 310 247 15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248 20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251 25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254 30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255 35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257 40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259 45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261 50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263 55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263 60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263 65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266 S S S N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% 70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267 80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269 85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269 90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270 95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270 100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270 110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270 120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270 130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270 140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270

48 150 122 105 97 1050 414 265 217 400000 662 348 270 160 129 110 101 1100 427 270 221 450000 663 348 270 170 135 114 105 1200 440 275 224 500000 663 348 270 180 142 119 108 1300 450 279 227 550000 663 348 270 190 148 123 112 1400 460 283 229 600000 663 348 270 200 154 127 115 1500 469 286 232 650000 663 348 270 210 160 131 118 1600 477 289 234 700000 663 348 270 220 165 135 122 1700 485 292 235 750000 663 348 271 230 171 139 125 1800 492 294 237 800000 663 348 271 240 176 142 127 1900 498 297 238 850000 663 348 271 250 182 146 130 2000 510 301 241 900000 663 348 271 260 187 149 133 2200 520 304 243 950000 663 348 271 270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 664 349 272 Sumber : Sugiono,1997 3. Sampling Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling yaitu purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel pada penelitian ini berjumlah 97 responden. Responden dikelompokkan dari 5 rombel yang ada di kelas VII kemudian diambil 3 kelas yang diwakili oleh satuan kelas yaitu VII A, VII B, VII C yang akan dijadikan sampel penelitian. Pertimbangan pengambilan sampel tersebut adalah karena anakanak memerlukan perhatian khusus dan mereka sering diidentifikasi sebagai orang yang harus lebih diprioritaskan baik sebelum, saat dan sesudah terjadinya bencana. Rentang usia anak-anak di bawah 18

49 tahun memerlukan proteksi terhadap bencana. Kelas VII merupakan kelompok yang paling rentan di sekolah, karena peserta didik tersebut memiliki pengetahuan yang masih terbatas, fisik yang lemah dan psikis yang masih labil. C. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah peran pembelajaran otentik (authentic learning). 2. Variabel terpengaruh (dependent) dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa mengenai mitigasi bencana banjir. Mitigasi bencana banjir dalam penelitian ini difokuskan pada tujuh indikator menurut Pribadi, Krishna S, dkk (2008) yaitu : a) Penyebab banjir non manusia Curah hujan Jebolnya tanggul Tersumbatnya saluran pembuangan air hujan (drainase) b) Penyebab banjir akibat ulah manusia Menempati dataran banjir Perubahan lahan terbuka menjadi bangunan Penggundulan hutan yang menyebabkan hilangnya perakaran Pendangkalan/sedimentasi Langkah yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner mitigasi bencana banjir yang akan diberikan kepada siswa kelas VII A,

50 VII B dan VII C. Soal kuesioner akan diberikan pada awal pembelajaran (pretest) dan akhir pembelajaran (posttest). D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai Berikut : 1. Tinjauan Pustaka Pengetahuan dalam studi kepustakaan ini digunakan untuk melengkapi data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi-instansi tertentu. Data diperoleh dari membaca buku, jurnal, surat kabar, artikel atau bentuk tulisan lainnya yang secara umum berkaitan dengan topik penelitian mitigasi bencana. 2. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat instrumen pertanyaan yang harus dijawab responden. Teknik kuesioner dianggap teknik yang cocok digunakan apabila jumlah respondennya cukup besar. Dalam penelitian ini, kuesioner diberikan kepada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta untuk mengetahui peran pembelajaran otentik (authentic learning) melalui pembuatan lubang resapan biopori terhadap pemahaman siswa mengenai mitigasi bencana banjir.

51 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Mitigasi Bencana Banjir Penyebab Indikator acuan mitigasi bencana banjir Banjir Non Manusia Banjir Akibat Ulah Manusia - Curah hujan - Jebolnya tanggul - Tersumbatny a saluran pembuangan air hujan ( drainase) - Menempati dataran banjir - Perubahan lahan terbuka menjadi bangunan - Penggundula n hutan yang menyebabka n hilangnya perakaran - Membuang sampah di sungai/ saluran air (drainase) - Pendangkala n / sedimentasi Tindakan mitigasi pra banjir, saat dan pasca banjir 1. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir, antara lain : Tidak membuang sampah di sungai dan saluran air lainnya. Melakukan gerakan penghijauan/penanaman kembali tumbuh-tumbuhan di lahan kosong dan memeliharanya dengan baik. Menjaga kebersihan lingkungan dan mengikuti kerja bakti membersihkan selokan dan saluran air di sekitar tempat tinggal dan sekolah. 2. Saat terjadi banjir, tindakan yang perlu dilakukan oleh siswa adalah : Membawa perlengkapan darurat. Membantu orangtua mengamankan dokumen dan barang berharga termasuk buku dan perlengkapan sekolah. Jika genangan masih dapat diseberangi dengan berjalan kaki, siswa harus mengungsi bersama orangtua atau orang dewasa lain ke tempat yang aman. Usahakan menuju daerah yang lebih tinggi. Hindari berjalan di dekat saluran air atau lokasi yang berarus deras agar terhindar dari seretan arus

