Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY Kaligesing, 24 Maret 2007

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani yang sehat, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk. kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

GAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Oleh; Aris Fajar Pambudi* (dosen POR FIK UNY)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MEDIA. OLEH: Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd

Tactical Games Approach Dalam Pembelajaran Bolavoli Siswa Sekolah Dasar

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Muhammad Hasbiyal Farhi, 2013

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

ALTERNATIF PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SD/MI TERHADAP MATERI MEMBANDINGKAN PECAHAN SEDERHANA

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH PERMAINAN SEPAKBOLA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

BAB I PENDAHULUAN. antara guru dan peserta didik, tujuan dari pembelajaran tersebut meliputi tiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dalam bidang tertentu. Serta diharapkan mampu untuk

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran wajib diajarkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pendidikan menjadi sarana penting dalam upaya menciptakan

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR & MEDIA PEMBELAJARAN PENJAS OLEH : TIM PENATAR SBM

Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Fokus Pada Pendekatan Taktik

Totok Warsito SD Negeri 1 Kuwu UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan

melakukan segala aktivitasnya untuk memenuhi

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia juga akan menjadi baik. Pendidikan juga merupakan aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurul Qomar, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar setiap orang itu dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Sandra Irani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangPenelitian

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga permainan bola tangan di Indonesia saat ini belum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

2016 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

KONSEP DASAR BIMBINGAN JASMANI ADAPTIF BAGI TUNANETRA. Irham Hosni PLB FIP UPI

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. learning menjadi student centered learning, semakin menuntut kuatnya kemandirian

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.pendidikan

di susun dari berbagai sumber oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan model

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan servis atas bola voli

BAB I PENDAHULUAN. kerjasama yang baik khususnya antara guru dan siswa. Keberhasilan sebuah

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Transkripsi:

Strategi Penbelajaran Penjas Orkes Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY Kaligesing, 24 Maret 2007

Menu Sajian Pendahuluan Hakikat Strategi Pembelajaran Metode Pembelajaran Pola Organisasi Bentuk Komunikasi Pengalaman Belajar Penutup

Pendahuluan Penjas Orkes merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran dan fungsi yang unik Agar tujuan tercpai, pembelajaran harus disesuaikan dengan materi, siswa, dan guru. Mengatur lingkungan belajar

Hakikat Strategi Pembelajaran Gabbard, LeBlanc dan Lovy (1994: 87) strategi pembelajaran merujuk pada suatu proses pengaturan lingkungan belajar yang dilakukan oleh guru sebelum proses pembelajaran berlangsung Variabel yang penting dalam strategi pembelajaran adalah metode penyampaian bahan ajar, pola organisasi dalam penyampaian materi, dan bentuk komunikasi yang dipergunakan.

Metode Pembelajaran Menurut Griffin, Mitchell, dan Oslin, (1997: 4-8); Mosston dan Ashworth, (1994: 200-215) ; Singer dan Dick, (1980: 191-197); metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani berkisar 6 kategori.

Metode Pembelajaran Pendekatan pengetahuan-keterampilan (knowledgeskill approach). Pendekatan ini memiliki dua metode, yaitu metode ceramah (lecture) dan latihan (drill). Pendekatan belajar (learning approach). Pendekatan ini berupaya untuk mempengaruhi kemampuan dan proses belajar anak. Metodenya adalah metode terprogram (programmed instruction), Computer Assisted Instruction (CAI), dan kreativitas dan pemecahan masalah (creativityproblem solving). Pendekatan pembelajaran motorik (motor learning). Metode yang dikembangkan berdasarkan pendekatan ini adalah part-whole methods, dan modelling (demonstration).

Metode Pembelajaran Spektrum gaya mengajar dikembangkan oleh Muska Mosston. Kelompok gaya langsung adalah kelompok gaya mengajar yang segala keputusan banyak dibuat oleh guru (teacher centered), siswa hanya melaksanakan perintah. Kelompok ini: Gaya A Komando, Gaya B Latihan,. Gaya C Resiprokal, Gaya D Uji Diri, Gaya E Inklusi. Kelompok gaya ini cocok untuk mengajarkan teknik dasar. Kelompok gaya tak langsung adalah rangkaian gaya mengajar yang pengambilan keputusannya dikerjakan oleh siswa (student centered), guru sebagai fasilitator. Kelompok ini: Gaya F Penemuan Terbimbing, Gaya G Penemuan Sejenis, Gaya H Penemuan Divergen,. Gaya I Program yang didesain oleh siswa secara individu, Gaya J Inisiasi Siswa,. Gaya K Mengajar Diri, Dua gaya terakhir jarang dipergunakan dalam sekolah formal. Kelompok gaya ini cocok untuk mengajarkan teknik lanjutan dan pengayaan.

Metode Pembelajaran Pendekatan belajar kooperatif (cooperative learning) merupakan perluasaan dari gaya resiprokal yang dikembangkan oleh Mosston. Pendekatan belajar kooperatif menitikberatkan pada belajar dalam dinamika kelompok, siswa bekerja secara berkelompok, setiap kelompok memiliki peran dan fungsi yang berbeda, kemudian bergantian melaksanakan peran dan fungsi yang ditugaskan. Pendekatan permainan taktis (tactical games approaches). Pendekatan yang dikembangkan oleh Universitas Loughborough berasumsi bahwa olahraga dan permainan akan menjadi kegiatan yang menyenangkan, mendidik, dan menantang, serta dapat meningkatkan kesehatan dan kepuasaan diri. Untuk mengajarkan permainanan, guru perlu menghubungkan taktik dan teknik keterampilan permainan yang menekankan pada ketepatan timing latihan dan aplikasi teknik dengan konteks permainan taktis. Materi permainan dirinci menjadi masalah-masalah taktis, teknik dengan bola, dan gerakan tanpa bola.

