BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MORAL PADA REMAJA MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ PONCOL. A. Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. Menanamkan nilai mahabbatulloh dapat meningkatkan keimanan yang

Irfani ISSN E ISSN Volume 11 Nomor 1Juni 2015 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

Oleh : Ir. Saptawati

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I PENDAHULUAN. individu memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Namun krisis moral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga lembaga pendidikan dan pengajaran. Konsep Islam mengenai hakikat

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. santri di Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang merupakan pendapat

perbuatan buruk disebut akhlak tercela sesuai dengan pembinaannya masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh dan bangunnya, sejahtera dan rusaknya

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENDIDIKAN AKHLAK PRESPEKTIF PARA AHLI DAN KH. HASYIM ASY ARI DALAM KITAB ADABUL ALIM WAL MUTA ALLIM

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Lampiran II KISI-KISI PENILAIAN DAN DAFTAR QUESTIONER PEMILIHAN KELUARGA SAKINAH TELADAN TINGKAT... TAHUN...

Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan TUNJANG KEROHANIAN, SIKAP DAN NILAI

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB I PENDAHULUAN. beberapa ayat di dalam al-quran. Penanaman nilai-nilai akhlak mulia menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN. Keteladanan (Modelling) dalam pendidikan merupakan metode. paling efektif diantara metode-metode yang ada dalam membentuk perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cahny Sudiarni, 2013

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

BAB IV ANALISA DATA. menguntungkan. Dimanapun dan kapanpun manusia itu menjalani proses

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

BAB V PENUTUP. SPMAA, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Implementasi Pembelajaran Profetik dalam Pembentukan Karakter

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117).

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

PENDIDIKAN MELALUI KETELADANAN: SOLUSI MENGURANGI TAWURAN PELAJAR TAMRIN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses terencana untuk menyiapkan anak didik

BAB V PENUTUP. maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang bisa di dapat dalam budaya Shalawat Albanjari yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan yang berbasis agama. Setiap lembaga pendidikan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 85.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

kurikulum. Bahkan, ada yang mengatakan No teacher no education. Maksudnya, tanpa guru, tidak terjadi proses pendidikan. 3

Transkripsi:

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang terangkum dalam rumusan masalah. Karena untuk menganalisa tentang peranan majelis taklim Al- Haq wal Haż dalam membina moral remaja Poncol dibutuhkan data analisa dari pelaksanaan pendidikan majelis taklim Al-Haq wal Haż dan moral remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol. A. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Keberadaan majelis taklim sebagai lembaga pendidikan Islam non formal telah diakui oleh pemerintah. Atas dasar inilah diharapkan majelis taklim bersama-sama dengan pendidikan formal maupun non formal lainnya mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan umum suatu majelis taklim adalah membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungannya dalam rangka membina masyarakat yang bertakwa kepada Allah Swt. Sedangkan tujuan khusus dari majelis taklim adalah memasyarakatkan ajaran Islam. 1 Majelis taklim Al-Haq wal Haż jika dilihat dari pelaksanaannya tidak berbeda dengan majelis taklim pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari 1 Azizah Az Zahra. Majelis Taklim (Seputar Pengertian, Kedudukan, fungsi dan Tujuan) http://bintuahmad.wordpress.com/2012/04/09/majelis-talim-seputar-pengertian-kedudukan-fungsidan-tujuan/. (09 april 2012), diakses, 25 juni 2013. 65

