ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh. *Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS **Staf Pengajar: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS

Perhitungan Teknis LITERATUR MULAI STUDI SELESAI. DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector HASIL DESAIN

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m

ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

TERSELESAIKAN H+7 P2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java

ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT

ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010

Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3)

MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS

BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman

PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia)

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM

Kata kunci : BEM, Korosi, Beton berulang, Proteksi katodik, Anoda korban, Simulasi

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-56

PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-78

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

Oleh : Afif Wiludin NRP Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, Msc.

BAB II LANDASAN TEORI

STRATEGI PENGENDALIAN UNTUK MEMINIMALISASI DAMPAK KOROSI. Irwan Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK

BUKU V SISTEM ALAT BANTU

PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG

REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V

PRESENTASI FIELD PROJECT

Pengaruh variasi pembagian jumlah anoda dengan pola horisontal terhadap laju korosi baja SS400 pada media air laut

PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Semarang, 6 juli 2010 Penulis

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK

Abstract

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

Proteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi

Vol.3 No.1 Juni 2017, hal p-issn: e-issn:

Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>

PROTEKSI KATODIK DENGAN ANODA TUMBAL SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI BAJA DALAM LINGKUNGAN AQUEOUS

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( )

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

BAB II STUDI LITERATUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA 2. Tubagus Noor R., S.T., M.Sc. Luthfi Ardiansyah

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB... KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon Astm A380 Grade C

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

Pengukuran RESISTIVITAS batuan.

Studi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

Muhammad

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Benny Syahputra, Sarjito Joko Sisworo, Andi Trimulyono, 1) 1)

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON Bernanda C Pramana 1) Sardono Sarwito Email : nanda_shipbuild@yahoo.com Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Abstract Corrosion is very detrimental because it can cause leaks in transmission pipelines. Corrosion of pipelines can be reduced by designing catodic protection. technical analysis and economic analysis has been done on `cathodic protection system on crude oil transmission pipelines. The results of technical analysis with manual method (ρ soil : 270 cmω) found the number of 833 anodes. According to the mapping method area gained as much as 99 the number of anode (21 anode 32lb, 78 anode 50 lb),. The results of economic analysis with the Life Cycle Cost Analysis (LCCA) according to the manual method (ρ soil : 270 cmω) an estimated cost of Rp.6,381,353,118,00 to design for 25 years. According to the method of mapping an area requires a fee of Rp.283,431,386,00 to design for 25 years. Keywords: Corrosion, Cathodic Protection System, Sacrificial Anode,Galvanic Anode, Sistem Pendingin Unit 1&2 PLTU PAITON, 1. Pendahuluan Logam sebagai bahan baku utama suatu industri memiliki karakteristik tersendiri dalam penanganan atau mitigasi resikonya. Salah satu resiko yang perlu mendapat perhatian yaitu pengendalian terhadap korosi. Korosi merupakan penyebab vital dari kerugian dan kegagalan material industri pembangkit listrik salah satunya di PLTU PAITON. Salah satu aset penting dalam industri di PLTU adalah penyaluran air laut menuju sistem pendingin utama. Maka digunakan sistem jaringan pipa atau pipeline sebagai jaur transmisi dan distribusi paling aman, mudah, dan efisien yang secara ironi menjadi pemilik persentase tertinggi pada industri tersebut yang diakibatkan karena korosi. Jaringan Pipa (pipeline) terdiri dari flowline yang menyalurkan air laut yang menuju sistem pendingin. Jaringan-jaringan pipa tersebut pada umumnya terbuat dari baja karbon atau baja paduan khusus. Resiko terjadinya korosi baik dari dalam maupun luar bagian pipa merupakan suatu masalah yang perlu ditangani. Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) adalah suatu metode dimana bertujuan untuk mencegah korosi pada material baja atau besi. Unsur-unsur korosif dari dalam bagian dalam pipa antara lain karena air laut. Kondisi tambahan yang dapat mempengaruhi korosi adalah suhu. Korosi adalah proses yang terjadi secara alami yang pasti akan terjadi, namun dengan teknologi yang telah ada sekarang korosi dapat dikendalikan. Ditinjau dari definisinya, konsep pengendalian korosi salah satunya adalah dengan cara elektrokimia. Yaitu membalikkan arah arus korosi atau listrik dalam proses korosi, yang berarti mengalirkan arus listrik searah ke seluruh permukaan logam melalui elektrilit. Cara ini disebut juga Proteksi Katodik. 2. Dasar Teori 2.1 Pengertian Dasar Tentan g Korosi Logam pada umumnya berasal dari mineral, yang keberadaanya di alam lebih stabil daripada logam. Untuk mendapatkan logam, orang pada umumnya menambahkan energi, sehingga logam berada pada kedudukan energi yang tinggi. Oleh sebab itu logam selalu