52 banjir. Jika dalam keadaan tertentu tidak dapat meninggalkan rumah, usahakan berada di tempat yang tinggi di rumah. Apabila genangan air sudah cukup tinggi dan hampir mencapai stop kontak/jaringan listrik, putuskan aliran listrik di rumah dari rumah sekering. Mendengarkan petunjuk orang tua dan mengikuti semua instruksinya denga cermat dan hati-hati. 3. Tindakan yang dapat dilakukan oleh siswa setelah banjir berakhir : Membantu orang tua membersihkan rumah, sekolah, dan lingkungan. Membantu menyusun kembali barang-barang yang dipindahkan. Apabila penyediaan air bersih belum lancar gunakan air bersih secara hemat. Usahakan tidak menggunakan air kotor. Waspadai binatang liar / buas yang mungkin berada di tumpukan sampah maupun puing bangunan. Jaga kebersihan dan kesehatan diri masing-masing. Membersihkan tangan sebelum makan, setelah buang air, dan setelah melakukan kegiatan pembersihan.

53 Tabel 3.4 Indikator dan Kuesioner Indikator Kuesioner - Curah hujan 1. Salah satu penyebab banjir adalah.... a. Menanam pohon b. Bergotong royong membersihkan selokan c. Hujan yang sangat lebat d. Lingkungan yang bersih 2. Hujan yang lebat di pinggir sungai dapat menimbulkan... a. Banjir sungai b. Banjir kota c. Banjir pantai d. Banjir bandang - Jebolnya tanggul 3. Banjir kiriman di sungai dapat menyebabkan terjadinya.... a. Lahan kering b. Berkurangnya resapan air c. Munculnya sengatan listrik d. Jebolnya tanggul di sungai 4. Salah satu tindakan untuk mencegah terjadinya banjir yaitu... a. Menutup selokan b. Menggunduli hutan c. Membuat tanggul d. Membuang sampah sembarangan - Tersumbatnya saluran pembuangan air hujan ( drainase) 5. Salah satu penyebab tersumbatnya saluran air adalah.... a. Banyaknya sampah di selokan b. Menanam pohon c. Penggundulan hutan d. Membersihkan rumah 6. Tindakan manusia yang dapat menyebabkan banjir antara lain.... a. Daratan lebih rendah

54 daripada permukaan air laut b. Meluapnya air laut sampai ke daratan c. Membuang sampah sembarangan d. Curah hujan yang tinggi dan terus menerus - Menempati dataran banjir 7. Tono tinggal di pinggiran sungai. Ia pun dapat terkena resiko bencana.... a. Kekeringan b. Banjir c. Puting beliung d. Gempa bumi 8. Rumah Rani sering terkena bencana banjir. Hal itu dapat terjadi karena Rani.... a. Tinggal di perbukitan b. Tinggal di Pinggir jalan c. Tinggal di pinggir sawah d. Tinggal di dataran banjir - Perubahan lahan terbuka menjadi bangunan 9. Penyebab berkurangnya air hujan yang meresap ke dalam tanah yaitu.... a. Menanam pohon b. Merubah lapangan menjadi rumah-rumah c. Menjaga kebersihan d. Menyapu halaman rumah 10. Pembuatan lubang resapan biopori di tanah dapat.... a. Menambah jumlah tanaman pada tanah b.merusak aliran air pada tanah c. Membersihkan saluran air yang kotor d.meningkatkan jumlah air yang masuk ke tanah melalui pori-pori tanah dari LRB

55 - Penggundulan hutan yang menyebabkan hilangnya perakaran 11. Gambar di samping dapat mengakibat -kan terjadinya.... a. Erosi dan banjir b. Gempa bumi c. Puting beliung d. Angin topan 12. Berikut penyebab banjir bandang, kecuali.... a. Membuang sampah sembarangan b. Penggundulan hutan c. Penanaman pohon d. Tersumbatnya selokan - Pendangkalan/sedimentasi 13. Meluapnya air sungai dapat disebabkan oleh... a. Endapan dan tumpukan sampah b. Warga yang mencuci baju di sungai c. Gelombang pasang d. Reboisasi 14. Lumpur yang mengendap di sungai dapat memicu terjadinya banjir, hal yang harus dilakukan adalah.... a. Membersihkan kamar b. Membersihkan dapur c. Membersihkan toilet d. Mengangkut lumpur 3. Dokumentasi Dokumentasi pengambilan gambar maupun data secara berkala yang digunakan untuk memperkuat hasil dari observasi dan kuesioner. Dokumentasi pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data

56 sekunder berupa foto arsip sekolah yang rusak akibat banjir, proses pembelajaran di kelas. 4. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Sumber informasi adalah guru yang ada di daerah penelitian. Wawancara dengan narasumber dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi data penelitian yang kaitannya dengan peristiwa banjir yang pernah terjadi di daerah penelitian. E. Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis ini digunakan untuk menentukan jenis analisis yang digunakan dalam dalam pengujian hipotesis. Uji prasyarat dalam penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas : 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2006:160) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti mempunyai validitas yang rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

57 mampu mengukur data dari variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini mengetahui validitas angket dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: r xy : r xy X Y N : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y : variabel bebas : variabel terikat : jumlah responden : Jumlah variabel X di kuadratkan : Jumlah variabel Y di kuadratkan Menurut Arikunto (2002:146) Selanjutnya mengukur taraf validitas tiap butir (item) dalam angket itu maka hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel r product moment pada taraf signifikan 5% atau 1% dengan N sesuai sampel yang akan di teliti Keputusan yang dihasilkan akan menunjukkan bahwa: - Jika rxy> rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) valid. - Jika rxy< rtabel maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memahami persyaratan. 2. Uji Reliabilitas

58 Untuk mengetahui tingkat kestabilan alat ukur dilakukan uji reliabilitas. Angket dikatakan reliabel apabila dapat memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berbeda pada waktu yang berlainan. Pengujian reliabilitas angket menggunakan rumus sebagai berikut: r 1 : Keterangan : r 1 k : Indeks reliabilitas alat ukur : banyaknya butiran pertanyaan : jumlah varian butir : varian total Apabila r 1 lebih besar dari nilai product moment dengan taraf signifikan 5% maka pernyataan tersebut reliabel. F. Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket mengenai mitigasi bencana banjir. Kriteria kuisioner yang akan di ajukan dapat di analisis dengan perhitungan sebagai berikut : Benar diberi skor 1 Salah diberi skor 0 1. Pemahaman siswa

59 Untuk mencari skor rata-rata pemahaman siswa sebelum dan sesudah adanya peran pembelajaran otentik (authentic learning) melalui lubang resapan biopori pada mata pelajaran IPS-Geografi menggunakan rumus berikut ; Skor total jawaban 14 soal = Jumlah soal x jumlah siswa Presentase total skor benar = skor total benar x 100 Skor total jawaban 14 soal Presentase total skor salah = skor total salah x 100 Skor total jawaban 14 soal 2. Skala Penilaian Pemahaman Siswa Skala penilaian pemahaman siswa digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah adanya peran pembelajaran otentik (authentic learning) melalui lubang resapan biopori pada mata pelajaran IPS-Geografi. Berikut kriteria skala penilaian pemahaman siswa ; 3. Uji Beda Tabel 3.5 Kriteria Skala Penilaian Pemahaman Siswa No Interval Kriteria 1 86% - 100% Baik 2 71% - 85% Cukup 3 0% - 70% Kurang Sumber : Peneliti Pengujian seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan jawaban tinggi dan jawaban rendah. Pengujian

60 analisis daya pembeda dapat menggunakan t-test. Untuk mengetahui apakah perbedaan itu signifikan atau tidak, maka harga t hitung perlu dibandingkan dengan harga t tabel. Bila t hitung lebih besar dengan t tabel, maka perbedaan itu signifikan, sehingga instrumen itu dinyatakan valid ( Sugiyono, 2006 : 128). Untuk menguji daya pembeda secara signifikan digunakan rumus t-test sebagai berikut. 1-2 Dimana : sgab S gab = Uji beda untuk statistik parametric yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Paired Sample T Test. Paired Sample T Test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel di dalam penelitian memiliki perbedaan pemahaman tentang mitigasi bencana banjir sebelum dan sesudah adanya peran pembelajaran otentik (authentic learning) melalui lubang resapan biopori di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.