Oleh. *Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS **Staf Pengajar: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh. *Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS **Staf Pengajar: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS"

Transkripsi

1 OPTIMASI DESIGN JUMLAH CATODIC PROTECTION TERHADAP KOROSIFITAS TANAH DAN LAJU KOROSI PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA 10 INCH DARI CENTRAL PROCESSING AREA (CPA) KE PALANG di JOB PPEJ Oleh Ir. Hari Prastowo, M.Sc **), Ir. Dwi Priyanta, MSE **), Andy Eko Marhendra *) *Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS **Staf Pengajar: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS ABSTRAK Korosi pada jalur pipa dapat dikurangi dengan cara mendesain catodic protection dan mengurangi factor factor resiko yang dapat mempengaruhi kinerja jalur pipa.telah dilakukan analisa teknis dan ekonomis pada sistem proteksi katodik di jalur pipa minyak mentah. Pengambilan data dilakukan di jalur pipa 10 inch dari Central Processing Area (CPA) ke palang di JOB PPEJ tuban. Hasil analisa teknis menurut metode data tanah ρ: 270 cmω didapatkan jumlah anoda sebanyak 1147 anoda dengan umur anoda selama 487 tahun. Menurut metode mapping area didapatkan jumlah anoda sebanyak 448 anoda (208 anode 32lb dan 240 anode 50 lb), dengan umur anoda yang bervariasi. Hasil analisa ekonomis dengan Life Cycle Cost Analysis (LCCA) menurut metode data tanah ρ: 270 cmω memerlukan biaya sebesar Rp.3,355,601,761,00 untuk desain selama 25 tahun. Menurut metode mapping area memerlukan biaya sebesar Rp. 1,454,542,832,00 untuk desain selama 25 tahun. Kata kunci : Pipeline System, Optimasi desain catodic protection, korosifitas tanah dan rate korosi. 1. LATAR BELAKANG Catodic protection adalah adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat. Proteksi katodik adalah cara yang effektif dalam mencegah stress corrosion cracking (retak karena korosi). 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Drawing 37 KM CPA-Palang Pipeline 10 JOB Pertamina-Petrochina East Java 1 Berdasarkan penelitian yang banyak dilakukan oleh para ahli, kecepatan

2 korosi baja menyeluruh dalam tanah rata rata sekitar 0.02 mm/tahun. Didalam tanah yang korosif kecepatan korosi yang menyeluruh rata rata mecapai 0.06 mm/tahun dan korosi sumur atau korosi lubang rata-rata 0,3 mm/tahun. Kecepatan korosi lubang setempat dapat mencapai sepuluh kali lebih cepat dari rata-rata. Oleh karena itu perhatian khusus harus diberikan terhadap korosi lubang. a) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Factor yang mempengaruhi korosi baja dalam tanah terutama adalah sifat fisik dan kimia dari tanah. Komposisi logam baja tidak banyak berpengaruh.beberapa factor penting diantaranya: 1. Sifat depolarisasi dari tanah. 2. Resistifitas tanah. 3. Keasaman tanah. 4. Potensial redox. b) HUBUNGAN ANTARA RESISTIFITAS TANAH DAN RATE KOROSI: c) Korosifitas tanah (Ohm cm) dan Rate korosi baja <500 sangat korosif korosif < korosif ringan agak korosif > kurang korosif c) TIPE KOROSI EKSTERNAL PIPA 1. sel korosi logam yang berbeda 2. sel korosi yang disebabkan tanah yang berbeda 3. sel korosi karena perbedaan kandungan oksigen 4. sel korosi pipa baru dengan pipa lama 5. sel korosi mill scale d) PENGONTROLAN KOROSI EKSTERNAL - pemasangan pelapis atau pembalut pipa ( coating /wraping ) - joint insulasi (insulation joint) - proteksi katodik e) PROTEKSI KATODIK Proteksi Katodik ( Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat. Efek samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya molekul hidrogen yang dapat terserap ke dalam logam sehingga menyebabkan hydrogen embrittlement (kegetasan hidrogen). Proteksi katodik adalah cara yang effektif dalam mencegah stress corrosion cracking (retak karena korosi).pada dasarnya terdapat dua metode dari aplikasi proteksi katodik walaupun terdapat sejumlah variasi dari metode ini. - Impressed Current Pada tipe system proteksi katodik ini, anoda dipasang ditempat elektrolisis yang dialiri listrik dari sumber listrik DC/voltase(Rectifier), pipa yang diproteksi dikoneksikan pada terminal negative dari sumber listrik ini. - Sacrified Anode Pada system ini, menggunakan anoda galvanis yang mempunyai perbedaan potensial natural dengan pipa yang akan diproteksi. Anoda yang digunakan berupa magnesium atau Zink, yang bersifat anoda terhadap pipa yang diproteksi dan dikoneksikan langsung ke pipa. 2

3 Pada umumnya, system impressed current didesain untuk mengalirkan arus yang relative besar dari anoda yang terbatas, serta dilengkapi dengan ground beds,test point, dan berbagai peralatan lain,seperti kabel listrik dan dalam prakteknya system ini dapat memproteksi sekitar km pipa transmisi dan secrified anode, system yang didesain untuk menyalurkan arus yang relative kecil dari sejumlah besar anoda-anoda berbentuk batang(rod) atau pita (ribbon) dan digunakan dalam tanah dengan resistifitas rendah. 3. METODOLOGI Metodologi penelitian adalah kerangka dasar dari tahapan penyelesaian tugas akhir. Metodologi tersebut mencakup semua kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah atau melakukan proses analisa terhadap permasalahan tugas akhir. Metodologi tugas akhir ini dapat dilihat secara lengkap melalui Diagram alur pengerjaan tugas akhir berikut: Gambar 3.1 metodologi Selanjutnya penjelasan langkah langkah pengerjaan dalam perencanaan desain, pergantian anoda tumbal dan biaya yang dibutuhkan, sebagaimana yang telah diketahui dalam gambar Studi Literatur Melakukan studi literature buku, jurnal, website maupun laporan penelitian yang berkaitan dengan teori teori dan data data yang akan digunakan dalam tugas akhir ini. 3.2 Perolehan data data. Data data yang diperoleh dari Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P- PEJ) Tuban, sesuai dengan obyek pada tugas akhir ini. 3.3 Rules & Regulation Data yang didapatkan melalui referensi dari buku Peabody control of pipeline corrosion dan Pipeline Rules of Thumb Handbook, 7th Edition. 3