cenderung akan kembali ke alam atau bentuknya semula sebagai mineral. Proses kembalinya logam ke alam ini tidak lain adalah korosi. Banyak definisi mengenai korosi, tergantung kepada siapa definisi tersebut disampaikan, tetapi kesemuanya memiliki maksud yang sama. 2.2 Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) Perlindungan katodik dalam kasus ini adalah dengan mengaplikasikan katodik pada permukaan yang terkorosi, untuk tujuan ini arus DC yang dihasilkan digunakan untuk meluruskan dan arus arus AC diluruskan menggunakan transformator. Saat cathodic ada di permukaan yang dilapisi, potensi di permukaan akan turun. Objek yang terhubung secara elektrik ke sistem penyearah, sehingga dapat menutup jaringan listrik. Alasan yang paling umum untuk memilih impressed current cathodic protection yaitu dengan menggunakan galvanic cathodic karena kebutuhan arus proteksinya baik dibandingkan dengan proteksi dengan berbahan lain.anoda yang digunakan sebagai proteksi mempunyai kebutuhan yaitu mempunyai masa aktif yang lama. Dengan demikian, material seperti platinum, magnet, baja silikon, dan grafit biasanya digunakan pada pengaplikasian tersebut. Anoda berbahan magnet mempunyai rasio pemakaian rendah, dimana mempunyai masa aktif yang relatif lama. Ada 3(tiga) macam model Impressed Current Cathodic Protection yang digunakan, adalah sebagai berikut : Mode arus tetap Mode tegangan tetap Mode potensial tetap Ketika beroperasi pada kondisi Constant voltage mode menghendaki alat penyearah yang mudah, mode ini sangat jarang dimanfaatkan. Itu memberikan keuntungan untuk mengontrol arus keluar dan proteksi potensi. Mode arus tetap adalah salah satu yang digunakan dalam system impressed current cathodic protection. Dengan menetapkan nilai arus tetap dan mengontrol potensi objek, kinerja sistem dapat dioptimalkan.namun ini membutuhkan bahwa parameter operasi lainnya tetap relatif konstan.namun ini membutuhkan bahwa parameter operasi lainnya tetap relatif konstan, sebagai variasi pada daerah yang terproteksi akan menyebabkan variasi pada masa jenis arus. 2.3 Problem Korosi Yang Terdapat Di PLTU PAITON Alasan kenapa masalah korosi terjadi pada material berbahan besi dan besi paduan yang digunakan pada peralatan di air laut. Air laut dengan kadar klorida tinggi dan temperatue yang tinggi pula menjadikan salah satu penyebab terjadinya korosi. Karena dengan kadar klorida yang tinggi dan tahanan rendah pada air laut, kira-kira 20 Ω.cm, tegangan korosi akan relatif tinggi pada semua jenis korosi elektrik yang berbeda. Korosi secara umum pada permukaan yang tidak dilindungi oleh bahan seperti baja karbon biasanya memiliki masa aktif relatif pendek. Stainless steel akan terkorosi jika terdapat unsur-unsur organism yang akan menjadikan terjadinya korosi tersebut. Di PLTU PAITON korosi terjadi di panel condenser. 2.4 Jenis Anode Yang Diaplikasikan Pada Pipa Kedua logam katoda galvanik yang umum digunakan untuk jaringan pipa terkubur yang magnesium dan seng. Penampilan anoda tipikal ditunjukkan pada Gambar 2.5 dan 2.6. Aluminium memiliki kandungan energi teoritis (dalam hal ampere-jam per pon) yang melebihi

