ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA Oleh : MOHAMMAD ILHAM NRP : 6308.030.018 Jurusan : Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember SURABAYA 2011
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN BAB 5 PENUTUP
LATAR BELAKANG Mesin potong memiliki peranan yang sangat penting pada industri kereta api. Mesin potong yang biasa disebut gap shear. Mesin gap shear ini di kendalikan menggunakan sistem hidrolik. Tidak menutup kemungkinan untuk selalu dapat dioperasikan secara maksimal dan terus-menerus. Mesin ini juga pada suatu saat akan mengalami suatu kerusakan. Untuk meminimalisir kerusakan, deperlukan suatu perawatan secara teratur dan terus-menerus. Meskipun sudah dilakukan perawatan secara berkala, tidak menutup kemungkinan mesin ini tidak mengalami kerusakan. Kerusakan mesin ini yang sering terjadi adalah sering terjadinya kebocoran pipa hidroliknya. Semua ini disebabkan oleh tekanan dan temperatur oli yang sangat tinggi. Dan juga disebabkan oleh tipisnya dan jeleknya sambungan pada pipa tersebut. Jika kebocoran ini terus terjadi, maka proses produksi akan terlambat dan akan membuat industri menjadi mengalami kerugian. Maka untuk mencegah hal ini terjadi perlukan suatu penganalisaan agar hal ini tidak terjadi terus menerus.
Rumusan Masalah Bagaimana cara menganalisa kebocoran pada hydroulic gate beam shearing machine. Bagaimana cara penanganan untuk mengatasi kebocoran yang sering terjadi.
Batasan Masalah 1.Penelitian dibatasi pada mesin hydraulic gate beam shearing machine. 2.Penelitian hanya dibatasai penyebab terjadinya kebocoran. 3.Pipa yang diteliti hanya pipa tekanan kerja.
1.Meminimalkan kebocoran pada hydroulic gate beam machine; 2.Memaksimalkan kerja dari mesin potong ini.
Dengan diadakanya kegiatan analisa ini diharapkan proses produksi tidak akan terganggu, selain itu juga dapat menghemat waktu dan biaya perbaikan dan akan bisa memperpanjang masa pemakaian alat ini.
Flow chart Start Study Literatur 1Hydraulic gate beam shearing machine 2Gap shear AMADA Pengumpulan Data Data dari alat dan bahan yang akan digunakan Survey Lapangan Alat dan bahan yang sesuai spek gagal Pelaksanaan Eksperimen Mengganti pipa dengan selang hidrolik berhasil Analisa Data Membandingkan spek dengan keadaan lapangan Laporan Selesai
PEMBAHASAN Mesin hidrolik jenis ini digunakan untuk pemotongan. Mesin ini digerakkan motor, elektrik mesin, dll. Kekuatan tarik dari mesin gunting pelat ini adalah 450 Mpa. Contoh gambar mesin dapat dilihat di bawah ini:
Max cutting thickness 12 PARAMETER Max cutting width UTAMA 4000 MESIN mm Intensity of the sheared material 450 N/mm² shearing angle 0.5-2.5 Max stroke of backgauge 800 mm Times of stroke 6. 15 mmꜗ The length of blade 4100 Height of the work bench 850 main motor Power 15 KW Prescent gear Volume 40 L/min Pump Pressure 32 Mpa Length 4720 mm Net Dimension Width 2200 mm Height 500 mm
Gambar pipa hydrolik yang mengalami kebocoran
PIPA Pipa yangdigunakan : Jenis pipa : Schedule 80 1 psi = 6894.76 Pa Ukuran pipa : ¾ in Diameter dalam : 18.85 mm Diameter luar : 26.67 mm Bursting pressure : 1900 psi Faktor keamanan (FS) : 6 Working pressure (WP) Fluid Power and Control System WP = = = 316.666666 psi = 2183340.66700 Pa = 21.83340 Bar Working pressure pipa lebih kecil dari spek mesin yang terdapat pada manual book. Jadi pipa yang dipakai tidak sesuai.
