Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Kusumahadi Santosa Alfinia Palupi Hidayah D

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien, artinya dapat berubah dan menyesuaikan diri disetiap

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB II LANDASAN TEORITIS

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedisiplinan merupakansuatu hal yang menjadi tolak ukur untuk

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana

PENERAPAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Karena lalu lintas barang atau komoditas barang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Camat, Tugas, dan Fungsinya. Menurut Undang-Undang no 23 Tahun 2014 pasal 224 ayat (1) menyebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. merupakan sebagai alat pengontrol dan evaluasi kinerja karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat tetap bersaing dalam bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. adanya para karyawan yang memiliki kedisiplinan yang baik sebagai unsur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar terus bertahan dan terus berkembang, hal-hal yang mesti diperbaiki. adalah semua aspek khususnya pada sumber daya manusia.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tidak seharusnya ia lakukan dalam etika berorganisasi, seperti lalai

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman era globalisasi ini, persaingan dalam dunia industri di Indonesia semakin pesat, maka dari itu diwajibkan setiap perusahaan harus dapat dan mampu meningkatkan kemampuan strategi persaingannya yang lebih baik lagi agar mampu bertahan dalam persaingan industri di dalam negeri dan di luar negeri. Persaingan yang semakin pesat dan ketat ini akan menuntun perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi agar perusahaan dapat bertahan di persaingan industri ini dengan meningkatkan kegiatan operasionalnya menjadi lebih baik lagi. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset paling berharga yang dimiliki oleh suatu organisasi, karena manusialah yang merupakan satu-satunya sumber daya yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Dengan demikian, unsur sumber daya manusia merupakan faktor kunci yang harus dipertahankan suatu organisasi sejalan dengan tuntutan yang senantiasa dihadapi organisasi untuk menjawab setiap tantangan yang ada. Oleh karena itu, upaya untuk mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan langkah utama organisasi. Sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik untuk meningkatkan kinerja karyawan khususnya dalam hal penerapan disiplin kerja agar tujuan awal perusahaan dapat tercapai sesuai rencana. Disiplin kerja merupakan sikap sadar atau kesediaan seorang karyawan untuk melakukan dan mentaati aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan dengan disiplin kerja yang baik diharapkan mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan efektif dan efisien serta tepat pada waktunya.

Bab I Pendahuluan 2 Ketaatan dalam melaksanakan aturan-aturan yang ditentukan atau diharapkan oleh organisasi atau perusahaan dalam bekerja, dengan maksud agar tenaga kerja melaksanakan tugasnya dengan tertib dan lancar, termasuk penahanan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dari peraturan. Seseorang yang mempunyai kedisiplinan cenderung akan bekerja sesuai dengan peraturan dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Disiplin kerja karyawan bagian dari faktor kinerja. Salah satu faktor penentu dari efektifitas kinerja adalah disiplin kerja. Disiplin kerja seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi, tetapi juga bisa dinilai dari sikap karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan. Karyawan yang mempunyai disiplin tinggi tidak menundanunda pekerjaan dan selalu berusaha menyelesaikan tepat waktu meskipun tidak ada pengawasan langsung dari atasan. Mempunyai kedisiplinan kerja dapat berdampak pada kehidupan pribadi karyawan yang berpengaruh terhadap perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu mengawasi setiap tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh karyawan saat bekerja. Jika ada tindakan penyelewengan yang tidak sesuai dengan aturan maupun sesuatu yang dianulir dari fakta yang ada sebaiknya perusahaan menetapkan hukuman bagi karyawannya. Atasan pun sebaiknya mengetahui dan melaksanakan aturan yang ada diperusahaan. Setiap karyawan memiliki sifat yang berbeda, begitu juga dalam hal mengikuti peraturan. Walaupun para atasan sudah ketat dalam mengawasinya, jika karyawan itu sendiri tidak memiliki kesadaran akan disiplin kerja yang diterapkan maka akan terus terjadi pelanggaran yang nantinya berdampak pada hasil kerja.

Bab I Pendahuluan 3 Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan menyenangi peraturan maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kurang pengetahuan tentang peraturan dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada karyawan pada hari pertama mereka bekerja, karena karyawan tidak dapat bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelaskan, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan-peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekuensinya. Demikian pula peraturan atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya di informasikan kepada staf melalui diskusi aktif. Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya yang dilakukan sebelumnya telah mengalami kegagalan. Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya. Dengan adanya peraturan yang disepakati bersama, maka setiap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh karyawan harus dikenakan sanksi atau hukuman disiplin kerja menurut ketentuan yang berlaku oleh staf yang berwenang. Sanksi disiplin itu mencakup dari peringatan yang disampaikan secara langsung sampai dengan tertulis dari dikeluarkan untuk sementara sampai dengan pemberhentian dari pekerjaan. Tuntutan sanksi atau hukuman merupakan fungsi dari jenis pelanggaran dan berapa kali pelanggaran.