dari magnesium dan seng tapi sejauh ini, aluminium belum terbukti praktis untuk bumi-terkubur instalasi karena masalah yang terkait dengan menjaganya agar tetap elektrik aktif dengan karakteristik efisiensi yang baik. Anoda aluminium terutama digunakan untuk aplikasi laut tapi ini aplikasi khusus tidak akan dipertimbangkan di sini. 2.4.1 Galvanik Anode Penggunaan anoda galvanik untuk perlindungan katodik adalah sebuah aplikasi sederhana dari sel korosi logam. Apabila suatu pipa baja elektrik terhubung ke logam yang lebih tinggi dalam seri gaya gerak listrik dan keduanya berada dalam elektrolit konduktif umum seperti bumi, logam yang lebih aktif terkorosi dan pembuangan saat ini dalam proses. Magnesium dan seng adalah logam tersebut. Gambar typical zinc anodes. Gambar typical magnesium anodes 2.5 Aplikasi Anode Galvanik Untuk aplikasi pipeline perlindungan katodik, anoda galvanik umumnya digunakan dalam kasus dimana jumlah yang relatif kecil arus yang dibutuhkan (biasanya kurang dari 1A) dan daerah di mana tanah cukup rendah resistivitas (biasanya kurang dari 10.000 ohm-cm) untuk memungkinkan mendapatkan arus yang diinginkan dengan wajar jumlah anoda. Jika sejumlah besar arus yang dibutuhkan (biasanya lebih dari 1 A) sistem saat ini terkesan cenderung bemore ekonomis. Jika ada pertanyaan yang sumber arus untuk digunakan, analisis ekonomi harus dilakukan, kecuali kondisi lokal. Penambahan pendek baik dilapisi pipa akan memiliki persyaratan saat moderat untuk perlindungan. Persyaratan ini saat ini galvanik anoda di mana resistivitas tanah kondisi yang cocok. Anoda galvanik dapat digunakan dalam beberapa kasus untuk memperbaiki kondisi gangguan tersesat saat di perlintasan pipa dimana campur tangan timbul dari sistem terkesan perlindungan katodik saat ini. Anoda galvanik juga dapat digunakan untuk aplikasi grounding