4 3.4 Perhitungan Teknis Menghitung luas permukaan pipa (A) Luas permukaan yang diproteksi yaitu luas permukaan pipa yang kontak langsung dengan tanah. Perhitungan luas permukaan luar dapat diperoleh dengan melibatkan diameter luar dan keseluruhan panjang untuk tiap jenis pipa yang digunakan dengan persamaan yang ada dibawah : A = π x D x L Ip = arus proteksi A = luas permukaan pipa yang mengalami coating breakdown(m 2 ) fi D = tipe arus tiap tanah Menghitung tahanan tiap anoda Dengan menggunakan Dwight formula tahanan tiap anode dapat di ketahui dengan persamaan yang ada dibawah : A = luas permukaan pipa (m 2 ) D = Diameter luar pipa (m) L = panjang pipa (m) Menghitung luas pipa yang mengalami coating breakdown karena pipa ini dilindungi dengan coating Double reinforced coal tar enamel, sehingga mengalami coating break down sebesar 5%. Dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini: A B = A x f A B = luas permukaan pipa yang mengalami coating berakdown (m 2 ) A = luas permukaan pipa (m 2 ) f = coating break down (%) Menghitung kebutuhan arus proteksi (Ip) Parameter utama fariabel desain yaitu densitas arus desain Ip (initial, average and final). Kebutuhan total arus yang diperlukan untuk melindungi pipa dari serangan korosi dapat ditentukan melalui persamaan dibawah : Ip = A B x I D Menghitung arus keluaran tiap anoda (I) Berdasarkan Peabody control of pipeline corrosion dapat diketahui masing masing driving voltage material yang digunakan, sehingga arus keluaran dari tiap tiap anode yang dipakai. dengan persamaan yang ada dibawah : dari NACE didapatkan criteria dari proteksi logam adalah -850 mv potensial anode dari magnesium adalah 1550 mv. sehingga driving voltage dapat di ketahui dengan rumus berikut : E = potensial anoda - potensial minimum anoda setelah driving voltage diketahui maka arus keluaran tiap anoda dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : I = E I Rh = arus keluaran tiap anode E = driving voltage (table)

5 Rh = tahanan tiap anode Menghitung jumlah anoda Jumlah anoda dapat dikalkulasikan dengan membagi total arus proteksi selama waktu desain dengan arus keluaran sebuah anode dengan persamaan yang ada dibawah : Analysis Handbook, 1 st editions Dari buku ini ada beberapa tahapan yaitu: 1. Initial Investment Costs 2. Operations Costs 3. Maintenance & Repair Costs 4. Replacement Costs 5. Residual Value 6. Finalize LCCA 3.7 Analisis Melalui hasil perbandingan nilai ekonomis yang diperoleh maka akan dipilih desain yang optimal baik dari segi teknis maupun ekonomis Menghitung umur tiap anoda (L) Dari jumlah anode yang telah di ditentukan maka dapat di ketahui umur tiap tiap anode dengan persamaan yang ada dibawah : 3.5 Penggantian anoda Penggantian ini berdasarkan waktu dan batas life time dari sebuah anoda. 4.1 Perolehan data lapangan Data Pipa Data pipa ini diperoleh dari JOB Pertamina Petrochina East Java, dengan spesifikasi seperti berikut : Material : API5L Gr.X52 Outside Diameter : inch Wall Thickness (Sch 60) : 11.1 mm Length : m Design Pressure : 1348 psig Design Temperature : 250 F Operating Temperature : F Design Capacity : BPD Coating : Polyethilen Test Point : Each 1 km. Type of Installation :Burried pipe Services :Crude oil Road Crossing :3units River Crossing :3units Air to ground Interface :0units SMYS :52000 psi Operating Service : BFPD CURRENT STATUS 3.6 analisa ekonomis Analisa ekonomis pada tugas akhir ini menggunakan metode LCCA (LIFE CYCLE COST ANALYSIS) berdasarkan literature yang di peroleh dari buku Life Cycle Cost Operating status : Active Ope Press Ope Temp Total Flowrate JOBPPEJ Pertamina Persero : PSI : 150 F : 60000BOPD : 45000BOPD : 13500BOPD 5

6 Pertamina Cepu : 1500BOPD 4.2 Data non lapangan Data Area Pipa Data ini merupakan area yang terdapat jalur pipa dari Central Processing Area Palang Station JOB PPEJ Tuban. Adapun data non lapangan yang dipakai adalah data anoda. Anoda yang dipakai adalah anoda dari perusahaan supplier anoda yaitu corrpro companies inc. anoda yang dipakai ada 2 jenis yaitu anoda yang 50 lb dan 32 lb, hal ini didapatkan dari data tanah yang ada. Tanah dengan ρ: sampai 1500cmΩ menggunakan anoda 50lb dan tanah dengan ρ: cmΩ menggunakan anoda 32lb, dengan spesifikasi sebagai berikut: Anoda 50lb: Data Tanah Data tanah yang ada di jalur pipa berdasarkan perbedaan korosifitas tanah di masing masing tempat yang ada. ρ No. lokasi panjang (m) (cmω) 1 (wet rice) (house) (river) (wet rice) (river) (house) (river) (wet rice) (house) (wet rice) (house) (wet rice) forest (house) (wet rice) (house) keterangan Corrpro 50R8 panjang anode 15" diameter anode 8" berat anode (lb) 50 potensial anode (mv) 1550 potensial minimal proteksi 850 konstanta anode faktor guna (U) 85% efisiensi anode 50% Anoda 32lb: keterangan Corrpro 32S5 panjang anode 21" diameter anode 4" berat anode (lb) 50 potensial anode (mv) 1550 potensial minimal proteksi 850 konstanta anode faktor guna (U) 85% efisiensi anode 50% Dari beberapa data diatas tertera data data yang digunakan untuk perhitungan anoda, dan juga data data lain yang diperlukan. 6