Bab I Pendahuluan 4 Dalam menetapkan jenis sanksi disiplin yang akan dijatuhkan kepada karyawan yang melanggar hendaknya harus hati-hati jangan sampai merusak seseorang maupun suasana organisasi secara keseluruhan. Sanksi disiplin yang akan dijatuhkan kepada karyawan harus setimpal dengan tindakan dan perilaku yang diperbuat. Dengan demikian, sanksi disiplin tersebut dapat diterima oleh semua karyawan dengan rasa keadilan. Kepada karyawan yang pernah diberikan sanksi disiplin dan mengulangi perbuatannya lagi pada kasus yang sama, perlu dijatuhi sanksi disiplin yang lebih berat dengan tetap berpedoman pada kebijakan yang berlaku. Pemberian sanksi harus sesuai dengan prosedur sehingga tidak berdampak negatif terhadap moral kerja anggota kelompok. Berat ringannya suatu sanksi disiplin kerja yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi disiplin harus diterapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan di informasikan secara jelas kepada semua karyawan. Sanksi disiplin seharusnya tidak terlalu ringan atau berat supaya hukuman itu tetap mendidik karyawan untuk mengubah perilakunya. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan yang indisipliner, bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan.

Bab I Pendahuluan 5 Berikut data tindak pelanggaran disiplin jam kerja karyawan pada PT. Kusumahadi Santosa : Tabel 1.1 Data Pelanggaran Disiplin Jam Kerja Per Januari 2016 Bagian Pelanggaran Jumlah Prosentase TMK PSW MTK Karyawan (%) Spinning 10 28 11 49 Orang 0.36% Weaving 1 3 42 7 52 Orang 0.42% Weaving 2 4 40 3 47 Orang 0.52% Pretreatment 3 20 7 30 Orang 0.82% Printing 14 94 22 130 Orang 1.47% Utility 2 12 1 15 Orang 0.59% Pemasaran 6 12 4 22 Orang 0.86% Umum 2 4 1 7 Orang 0.17% Akuntansi 0 2 0 2 Orang 0.46% Keuangan 0 0 0 0 Orang 0% Logistik 5 4 1 10 Orang 1.33% Sumber : PT. Kusumahadi Santosa Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan disiplin kerja karyawan di PT Kusumahadi Santosa tidak sesuai dengan kenyataannya dan masih banyak karyawan yang melakukan pelanggaran diantaranya yaitu pada bagian Spinning sebanyak 49 Orang, Weaving 1 sebanyak 52 Orang, Weaving 2 sebanyak 47 Orang, Pretreatment sebanyak 30 Orang, Printing sebanyak 130 Orang, Utility sebanyak 15 Orang, Pemasaran sebanyak 22 Orang,Umum sebanyak 7 Orang, Akuntansi sebanyak 2 Orang, dan Logistik sebanyak 10 Orang. Dengan demikian selama bulan Januari 2016 PT.Kusumahadi Santosa terdapat 364 karyawan yang melanggar disiplin jam kerja Hal ini membuktikan bahwa tingkat kedisiplinan karyawan terhadap peraturan disiplin masih kurang. Sehingga perlu adanya penerapan sanksi disiplin kerja karyawan.

Bab I Pendahuluan 6 Berdasarkan uraian diatas, penulis memilih PT. Kusumahadi Santosa sebagai tempat untuk mengadakan pengamatan. Selain merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perusahaan ini juga terjadi pelanggaran terhadap disiplin kerja karyawan. Dilihat dari hasil pengamatan yang ada, maka penulis berkesimpulan mengambil judul tentang PENERAPAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA. B. Perumusan Masalah Agar tujuan pengamatan dapat tercapai dan permasalahan dapat dibahas lebih terarah, maka penulis bermaksud merumuskan masalah yang bertujuan supaya tulisan dan ruang lingkup pengamatan dapat terbahas dengan baik pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diamati. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan permasalahan tentang Bagaimanakah Penerapan Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Kusumahadi Santosa?. C. Tujuan Pengamatan Pengamatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar pengamatan tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan pengamatan ini adalah : 1. Untuk mengetahui tentang penerapan disiplin kerja karyawan yang diberlakukan oleh PT. Kusumahadi Santosa.

Bab I Pendahuluan 7 D. Manfaat Pengamatan Selain mempunyai tujuan pengamatan, pengamatan ini juga mempunyai manfaat diantaranya yaitu : 1. Bagi Penulis Dapat mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana penerapan disiplin kerja karyawan yang ada di PT. Kusumahadi Santosa. 2. Bagi Perusahaan Memberikan pembelajaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan disiplin kerja karyawan agar dapat digunakan untuk mengevaluasi seberapa jauh kedisiplinan yang diterapkan oleh perusahaan kepada karyawan. 3. Bagi Pemerintah Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan disiplin kerja. 4. Bagi Mahasiswa dan pembaca lain Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen Administrasi yang sedang dalam proses menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama.