PENGADILAN TINGGI DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Pengantar. Mengetahui WAKIL KETUA PANITERA/SEKRETARIS I KETUT GEDE, SH.,M.H NIP

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2014

LAKIP Pengadilan Tinggi Jayapura 2015 Page 1

L A K I P TAHUN 2013

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2011 dan Penetapan Kinerja Tahun 2012

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN NEGERI MAJENE TAHUN 2014

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j I P 2015

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

Kata Pengantar PANITERA. Mengetahui KETUA H. JONI EFFENDI, SH.,M.H. NIP I KETUT GEDE, SH.,M.H NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

REVIU RENSTRA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat

RENCANA STRATEGIS TAHUN

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

ngadilan Agama Tangerang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

LKjIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

HASIL REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang

PENGADILAN AGAMA BANGLI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang dalam menjalankan tugas dan fungsi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

A. Latar Belakang Organisasi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. IKHTIAR EKSEKUTF...ii. DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

Assalamu alaikum wr. wb.

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

PENGADILAN NEGERI WONOSARI

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR JAMSER SIMANJUNTAK,SH. NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

Transkripsi:

PENGADILAN TINGGI DENPASAR Jl. Tantular Barat No.1, Denpasar Website : www.pt-denpasar.go.id, email : pt.denpasar@yahoo.co.id

Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) tahun 2013 Pengadilan Tinggi Denpasar yang merupakan LAKIP awal dari Renstra tahun 2015-2019. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sebagai bentuk kesadaran dan tanggungjawab terhadap amanah yang diberikan, Pengadilan Tinggi Denpasar telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Pengadilan Tinggi Denpasar yang mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI yaitu MENDUKUNG TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG Mengetahui WAKIL KETUA Pengadilan Tinggi Denpasar, i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii IKTISAR EKSEKUTIF... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUGAS DAN FUNGSI... 1 C. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 10 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA... 11 A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI DENPASAR... 12 B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014... 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 16 A. PENGUKURAN KINERJA... 16 B. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA... 19 1. Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara... 19 2. Sasaran 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara... 29 3. Sasaran 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)... 31 4. Sasaran 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan... 33 5. Sasaran 5. Meningkatnya kualitas pengawasan... 34 C. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN... 36 1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI... 36 a. Belanja Pegawai... 36 ii

b. Belanja Barang... 38 c. Belanja Modal... 40 2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM... 42 a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL)... 42 b. Pelaksanaan Anggaran... 42 c. Sisa Anggaran Pelaksanaan... 43 D. CAPAIAN AKUNTABILITAS SUMBER DAYA MANUSIA... 44 1. Persentase Pegawai yang lulus diklat teknis yudisial... 45 2. Persentase Pegawai yang lulus diklat non yudisial... 45 3. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi... 45 BAB IV PENUTUP... 46 A. KESIMPULAN... 46 B. SARAN... 47 LAMPIRAN 1. Struktur Organasasi Pengadilan Tinggi Denpasar 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) 3. Matriks Renstra 2015-2019 4. Rencana Kerja Tahunan (RKT) TAHUN 2014 5. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) 6. SK Tim Penyusunan LAKIP 7. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Denpasar 8. SK Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Denpasar iii

IKTISAR EKSEKUTIF Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Denapasar selama 1 (satu) tahun yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres No. 5 Tahun 2004 memang mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun LAKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh. LAKIP Tahun ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Denpasar sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Banding yang dilandasi oleh visi dan misi Mahkamah Agung yaitu : TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG, dan misi : MENJAGA KEMANDIRIAN BADAN PERADILAN, MEMBERIKAN PELAYANAN HUKUM YANG BERKEADILAN, MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN BADAN PERADILAN, DAN MENINGKATKAN KREDIBILITAS DAN TRANSPARASI PERADILAN. iv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat banding, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : MA / SEK / 07 / SK / III / 2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI, Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi Negara / kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XI / MPR / 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Tinggi Denpasar membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014. B. Tugas dan Fungsi Pengadilan Tinggi Denpasar merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. Pengadilan Tinggi sebagai kawal depan Mahkamah Agung di daerah. Pengadilan Tinggi Denpasar sebagaimana Pengadilan Tinggi Lainnya mempunyai Tugas Pokok yaitu Menerima, Memeriksa dan Memutuskan Perkara Banding yang masuk. Sedangkan fungsinya adalah : 1