7 4.3 Perhitungan Anoda Perhitungan Anoda ( 270 Ωcm) Menghitung luas permukaan pipa (A) Luas permukaan yang diproteksi yaitu luas permukaan pipa yang kontak langsung dengan tanah. Perhitungan luas permukaan luar dapat diperoleh dengan melibatkan diameter luar dan keseluruhan panjang untuk tiap jenis pipa yang digunakan dengan persamaan yang ada dibawah : Ip = A x I D = x 5 = Menghitung tahanan tiap anoda (Rh) Dengan menggunakan Dwight formula tahanan tiap anode dapat di ketahui dengan persamaan yang ada dibawah : A = π x D x L A : luas permukaan pipa (m 2 ) D : Diameter luar pipa (m) L : panjang pipa (m) A = π x D x L = π x 0.22 X = m Menghitung luas pipa yang mengalami coating breakdown (A B ) karena pipa ini dilindungi dengan coating Double reinforced coal tar enamel, sehingga mengalami coating break down sebesar 5%. Dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini: A B = A x f A B : luas permukaan pipa yang mengalami coating berakdown (m 2 ) A : luas permukaan pipa (m 2 ) f : coating break down (%) A B = A x f = x 3% = m Menghitung kebutuhan arus proteksi (Ip) Parameter utama fariabel desain yaitu densitas arus desain Ip (initial, average and final). Kebutuhan total arus yang diperlukan untuk melindungi pipa dari serangan korosi dapat ditentukan melalui persamaan dibawah : Ip = A B x I D Ip : arus proteksi A : luas permukaan pipa yang mengalami coating breakdown(m 2 ) fi D : tipe arus tiap tanah Menghitung arus keluaran tiap anoda (I) Berdasarkan Peabody control of pipeline corrosion dapat diketahui masing masing driving voltage material yang digunakan, sehingga arus keluaran dari tiap tiap anode yang dipakai. dengan persamaan yang ada dibawah : dari NACE didapatkan criteria dari proteksi logam adalah -850 mv potensial anode dari magnesium adalah 1550 mv. sehingga driving voltage dapat di ketahui dengan rumus berikut : E = potensial anoda - potensial minimum anoda = = 700 mv setelah driving voltage diketahui maka arus keluaran tiap anoda dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : I = E Rh

8 I : arus keluaran tiap anode E : driving voltage (table) Rh : tahanan tiap anode I = E Rh = = Menghitung jumlah anoda Jumlah anoda dapat dikalkulasikan dengan membagi total arus proteksi selama waktu desain dengan arus keluaran sebuah anode dengan persamaan yang ada dibawah : n = ρ A n : jumlah anoda yang di butuhkan ρ : tahanan tanah (Ωcm) A : luas permukaan pipa (m 2 ) n = ρ A = = Anode Menghitung umur tiap anoda (L) Dari jumlah anode yang telah di ditentukan maka dapat di ketahui umur tiap tiap anode dengan persamaan yang ada dibawah : 8 karena ρ 270 cm ohm maka menggunakan anoda dengan berat 50 lb, dan umur anoda dapat di hitung dengan rumus dibawah ini anode 50 lb = n x I 65 = 487tahun Perhitungan Anoda ( Mapping Area) AREA ( Central Processing Area Palang Station JOB PPEJ Tuban) Data Tanah Data lokasi pipa berdasarkan perbedaan korosifitas tanah di masing masing tempat. No. lokasi panjang (m) ρ (cmω) 1 (wet rice) (house) (river) (wet rice) (river) (house) (river) (wet rice) (house) (wet rice) (house) (wet rice) forest (house)

9 15 (wet rice) (house) Perhitungan tahanan tiap anoda (Rh), keluaran tiap anoda (I), jumlah anoda (n), dan umur anoda: Perhitungan luas permukaan pipa(a) : Perhitungan coating breakdown (AB), arus proteksi (Ip), konstanta (Rh): 4.4 Analisa Teknis Pada perbandingan metode pada perhitungan dengan data tanah ρ: 270 cmω dan mapping area maka akan terlihat perbandingan output dari masing masing metode. Data data output yang perlu diperhatikan adalah data jumlah anoda dan umur anoda, karena kedua data tersebut nantinya akan menentukan operasional desain selama 25 tahun dan juga pada perhitungan ekonomis. Data dari perhitungan pada metode data tanah ρ: 270 cmω diperoleh jumlah anoda 1147 anoda dengan menggunakan anoda jenis magnesium dengan berat 50 lb (ρ: sampai 1500cmΩ menggunakan anoda 50lb). dengan umur anoda 487 tahun. Maka dengan data yang ada tersebut desain anoda yang menggunakan tanah ρ: 270 cmω tidak memerlukan operasional pergantian anoda karena umur anoda yang cukup panjang, sehingga cukup menentukan perhitungan ekonomis dari desain ini. 9 Data dari perhitungan pada metode mapping area diperoleh jumlah anoda 448 anoda (208 anode 32lb anode 50 lb) anoda dengan menggunakan anoda jenis magnesium dengan berat 50 lb dan 32 lb (ρ: sampai 1500cmΩ menggunakan anoda 50lb dan ρ: cmΩ menggunakan anoda 32lb). dengan umur anoda yang bervariasi. Maka dengan data yang ada tersebut desain anoda yang

10 menggunakan metode mapping area memerlukan operasional untuk pergantian anoda karena umur anoda yang cukup bervariasi, dari data operasional untuk pergantian anoda maka sebagai dasar menentukan perhitungan ekonomis dari desain ini. 4.5 Perhitungan Biaya Dengan Metode Life Cycle Cost Analysis (LCCA) Pada Metode Life Cycle Cost Analysis tedapat beberapa jenis perhitungan yang digunakan untuk menentukan biaya sebuah proyek diantaranya adalah: 1. Initial Investment Costs 2. Operations Costs 3. Maintenance & Repair Costs 4. Replacement Costs 5. Residual Value 6. Finalize LCCA Perhitungan diatas tidak semuanya dipakai, tetapi hanya dipakai sebagian saja tergantung jenis proyek yang ada. Disini perhitungan yang digunakan adalah investment cost, Maintenance & Repair Costs, Replacement Costs, dan Finalize LCCA. Pada perhitungan Replacement, Repair, dan Maintenance cost akan dijadikan satu, karena ketiga perhitungan ini saling berkaitan Perhitungan Biaya Untuk Anoda (ρ: 270 Ωcm) Initial Investment Costs Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi. Dalam hal ini yang berkaitan adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan barang dalam sebuat proyek. Berdasarkan analisa teknis diatas maka pada desain ini tidak memerlukan pergantian jadwal sehingga perhitungan ekonomis hanya ditekankan pada biaya pada saat instalasi saja. Proyek : Panjang pipa : m Waktu kerja Satuan gaji : : 30 hari (38 anoda/hari) welder = 150,000 /day supervisor = 200,000 /day helper = 80,000 /day konstruction = 150,000 /day Total gaji : Pembelian anoda : Satuan harga anoda magnesium anode : USD /kg 1 USD : 8600 IDR Biaya total anoda magnesium anode 50 lb : 50lb x x 8600 x jumlah anoda : 22.6 x x 8600 x 1147 : 3,286,001,761 Dalam perhitungan anoda untuk nilai korosifitas tanah 270 Ωcm, umur anoda sudah mencukupi waktu desain sekitar 25 tahun maka tidak diperlukan tambahan dalam biaya operasional selama 25 tahunsehingga total investasi dapat diketahui dengan menjumlah total dari biaya total anoda dan biaya gaji pegawai saat pemasangan anoda di tahun pertama Finalize LCCA keterangan biaya biaya total anoda 3,286,001,761 biaya total gaji pegawai 69,600,000 total biaya 3,355,601,761 Jumlah anoda : 1147 anoda (50 lb) 10