66 sarana pembelajaran yang masih sederhana dan metode yang klasik dimana ustaz membacakan materi dan santri menyimak serta menulis materi tersebut. 1. Ustaz Ustaz majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol Pekalongan seringkali melibatkan keaktifan para santri untuk bertanya dan menyampaikan pendapat agar para santri paham terhadap materi yang disampaikan. Materi yang akan disampaikan dalam pengajian, terlebih dulu beliau kuasai dan amalkan karena dalam prinsip beliau, amar makruf nahi munkar harus dilaksanakan terlebih dahulu oleh guru sebelum diajarkan kepada santri. Hal ini menunjukkan bahwa beliau berusaha meniru sifat keteladanan Rasulullah saw. 2 2. Materi Materi yang diajarkan menggunakan kitab kuning yang umum dipakai di pondok pesantren tradisional. Meski demikian, materi tersebut sudah mewakili semua aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah para santri, seperti kitab Fathul Muin yang berisi tentang cara ibadah, Riyadus Shalihin yang berisi tentang amalan-amalan ibadah yang utama, kitab al-hikam yang berisi tentang ketauhidan, dan kitab Tafsir Jalalain yang membantu para santri dalam memahami ayat-ayat Alquran sehingga materi yang dikaji di majelis taklim dapat mengarahkan santri agar memiliki moral yang baik. 2 Hasil wawancara dengan ustaz Abdur Rozak, tanggal 30 Agustus 2012.

67 3. Metode Metode yang digunakan dalam penyampaian materi masih bersifat klasik di mana sang ustaz membacakan sebuah kitab kemudian memberikan keterangan dari apa yang telah dibacakannya, sedangkan para santri menyimak dan menulis keterangan tersebut. Seringkali para santri dipancing untuk bertanya agar santri dapat memahami materi yang disampaikan. Penggunan metode tersebut cukup efetif dalam mencapai tujuan pembelajaran. B. Analisis Moral Remaja Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Pemasalahan moral yang dialami oleh remaja berkaitan dengan kondisi keseharian remaja tersebut, yang diantaranya meliputi: kondisi biologis, kondisi psikologis dan sondisi sosiologis. Dari hasil penelitian, telah diketahui kondisi umum dari remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol baik secara keagamaan, psikis maupun sosiologis. Maka langkah selanjutnya adalah menganalisa moral remaja dalam penelitian ini. 1. Kondisi Keagamaan Masa remaja adalah masa gejolaknya perasaan yang kadangkadang bertentangan satu sama lain, oleh karena itu keyakinan remaja akan ajaran agamanya banyak berubah-ubah sesuai dengan kondisi emosinya sehingga mengalami maju mundur, giat atau menurun dan bisa

68 kuat atau lemah. Kondisi keimanan tersebut adalah salah satu ciri khas remaja yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Kondisi keagamaan menyangkut pengamalan remaja terhadap ajaran agama yang bersifat ibadah, keinginan untuk mempelajari ajaran agamanya secara mendalam serta keaktifannya dalam mengikuti kegiatankegiatan keagamaan di lingkungannya. Secara keseluruhan remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż, termasuk remaja yang menjalankan ibadah dengan baik, hal ini dapat dilihat dari ketaatan mereka dalam menjalankan shalat lima waktu, puasa ramadan dan zakat fitrah. Motivasi mereka dalam memperdalam ilmu agama juga sangat tinggi meski mereka memiliki kesibukan sehari-hari. Mereka juga terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan kegamaan di masjid atau mushala di lingkungan sekitarnya. 2. Kondisi Psikologis Meneliti kondisi psikologis santri remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż berarti meneliti tentang keadaan remaja tersebut dalam kaitannya dengan kejiwaan serta mempelajari gejala-gejala yang muncul dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui gejala-gejala psikis santri remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż yang muncul pada masa kehidupan mereka yang menyangkut kecerdasan emosi dan perubahan tingkah laku. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa sebagian besar dari remaja majelis taklim mampu mengendalikan emosinya dengan baik sehingga mereka tidak mudah marah. Para remaja juga mampu menjaga