1. Melakukan urusan administrasi kesekretariatan berupa urusan kepegawaian, keuangan dan tata laksana (umum). 2. Melakukan urusan administrasi kepaniteraan berupa urusan kepaniteraan perdata, pidana dan hukum. 3. Menyiapkan program dan evaluasi. 4. Melakukan hubungan masyarakat. 5. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap satuan kerja / jajarannya di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar. 6. Melakukan pembinaan ketatalaksanaan dan sarana serta pembinaan teknis pengadilan. Sedangkan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi adalah sebagai berikut: 1. Ketua dan Wakil Ketua ( Pimpinan Pengadilan Tinggi Denpasar). - Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan. - Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera / Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat Administrasi peradilan di daerah hukumnya. - Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama. 2. Majelis Hakim - Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya. 3. Panitera / Sekretaris - Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian tekhnis Pengadilan Tinggi Denpasar. 2

- Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan. - Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata dan pidana yang diterima di Kepaniteraan. - Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang-undang yang berlaku. - Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen,akta, buku daftar,biaya perkara,uang titipan pihak ketiga, suratsurat berharga, barang bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan. - Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum, mengatur tugas Wakil Sekretaris, para Kepala Sub Bagian, Pejabat Administrasi Umum, serta seluruh pelaksana di bagian Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Denpasar. - Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan anggaran yang dikuasakan kepadanya. - Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara ( BMN ). 4. Wakil Sekretaris membantu sekretaris dalam melaksanakan tugas di bidang Administrasi Umum / Kesekretariatan dan mengkoordinir tugas-tugas Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan. 5. Wakil Panitera Membantu Panitera di dalam melaksanakan tugas kepaniteraan Pengadilan, Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan; Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya dan Membantu Panitera 3

untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi tugas administrasi perkara. 6. Panitera Muda Pidana beserta staff melaksanakan tugas sebagai berikut : - Menerima berkas perkara banding yang dikirim oleh Pengadilan Negeri, dan memori / kontra banding yang dikirim oleh Pembanding / Terbanding; - Mengirim memori / kontra memori banding yang dikirim ke Pengadilan Tinggi oleh Pembanding / Terbanding kepada Pengadilan Negeri untuk disampaikan kepada pihak lawannya; - Menerima kembali memori / kontra memori banding yang dikirim oleh Pengadilan Negeri lengkap dengan akta pemberitahuan / penyampaian memori / kontra memori banding; - Mendaftar perkara yang masuk dalam buku register induk perkara pidana sesuai dengan urutan dalam buku register tersebut; 7. Panitera Muda Perdata beserta staffnya melaksanakan tugas sebagai berikut : - Menerima berkas perkara yang baru ( banding ) dari Pengadilan Negeri dan Memori atau kontra memori; - Mengirim memori atau kontra memori banding yang dikirim ke Pengadilan Tinggi oleh pembanding atau terbanding ke Pengadilan Negeri untuk disampaikan kepada pihak lawannya; - Menerima kembali memori atau kontra memori banding yang dikirim oleh Pengadilan Negeri lengkap dengan akte pemberitahuan penyampaian memori atau kontra memori banding dan memasukkan dalam berkas yang bersangkutan ; - Mempersiapkan persidangan perkara; 4

- Menerima dan membukukan uang panjar perkara banding yang diterima dari Pengadilan Negeri dalam buku jurnal keuangan perdata banding (KII-aI); - Mencatat perkara dalam buku jurnal diikuti dengan pemberian nomor perkara tersebut; 8. Panitera Muda Hukum beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut : - Menginput data perkara dan membuat laporan-laporan baik elektronik maupun manual, seperti : Laporan Bulanan, yang meliputi : - Laporan Keadaan Perkara Perdata (F. L1-A1) - Laporan Jenis Perkara Perdata (Model IIA) - Laporan Keuanmgan Perkara Perdata (F.L1-A7) - Laporan Keadaan Perkara Pidana (F.L1-B1) - Laporan Jenis Perkara Pidana (Model IA) - Laporan Keuangan Perkara Pidana - Laporan Pengaduan. Laporan Triwulan, yaitu : - Laporan Triwulan mengenai Pengaduan Laporan Catur Wulan, yang terdiri dari : - Laporan Perkara Perdata Banding )F.L1-A2) - Laporan Perkara Perdata Kasasi (F.L1-A3) - Laporan Perkara Perdata Peninjuan Kembali (F.L1-A4) - Laporan Perkara Perdata Eksekusi (F.L1-A5) - Laporan Perkara Pidana Banding (F.L1-B2) - Laporan Perkara Pidana Kasasi (F.L1.-B3) - Laporan Perkara Pidana Peninjauan Kembali (F.L1-B4) - Laporan Perkara Pidana Grasi/Remisi (F.L1-B5) 5

