PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Irma Khairoes 1, Zulfa Amrina 1, Fazri Zuzano 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Darmawati, Arnentis dan Sri Iryani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA DIRI SENDIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA KARTU KATA

p-issn : e-issn :

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD Nurliza SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: nurlizaroesdi@gmail.com Abstract: This study aims to determine the increase in student learning outcomes classes IX-B SMP Negeri 1 Stabat through the implementation of cooperative learning model of STAD. This research is a classroom action research conducted in two cycles. The results of the study in the first cycle shows the active participation of 20.83% and increased in the second cycle into 42.83%. The average student learning outcomes in the first cycle of 63.59% increase to 72.18% in the second cycle. It states that the cooperative learning model STAD can be used as a learning model used by teachers in the school. Keyword: STAD, student activities Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Stabat melalui penerapan pembelajaran kooperatif model STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian pada siklus I menunjukan partisipasi aktif siswa sebesar 20,83% dan meningkat pada siklus II menjadi 42,83%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 63,59% meningkatkan menjadi 72,18% pada siklus II. Hal ini menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah. Kata kunci: STAD, aktivitas siswa Salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuti peserta didik selama duduk di bangku SMP adalah mata pelajaran IPA yang bidang kajiannya meliputi fisika, biologi dan kimia. Pada intinya biologi merupakan pelajaran yang menanamkan konsepkonsep tentang makhluk hidup dan alam sekitarnya. Biologi sebagai bagian dari IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Konsep dan proses sains ini diharapkan dapat diwujudkan siswa dalam tiga bentuk aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (affektif), dan keterampilan (psikomotor) Oleh karena itu sudah seharusnya kalau pembenahan dan pembangunan sector pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah, swasta dan pengguna (stakeholders). 69

Keberhasilan siswa pada jenjang SMP akan mempermudah siswa mengikuti pembelajaran pada jenjang yang lebih tinggi. Sebaliknya kegagalan siswa pada SMP akan mempersulit belajar pada jenjang berikutnya. Kondisi pendidikan khususnya kelas IX B SMP Negeri 1 Stabat perlu mendapat perhatian. Hasil pengamatan peneliti, terdapat beberapa keadaan yang belum memuaskan antara lain (1) dari pihak guru seperti sikap, komitmen dan pelayanan sehari-hari belum maksimal, penerapan metode belajar yang masih konvensional /satu arah (2) dilihat dari pembelajaran di kelas, anak-anak kelihatan pasif, kaku, dingin, tidak bersemangat, tidak berminat, bosan, jenuh, bahkan menganggap pelajaran IPA menjadi beban yang menakutkan, (3) dilihat dari media dan alat pembelajaran yang minim dan dapat dikatakan belum memadai. Dalam tahap operasional, anak telah mengembangkan kemampuan terlibat dalam berbagai aktivitas berkaitan denganpikirannya sendiri. Berfikir formal adalah berpikir abstrak sesuai dengan acuan situasi dan penalaran hipotesis. Bahwa perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Peneliti memperoleh faktafakta dari proses pembelajaranbahwa "anak-anak" sebagian besar (hampir 80%) mengalami kesulitan dalam belajar, dan hanya sekitar 20% yang dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Siswa tidak berminat belajar, tidak dapat memberikan perhatian dalam belajar, tidak terampil dalam menghubungkan IPA dengan dunia nyata, mudah lupa, tidak mempunyai strategi dalam memahami rumus, tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak mau bertanya, dan akhirnya prestasi (hasil) belajar rendah. Dari berbagai kasus yang sudah diuraikan di atas ada beberapa masalah yang mendesak untuk dipecahkan. Masalah yang sesegera mungkin untuk dipecahkan adalah penerapan model atau metode pembelajaran dan perilaku belajar siswa, jika tidak segera diperbaiki akan memperparah keadaan dan berlarut-larut sehingga prestasi siswa akan semakin buruk. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti sebagai guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Stabat berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA juga untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Salah satu altematif pemecahan masalah yang dianggap mampu mengatasi masalah tersebut adalah inovasi pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Kooperatiftipe STAD. Pemilihan pembelajaran kooperatif tipe STAD ini karena dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pemilihan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. METODE Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Stabat yang beralamat di Jl. KHZ. Arifin No. 7 Stabat dalam pembelajaran IPA Siswa kelas IX B SMP Negeri 1 70