11 4.5.2 Perhitungan Biaya Untuk Anoda (Mapping Area) Investment Cost Berdasarkan analisa teknis diatas maka pada desain ini memerlukan pergantian jadwal sehingga perhitungan ekonomis akan terdiri dari investment cost, Maintenance & Repair Costs, Replacement Costs, dan Finalize LCCA. Proyek : Total : 22.6 x x 8600 x 240 : 687,567,936 : anoda 50 lb + anoda 32 lb : 687,567, ,320,224 : 1,069,888,160 Panjang pipa : m Jumlah anoda : 448 anoda (208 anode 32lb anode 50 lb) Waktu kerja : 30 hari (15 anoda/hari) Satuan gaji : welder = 150,000 /day supervisor = 200,000 /day helper = 80,000 /day konstruction = 150,000 /day Dalam perhitungan anoda dengan metode mapping area, umur anoda cukup berfariasi sehingga di perlukan jadwal pergantian berdasarkan perhitungan yang ada dan juga operasional selama 25 tahun Jadwal pergantian anoda dari tahun ke-1 - tahun ke-6. Total gaji : Pembelian anoda : Jadwal pergantian anoda dari tahun ke-7 - tahun ke-12. Satuan harga anoda magnesium anode : USD /kg 1 USD : 8600 IDR Biaya total anoda magnesium anode 32 lb : 32lb x x 8600 x jumlah anoda Jadwal pergantian anoda dari tahun ke-13 - tahun ke-18. : 14.5 x x 8600 x 208 : 382,320,224 magnesium anode 50 lb : 50lb x x 8600 x jumlah anoda 11

12 Jadwal pergantian anoda dari tahun ke-19 - tahun ke Maintenance & Repair Costs, Replacement Costs Berdasarkan jadwal pergantian anoda yang ada dapat ditentukan biaya operasional yang dibutuhkan selama 25 tahun Total investasi : keterangan biaya biaya total anoda 1,104,688,160 biaya total gaji pegawai 34,800,000 biaya operasional 315,054,672 total biaya 1,454,542, Analisa Ekonomis Perhitungan total biaya dari kedua desain anoda yang telah dihitung dengan metode Life Cycle Cost Analysis (LCCA) menghasilkan beberapa data jumlah total biaya yang diperlukan pada saat investasi, operasional dan total keseluruhan biaya. Pada metode data tanah ρ: 270 cmω didapatkan data total biaya investasi dan total biaya keseluruhan. Biaya total investasi terdiri dari biaya total anoda dan biaya total gaji pegawai. Biaya total anoda adalah Rp. 3,286,001,761,00 dan biaya total gaji pegawai Rp.69,600,000,00, dari data ini dapat diketahui jumlah total biaya keseluruhan sebesar Rp.3,355,601,761, Pada metode mapping area didapatkan data total biaya investasi, biaya operasional dan total biaya keseluruhan. Biaya total investasi terdiri dari biaya total anoda dan biaya total gaji pegawai. Biaya total anoda adalah Rp.1,104,688,160,00 dan biaya total gaji pegawai Rp.34,800,000,00, sedangkan biaya operasional selama 25 tahun diketahui sebesar Rp.315,054,672,00 dari data data ini dapat diketahui jumlah total biaya keseluruhan sebesar Rp.1,454,542,832,00.

13 Perbandingan total biaya yang didapatkan dari kedua metode terlihat jauh berbeda dalam waktu desain selama 25 tahun. Metode data tanah ρ: 270 cmω didapatkan total biaya keseluruhan sebesar Rp.3,355,601,761,00. Pada metode mapping area didapatkan total biaya keseluruhan sebesar Rp.1,454,542,832,00. Pada metode data tanah ρ: 270 cmω, meskipun tidak terdapat tambahan biaya opersional, tetapi total biaya keseluruhan lebih besar bibandingkan yang menggunakan metode mapping area. Hal ini bi sebabkan oleh besarnya biaya untuk pembelian anoda. BAB V KESIMPULAN dan SARAN Berdasarkan pembahasan analisa teknis dan ekonomis yang ada di bab IV terdapat berbagai data data. Data data tersebut akan didapatkan kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari perumusan masalah antara lain: Kesimpulan Metode Data Tanah ρ: 270 cmω Pada perhitungan jumlah anoda dengan metode data tanah ρ: 270 cmω, dibutuhkan anoda yang sesuai yaitu dengan berat 50lb dan dibutuhkan anoda sejumlah 1147 anoda anoda yang dibutuhkan dapat melindungi jalur pipa sepanjang 37km dengan area dari Central Processing Area Palang Station JOB PPEJ Tuban selama 487 tahun. Proyek ini membutuhkan biaya untuk pembelian anoda dan juga gaji pegawai selama 30 hari, dengan rincian gaji pegawai Rp.69,600,000,00 dan pembelian anoda sebesar Rp.3,286,001,761,00 Sehingga total biaya keseluruhan yang di peroleh pada Metode Data Tanah ρ: 270 cmω sebesar Rp.3,355,601,761, Kesimpulan Metode Mapping Area 13 Pada perhitungan jumlah anoda dengan metode mapping area, dibutuhkan anoda yang sesuai dengan criteria data tanah yaitu 208 anode 32lb dan 240 anode 50 lb, total anoda yang dibutuhkan adalah 448 anoda. 448 anoda yang dibutuhkan dapat melindungi jalur pipa sepanjang 37km dengan area dari Central Processing Area Palang Station JOB PPEJ Tuban dengan waktu perlindungan yang bervariasi. Sehingga dibutuhkan pergantian anoda dan tambahan biaya operasional selama 25 tahun. Proyek ini membutuhkan biaya untuk pembelian anoda dan juga gaji pegawai selama 30 hari, dengan rincian gaji pegawai Rp.34,800,000,00 dan pembelian anoda sebesar Rp.1,069,888,160,00. biaya ini merupakan biaya investasi awal dengan total sebesar Rp.1,139,488,160,00.metode mapping area ini membutuhkan pula biaya pergantian anoda dan operasional selama 25 tahun. Selama proses operasional tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp.315,054,672,00. Sehingga total biaya keseluruhan didapatkan Rp.1,454,542,832, Saran Adapun saran yang ingin penulis berikan melalui skripsi ini antara lain: Saran dalam segi teknis Terdapat perbedaan yang terdapat pada perhitungan Metode Data Tanah ρ: 270 cmω dan metode mapping area. Perbedaan tersebut terletak pada jumlah anoda dan umur untuk masing masing metode. Metode Data Tanah ρ: 270 cmω mempunyai jumlah anoda yang lebih banyak dan umur perlindungan pipa yang lebih lama di bandingkan dengan metode mapping area. Sehingga dalam hal ini lebih baik menggunakan metode mapping area dalam perlindungan korosi pada pipa, karena penggunaan perlindungan katodik akan lebih maksimal dan dapat memilih anoda yang tepat pada jenis jenis tanah yang berbeda pada daerah yang dilewati jalur pipa dari Central Processing Area Palang Station JOB PPEJ Tuban.

