Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016
Sebaran Media Monitoring media pada tanggal 19 Januari 2016 tentang pemberitaan Usulan Revisi Undangundang Terorisme didominasi oleh media daring Detikcom sebanyak sembilan berita Selanjutnya VivaCoid dan AntaraNewscom masing-masing mengangkat isu tersebut sebanyak lima berita Sedangkan Okezonecom dan Inilahcom masing-masing memberitakan empat berita Untuk media cetak, kompas terbanyak memberitakan dengan dua berita disusul rakyat Merdeka serta Pikiran Rakyat masing-masing satu berita
Sebaran Isu Pada pemberitaan mengenai Usulan Revisi Undang-undang Terorisme, terbagi dalam tiga isu turunan yakni Desakan Revisi UU Terorisme, Pro dan Kontra serta Poin Revisi Isu Desakan Revisi UU Terorime merupakan isu terbanyak yang diangkat oleh media dengan 17 berita Kemudian Pro dan Kontra sebanyak delapan berita dan isu Poin Revisi sebanyak enam berita
Sebaran Media dan Isu Media Detikcom dan Vivacoid secara lengkap memberitakan tiga isu soal Usulan Revisi Undang-undang Terorisme Inilahcom, Kompas, Pikiran Rakyat dan rakyat Merdeka hanya menurunkan satu dari tiga isu yang ada Sedangkan AntaraNewscom dan Okezonecom memberitakan dua isu diantarnya
Sebaran Tendensi Pemberitaan media hari ini didominasi berita bertendensi Netral, yaitu 25 berita (80,6%), dan pemberitaan bertendensi Positif enam berita (19,4%)
Sebaran Media dan Tendensi Dari delapan media yang mengangkat isu mengenai Usulan Revisi UU Terorisme, semuanya mengangkat isu tersebut dengan tendensi netral Sementara Detikcom, Vivacoid, AntaraNewscom, dan Inilahcom mengangkat isu tersebut dengan tendensi positif
Sebaran Narasumber Narasumber yang paling banyak dikutip pernyataannya adalah Ade Komarudin (Ketua DPR) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebanyak lima pernyataan kutipan berita, diikuti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan sebanyak tiga pernyataan kutipan berita
CONCLUSION Dari hasil Monitoring media pada tanggal 19 Januari 2016 tentang pemberitaan Usulan Revisi Undang-undang Terorisme dijaring sebanyak 31 berita Media daring Detikcom adalah media yang paling banyak memberitakan yaitu sebanyak sembilan berita Untuk media cetak, Kompas terbanyak memberitakan dengan dua berita Isu terbanyak yaitu mengenai Desakan Revisi UU Terorisme yaitu sebanyak 17 berita Pemberitaan media hari ini didominasi berita bertendensi Netral yaitu 25 berita (80,6%) Narasumber yang paling banyak dikutip pernyataannya adalah Ade Komarudin (Ketua DPR) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebanyak lima pernyataan kutipan berita
CONCLUSION Aksi teroris di Indonesia sudah berulang kali terjadi, terakhir pada Januari 2016 lalu, aksi teror kembali terjadi di Jl MH Thamrin Jakarta Dari tragedi tersebut kemudian mengemuka pentingnya merevisi UU No 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dari berbagai pihak Revisi ini antara lain untuk penguatan wewenang aparat sehingga mereka bisa lebih cepat menindak pelaku teror sebelum aksi teror terjadi Kemudian memberikan ruang lebih luas bagi penegak hukum untuk memproses siapa saja yang berpotensi melakukan aksi teror Selama ini Polri bisa mendeteksi tetapi tidak bisa menindak sebelum teroris beraksi Pemerintah sendiri menyadari UU Terorisme membuat aparat tak leluasa melakukan tindakan preventif terhadap aksi teroris Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah akan mempercepat pembahasan revisi UU Terorisme