listrik di stasiun pompa dan pipa di seluruh sendi isolasi. Anoda seng sebagai batang tanah berfungsi sebagai dasar listrik yang efektif dan pada saat yang sama memberikan ukuran perlindungan katodik. 3. Metodologi 3.1 Studi Literatur Melakukan studi literatur buku, jurnal, website, maupun laporan penelitian yang berkaitan dengan teori-teori dan data-data yang akan digunakan dalam tugas akhir ini dalam perhitungan kebutuhan cathodic protection pada offshore pipelines. 3.2 Perolehan Data Lapangan Merupakan data yang diperoleh dari PLTU-PAITON sesuai dengan obyek tugas akhir berikut ini, yaitu pengaplikasian dari Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada sistem pendingin unit 1 dan 2. 3.3 Perolehan Data Non Lapangan Merupakan data yang didapatkan melalui referensi yang didapat informasi dari internet dan Corrosion Book dari Peabody yang berkaitan dengan data dimensi katode dan data harga katode. 3.4 Design Berbagai Katode Melalui perolehan data non lapangan, maka akan didapatkan desain berbagai tipe katode sesuai dengan jenis material, dimensi, biaya dari masing-masing spesifikasi material dan biaya instalasi yang diperlukan. 3.5 Mengetahui Spesifikasi Katoda Melalui perolehan data yang didapat sebelumnya, maka beberapa dari dimensi material akan dijadikan nilai yang digunakan dalam perhitungan pada tahap selanjutnya. 3.6 Analisa Melalui hasil perbandingan nilai ekonomis yang telah diperoleh muncul analisa optimalisasi untuk penggunaan Anoda yang tepat baik dari segi teknis maupun ekonomis. 3.7 Kesimpulan Isi dari kesimpulan ini merupakan jawaban dari perumusan masalah dan tujuan dari tugas akhir ini. 4. Analisa Dan Pembahasan 4.1 Data Spesifikasi Pipa Adapun data yang didapatkan dari PT. PJB Unit Pembangkit Paiton Situbondo. berdasarkan obyek adalah sebagai berikut : 2 Luas : 1 x 1450 m Diameter : 23,62 inches (600 mm) Material : Coated Steel Massa Jenis : 2 20 ma/m Total Arus Masuk : 1 x 29 A Coating Eksternal : Rubber Lining Coating Internal : Galvanic Dari data di atas, dapat dilihat bahwa material yang digunakan pada pengaplikasian pipa pendingin unit 1&2 PLTU PAITON adalah Coated Steel dengan diameter luar adalah 23,62 inches (600mm). Hal lain yang berhubungan dengan perhitungan proteksi katodik pada data di atas salah satunya adalah jenis coating atau lapisan pelindung yang digunakan pada pipa. Tertera pada data bahwa coating eksternal menggunakan Rubber Lining sementara untuk coating internal menggunakan bahan galvanic.

4.2 Data Tanah Data tanah yang ada di jalur pipa berdasarkan perbedaan korosifitas tanah di masing masing tempat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 korosifitas tanah No. lokasi panjang (m) ρ (cmω) 1 (wet rice) 1560.6 485.56 2 (house) 194.3 650 3 (river) 1.8 300 4 (wet rice) 413.6 420 5 (river) 4.2 270 6 (house) 309.2 500 7 (river) 3 320 8 (wet rice) 5012.6 567.6 9 (house) 3165.6 857.7 10 (wet rice) 2902.8 791.2 11 (house) 6736.2 1562 12 (wet rice) 3833.2 804 13 forest 4913.8 1103 14 (house) 2879 1567 15 (wet rice) 824.2 684 16 (house) 3541 701.1 4.3 Perolehan Data non lapangan Adapun data non lapangan yang dipakai adalah data anoda. Anoda yang dipakai adalah anoda dari perusahaan supplier anoda yaitu corrpro companies inc. anoda yang dipakai ada 2 jenis yaitu anoda yang 50 lb dan 32 lb. Tanah dengan ρ: sampai 1500cmΩ menggunakan anoda 50lb dan tanah dengan ρ: 1500-2500cmΩ menggunakan anoda 32lb, dengan spesifikasi sebagai berikut: Tabel 4.2 Anoda magnesium 50lb (sumber: Corrpro Companies Inc.) Keterangan Corrpro 50R8 panjang anode 15" diameter anode 8" berat anode (lb) 50 potensial anode (mv) 1550 potensial minimal proteksi 850 konstanta anode 0.116 faktor guna (U) 85% efisiensi anode 50%