14 5.2.2 Saran dalam segi ekonomis. Biaya adalah hal yang juga diperhitungkan dalam sebuah proyek. Metode Data Tanah ρ: 270 cmω membutuhkan biaya yang lebih mahal apabila di bandingkan dengan metode mapping area, dan perbandingannyapun 2 kali lipat lebih banyak dari yang metode maping area. Pembelian anoda adalah yang paling banyak dalam pengeluaran uang. Dengan hasil seperti ini lebih baik menggunakan metode mapping area dalam penggunaan perlindungan pipa dari Central Processing Area Palang Station JOB PPEJ Tuban Saran secara umum. Dalam pimilihan katodik proteksi hendaknya menggunakan metode mapping area. karena dalam segi teknis penggunaan perlindungan katodik akan lebih maksimal dan dapat memilih anoda yang tepat pada jenis jenis tanah yang berbeda pada masing masing daerah yang dilewati jalur pipa dari Central Processing Area Palang Station JOB PPEJ Tuban. Segi teknis nantinya akan memberikan pengaruh dalam segi ekonomi, pemilihan segi teknis yang tepat dapat menentukan segi ekonomis yang terbaik. REFERENCE Data & Drawing 37 KM CPA-Palang Pipeline 10 JOB Pertamina-Petrochina East Java Pipeline Rules of Thumb Handbook, 7th Edition Peabody control of pipeline corrosion, NACE Life Cycle Cost Analysis Handbook, 1 st editions

ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON

ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON Bernanda C Pramana 1) Sardono Sarwito Email : nanda_shipbuild@yahoo.com Jurusan Teknik Sistem

Lebih terperinci

ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA OLEH : Rizky Ayu Trisnaningtyas 4306100092 DOSEN PEMBIMBING : 1. Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi dan distribusi gas bumi, penggunaan jaringan pipa merupakan

Lebih terperinci

Perhitungan Teknis LITERATUR MULAI STUDI SELESAI. DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector HASIL DESAIN

Perhitungan Teknis LITERATUR MULAI STUDI SELESAI. DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector HASIL DESAIN MULAI STUDI LITERATUR DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector DATA NON LAPANGAN : -Data Dimensi Anode -Data Harga Anode DESAIN MATERIAL ANODE DESAIN TIPE ANODE Perhitungan

Lebih terperinci

OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE

OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE 1 OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TUBAN PLANT Mustika Dwi Erlinda, Budi Agung Kurniawan, dan Mas Irfan P.

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI

BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI berikut : Dari data di lapangan, kita dapat memperoleh beberapa parameter sebagai Ukuran Pipa: Nominal pipe size Outside diameter : 6 inch (15,24 cm) : 6.625 inch (16,8275

Lebih terperinci

TERSELESAIKAN H+7 P2

TERSELESAIKAN H+7 P2 TELAH TERSELESAIKAN PADA P2 Penyusunan Pendahuluan Penyusunan Dasar Teori Metodologi : - Studi Literatur - Pengumpulan Data Lapangan dan Non lapangan - Mapping Sector dan Input Data - Pembuatan Spread

Lebih terperinci

PIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR

PIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR P3 PIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR II P3 PIPELINE STRESS ANALYSIS ON THE ONSHORE DESIGN

Lebih terperinci

SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )

SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( ) SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI Arif Rahman H (4305 100 064) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc 2. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Materi

Lebih terperinci

Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java

Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java Rizky Ayu Trisnaningtyas (1), Hasan Ikhwani (2), Heri Supomo (3) 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2

ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN

Lebih terperinci

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m Jumlah Anoda (N) N = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1 Tahanan Kabel (R2) R2 = R1 + α (T2 T1) = 0,00068 + 0,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m Tahanan Total (Rt) Rt = Tahanan Anoda Rectifier + Tahanan Anoda = 1,02

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010 SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI KASUS DESAIN PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA PIPA BAWAH TANAH PDAM JARINGAN KARANG PILANG III Oleh : Aisha Mei Andarini Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc Surabaya,

Lebih terperinci

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT Pendahuluan : Banyak bangunan di lingkungan Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya terkena korosi terutama konstruksi beton di bawah duck beton dermaga Oil Jetty ( SPOJ

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT

ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT Fajar Alam Hudi 1 dan Rildova, Ph.D 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

NAJA HIMAWAN

NAJA HIMAWAN NAJA HIMAWAN 4306 100 093 Ir. Imam Rochani, M.Sc. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc. ANALISIS PERBANDINGAN PERANCANGAN PADA ONSHORE PIPELINE MENGGUNAKAN MATERIAL GLASS-REINFORCED POLYMER (GRP) DAN CARBON STEEL BERBASIS

Lebih terperinci

SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3)

SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3) SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3) Oleh Adam Dipa Mahendra Page 1 RINGKASAN: Judul ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) DENGAN MEMANFAATKAN TENAGA SOLAR CELL UNTUK

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN PADA PIPA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA ( JOB P-PEJ )BENGAWAN SOLO RIVER CROSSING

ANALISA KEANDALAN PADA PIPA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA ( JOB P-PEJ )BENGAWAN SOLO RIVER CROSSING ANALISA KEANDALAN PADA PIPA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA ( JOB P-PEJ )BENGAWAN SOLO RIVER CROSSING Oleh : Ardilla Dedy Pratama Dosen Pembimbing: 1. Ir.Imam Rochani, M.Sc 2. Yeyes