Laporan Semester, meliputi : - Laporan tentang Kegiatan Hakim Perdata (F.L1-A6) - Laporan tentang Kegiatan Hakim Pidana (F.L1-B6) Laporan Tahunan, terdiri dari : - Laporan tahunan perkara perdata (gugatan dan permohonan) - Laporan tahunan perkara pidana (biasa,cepat, ringan dan lalu lintas) - Laporan keuangan perkara perdata - Lapoan keuangan perkara pidana - Menegur PN. Yang terlambat mengirim laporan-laporan - Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pengaduan (menyiapkan blanko penelaahan, berita acara pemeriksaan, LHP. dan pengiriman LHP) - Mencatat dan menyurati Hakim yang memutus lebih dari 6 bulan ; - Mencatat dan menyurati Panitera Pengganti yang terlambat melaksanakan minutasi perkara - Melaksanakan manajemen persuratan dan pengarsipan. - Mengelola SIPP (sistim informasi penyusunan perkara/cts). - Mengontrol pengisian papan data/papan statistik perkara - Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan Penyumpahan Advokat - Memberikan data-data perkara kepada Instansi Pwemerintah maupun Swasta. - Mengelola Website Pengadilan Tinggi Denpasar - Membuat statistik perkara perdata dan perkara pidana - Menyusun dan menyimpan arsip berkas perkara perdata dan perkara pidana. TUGAS TAMBAHAN : 6

- Sebagai tim Pengawas dan pembinaan ke Pengadilan Negeri - Sebagai Sekretaris Tim dalam memeriksa pengaduan - Sebagai tenaga penyuluhan hukum - Sebagai Juri dalam Lomba Kadarkum Propinsi Bali - Mengikuti kegiatan Kehumasan - Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyumpahan Advokat - Memberikan data-data perkara kepada Instansi Pemerintah maupun swasta - Sebagai tim penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan laporan Tahunan. 9. Kepala Sub Bagian Kepegawaian beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut: - Memonitor pemutakhiran data kepegawaian ( SAPK ). - Mengkaji dan menyiapkan daftar Bezetting per 6 Bulan. - Mengkaji dan menyiapkan Daftar Urut Kepangkatan per 1 Januari setiap tahunnya. - Memonitor persiapan / pengumpulan data penilaian atasan langsung. - Mengkaji dan memproses data para pegawai yang melanggar disiplin. - Memproses daftar nominatif rencana kenaikan pangkat. - Memproses dan membuat surat Kenaikan Gaji Berkala. - Memproses permohonan pegawai untuk mengikuti diklat maupun ujian dinas. - Mengkaji dan memproses usul jabatan. - Memproses usul jabatan fungsional. - Memonitor SK Cuti. - Memproses permohonan mutasi / pensiun di Pengadilan Tinggi Denpasar dan pengadilan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar. 7

- Mengelola KARPEG, KARIS dan KARSU pegawai Pengadilan Tinggi Denpasar dan pengadilan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar. 10. Kepala Sub Bagian Keuangan beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut : - Mengajukan SPM Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal - Mencatat pengeluaran kedalam Buku Kas Umum dan buku-buku lainnya - Menyetorkan uang leges dan uang PNBP ke kas Negara melalui bank atau kantor pos dan Membuat laporan PNBP setiap bulan - Mengirimkan Laporan Realisasi Anggaran ( LRA ) setiap bulan ke Mahkamah Agung - Bertugas sebagai Korwil SAKPA yang mengkoordinir laporan di aplikasi SAKPA yang ada di wilayah Bali - Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap awal bulan - Membuat Laporan Tahunan ( termasuk didalamnya CALK ). - Melaporkan SPT Pegawai Pengadilan Tinggi Denpasar setiap Tahun. 11. Kasubag Umum beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut : - Menerima, mengirim dan mendistribusikan surat - surat kepada bagian yang dituju atau pun pihak luar - Menerima dan mencatat berkas banding yang masuk dan mendistribusikan langsung ke Wakil sekretaris dan Panitera Sekretaris dan Memberi nomor berkas banding yang keluar; - Mencatat Inventaris Barang Milik Negara dan memasukannya dalam aplikasi SIMAK BMN ; - Mengawasi pemeliharaan dan kebersihan Gedung dan asset yang ada di lingkungan kantor; - Menerima, mencatat dan mendistribusikan barang barang ATK ke masing-masing ruangan ; 8