Tabel 4.3 Anoda magnesium 32lb (sumber: Corrpro Companies Inc.) keterangan Corrpro 32S5 panjang anode 21" diameter anode 4" berat anode (lb) 50 potensial anode (mv) 1550 potensial minimal proteksi 850 konstanta anode 0.116 faktor guna (U) 85% efisiensi anode 50% 4.4 Perhitungan Anoda 4.4.1 Perhitungan Anoda ( 270 Ωcm) 4.4.1.1 Menghitung luas permukaan pipa Luas permukaan yang diproteksi yaitu luas permukaan pipa yang kontak langsung dengan tanah. Perhitungan luas permukaan luar dapat diperoleh dengan melibatkan diameter luar dan keseluruhan panjang untuk tiap jenis pipa yang digunakan dengan persamaan yang ada dibawah : A = π x D x L... (4.1) Dimana : A : luas permukaan pipa (m 2 ) D : Diameter luar pipa (m) L : panjang pipa (m) A = π x D x L = π x 0,6 x 37000 = 69708 m 2 4.4.1.2 Menghitung luas pipa yang mengalami coating breakdown (A B ) Karena pipa ini dilindungi dengan coating Double reinforced coal tar enamel, sehingga mengalami coating break down sebesar 5%. Dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : A B = A x f... (4.2) Dimana : A B : luas permukaan pipa yang mengalami coating berakdown (m 2 ) 2 A : luas permukaan pipa (m ) f : coating break down (%) A B = A x f = 69708 x 3% = 3485,4 m 2 4.4.1.3 Menghitung kebutuhan arus proteksi (Ip) Parameter utama fariabel desain yaitu densitas arus desain Ip (initial, average and final). Kebutuhan total arus yang diperlukan untuk melindungi pipa dari serangan korosi dapat ditentukan melalui persamaan dibawah : Ip = A B x I D (4.3) Dimana : Ip : arus proteksi A : luas permukaan pipa yang mengalami coating breakdown(m 2 ) fi : tipe arus tiap tanah D

I P = A x ID = 69708 x 5 = 348540 A 4.4.1.4 Menghitung tahanan tiap anoda (Rh) Dengan menggunakan Dwight formula tahanan tiap anode dapat di ketahui dengan persamaan yang ada dibawah : R =... (4.4) Dimana : R = tahanan (ohm) L = panjang anoda (ft) D = diameter anoda (ft) Ρ = resistivity (ohm cm) N = jumlah anoda R = R = R = R = 0.1 (ln 132.33) R = 0.4581 4.4.1.5 Menghitung arus keluaran tiap katoda (I) Berdasarkan Peabody control of pipeline corrosion dapat diketahui masing masing driving voltage material yang digunakan, sehingga arus keluaran dari tiap tiap anode yang dipakai. dengan persamaan yang ada dibawah : dari NACE didapatkan criteria dari proteksi logam adalah -850 mv potensial anode dari magnesium adalah 1550 mv. sehingga driving voltage dapat di ketahui dengan rumus berikut : E = Potensial anoda potensial minimum anoda = 1500-850 = 700 mv setelah driving voltage diketahui maka arus keluaran tiap anoda dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : I =...(4.5) Dimana : I : arus keluaran tiap anode E : driving voltage (table) Rh : tahanan tiap anode I = I = 700 0,4591 I = 1527,9 4.4.1.6 Menghitung Jumlah Anoda Jumlah anoda dapat dikalkulasikan dengan membagi total arus proteksi selama waktu desain dengan arus keluaran sebuah anode dengan persamaan yang ada dibawah : n =... (4.7)