Lebih terperinci

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM BAB IV ANALISIS 4.1 INDENTIFIKASI SISTEM. 4.1.1 Identifikasi Pipa Pipa gas merupakan pipa baja API 5L Grade B Schedule 40. Pipa jenis ini merupakan pipa baja dengan kadar karbon maksimal 0,28 % [15]. Pipa

Lebih terperinci

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP Pengaruh Variasi Bentuk dan Ukuran Scratch Polyethylene Wrap Terhadap Proteksi Katodik Anoda Tumbal Al-Alloy pada Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut Moch. Novian Dermantoro NRP. 2708100080 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN Sistem Perpipaan merupakan bagian yang selalu ada dalam industri masa kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk mentransportasikan fluida adalah dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS

MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS Yomimas P Pradana 1, Daniel M Rosyid 2, Joswan J Soedjono 2 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan, FTK ITS, Surabaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 PENGARUH VARIASI BENTUK DAN UKURAN GORESAN PADA LAPIS LINDUNG POLIETILENA TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA TUMBAL PADUAN ALUMINIUM PADA BAJA AISI

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET

STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET Jurnal Tugas Akhir STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET Iqbal Maulana Arisa Effendi 1, Imam 2 Rochani, Heri Supomo 1) Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI PENDAHULUAN Salah satu potensi yang menyebabkan kegagalan komponen industri adalah korosi. Korosi adalah reaksi elektrokimia antara logam dan lingkungannya, baik secara eksternal maupun internal. Korosi

Lebih terperinci

OPTIMASI DESAIN ELBOW PIPE

OPTIMASI DESAIN ELBOW PIPE OPTIMASI DESAIN ELBOW PIPE PADA JARINGAN PIPA TRANSPORTASI MIGAS MILIK JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ) TUBAN DENGAN BERBASIS KEANDALAN S. M. Yusuf 1, D. M. Rosyid 2, H.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%),

BAB I. PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%), BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%), Hydrogen (11-14%), Nitrogen (0.2 0.5%), Sulfur (0-6%), dan Oksigen (0-5%).

Lebih terperinci

SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010

SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010 SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010 Analisa Resiko pada Reducer Pipeline Akibat Internal Corrosion dengan Metode RBI (Risk Based Inspection) Oleh: Zulfikar A. H. Lubis 4305 100

Lebih terperinci

Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi

Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode Oleh : Fahmi Endariyadi 20408326 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber kerusakan terbesar pada pelat kapal laut adalah karena korosi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) 1 Analisa Peletakan Booster Pump pada Onshore Pipeline JOB PPEJ (Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java) Debrina

Lebih terperinci

BAB IV DATA SISTEM PERPIPAAN HANGTUAH

BAB IV DATA SISTEM PERPIPAAN HANGTUAH BAB IV DATA SISTEM PERPIPAAN HANGTUAH 4.1. Sistem Perpipaan 4.1.1. Lokasi Sistem Perpipaan Sistem perpipaan yang dianalisis sebagai studi kasus pada tugas akhir ini adalah sistem perpipaan milik Conoco

Lebih terperinci

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian

Lebih terperinci

Bab III Data Perancangan GRP Pipeline

Bab III Data Perancangan GRP Pipeline Bab III Data Perancangan GRP Pipeline 3.2 Sistem Perpipaan Sistem perpipaan yang dirancang sebagai studi kasus pada tugas akhir ini adalah sistem perpipaan penyalur fluida cair yaitu crude dan well fluid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Korosi Korosi atau karat terjadi secara terus menerus tanpa mau berhenti. Tidak ada suatu bahanpun di dunia ini yang sanggup menghindar dari korosi. NACE mendefinisikan

Lebih terperinci

ANALISA PELETAKAN BOOSTER PUMP PADA ONSHORE PIPELINE JOB PPEJ (JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA)

ANALISA PELETAKAN BOOSTER PUMP PADA ONSHORE PIPELINE JOB PPEJ (JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA) ANALISA PELETAKAN BOOSTER PUMP PADA ONSHORE PIPELINE JOB PPEJ (JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA) O l e h : D eb r i n a A l f i t r i Ke n t a n i a 4 3 1 0 1 0 0 0 7 9 D o s e n Pe

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data-data Awal ( input ) untuk Caesar II Adapun parameter-parameter yang menjadi data masukan (di input) ke dalam program Caesar II sebagai data yang akan diproses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam proses desain sistim proteksi katodik landasan teori merupakan hal yang paling utama terutama ketika tahap perhitungan. Desain sistim proteksi katodik pada jaringan pipa onshore

Lebih terperinci

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida Rahmat Ilham, Komalasari, Rozanna Sri Irianty Jurusan S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-56

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-56 JURNAL TEKNIK ITS Vol., No., () ISSN: -9 (-9 Print) F- Pengaruh Variasi Goresan Lapis Lindung dan Variasi ph Tanah terhadap Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Pipa API

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi dan distribusi gas bumi, suatu perusahaan penyedia infrastruktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan dan Analisa Tegangan 4.1.1 Perhitungan Ketebalan Minimum Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan. Perbedaan ketebalan pipa

Lebih terperinci

Oleh : Afif Wiludin NRP Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, Msc.

Oleh : Afif Wiludin NRP Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, Msc. ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN ICCP (IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION) DIBANDINGKAN DENGAN SACRIFICIAL ANODE DALAM PROSES PENCEGAHAN KOROSI Oleh : Afif Wiludin NRP 4108 100 110 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman Pengaruh Konsentrasi O 2 Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi dan Umur Anoda pada sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan menggunakan anoda SS 304 mesh pada Beton Bertulang Oleh : Sumantri

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pipa penyalur (pipeline) merupakan sarana yang banyak digunakan untuk mentransmisikan fluida pada industri minyak dan gas (migas). Penggunaannya cukup beragam, antara

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN

PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN DAN CURRENT DENSITY PADA PIPA BAJA DALAM APLIKASI IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) R.E.Dinar Rahmawati 1,a, Muhammad

Lebih terperinci

Semarang, 6 juli 2010 Penulis

Semarang, 6 juli 2010 Penulis v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Dalam penyusunan Tesis dengan judul Efektivitas Penggunaan

Lebih terperinci

ANALISA KEGAGALAN PIPA BAJA TAHAN KARAT 316L DI BANGUNAN LEPAS PANTAI PANGKAH-GRESIK

ANALISA KEGAGALAN PIPA BAJA TAHAN KARAT 316L DI BANGUNAN LEPAS PANTAI PANGKAH-GRESIK ANALISA KEGAGALAN PIPA BAJA TAHAN KARAT 316L DI BANGUNAN LEPAS PANTAI PANGKAH-GRESIK SALMON PASKALIS SIHOMBING NRP 2709100068 Dosen Pembimbing: Dr. Hosta Ardhyananta S.T., M.Sc. NIP. 198012072005011004