- Mencatat dalam buku register dan mendistribusikan surat - surat sesuai disposisi atasan kepada pihak pihak yang dituju. - Melaksanakan tugas-tugas keamanan dan pengamanan lingkungan kantor; - Membersihkan dan perawatan serta menata taman lingkungan kantor; - Menyiapkan ruangan dan kelengkapannya ( soundsystem, meja dll ) untuk acara - acara yang diadakan di kantor. 12. Panitera Pengganti, Melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis justisial kepada majelis Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar. Melaksanakan administrasi penyelesaian putusan Pengadilan Tinggi Denpasar. Sebagai salah satu unsur dalam persidangan perkara banding. C. Sistematika Penyajian. Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar dalam tahun anggaran, dengan bentuk sajian seperti berikut : Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Tinggi Denpasar dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain; a. Latar Belakang; b. Tugas dan fungsi; c. Sistematika Penyajian. Bab II, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja serta program kerja Pengadilan Tinggi Denpasar dalam tahun anggaran 2013 yang berisikan antara lain; a. Rencana Strategis ( 2015 2019 ) yang berisi ( visi misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, program utama dan kegiatan pokok ); b. rencana kinerja tahun 2013; dan c. perjanjian kinerja tahun 2013. Bab III. Akuntabilitas kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar yang terdiri dari; a. pengukuran kinerja; b. analisa akuntabilitas kinerja; c. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan. Bab IV. Penutup, menguraikan kesimpulan 9

dari seluruh sajian laporan tentang kinerja ( LAKIP ) serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar di masa yang akan datang, yang berisikan antara lain; a. Kesimpulan dan b. Saran. Bab V. Lampiran, yang berisi antara lain ; 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Denpasar; 2. Indikator Kinerja Utama; 3. Matriks Renstra 2015-2019; 4.Rencana Kinerja Tahun 2014; 5. Penetapan Kinerja Tahun; dan; 6. SK Tim Penyusunan LAKIP Pengadilan Tinggi Denpasar; 7.Pernyataan Penetapan Kinerja Tahunan; 8. SK Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Denpasar. 10

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2015 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundanganundangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 2019. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Denpasar Adapun visi dari Pengadilan Tinggi Denpasar adalah: MENDUKUNG TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tinggi Denpasar menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Menjaga kemandirian badan peradilan; 11

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI DENPASAR. Pengadilan Tinggi Denpasar telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Panitera/Sekretaris Nomor:.W24.U/ 304 /HK.06.10/I/2014 tanggal 6 Januari 2014, dapat dilihat sebagai berikut : NO INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA 1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana b. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Kasasi - Peninjauan Kembali 2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 12

perkara b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tepat tempat dan tepat kepada para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan 3 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5 Meningkatnya kualitas pengawasan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk 13

meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Tinggi Denpasar, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Tinggi Denpasar, sebagai berikut: NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% - Perdata - Pidana b. Persentase perkara yang diselesaikan 85 % - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 98,5 % kurang dari 6 bulan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 1,5 % lebih dari 6 bulan a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100 % 14

b. Ratio Majelis Hakim terhadap 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5. Meningkatnya kualitas pengawasan 6 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perkara dan siap didistribusikan ke 80 % Majelis a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan X b. Persentase (amar) putusan perkara) yang dapat diakses secara 80 % online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang X berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 95 % b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang 100 % ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100 % b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 75 % c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test 0 % dalam rangka promosi. 15

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA. Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai, dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar tahun 2013, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2013 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. 16

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 % 100 % 100 % - Perdata - Pidana b. Persentase perkara yang diselesaikan 85 % 77,5 % 91,2 % - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 % 98,6 % 98,6 % dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 1,5 % 1,36 % 90,6 % a. Persentase berkas yang diregister dan siap 100 % 100 % 100 % didistribusikan ke Majelis b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 80 % 73,6 % 92 % 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 0 % 0 % 0 % b. Persentase (amar) putusan yang dapat 80 % 73,6 % 92 % 17

peradilan (acces to justice) 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 0 % 0 % 0 % 5. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 95 % 91 % 95,8 % 100% 100 % 100 % 6 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 100 % 100 % 100 % 75 % 50 % 66,7 % 0 % 0 % 0 % 18

B. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Tinggi Denpasar telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana b. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 100 % 100 % 100 % 85 % 77,5 % 91,2 % 100 % 98,6 % 98,6 % 1,5 % 1,36 % 90,6 % 19