Dimana : n = jumlah anoda Ip = arus proteksi I = arus keluaran tiap anoda n = n = n = 2281,2 anoda 4.4.1.7 Menghitung umur tiap anoda (L) Dari jumlah anode yang telah di ditentukan maka dapat di ketahui umur tiap tiap anode dengan persamaan yang ada dibawah : Umur =... (4.8) Umur = Umur = 5 4.5 Analisa Teknis Pada perbandingan metode pada perhitungan dengan data tanah ρ: 270 cmω dan mapping area maka akan terlihat perbandingan output dari masing masing metode. Data data output yang perlu diperhatikan adalah data jumlah anoda dan umur anoda, karena kedua data tersebut nantinya akan menentukan operasional desain selama 25 tahun dan juga pada perhitungan ekonomis. Data dari perhitungan pada metode data tanah ρ: 270 cmω diperoleh jumlah anoda 2281 anoda dengan menggunakan anoda jenis magnesium dengan berat 50 lb (ρ: sampai 1500cmΩ menggunakan anoda 50lb). dengan umur anoda 5 tahun. Maka dengan data yang ada tersebut desain anoda yang menggunakan tanah ρ: 270 cmω memerlukan operasional pergantian anoda yang sangat besar. 4.6 Perhitungan biaya dengan metode Life Cycle Cost Analysis (LCCA) Pada Metode Life Cycle Cost Analysis tedapat beberapa jenis perhitungan yang digunakan untuk menentukan biaya sebuah proyek diantaranya adalah: 1. Initial Investment Costs 2. Operations Costs 3. Maintenance & Repair Costs 4. Replacement Costs 5. Residual Value 6. Finalize LCCA Perhitungan diatas tidak semuanya dipakai, tetapi hanya dipakai sebagian saja tergantung jenis proyek yang ada. Disini perhitungan yang digunakan adalah investment cost, Maintenance & Repair Costs, Replacement Costs, dan Finalize LCCA. Pada perhitungan Replacement, Repair, dan Maintenance cost akan dijadikan satu, karena ketiga perhitungan ini saling berkaitan.

4.7 Perhitungan Biaya Untuk Anoda 4.7.1 Initial Investment Cost Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi. Dalam hal ini yang berkaitan adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan barang dalam sebuah proyek. Berdasarkan analisa teknis diatas maka pada desain ini memerlukan pergantian anoda selama 5 tahun sekali sehingga perhitungan ekonomis terdiri dari investasi dan operasional selama waktu desain 25 tahun. Pada investasi juga terdapat pembelian anoda, total gaji pegawai terdapat pada tabel 4.8 dan juga biaya operasional selama 25 tahun yeng terdapat pada tabel 4.9 sampai tabel 4.11. Proyek : Panjang pipa Jumlah anoda Waktu kerja : 37000 m : 2281 anoda (50 lb) : 30 hari (76 anoda/hari) 4.7.2 Pembelian Anoda Satuan harga anoda magnesium anoda : 14.74 USD /kg 1 USD : 8600 IDR Tabel 4.8 Total gaji pegawai pekerja gaji /hari gaji /bulan welder 756,000 22,680,000 supervisor 756,000 22,680,000 helper 100,000 3,000,000 konstruction 500,000 15,000,000 tukang gali 100,000 3,000,000 total 66,360,000 Biaya total anoda Anoda 50lb = berat anoda x 14.74 x 8600 x jumlah anoda = 2,864,866 x 2281 = 6,534,759,346 Total Cash Outflows Investasi = pembelian anoda + pekerja = 6,534,759,346 + 66,360,000 = 6,601,119,346 Dalam perhitungan anoda untuk nilai korosifitas tanah 270 Ωcm, umur anoda 5 tahun maka diperlukan tambahan dalam biaya operasional selama 25 tahun. Operasional (Maintenance & Replacement) Tabel 4.9 Operasional tahun ke 5 sampai tahun ke 10 Keterangan tahun ke 5 tahun ke 10 Penbelian anode 6,534,759,346 6,773,402,717 pegawai 66,360,000 72,996,000 Total 6,601,119,346 6,846,398,717