Hose Tekanan kerja hose harus lebih besar dari tekanan perencanaan Maka dipilih : Tipe : SAE 100R6 AT Max diameter luar : 27.8 mm Min diameter luar : 25.4 mm Max diameter dalam : 19.0 mm Max.working pressure : 350 Psi Min Burst Pressure : 1200 Psi
Langkah perbaikan Langkah awal perbaikan hydraulic gate beam shearing machine ini adalah melakukan identifikasi masalah dengan mencari sumber masalah mengapa pipa mesin sering mengalami kebocoran pada saat digunakan untuk pemotongan pelat, identifikasi masalah yang dilakukan diantaranya yaitu: Melakukan pengecekan terhadap pipa yang mengalami kebocoran yang menjadikan mesin tidak bisa bekerja secara maksimal. Setelah dilakukan pengecekan pada pipa, diketahui pipa mengalami kebocoran pada sambungan las pada pipa tersebut. Kemudian setelah dilakukan diskusi oleh beberapa mekanik mesin, diputuskan pipa dilas ulang dengan menggunakan las listrik. Setelah dilakukan pengelasan ulang, ternyata pipa mengalami kebocoran lagi pada bagian yang lain pada saat mesin dilakukan percobaan pemotongan pelat. Setelah dilakukan diskusi lagi dengan supervisor, pipa yang digunakan untuk mesin diganti dengan menggunakan hose pipe seperti mesin gap shear Amada. Setelah dilakukan pergantian pipa dengan hose pipe. Mekanik melakukan pergantian oli, dikarenakan oli banyak yang terbuang saat terjadi kebocoran.
Langkah-langkah pengelasan pipa. 1.Melepaskan pipa hydraulic gate beam shearing machine. 2.Menggerinda sambungan las pipa dengan menggunakan gerinda tangan. 3.Sambungan yang sudah digerinda akan di las dengan menggunakan las listrik SAW (Submerge Arc Welding). 4.Setelah dilakukan pengelasan ulang, pipa dipasang kembali ke pipa hydraulic gate beam shearing machine.
Langkah-langkah percobaan setelah pengelasan. 1.Setelah dilakukan pemasangan pipa yang sudah di las ke sistem hydraulic gate beam shearing machine. 2.Mesin akan dioperasikan dengan tekanan kerja mendekati maksimal guna untuk melakukan percobaan terhadap pipa. 3.Setelah mesin disetting, mesin di coba dengan memotong pelat dengan tebal 8 mm. 4.Dalam proses percobaan ini pipa mengalami kebocoran kembali dengan posisi kebocoran yang berbeda.
Langkah-langkah penggantian hose pipe. 1.Menentukan hose pipe yang akan digunakan untuk hydraulic gate beam shearing machine. 2.Setelah mendapatkan spek hose pipe yang diinginkan, pipa hirolik dilepas. 3.Setelah pipa hidrolik dilepas, hose pipe di pasang pada hydraulic gate beam shearing machine. 4.Memastikan kepala hose pipe dipasang dengan rapat dan memberi O-ring pada kepala hose pipe.
Langkah penggantian oli hidrolik. 1.Mengeluarkan Oli pada oil tank dengan cara membuka kran pembuangan oli pada bagian bawah oil tank. 2.Membuka penutup oil tank, membersihkan oil tank dari kotoran-kotoran yang terbawa oleh oli yang lama. 3.Membersihkan filter oli dengan menggunakan minyak solar. 4.Memasang kembali filter oli, kemudian mengisikan oli hidrolik baru kedalam oil tank, memasang kembali penutup oil tank. 5.Memastikan oil level tidak melebihi batas maksimum ataupun minimum sebelum menutup tutup oil tank.
Langkah-langkah percobaan menggunakan hose pipe. 1.Setelah melakukan pergantian pipa dengan hose pipe yang sesuai dengan spek yang diinginkan, mesin disetting dengan tekanan mendekati maksimal. 2.Setelah mesin disetting, mesin di operasikan dengan mencoba memotong ketebalan pelat yang maksimum yaitu 8 mm. Dengan ketebalan pelat yang maksimum dapat diketahui ketahanan hose pipe. 3.Seiring berjalanya percobaan, hose pipe diamati untuk melihat terjadi kebocoran atau tidak.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perbaikan tehadap hydraulic gate beam shearing machine yang telah dilakukan dapat disimpilkan: 1. Pipa pada hydraulic gate beam shearing machine tidak sesuai dengan tekanan kerja mesin yang tinggi mencapai 32 bar, sedangkan pipa hanya bisa menahan tekanan sampai 21,8 bar. 2. Pipa hydraulic gate beam shearing machine akan diganti dengan hose pipe SAE R6 AT. 3. Oli yang digunakan pada mesin ini oli shell tellus 37
Saran Saran ini ditujukan kepada: 1.Teknisi PT. INKA (persero) agar melakukan perawatan dan perbaikan sesuai dengan petunjuk yang ada pada manual book. Dengan petunjuk perawatan dan perbaikan yang ada pada manual book mesin bisa bekerja secara maksimal. 2.Teknisi PT. INKA (persero) agar melakukan perawatan mesin secara berkala, dengan membuat jadwal jangka waktu yang efektif untuk perventife maintenance. 3.Operator mesin gap shear agar memperhatikan waktu kerja maksimum mesin yang telah tertera pada buku operator manual. Dengan mematuhi aturan kerja mesin yang telah ditentukan, mesin diharapkan tidak sering mengalami kerusakan.
TERIMA KASIH