- Persentase sisa perkara yang diselesaikan : a) Perdata Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2013 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2013 dan baru dapat disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam proses. Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2013 sebanyak 66 perkara dan pada Tahun 2014 diselesaikan seluruhnya sebanyak 66 sehingga capaiannya 100%. Penyelesaian perkara Tahun 2013 yang diselesaikan pada tahun 2014 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya. Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Tahun Perkara 2011 2012 2013 Capaian % Capaian % Capaian % Sisa Gugatan Perdata 100 % 100 % 100 % 20

Berdasarkan data tersebut di atas adanya konsistensi dalam mempertahankan kinerja yang sangat baik pada Pengadilan Tinggi Denpasar b) Pidana Perkara pidana yang masuk tahun 2013 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan. Sisa perkara pidana Tahun 2013 sebanyak 11 perkara dan pada Tahun 2014 diselesaikan seluruhnya sebanyak 11 sehingga capaiannya 100%. Penyelesaian perkara pidana Tahun 2013 yang diselesaikan pada tahun 2014 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya. Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut : TAHUN PERKARA 2011 2012 2013 Capaian % Capaian % Capaian % Sisa Perkara Pidana 100 % 100 % 100 % 21

Berdasarkan data tersebut di atas adanya konsistensi dalam mempertahankan kinerja yang baik pada Pengadilan Tinggi Denpasar. - Persentase perkara yang diselesaikan : a) Perdata Perkara gugatan perdata yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 201 perkara, diselesaikan sebanyak 135 perkara dan sisa 66 perkara capaiannya 67 %. No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 13 0 13 2. Pebruari 23 2 34 3. Maret 11 10 35 4. April 19 15 39 5 Mei 15 20 34 6 Juni 16 7 43 7 Juli 26 13 56 8 Agustus 14 10 60 9 September 19 15 64 10 Oktober 12 12 64 11 November 15 16 63 12 Desember 18 15 66 Jumlah 201 135 66 Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena pada tahun 2013 Majelis Hakim juga harus menyelesaikan perkara sisa tahun 2012 dan pada akhir bulan Desember Tahun 2013 banyak perkara yang masuk dan baru dapat disidangkan pada Tahun 2014 sehingga dianggap sebagai 22

perkara sisa tahun 2013, sedangkan perkara perdata yang masuk sebelum bulan Desember 2013 masih ada juga yang dalam taraf pemeriksaan. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: 2011 2012 2013 Perkara masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian % Perdata 152 123 81 % 177 140 79 % 201 135 67 % Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja persentase penyelesaian perkara perdata selama tahun 2011 dengan capaian 81 %, tahun 2012 dengan capaian 79% dan tahun 2013 dengan capaian 67% sehingga terlihat mengalami penurunan kinerja, namun jika dilihat dari total perkara perdata yang masuk pada tahun 2011 hanya berjumlah 152 perkara, tahun 2012 berjumlah 177 perkara dan tahun 2013 berjumlah 201 perkara menunjukkan adanya peningkatan jumlah perkara perdata yang masuk. b) Pidana Perkara pidana yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 91 perkara, diselesaikan sebanyak 80 perkara dan sisa 11 perkara capaiannya 88 %. Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2013 dan baru dapat disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan Desember tahun 2013 masih ada juga yang dalam taraf pemeriksaan dan belum diselesaikan. 23

Keadaan Perkara Pidana Di Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 : No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 8 1 7 2. Pebruari 6 4 9 3. Maret 5 2 12 4. April 18 11 19 5 Mei 10 10 19 6 Juni 3 6 16 7 Juli 9 15 10 8 Agustus 7 4 13 9 September 2 9 6 10 Oktober 10 7 9 11 November 5 8 6 12 Desember 8 3 11 Jumlah 91 80 11 Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut: 2011 2012 2013 Perkara masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian % Pidana 135 119 88% 98 77 78,5% 91 80 88 % Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana capaian penyelesaian perkara pidana tahun 2011 : 88%, tahun 2012 : 78,5% dan tahun 2013 : 88% menunjukkan tidak stabil penyelesaian perkara pidana oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi 24