Pola Organisasi (Organizational Pattern) Menurut Gabbard, LeBlanc dan Lovy (1994: 94-96) pola organisasi dan metode mengajar merupakan elemen yang independen, tetapi keduanya harus dikombinasikan dalam strategi pengajaran. Pola dasar organisasi adalah kelas (classical), kelompok (group) dua atau lebih, dan individu (individual). Dalam pengajaran secara klasikal, guru menempatkan siswa dalam kelompok besar. Siswa mendapatkan informasi secara klasikal. Guru menyampaikan materi kepada seluruh siswa dalam waktu yang bersamaan. Siswa membentuk formasi berbaris, melingkar, atau berkelompo, guru menempatkan diri pada satu lokasi yang memungkinkannya dapat melihat seluruh kelas dan suaranya dapat didengar oleh seluruh siswa.

Pola Organisasi (Organizational Pattern) Pengajaran kelompok membagi kelas menjadi beberapa unit (kelompok) sehingga beberapa kegiatan dapat dikerjakan pada satu satuan waktu tertentu. Penggunaan stasion atau pusat-pusat belajar (learning centers) merupakan bentuk yang populer dan bermanfaat untuk mengakomodasi pola ini. Selain itu, ada beberapa bentuk formasi yang dapat digunakan, yaitu berjajar, melingkar, setengah lingkaran, dan bergerombol. Pola individual dipergunakan agar pembelajaran lebih efektif. Guru dan murid saling berhadapan satu per satu. Pola ini sangat sesuai untuk memberikan koreksi dan umpan balik bagi siswa. Pola individual memungkinkan guru untuk mengenal satu per satu siswanya, dan mendekatkan hubungan siswa dengan guru.

Bentuk Komunikasi (Communication Mode) Bentuk komunikasi merupakan alat guru untuk menyampaikan materi. Bentuk komunikasi yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru. DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie (2000: 115) menyatakan bahwa perkataan anda dan cara anda mengatakannya sangat berpengaruh terhadap cara siswa menerima kurikulum. Kemampuan guru berkomunikasi, digabungkan dengan rancangan pengajaran yang efektif, akan memberikan pengalaman belajar yang dinamis bagi siswa. Menurut Gabbard, LeBlanc dan Lovy (1994: 96-97) agar proses pembelajaran menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, guru perlu menyusun bentuk komunikasi yang tepat. Bentuk komunikasi yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah visual, auditorial, kinestetik, dan gabungannya.

Bentuk Komunikasi (Communication Mode) Komunikasi visual adalah bentuk komunikasi yang mempergunakan indra penglihatan sebagai media utama penyampaian pesan. Tulisan di papan tulis, kertas tugas, kartu tugas, dan poster dapat digunakan secara efektif dalam organisasi kelompok atau individu. Komunikasi auditorial adalah penyampaian pesan yang menggunakan indra pendengaran sebagai media utama. Komunikasi lisan melalui kontak pribadi, antara guru dan siswa, dan bentuk ini sering dipergunakan..biasanya, komunikasi auditorial menggunakan ucapan langsung guru (lisan) atau hasil rekaman (tape recorder) untuk menyampaikan pesan dikombinasikan dengan metode mengajar dan pola organisasi yang tepat.

Bentuk Komunikasi (Communication Mode) Menurut DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie (2000: 124-128) komunikasi kinestetik adalah penyampaian pesan yang memanfaatkan kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, sosok (postur). Penggunaan beragam indera saat berkomunikasi dengan siswa akan menyebabkan pesan yang disampaikan dapat diterima lebih efektif. Kalau kondisi ini tercapai, maka pesan materi yang disampaikan akan dipahami oleh siswa. Dengan demikian, tingkat pemahaman siswa terhadap informasi yang disampaikan akan tinggi.

Siklus Proses Pembelajaran Programming Reporting Feedback Teaching Learning Process Recording Assessment

SIKLUS TERPUTUS SIKLUS BERSAMBUNG

Pengalaman Belajar Siswa Pengalaman belajar siswa merujuk pada pengalaman yang perlu dilewati oleh siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi. Pengalaman belajar dalam pendidikan jasmani lebih banyak dilakukan di lapangan atau di dalam gedung olahraga, walaupun belajar di ruang kelas bisa dikerjakan. Pengalaman belajar dalam pendidikan jasmani lebih menitikberatkan pada pengalaman siswa untuk mempraktikkan keterampilan dan pengetahuan. Proses demikian diharapkan mampu memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki, mengalami aktivitas jasmani, menguasai keterampilan teknis dan taktis, dan menggunakan pengetahuan secara praktis, sehingga akan terbentuk jiwa sportif, dan gaya hidup sehat.

Pengalaman Belajar Siswa Pengalaman belajar yang menyenangkan perlu dikembangkan agar siswa tertarik dan menyenangi aktivitas jasmani, sehingga akhirnya mereka menyukai pelajaran penjas. Bila siswa sudah menyenangi aktivitas jasmani, maka mereka akan mengembangkan sendiri pengalaman belajar di luar pelajaran di sekolah.

Penutup Strategi pembelajaran merupakan upaya guru untuk mengatur lingkungan belajar. Varaibel dalam strategi pembelajaran adalah pemilihan metode pembelajaran, penetapan pola organisasi, dan penentuan bentuk komunikasi Penetapan strategi pembelajaran memperhatikan materi yang akan disampaikan, karakteristik siswa, kemampuan guru,dan kemampuan sekolah.