Tabel 4.10 Operasional tahun ke 15 sampai tahun ke 20 Keterangan tahun ke 15 tahun ke 20 Penbelian anode 6,887,584,791 7,176,343,270 pegawai 80,295,600 88,325,160 Total 6,967,880,391 7,264,668,430 Perhitungan Net Present Value (NPV) Tabel 4.11 Operasional tahun ke 25 Keterangan tahun ke 25 Penbelian anode 7,493,977,597 Pegawai 97,157,676 Total 7,591,135,273 Table 4.12 Perhitungan Net Present Value (NPV) no. keterangan tahun ke 1 tahun ke 5 1 Tot al Cash Outflows 6,601,119,346 2 Total Cash Inflows 6,601,119,346 3 Total Net Cash Flows 6,601,119,346 6,601,119,346 Table 4.13 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. Keterangan tahun ke 10 tahun ke 15 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 6,846,398,717 6,967,880,391 3 Total Net Cash Flows 6,846,398,717 6,967,880,391 Table 4.14 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. keterangan tahun ke 20 tahun ke 25 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 7,264,668,430 7,591,135,273 3 Total Net Cash Flows 7,264,668,430 7,591,135,273 Net Present Value 6,381,353,118 Discount Factor 3% Nilai total LCC 1 : Rp. 6,381,353,118 Selama 25 tahun operasi total biaya yang di butuhkan adalah Rp. 6,381,353,118 4.8 Perhitungan Biaya Untuk Anoda (Mapping Area) 4.8.1 Investment Cost Berdasarkan analisa teknis diatas maka pada desain ini memerlukan pergantian anoda selama 5 tahun sekali sehingga perhitungan ekonomis terdiri dari investasi dan operasional selama waktu desain 25 tahun. Pada investasi juga terdapat pembelian anoda, total gaji pegawai terdapat pada tabel 4.13 dan juga jadwal pergantian anoda serta biaya operasional selama 25 tahun yeng terdapat pada lampiran. Total biaya dapat diketahui dengan menjumlahkan biaya investasi dan operasional dan dapat dilihat pada tabel 4.12.

Proyek : Panjang pipa : 37000 m Jumlah anoda : 99 anoda(21 anode 32lb + 78 anode 50 lb ) Waktu kerja : 30 hari (3 anoda/hari) Tabel 4.15 Total gaji pekerja pekerja gaji /hari gaji /bulan welder 162,000 4,860,000 supervisor 162,000 4,860,000 helper 75,000 2,250,000 konstruction 300,000 9,000,000 tukang gali 75,000 2,250,000 Total 23,220,000 4.8.2 Pembelian anoda Satuan harga anoda magnesium anode : 14.74 USD /kg 1 USD : 8600 IDR Biaya total anoda magnesium anode 32 lb : 32lb x 14.74 x 8600 x jumlah anoda : 14.5 x 14.74 x 8600 x 21 : 45,254,748 magnesium anode 50 lb : 50lb x 14.74 x 8600 x jumlah anoda : 22.6 x 14.74 x 8600 x 78 : 223,459,579 Total : anoda 50 lb + anoda 32 lb : 223,459,579 + 45,254,748 : 268,714,327 Dalam perhitungan anoda dengan metode mapping area, umur anoda cukup berfariasi sehingga di perlukan jadwal pergantian berdasarkan perhitungan yang ada dan juga operasional selama 25 tahun. Total Cash Outflows Investasi = pembelian anoda + pekerja = 268,714,327 + 23,220,000 = 291,934,327 Operasional (Maintenance & Replacement) Tabel 4.16 Operasional tahun ke 5 sampai tahun ke 10 Keterangan tahun ke 5 tahun ke 10 Penbelian anode 0 69,419,802 Pegawai 0 5,176,000 Total 0 74,595,802 Tabel 4.17 Operasional tahun ke 15 sampai tahun ke 20 Keterangan tahun ke 15 tahun ke 20 Penbelian anode 140,342,946 33,021,843 Pegawai 10,019,782 4,528,000 Total 150,362,728 37,549,843