Denpasar, jika dibandingkan capaian tahun 2011 dengan tahun 2012 terjadi penurunan kinerja namun kembali meningkat pada tahun 2013. - Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan. Berdasarkan SK KMA nomor 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara diterima atau didaftarkan apabila lebih dari 6 bulan penyelesaian sampai tahap minutasi perkara maka perkara tersebut dianggap terlambat penyelesaiannya sesuai standard pelayanan peradilan tersebut. Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dapat dilihat pada tabel berikut ini. No Penetapan Majelis Hakim Pada Bulan Perkara Diselesaiakan Kurang Dari 6 (enam) bulan Perdata Pidana Jumlah Perkara Perdata Dan Pidana Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Kurang Dari 6 Bulan % M P M P M P 1. Januari 13 0 8 1 21 1 5 2. Pebruari 23 2 6 4 29 6 21 3. Maret 11 10 5 2 16 12 75 4. April 19 15 18 11 37 26 70 5 Mei 15 20 10 10 25 30 120 6 Juni 16 7 3 6 19 13 68 7 Juli 26 13 9 15 35 28 80 8 Agustus 14 10 7 4 21 14 67 9 September 19 15 2 9 21 24 114 10 Oktober 12 12 10 7 22 19 86 25

11 November 15 16 5 8 20 24 120 12 Desember 18 15 8 3 26 18 69 Jumlah 292 215 74% Keterangan : M = perkara masuk, P = perkara yang diputus. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara perdata dan pidana yang masuk tahun 2013 sejumlah 292 perkara dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak pendaftaran perkara sampai tahap minutasi, ditemukan hanya ada 215 perkara perdata dan pidana yang diselesaikan oleh Majelis Hakim atau mencapai hanya mencapai 74 % dari jumlah perkara yang masuk tahun 2013. Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut: Tahun Perkara 2011 2012 2013 Capaian % Capaian % Capaian % Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan 84 % 79 % 74 % Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja penyelesaian perkara perdata dan pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan tahun 2011 capaiannya 84%, tahun 2012 capaiannya 79% dan tahun 2013 capaiannya hanya 74 % dapat dilihat bahwa mengalami penurunan penyelesaian secara prosentase namun jika dilihat dari jumlah perkara perdata dan pidana yang masuk tahun 2011 berjumlah 287 perkara (33,6%), tahun 2012 berjumlah 275 perkara (32,2%) dan tahun 2013 berjumlah 292 26

perkara (34,2%) maka menunjukkan adanya peningkatan perkara yang masuk pada tahun 2013 diibandingkan dengan tahun 2012 dan 2011. - Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan dapat dilihat pada tabel berikut : No Pendaftaran Perkara / Penetapan Perkara Diselesaikan Lebih Dari 6 (enam) bulan Jumlah Perkara Perdata Dan Pidana Yang Diselesaikan Majelis Hakim Pada Bulan Perdata Pidana Dalam Jangka Waktu Lebih Dari 6 Bulan % 1. Januari 0 0 0 0 2. Pebruari 0 0 0 0 3. Maret 1 0 1 0,34% 4. April 1 0 1 0,34% 5 Mei 1 0 1 0,34% 6 Juni 1 0 1 0,34% 7 Juli 0 0 0 0 8 Agustus 0 0 0 0 9 September 0 0 0 0 10 Oktober 0 0 0 0 11 November 0 0 0 0 12 Desember 0 0 0 0 Jumlah 4 0 4 1,36% Dari tabel diatas ditemukan terdapat 4 perkara perdata atau 1,36% dari jumlah perkara perdata dan pidana masuk tahun 2013 yang jangka waktu penyelesaian tidak sesuai standar pelayanan peradilan yaitu melebihi 6 bulan, 27

sedangkan perkara pidana semuanya terselesaikan sesuai standar pelayanan peradilan. Penyebab penyelesaian perkara melebihi jangka waktu 6 bulan dikarenakan : 1. adanya mutasi Hakim Tinggi ; 2. adanya pergantian Majelis Hakim, sehingga perlu waktu untuk membaca berkas dan memeriksa perkara tersebut. Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan, sebagai berikut : Tahun Perkara 2011 2012 2013 Capaian % Capaian % Capaian % Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 2,1 % 2,3 % 1,36 % Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara perdata dan pidana yang masuk diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. Pada tahun 2011 ada 2,1% perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan dibandingkan pada tahun 2012 ada 2,3% sedangkan pada tahun 2013 hanya tersisa sebanyak 1,36% perkara perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan. 28

2. Sasaran 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2. Peningkatan a. Persentase berkas 292 292 100 % efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 292 215 73,6% - Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis : Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa berkas perkara perdata dan pidana yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis Hakim sebanyak 292 berkas perkara dan semuanya dregister dan terdistribusi ke Majelis Hakim capaiannya 100 %. Sebagai bahan perbandingan Persentase berkas perkara yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis Hakim, sebagai berikut: Tahun Perkara 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis 100 % 100 % 100% 29

Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis dari capaian tahun 2011 s/d tahun 2013 sebanyak 100 %, menunjukkan adanya kestabilan kinerja bagian register dan pendistribusian perkara ke Majelis Hakim. - Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Dari Tabel di atas rasio perbandingan Majelis Hakim dapat dijelaskan sebagai berikut : Selama tahun 2013 pada Pengadilan Tinggi Denpasar terdapat 7 (tujuh) Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan 292 perkara perdata dan pidana yang masuk memiliki rasio majelis hakim terhadap perkara untuk 1 (satu) majelis hakim berbanding 40,7% perkara, namun realisasi dalam tahun berjalan Majelis Hakim hanya menghasilkan 215 putusan sehingga rasio 1 (satu) Majelis Hakim terhadap perkara hanya 30,7% dari rasio yang seharusnya 40,7%. Sebagai bahan perbandingan Ratio 1 (satu) Majelis Hakim terhadap penyelesaian perkara dalam tahun 2011 s/d 2013, sebagai berikut : Tahun Perkara 2011 2012 2013 Capaian % Capaian % Capaian % Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 34,6 % 34% 30,7% Berdasarkan data tersebut di atas dapat diuraikan bahwa ada penurunan Ratio Majelis Hakim terhadap penyelesaian perkara dimana pada tahun 2011 mencapai 34,7% menurun menjadi 34% pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 hanya mencapai 30,7%. Penurunan rasio penyelesaian perkara oleh 30

Majelis Hakim diakibatkan adanya mutasi hakim, pergantian Majelis Hakim, dan jumlah perkara khususnya pada tahun 2013 yang mengalami peningkatan. 3. Sasaran 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus. x x x 292 215 73,6 % - Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Pada Pengadilan Tinggi Denpasar belum terdapat perkara prodeo sehingga tidak dapat dilakukan analisa terhadap data ini. - Persentase (amar) putusan yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 31

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus sebanyak 215 putusan dan yang tidak dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus adalah sebanyak 77 perkara dan capaiannya 73,6 %. Penyebab 77 perkara tidak dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja karena perkara tersebut merupakan tunggakan atau sisa penyelesaian perkara perdata dan pidana tahun 2013 yang baru akan diselesaikan pada tahun 2014. Sebagai bahan perbandingan Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus, sebagai berikut : Tahun Perkara Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % 84,3% 86,5% 73,6% Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus dari capaian tahun 2011 84,3% menjadi 86,5% pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 kembali 32

mengalami penurunan menjadi 73,6%. Dapat dijelaskan bahwa penyebab putusan yang akan diakses secara online dalam jangka waktu 1 hari kerja setelah diputus mengalami penurunan pada tahun 2013 karena perkara masuk tersebut harus benar benar diselesaikan sampai tahap minutasi baru boleh dimuat secara online, dan menurut data perkara tunggakan atau sisa yang tidak diputuskan pada tahun 2011 sejumlah 45 perkara (15,7%) tidak dapat dilakukan pengaksesan secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus karena telah menjadi tunggakan perkara ditahun 2012 demikian pula pada tahun 2012 ada 37 perkara (13,5%) yang tidak dapat dilakukan pengaksesan secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus karena telah menjadi tunggakan perkara ditahun 2013. Sedangkan untuk tahun 2013 ada 77 perkara (26,4%) yang tidak dapat dilakukan pengaksesan secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus karena telah menjadi tunggakan perkara ditahun 2014. 4. Sasaran 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti (%) X X X 33

- Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Pada Pengadilan Tinggi Denpasar tidak ada persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti karena eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap bukan merupakan kewenangan Pengadilan Tinggi melainkan kewenagan Pengadilan Negeri. 5. Sasaran 5. Meningkatnya kualitas pengawasan. Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 2. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti (%) 22 20 91 % 0 0 0 - Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti sebanyak 20 pengaduan dan yang tidak dapat ditindak lanjuti adalah sebanyak 2 (dua) dengan capaiannya 91%. Dapat dijelaskan bahwa 2 (dua) buah pengaduan masyarakat yang belum ditindak lanjuti tahun 2013 adalah karena 2 (dua) pengaduan tersebut masuk di akhir bulan Desember 2013 dan baru ditindak lanjuti pada tahun 2014. 34

Sebagai bahan perbandingan persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti, sebagai berikut: Tahun Perkara persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti 2011 2012 2013 Capaian % Capaian % Capaian % 88 % 87% 91% Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti pada tahun 2013, sedangkan capaian penyelesaian pengaduan masyarakat tahun 2011 capaian 88% dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan menjadi hanya 87%. - Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa tidak ada Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti. C. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 yang terdiri dari : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal 2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang. 35