Stabat Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari s.d. Maret 2016, selama tiga bulan. Tindakan dilakukan dengan dua siklus, dengan setiap siklus dilaksanakan selama satu bulan. Disain penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IX B SMP Negeri 1 Stabat yang berjumlah 39 orang terdiri laki laki 15 orang dan perempuan 24 orang dengan perlakuan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Tahap perencanaan pada siklus I dihasilkan beberapa perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Siswa (merupakan kumpulan lembar ahli), Buku Guru, dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Adapun materi yang dibahas dalam perangkat pembelajaran tersebut adalah pokok bahasan Listrik Dinamis yang terdiri atas arus listrik, hukum Ohm dan hambatan, Hukum Kirchoff, susunan hambatan, susunan tegangan, sumber arus searah dan Energi dan daya listrik Langkah-langkah pembelajaran yang disusun dalam RPP didesain sesuai dengan langkah-langkah pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Buku siswa yang disusun merupakan kumpulan lembar ahli berupa uraian materi dari topik-topik yang dibahas. Sedangkan buku guru merupakan panduan bagi guru selama proses pembelajaran. Buku ini memuat buku siswa yang dilengkapi beberapa penjelasan. Siklus I ini terdiri dari tiga tatap muka. Pada tatap muka yang ketiga siswa diminta untuk mengisi angket yang memuat respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Untuk mengamati aktivitas siswa, peneliti didampingi dua orang guru IPA SMP Negeri 1 Stabat. Dari pengamatan pada siklus I menunjukkan bahwa aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh siswa pada siklus I adalah aktivitas kategori 5, dimana selama proses belajar mengajar, siswa lebih banyak bertanya pada guru dari pada teman kelompok, sehingga pembelajaran seolah berpusat pada guru. Sedangkan aktivitas yang paling sedikit adalah kategori 4, dimana hubungan siswa lain tidak begitu kelihatan. Mereka menganggap bahwa belajar masih individu walaupun sudah dibagi dalam kelompok diskusi. Pada data kualitas aktivitas kelompok tiap pertemuan menunjukkan aktivitas kelompok yang diamati oleh pengamat. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa hanya satu kelompok yang melaksanakan aktivitas dengan kategori cukup, sedangkan kelompok lain masih kategori kurang. Nilai rata-rata aktivitas yang dapat dijaring oleh pengamat adalah antara 1,77 2,01. Siklus II Seperti halnya pada siklus I, tahap Perencanaan pada siklus II ini dihasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP, Buku Siswa, Buku Guru, dan LKS dengan pokok bahasan 71

Listrik Dimanis, yang meliputi hukum Kirchoff, susunan hambatan, susunan tegangan, sumber arus searah dan Energi dan daya listrik. Sedangkan instrumen yang digunakan sama dengan pada siklus 1, yaitu lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru, tes hasil belajar produk dan angket untuk menjaring respon siswa terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tahap ini merupakan pelaksanaan dari RPP yang sudah didesain mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pokok bahasan Listrik Dinamis. Siklus II ini hanya terdiri dari tiga tatap muka. Pada tatap muka pertama membahas Hukum Kirchoff, pertemuan kedua membahas susunan hambatan dan pertemuan ketiga membahas tentang susunan tegangan dan sumber arus searah. Pada hasil pengamatan siklus II menunjukkan bahwa aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh adalah kategori 1 yaitu keberanian siswa bertanya dan mengemukakan pendapat, dimana selama proses belajar mengajar, siswa sudah banyak bertanya pada guru dan pada teman sendiri dalam kelompok, sehingga pembelajaran seolah berpusat pada siswa. Sedangkan aktivitas yang paling sedikit adalah kategori 9, dimana persentnse hasil diskusi dilakukan satu orang saja, tetapi ada beberapa orang yang bersedia maju pada setiap kelompok. Mereka menganggap bahwa dengan mempersentasikan akan lebih memahami materi tersebut. Aktivitas kelompok yang diamati oleh pengamat menunjukkan bahwa hanya satu kelompok yang melaksanakan aktivitas dengan kategori cukup baik, sedangkan kelompok lain masih kategori cukup. Nilai ratarata aktivitas yang dapat dijaring oleh pengamat adalah antara 2,47-3,00. Peningkatan kualitas aktivitas kelompok telah meningkat dengan signifikan. Aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan aktivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD oleh pengamat. Siswa masih ada yang melakukan kesalahan atau kegiatan yang tidak selayaknya dilakukan di kelas atau pada kelompok diskusi. Tetapi secara keseluruhan terjadi penurunan jumlah siswa pada tiap kategori aktivitas yang tak sesuai. Pemahaman siswa tentang materi pelajaran pada siklus II. Data menunjukkan bahwa siswa yang tuntas adalah28 orang atau 76,92% sedangkan siswa yang belum tuntas belajamya 7 orang atau 23,08 %. Secara keseluruhan pemahaman siswa tentang materi listrik dinamis meningkat dengan baik sesuni dengan yang diharapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembahasan Partisipasi rata-rata aktif siswa pada siklus 120,23 % dan pada siklus II 42,83 Prosentase ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran terjadi peningkatan partisipasi aktif siswa. Pada siklus I siswa lebih senang mendengarkan, mengedakan LKS dan membaca buku siswa. Mereka merasa Saling tidak berhubungan sesama kelompok (2,56%). Ada yang takut salah bahkan ada yang takut temannya menjadi lebih baik nilainya. Siswa juga belum 72

mampu untuk berbagi dalam togas, mereka cenderung bekerja sendirisendiri (7,69%). Pada siklus I juga ditunjukkan bahwa siswa yang bersedia untuk mempresentasikan hasil kerja mereka hanya 5,13 %. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh kurangnya keberanian siswa. Aktivitas mengemukakan pendapat, mereka lebih senang menjawab secara bersamaan. Apabila guru meminta satu orang diantara mereka untuk menjawab, mereka memilih diam. Untuk mengatasi hal ini guru cukup baik dalam memotivasi mereka, yaitu dengan cara memberikan penghargaan baik untuk individu maupun kelompok. Pemberian penghargaan ini seialan dengan tahapan yang ada pada kooperatif tipe STAD. Pada siklus I hasil belajar siswa dapat dikategorikan masih rendah. Hal ini terlihat bahwa rata-rata jawaban benar dari soal yang diujikan adalah 12,72 (63,59%). Sedangkan siswa yang tuntas belajamya adalah 35,90 %. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya kesadaran siswa bahwa yang belajar adalah mereka sendiri, aktivitas yang rendah dan munculnya kegiatan yang tidak sesuai dengan aktivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan nilai siswa serta peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Peningkatan menjawab soal benar adalah rata-rata 12,72 pada siklus I menjadi 13,87 pada siklus II. Sedangkan peningkatan ketuntasan belajar dari 35,90 % dari jumlah siswa pada siklus menjadi 76,92 % pada siklus II Pada siklus II terjadi perubahan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari aktivitas setiap kategori adalah meningkat. Kalau diperhatikan tiap aktivitas, memang peningkatannya tidak seberapa besar. Tetapi kalau dilihat dari pengelompokan partisipasi aktif dan pasif, prosentase tersebut cukup cukup besar. Meningkatnya prosentase partisipasi aktif siswa sejalan dengan perkembangan tingkat kineda guru. Hal ini dapat dilihat dari kinerja guru mulai pertemuan ke satu ke pertemuan lainnya makin baik, sesuai dengan yang didesain dalam RPP. Respon siswa terhadap materi dalam buku siswa 66,7 % menyatakan senang dan 33,3 % menyatakan tidak senang. Hal ini menunjukkan bahwa buku siswa yang disusun sesuai dengan yang diharapkan siswa. Demikian juga untuk setiap item angket mereka lebih banyak memilih senang, baru dan ingin mengulang KBM dengan metode yang sama. Tapi sebagian siswa ada yang merasa tidak senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan dan mereka merasa berbeda dengan yang sebelumnya. Hal ini disebabkan mereka belum terbiasa dengan suasana yang baru. Para siswa terbiasa duduk dengan rapih untuk menyimak penjelasan dari guru. Sedangkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, semua siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Baik dalam proses pemahaman konsep maupun dalam presentasi. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang menyenangi suasana seperti itu. Berkenaan dengan cara guru mengajar, sebanyak 66,67% menyatakan sangat senang dan 33,33% menyatakan tidak senang. Jadi cara guru mengajar sudah menyenangkan siswa. Hal ini terjadi karena selama proses pembelajaran guru selalu memberikan motivasi positif dan 73