Tabel 4.18 Operasional tahun ke 21 sampai tahun ke 25 Perhitungan Net Present Value (NPV) Keterangan tahun ke 25 Pembelian anode 115,251,895.30 Pegawai 7,716,000.00 Total 122,967,895 Table 4.19 Perhitungan Net Present Value (NPV) no. Keterangan tahun ke 1 tahun ke 5 1 Total Cash Outflows 291,934,327 2 Total Cash Inflows 0 3 Total Net Cash Flows 291,934,327 0 Table 4.20 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. keterangan tahun ke 10 tahun ke 15 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 74,595,802 150,362,728 3 Total Net Cash Flows 74,595,802 150,362,728 Table 4.21 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) no. keterangan tahun ke 20 tahun ke 25 1 Total Cash Outflows 2 Total Cash Inflows 37,549,843 122,967,895 3 Total Net Cash Flows 37,549,843 122,967,895 Table 4.22 Perhitungan Net Present Value (NPV) (lanjutan) Net Present Value 283,431,386 Discount Factor 3% Nilai total LCC 2 : Rp. 283,431,386 Selama 25 tahun operasi total biaya yang di butuhkan adalah Rp. 283,431,386 Net saving cost NS A = LCC 1 LCC 2 = 6,381,353,118-283,431,386 = 6,097,921,732 LCC 2 lebih menghemat pengeluaran, sehingga penggunaan LCC 2 lebih tepat. 5. Kesimpulan Berbagai kesimpulan yang dapat ditarik dari perumusan masalah yang dihadapkan pada penulisan ini antara lain : 5.1 Pentingnya analisa risiko terlebih pada potensi risiko korosi pada Siatem Pendingin Unit 1&2 PLTU Paiton adalah mengacu pada tujuan PT. PJB Unit Pembangkit Paiton dalam pengerjaan proyek tersebut yaitu sebagai salah satu salah satu pemasok air laut yang akan

akan digunakan untuk mendinginkan boiler (ketel uap), karena air laut salah satu penyebab terjadinya korosi. Maka unit tersebut menggunakan Cathodic Protection dengan menggunakan material Galvanic. 5.2 Memperhatikan pada pengamatan mengenai metode yang secara kontinyu kerap dilakukan oleh PT. PJB Unit Pembangkit Paiton dalam pelaksanaan Proteksi Katodik pada Jaringan Sistem pendingin dengan mengaplikasikan material Galvanic ke dalam pipa yang ada atau tercelup di dalam laut yang sebagai pemasok utama air laut untuk mendinginkan boiler. 5.3 Kriteria analisa teknis yang harus dipenuhi agar katoda dinilai mampu untuk memberikan proteksi kepada pipa pada sektor antara lain adalah umur katoda harus bernilai di atas 20 tahun sesuai umur desain pipa, kemudian jumlah katoda yang digunakan untuk memproteksi pipa selama 20 tahun harus bernilai lebih dari atau sama dengan 1 (satu). 6. Ucapan Terimakasih Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ir. Sardono Sarwito, M.Sc selaku dosen pembimbing Dan semua staf di PT. PJB Unit Pembangkit Paiton yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan untuk pengambilan data skripsi. Kedua Orang Tua tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis. Buat Windhi Chintyana Maghfiroh yang selalu memberi support dan motivasi dalam pengerjaan. Serta pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah ikut memberi ide dan masukan sehingga terselesaikannya paper ini.

Daftar Pustaka Peabody. 2001. Peabody control of pipeline corrosion. NACE international the corrosion society : Texas E.W.McAllister. 2009. Pipeline Rules of Thumb Handbook, 7th Edition. USA www.farwestcorrosion.com Ismail, Alfajri. 2007. Kerugian Akibat Korosi. Workshop Basic Chemistry of Corrosion and Corrosion Control. : Jakarta Limited, Corrpro Companies Europe.2010.Extruded Anodes. Stockton on Tees : UK Mihmidaty, Nia. 2006. Analisis Desain Perlindungan korosi Eksternal pada Subsea Pipeline dengan Sistem Sacrificial Anode. ITS : Surabaya NACE RP 0176 Corrosion Control of Steel, Fixed Offshore Platform Associated with Petroleum Production. PJB Unit Pembangkit Paiton, PT. 1992. Diktat Cathodic Protection