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-78

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-78 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-78 Pengaruh dan Variasi Cacat Gores Lapis Lindung terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia)

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia) PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia) Dadang Kurnia; Bayu Prabowo Universitas Pamulang Abstract SYSTEM DESIGN CATHODIC

Lebih terperinci

DR. IR. Achmad Sulaiman

DR. IR. Achmad Sulaiman DR. IR. Achmad Sulaiman EDUCATION EMPLOYER CERTIFICATES TEACHING : ITB, TH DELFT, UNSW, JAPAN : LIPI, RETIRED AS APU (RESEARCH PROF) : Corr. Specialist (Depnaker), CP Specialist (INDOCOR). : ITB, UI, SESKOAD,

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN III.1 DATA III.1.1 Pipeline and Instrument Diagram (P&ID) Untuk menggambarkan letak dari probe dan coupon yang akan ditempatkan maka dibutuhkan suatu gambar teknik yang menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI

PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI TUGAS AKHIR RL 1585 PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI NIA ARININGTYAS NRP. 2702 100 020 Dosen

Lebih terperinci

Prasetyo Muhardadi

Prasetyo Muhardadi ANALISA KEKUATAN SISA PIPELINE AKIBAT CORROSION BERBASIS KEANDALANDI PETROCHINA-PERTAMINA TUBAN Oleh: Prasetyo Muhardadi 4305 100 039 Dosen Pembimbing: 1.Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, PhD 2. Prof. Ir. Soegiono

Lebih terperinci

STUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA

STUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA STUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA OLEH : NICKY ERSANDI NRP. 4105 100 041 DOSEN PEMBIMBING : DONY SETYAWAN, ST., M.Eng 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang Material kapal harus

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Studi Corrosion Fatigue Pada Sambungan Las SMAW Baja API 5L Grade X65 Dengan Variasi Waktu Pencelupan Dalam Larutan HCl

Tugas Akhir. Studi Corrosion Fatigue Pada Sambungan Las SMAW Baja API 5L Grade X65 Dengan Variasi Waktu Pencelupan Dalam Larutan HCl Tugas Akhir Studi Corrosion Fatigue Pada Sambungan Las SMAW Baja API 5L Grade X65 Dengan Variasi Waktu Pencelupan Dalam Larutan HCl Oleh : Wishnu Wardhana 4305 100 024 Dosen Pembimbing: Murdjito, M.Sc.

Lebih terperinci

UJIAN P3 TUGAS AKHIR 20 JULI 2010

UJIAN P3 TUGAS AKHIR 20 JULI 2010 UJIAN P3 TUGAS AKHIR 20 JULI 2010 ANALISA RISIKO TERHADAP PIPA GAS BAWAH LAUT KODECO AKIBAT SCOURING SEDIMEN DASAR LAUT OLEH : REZHA RUBBYANTO 4306.100.026 DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Ir. Wahyudi, M. Sc

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO

PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO 091336 Oleh : Asmauddin Putra 4309 100 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Rochani, M.Sc NIP. 195610051984031004 Dan Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc NIP. 196901211993031002 JUDUL Analisa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5

BAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5 BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, hasil pengolahan data untuk analisis jaringan pipa bawah laut yang terkena korosi internal akan dibahas lebih lanjut. Pengaruh operasional pipa terhadap laju korosi dari

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Sistem Pipeline milik Vico Indonesia

Gambar 5. 1 Sistem Pipeline milik Vico Indonesia BAB IV Studi Kasus Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menghitung kategori resiko dalam sebuah pipeline. Pada kesempatan kali ini penulis mengambil pipeline milik Vico Indonesia sebagai contoh untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK Tito Yanuar Saputra 1, Prof.Dr.Ir. Sulistijono, DEA 2, Sigit Tri Wicaksono

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penentuan Laju Korosi dan Remaining Service Life () Pipa Transportasi Jalur 1 di PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Balongan Indramayu Jawa Barat Plumpang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Laju Korosi Baja Karbon Pengujian analisis dilakukan untuk mengetahui prilaku korosi dan laju korosi baja karbon dalam suatu larutan. Pengujian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

Tugas Akhir (MO )

Tugas Akhir (MO ) Company Logo Tugas Akhir (MO 091336) Aplikasi Metode Pipeline Integrity Management System pada Pipa Bawah Laut Maxi Yoel Renda 4306.100.019 Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. 2. Ir.

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V

DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V - 1 - DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V Iswahyudi Mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Kata kunci : BEM, Korosi, Beton berulang, Proteksi katodik, Anoda korban, Simulasi

Kata kunci : BEM, Korosi, Beton berulang, Proteksi katodik, Anoda korban, Simulasi Simulasi Desain Sistem Proteksi Katodik Anoda Korban pada Balok Beton Bertulang Dermaga Menggunakan Metode Elemen Batas M. Ridha a, S. Fonna b, M. R. Hidayatullah c, S. Huzni, S. Thalib Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PRESENTASI FIELD PROJECT

PRESENTASI FIELD PROJECT PRESENTASI FIELD PROJECT TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 Presented by: Khairul Akbar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa? PENDAHULUAN Korosi yang menyerang sebuah pipa akan berbeda kedalaman dan ukurannya Jarak antara korosi satu dengan yang lain juga akan mempengaruhi kondisi pipa. Dibutuhkan analisa lebih lanjut mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja nirkarat austenitik AISI 304, memiliki daya tahan korosi lebih baik dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air laut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV. 1 PERHITUNGAN CORROSION RATE PIPA Berdasarkan Corrosion Rate Qualitative Criteria (NACE RP0775-99), terdapat empat (4) tingkat laju korosi (hilangnya ketebalan per mm/

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1. Perhitungan Ketebalan Pipa (Thickness) Penentuan ketebalan pipa (thickness) adalah suatu proses dimana akan ditentukan schedule pipa yang akan digunakan. Diameter pipa

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia

Lebih terperinci

Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah

Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah Pengaruh Kondisi Asam dan Cacat Gores Berbentuk Persegi Panjang pada Lapis Lindung Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan Menggunakan Baja AISI 1045