Pada awal tahun 2013, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 8.891.787.000,- namun adanya revisi pada DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA tahun 2013 menjadi Rp. 18.972.681.000,-. Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Tinggi Denpasar tahun anggaran 2013, rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut : 1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut : NO KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.) 1 Belanja Pegawai 6.180.761.000,- 16.272.971.000,- 19.041.240.009,- 117% 2 Belanja Barang 2.611.026.000,- 2.611.460.000,- 1.815.730.000,- 69,54 % 3 Belanja Modal 100.000.000,- 88.250.000,- 99.779.686,- 99,7 % JUMLAH 8.891.787.000,- 18.972.681.000 20,956,546,605 a) Belanja Pegawai Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang 36

penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium, dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai. - Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar sebesar Rp. 6.180.761.000,- kemudian direvisi menjadi Rp. 16.272.971.000,- untuk menutupi pagu minus belanja pegawai. - Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2013 yang telah direvisi, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 19.041.240.009,- Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 308 % dengan rincian belanja sebagai berikut: NO KODE AKUN KEGIATAN PAGU (Rp.) 1 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 2.823.027.000,- 2 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 46.000,- 3 511121 Belanja Tunj. Suami/istri PNS 241.089.000,- 4 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 51.391.000,- 5 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 37.440.000,- 6 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 10.977.000.000,- 7 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 259.552.000,- 8 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 92.988.000,- 9 511129 Belanja Uang Makan PNS 455.400.000,- 10 511151 Belanja Tunj. Umum PNS 115.386.000,- REALISASI (%) (Rp.) 124.54 3,515,838,200,- 70,252,- 152.72 294,681,330,- 122.23 65,015,248,- 126.51 36,900,000,- 98.56 11,396,790,000,- 1,105.10 2,329,489,499,- 897.50 179,908,480,- 193.47 439,596,000,- 96.53 65,565,000,- 56.82 37

11 511332 Belanja Uang Kehormatan Pejabat Negara 1,186,500,000,- 12 512211 Belanja Uang Lembur 33.152.000,- JUMLAH TOTAL : 684,250,000,- 65.79 33,136,000,- 99.95 16.272.971.000,- 19.041.240.009,- 117% - Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah ( Rp. 2,768,269,009). Pagu minus disebabkan karena adanya kenaikan belanja tunjangan fungsional hakim. b) Belanja Barang Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat. - Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar sebesar Rp. 2.611.026.000,-, kemudian akibat kebijakan Kementrian Keuangan terkait dengan efisiensi anggaran, direvisi oleh Mahkamah Agung RI menjadi Rp 2.611.460.000,-. Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Tinggi Denpasar. 38

- Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2013, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 1.815.730.000,- Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 69,54 %, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : NO KODE AKUN KEGIATAN PAGU (Rp.) REALISASI (Rp.) I 52 2.611.460.000,- 1.815.730.000,- 1 521111 2 521114 3 521115 4 521119 5 523121 6 522111 7 522112 Belanja Keperluan Perkantoran Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat Honor Operasional Satuan Kerja Belanja Barang Operasional Lainnya Perawatan Inventaris Kantor Belanja Langganan Listrik Belanja Langganan Telepon (%) 363,360,000,- 351,265,851 96.67 16,800,000 16,078,470 95.71 61,920,000 61,920,000 2,640,000 100-0 23,150,000 23,099,450 99.78 128,042,000 128,041,725 106.70 30,000,000 24,966,901 69.35 8 522113 Belanja Langganan Air 15,000,000 11,035,760 183.93 9 523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 204,692,000 204,691,500 100 10 523111 Perawatan Rumah Negara 14,000,000 13,957,000 99.69 11 523111 Perawatan Sarana 850,000 690,000 81.18 39

12 523133 13 523121 II 52 14 521119 Gedung Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 152,000,000 151,999,887 Perawatan Kendaraan Roda 2 42,000,000 42,000,000 Belanja Barang NON Operasional JUMLAH TOTAL : 100 100 1,600,166,000 827,379,150 45.15 2.611.460.000,- 1.815.730.000,- 69,54 % - Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 795.295.406,- Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 30,4 % dari total pagu yang tersedia. c) Belanja Modal Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan, dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi. - Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Pagu belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar sebesar Rp. 100.000.000,- - Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2013, anggaran yang terserap atau terealisasi adalah Rp. 99.779.686,- Total belanja modal yang telah 40