69 sikap dan tingkah lakunya sehingga dapat mencerminkan sifat-sifat seorang muslim seperti ikhlas, sabar dan mampu menjaga sopan santun. Hal ini dikarenakan mereka mengamalkan ilmu yang dikaji di majelis taklim Al-Haq wal Haż. 3. Kondisi Sosiologis Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua santri remaja majelis taklim memiliki hubungan sosial yang baik dalam keluarganya, dengan lingkungan sosialnya, dan remaja lainnya. Hal ini karena mengetahui dan memahami tentang arti penting menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia baik dalam lingkup keluarga maupun sosial. Dilihat dari kondisi keagamaan, psikologis, dan sosiologis maka dapat disimpulkan bahwa remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż memiliki moral yang positif, hal ini dikarenakan: a. Santri remaja remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż sudah bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, artinya mereka memiliki kesibukan setiap harinya b. Santri remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż masih tinggal serumah dengan keluarganya masing-masing, ini menunjukkan bahwa mereka masih memperoleh perhatian dari anggota keluarganya. c. Ilmu yang didapatkan para santri remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż sangat baik, diantaranya melalui: 1) Kegiatan pengajian majelis taklim al-haq wal Hadh 2) Bimbingan moril dari pengasuh majelis taklim al-haq wal Hadh

70 3) Kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat 4) Tradisi dan kebiasaan masyarakat Poncol yang mengutamakan persaudaraan dan saling tolong menolong. C. Peranan Majelis Taklim Al-Haq wal Haż dalam membina Moral Remaja Poncol Kerusakan moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat karena kelalaian dan kurangnya perhatian keluarga dan lingkungan. Peningkatan tingkat kerusakan moral remaja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pergaulan bebas, kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, tingkat pendidikan yang rendah, dan pengaruh budaya asing yang merusak. Pada umumnya, remaja sekarang makin suka menikmati dan menghabiskan masa remajanya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat bahkan sama sekali tidak berguna bagi masa depannya. Kebanyakan mereka hanya mencari kesenangan untuk menghibur hati dengan tidak memperdulikan halal haramnya. Penurunan kualitas moral terjadi dalam segala aspek mulai dari tutur kata, cara berpakaian, kebiasaan hidup hingga perilaku. Permasalahan hidup yang ada seringkali membuat remaja menjadi putus asa sehingga tidak jarang mereka terjerumus mengkonsusi miras dan narkoba, bahkan ada pula remaja yang tidak kuat menghadapi masalah kemudian mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

71 Perlu diketahui bahwa moral itu berkembang mulai dari bayi sampai akhir hayat, namun moral akan menjadi baik apabila pada saat moral berkembang diiringi dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik yang meluhurkan peradaban kemanusiaan. Pembiasaan ini dapat berupa pendidikan agama, budaya, sopan santun, tanggung jawab dan lail-lain. Pengasuh majelis taklim Al-Haq wal Haż melalui pengajian dan kegiatan-kegiatan lainnya melakukan usaha-usaha yang sangat baik dalam rangka membina para santri remaja agar memiliki moral yang luhur dan akhlak yang mulia sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Dari sinilah terlihat peran nyata majelis taklim al-haq wal Haż dalam membina moral remajanya. Adapun peranan majelis taklim Al-Haq wal Haż moral remaja adalah sebagai berikut: 1. Secara tidak langsung majelis taklim Al-Haq wal Haż mencegah para remajanya terhindar dari pergaulan negatif melalui kegiatan pengajian yang dilaksanakan setiap hari. 2. Dilihat dari segi materi yang diajarkan memuat tata cara ibadah dan amalan-amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, menumbuhkan rasa sabar dan ikhlas, dan saling menjaga hubungan yang harmonis serta kasih sayang terhadap sesama dan lingkungannya. 3. Ustaz merupakan guru yang patut dijadikan teladan karena beliau mengamalkan ilmu yang akan diajarkan, selain itu beliau juga sebagai

72 tempat curhat dan bimbingan bagi santri yang memiliki masalah pribadi. Sehingga kehidupan para santri dapat terarah melalui bimbingannya. 4. Kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan oleh majelis taklim Al-Haq wal Haż dapat menumbuhkan sikap kekeluargaan, bekerja sama, saling menghormati, dan saling tolong menolong diantara para santri dan sikap kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.