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

STUDI IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION

STUDI IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION TUGAS SARJANA STUDI IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA BAJA AISI 1018 DENGAN MENGGUNAKAN ANODA SCRAP STEEL DAN PENGGUNAAN TEMBAGA SEBAGAI ANODA KEDUA PADA MEDIUM NaCl Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PELAPIS EPOKSI TERHADAP KETAHANAN KOROSI PIPA BAJA ASTM A53 DIDALAM TANAH SKRIPSI SITI CHODIJAH 0405047052 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN HASIL SURVEY

BAB III METODE DAN HASIL SURVEY BAB III METODE DAN HASIL SURVEY 3.1 SURVEY 3.1.1 Pengukuran Ketebalan Pipa Dan Coating. Pengukuran ketebalan pipa dan coating dilakukan untuk mengetahui ketebalan aktual pipa dan coating. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

Vol.3 No.1 Juni 2017, hal p-issn: e-issn:

Vol.3 No.1 Juni 2017, hal p-issn: e-issn: PELATIHAN OPTIMASI DESAIN GROUNDBED PADA SISTEM SACP UNTUK PIPA BAJA DI TANAH KAWASAN ITS SEBAGAI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN SISWA SEKOLAH ALAM INSAN MULIA SURABAYA Oleh: Tubagus N. Rohmannudin 1,

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH LUASAN SCRATCH PERMUKAAN TERHADAP LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA A36 DENGAN VARIASI SISTEM PENGELASAN

ANALISA PENGARUH LUASAN SCRATCH PERMUKAAN TERHADAP LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA A36 DENGAN VARIASI SISTEM PENGELASAN ANALISA PENGARUH LUASAN SCRATCH PERMUKAAN TERHADAP LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA A36 DENGAN VARIASI SISTEM PENGELASAN Disusun oleh : Fedriansyah Priyantoro Dosen Pembimbing : Ir. Budie Santosa, M.T. Ir.

Lebih terperinci

ANALISIS KEGAGALAN AKIBAT KOROSI DAN KERETAKAN PADA PIPA ALIRAN GAS ALAM DI NEB#12 PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LTD

ANALISIS KEGAGALAN AKIBAT KOROSI DAN KERETAKAN PADA PIPA ALIRAN GAS ALAM DI NEB#12 PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LTD ANALISIS KEGAGALAN AKIBAT KOROSI DAN KERETAKAN PADA PIPA ALIRAN GAS ALAM DI NEB#12 PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LTD Nama Mahasiswa : B A S U K I NRP : 2702 100 017 Jurusan : Teknik Material FTI-ITS

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN

PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN Ir. Edi Septe.,MT 1) Iman Satria, ST.,MT 2) Khairul Huda 3) Program Studi Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI

BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI III. 1 DATA DESAIN Data yang digunakan pada penelitian ini adalah merupakan data dari sebuah offshore platform yang terletak pada perairan Laut Jawa, di utara Propinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat

Lebih terperinci

Muhammad

Muhammad Oleh: Muhammad 707 100 058 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pembimbing: Ir. Muchtar Karokaro M.Sc Sutarsis ST, M.Sc Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KONTROL PADA HIGH TEMPERATURE FLARE SYSTEM 60.0 DI JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA (JOB P- PEJ)

ANALISIS SISTEM KONTROL PADA HIGH TEMPERATURE FLARE SYSTEM 60.0 DI JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA (JOB P- PEJ) ANALISIS SISTEM KONTROL PADA HIGH TEMPERATURE FLARE SYSTEM 60.0 DI JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA (JOB P- PEJ) NAMA : VICTOR WELLYATER NPM : 18410369 PEMBIMBING : Dr. Ir. HARTONO SISWONO,.MT

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG JETri, Volume 13, Nomor 2, Februari 2016, Halaman 61-72, ISSN 1412-0372 ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG Ishak Kasim, David

Lebih terperinci

SKRIPSI PURBADI PUTRANTO DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008 OLEH

SKRIPSI PURBADI PUTRANTO DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008 OLEH PENILAIAN KELAYAKAN PAKAI (FFS ASSESSMENTS) DENGAN METODE REMAINING WALL THICKNESS PADA PIPING SYSTEM DI FLOW SECTION DAN COMPRESSION SECTION FASILITAS PRODUKSI LEPAS PANTAI M2 SKRIPSI OLEH PURBADI PUTRANTO

Lebih terperinci

Pipeline Stress Analysis Pada Onshore Design Jalur Pipa Baru Dari Central Processing Area (CPA) Ke Palang Station JOB PPEJ Dengan Pendekatan Caesar II

Pipeline Stress Analysis Pada Onshore Design Jalur Pipa Baru Dari Central Processing Area (CPA) Ke Palang Station JOB PPEJ Dengan Pendekatan Caesar II FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 031 599 4251 ext. 1102 Fax. 031 599 4757 Pipeline Stress Analysis Pada Onshore Design Jalur Pipa Baru

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

Analisa Resiko Penggelaran Pipa Penyalur Bawah Laut Ø 6 inch

Analisa Resiko Penggelaran Pipa Penyalur Bawah Laut Ø 6 inch Analisa Resiko Penggelaran Pipa Penyalur Bawah Laut Ø 6 inch Oleh : NOURMALITA AFIFAH 4306 100 068 Dosen Pembimbing : Ir. Jusuf Sutomo, M.Sc Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Agenda Presentasi : Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Logam merupakan salah satu jenis bahan yang sering dimanfaatkan untuk dijadikan peralatan penunjang bagi kehidupan manusia dikarenakan logam memiliki banyak kelebihan

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.3 Pemodelan pada Caesar 5.1 Pembuatan model dengan variasi tersebut langsung dibuat pada Caesar 5.1 mengingat bentuk yang ada adalah pipeline. 1. Pemodelan Hal-hal yang diperlukan dalam pemodelan pipeline

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Visual Permukaan Sampel Pada seluruh tahapan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, sampel yang digunakan berjumlah 18 (delapan belas), dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika olume 2, No.1-2013 RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Hidayat 1, Usep Mohamad Ishaq 2, Cecep

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH

PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH Tubagus Noor R, Sulistijono, Azmi Mahiri, M. Rizal Pambudi Jurusan Teknik Material dan Metalurgi -

Lebih terperinci

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER Ferry Budhi Susetyo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta e-mail : fbudhi@unj.ac.id Abstrak Rust remover akan menghilangkan seluruh karat

Lebih terperinci

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegagalan yang terjadi pada suatu material bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu penyebabnya adalah korosi. Korosi adalah suatu kerusakan yang terjadi pada

Lebih terperinci

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT. PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT. Hartono Program Diploma III Teknik Perkapala, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRACT One of the usage

Lebih terperinci