setiap ada siswa yang berhasil, guru selalu memberikan penghargaan. Penghargaan yang diberikan biasanya berupa pujian. Sementara itu apabila ada siswa yang belum berhasil, guru dengan sabar membimbing mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan pada pemahaman konsep tersebut. Sehubungan dengan materi buku siswa sebanyak 46,2 menyatakan baru. Sedangkan terhadap LKS sebanyak 61,5% menyatakan, baru, terhadap suasana kelas sebanyak 43,6 menyatakan baru, dan terhadap suasana mengajar sebanyak 66,7% menyatakan baru. Dengan demikian bentuk buku siswa, LKS, suasana kelas dan cara guru mengajar, menurut para siswa termasuk baru. Dengan kondisi seperti itu peneliti mengharapkan agar guru IPA di sekolah tersebut, dapat membuat buku siswa atau LKS sendiri. Selama ini LKS yang digunakan di sekolah tersebut adalah LKS yang dibeli dari penerbit. Dengan adanya LKS yang dibuat oleh guru, siswa akan lebih mudah memahami LKS tersebut, karena bahasa yang digunakan dalam LKS buatan guru sudah mereka kenal dengan baik. Berhubungan dengan minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatip tipe STAD sebanyak 84,6% menyatakan berminat untuk mengikuti pada materi yang lain. Besarnya minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD, mengindikasikan bahwa model pembelajaran tersebut perlahan-lahan dapat diterima oleh siswa. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menuntut siswa lebih aktif dalam perolehan suatu konsep. Apabila siswa sudah terbiasa aktif dalam perolehan suatu konsep, maka siswa tersebut akan lebih mandiri. Apabila ada guru yang ticlak hadir, maka mereka akan terbiasa belajar sendiri baik di kelas maupun di perpustakan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa meningkatkan partisipasi siswa kelas IX B SMP Negeri I Stabat dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Mengembangkan RPP yang didesain sesuai dengan langkahlangkah pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Mendesain buku guru. Buku ini merupakan panduan bagi guru untuk membimbing siswa selama proses pembelajaran. 3. Mendesain buku. siswa. Buku siswa ini merupakan kumpulan dari lembar ahli yang berisi uraian materi masing-masing topik. Selain buku siswa disusun juga LKS untuk tiap topik. 4. Setelah dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, diperoleh rata-rata kadar partisipasi aktif siswa sebesar 20,83% pada siklus I dan 42,83% pada siklus II. 5. Respon siswa terhadap KBM dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD positif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah prosentase siswa yang merasa senang (66,7%) terhadap materi, 64,1 % terhadap buku siswa, 56, 4 % terhdap LKS, 74,4 % terhadap kuis, 76,9 % terhadap suasana belajar di kelas dan 74,4 % terhadap cara penyajian guru. 74

6. Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD cocok dilakukan untuk pembelajaran IPA. Hal ini kelihatan dari siswa berminat (86,4%) berminat mengikuti KBM kooperatif tipe STAD untuk materi yang selanjutnya. 7. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, aktivitas siswa akan meningkat. Dengan meningkatnya aktivitas akan mengarahkan pembelajaran berpusat pada siswa. Peningkatan aktivitas siswa juga akan meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Rata-rata soal yang benar dijawab siswa pada siklus I adalah 12,72 (63,59%) dan yang tuntas sebesar 35,90%. Pada siklus II rata-rata soal yang benar dijawab siswa pada siklus II adalah 14,44 (72,18%) dan yang tuntas sebesar 76,92%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung, Rosdakarya. Radyastuti, W. dkk. 2000. Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas. Malang, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi. Sudjana, N. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung, Sinar Baru Algensindo. Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Remaja Rosdakarya 75

76